LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA (BI-2105)
osophi l a mel mel anogaste anogaster r SIKLUS HIDUP D r osophi Tanggal Praktikum: 12 September 2014 Tanggal Pengumpulan: 26 September 2014 Disusun oleh : Dary Aulia Muhammad 10613060 Kelompok 13 Asisten : Dwi Davidson 21113040
PROGRAM STUDI BIOLOGI SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG 2012
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pada tahun 1910, T.H.Morgan, yang memilih Drosophila melanogaster sebagai bahan pembalajaran hereditasnya, menemukan satu dari banyak mutan yang ia temukan nanti, yaitu mutan white. Morgan lalu bergabung ke dalam Fly Room
‘
di universitas Colombia yang digerakkan oleh 3 siswa yaitu
’
A.H. Surtevant, C.B.Bridges dan H.J.Muller. Dalam rentan waktu 5 tahun, mereka memformulasikan teori kromosom revolusioner dari hereditas. Morgan pun mendapatkan penghargaan nobel atas pencapaiannya tersebut. (Gerald,et (Gerald,et al 2000) Drosophila melanogaster hampir selalu dipakai dalam berbagai penelitian genetika, baik di dalam lab maupun penelitian kecil pada pelajar sekolah menengah. Dipilih karena beberapa alasan sederhana seperti biaya murah, tidak memerlukan tempat yang bersih, mudah didapat, dan mudah untuk dikembangbiakkan. Jenis mutan pada spesies ini juga terbilang banyak dengan beberapa perbedaan pada warna badan, bentuk sayap, dan warna mata. Ukurannya yang kecil juga emudahkan kita untuk mengamatinya dengan l ebih aman dan seksama. Drosophila melanogaster termasuk salah satu endopterygota yang melakukan metamorfosis sempurna. Pada Drosophila melanogaster , terdapat fase telur, larva instar I, larva instar II, larva instar III, pre-pupa, pupa dan imago. Penting bagi pelajar genetika untuk mempelajari siklus hidup Drosophila melanogaster agar agar kita dapat mengetahui morfologi tiap fase pada lalat tersebut serta perubahannya. Selain itu, secara ilmu genetika bila kita mempelajari siklus hidup lalat tersebut, kita dapat mengetahui kontribusi letak
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
fase. Dengan demikian, kita dapat mengaplikasikannya terhadap organisme yang lebih makro serta ilmu genetika dapat terlaksana dengan baik.
1.2
Tujuan
Adapun tujuan dari pengamatan kali ini adalah : 1. Menentukan tahapan siklus hidup Drosophila hidup Drosophila melanogaster. 2. Menentukan karakter morfologis dan waktu hidup tiap tahapan pada Drosophila melanogaster.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Klasifikasi Dr osophi osophill a mel mel anogaste anogaster r
Drosophila
melanogaster
merupakan
sebuah
spesies lalat buah yang sering kita temukan hinggap pada buah-buahan. Drosophila melanogaster memiliki klasifikasi sebagai berikut. (Borror, 1993) Kingdom
:
Animalia
Phyllum
:
Arthropoda
Class
:
Insecta
Ordo
:
Diptera
Familia
:
Drosophilidae
Genus
:
Drosophila
Spesies
:
Drosophila melanogaster
Gambar 2.1 Drosophila 2.1 Drosophila melanogaster wildtype (Gilbert, 2010)
Ukuran tubuh lalat jantan lebih kecil dibandingkan betina dengan tanda-tanda secara makroskopis adanya warna gelap pada ujung abdomen, pada kaki depannya dilengkapi dengan sisir kelamin yang terdiri dari gigi hitam mengkilap (Shorrock, 1972). Drosophila melanogaster pada pada umumnya ringan dan memiliki eksoskeleton dan integument yang kuat. Diseluruh permukaan tubuhnya, integument serangga memiliki berbagai saraf penerima rangsang cahaya, tekanan, bunyi, temperature, angin dan bau. Pada umumnya serangga memiliki 3 bagian tubuh yaitu kepala, toraks dan abdomen. Kepala berfungsi sebagai alat untuk memesukan makanan dan rangsangan syaraf. Lalat memiliki tipe mulut spons pengisap. Toraks yang terdiri dari tiga ruas tumpuan bagi tiga pasang kaki (sepasang pada setiap ruas), dan jika terdapat sayap, dua pasang pada ruas kedua dan ketiga. Fungsi utama
