Resume SFAC 5, 6, dan 8 SFAC5 : Recognitionand Measurement in Financial Statements of Business Enterprises
( Pengakuan dan Pengukuran Dalam Laporan Keuangan Perusahaan Bisnis) Secara garis besar, tujuan dari SFAC No 5 adalah menentukan kriteria pengakuan yang fundamental dan panduan tentang informasi apa yang seharusnya dan kapan informasi tersebut dimasukkan ke dalam LK. Selain itu SFAC No 5 juga membicarakan masalahmasalah pengukuran yang berhubungan dengan pengakuan. Pengakuan (recognition) adalah proses pencatatan atau pemasukan sebuah item (butir) di dalam Laporan Keuangan sebuah entitas sebagai aset, kewajiban, pendapatan, biaya, atau yang sejenis dengannya melalui penggambaran dalam bentuk kata dan angka Tidak semua informasi bisa dimasukkan ke dalam laporan keuangan sebagian lain lebih baik disampaikan di catatan atas laporan keuangan atau Informasi pendukung lain, atau juga media lain lain dalam pelaporan keuangan.
1.
2.
3.
4.
Kriteria pengakuan pokok : Suatu pos dan informasi mengenai pos tersebut harus memenuhi empat kriteria pengakuan pokok untuk dapat diakui dan harus diakui ketika kriteria dipenuhi, subyek terhadap kendala biaya-manfaat dan batas materialitas. Definitions. Pos memenuhi definisi sebuah elemen laporan keuangan. Untuk diakui dalam laporan keuangan, sumberdaya harus memenuhi definisi aset, dan “keharusan keharusan”” harus memenuhidefinisi kewajiban. Perubahan ekuitas harus memenuhi definisi pendapatan, biaya, laba, atau rugi. Measurability. Pos mempunyai atribut relevan yang dapat diukur dengan cukup andal. Aset, kewajiban, atau perubahan ekuitas harus mempunyai atribut relevan yang dapat dikuantifikasi dalam unit moneter dengan cukup andal. Keterukuran harus dipertimbangkan secara bersamaan dengan relevansi dan keterandalan. Pos-pos yang sekarang disajikan dalam laporan keuangan diukur dengan berbagai atribut, tergantung pada sifat suatu pos dan keandalan atribut yang diukur. Atribut aset (kewajiban) yang digunakan dalam praktik Historical cost (historical proceeds) Current cost Current market value Net realizable (settlement) value Present (or discounted) value of future cash flows Unit Moneter atau skala ukuran adalah unit nominal uang, tidak disesuaikan dengan perubahan daya beli uang Ukuran yang ideal adalah ukuran yang stabil sepanjang waktu. Inflasi yang rendah tidak terlalu mempengaruhi unit nominal uang. Relevance. Informasi dapat membuat perbedaan keputusan pemakai. Untuk relevan, informasi mengenai suatu pos harus memiliki feedback memiliki feedback value value atau atau predictive predictive value value (atau (atau keduanya ) bagi pemakai dan harus tepat waktu. Informasi relevan apabila mempunyai kemampuan untuk membuat perbedaan keputusan. Untuk diakui, informasi yang dimasukkan ke dalam laporan keuangan harus relevan. Reliability. Informasi tersebut terse but mewakili kenyataan, dapat diverifikasi, dan netral. Untuk terandalkan, informasi mengenai suatu pos harus mewakili kenyataan, dapat diverifikasi, dan netral.Keterandalan dapat mempengaruhi waktu/saat pengakuan Pendapatan dan laba diakui apabila: Direalisasi atau dapat direaliasi dire aliasi (realized (realized or realizable) atau realizable) atau Diperoleh (earned). earned). Pendapatan dan laba direalisasi ketika produk (barang atau jasa) atau aset lainnya ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas. Pendapatan dan laba dapat direalisasi (realizable) ketika aset terkait yang diterima siap ditukarkan dengan kas atau klaim terhadap kas yang jumlahnya diketahui.
Pendapatan sudah diperoleh apabila entitas sudah secara substansial menyelesaikan apa yang harus dilakukan untuk mendapat manfaat yang dikandung oleh pendapatan. Dalam pengakuan pendapatan dan laba, dua kondisi tersebut biasanya dipenuhi pada waktu barang diserahkan atau jasa diberikan kepada pelanggan. Biaya dan rugi pada umumnya diakui ketika manfaat ekonomi entitas digunakan dalam pengiriman atau produksi barang, atau penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral yang berlanjut atauketika aset yang sebelumnya diakui diperkirakan mengalami penurunan atau kehilangan manfaat. Konsumsi manfaat ekonomi selama satu periode dapat diakui secara langsung atau dihubungkan dengan pendapatan yang diakui selama periode tersebut. Sebuah biaya atau rugi diakui jika sudah terbukti bahwa masa datang yang sebelumnya diakui sebagai aset manfaat ekonomi berkurang atau hilang, atau bahwa sebuah kewajiban sudah timbul atau bertambah tanpa memberikan manfaat ekonomi. Kejadian yang mengubah aset dan kewajiban ada dua jenis: Inflows (perolehan aset atau timbulnya kewajiban) dan outflows (penjualan atau penghentian atau hilangnya aset dan pemenuhan atau pembatalan kewajiban) dan Perubahan jumlah aset semasa dikuasai atau kewajiban semasa terutang oleh entitas: Perubahan utilitas dan substansi, Perubahan harga. SFAC 6 : Elements of Financial Statements (Elemen-Elemen dalam Laporan Keuangan) SFAC No 6 ini mempunyai lingkup dalam pembahasan mengenai definisi 10 elemen laporan keuangan ( 7 elemen untuk organisasi bisnis dan non-laba dan 3 elemen hanya untuk organisasi bisnis) dan juga definisi 3 kelas aset bersih untuk organisasi non-laba dan perubahan pada kelas ini selama perioda. Aset adalah manfaat ekonomik masa depan yang mungkin didapat atau dikendalikan oleh entitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa masa lalu. Karakteristik dari aset adalah memiliki kemungkinan manfaat masa depan untuk menyumbangkan aliran kas masuk bersih secara langsung maupun tidak, entitas tertentu bisa mendapat manfaat dan mengendalikan akses pihak lain ke aset tersebut, dan transaksi atau peristiwa lain yang menyebabkan munculnya hak atau pengendalian manfaat telah terjadi di masa lal u. Kewajiban adalah pengorbanan masa depan yang mungkin terjadi atas manfaat ekonomik, berasal dari kewajiban saat ini dari sebuah entitas, untuk mentransfer aset atau memberikan jasa ke entitas lain di masa depan dan sebagai akibat dari transaksi atau peristiwa di masa lalu. Kewajiban mengandung tugas atau tanggungjawab bagi satu atau lebih entitas. Tanggungjawab tersebut mengharuskan adanya penyelesaian berupa transfer atau penggunaan aset di masa depan pada satu tanggal yang telah ditentukan, atau pada saat terjadinya suatu peristiwa, atau atas permintaan. Ekuitas atau Aset bersih adalah hak residual atas aset sebuah entitas yang tersisa setelah dikurangi dengan kewajibannya.Dipengaruhi oleh semua peristiwa yang meningkatkan atau mengurangi aset total dengan jumlah yang berbeda dari peristiwa yang meningkatkan atau mengurangi kewajiban total. Di dalam praktik kadang-kadang beda antara ekuitas dengan kewajiban bisa tidak jelas. Ada kalanya sekuritas yang diterbitkan oleh entitas memiliki karakteristik kewajiban dan ekuitas. Investasi oleh pemilik adalah peningkatan ekuitas yang berasal dari transfer ke entitas dari entitas lain atau peningkatan hak kepemilikan atau ekuitas. Aset yang diterima dari pemilik adalah investasi pemilik. Selain itu juga termasuk jasa atau konversi kewajiban perusahaan. Distribusi kepada pemilik bisa berasal dari pentransferan aset, penyerahan jasa, atau munculnya kewajiban perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik mengurangi hak kepemilikan di dalam perusahaan.
Karakteristik investasi oleh pemilik: melalui investasi oleh pemilik, perusahaan bisa mendapatkan SD yang dibutuhkannya untuk, memulai atau mengembangkan operasi, melunasi hutang atau • Untuk tujuan bisnis yang lain. Karakteristik distribusi kepada pemilik: mengurangi aset bersih dan meningkatkan atau menghentikan hak kepemilikan•, reakuisisi ekuitas oleh entitas termasuk distribusi kepada pemilik. Laba komprehensif: Perubahan ekuitas perusahaan bisnis selama satu perioda yang berasal dari transaksi atau peristiwa lain yang berasal dari sumber non-pemilik.adalah return atas modal financial (return on financial capital). Hanya aliran masuk yang melebihi jumlah yang dibutuhkan untuk mempertahankan modal yang disebut dengan return atas ekuitas. Sumber laba komprehensif: Transaksi pertukaran dan transfer lain antara perusahaan dengan entitas lain yang bukan pemiliknya, Upaya produktif perusahaan, dan Perubahan harga, kecelakaan, atau efek lain dari interaksi antara perusahaan dengan lingkungannya. Pendapatan adalah aliran masuk atau peningkatan aset yang lain dari sebuah entitas atau Pelunasan kewajibannya (atau kombinasi keduanya) yang berasal dari penyerahan atau pemroduksian barang, penyerahan jasa, atau aktivitas lain yang merupakan operasi utama atau sentral entitas. Biaya adalah aliran keluar atau penggunaan aset yang lain atau keterjadian kewajiban (atau kombinasi keduanya) karena penyerahan atau pemroduksian barang, penyerahan jasa, atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan operasi utama dan sentral entitas. Keuntungan adalah peningkatan ekuitas dari transaksi periferal atau tidak rutin dan dari semua transaksi dan peristiwa lain yang mempengaruhi entitas, kecuali yang berasal dari pendapatan atau investasi oleh pemilik. Kerugian adalah penurunan ekuitas dari transaksi periferal atau tidak rutin dan satu semua transaksi atau peristiwa lain yang mempengaruhi entitas, kecuali yang berasal dari biaya atau distribusi kepada pemilik, umumnya tidak berada di bawah kendali managemen, bisa bersifat operasional maupun tidak. Akuntansi akrual: Mencatat efek finansial dari transaksi dan peristiwa lain dan keadaan yang memiliki konsekuensi kas bagi entitas di perioda di mana transaksi/peristiwa/keadaan terjadi, bukan hanya pada perioda di mana kas diterima atau dibayarkan kepada entitas, tidak hanya atas transaksi kas, namun juga: transaksi kredit; pertukaran barter; transfer barang/jasa non-resiprokal; perubahan harga; perubahan dalam bentuk aset atau kewajiban, dan transaksi/peristiwa/keadaan yang lain yang memiliki konsekuensi kas namun tidak melibatkan aliran kas di masa yang sama. Akuntansi akrual tidak hanya mengakui peristiwa atau keadaan non-kas, namun juga penangguhan (deferral), termasuk alokasi dan amortisasi Realisasi: proses pengkonversian SD non-kas dan hak menjadi kas. Pengakuan: proses formal pencatatan atau pemasukan sebuah butir ke dalam LK sebuah entitas. Penandingan adalah pengakuan serentak atau kombinasian pendapatan dan biaya yang langsung berasal dari transaksi yang sama atau berupa gabungan dari transaksi atau peristiwa yang lain. Sebagian biaya tidak berhubungan langsung dengan pendapatan tertentu namun bisa dihubungkan dengan satu perioda atas dasar transaksi atau peristiwa yang terjadi di perioda tersebut atau melalui alokasi. Manfaat yang diberikan oleh sebuah aset juga bisa terjadi selama beberapa perioda. Biaya yang terjadi kemudian dialokasikan ke perioda perioda umur manfaat estimasiannya. SFAC 7: Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement (Penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi)
Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu konseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di ma sa mendatang. Present Value Measurement Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang. Liability Measurement Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan. Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian. SFAC 8 : Conceptual Framework For Financial Reporting (Kerangka kerja Konseptual untuk Pelaporan Keuangan) Tujuan dari PK yang bermanfaat umum: Menyediakan info keuangan tentang entitas pelapor yang berguna bagi investor yang sekarang ada dan yang potensial, pemberi pinjaman, dan kreditur lain untuk membuat keputusan dalam rangka penyediaan sumber daya bagi entitas. Keputusan penyedia sumberdaya tersebut tergantung pada return yang diekspektasi dari investasi pada entitas. Ekspektasi ditentukan dari penilaian atas jumlah, saat, dan ketidakpastian (prospek) aliran kas masuk masa depan ke entitas. Informasi yang dibutuhkan untuk itu adalah: Sumberdaya entitas, Klaim atas entitas, Efisiensi dan keefektifan managemen entitas mengemban tanggungjawab mereka menggunakan sumberdaya entitas. General purpose financial reporting: tidak ditujukan pada satu kelompok pengguna saja, tidak bisa menyediakan seluruh info yang dibutuhkan pengguna utama tadi, tidak untuk menunjukkan nilai entitas, hanya membantu untuk mengestimasi nilai entitas pelapor, pihak lain selain investor, pemberi pinjaman, dan kreditor lain harus melengkapi kebutuhan info mereka dari sumber lain karena utamnya laporan keuangan bukan ditujukan bagi mereka. Laporan keuangan menyediakan info tentang: Posisi keuangan entitas; sumberdaya dan klaim atas entitas, efek transaksi dan peristiwa lain yang mengubah sumberdaya dan klaim atas entitas. Manfaat info atas sumber daya dan klaim atas entitas: Likuiditas dan solvabilitas, aliran kas masa depan bisa diprediksi.
Info keuangan bisa bermanfaat harus relevan dan faithfully represent (dengan tepat menyimbolkan) apa yang ingin disajikan. Kegunaan info keuangan akan lebih tinggi jika bisa dibandingkan (comparable), bisa diverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan bisa dipahami (understandable)
Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 8 Pendahuluan SFAC NO. 8 mencankup dua bab kerangka konseptual baru. SFAC No.8 menetapkan tujuan-tujuan dan konsep-konsep fundamental yang nantinya akan menjadi dasar dalam pengembangan akuntansi keuangan dan pedoman pelaporan. Konsep-konsep fundamental memiliki arti bahwa konsep-konsep lain yang mengalir dari pengakuan dan pengukuran serta pengulangan referensi akan diperlukan untuk membentuk, menafsirkan, dan menerapkan pedoman akuntansi dan pelaporan. Kerangka konseptual adalah sistem koheren dari tujuan yang saling berkaitan dan konsep-konsep fundamental yang mengatur sifat, fungsi, dan batasan dari akuntansi dan pelaopran keuangan yang diharapkan mampu memandu dengan konsisten. Tujuannya adalah menyediakan struktur dan arah untuk akuntansi dan pelaporan keuangan serta memfasilitasi penyediaan informasi keuangan yang berhubungan dan tidak bias. Tujuan dan konsep-konsep dasar juga dapat digunakan untuk memberikan pedoman dalam melakukan analisis baru atau masalah akuntansi dan pelaporan keuangan saat tidak adanya pernyataan otoritatif yang berlaku. SFAC bukan merupakan bagian dari FASB Accounting Standards Codification tetapi merupakan sumber-sumber otoritatif GAAP yang diakui oleh FASB untuk diterapkan pada entitas non-pemerintah. Sebaliknya statemen tersebut menjelaskan tentang konsep yang akan mendasari pedoman praktek-praktek akuntansi keuangan masa depan dan digunakan dalam mengevaluasi pedoman dan praktek-praktek yang ada. Karena SFAC tidak menetapkan US GAAP untuk mengungkapkan informasi keuangan di luar laporan keuangan dalam laporan keuangan yang dipublikasikan, sehingga SFAC tidak dimaksudkan untuk memanggil perintah aplikasi rule 203 atau 204 dari rule Kode Etik Profesional Ikatan Akuntan Publik Amerika.
Secara umum isi dan tujuan SF AC No.8 adalah sebagai beri kut:
Merumuskan konsep dasar akuntansi keuangan
Menggantikan SFAC No.1 dan 2
Terdiri dari 3 bab
1.
Bab 1 : Tujuan Pelaporan Keuangan Tujuan Umum
2.
Bab 2 : Entitas Pelaporan
3.
Bab 3 : Karakteristik Kualitatif I nformasi Keuangan Bermanfaat
Tujuan dari Tujuan Umum Pelaporan Keuangan(The Objective of General Purpose F inancial Reporting ) Skup Pelaporan Keuangan Posisi pelaporan keuangan dan laporan keuangan menurut FSAB dalam SFAC No.1 maupun SFAC NO.8 adalah
Pelaporan keuangan lebih luas daripada laporan keuangan
Laporan keuangan tetap merupakan komponen pokok pelaporan keuangan
Pelaporan keuangan terdiri dari:
a.
Supplementary information
b.
Other means of financial reporting Tujuan Pelaporan Keuangan
a.
Meyediakan informasi keuangan bagi pihak investor, kreditor tentang pelaporan entitas yang pada nantinya digunakan untuk mengambil keputusan mengenai penyediaan sumber daya kepada entitas pelapor
b.
Menilai prospek arus kas bersih yang dimiliki oleh suatu entitas oleh investor, kreditur untuk mengukur seberapa efektif dan efisien manajemen entitas melakukan pengelolaan dan tanggungjawab komisaris untuk menggunakan sumber daya entitas
c.
