SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KEPERAWATAN JIWA “MENGENAL RETARDASI MENTAL”
OLEH : MAHASISW MAHAS ISWA A PRODI PRO DI D-IV KEPERA KEPE RAW WATAN ATAN TINGKAT III,SEMESTER V
I GUSTI AYU INDAH JULIARI P07!0!"0#
KEMENTERIAN KESEHATAN REPU$LIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KESEHATAN DENP DE NPASAR ASAR JURUSAN JURU SAN KEPERA KEPE RAW WATAN ATAN !0%
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) KEPERAWATAN JIWA “MENGENAL RETARDASI MENTAL”
A& LAT LATAR $EL $ELAKA AKANG NG Menuru Menurutt Kamus Kamus Besar Besar Bahasa Bahasa Indone Indonesia, sia, sehat sehat adalah adalah dalam dalam keadaa keadaan n
bugar dan nyaman seluruh tubuh dan bagian-bagiannya. Jiwa yang sehat sulit didefinisikan dengan tepat. Meskipun demikian, ada beberapa indikator untuk menila menilaii keseha kesehatan tan jiwa. jiwa. Karl Karl Mennin Menninger ger mendef mendefini inisika sikan n orang orang yang yang sehat sehat jiwanya adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri pada lingkungan, serta berintegrasi dan berinteraksi dengan baik, tepat, dan bahagia. Michael Kirk atrick mendefinisikan orang yang sehat jiwa adalah orang yang bebas dari gejala gangguan psikis, serta dapat berfungsi optimal sesuai apa yang ada padanya. !angguan !angguan jiwa adalah gangguan gangguan otak yang ditandai ditandai oleh terganggu terganggunya nya emos emosi, i,
pros proses es
berp berpik ikir ir,,
peri perila laku ku,,
dan dan
pers persep epsi si
"pen "penan angk gkap apan an
panc pancaa
indera#. !angguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita dan keluarganya. !angguan jiwa menurut $epkes %I "&'''# adalah suatu perubahan pada fungsi fungsi jiwa jiwa yang yang menyeb menyebabk abkan an adanya adanya ganggu gangguan an pada pada fungsi fungsi jiwa, jiwa, yang yang meni menimb mbul ulka kan n
pend pender erit itaa aan n
pada pada
indi indi(i (idu du
dan dan
atau atau
hamb hambat atan an
dala dalam m
melaksanakan peran sosial. enyebab gangguan jiwa itu bermacam-macam ada yang bersumber dari berhubungan dengan orang lain yang tidak memuaskan seper seperti ti dipe diperl rlak akuk ukan an tida tidak k adil adil,, dipe diperla rlaku kuka kan n semen semena-m a-men ena, a, cint cintaa tida tidak k terbalas, kehilangan seseorang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, dan lainlain. lain. )elain )elain itu ada juga juga ganggu gangguan an jiwa jiwa yang yang diseba disebabka bkan n faktor faktor organ organik, ik, kelainan saraf dan gangguan pada otak. )ecara lebih rinci, gangguan jiwa bisa dimaknai sebagai suatu kondisi medis dimana terdapat gejala atau terjadinya ganggu gangguan an patofi patofisio siolog logis is yang yang mengan menganggu ggu kehidu kehidupan pan sosial sosial,, akadem akademis is dan pekerjaan. *enome *enomena na ganggu gangguan an jiwa jiwa pada pada saat ini mengal mengalami ami pening peningkat katan an yang yang sangat signifikan, dan setiap tahun di berbagai belahan dunia jumlah penderita gangguan gangguan jiwa bertambah. bertambah. Berdasarkan Berdasarkan data dari +orld +orld ealth ealth rganisasi rganisasi "+ "+ ## dala dalam m osep osep "&'/ "&'/0# 0#,, ada ada seki sekita tarr 12' 12' juta juta oran orang g di duni duniaa yang yang mengalami mengalami gangguan jiwa. + menyatakan menyatakan setidaknya setidaknya ada satu dari empat
orang didunia mengalami masalah mental, dan masalah gangguan kesehatan jiwa yang ada di seluruh dunia sudah menjadi masalah yang sangat serius. Berdasarkan hasil penelitian dari %udi Maslim dalam Mubarta "&'//# pre(alensi masalah kesehatan jiwa di Indonesia sebesar 3,224. 5ngka tersebut tergolong sedang dibandingkan dengan negara lainnya. $ata dari 00 %umah )akit Jiwa "%)J# yang ada di seluruh Indonesia menyebutkan hingga kini jumlah penderita gangguan jiwa berat mencapai &,2 juta orang. enderita gangguan jiwa berat dengan usia di atas /2 tahun di Indonesia mencapai ',134. al ini berarti terdapat lebih dari / juta jiwa di Indonesia yang menderita gangguan jiwa berat. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa //,34 penduduk Indonesia mengalami masalah gangguan mental emosional "%iset kesehatan dasar, &''6#. )edangkan pada tahun &'/0 jumlah penderita gangguan jiwa mencapai /,6 juta "%iskesdas, &'/0#. re(alensi gangguan jiwa berat atau dalam istilah medis disebut psikosis7ski8ofrenia di daerah pedesaan ternyata lebih tinggi dibanding daerah perkotaan. $i daerah pedesaan, proporsi rumah tangga dengan minimal salah satu anggota rumah tangga mengalami gangguan jiwa berat dan pernah dipasung mencapai /9,&4. )ementara di daerah perkotaan, proporsinya hanya mencapai /',64. :ampaknya, hal ini memberikan konfirmasi bahwa tekanan hidup yang dialami penduduk pedesaan lebih berat dibanding penduduk perkotaan. $an mudah diduga, salah satu bentuk tekanan hidup itu, meski tidak selalu adalah kesulitan ekonomi. $i Bali sendiri, penanganan gangguan jiwa masih setengah hati. )uryani Institut for