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.2
Morfologi dan Perbedaan Lalat Jantan dan Betina
Gambar 2.2 Drosophila 2.2 Drosophila melanogsater jantan melanogsater jantan dan betina (Wolpert, 2002)
Ada beberapa tanda yang dapat digunakan dalam membedakan antara lalat jantan dan lalat betina, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing, sedangkan pada lalat jantan membulat(Gambar 1). Tanda hitam pada ujung abdomen juga digunakan sebagai ciri yang dapat membedakan antara jantan dan betina. Ujung abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedangkan pada betina tidak. Jumlah segmen pada lalat jantan hanya han ya 5, sedang pada betina ada 7. Lalat jantan j antan memiliki memili ki sex comb, berjumlah 10, terdapat pada sisi paling atas kaki depan, berupa bulu rambut r ambut kaku dan pendek (Demerec dan Kaufmann, 1961). Lalat betina memiliki 5 garis hitam pada permukaan atas abdomen, sedangkan pada lalat jantan hanya 3 garis hitam. (Wiyono, 1986)
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.3
Siklus Hidup D r osophi osophill a mel mel anogaster anogaster
Drosophila melanogaster merupakan salah satu insecta yang memiliki siklus hidup berupa metamorfosis sempurna dengan siklus seperti yang dibawah ini
Gambar 2.3 Siklus Hidup Drosophila melanogaster (Wolpert, 2002)
Fase pertumbuhan dan perkembangan Drosophila melanogaster dapat dimulai dari tingkatan paling awal, yaitu telur. Telur Drosophila melanogaster memiliki bentuk bulat lonjong dan biasanya terletak pada permukaan makanan. Telur memiliki memil iki fase hidup sebanyak 22-24 jam. Telur Drosophila melanogaster dilindungi oleh dua jenis lapisan, yaitu selaput vitelin yang mengelilingi sitoplasma dan selaput korion yang sangat keras dan pada bagian anteriornya terdapat dua tangkai tipis. Selaput korion merupakan bagian yang paling keras pada telur dan yang paling menjaga
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Setelah telur menetas, Drosophila melanogaster memasuki fase berikutnya, yaitu larva instar I yang berbentuk seperti cacing yang warnanya dapat dikatakan bening, karena sangat mengkilat. Larva instar I berukuran sangat kecil dan biasanya dapat ditemukan di dalam makanan. Motilitas larva instar I sangat rendah, dapat dilihat secara langsung pada pergerakannya yang hampir bisa dikatakan tidak bergerak. Selain itu, bila dilihat pada mikroskop, terdapat jumlah gigi pada mulut hitam yang sedikit. Larva instar I memiliki spirakel di bagian posterior, tapi tidak memiliki spirakel di bagian anterior. (Gilbert, 2010) Dari larva instar I, Drosophila melanogaster memasuki fase yang berikutnya, yaitu larva instar II. I I. Secara struktur, larva l arva instar II tidak terlalu berbeda dengan larva instar I, tetapi dapat dibedakan ukuran tubuhnya. Larva instar II berukuran jauh lebih besar dari larva instar I dan memiliki motilitas yang jauh lebih tinggi dibandingkan larva instar I. Jika diamati dengan mikroskop, dapat dibedakan dengan jelas jumlah gigi pada mulut hitam larva instar II yang lebih banyak dibandingkan dengan larva instar I. Pada larva instar II terdapat spirakel anterior yang tidak ditemukan pada larva instar I. (Gilbert, 2010) Drosophila melanogaster memasuki memasuki fase larva terakhir, yaitu larva instar III. Tidak banyak terjadi perubahan pada larva instar III. Jika diamati dengan mata telanjang, kita dapat melihat warna tubuhnya mulai kecoklatan dan larva instar III tidak banyak bergerak jika dibandingkan dengan larva instar II. Pada larva instar III terdapat lonjongan pada spirakel jika kita
