Ekstraksi seri adalah prosedur pengambilan gigi desidui dan permanen yang telah ditentukan secara berurutan. Prosedur ini diindikasikan hanya ketika struktur arkus dentalis tidak cukup ruang untuk mengakomodas gigi yang sedang berkembang dan tidak dapat dicapainya ukuran dan proporsi yang normal antara gigi dan rahang. Indikasi utama serial ektraksi adalah pada maloklusi parah kelas I pada anak periode gigi bercampur yang memiliki lengkung rahang yang tidak mencukupi untuk gigigiginya. Ketercukupan ruang untuk mengakomodasi seluruh gigi permanen tidak selalu dapat diprediksi pada usia awal karena pertumbuhan seringkali tidak dapat diperkirakan. Banyak anak yang lengkung rahangnya tidak memenuhi ruang tumbuh gigi namun ternyata mengalami pertumbuhan yang pesat dan ketersediaan ruang dapat teratasi dengan sendirinya tanpa dilakukan pengambilan gigi permanen. Prinsip pencabutan serial dikenalkan oleh Rubert Bunon pada tahun 1473, tetapi istilah pencabutan serial dipopulerkan oleh Kjellgren tahun 1940-an. Pencabutan serial hanya dapat menghilangkan berdesakan di region anterior tetapi tidak dapat memberikan hasil perawatan seperti yang dihasilkan dari perawatan secara komperhensif (Rahardjo, 2009). Untuk melakukan pencabutan serial diperlukan pemahaman yang mendalam tentang pertumbuhkembangan, diagnosis dan perencanaan perawatan agar didapat hasil yang memuaskan. Diperlukan pemahaman tentang ukuran gigi, panjang lengkung gigi, pembentukan gigi dan perkembangannya serta erupsi gigi permanen untuk perencanaan pencabutan serial (Rahardjo, 2009) Ekstraksi seri adalah suatu metode perawatan orthodonti dalam periode gigi pergantian dan mencegah maloklusi pada gigi permanen dengan jalan mel akukan pencabutan pada gigi-gigi yang dipilih pada interval waktu tertentu serta menurut cara-cara yang telah direncanakan dengan observasi dan diagnose yang tepat dan teliti. Ini merupakan suatu prosedur yang memerlukan kesabaran dan ketelitian yang lama tanpa memakai perawatan orthodonti. Pengertian lain ekstraksi seri yaitu suatu metode perawatan orthodonti yang dilakukan pada masa gigi-geligi bercampus dengan hubungan rahang klas I Angle, dengan pencabutan gigi secara sec ara berturut-turut dan kronologis. Pencabutan dilakukan pada gigi-geligi sulung dan diikuti dengan pencabutan gigi permanen (Amirudin, 2002). Tindakan ini disebut pencabutan serial karena secara garis besar dilakukan pencabutan gig sulung dan kemudian dilakukan pencabutan gigi permanen dan diakhiri dengan mekanoterapi. Dengan melakukan pencabutan serial, maka perawatan komperhensif di kemudian hari akan lebih mudah dan lebih cepat mencapai hasil akhir yang memuaskan. Pencabutan seri sering dilakukan pada maloklusi kelas I karena pada maloklusi kelas I
terdapat keseimbangan neuromuskuler yang pada perawatan pencabutan serial keseimbangan ini perlu dipertahankan. Pencabutan serial tidak dianjurkan pada pasien yang mempunyai kelainan relasi rahang atas dan bawah (Rahardjo, 2009). Hal-hal yang perlu diperhatiakn dalam melakukan ekstraksi seri disusun dalam suatu catatan dan dianalisa dengan lengkap sehingga diperoleh diagnosa yang tepat dan rencana perawatan diperlukan. Sedangkan untuk menentukan diagnose yang tepat harus dilakukan pemeriksaan klinik, pembuatan model sudi dan foto periapikal. Keadaan lain yang perlu dipertimbangkan dalam melakukan ekstraksi seri yaitu :
Adanya ketidaksetimbangan antara ukuran gigi dan struktur tulang penyokong, apakah cukup ruangan untuk memperoleh susunan gigi yang baik ;
Menetapkan apakan penderita dan orang tuanya mengerti bahwa perawatan ekstraksi seri merupakan prosedur yang berlangsung terus menerus lebih dari 4-5 tahun. Bila kerjasaman yang baik antara pasien dan operator tidak diharapkan, maka ekstraksi seri ini sebaiknya tidak dilakukan. Perogram ekstraksi seri yang tidak teratur lebih buruk daripada tidak dilakukan perawatan sama sekali ;
Seorang ahli orthodonti harus menyadari bahwa ekstraksi seri bukanlah prosedur yang berurutan dengan pasti. Program perawatan dapat diubah satu atau beberapa kali selama periode pengamatan tergantung pada derajat perbaikan yang terjasi, munculnya akibat lain dari maloklusi dan kecepatan erupsi gigi permanen (Amirudin, 2002).