Menyediakan informasi tentang posisi keuangan dari pelaporan suatu entitas yang pada nantinya informasi ini memberikan masukan manfaat untuk mengambil keputusan t entang penyediaan sumber daya pada entitas
Pr imary users Dalam SFAC No.8 para pengguna informasi keuangan diutamakan bagi: 1.
Para investor dan calon investor
2.
Para kreditor dan calon kreditor
I nformasi yang dibutuhkan Arah dan jenis informasi yang dibutuhkan investor dan kreditor yaitu 1.
Menilai prospek aliran kas bersih suatu entitas di masa depan
2.
Informasi
sumber daya entitas (asset), klaim atas entitas (hutang&ekuitas), efektivitas dan efisiensi
pengelolaan sumberdaya yang dimiliki entitas oleh manajemen
I nformasi tentang pelaporan sumber daya ekonomik suatu entitas, perubahan dan klaim atas sumber daya Salah satu tujuan umum laporan keuangan dala pelaporan keuangan suatu entitas
adalah menyediakan
informasi tentang informasi sumber daya ekonomi entitas dan klaim kembali atas entitas pelapor selain itu juga menyediakan informasi terhadap pengaruh-pengaruh transaksi da n peristiwa-peristiwa lain yang mengubah sumber daya ekonomi pada entitas pelaporan dan klaim.
Perubahan dan klaim atas sumber daya Selain menyediakan informasi-informasi tentang sumber daya dan klaim, juga harus menyediakan informasi tentang perubahan atas sumber daya entitas dan klaim atas sumber daya. Hal tersebut didasarkan pada: a.
Perubahan atas sumber daya yang terjadi pada suatu entitas dan klaim kepada entitas berasal dari kinerja dan transaksi-transaksi serta kejadian lain misalnya penerbitan hutang dan ekuitas
b.
Pengguna informasi keuangan juga perlu mengetahui perbedaan antara kedua sumber perubahan yaitu kinerja entitas atau dari hutang dan dari ekuitas c. Implikasi atas gambaran diatas terdapat beberapa pelaporan yaitu:
Laporan laba rugi
Laporan posisi keuangan
Laporan perubahan entitas
Karakteristik kualitatif i nformasi yang bermanfaat (Qualitatif characteristics of useful financial information) Karakteristik kualitatif informasi digunakan mengidentifikasi jenis informasi yang berguna kepada kreditur yang ada dan potetnsial investor dan kreditur lainnya untuk mengambil keputusan atas entitas pelapor dalam bentuk laporan keuangan . Laporan keuangan juga mencankup penjelasan material tentang ekspektasiekspektasi dan strategi manajemen untuk pelaporan entitas. Karakteristik kualitatif fundamental adalah relevansi dan representasi atas informasi keuangan yang relevan yang mampu meberikan perbedaan dalam pengambilan keputusan pengguna. Informasi bisa dikatakan relevan dengan kriteria:
Nilai prediksi (predictive value) Dikatakan memiliki nilai prediktif jika dapat digunakan sebagai masuka n bagi proses yang digunakan pengguna dalam memprediksi masa depan.
Nilai konfirmatori (confirmatory Value) Dikatakan memiliki nilai konfirmatori jika dapat memberikan umpan balik (feedback) tentang evaluasi sebelumnya atau keduanya
Materi alitas (M ateri ality) Merupakan aspek entitas dari relevansi berdasarkan sifat atau item informasi yang berhubungan dengan konteks entitas individu laporan keuangan.
Representasi (F aithful Representation) Terdapat tiga karakteristik untuk menjadikan nilai informasi representasi sempurna, sebagai berikut: a.
Lengkap (completeness) Mencankup seluruh informasi yang diperlukan bagi pengguna intuk memahami fenomena yang sedang digambarkan termasuk semua deskripsi yang diperlukan dan penjelasannya
b. Netral (Neutral) Menjelaskan seleksi atau penyajian informasi keuangan yang tanpa bias c.
Bebas dari kesalahan (free from error) Informasi keuangan akurat dari berbagai aspek, bebas dari kesalahan ini maksudnya adalah tidak ada kesalahan atau kelalaian dalam deskripsi fenomena dan proses yang digunakan untuk menghasilkan informasi yang dilaporkan telah dipilih dan diterapkan dengan tidak ada kesalahan dalam proses
Menerapkan karakteri stik kualitatif fundamental Proses yang efektif dan efisien untuk menerapkan karakteristik kualitatif fundamental terdiri atas: 1.
Mengidentifikasi suatu fenomena ekonomi yang memiliki potensi
untuk digunakan menjadi informasi
keuangan entitas 2.
Mengidentifikasi jenis informasi tentang fenomena yang relevan
3.
Menentukan informasi yang tersedia Karakteristik kualitatif yang ideal yaitu dapat dibandingkan (comparability), dapat diverifikasi (verifiability),
ketepatan waktu (timeliness) dan dapat dipahami (understandbility)
sehingga dapat digunakan untuk
meningkatkan informasi dari sisi relevance dan faithful representation.
Comparability (dibandingkan) Merupakan karakteristik kualitatif yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi dan memahami kesamaan dan perbedaan antara item-item laporan keuangan. Konsistensi tidak sama dengan komparabilitas karena konsistensi
mengacu pada penggunaan metode yang sama untuk item yang sama sedangkan
komparatif membantu dalam mencapai tujuan tersebut
Verifiability (verifikasi) Verifikasi berguna membantu pengguna informasi bahwa informasi setia merupakan fenomena ekonomi yang memiliki tujuan untuk mewakili. Verifikasi dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Verifikasi langsung berarti memverifikasi jumlah atau representasi lain melalui pengamatan langsung. Verifikasi tidak langsung berarti memeriksa masukan ke rumus, model atau teknik lain dan menghitung ulang output dengan menggunakan metologi yang sama
Timelines (Tepat Waktu) Informasi yang tersedia untuk mengambil keputusan dalam waktu yang mampu mempengaruhi keputusan pengguna.