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menjadi imago, kita dapat melihat bentuk tubuh imago pada pupa tersebut. Fase pupa terjadi selama 2-3,5 hari hingga pupa menetas menjadi imago. Setelah menjadi imago, Drosophila melanogaster sudah memiliki tubuh yang terdiri dari kepala, thorax, hingga abdomen. Selain itu, terdapat satu pasang sayap dan satu pasang antena pada Drosophila melanogaster . Pada awal terbentuknya imago, sayap Drosophila melanogaster masih melipat, tetapi setelah 2-3 jam sayapnya sudah membuka dan sudah bisa terbang. Imago Drosophila melanogaster betina betina membutuhkan waktu 8-15 jam untuk bisa bertelur. Telur yang dihasilkan 50-75 telur perhari. (Gilbert, (Gilbert , 2010)
2.4
Faktor Yang Mempengaruhi Siklus Hidup D r osophi osophi l a mel mel anogaster anogaster
Drosophila melanogaster memiliki siklus hidup 8-15 hari. Pernyataan tersebut tidak bisa disebut sebagai akurat karena ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan lalat buah. Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus hidup Drosophila melanogaster antara lain :
2.4.1
Suhu Lingkungan
Tiap makhluk hidup tentunya dapat hidup dalam suhu yang berbeda-beda, begitu pula dengan Drosophila melanogaster . Drosophila melanogaster dapat hidup dengan suhu optimal sekitar 250C-280C. Jika hidup pada suhu dibawah 18 0C, pertumbuhannya
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2.4.3
Kepadatan Media Pemeliharaan
Faktor kepadatan juga mempengaruhi pertumbuhan serta kelangsungan hidup Drosophila melanogaster . Jika populasi Drosophila melanogaster pada pada media pemeliharaan terlalu banyak, akan terjadi persaingan hidup dalam mencari makanan dan tempat untuk menetaskan telur. (Shorrocks, 1972) 2.4.4
Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya sangat dibutuhkan untuk membantu kecepatan siklus hidup Drosophila melanogaster karena pada umumnya serangga menyukai tempat yang terang dibandingkan dengan tempat yang gelap. (Campbell et al , 2008) 2.4.5
Parasit (Jamur)
Selain faktor lingkungan, faktor keterlibatan organisme lain juga
penting
melanogaster .
pada Adanya
keberlangsungan jamur,
tungau,
hidup serta
Drosophila semut
merah
mengganggu Drosophila melanogaster dalam beraktivitas dan mencari makanan, karena adanya infeksi makanan dari jamur, serta semut merah dan tungau tersebut. (Gilbert, 2010)
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB III METODE KERJA 3.1
Alat dan Bahan Tabel 3.1 Alat dan Bahan Penelitian Siklus Hidup Drosophila melanogaster
Alat
Botol media dengan tutup (busa)
Bahan
Buah-buahan (pisang)
Botol dengan mulut sebesar botol Drosophila melanogaster media Kantong plastik
3.2
Metode Kerja
Proses pertama yang harus dijalani adalah penangkapan lalat buah tipe wildtype disekitar kita. Lalat buah tersebut biasanya berada di tempat yang tidak terlalu banyak terekspos sinar matahari, dan dekat dengan buah buahan. Metode penangkapan lalat cukup beragam, untuk percobaan kali ini metode yang digunakan adalah dengan melakukan penangkapan di habitatnya menggunakan sebuah media. Setelah itu lalat dipindahkan dari media penangkapan ke media yang telah didapatkan pada kelas praktikum. Metode ini dipilih untuk mengurangi resiko media yang terkontaminasi jamur. Setelah lalat telah terkumpul dalam media, proses kerja dapat
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1
Hasil Pengamatan Pengamatan 4.1.1
Pertama muncul
Telur
Larva instar I
Larva II
Pengamatan Individual Pengamatan Ukuran dan Tanggal/jam Hasil pengamatan lainnya Sulit teramati, Pukul 08.50 berukuran 15 September 1mm 2014
Umur Gambar
1 hari 2 jam 2 menit
Berwarna agak Pukul 10.52 2 hari 6 jam bening, 16 September 17 menit berukuran 1,5 2014 mm
