SIFAT MAGNETIK NANOMATERIAL Sifat magnetik merupakan sifat yang menggambarkan menggambark an kekuatan magnetik suatu bahan. Kekuatan magnetik dari suatu bahan akan terlihat ketika bahan tersebut ditempatkan ke dalam medan magnet. Efek dari medan magnet ini berbeda-beda untuk untuk setiap bahan bergantung bergantung pada struktur atom, susunan molekul molekul material, dan momen dipol magnet [1]. Berdasarkan sifat kemagnetannya,bahan kemagnetannya,bahan dikelompokkan menjadi lima jenis, yaitu
ferromagnetik,
paramagnetik,
diamagnetik,
antiferromagnetik
dan
ferrimagnetik. Ferromagnetik merupakan bahan yang memiliki dipol magnet permanen. Paramagnetik dapat tertarik oleh medan magnet. Dimagnetik, bahan yang ditolak medan magnet. Antiferromagnetik, bahan yang arah susunan dipolnya berlawanan dengan ferromagnetik. Sedangkan ferrimagnetik merupakan bahan yang memiliki dipol spin lebih besar daripada momen dipol spin down [2]. Uji sifat magnet dilakukan dil akukan dengan menggunakan metode Monte Carlo, Adanya perbedaan sifat dari material bulk dan material berukuran nano dapat terjadi karena meningkatnya luas permukaan dan munculnya efek ukuran kuantum (quantum (quantum size effect ) pada material berukuran nanometer. Tingkat kemagnetan akan meningkat seiring dengan penurunan ukuran butiran partikel dan kenaikan spesifik surface area per area per satuan volume partikel. Magnetisasi (per atom) dan anisotropi magnetik nanopartikel berbeda dengan sifat material bulk, serta memiliki perbedaan suhu Curie (Tc) dan suhu Neel (Tn). Sifat-sifat magnetik dari nanomaterial adalah giant magnetoresistance (GMR), efek magnetokalorik yang besar, dan sebagainya. Sifat unik lainnya dari nanomaterial magnetika
adalah
bersifat
superparamagnetik.
Sifat
superparamagnetik
merupakan sifat yang muncul pada material berorde satu domain magnetic. Ukurannya yang kecil menyebabkan material tersebut sangat reaktif terhadap medan magnet luar, namun jika medan magnet luar dihilangkan pengaruhnya secara perlahan-lahan maka sifatnya akan mirip dengan material paramagnetik [4]. Sifat magnetik nanomaterial dapat diuji menggunakan NMR. Contoh aplikasi bahan ini adalah magnet nanokristalin yttrium-samarium-cobalt pada mesin kapal, instrumen ultra sensitiv dan magnetic resonance imaging (MRI), dll
Pertanyaan : 1. Mengapa superparamagnetik dapat terjadi pada material berukuran nano?
DAFTAR PUSTAKA [1] Hermawan, Rahed. 2014. Sifat Kemagnetan Bahan. https://id.scribd.com/document/224277265/Sifat-Kemagnetan-Bahan. Diakses pada Rabu, 21 Maret 2017 pukul 13.00 WIB. [2] Chimica UniPD. nd. Magnetic Properties of Materials. http://www.chimica.unipd.it/fabrizio.mancin/pubblica/Galileiana/VI%20lezio ne.pdf. Diakses pada Minggu, 18 Maret 2018 pukul 08.20 WIB. [3] Gubin, S.P., Koksharov, Y.A., Khomutov, G.B. dan Yurkov, G.Y., 2005, Magnetic nanoparticles: preparation, structure and properties, Russian Chemical Reviews, 6, 489-520. [4] Wu, A., Ou, P. dan Zeng, L., 2010, Biomedical Applications of Magnetic Nanoparticles, NANO: Breif Reports and Reviews, 5, 245-270.