Mental ealth ")IM# mendata ada ;.''' orang dengan gangguan jiwa "$!J#. arahnya, dari ribuan pengidap ski8ofrenia ini, 02' di antaranya dipasung oleh keluarga. $alam paparannya, )IM membeberkan data yang membuat peserta dialog tercengang yang dihadiri oleh pemangku kebijakan, akademisi, pemerhati kesehatan, mahasiswa dan pelajar. $ari sur(ei yang dilakukan melalui
hingga saat ini. $ominan usia &'-0; tahun mengidap gangguan jiwa. )ementara 60 persen pihak keluarga berupaya mencarikan penyembuhan baik melalui jalan medis dan nonmedis. )elama ini, kesadaran masyarakat untuk perhatian dengan pengidap gangguan jiwa lebih-lebih yang dipasung sangat minim. Kepedulian malah banyak datang dari warga negara asing "+:5# yang menawarkan bantuan kepada )IM dalam penanganan gangguan jiwa. empro( Bali maupun pemerintah kabupaten7kota yang diharapkan banyak berperan untuk mengentaskan pemasungan m asih asyik dengan pembangunan >sik. 5walnya, empro( Bali sempat mengapresiasi kinerja )IM dengan
menggelontorkan anggaran sebesar %p/ M dalam menangani pasien 0&3 orang tahun &'';. asilnya, 0/4 sembuh tanpa obat, 04 tidak ada perbaikan dan 334 sembuh menggunakan obat. :amun, belakangan kemudian dipotong drastis mencapai ;'4. enderita gangguan jiwa ringan di ro(insi Bali hingga 3 bulan pertama tahun &'// mencapai 0'2.3&0 orang. 5ngka tersebut mengalami kenaikan dari /29.'&0 pada tahun &'/'. )ecara keseluruhan, jumlah penderita gangguan jiwa di Bali mencapai angka /1,& persen dari jumlah penduduk. Jumlah tersebut telah melampaui angka nasional sebesar //,34. %etardasi mental merupakan salah satu gangguan yang biasa terjadi pada masa kanak-kanak dan remaja yang mana adalah keadaan di mana fungsi intelektual umum di bawah normal "? 6' @ IA#, kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial terbatas. ada usia tertentu kebanyakan anak mulai mengenal suara orang tua atau mulai belajar berjalan. anduan untuk perilaku berdasarkan umur ini tidak bersifat baku, jadi kalau anak 5nda berjalan atau berbicara setelah waktu yang lebih lama atau cepat daripada anak lainnya, maka ini belum tentu menunjukkan adanya gangguan. emeriksaan standar guna menge(aluasi retardasi mental sebaiknya dilakukan pada saat 5nda curiga adanya penundaan dalam perkembangan anak. Kira-kira /4 anak-anak mengidap retardasi mental. Banyak anak dengan retardasi mental lahir dengan abnormalitas fisik, seperti daya pendengaran yang lemah, atau masalah jantung. Mereka ini beresiko tiga sampai empat kali lebih tinggi untuk mengidap gangguan mental lainnya seperti ketidakmampuan belajar dan
mengompol daripada populasi umum. %asio retardasi mental pada laki-laki dan perempuan adalah 0&. $iperkirakan ada 04 dari total populasi di dunia mengalami retardasi mental, tetapi hanya sekitar /-/.24 yang terdata. 5ngka kelahiran bayi dengan IA di bawah 2' adalah 0,3 per /''' kelahiran hidup. ada 9'4 kasus retardasi mental tidak diketahui penyebabnya, tapi sebagian besar anak dengan retardasi berat sangat mudah diidentifikasi. enyebab timbulnya retardasi bisa terjadi pada masa-masa prenatal "sebelum lahir#, perinatal "masa kelahiran# maupun masa postnatal "sesudah lahir#. %etardasi mental oleh masyarakat masih dianggap aneh, karena hanya sebagian kecil C &4 anak yang menderita mengalami retardasi mental dari setiap seribu anak. Keanehan sikap masyarakat terhadap retardasi mental dapat dimaklumi karena masih banyak hal yang belum diketahui oleh sebagian besar masyarakat. )eperti penyebab terjadinya retardasi mental akibat kerusakan jaringan otak yang hanya diketahui oleh dokter. rang tua yang memiliki anak retardasi mental membutuhkan perawatan khusus, butuh pengetahuan, kesabaran, dan bimbingan yang spesifik. 5nak dengan retardasi mental biasa oleh masyarakat sering disamakan dengan idiot, padahal belum tentu semua anak retardasi mental adalah idiot. Idiot hanyalah istilah bagi anak retardasi mental yang sudah dalam taraf sangat berat. 5nak retardasi mental memiliki kemampuan intelektual yang rendah yang membuat anak mengalami keterbatasan dalam bidang keterampilan, komunikasi, perawatan diri, kegiatan sehari-hari, kesehatan dan keselamatan, akademis dan occupational. =anggapan negatif masyarakat tentang anak retardasi mental menimbulkan berbagai macam reaksi orang tua yang memiliki anak retardasi mental, seperti orang tua mengucilkan anak atau tidak mengakui sebagai anak yang retardasi mental. 5nak yang retardasi mental disembunyikan dari masyarakat karena orang tua merasa malu mempunyai anak keterbelakangan mental. $i sisi lain, ada pula orang tua yang memberikan perhatian lebih pada anak retardasi mental. rang tua yang menyadari memiliki anak retardasi mental berusaha memberikan yang terbaik pada anaknya dengan meminta bantuan pada ahli yang dapat menangani anak retardasi mental. rang tua yang memahami dan menyadari akan kelemahan anak retardasi mental merupakan faktor utama untuk
