13
PENDAHULUAN
GAMBARAN UMUM
Proses seleksi merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memilih karyawan terbaik untuk ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki pelamar. Hal ini dikatakan karena apakah dalam organisasi terdapat sekelompok karyawan yang memenuhi tuntutan organisasional atau tidak sangat tergantung pada cermat tidaknya proses seleksi yang dilakukan.
Kegiatan seleksi dilakukan bertujuan untuk memperoleh informasi dari calon karyawan mengenai pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki. Ini merupakan dasar untuk menempatkan karyawan pada pekerjaan yang sesuai.
Seleksi dan penempatan merupakan bagian penting dari manajmen sumber daya manusaia dalam mencapai kebersihan organisasi. Keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan ini ditentukan oleh tiga faktor penting antara lain : analisis pekerjaan, perencanaan sumber daya manusia dan penarikan karyawan. Melaksanakan kegiatan seleksi dan penempatan yang baik berpengaruh pada tingginya kinerja karyawan, dan rendahnya tingkat turnover dan absensi karyawan. Hubungan antara variable-variabel yang berkaitan dengan seleksi dan penempatan dapat dilihat pada gambar 1.1
Kinerja karyawanKinerja karyawanPerencanaan sumber daya manusia Perencanaan sumber daya manusia
Kinerja karyawan
Kinerja karyawan
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Turnover karyawanTurnover karyawanSeleksi dan penempatanSeleksi dan penempatanPenarikan karyawan Penarikan karyawan
Turnover karyawan
Turnover karyawan
Seleksi dan penempatan
Seleksi dan penempatan
Penarikan karyawan
Penarikan karyawan
Absensi karyawanAbsensi karyawanAnalisis pekerjaan Analisis pekerjaan
Absensi karyawan
Absensi karyawan
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
Gambar 1.1
Hubungan seleksi dan penempatan dengan variable-variabel manajemen sumber daya manusia lainnya.
RUMUSAN MASALAH
Apa pengertian seleksi dari berbagai ahli ?
Apa saja langkah-langkah seleksi karyawan ?
Faktor apa saja yang diperhatikan dalam seleksi ?
MAKSUD DAN TUJUAN PENULISAN
Mengerti dan memahami tentang seleksi
Dapat menjelaskan proses dan langkah-langkah seleksi
Mengetahui faktor apa saja yang harus diperhatikan dalam seleksi
Memahami kualifikasi yang menjadi dasar seleksi
KONSEP UTAMA
Konsep-konsep dalam paper ini adalah pengertian seleksi dari berbagai ahli, seleksi calon karyawan, langkah-langkah seleksi karyawan, faktor yang diperhatikan dalam seleksi, Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi.
PEMBAHASAN
Pengertian seleksi
Menurut Veithzal Rivai (2008, 170) seleksi adalah kegitan dalam manajmen SDM ynag dilakukan setelah proses rekrutmen seleksi dilaksanakan. Hal ini berarti telah berkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih mana yang dapat ditetapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan. Proses pemilihan ini yang dinamakan seleksi.
Menurut Agus Sunyoto (2008, 48) proses seleksi adalah usaha menjaring dari mereka yang dianggap nantinya bisa menyesuaikan diri dengan pekerjaan yang ditawarkan, mereka dianggap dapat memperlihatkan unjuk kerja yang diharapkan oleh pimpinan organisasi.
Menurut Marhis dan Jackson (2006, 261) seleksi adalah proses pemilihan orang-orang yang memiliki kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan disebuah organisasi.
Seleksi Calon Karyawan
Seleksi (selection) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian jumlah pelamar, sehingga diperoleh calon karyawan yang terbaik,
Tanpa karyawan-karyawan berkualitas, sulit bagi perusahaan untuk mencapai keberhasilan.
Begitu pentingnya kegiatan seleksi dilakukan perusahaan untuk memilih karyawan terbaik, sejumlah dana dikeluarkan untuk kegiatan itu. Kebanyakan perusahaan menangani sendiri tugas ini dengan menyiapkan tenaga yang memiliki keahlian khusus bidang seleksi. Namun, sebagian harus mendatangkan tenaga dari luar perusahaan untuk melaksanakan tugas seleksi dengan mengeluarkan biaya per calon karyawan yang cukup mahal.
Berbeda cara perusahaan melaksanakan seleksi, ada yang terencana dan tidak terencana.