Understandability (Dapat dipahami) Mengklasifikasikan, mengkarakterisasi, dan menyajikan informasi secara jelas dan ringkas sehingga informasi mudah dipahami oleh pengguna Menerapkan dan meningkatkan karakteristik kualitatif
Merupakan proses berulang yang tidak mengikuti perintah yang ditentukan. Kadang-kadang satu karakteristik kualitatif akan meningkat atau mungkin harus berkurang untuk memaksimalkan karakteristik lainnya. Namun, meningkatkan karakteristik kualitatif (baik secara individual atau kolektif) tidak memberikan informasi yang berguna jika informasi yang tidak relevan atau tidak diwakili dengan setia . Sehingga pelaporan keuangan yang
relevan dan memiliki nilai representasi yang tepat akan membantu pengguna untuk membuat keputusan dengan lebih baik. Biaya merupakan kendala luas atas informasi yang dapat disediakan oleh laporan keuangan bertujuan umum. Pelaporan informasi tersebut membebankan biaya dan biaya-biaya harus dibenarkan oleh manfaat dari pelaporan informasi tersebut. IASB menilai biaya dan manfaat dalam kaitannya dengan pelaporan keuangan umum, dan tidak hanya dalam kaitannya dengan entitas pelaporan individu. IASB akan mempertimbangkan apakah entitas ukuran yang berbeda dan faktor lainnya membenarkan persyaratan pelaporan yang berbeda dalam situasi tertentu. Pada kebanyakan situasi, penilaian didasarkan pada kombinasi informasi kualitatif dan kuantitatif. Karena subyektifitas yanf melekat, penilaian individu akan bervariasi sehingga perlu dipertimbangkan biaya dan manfaat yang dalam kaitannya dengan pelaporan keuangan umum dan t idak hanya dalam kaitannya dengan entitas pelaporan individu dan bukan berarti bahwa penilaian biaya dan manfaat selalu mebenarkan persyaratan pelaporan yang sama untuk semua entitas.
SFAC No. 1 Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises (Tujuan pelaporan keuangan pada entitas bisnis) Menekankan pada tujuan pelaporan keuangan perusahaan yaitu untuk menyediakan informasi yang berguna dalam proses pengambilan keputusan bisnis dan ekonomi. Statement ini merupakan turunan dari Trueblood Report dengan beberapa judgment penilaian yang lebih berorientasi pada pengguna. Statement ini mengakui adanya heterogenitas kelompok pengguna eksternal. Meskipun demikian, statement ini menyatakan bahwa pada umumnya para pengguna eksternal tersebut mementingkan prediksi jumlah, waktu, dan ketidakpastian aliran kas di masa mendatang. Oleh karena itu, tujuan pelaporan keua ngan perusahaan didefinisikan secara umum dan tidak terarah pada kepentingan satu kelompok pengguna saja. Statement ini berasumsi bahwa pengguna laporan keuangan memiliki kemampuan dalam membaca informasi yang terdapat didalamnya. Selain itu, statement ini juga menyatakan pentingnya stewardship untuk menaksir seberapa baik manajemen melaksanakan tugas dan kewajibannya kepada pemilik dan pihak lain yang berkepentingan.
1. 2. 3. 4.
a) b) c) d) e) f)
Berikut ini merupakan beberapa judgment penilaian penting yang dibuat melalui laporan: Manfaat penggunaan informasi lebih besar daripada biaya yang digunakan untuk menyediakan informasi tersebut. Laporan akuntansi bukan satu- s atunya sumber informasi mengenai perusahaan. Accrual accountin g sangat berguna dalam menak sir dan memprediks i earning power dan aliran kas suatu perusahaan. Informasi yang disediakan harus bermanfaat, tapi pengguna membuat keputusan dan penaksiran mereka sendiri. Dokumen ini tidak menyatakan statement mana yang harus dipakai dan bagaimana formatnya. Namun dokumen ini menyatakan bahwa pelaporan keuangan harus menyediakan informasi mengenai sumber ekonomi perusahaan, kewajiban, dan ekuitas pemilik. **Kaitannya dengan PSAK (PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan “Paragraf 10”) Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi k euangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi : Aset; Liabilitas; Ekuitas; Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian; Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik; dan Arus kas Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan dan, khusunya, dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. SFAC No. 2 Qualitative Characteristics of Accounting Information (Karakteristik kualitatif informasi akuntansi)
-
Istilah karakteristik kualitatif pernah disebutkan dalam APB Statement 4. Namun yang dibahas di sini merupakan lanjutan dari ASOBAT. Statement No. 2 ini menempatkan kepentingan pengambil keputusan sebagai pusat perhatian. Manfaat informasi haruslah melebihi biaya untuk menyediakannya. Dengan demikian understandability merupakan kualitas penting yang harus dipenuhi, sekaligus menjadi hambatan besar. Manfaat informasi akuntansi tercermin pada besarnya manfaat yang diperoleh pengguna untuk mengambil keputusan. Dengan demikian, besarnya manfaat informasi akuntansi terkait dengan tujuan prediktif dan akuntabilitas. Biaya langsung informasi terkait dengan kegiatan mengumpulkan, menyiapkan, dan menyebarkan informasi. Selain itu, informasi (misal sesuai segmentasi) yang dipublikasi dapat merugikan perusahaan dalam menghadapi persaingan dalam industry. Sedangkan biaya tidak langsung terkai t dengan understandability informasi. Misalnya pengungkapan tambahan seperti yang diatur dalam SFAS No. 33 terbukti tidak atau kurang dimengerti oleh pengguna. Masalah lain yaitu terjadinya overload informasi atau kemampuan individu dan pasar dalam menyerap dan menggunakan informasi. Biaya informasi, baik langsung maupun tidak, melibatkan konsekuensi ekonomi yang kemudian menimbulkan masalah penilaian (valuation). Oleh karena itu, sebuah usaha diarahkan untuk berkonsentrasi pada karakteristik representational faithfulness. Relevance Mampu membuat perbedaan dalam suatu keputusan dengan membantu pengguna untuk memprediksi mengenai outcome dari kejadian masa lalu, sekarang, dan masa depan atau untuk mengkonfirmasi atau mengoreksi ekspektasi. Relevansi memiliki dua aspek penting dan satu aspek tambahan, yaitu: Predictive Value : Kegunaan input untuk melakukan prediksi seperti arus kas atau earning power. Feedback Value : Menekankan pada konfimasi dan koreksi ekspektasi awal dari para pengambil keputusan. Untuk menaksir dimana posisi perusahaan saat ini dan bagaimana manajemen menjalankan fungsinya. Jika dilihat lebih luas, maka feedback value ini juga berhubungan dengan akuntabilitas. Informasi yang disediakan oleh kualitas ini juga mempen garuhi pred ictive v alue.