instar Berukuran 2 Pukul 15.07 3 hari 4 jam mm, berwarna 17 September 33 menit putih 2012
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Prepupa
Berukuran 2,5 Pukul 14.40 6 hari 4 jam mm, berwarna 20 September 22 menit putih 2014 kecoklatan
Pupa
Berukuran 2,5 Pukul 13.50 7 hari 3 jam mm, berwarna 21 September 13 menit cokelat (pada 2014 gambar ada warna kehitaman)
Imago
Berukuran kira-kira 3 mm
4.2
Pukul 15.50 9 hari 5 jam 23 September 13 menit 2014
Pembahasan
Setelah melakukan pengamatan terhadap lalat buah, maka diketahui kali
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
spirakelnya jelas terlihat, berukuran sama seperti larva instar III, terletak di dinding media pemeliharaan berbentuk bulat agak lonjong. Fase imago memiliki bagian tubuh yang kompleks dan merupakan fase akhir dalam metamorfosis lalat buah, seperti kepala, thorax, dan abdomen, berukuran 3-5 mm, memiliki motilitas tinggi, berada di dinding media. Berdasarkan hasil pengamatan dan pengumpulan data, waktu siklus hidup hingga menjadi imago pertama selama 9 hari 5 jam 13 menit terbukti melebihi literatur yang hanya menyebutkan 8-9 hari. Hal ini mungkin disebabkan oleh kondisi lingkungan pemeliharaan lalat pada penulis kurang optimal, yaitu bersuhu 27 0C-280C yang cukup bervariatif dan juga intensitas cahaya yang berubah-ubah, sehingga menyebabkan pertumbuhan Drosophila pertumbuhan Drosophila melanogaster terhambat. Pada media pengamatan, tidak terdapat adanya kontaminasi jamur. Terlihat dari Drosophila melanogaster yang dapat berkembang biak dengan baik dan subur. Hal ini disebabkan oleh kebersihan media itu sendiri sebelum pisang dan kertas saring dimasukkan ke dalam media. Busa penutup pun di bersihkan sebelum digunakan, untuk mencegah
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BAB V KESIMPULAN
5.1
Kesimpulan
1. Berdasarkan pengamatan dan yang telah dilakukan, siklus hidup Drosophila melanogaster terdiri dari tahap telur, larva instar I, larva instar II, larva instar III, pre-pupa, pupa dan imago. 2. Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, kita dapat menentukan morfologi dan perubahan pada tiap fase pada Drosophila melanogaster , serta waktu hidupnya.
Telur berbentuk bulat lonjong dengan waktu hidup selama 22-24 jam.
Larva instar berbentuk seperti cacing berspirakel dengan waktu hidup 2-3 hari.
Pupa dengan bentuk seperti larva instar yang kecoklatan dengan waktu hidup 2-3,5 hari.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Titles you can't find anywhere else
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
DAFTAR PUSTAKA Borror, D.J., Triplehorn, C. A., dan Johnson, J ohnson, N.F. 1993. Pengenalan Pelajaran Serangga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Campbell, Reece, Urry, Peterson, Wasserman, Was serman, Minorsky, Jackson. 2008. Biology 2008. Biology Concept and Connection 7th. 7th . Pearson International: New York. Elfrod, Susan, William Stansfield. 2002. Schaum’s Outline of Theory and and Problems of Genetics, 4th edition. The Mc Graw-Hill Companies: New York. Geiger, Pete. 2002. Drosophila 2002. Drosophila melanogaster – melanogaster – Introducing Introducing to The Unit . http://biology.arizona.edu/sciconn/lessons2/lessons.html (diakses pada 24/09/2014). Gerald, M., Edward, B. 2000. A Brief History of Drosophila of Drosophila’s Contributions to Genome Research. http://web.mit.edu/HST.160/www/DrosophilaGenomeResearch.pdf (diakses pada 24/09/2014) Gilbert, Scott F. 2010. Developmental 2010. Developmental Biology 9th Edition. Edition. Sinauer Associates : New York Hartwell, Hood, Goldberg, Reynolds, Silver. 2011. Genetics : From Genes to Genomes 4th Edition. Edition . The McGraw-Hill Companies, Inc : New York