Perawatan ini bila dilakukan dengan baik dapat memberikan beberapa keuntungan, yaitu : 1. Insisiv berdesakan secara alamiah menjari normal 2. Mengurangi potensi kelainan iatrogenic 3. Meningkatkan kondisi psikologi pasien dan kepatuhan pasien yang lebih baik karena adanya perbaikan letak gigi 4. Perawatan akhir dengan piranti cekat tidak membutuhkan waktu yang lama yang secara tidak lansung mengurangi beban biaya dari pasien (Rahardjo, 2009).
Definisi
Ekstraksi seri adalah pencabutan gigi yang terencana dan berurutan pada waktu tertentu saat masa geligigi campuran. Tindakan ini disebut ekstraksi seri karena secara garis
besar dilakukan pencabutan gigi sulung dan kemudian dilakukan pencabutan gigi permanen dan diakhiri dengan mekano terapi.
Tujuan ekstraksi seri:
1. Meghilangkan gigi yang berdesakan 2. Menuntun dan mengontrol erupsi gigi-gigi permanen dalam lengkung rahang dan untuk mencegah agar tidak terjadi maloklusi pada gigi permanen
Indikasi Seri Ekstraksi 1.
Adanya Disharmony Dento Maksiler
2.
Pada fase geligi pergantian
3.
Perawatan hanya dapat dilakukan bila diyakini bahwa basis apikal terlalu kecil untuk memuat semua geligi dalam lengkung yang rata.
4.
Tidak ada kelainan skeletal
5.
Hubungan molar Klas I
6.
Overbite normal
7.
Kurang ruang lebih besar atau sama dengan 10 mm ( crowded berat )
8.
Umur : 7 - 8 tahun
Kontra Indikasi Seri Ekstraksi 1.
Maloklusi klas I angle dengan kekurangan tempat yang kecil
2.
Maloklusi klas II divisi 2 dan klas III angle
3.
Openbite
4.
Crowded ringan
5.
Agenesis
6.
Diastema
7.
Deep overbite
Hal Yang Dipertimbangkan Pada Metode Ekstraksi
_ Cukup atau tidaknya ruang yang tersedia _ Lama perawatan 4-5 tahun _ Prosedur perawatan tidak berurutan secara
Keuntungan ekstraksi seri:
1. Dapat meratakan gigi berjejal 2. Sebagai usaha prevetif untuk mencegah pemakain alat ortodonsi cekat 3. Menurunkan kemungkinan terjadinya karies karena gigi berjejal 4. Memungkinkan pergerakan secara fisiologis dari gigi insisive setelah ada ruangan dengan jalan pencabutn gigi desidui 5. Perawatan akhir dengan piranti cekat tidak butuh waktu lama
Kerugian dari ekstraksi seri, antara lain yaitu:
1. Mungkin dapat merintangi pertumbuhan: - Terjadinya pergerakan ke distal gigi kaninus dan insisivus karena kurangnya tekanan kea rah mesial dari premolar - Mengurangi prognatisme alveolar - Merintangi pertumbuhan ke depan rahang atas 2. Bertambahnya overbite 3. Miringnya gigi insisivus ke bawah kea rah lingual 4. Terbentuknya banyak jaringan parut yang akan merintangi atau menghambat erupsi gigi permanen 5. Masuknya atau menonjolnya lidah ke ruangan pencabutan. Hal ini akan mengganggu erupsi dan susunan yang baik gigi-gigi tetap yang telah bererupsi 6. Sering terjadi setelah pencabutan suatu gigi, ruangannya tidak dapat tertutup seluruhnya. Penutupan ruangan yang disebabkan oleh gigi-gigi belakang migrasi ke mesial dan ketidakharmonisan
intergiditasi
menyebabkan traumatik oklusi
atau
hubungan
antar
tonjol
gigi-geligi,
dapat
7. Bila ruangan yang terjadi akibat suatu pencabutan tetap terbuka maka pada saat mulut dibuka akan terlihat. Hal ini akan mengganggu penampilan wajah yang berhubungan dengan faktor estetik PEMERIKSAAN UNTUK PENENTUAN EKSTRAKSI SERI
Pemeriksaan yang diperlukan meliputi:
Riwayat pasien. Riwayat pasien yang terpenting diketahui dalam kasus ini adalah riwayat keturunan. Biasanya pasien yang diindikasikan ekstraksi seri adalah pasien yang memiliki riwayat keturunan DDM tipe berdesakan, misalnya ibu memiliki rahang dengan ukuran kecil atau ayah memiliki gigi dengan ukuran besar.