membantu perkembangan anak dengan lingkungan. 5ntara orang tua satu dengan orang tua lainnya dalam menggunakan pola asuh berbeda. 5da bermacam-macam pola asuh orang tua. Macam-macam pola asuh dibedakan atas pola asuh demokratis, otoriter, dan lai8es faire "kebebasan#. Masingmasing pola asuh tersebut mempunyai keuntungan dan kerugian. ola asuh yang dipilih orang tua dalam membimbing dan mendidik anak retardasi mental yang berbeda dengan anak yang normal mengharuskan orang tua melakukan penyesuaian diri dalam mendidiknya sehingga akan membantu perkembangan anak retardasi mental. $ari uraian di atas dapat diketahui bahwa orang tua mempunyai pengaruh yang besar bagi perkembangan anak yang mengalami retardasi mental. rang tua sebagai orang terdekat dalam kehidupan anak dapat membantu anak retardasi mental dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan. )ikap yang penuh cinta kasih dan penerimaan terhadap apapun keadaan anak merupakan hal yang dibutuhkan oleh anak. $engan pemberian edukasi yang dilakukan oleh perawat kepada pasien dan keluarga mengenai retardasi mental diharapkan pasien dan juga keluarga saling mendukung satu sama lain dan melakukan yang terbaik untuk proses penyembuhan. $& TUJUAN & T''* I*+'./*1 U2'2 (TIU) )etelah diberikan penyuluhan selama 1' menit, sasaran mengetahui tentang
retardasi mental. !& T''* I*+'./*1 K3'.'. (TIK) )etelah dilakukan penyuluhan selama / D 1' menit, sasaran diharapkan mampu a. Menjelaskan pengertian sehat jiwa dengan tepat. b. Menyebutkan ciri-ciri sehat jiwa dengan benar. c. Menjelaskan pengertian gangguan jiwa dengan tepat. d. Menyebutkan ciri-ciri gangguan jiwa dengan benar. e. Menyebutkan macam-macam gangguan jiwa dengan benar. f. Menyebutkan penyebab gangguan jiwa dengan benar. g. Menjelaskan pengertian retardasi mental dengan tepat. h. Menyebutkan ciri-ciri seseorang yang mengalami retardasi mental i. j.
dengan benar. Menyebutkan penyebab retardasi mental dengan benar. Menyebutkan jenis-jenis retardasi mental dengan benar.
k. Menjelaskan penanganan seseorang dengan retardasi mental dengan l.
tepat. Menyebutkan peran keluarga dalam menghadapi seseorang dengan retardasi mental dengan benar.
C& MATERI PENYULUHAN /. engertian Kesehatan Jiwa &. Eiri-ciri )ehat Jiwa 0. engertian !angguan Jiwa 1. Eiri-ciri !angguan Jiwa 2. Macam-Macam !angguan Jiwa 3. enyebab !angguan Jiwa 6. engertian %etardasi Mental 9. Eiri-ciri )eseorang dengan %etardasi Mental ;. enyebab %etardasi Mental /'. Klasifikasi %etardasi Mental //. enanganan )eseorang dengan %etardasi Mental /&. eran Keluarga dalam Menghadapi )eseorang dengan %etardasi
Mental D& METODE Eeramah, diskusi.
E& SASARAN Keluarga =n.:) 4& WAKTU DAN TEMPAT ari, tanggal Kamis, 3 ktober &'/3 Jam ukul /1.''-/1.1' +I=5 =empat %umah keluarga =n.:) di Br. !uliang Kawan, Kabupaten
Bangli
G&
NO&
/.
eserta
(P5*6'1'3)
KEGIATAN
LANGKAHLANGKAH endahuluan
WAKTU
& menit
KEGIATAN PENYULUH a. )alam embukaan
KEGIATAN SASARAN a. )asaran antusias
b. erkenalan $iri c. enyampaian =ujuan d. Kontrak +aktu
&.
enyajian
0' menit
enyampaian materi a. 5persepsi b. Menjelaskan pengertian sehat jiwa c. Menyebutkan ciri-ciri sehat jiwa d. Menjelaskan pengertian
gangguan
jiwa e. Menyebutkan ciri-ciri gangguan jiwa f. Menyebutkan macammacam gangguan jiwa g. Menyebutkan penyebab
gangguan
jiwa h. Menjelaskan pengertian i.
retardasi
mental Menyebutkan ciri-ciri seseorang
j.
dengan
retardasi mental Menyebutkan penyebab
mental k. Menyebutkan
retardasi jenis-
jenis retardasi mental l. Menjelaskan penanganan seseorang dengan mental m. Menyebutkan keluarga
retardasi peran dalam
atas
kedatangan
penyuluh b. )asaran menjawab salam penyuluh a. )asaran menyimak dengan cermat apa yang disajikan oleh penyuluh
menghadapi seseorang dengan
retardasi
mental
&
=anya Jawab dan
2 menit
a. )asaran
F(aluasi
pertanyaan hal-hal
enutup
0 menit
mengenai
yang
dengan
belum
dimengerti b. enyuluh
memberi
pertanyaan
terkait
materi %&
memberikan a. Memberi
pertanyaan dengan
antusias.
telah
disajikan. a. Menyimpulkan
a. )asaran
penyampaian materi b. Menyampaikan terima c.
menjawab
penyuluh
yang
kasih Mengucapkan
respon
salam
penutup.
berterima
kasih menjawab penutup penyuluh.
H& RENCANA EVALUASI /. F(aluasi )truktur =ahap persiapan-awal pelaksanaan a. Materi yang diberikan sudah siap 0 hari sebelum kegiatan berlangsung. b. Melakukan kontrak waktu & hari sebelum waktu pelaksanaan. c. emateri sudah siap dalam melakukan penyuluhan. &. F(aluasi roses
a. roses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi penyuluhan yang diberikan. b. eserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan. c. )elama proses penyuluhan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran. 0.