-
Timeliness : Merupakan hambatan bagi kedua aspek diatas. Sebuah informasi akan relevan bila disajikan tepat waktu sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitasnya untuk mempengaruhi pengambilan keputusan. Sering terjadi trade- off antara timeliness dengan komponen lain relevansi. Reliability Tersusun dari tiga bagian yaitu: verifiability, representational faithfulness, dan neutrality. Verifiability : Tingkat consensus diantara para pengukur (measurer). Representational faithfulness : Pengukuran harus sesuai dengan fenomena yang akan diukur. Neutrality : Keyakinan bahwa proses penetapan kebijakan harus lebih ditekankan pada relevansi dan reliabilitas daripada dampak sebuah standar atau peraturan pada kelompok pengguna secara spesifik atau kepentingan perusahaan itu sendiri.
-
**Kaitannya dengan PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan “Paragraf 24 -42” ) “Paragraf 24” Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pengguna. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok, yaitu : dapat dipahami, relavan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. 1.
Dapat dipahami “Paragraf 25” Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pengguna. Untuk maksud ini, pengguna diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian, informasi kompleks yang seharusnya dimasukan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan hanya atas pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapat dipahami oleh pengguna tertentu.
2.
Relavan “Paragraf 26” Agar bermanfaat, informasi harus relavan untuk memenuhi kebutuhan pengguna dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relavan kalau dapat memengaruhi keputusan ekonomi pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini ata masa depan, menegaskan, atau mengoreksi, hasil evaluasi pengguna di masa lalu. “paragraf 27” Peran informasi dalam peramalan ( predic tive) dan penegasan (confirmatory) berkaitan satu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pengguna ketika mereka berusaha mermalkan kemampuan entitas dalam memanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang sama juga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu, misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan entitas diharapkan tersusun atau tentang hasil dari operasi yang direncanakan. “paragraf 28” Informasi posisi keuangan dan kinerja dimasa lalu sering kali digunakan sebaga i dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa depan dan hal-hal lain yag langsung menarik perhatian pengguna, seperti pembayaran dividen dan upah, pergerakan harga sekuritas, dan kemampuan entitas untuk memenuhi komitmennya ketika jatuh tempo. Untuk memiliki nilai pridiktif, informasi tidak perlu harus dalam bentuk ramalan eksplisit. Namun demikian, kemampuan laporan keuangan untuk membuat prediksi dapat ditingkatkan dengan penampilan informasi tentang transaksi dan peristiwa masa lalu. Misalnya, nilai prediktif laporan laba rugi dapat di tingkatkan kalau pos-pos penghasilan atau beban yang tidak biasa, abnormal dan jarang terjadi diungkapkan secara terpisah.
Materialitas “paragraf 29” Relevansi informasi dipengaruhi oleh hakikat dan materiali tasnya. Dalam beberapa kasus, hakikat informasi saja sudah cukup untuk menentukan relevansinya. Misalnya, pelaporan suatu segmen baru dapat memengaruhi penilaian resiko dan peluang yang dihadapi entitas tanpa mempertimbangkan materialitas dari hasil yang dicapai segmen baru tersebut dalam periode pelaporan. Dalam kasus lain, baik hakikat maupun materialitas dipandang penting, misalnya jumlah serta kategori persediaan yang sesuai dengan kebutuhan entitas. “paragraf 30” Informasi dipandang material kalau kel alaian untuk mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat informasi tersebut dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna yang diambil atas dasar laporan keuangan. Materialitas bergantung pada besarnya pos atau kesalahan yang dinilai sesuai dengan situasi khusus dari kelalaian dalam mencantunkan ( omission ) atau kesalahan dalam mencatat ( misstament ). Karenanya, materialitas lebih merupakan suatu ambang batas atau titik pemisah dari pada suatu karakteristik kualitatif pokok yang harus dimiliki agar informasi dipandang berguna. 3.
Keandalan “paragraf 31” Agar bermanfaat, informasi juga harus andal {reliable). Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai
penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan. “paragraf 32” Informasi mungkin relevan tetapi jika hakekat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka penggunaan informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Misalnya, jika keabsahan dan jumlah tuntutan atas kerugian dalam suatu tindakan hukum masih dipersengketakan, mungkin tidak tepat bagi perusahaan untuk mengakui jumlah seluruh tuntutan tersebut dalam neraca, meskipun mungkin tepat untuk mengungkapkan jumlah serta keadaan dari tuntutan tersebut. “paragraf 33” Agar dapat diandalkan, informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk disajikan. Jadi, misalnya, neraca harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lainnya dalam bentuk aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada tanggal pelaporan yang memenuhi kriteria pengakuan. 4.