Perusahaan kecil sering melakukan seleksi secara tidak terencana, kegiatan dilaksanakan ketika tenaga kerja dibutuhkan. Biasanya tugas ini secara langsung ditangani oleh manajernya sendiri. Tetapi, perusahaan besar kegiatan seleksi dilaksanakan secara terencana, dan dikerjakan oleh bagian sumber daya manusia. Tugas ini ditangani oleh orang yang memiliki keahlian khusus dalam bidang seleksi.
Seleksi karyawan : proses memilih calon karyawan yang terbaik untuk ditempatkan pada pekerjaan yang lowong.
Proses seleksi merupakan serangkaian metode yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan calon karyawan. Setiap tahap dalam proses seleksi akan diperoleh informasi tentang calon karyawan, kemudian dicocokkan dengan persyaratan pekerjaan.
Calon karyawan yang memenuhi persyaratan akan mengikuti tahap seleksi berikutnya. Setiap tahap dalam proses seleksi akan berurang jumlah calon karyawan yang ikut pada tahap selanjutnya.
Sebagian perusahaan menentukan proses seleksi untuk mendapatkan calon karyawan yang terbaik, sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Berbagai bentuk proses seleksi dilakukan bergantung pada ukuran perusahaan (corporate size), sifat-sifat pekerjaan (job characteristics), jumlah pelamar dan kepentingan penarikan.
Ukuran perusahaan menentukan proses seleksi yang dilakukan untuk memperoleh karyawan yang sesuai dengan kemampuannya. Proses seleksi dpat dilaksanakan dalam waktu yang singkat, sehari atau dua hari. Tetapi, juga dapat dilaksanakan dalam waktu yang lebih lama, tiga hari bahkan bahkan membutuhkan waktu seminggu, tergantung kebutuhannya. Makin lama proses seleksi dilaksanakan, maka semakin selektif perusahaan untuk mendapatkan karyawan yang baik. Perusahaan-perusahaaan besar umumnya membuthkan proses seleksi yang lama karena mendapatkan pelamar dalam jumlah besar.
Analisis pekerjaanAnalisis pekerjaanPerencanaan sumber daya manusia Perencanaan sumber daya manusia Metode-metode penarikan karyawan Metode-metode penarikan karyawan
Analisis pekerjaan
Analisis pekerjaan
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
Metode-metode penarikan karyawan
Metode-metode penarikan karyawan
Alat –alat seleksiFormulir lamaran (blanko lamaran dan riwayat hidup )Tes psikologiwawancaraAlat –alat seleksiFormulir lamaran (blanko lamaran dan riwayat hidup )Tes psikologiwawancara
Alat –alat seleksi
Formulir lamaran (blanko lamaran dan riwayat hidup )
Tes psikologi
wawancara
Alat –alat seleksi
Formulir lamaran (blanko lamaran dan riwayat hidup )
Tes psikologi
wawancara
Pelamar pekerjaanPelamar pekerjaanperusahaanperusahaan
Pelamar pekerjaan
Pelamar pekerjaan
perusahaan
perusahaan
Training atau orientasiTraining atau orientasi
Training atau orientasi
Training atau orientasi
Gambar 1.2
Kerangka penarikan karyawan.
Untuk memulai proses seleksi karyawan, diawali dari tiga ketentuan yang terlihat pada gambar 1.2. Pertama, tetapkan metode penarikan efektif dengan cara memilih salah satu metode yang sesuai dari beberapa metode penarikan.
Kedua, melaksanakan perencanaan sumber daya manusia untuk menentukan jumlah dan kualitas calon karyawan yang dipilih. Ketiga, menetapkan standar atau persyaratan pekerjaan dibandingkan dengan kualifikasi calon karyawan. Dari ketiga ketentuan tersebut akan dapat ditentukan alat-alat seleksi yang tepat sampai calon karyawan itu berhasil untuk mengikuti tahap orientasi sebagai tahap akhir dari proses seleksi.