Pemeriksaan klinis intra oral. Dalam pemeriksaan klinis intra oral, diindikasikan untuk ekstraksi seri jika tampak gejala klinis DDM tipe berdesakan, antara lain tidak adanya diastema fisiologis mennjelang umur 6 tahun, terkadang adanya rotasi gigi anterior, terjadi resorbsi akar gigi I sentral dan lateral sekaligus oleh I sentral permanen, keempat I tumbuh berdesakan, I lateral terletak palatoversi, adanya kondisi ektostem pada rahang atas atau gigi P yang tumbuh di luar lengkung.
Foto rontgen (panoramik). Hal ini ditujukan untuk mengetahui:
-
Melihat ada / tidak adanya benih gigi permanen
-
Melihat urutan erupsi gigi permanen
-
Melihat lebar mesiodistal/ukuran gigi permanen
-
Melihat letak benih gigi permanen
Analisa model meliputi:
-
Jumlah lebar 4 insisive rahang atas, yaitu mengukur masing-masing lebar mesiodistal pada lengkung terbesar semua gigi insisive rahang atas, kemudian dijumlahkan dan diklasifikasikan sebagai berikut:
a.
< 28 mm : mikrodonti
b. 28 – 36 mm : normal c.
> 36 mm : makrodonti
gori makrodonti adalah salah satu gejala klinis dari DDM tipe berdesakan yang perlu perawatan ekstraksi seri. Akan tetapi, penentuan ini tidak mutlak karena masih melihat pemeriksaan yang lainnya terutama pemeriksaan diskrepansi model.
-
Diskrepansi model, yaitu selisih antara tempat yang tersedia dengan tempat yang dibutuhkan yang diukur berdasarkan model study. Hal ini ditujukan untuk menentukan adanya kekurangan atau kelebihan tempat dari gigi geligi berdasarkan model studi yang akhirnya untuk menentukan macam perawatan yang dilakukan pada maloklusi yang ada. Dari pemeriksaan diskrepansi model, diindikasikan ekstraksi seri jika terdapat kekurangan tempat lebih besar atau sama dengan 10 mm. a. Tempat yang tersedia (available space), yaitu tempat di sebelah mesial gigi M1 permanen kiri sampai mesial gigi M1 kanan untuk tempat tumbuhnya gigi permanen pengganti dalam lengkung rahang yang benar. Caranya adalah umumnya dengan menggunakan wire dimulai mesial M1 permanen kiri sampai mesial M1 permanen kanan melalui fisure gigi posterior dan insisal edge gigi anterior pada inklinasi yang benar.
b. Tempat yang dibutuhkan (required space), yaitu tempat yang dibutuhkan untuk gigi permanen pengganti untuk erupsi dalam lengkung yang benar. Caranya
adalah dengan menghitung lebar mesiodistal masing-masing gigi permanen pengganti dari mesial M1 permanen kanan sampai mesial M1 permanen kiri.
- Kelainan kelompok gigi. Hal ini akan diketahui pada hasil pemeriksaan klinis intra oral, dimana ada kelainan letak gigi di luar lengkung rahang seperti labio/palato/linguo versi atau gigi yang saling berdesakan tumpang tindih atau bisa pula terdapat kelainan protrusi maupun retrusi. Ada pula kelainan posisi satu gigi seperti rotasi. Hal-hal tersebut bisa menjadi suatu ciri adanya DDM tipe berdesakan yang diindikasikan ekstraksi seri. Akan tetapi, seperti halnya telah dijelaskan di atas, hal ini tidak mutlak karena perlu melihat hasil pemeriksaan lainnya t erutama diskrepansi model.