Dapat diperbandingkan “paragraf 39” Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara relatif. Oleh karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan tersebut, antar periode perusahaan yang sama dan untuk perusahaan yang berbeda. “paragraf 40” Implikasi penting dari karakteristik kualitatif dapat diperbandingkan adalah bahwa pemakai harus mendapat informasi tentang kebijakan akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan dan perubahan kebijakan serta pengaruh perubahan tersebut. Para pemakai harus dimungkinkan untuk dapat mengidentifikasi perbedaan kebijakan akuntansi yang diberlakukan untuk transaksi serta peristiwa lain yang sama dalam sebuah perusahaan dari satu periode ke periode dan dalam perusahaan yang berbeda. Ketaatan pada standar akuntansi keuangan, termasuk pengungkapan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan, membantu pencapaian daya banding. “paragraf 41” Kebutuhan terhadap daya ban ding jangan dikacaukan dengan keseragaman semata-mata dan tidak seharusnya menjadi hambatan dalam memperkenalkan standar akuntansi keuangan yang lebih baik. Perusahaan tidak perlu meneruskankebijakan akuntansi yang tidak lagi selaras dengan karakteristik kualitatif relevansi dan keandalan. Perusahaan juga tidak perlu mempertahankan suatu kebijakan akuntansi kalau ada alternatif lain yang lebih relevan dan lebih andal. “paragraf 42” Berhubung pemakai ingin membandingkan posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan antar periode, maka perusahaan perlu menyajikan informasi periode sebelumnya dalam laporan keuangan. SFAC No. 3 Elements of Financial Statements of Business Enterprises (Elemen-elemen laporan keuangan entitas bisnis) Mendefinisikan 10 elemen laporan keuangan yang akan diamandemen oleh SFAC No. 6. Statement No. 3 ini menyebutkan tiga pandangan akuntansi keuangan (revenue-expense, asset-liability, dan nonarticulated) yang dibicarakan lebih lanjut dalam diskusi memorandum. Statement ini tidak menyebutkan secara spesifik tipe konsep capital maintenance yang digunakan maupun masalah pengakuan (realization) dan pengukuran yang disajikan dalam laporan keuangan. SFAC No. 3 juga mengganti istilah earning menjadi income untuk mengindikasikan comprehensive atau perubahan total dalam net asset yang terjadi selama periode sebagai hasil dari kegiatan operasi perusahaan. **Kaitannya dengan PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan “Paragraf 47 -48” ) “paragraf 47” Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. “paragraf 48” Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan pr oses subklasifikasi. Misalnya, aktiva dan kewajiban dapat diklasifikasikan menurut hakekat atau fungsinya dalam bisnis perusahaan dengan maksud untuk menyajikan informasi dengan cara yang paling berguna bagi pemakai untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi. SFAC No. 4 Objectives of Financial Reporting by Nonbusiness Organizations (Tujuan laporan keuangan pada entitas non-bisnis)
Lebih menekankan pada pelaporan keuangan entitas non bisnis yang memiliki karakter sebagai berikut: 1. Menerima jumlah sumber daya yang signifi kan dari penyumbang yang tidak menginginka n imbalan atau proporsi ekonomi atas sumbangan yang diberikan. 2. Tujuan utama operasinya bukan untuk menyediakan barang dan jasa demi mendapatkan profit. 3. Tidak ada hak kepemilikan yang dapat dijual, dipindahkan, atau menerima distribusi sisa jika terjadi likuidasi. SFAC No. 4 juga menyatakan bahwa entitas non bisnis tidak memiliki indicator tunggal atas kinerja entitas seperti pengukuran income pada sector profit oriented.
**Kaitannya dengan PSAK (PSAK 45 Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba “paragraf 6 -8”) Tujuan Laporan Keuangan “Paragraf 06” Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang relavan untuk memenuhi kepentingan pemberi sumber daya yang tidak mengharapkan pembayaran kembali, anggota, kreditur, dan pihak lain yang menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba.
a. b.
a. b. c. d. e.
“Paragraf 07” Pihak pengguna laporan keuangan memiliki kepentingan bersama dalam rangka menilai : Jasa yang diberikan oleh entitas nirlaba dan kemampuannya untuk terus memberikan jasa tersebut; Cara manajer melaksanakan tanggung jawab dan aspek lain dari kinerjanya. “Paragraf 08” Secara rinci, tujuan laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, adalah untuk menyajikan informasi mengenai: Jumlah dan sifat aset, liabilities, dan aset neto entitas nirlaba; Pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah nilai dan sifat aset neto; Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumber daya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya; Cara entitas nirlaba mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lain yang berpengaruh terhadap likuiditasnya; Usaha jasa entitas nirlaba. Setiap laporan keuangan menyediakan informasi yang berbeda, dan informasi dalam laporan keuangan biasanya melengkapi informasi dalam laporan keuangan yang lain.
SFAC No. 5 Recognition and Measurement in Financial Statement of Business Enterprises (Pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan pada entitas bisnis) Statement ini berkaitan dengan isu pengakuan dan pengukuran. Pada paragraph 2 disebutkan bahwa kriteria dan pedoman pengakuan yang terdapat pada statement ini umumnya konsisten dengan praktik yang dil akukan saat ini. Perubahan akan dilakukan secara evolusi atau perlahan. Ruang lingkup statement ini meliputi format dalam menyajikan laporan keuangan. SFAC menyatakan bahwa disclosure (pengungkapan) yang disajikan terpisah dari laporan keuangan akan sama efektifnya bila ia disajikan bersamaan dengan laporan keuangan. Selain itu, statement ini juga menyinggung mengenai earning dan comprehensive income. Salah satu perhatian khusus SFAC adalah format dan penyajian perubahan ekuitas pemilik yang tidak berasal dari transaksi dengan pemilik. Earning akan menggantikan dan berbeda dari comprehensive income dengan mengeluarkan efek kumulatif dalam perubahan prinsip akuntansi pada periode sebelumnya. SFAC ini juga mengatur mengenai kriteria pengakuan dimana untuk mengakui atau mencatat revenue dan gain, asset yang diterima harus realized or realizable atau revenue tersebut sudah dihasilkan (earned). Sedangkan untuk mengakui biaya dan rugi, asset yang digunakan harus telah digunakan atau asset tersebut tidak memiliki ma nfaat lagi di masa mendatang. Metode pengakuan biaya termasuk matching revenue, write- off selama periode saat kas dihabiskan atau kewajiban terjadi untuk item biaya dalam jangka waktu yang sangat pendek, atau prosedur sistematik rasional yang lain. **Kaitannya dengan PSAK (PSAK 55 Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran) SFAC No. 6 Elements of Financial Statements (Elemen-elemen laporan keuangan)
1. 2.