Langkah-langkah seleksi karyawan
Merupakan tahap-tahap yang harus dilalui seseorang dalam proses penarikan karyawan suatu perusahaan. Setiap perusahaan berbeda dalam menentukan langkah-langkah yang digunakan dalam kegiatan seleksi. Walaupun tidak ada standar dalam menentukan langkah-langkah seleksi, tetapi secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :
Menerima lamaran kerja
Wawancara pendahuluan
Tes psikologi
Pemeriksaan referensi
Wawancara seleksi
Persetujuan atasan langung
Pemeriksaan kesehatan
Training atau orientasi
Formulir lamaran kerja
Tahap pertama dalam seleksi karyawan adalah menerima surat lamaran dari pelamar.lamaran dikumpulkan, kemudian dilihat kelengkapan data berdasarkan sejumlah lamaran yang diterima. Bagian sumber daya manusia menerima lamaran pekerjaan melalui berbagai cara. Biasanya lamaran diterima melalui surat/faks atau diantar langsung oleh pelamar. Tetapi, dengan perkembangan teknologi akhir-akhir ini pelamar sering juga mengirimkan lamarannya melalui internet secara online atau cara lain dengan menggunakan elektronik.
Wawancara pendahuluan
Lamaran yng memenuhu syarat, pelamar akan dipanggil untuk mengikuti wawancara pendhuluan. Wawancara pada tahap ini biasanya dilakukan dalam waktu sangat singkat , sasarannya di sini untuk mengetahui kesungguhan pelamar bekerja pada perusahaan yang dilamar. Pertanyaan yang di ajukan sangat sederhana, namun demikian sebagaian pelamar akan tersisih, pada tahap ini akan dinilai penampilan, dan cara berkomunikasi.beberapa hal yang biasa ditanyakan pda tahap ini mengenai motivasi pelamar, gaji, dan pekerjaan yang diinginkan, serta pengalaman dan prestasi kerja yang pernah diraih pada organisasi lain. Hasil wawancara pendahuluan akan menentukan untuk mengikuti proses seleksi berikutnya.
Tes psikologi
Sebagaian besar perusahaan , baik perusahaan besar maupun kecil, melaksanakan tes psikologi dalam proses seleksi. Namun demikian ada, sebagian perusahaan kecil yang tidk melaksanakan tes psikologi sebagai dasar memilih calon karyawan terbaik, tetapi lebih mempercayakan pada seleksi wawancara saja. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja karyawan yang baik ditentukan oleh tes psikologi. Ada kolerasi yang signifikan antara tes psikologi dengan variable-variabel terpengaruh lainnya seperti kinerja karyawan, tingkat turnover dan absen karyawan.
Pemeriksaan referensi
Langkah selanjutnya yaitu perlu dilaksanakan pemeriksaan referensi atau surat keterangan. Pemeriksaan referensi bertujuan untuk memperoleh keterngn pelamar di masa lampau. Berdasarkan keterangan itu dapat memberikan informasi tentang pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dimiliki calon karyawan.
Wawancara seleksi
Wawancara merupakan seleksi yang penting dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kepribadian dan kemampuan pra pelamar. Pewawancara (interviewer) dapat mengetahuai kondisi fisik dan kemampuan pelamar karena berhadapan secara langsung dengan pelamar.
Persetujuan atasan langsung
Langkah selanjutnya yaitu persetujuan atasan secara langsung atau supervisor.
Para supervisor ingin bertemu secara langsung dengan calon bawahannya, karena merekalah nanti yang selalu berhubungan dalam melaksanakan pekerjaan di perusahaan. Tindakan ini dilakukan agar terdapat keselarasan hubungan antara para pekerja dengan supervisor. Dalam organisasi, hubungan antara atasan dengan pekerja dapat dilihat dalam struktur organisasi.
Tes atau pemeriksaan kesehatan
Perusahaan umumnya membutuhkan calon karyawan yang sehat jasmani dan rohani untuk dipekerjakan pada bidang pekerjaan tertentu. Dengan alasan ini , perusahaan kan melakukan pemeriksaan kesehatan jasmai dan rohani calon karyawan. Pemeriksaan kesehatan biasa dilakukan pada rumah sakit atau tempat klinik kesehatan yang dipercaya perusahaan. Tes kesehatan dilakukan untuk memastikan kemampuan jasmani pelamar dengan persyaratan pekerjaan.
Training atau orientasi
Setelah serangkaian kegiatan seleksi dilalui, maka sampailah saatnya calon karyawan mengikuti langkah Training atau orientasi. Karyawan akan diperkenalkan dengan pekerjaannya dan lingkungan perusahaan. Mungkin saja calon karyawan diberikan sebagai masalah perusahaan untuk dipecahkan.
Faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi
Penawaran tengan kerja
Semakain banyak yang seleksi semakain baik bagi organisasi
Dipilih yanag memenuhi persyaratan yang ditentukan
Etika
Perekrut, pemegang teguh norma, disiplin pribadi yang tinggi, kejujuran yang tidak tergoyahkan, integritas karakter, serta objektivitas berdasarkan kriteria yang rasional
Internal organisasi
Besar kecilnya anggaran menentukn jumlah yang harus direkrut
Kesamaan kesempatan
Ada yang dikriminatif, kadang karena warna kulit, daerah asal, latar belakang sosial. Dengan kata lain ada pok minoritas dengan keterbatasan-keterbatasan.
Kualifikasi yang menjadi dasar seleksi
Proses seleksi sangat penting dalam memberikan penilaian akan sifat-sifat, watak, dan kemampuan para pelamar secara tepat, teliti dan lengkap. Beberapa kualifikasi berikut ini menjadi dasar dalam proses seleksi :
Keahlian
Merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi, kecuali bagi jabatan yang tidak memerlukan keahlian.
Penggolongan keahlian dapat dikemukakan sebagai berikut :
Technical skill
Yaitu keahlian teknik yanag hasrus dimiliki para pegawai pelaksana
Human skill
Yaitu keahlian yang hasrus dimiliki oleh mereka yang akan memimpin beberapa orang bawahan
Conceptual skill
Yaitu keahlian yang harus dimiliki oleh mereka yang akan memangku jabatan puncak pimpinan sebagai figure yang mampu mengkoordinasi beberapa aktivitas untuk mencapai tujuan organisasi
Pengalaman
Dalam proses pelamaran suatu pekerjaan, pengalaman pelamar cukup penting artinya dalam suatu proses seleksi. Suatau organisasi/ perusahaan cenderung akan memilih pelamar yang berpengalaman dari pada yang tidak berpengalaman karena dipandang lebih mampu melaksanakan tugasnya. Selain itu, kemampuan intelegensi juga menjadi dasar pertimbangan selanjutnya sebab orang yang memiliki intelegensi yang baik biasanya orang yang memiliki kecerdasan yang cukup baik. Faktor pengalaman saja tidak cukup untuk menentukan kemampuan seseorang pelamar dalam menyelesaikan tugasnya dengan baik
Usia
Perhatian dalam proses seleksi juga ditunjukkan apada masalah usia para pelamar. Usia muda dan usisa lanjut tidak menjamin diterima tidaknya seseorang pelamar. Mereka memiliki usian lanjut tenaga fisiknya relative terbatas meskipun banyak pengalaman. Mereka yang berusia muda mungkin saja memiliki vitalitas yang cukup baik. Tetapi rasa tanggung jawabnya relative kurang dibandingkan dengan usia dewasa. Oleh karena itu, yang terbaik pelamar yang berusia sedang atau sekitar usia 30 tahun
jenis kelamin
jenis kelamin memang sering pula diperhatikan terlebih-lebih untuk jabatan tertentu.
Jabatan-jabatan memang dikhususkan untuk pria ada juga yang khusus untuk wanita. Tetapi banyak yang terbuka untuk kedua jenis kelamin tersebut.
Pendidikan
Kualifikasi pelamar merupakan cermin dari hasil pendidikan dan pelatihan sebelumnya, yang akan menentukan hasil seleksi selanjutnya dan kemungkinan penempatannya dalam organisasi bila pelamar yang bersangkutan diterima. Tanpa adanya latar belakang pendidikan tersebut maka proses pemmilihan atau seleksi akan menjadi sulit.
Kondisi fisik
Kondisi fisik seseorang pelamar kerja turut memegang peranan penting dalam proses seleksi. Bagaimana pun juga suatau organisasi secara optimal kan senantiasa ingin memperoleh tenaga kerja yang sehat jasmani dan rohani kemudian memiliki postur tubuh yang cukup baik terutama untuk jabatan-jabatan tertentu.
Tampang
Menurut Drs. Manullang, dalam jabatan-jabatan tertentu tampang juga merupakan salah satu kualifikasi yang menentukan berhasil atau tidaknya seseorang dalam melaksanakan tugasnya.
Misalnya tugas sebagai pramugari, pelayan toko dan lain-lain.
Bakat
Batat atau aptitube seseorang calon pelamar tenaga kerja turut juga pemegang kunci sukses dalam proses seleksi bakat ini dapat tampak pada tes-tes, baik fisik maupun psikolog. Dari tes-tes tersebut dapat diketahui bakat yang tersembunyi, yang suatu saat dapat dikembangkan.
Temperamen
Temperamen adalah pembawaan seseorang. Temperamen tidak dipengaruhi oleh pendidikan, namun berhungan langsung dengan "emosi" seseorang.