F(aluasi asil =ercapai atau tidaknya =IG dan =IK enyuluhan Misalnya
dan salam dari
a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
)asaran mampu menjelaskan kembali pengertian kesehatan jiwa. )asaran mampu menyebutkan kembaliciri-ciri sehat jiwa. )asaran mampu menjelaskan kembali pengertian gangguan jiwa. )asaran mampu menyebutkan ciri-ciri gangguan jiwa. )asaran mampu menyebutkan macam-macam gangguan jiwa. )asaran mampu menyebutkan penyebab gangguan jiwa. )asaran mampu menjelaskan kembali pengertian retardasi mental. )asaran mampu menyebutkan ciri-ciri seseorang dengan retardasi mental. )asaran mampu menyebutkan penyebab retardasi mental. )asaran mampu menyebutkan klasifikasi retardasi mental. )asaran mampu menjelaskan kembali penanganan seseorang dengan
retardasi mental. l. )asaran mampu
menyebutkan
peran keluarga
dalam
menghadapi
seseorang dengan retardasi mental. I& SUM$ER 5h. usuf, %inky *itryasari K dan anik Fndang :ihayati. &'/2. Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa. Jakarta )alemba Medika
Keliat, Budi 5nnaH anjaitanHelena. &''2. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Fd.&. Jakarta F!E. %aistiyani Gtami, uniara. &'';. Penyesuaian Diri dan Pola Asuh Orang Tua yang Memiliki Anak Retardasi Mental . nline "5(ailable# http77eprints.ums.ac.id702;;7/7*/'''0''23.pdf . "$iakses pada tanggal 9 )eptember &'/3 pukul /2.0' +ita# )tuart, !ail +.&''6. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta F!E.
A& PENGERTIAN KESEHATAN JIWA
Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional.
$& CIRI-CIRI SEHAT JIWA
/. Merasa senang terhadap dirinya serta, mampu menghadapi situasi, mampu mengatasi kekecewaan dalam hidup, puas dengan kehidupannya seharihari, mempunyai harga diri yang wajar, menilai dirinya secara realistis, tidak berlebihan dan tidak pula merendahkan. &. Merasa nyaman berhubungan dengan orang lain serta mampu mencintai orang lain, mempunyai hubungan pribadi yang tetap, dapat menghargai pendapat orang lain yang berbeda, merasa bagian dari suatu kelompok, tidak mengakali orang lain dan juga tidak membiarkan orang lain mengakali dirinya. 0. Mampu memenuhi tuntutan hidup serta, menetapkan tujuan hidup yang realistis, mampu mengambil keputusan, mampu menerima tanggung jawab, mampu merancang masa depan, dapat menerima ide dan pengalaman baru, puas dengan pekerjaannya. 1. enilaian diri yang positif, seperti menemukan kepuasan dalam hidup, membina hubungan yang erat dan sehat, menetapkan tujuan dan mencapainya, menghadapi maju mundurnya kehidupan, mempunyai keyakinan untuk menyelesaikan masalah.
C& PENGERTIAN GANGGUAN JIWA
!angguan jiwa merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena terganggunya emosi, kekacauan pikiran, persepsi dan tingkah laku di mana indi(idu tidak mampu menyesuaikan diri dengan diri sendiri, orang lain, masyarakat, dan lingkungan. !angguan jiwa ini menimbulkan stress dan penderitaan bagi penderita "dan keluarganya#. )ingkatnya, gangguan jiwa adalah perubahan perilaku yang terjadi tanpa alasan yang masuk akal, berlebihan, berlangsung lama dan menyebabkan hendaya terhadap indi(idu tersebut atau orang lain.
D& CIRI-CIRI GANGGUAN JIWA
/. erubahan yang berulang dalam pikiran, &. Mengalami penurunan daya ingat 0. erubahan perilaku yang aneh 1. Memiliki labilitas emosional 2. Menarik diri dari interaksi sosial 3. Mengabaikan penampilan dan kebersihan diri 6. Memiliki keengganan melakukan segala hal. 9. Mengalami kesulitan mengorientasikan waktu, orang dan tempat
E& MACAM-MACAM GANGGUAN JIWA
/.
)ki8ofrenia. )ki8ofrenia
adalah
keaadaan
dimana
pikiran7jiwa
terbelah7terpecah7tergangu. )ki8ofrenia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu gangguan psikiatrik mayor yang ditandai dengan adanya perubahan pada persepsi, pikiran, afek, dan perilaku seseorang. &.
$epresi
Merupakan terganggunya fungsi manusia yang berkaitan dengan alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan nafsu makan, psikomotor, konsentrasi, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya, serta gagasan bunuh diri. $epresi juga dapat diartikan sebagai salah satu bentuk gangguan kejiwaan pada alam perasaan yang ditandai dengan kemurungan, keleluasaan, ketiadaan gairah hidup, perasaan tidak berguna, putus asa dan lain sebagainya. $epresi adalah suatu perasaan sedih dan yang berhubungan dengan penderitaan. 0.
Kecemasan Kecemasan merupakan suatu keadaan dimana seseorang merasa khawatir dan takut sebagai bentuk reaksi dari ancaman yang tidak spesifik. enyebabnya maupun sumber biasanya tidak diketahui atau tidak dikenali. Intensitas kecemasan dibedakan dari kecemasan tingkat ringan sampai tingkat berat.
1.
!angguan Kepribadian !angguan kepribadian adalah suatu bentuk perilaku kebiasaan yang sangat jauh berbeda dengan kebiasaan seseorang pada umumnya. erbedaan bentuk karakter penderita gangguan kepribadian dapat dilihat dari cara mereka memandang sesuatu, cara mereka berpikir dan cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
2.
