SATUAN ACARA PENYULUHAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS)
Disusun Oleh : Kelompok VB
Ahmad Gifari
1614201120524 1614201120524
Akhmad Zarjani
1614201120553 1614201120553
Andis Septama
1614201120520 1614201120520
Ekky Rusmalina
1614201120521 1614201120521
Hadijatul Jannah
1614201120539 1614201120539
Haidir Rasyid
1614201120522 1614201120522
Hestina DamayantI
1614201120519 161420112051 9
Mia Milia Rahman
1614201120554 161420112055 4
Noorlailan NajaaH
1614201120535 1614201120535
Rezky Mulia Aspihani Putri 1614201120536 1614201120536 Sarvia
1614201120552
Siti Fatimah
1614201120538 1614201120538
Suryadi
1614201120541
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN TAHUN 2017
SATUAN ACARA PENULUHAN
Pokok Bahasan
: Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS)
Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian PHBS di sekolah 2. Indikator PHBS di sekolah 3. Tujuan dan manfaat PHBS di sekolah 4. Peran dan tanggung jawab PHBS disekolah. 5. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik. 6. Enam langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
Sasaran
: Siswa-siswa sekolah dasar negeri (SDN) 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan
Waktu
: 30 menit
Hari/tgl
: Selasa, 30 November 2017
Tempat
: Aula SDN 05 dan 08 Pela Mampang, Mampang Prapatan
A. Tujuan Intruksional umum Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga pasien mampu memahami tentang penyakit diabetes mellitus dengan ulkus diabetikum. B.
Tujuan intruksional khusus : Setelah melakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30, diharapkan klien dapat: 1. Menjelaskan pengertian PHBS di sekolah 2. Menjelaskan apa saja indikator PHBS di sekolah 3. Menjelaskan tujuan dan manfaat PHBS di sekolah 4. Mengetahui peran dan tanggung jawab PHBS disekolah. 5. Mengetahui akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik. 6. Mengetahui 6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
C. Materi penyuluhan 1. Pengertian PHBS di sekolah 2. Indikator PHBS di sekolah 3. Tujuan dan manfaat PHBS di sekolah 4. Peran dan tanggung jawab PHBS disekolah. 5. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik. 6. Enam langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar D. Metode Persentasi,dan Tanya jawab E.
Media Leaflet, LCD, Laptop
F.
Kegiatan Penyuluhan No
Waktu
1.
5 menit
egiatan Penyebab
Kegiatan Peserta
Pembukaan : 1.
2.
3.
Membuka
1. Menjawab kegiatan
dengan mengucapkan
2. Mendengarakan
salam
3. Memperhatikan
Memperkenalkan diri
4. Memperhatikan
dan anggota kelompok
5. Memperhatikan
Menyampaikan kontrak waktu
4.
Menyebutkan yang
materi akan
disampaiakan 5.
salam
Menyampaikan tujuan dan penyuluhan
Pelaksana moderator
2.
15
Pelaksanaan :
1. Mendengarkan
menit
1. Apersepsi materi
dan menjawab.
2. Menjelaskan:
2. Memperhatikan.
a. Menjelaskan pengertian
Bertanya. PHBS
di sekolah b. Menjelaskan Indikator PHBS di sekolah c. Menjelaskan tujuan dan manfaat PHBS di sekolah d. Menjelaskan peran dan
tanggung
jawab
PHBS
disekolah. e. Menjelasakan akibat dari PHBS di
sekolah
tidak
yang
berjalan
dengan baik. f. Menjelaskan
6
langkah
cara
mencuci
tangan
dengan baik dan benar 3. Memberikan kesempatan
kepada
audience untuk bertanya mengenai hal-hal yang belum dimengerti.
Tim Penyaji
3.
5 menit
Evaluasi :
Menjawab
Moderator
Terminasi :
1. Memperhatikan
Moderator
1. Mengucapakan
2. Menjawab
1. Menanyakan
kembali
mengenai materi yang telah diberikan. 4.
5 menit
terimakasih atas peran
salam
serta audience. 2. Mengucapakan
salam
penutup. G. Evaluasi Pertanyaan : 1. Apa pengertian PHBS di sekolah? 2. Apa saja indikator PHBS di sekolah? 3. Apa tujuan dan manfaat PHBS di sekolah? 4. Apa saja peran dan tanggung jawab PHBS disekolah? 5. Apa akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik? 6. Bagaimana 6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar? Jawaban : 1. Apa pengertian PHBS di sekolah Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. 2. Apa saja indikator PHBS di sekolah? a.
Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun
b.
Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
c.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
d.
Olahraga yang teratur dan terukur
e.
Memberantas jentik nyamuk
f.
Tidak merokok
g.
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
h.
Membuang sampah pada tempatnya
3. Apa tujuan dan manfaat PHBS di sekolah? Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan caracara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat. Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain. 4. Apa saja peran dan dukungan PHBS disekolah?
Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina
dan
pelaksana
UKS),
sedangkan
masyarakat
sekolah
berpartisipasi dalam perilaku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat. 1. Pemda Bupati/walikota
1. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi, himbauan tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat disekolah. 2. Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah. DPRD
a. Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah b. Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah 2. Lintas Sektor Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler. Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui jalur kulikuler dan ekstrakulikuler Kantor Depag
Melaksanakan
pembinaan
dan
pengembangan
PHBS
dengan
pendekatan program UKS pada perguruan agama 3. Tim Pembina UKS a. Merumuskan
kebijakan
teknis
pengembangan PHBS melalui UKS
mengenai
pembinaan
dan
b. Mengkordinasikan kegiatan perencanaan dan program serta pelaksanaan pembinaan PHBS melalui UKS c. Membina
dan
mengembangkan
PHBS
melalui
UKS
serta
mengadakan monitoring dan evaluasi. 4. Tim Pelaksana UKS a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah. b. Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait dan masyarakat lingkungan sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah. c. Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah. 5. Komite sekolah a. Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah b. Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat. 6. Komite sekolah a. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan instruksi tentang pembinaan PHBS di sekolah. b. Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah c. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah d. Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya 7. Guru-guru a. Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah b. Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya. c. Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya
d. Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolahnya. e. Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan sekolah 8. Orang tua murid a. Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah b. Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah
baik insidentil dan bulanan. 5. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang ada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia. 6. 6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain : 1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata. 2.
Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 detik.
3.
5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash
Enam langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :
a.
Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
b.
Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
c.
Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
d.
Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
e.
Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
f.
Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
H. Pengorganisasian 1.
Tim penyaji
: Ahmad Gifari
2.
Moderator
: Suryadi
3. Notulen
: Siti Fatimah
4.
Observasi
: Ekky Rusmalina dan Hadijatul Jannah
5.
Keamanan
: Hestina Damayanti
6.
Audiens
: Akhmad Zarjani, Andis Septama, Haidir Rasyid,
Mia Milia Rahman, Noorlailan Najaah, Rezky Mulia Aspihani Putri, Sarvia.
MATERI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) A. Pengertian PHBS di sekolah
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahluk hidup yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan. B. Indikator PHBS di sekolah
1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun 2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah 3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat 4. Olahraga yang teratur dan terukur 5. Memberantas jentik nyamuk 6. Tidak merokok 7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan 8. Membuang sampah pada tempatnya 7. Apa tujuan dan manfaat PHBS di sekolah? C. Tujuan dan Manfaat PHBS Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program perilaku hidup bersih dan sehat. Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi
lebih sehat dan produktif. Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual maupun sosial. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah lain. D. Peran dan dukungan PHBS disekolah
Adanya kebijakan dan dukungan dari pengambil keputusan seperti Bupati, Kepala Dinas pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, DPRD, lintas sector sangat penting untuk pembinaan PHBS disekolah demi terwujudnya sekolah sehat. Disamping itu, peran dari berbagai pihak terkait (Tim Pembina dan pelaksana UKS), sedangkan masyarakat sekolah berpartisipasi dalam peril aku hidup bersih dan sehat baik di sekolah maupun di masyarakat. 1. PEMDA Bupati/walikota
a. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk perda, surat keputusan, surat edaran, instruksi, himbauan tentang Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan sehat disekolah. b. Mengalokasikan anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah. DPRD
a. Memberikan persetujuan anggaran untuk pengembangan PHBS di sekolah. b. Memantau kinerja Bupati/Walikota yang berkaitan dengan pembinaan PHBS di sekolah
2. Lintas Sektor Dinas Kesehatan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan UKS melalui jalur ekstrakulikuler. Dinas Pendidikan
Membina dan mengembangkan PHBS dengan pendekatan Program UKS melalui jalur kulikuler dan ekstrakulikuler Kantor Depag
Melaksanakan pembinaan dan pengembangan PHBS dengan pendekatan program UKS pada perguruan agama 3. Tim Pembina UKS a. Merumuskan kebijakan teknis mengenai pembinaan dan pengembangan
PHBS melalui UKS b. Mengkordinasikan
kegiatan
perencanaan
dan
program
serta
pelaksanaan pembinaan PHBS melalui UKS c. Membina dan mengembangkan PHBS melalui UKS serta mengadakan monitoring dan evaluasi. 4. Tim Pelaksana UKS
a. Merencanakan dan melaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat dalam rangka peningkatan PHBS di sekolah. b. Menjalin kerjasama dengan orang tua peserta didik, instansi lain yang terkait dan masyarakat lingkungan sekolah untuk pembinaan dan pelaksanaan PHBS di sekolah. c. Mengadakan evaluasi pembinaan PHBS di sekolah. 5. Komite sekolah
a. Mendukung dalam hal pendanaan untuk sarana dan prasana pembinaan PHBS di sekolah b. Mengevaluasi kinerja kepala sekolah dan guru-guru yang berkaitan dengan pencapaian sekolah sehat.