- Relasi geligi rahang atas dan rahang bawah. Hal ini perlu diketahui untuk menentukan rencana perawatan yang akan dilakukan berhubungan dengan indikasi dan kontra indikasinya. Biasanya perawatan ekstraksi seri adalah untuk relasi yang neutroklusi. Relasi ini meliputi :
a. neutroklusi
b. mesioklusi
c. distoklusi
-
Relasi gigi anterior atas dan bawah. Perlu diketahui overjet dan overbite pula berkenaan dengan kontraindikasi dari perawatan ekstraksi seri. Adanya deepbite merupakan salah satu kontraindikasi perawatan ekstraksi seri. a. Overjet adalah jarak horizontal antara tepi incisal insisive rahang atas terhadap bidang labial insisive rahang bawah. b. Overbite adalah jarak vertikal antara tepi incisal insisive rahang atas terhadap tepi incisal insisive rahang bawah.
PROSEDUR PENCABUTAN SERI
Tindakan yang mula-mula dilakukan pada pencabutan serial adalah mencabut kaninus sulung agar terdapat ruangan sehingga insisiv yang berdesakan terkoreksi secara spontan (tanpa menggunakan peranti ortodonti) kecuali gigi yang terletak rotasi. Bila akar premolar pertama telah terbentuk setengah atau dua pertiga, molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat erupsi premolar pertama. Ketika premolar pertama telah erupsi gigi ini dicabut agar kaninus erupsi ke tempat bekas pencabutan premolar pertama. Bila terdapat sisi diastema perlu ditutup dari distal dengan menggunakan peranti cekat agar gigi-gigi dapat terletak dalam kedudukan normal. Premolar kedua biasanya akan erupsi secara normal menggantikan kedudukan molar kedua sulung. Kadang-kadang kaninus permanen rahang bawah erupsi hampir bersamaan dengan premolar pertama, sehingga bila tidak terdapat ruangan yang cukup, kaninus permanen akan terletak lebih labial. Untuk mencegah keadaan ini, bila akar premolar pertama bawah telah terbentuk setengah atau dua pertiga maka molar pertama sulung dicabut untuk mempercepat pertumbuhan premolar pertama. Bila premolar pertama ini telah erupsi gigi ini dicabut agar gigi kaninus permanen erupsi kearah diastema bekas premolar pertama. Masalah dapat timbul apabila pada foto rontgen terlihat kaninus erupsi terlebih dahulu daripada premolar pertama. Tindakan yang dapat dilakukan adalah pada saat mencabut molar pertama sulung juga dilakukan enukleasi pada premolar pertama. Tetapi kekurangan enukleasi adalah tidak terbentuk tulang alveolar diregio tersebut sedangkan bila premolar erupsi akan terbentuk tulang alveolar dan juga prosedur yang cukup rumit. Untuk menghindari operasi pada anak-anak (enukleasi), dilakukan cara lain yaitu mencabut molar pertama sulung, setelah itu molar kedua sulung dicabut, supaya premolar pertama erupsi agak ke distal diatas benih premolar kedua. Bila premolar pertama telah erupsi maka harus dicabut, kemudian perlu pemakaian space maintainer supaya molar pertama permanen tidak bergerak ke mesial. Premolar kedua biasanya erupsi secara normal menggantikan molar kedua sulung. Ruangan bekas pencabutan premolar dipakai oleh kaninus permanen yang bergeser kedistal, premolar kedua dan molar pertama permanen bergeser ke mesial. Bila pencabutan serial tidak diikuti oleh perawatan komperhensif dengan piranti cekat maka tidak akan didapatkan
susunan gigi yang ideal, letak akar gigi yang tidak sejajar dan penutupan diastema tidak berhasil dengan baik. Apabila terjadi agenisi premolar pertama, cabut molar pertama sulung kemudian kaninus permanen akan menempati tempat tersebut. Jika agenisi premolar kedua dan bila kaninus permanen erupsi lebih dulu dari premolar pertama maka cabut molar pertama sulung dan molar kedua sulung bersama-sama agar kaninus sulung dan premolar pertama dapat erupsi agak ke distal dan perlu dipasang space maintainer agar molar pertama permanen tidak bergeser ke mesial
Teknik Seri Ekstraksi _ Exo insisivus lateralis desidui ----- insisivus pertama permanen erupsi _ Exo caninus desidui ----- insisivus lateral permanen akan erupsi ( akar caninus permanen telah terbentuk minimal 1/2 ) _ Exo molar satu desidui ------ biasanya 6-12 bulan sebelum erupsi (akar P1 terbentuk minimal 1/2 3/4) _ Exo P1 ------ C permanen akan erupsi _ Exo molar dua desidui ---- P2 erupsi
Menurut Dewel _ Exo caninus desidui ---- susunan keempat insisivi teratur _ Exo molar satu desidui ---- P1 erupsi _ Exo P1 ------- Caninus permanen erupsi