!angguan Mental rganik !angguan mental organik meliputi berbagai gangguan jiwa yang dikelompokkan atas dasar penyebab yang lama dan dapat dibuktikan adanya penyakit, cedera atau ruda paksa otak, yang berakibat disfungsi otak. $isfungsi ini dapat primer seperti pada penyakit, cedera, dan ruda paksa yang langsung atau diduga mengenai otak, atau sekunder, seperti pada gangguan dan penyakit sistemik yang menyerang otak sebagai salah satu dari beberapa organ atau sistem tubuh.
3.
!angguan sikosomatik !angguan psikosomatik adalah gangguan atau penyakit yang ditandai oleh keluhan-keluhan psikis dan somatik yang dapat merupakan kelainan fungsional suatu organ dengan atau tanpa gejala objektif dan dapat pula
bersamaan dengan kelainan organik atau struktural yang berkaitan erat dengan stresor atau peristiwa psikososial tertentu. Keadaan psikis yang terganggu menyebabkan timbulnya gangguan fisik, muncul sebagai gejala psikosomatik. 6.
%etardasi Mental %etardasi mental merupakan keadaan perkembangan jiwa yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh terjadinya hendaya keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada tingkat kecerdasan secara menyeluruh, misalnya kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial.
9.
!angguan erilaku Masa 5nak dan %emaja. 5nak dengan gangguan perilaku menunjukkan perilaku yang tidak sesuai dengan permintaan, kebiasaan atau norma-norma masyarakat. 5nak dengan gangguan perilaku dapat menimbulkan kesukaran dalam asuhan dan pendidikan. !angguan perilaku mungkin berasal dari anak atau mungkin dari lingkungannya, akan tetapi akhirnya kedua faktor ini saling memengaruhi.
4& PENYE$A$ GANGGUAN JIWA
/. )uasana rumah yang tidak harmonis &. engalaman masa kanak-kanak yang bersifat traumatik 0. *aktor keturunan 1. erubahan7kerusakan dalam otak, seperti infeksi, luka, perdarahan, tumor, gg peredaran darah, keracunan, pemakaian alkohol jangka panjang, kekurangan (itamin, epilapsi dan keracunan 2. Indi(idu yang tidak mendapat
kesempatan dan fasilitas
anggota
masyarakat yang dihargai, kemiskinan, pengangguran, ketidakadilan, ketidakamanan, persaingan yang berat dan diskriminasi sosial
G& PENGERTIAN RETARDASI MENTAL
%etardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya keterbatasan
keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. %etardasi mental dapat terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa atau gangguan fisik lainnya. re(alensi dari gangguan jiwa lainnya sekurang-kurangnya tiga sampai empat lipat pada populasi ini dibanding dengan populasi umum.
H& CIRI-CIRI SESEORANG DENGAN RETARDASI MENTAL
)ecara umum anak retardasi mental ringan mempunyai karakteristik sebagai berikut /. Karakteristik fisik anak tunagrahita ringan nampak seperti anak normal, hanya sedikit mengalami kelambatan dalam kemampuan sensomotorik. &. Karakteristik psikis anak tunagrahita ringan meliputi kemampuan berpikir rendah, perhatian dan ingatannya lemah, sehingga mengalami kesulitan untuk mengerjakan tugas-tugas yang melibatkan fungsi mental dan intelektualnya, kurang memiliki perbendaharaan kata, serta kurang mampu berpikir abstrak. 0. Karakteristik sosial anak tunagrahita ringan yaitu mampu bergaul, menyesuaikan diri dilingkungan yang tidak terbatas pada keluarga saja, namun ada yang mampu mandiri dalam masyarakat, mampu melakukan pekerjaan yang sederhana dan melakukannya secara penuh sebagai orang dewasa. =ingkah laku anak retardasi mental yaitu /. iperakti(itas seperti meraih obyek tanpa tujuan, tidak bisa diam dan duduk lama &. Mengganggu teman "anak lain# dengan memukul, meludahi, mencubit teman, mengambil milik orang lain dan mengoceh7mengomel 0. Beralih
perhatian
yaitu
sulit
memusatkan
perhatian
pada
suatu
kegiatan7pekerjaan dan cepat beralih perhatian atau merespon semua obyek yang ada di sekitarnya 1. Mudah frustasi yaitu menghentikan akti(itas7pekerjaan jika tidak berhasil dan disalahkan orang lain "teman, guru#
2. )ering menangis yaitu menangis tanpa sebab yang jelas, menangis jika merasa terganggu dan tidak terpenuhi keinginannya 3. Merusak benda7barang seperti merobek buku, menggigit pensil7pulpen, melempar barang, menggigit meja7kursi, mencorat-coret meja, mengotori dinding, membanting pintu7jendela dan melempar kaca jendela 6. Melukai diri dengan membentur-benturkan kepala, memukul-mukul pipi7dagu, mengorek-ngorek luka di tangan atau kaki dan menjambak rambut 9. Meledak-ledak "impulsif# yaitu mudah marah7tersinggung dan tidak kooperatif ;. Menarik diri yaitu pemalu, tidak ada keberanian dalam komunikasi dan berhadapan dengan orang lain, menutup wajah dan menundukkan kepala. 5da beberapa ciri atau tanda-tanda dari disabilitas pada anak-anak. =andanya mungkin muncul selama masa kanak-kanak, atau mungkin tidak terlihat sampai anak mencapai usia sekolah. al ini sering tergantung pada tingkat keparahannya. Beberapa tanda yang paling sering adalah /.
Keterlambatan dalam berguling, duduk, merangkak, atau berjalan.
&.
0.
Keterlambatan dalam menguasai hal-hal seperti toilet training, berpakaian, dan makan sendiri.
1.
Kesulitan untuk mengingat sesuatu.
2.
Ketidakmampuan
untuk
menghubungkan
antara
tindakan
dan
konsekuensinya. 3.