Menurut Drs. Manullang, temperamen adalah sifat yang mempunyai dasar bersumber pada faktor-faktor dalam jasmani bagian dalam yang di timbulkan oleh proses-proses biokimia. Temperamen seseorang itu bermacam-macam ada yang periang, tenang dan tentram, bersemangat, pemarah, pemurung, pesimis .hal ini menentukan sukses tidaknya seleksi atau tempat yang cocok bagi seseorang pelamar bila diterima bekerja dalam organisasi.
Karakter
Karakter berbeda dengan tempramen meskipun ada hubungan yang erat antara keduanya, temperamen adalaha faktor 'endogen' sedangkan karakter adalah faktor 'exogen'. Suatu karakter seseorang dapat diubah melalui pendidikan sedangkan temperamen tidak dapat diubah.
Seleksi menurut penulis yaitu suatu kegitan yang dilakukan setelah kegiatan penarikan sumber daya manusia yang mana akan karyawan akan dipilih dan ditempatkan pada suatu pekerjaan yang kosong.
Kegiatan seleksi tergantung pada kebijakan suatu perusahaan, baik waktu maupun teknik seleksi.
Contoh kasus seleksi volunteer perpustakaan di SD N Bulusan Semarang yang mana volunteer di tujukan bagi anak-anak ilmu perpustakaan dan pada seleksi tersebut menggunakan wawancara. Yang mewawancarai yaitu kakak angkatan atas yang diamanahi oleh dosen kita, mereka diharapkan dapat menyeleksi calon voleunteer yang benar-benar mampu untuk membantu dan menyelesaikan dalam pembentukan perpustakaan dari awal.
Pertanyaan yang diajukan antara lain seputar kegiatan apa yang bisa disumbangkan pada perpustakaan tersebut, terkait pengelolaan perpustakaan dari kegitan awal, mulai dari pemilihan buku sampai selving.
Seleksi tersebut di lakukan satu kali saja, karena yang mengikuti jumlahnya tergolong sedikit hanya 10 orang saja. Wawancara di lakukan perseorangan, agar penyeleksi mudah mengetahui pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman dari calon volunteer.
Harapan diadakan seleksi pada calon volunteer yaitu dapat menerapkan dan mepraktikkan keilmuan yang diperoleh pada waktu kuliah, bukan hanya teori saja. Perpustakaan SD Negeri Bulusan Semarang tergolong perpustakaan yang mempunyai bahan pustaka yang lumayan banyak dan masih bagus-bagus, kebanyakan diperoleh dari sumbangan pemerintah.
Dari pihak kepala sekolah SD Negeri Bulusan Semarang sudah menyerahkan sepenuhnya kepada volunteer untuk memperbaiki perpustakaan tersebut agar nantinya dapat digunakan oleh semua masyarakat sekolah sebagai sumber informasi yang valid.
PENUTUP
Seleksi (selection) adalah proses memilih calon karyawan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan pekerjaan. Kegiatan seleksi dilakukan untuk mengurangi sebagian jumlah pelamar, sehingga diperoleh clon karyawan yang terbaik.
Seleksi dilakukan agar memperoleh karyawan atau pustakawan yang berkualitas dan dapat menjalankan tugas dan wewenang dari perusahaan terkait, dan tercapainya tujuan dari suatu perusahaan.
Langkah-langkah seleksi karyawan secara umum dapat ditentukan sebagai berikut :
Menerima lamaran kerja
Wawancara pendahuluan
Tes psikologi
Pemeriksaan referensi
Wawancara seleksi
Persetujuan atasan langung
Pemeriksaan kesehatan
Induksi atau orientasi
Faktor yang harus diperhatikan dalam seleksi
Penawaran tengan kerja
Etika
Internal organisasi
Kesamaan kesempatan
LAMPIRAN
Ket : Alamat SD Negeri Bulusan Ket : Kegiatan bersih-bersih oleh volunteer
Ket : Bahan pustaka SD Negeri Bulusan Ket : Hasil kerja dari volunteer
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary.2008. Human Resource Management. Edisi 10, jilid 1.Jakarta : PT Indeks
Mathis, Robert L dan John H Jackson, 2006. Manajemen SDM, -Jakarta : Salemba Empat.
Subekhi, Akhmad. 2012. Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia.- Jakarta : Prestasi Pustakaraya.
Wilson, bangun.2012 "Manajemen Sumber Daya Manusia"-Jakarta : Erlangga