3.
Merupakan pengganti dari SFAC No. 3 dengan sedikit perubahan pada definisi 10 elemen laporan keua ngan sebagai berikut: Aset adalah probabilit as manfaat ekonomi di masa mendatang yang diperoleh atau dikendali kan oleh entitas tertentu sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Liabilitas (Kewajiban) adalah probabilitas pengorbanan manfaat ekonomi di masa mendatang yang ditimbulkan dari kewajiban entitas tertentu saat ini untuk memindahkan asset atau menyediakan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu. Ekuitas atau net asset adalah residual interest pada asset sebuah entitas yang masih tersisa setelah dikurangi kewajibannya. Di perusahaan bisnis, ekuitas merupakan kepentingan (hak) pemilik. Di entitas non profit yang tidak memiliki kepentingan (hak) kepemilikan seperti pada entitas bisnis, net asset dibagi menjadi tiga kelas berdasarkan ada atau tidaknya donor- imposed restrictions yaitu: permanently restricted, temporarily restricted, dan unrestricted net asset.
4.
Investasi Pemilik adalah kenaikan ekuitas entitas bisnis sebagai hasil dari transfer sesuatu yang berharga ke entitas tertentu (perusahaan) dari entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. Pemilik pada umumnya menerima asset sebagai investasi, tapi dapat juga berupa jasa atau kepuasan atau konversi liabilitas (kewajiban) perusahaan. 5. Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas entitas (perusahaan) yang dihasikan dari perpindahan asset, penyewaan jasa, atau pemberian pinjaman dari perusahaan kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik akan mengurangi ekuitas pemilik di perusahaan tersebut. 6. Komprehensif Income adalah perubahan ekuitas entitas bisnis selama s atu periode dari transaksi dan kejadian lain dan keadaan yang bersumber bukan dari pemilik. Meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas selama satu periode kecuali yang dihasilkan dari investasi dari pemilik dan distribusi kepada pemilik. 7. Revenues adalah aliran masuk atau kenaikan asset lain pada sebuah entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi dari keduanya) dari mengantarkan atau memproduksi barang, menyewakan jasa, atau aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan. 8. Biaya adalah aliran keluar atau pengurangan asset lain atau pengeluaran yang terkait dengan liabilitas (atau kombinasi keduanya) dari mengantarkan, menyewakan jasa, atau melakukan aktivitas lain yang menjadi aktivitas operasi utama perusahaan. 9. Gain adalah kenaikan ekuitas (net asset) dari peripheral atau transaksi insidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik. 10. Rugi adalah penurunan ekuitas (net asset) yang berasal dari peripheral atau transaksi incidental sebuah entitas dan dari seluruh transaksi lain dan kejadian lain dan keadaan yang mempengaruhi entitas kecuali yang berasal dari revenue atau investasi dari pemilik.
**Kaitannya dengan PSAK (Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Lapor an Keuangan “Paragraf 47-48” ) “paragraf 47” Laporan Keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang diklasifikasikan dalam beberapa kelompok besar menurut karakteristik ekonominya. Kelompok besar ini merupakan unsur laporan keuangan. Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas. Sedang unsur yang berkaitan dengan pengukuran kinerja dalam laporan laba rugi adalah penghasilan dan beban. Laporan perubahan posisi keuangan biasanya mencerminkan berbagai unsur laporan laba rugi dan perubahan dalam berbagai unsur neraca; dengan demikian, kerangka dasar ini tidak mengidentifikasikan unsur laporan perubahan posisi keuangan secara khusus. “paragraf 48” Penyajian berbagai unsur ini dalam neraca dan laporan laba rugi memerlukan proses subklasifikasi. Misalnya, aktiva dan kewajiban dapat diklasifikasikan menurut hakekat atau fungsinya dalam bisnis perusahaan dengan maksud untuk menyajikan informasi dengan cara yang paling berguna bagi pemakai untuk tujuan pengambilan keputusan ekonomi.
SFAC No. 7 Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurement (Penggunaan informasi aliran kas dan nilai sekarang dalam pengukuran akuntansi) Statement No. 7 lebih menekankan pada isu pengukuran spesifik daripada isu k onseptual yang lebih luas, karena itu statement ini dapat dilihat sebagai bagian dari Statement No. 5. SFAC No. 7 digunakan pada situasi dimana current market value tidak tersedia sehingga harus menggunakan estimasi aliran kas di masa mendatang. Present Value Measurement Poin penting mengenai pengukuran asset adalah pengukuran present value yang digunakan untuk mensimulasi fair value. Discount rate harus meliputi risiko dan ketidakpastian yang merefleksikan pengukuran pasar terhadap nilai asset. Jika asset tertentu memiliki beberapa kemungkinan aliran kas dalam beberapa tahun, maka aliran kas yang diekspektasi harus menentukan probabilitas aliran kas individu tertimbang. Liability Measurement Poin penting dalam pengukuran liabilitas adalah discount rate harus diikutkan dalam perhitungan credit standing perusahaan. Pengukuran asset dan liabilitas sesuai ketentuan SFAC No. 7 dinilai tidak konsisten. Sebuah asset dapat dipandang dan dinilai secara terpisah dari entitas perusahaan, tapi pada saat mengukur liabilitas tidak dapat demikian. **Kaitannya dengan PSAK (PSAK 55) Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan “paragraf 43” Pada saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan tersebut.