6. Komite sekolah
a. Mengeluarkan kebijakan dalam bentuk surat keputusan, surat edaran dan instruksi tentang pembinaan PHBS di sekolah. b. Mengalokasikan dana/anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah c. Mengkoordinasikan kegiatan pembinaan PHBS di sekolah d. Memantau kemajuan pencapaian sekolah sehat disekolahnya 7. Guru-guru
a. Bersama guru lainnya mengadvokasi yayasan/orang tua murid kepala sekolah untuk memperoleh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di sekolah b. Sosialisasi PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya. c. Melaksanakan pembinaan PHBS di lingkungan sekolah dan sekitarnya d. Menyusun rencana pelaksanaan dan penilaian lomba PHBS di sekolahnya. e. Memantau tujuan pencapaian sekolah sehat di lingkungan sekolah 8. Orang tua murid
a.
Menyetujui anggaran untuk pembinaan PHBS di sekolah
b.
Memberikan dukungan dana untuk pembinaan PHBS di sekolah baik insidentil dan bulanan.
E. Akibat dari PHBS di sekolah yang tidak berjalan dengan baik
Penyakit yang muncul akibat rendahnya PHBS antara lain cacingan, diare, sakit gigi, sakit kulit, gizi buruk dan lain sebagainya yang ada akhirnya akan mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan Indonesia dan rendahnya kualitas hidup sumber daya manusia. F.
6 langkah cara mencuci tangan dengan baik dan benar
Prinsip dari 6 langkah cuci tangan antara lain: 1. Dilakukan dengan menggosokkan tangan menggunakan cairan antiseptik (handrub) atau dengan air mengalir dan sabun antiseptik (handwash). Rumah sakit akan menyediakan kedua ini di sekitar ruangan pelayanan pasien secara merata. 2. Handrub dilakukan selama 20-30 detik sedangkan handwash 40-60 det ik.
3. 5 kali melakukan handrub sebaiknya diselingi 1 kali handwash Enam langkah cuci tangan yang benar menurut WHO yaitu :
1.
Tuang cairan handrub pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2.
Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara ber gantian
3.
Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
4.
Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi sali ng mengunci
5.
Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
6.
Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan
DAFTAR PUSTAKA
Adiwiryono, RM. (2010). Pesan Kesehatan :Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Anak Usia Dini dalam Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Jurnal Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Prof. Hamka
Ahmadi, A. (2003). Psikologi Belajar Edisi Revisi. Jakarta: RinekaCipta
Anggraeny. (2012). Perbedaan Tingkat Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Sekolah Dasar Negeri Dan Sekolah Dasar Swasta Di Kecamatan Kenjeran. apps.um-surabaya.ac.id/jurnal/download.php?id=27 diunduh 25 November 2017.
Arikunto, S. (2002).Prosedur Penelitian Suatu pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Atmodiwirio,S. (2005). Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: Ardadizya Jaya Depkes, 2007.Rumah Tangga Sehat Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
Jakarta Kemenkes Depkes RI, 2008. Buku Saku Pelaksanaan PHBS Bagi Masyarakat Di Wilayah Kecamatan.Jakarta : Kemenkes Dwigita, IC. (2012). Role Play PHBS Pada Tatanan Sekolah. DIII Keperawata Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Soetomo Surabaya.