Nama : Putri Akromah ( 14613270 ) Nurul Aulia Putri ( 14613271 ) Tugas : Teknologi Standarisasi Bahan Alam Sediaan Padat Pengertian obat secara umum, obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan, dan menyembuhkan penyakit. Menurut undang undang, yang dimaksud obat adalah suatu bahan atau campuran bahan untuk dipergunakan dalam menentukan diagnosis, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah atau rohaniah pada manusia atau hewan termasuk memperelok tubuh atau bagian tubuh manusia. Penggolongan obat, obat dapat digolongkan berdasarkan beberapa kriteria, yaitu kegunaan obat, cara penggunaan obat, cara kerja obat, undang undang, sumber obat, bentuk sedian obat, serta proses fisiologi dan biokimia dalam tubuh. Menurut kegunaan obat, penggolongan obat berdasarkan gunanya dalam tubuh, yaitu: 1. Untuk menyembuhkan menyembuhkan (terapeutic) 2. Untuk mencegah (prophylaclic) (prophylaclic) 3. Untuk diagnosis (diagnostic) Menurut cara penggunaan obat, obat digolongkan atas: 1. Medicamentum Medicamentu m ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oral – diberietiket putih 2. Medicamentum Medicamentu m ad usum externum (pemakain luar) melalui implantasi, injeksi, membran mukosa, rektal, vaginal, nasal, opthalmic, aurical, collutio / gargle – diberi etiket biru Menurut cara kerja obat, penggolongan obat berdasarkan cara kerjanya dalam tubuh, yaitu: 1. Lokal: obat yang bekerja pada jaringan setempat, seperti pemakaian topikal 2. Sisitemik: obat obat yang didistribusikan didistribusikan keseluruh tubuh,sepeti tubuh,sepeti tablet tablet analgetik analgetik Menurut sumber obat, oabta yang saat ini diguakan dapat bersumber dari: 1. 2. 3. 4. 5.
Tumbuhan (flora (flora atau nabati) nabati) contohnya contohnya digitalis, digitalis, kina, dan minyak jarak jarak Hewan (faunaatau (faunaat au hayati) contonya minyak ikan, adeps lanae, dan cera Mineral (pertambangan) (pertamba ngan) contonya iodkali, gram dapur, parafin, vaselin, sulfur Sinteisi (tituan/ buatan) contonya kamper sintesis dan vitamin C Mikriba dan funi/ jamur, jamur, contohnya contohnya antibiotik antibiotik penisilin penisilin
Menurut bentuk sediaannya, bentuk sediaan obat (bentuk sediaan farmasi), obat dikelompokan menjadi: 1. Bentuk padat, contohnya serbuk, tablet, pil, kapsul, suppositoria 2. Bentuk setengah padat, contohnya salep (unguentum), krim, pasta, cerata, gel, salep mata (occulenta) 3. Bentuk cair atau larutan, contohnya potio, sirop, eliksir, obat tetes, gargarisma, clysma, epithema, injeksi, infus intravena, douche, dan lotio 4. Bentuk gas, contonya inhalasi/ spray/ aerosol
Tablet menurut PERMENKES No 661 Tahun 1994 adalah sediaan obat tradisional padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih, silindris, atau bentuk lain, kedua permukaannya rata atau cembung, terbuat dari sediaan galenik dengan atau tanpa bahan tambahan. Keseragaman bobot. Dari 20 tablet, tidak lebih dari 2 tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari pada harga yang ditetapkan dalam kolom A dan tidak satu tabletpun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang ditetapkan dalam kolom B, yang tertera pada daftar berikut :
(PERMENKES No 661 Tahun 1994) Waktu hancur . Tidak lebih dari 20 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut. Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Farmakope Indonesia. Kadar air. Tidak lebih dari 10 %. Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Farmakope Indonesia atau Materia Medika Indonesia. Angka lempeng total . Tidak lebih dari 104 Penetapan dilakukan menurut cara yang t ertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Angka kapang dan khamir. Tidak lebih dari 10 Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Mikroba patogen . Negatif Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Allatoksin . Tidak lebih dari 30 bpj Penetapan dilakukan menurut cara yang tertera pada Metode Analisis Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Bahan tambahan Pengawet. Jenis dan kadar pengawet yang di perbolehkan sesuai dengan persyaratan pengawet yang tertera pada persyaratan Pil dalam lampiran keputusan ini.
Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, disimpan pada suhu kamar, ditempat kering dan terlindung dari sinar matahari.( KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR:661/MENKES/SK/VII/1994 TENTANG PERSYARATAN OBAT TRADISIONAL)
Terdapat tiga cara pembuatan tablet yaitu granulasi basah, granulasi kering dan kempa langsung. Tujuan dari garnulasi basa dan kering adalah untuk meningktkan aliran campuran dan atau kemampuan kempa. Granulasi kering dilakukan dengan cara menekan massa serbuk pada tekanan tinggi sehingga menjadi tablet besar yang tidak berbentuk baik, kemudian digiling dan diayak hingga diperoleh granul dengan ukuran partikel yang diinginkan. Keuntungan granulasi kering adalah tidak diperlukan panas dan kelembapan dalam granulasi. Granulasi kering dapat juga dilakukan dengan m eletakkkan masa serbuk diantara mesin rol yang dijalankan secara hidrolik untuk menghasilkan massa padat yang tipis,selanjutkan diajak atau digiling hingga diperolehgranul dengan ukuran yang diinginkan. Pembuatan tablet dengan kecepatan tinggi memerlukan eksplen yang memungkinkan pengempaanlangsung tanpa tahap granulas terlebih dahulu. Eksipien ini terdiri dari zat berbentuk fisik khusus seperti laktosa, sukrosa, dekstrosa, atau selulosa yang mempunyai sifat aliran dan kemampuan kempa yang diinginkan. Bahan pengisi untuk kempa langsung yang paling banyak digunakan adalah selulosa, mikrokristal, laktosa anhidrat, laktosa semprot kering, sukrosa yang dapat dikempa dan beberapa bentuk pati yang termodifikasi. Kempa langsung menghindari banayak masalah yang timbul pada granulasi basah dan granulasi kering. Walaupun demikian sifat fisik masing-masing bahn pengisi merupakan hal kritis, perubahan sedikit dapat mengubah sifat alir dan kempa sehingga menjadi tidak sesuai untuk dukempa langsung. Tablet merupakan bentuk sediaan farmasiyang mempunyai beberapa keuntungan, antara lain mudah digunakan oleh pasien, tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta var iabilitas kandungan yang paling redah, tablet bisa dijadikan produk dengan profil pelepasan khusus seperti pelepasan usus atau produk lepas lambat, tablet meruakan produk sediaan orang yang paling kompak. Disampingitu tablet mempunyai beberapakerugian, antara lain beberapa obat t idak dapat dikempa menjadi padatdan kompak tergantung pada keadaan amorfnya, tidak dapat diberikan pada pasien yang tidak dapat menelan tablet atau kondisi yang tidak sadar, zat aktif yang kurang larut dalam air sulit diformulasi atau memberikan ketersediaaan hayati yang rendah.