5danya masalah perilaku seperti mengamuk yang meledak-ledak.
6.
Kesulitan dengan pemecahan masalah atau berpikir logis.
9.
Kurangnya rasa ingin tahu ada anak-anak dengan keterbelakangan intelektual berat atau mendalam,
mungkin ada masalah kesehatan lain juga. Masalah-masalah ini mungkin termasuk kejang, gangguan mental, cacat motorik, masalah penglihatan, atau masalah pendengaran. )eseorang dengan keadaan seperti ini akan sering memiliki beberapa masalah perilaku seperti /.
)ikapnya agresi.
&.
Ketergantungan.
0.
enarikan dari kegiatan atau lingkungan sosial.
1.
erilaku mencari perhatian.
2.
$epresi selama masa anak dan remaja.
3.
Kurangnya kontrol impuls.
6.
asif.
9.
Kecenderungan melukai diri.
;.
)ikap keras kepala.
/'. %endah diri. //. %endahnya toleransi terhadap frustasi. /&. !angguan psikotik. /0. Kesulitan dalam perhatian.
I& PENYE$A$ RETARDASI MENTAL
a. Infeksi dan atau intoksinas Infeksi yang terjadi pada masa prenatal dapat berakibat buruk pada perkembangan janin, yaitu rusaknya jaringan otak. Begitu juga dengan terjadinya intoksinasi, jaringan otak juga dapat rusak yang pada akhirnya menimbulkan retardasi mental. Infeksi dapat terjadi karena masuknya rubella, sifilis, toksoplasma dan yang lainnya ke dalam tubuah ibu yang sedang mengandung. Begitu pula halnya dengan intoksinasi, karena masuknya racun atau obat yang semestinya dibutuhkan. b. =erjadinya rudapaksa dan 7 atau sebab fisik lain %udapaksa sebelum lahir serta trauma lainnya, seperti hiperradiasi, alat kontrasepsi, dan usaha melakukan abortus dapat mengakibatkan kelainan berupa retardasi mental. ada waktu proses kelahiran "perinatal# kepala bayi dapat mengalami tekanan sehingga timbul pendarahan di dalam otak. Mungkin juga karena terjadi kekurangan oksigen yang kemudian menyebabkan terjadinya degenerasi sel-sel korteks otak yang kelak mengakibatkan retardasi mental. c. !angguan metabolisme, pertumbuhan atau gi8i
)emua retardasi mental yang langsung disebabkan oleh gangguan metabolisme "misalnya gangguan metabolism karbohidrat dan protein#, gangguan pertumbuhan, dan gi8i buruk termasuk dalam kelompok ini. !angguan gi8i yang berat dan berlangsung lama sebelum anak berusia 1 tahun sangat mempengaruhi perkembangan otak dan dapat mengakibatkan retardasi mental. Keadaan seperti itu dapat diperbaiki dengan memberikan gi8i yang mencukupi sebelum anak berusia 3 tahun, sesudah itu biarpun anak tersebut dibanjiri dengan makanan yang bergi8i, inteligensi yang rendah tersebut sangat sukar untuk ditingkatkan. d. enyakit otak yang nyata $alam kelompok ini termasuk retardasi mental akibat beberapa reaksi selsel otak yang nyata, yang dapat bersifat degeneratif, radang, dan yang lainnya. enyakit otak yang terjadi sejak lahir atau bayi dapat menyebabkan penderita mengalami keterbelakangan mental. e. enyakit atau pengaruh prenatal Keadaan ini dapat diketahui sudah ada sejak dalam kandungan, tetapi tidak diketahui penyebabya. f. Kelainan kromosom Kelainan kromosom mungkin terjadi pada aspek jumlah maupun bentuknya. Kelainan pada jumlah kromosom menyebabkan sindroma down yang dulu sering disebut mongoloid. . g. rematuritas %etardasi mental yang termasuk ini termasuk retrdasi mental yang berhubungan dengan keadaan bayi yang pada waktu lahir berat badannya kurang dari &2'' gram dan7atau dengan masa kehamilan kurang dari 09 minggu. h. 5kibat gangguan jiwa yang berat %etardasi mental juga dapat terjadi karena adanya gangguan jiwa yang berat pada masa kanak-kanak. i.
$epri(asi psikososial
$e(ripasi artinya tidak terpenuhinya kebutuhan. =idak terpenuhinya kebutuhan psikososial awal-awal perkembangan ternyata juga dapat menyebabkan terjadinya retardasi mental pada anak.
J& KLASI4IKASI RETARDASI MENTAL
/. %etardasi Mental %ingan %etardasi Mental ringan ini secara kasar setara dengan kelompok retardasi yang dapat dididik "educable#. Kelompok ini membentuk sebagian besar "sekitar 924# dari kelompok retardasi mental. ada usia pra sekolah "'-2 tahun# mereka dapat mengembangkan kecakapan sosial dan komunikatif, mempunyai sedikit hendaya dalam bidang sensorimotor, dan sering tidak dapat dibedakan dari anak yang tanpa retardasi mental, sampai usia yang lebih lanjut. ada usia remaja, mereka dapat memperoleh kecakapan akademik sampai setara kira-kira tingkat enam "kelas 3 )$#. )ewaktu masa dewasa, mereka biasanya dapat menguasai kecakapan sosial dan (okasional cukup sekedar untuk bisa mandiri, namun mungkin membutuhkan super(isi, bimbingan dan pertolongan, terutama ketika mengalami tekanan sosial atau tekanan ekonomi. &. %etardasi Mental )edang %etardasi Mental sedang ini secara kasar setara dengan kelompok retardasi yang dapat dilatih "trainable#. )ebaiknya penggunaan terminologi dapat dilatih ini tidak dapat digunakan, karena memberi kesan mereka dari kelompok ini tidak dapat dididik "educable#. Kelompok ini membentuk sekitar /'4 dari kelompok retardasi mental. Kebanyakan indi(idu dengan tingkat retardasi ini memperoleh kecakapan komunikasi selama masa anak dini. Mereka memperoleh manfaat dari latihan (okasional, dan dengan pengawasan yang sedang dapat mengurus atau merawat diri sendiri. Mereka juga memperoleh manfaat dari latihan kecakapan sosial dan okupasional namun mungkin tidak dapat melampaui pendidikan akademik lebih dari tingkat dua "kelas dua sekolah dasar#. Mereka dapat bepergian di lingkungan yang sudah dikenal. )elama remaja, mereka kesulitan dalam
mengenal norma-norma pergaulan lingkungan sehingga mengganggu hubungan persaudaraan. ada masa dewasa sebagian besar dapat melakukan kerja yang kasar "unskilled# atau setengah kasar "semi skilled# di bawah
pengawasan workshop yang dilindungi.
Mereka dapat
menyesuaikan diri pada komunitas lingkungan dengan pengawasan "super(isi#. 0. %etardasi Mental Berat Kelompok retardasi mental ini membentuk 0-14 dari kelompok retardasi mental.
)elama
masa
anak,
mereka
sedikit
atau
tidak
mampu
berkomunikasi. )ewaktu usia sekolah mereka dapat belajar bicara dan dapat dilatih dalam kecakapan mengurus diri secara sederhana. Mereka memperoleh jangkauan yang terbatas pada instruksi pelajaran praakademik, seperti mengetahui huruf dan perhitungan yang sederhana, tetapi bisa menguasai seperti belajar membaca melihat beberapa kata. )ewaktu usia dewasa mereka dapat melakukan kerja yang sederhana bila diawasi secara ketat. Kebanyakan dapat menyesuaikan diri pada kehidupan di masyarakat, bersama keluarganya, jika tidak didapatkan hambatan yang menyertai yang membutuhkan perawatan khusus. 1. %etardasi Mental )angat Berat Kelompok retardasi mental ini membentuk &4 dari kelompok retardasi mental. ada sebagian besar indi(idu dengan diagnosis ini dapat diidentifikasi
kelainan
neurologik,
yang
mengakibatkan
retardasi
mentalnya. )ewaktu masa anak, mereka menunjukkan gangguan yang berat dalam bidang sensorimotor. erkembangan motorik dan mengurus diri dan kemampuan komunikasi dapat ditingkatkan dengan latihan-latihan yang adekuat. Beberapa di antaranya dapat melakukan tugas sederhana di tempat yang disuper(isi dan dilindungi. 2. %etardasi Mental =idak =ergolongkan $iagnosis untuk retardasi mental tidak tergolongkan, seharusnya digunakan ketika ada dugaan kuat retardasi mental tetapi seseorang tidak bisa dites dengan tes inteligensi standar. al ini bisa terjadi saat anak-anak, remaja, atau dewasa ketika mereka mengalami hendaya yang terlalu berat atau
tidak bisa bekerjasama untuk menjalani tes, atau pada bayi, saat ada keputusan klinik dari gangguan fungsi intelektual secara signifikan, tetapi tes yang ada tidak dapat menghasilkan nilai IA
K& PENANGANAN SESEORANG DENGAN RETARDASI MENTAL
/. %emedial =eaching erlu pengulangan secara terus menerus di berbagai situasi dan kesempatan untuk membantu mereka memahami hal-hal yang baru dipelajari. &. elayanan endidikan endidikan merupakan aspek yang paling penting berkaitan dengan cara penyembuhan pada anak penderita retardasi mental. encapaian hasil yang baik bergantung pada interaksi antara guru dan murid. rogram pendidikan harus berkaitan dengan kebutuhan anak dan mengacu pada kelemahan dan kelebihan anak. =arget pendidikan tidak hanya berkaitan dengan bidang akademik
saja.
)ecara
umum,
anak
penderita
retardasi
mental
membutuhkan bantuan dalam memperoleh pendidikan dan keterampilan untuk mandiri. 0. Kebutuhan-kebutuhan kesenangan dan rekreasi Idealnya, anak penderita retardasi mental dapat berpartisipasi dalam akti(itas bermain dan rekreasi. Ketika anak tidak ikut dalam akti(itas bermain, pada saat remaja akan kesulitan untuk dapat berinteraksi sosial dengan tepat dan tidak kompetitif dalam akti(itas olahraga. artisipasi dalam olahraga memiliki beberapa keuntungan, yaitu pengaturan berat badan,
perkembangan
koordinasi
fisik,
pemeliharaan
kesehatan
kardio(askular, dan peningkatan gambaran diri. 1. Kontrol gangguan tingkah laku !angguan tingkah laku dapat dihasilkan dari ekspektasi7harapan orang tua yang tidak tepat, masalah
organik, dan atau kesulitan keluarga.
Kemungkinan lain, gangguan tingkah laku dapat muncul sebagai usaha anak untuk memperoleh perhatian atau untuk menghindari frustrasi. $alam mengukur tingkah laku, kita harus mempertimbangkan apakah tingkah lakunya tidak sesuai dengan usia mental anak, daripada dengan usia
kronologisnya.
ada
beberapa
anak,
mereka
memerlukan
teknik
manajemen tingkah laku dan atau penggunaan obat.
2. Mengatasi gangguan Jika terdapat gangguan lain seperti gangguan (isual dan pendengaran, gangguan epilepsi, gangguan bicara dan gangguan lain dalam bahasa, tingkah laku dan persepsi maka yang harus dilakukan untuk mencapai hasil yang optimal adalah diperlukan terapi fisik terus menerus, terapi okupasi, terapi bicara-bahasa, perlengkapan adaptif seperti kaca mata, alat bantu dengar, obat anti epilepsi dan lain sebagainya. erlu diagnosa yang tepat untuk menetapkan gangguan, diluar hanya masalah taraf intelegensi. 3. Konseling Keluarga Banyak keluarga yang dapat beradaptasi dengan baik ketika memiliki anak yang menderita retardasi mental, tetapi ada pula yang tidak. $iantaranya karena faktor-faktor yang berkaitan dengan kemampuan keluarga dalam menghadapi masalah perkawinan, usia orang tua, banyaknya saudara kandung, status sosial ekonomi, tingkat kesulitan, harapan orang tua L penerimaan diagnosis, dukungan dari anggota keluarga dan tersedianya program-program dan pelayanan masyarakat.
L& PERAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI SESEORANG DENGAN RETARDASI MENTAL
/. Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin &. Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan untuk anggota keluarga 0. Memberi perawatan bagi anggota keluarga yang sakit, cacat, atau memerlukan bantuan dan menanggulangi keadaan darurat 1. Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat 2. Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat 3. Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi anggota keluarga 6. )aling mencintai, menghargai dan mempertcayai antar anggota keluarga
9. )aling membantu dan memberi antar anggota keluarga ;. )aling terbuka dan tidak ada dikriminasi /'. Memberi pujian dan punishment sesuai dengan perilaku //. Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara tuntas /&. Menunjukan empati antar anggota keluarga /0. Membina hunbungan dengan masyarakat /1. Menyediakan waktu untuk kebersamaan, seperti rekreasi bersama antar anggota ang dibutuhkan anak dengan retardasi mental yaitu /. Keikhlasan dan kekompakan orang tua beserta anggota keluarga lainnya &. Kerja keras orang tua, tidak sekadar menunggu keajaiban anak bisa mandiri 0. endidikan dan pelatihan kemampuan sosial 1. =oilet training 2. endekatan perilaku 3. Gpaya menumbuhkan kepercayaan diri dan penghargaan atas apa yang telah dikerjakan 6. )ering konsultasi kepada ahli 9. :utrisi dan stimulans yang cukup
/. 5pa yang dimaksud kesehatan jiwa &. 5pa yang dimaksud retardasi mental 0. 5pa sajakah ciri-ciri seseorang dengan retardasi mental 1. 5pa penyebab dari retardasi mental 2. Bagaimanakah peran keluarga dalam menghadapi seseorang dengan retardasi mental K'*8/ 9*
/. Kesehatan jiwa adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup, dapat menerima orang lain apa adanya serta mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sehat emosional, psikologis, dan sosial yang terlihat dari hubungan interpersonal yang memuaskan, perilaku dan koping yang efektif, konsep diri yang positif, dan kestabilan emosional. &. %etardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan mental yang terhenti atau tidak lengkap, yang terutama ditandai oleh adanya keterbatasan keterampilan selama masa perkembangan, sehingga berpengaruh pada semua tingkat inteligensia yaitu kemampuan kognitif, bahasa, motorik dan sosial. 0. Eiri N ciri seseorang dengan retardasi mental a. iperakti(itas seperti meraih obyek tanpa tujuan, tidak bisa diam dan duduk lama b. Mengganggu teman "anak lain# dengan memukul, meludahi, mencubit teman, mengambil milik orang lain dan mengoceh7mengomel
c. Beralih
perhatian
yaitu
sulit
memusatkan
perhatian
pada
suatu
kegiatan7pekerjaan dan cepat beralih perhatian atau merespon semua obyek yang ada di sekitarnya d. Mudah frustasi yaitu menghentikan akti(itas7pekerjaan jika tidak berhasil dan disalahkan orang lain "teman, guru# e. )ering menangis yaitu menangis tanpa sebab yang jelas, menangis jika merasa terganggu dan tidak terpenuhi keinginannya f. Merusak benda7barang seperti merobek buku, menggigit pensil7pulpen, melempar barang, menggigit meja7kursi, mencorat-coret meja, mengotori dinding, membanting pintu7jendela dan melempar kaca jendela g. Melukai diri dengan membentur-benturkan kepala, memukul-mukul pipi7dagu, mengorek-ngorek luka di tangan atau kaki dan menjambak rambut h. Meledak-ledak "impulsif# yaitu mudah marah7tersinggung dan tidak kooperatif i.
Menarik diri yaitu pemalu, tidak ada keberanian dalam komunikasi dan berhadapan dengan orang lain, menutup wajah dan menundukkan kepala.
1. enyebab retardasi mental a. Infeksi dan atau intoksinas b. =erjadinya rudapaksa dan 7 atau sebab fisik lain c. !angguan metabolisme, pertumbuhan atau gi8i d. enyakit otak yang nyata e. enyakit atau pengaruh prenatal f. Kelainan kromosom g. rematuritas h. 5kibat gangguan jiwa yang berat i.
$epri(asi psikososial
2. eran keluarga a. Mengenal adanya penyimpangan awal sedini mungkin b. Mengambil keputusan dalam mencari pertolongan atau bantuan kesehatan untuk anggota keluarga
c. Memberi perawatan bagi anggota keluarga yang sakit, cacat, atau memerlukan bantuan dan menanggulangi keadaan darurat d. Menciptakan lingkungan keluarga yang sehat e. Memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat f.
Menciptakan lingkungan yang sehat jiwa bagi anggota keluarga
g. )aling mencintai, menghargai dan mempertcayai antar anggota keluarga h. )aling membantu dan memberi antar anggota keluarga i.
)aling terbuka dan tidak ada dikriminasi
j.
Memberi pujian dan punishment sesuai dengan perilaku
k. Menghadapi ketegangan dengan tenang dan menyelesaikan masalah secara tuntas l.
Menunjukan empati antar anggota keluarga
m. Membina hunbungan dengan masyarakat n. Menyediakan waktu untuk kebersamaan, seperti rekreasi bersama antar anggota