SISTEM KEUANGAN
KERTAS KERJA
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Pasar Keuangan
Yang dibina oleh Bapak Subagyo
Oleh
Chintya Maharani Putri
130413615041
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
AGUSTUS 2015
Pengertian sistem keuangan
Sistem keuangan merupakan sebuah sistem yang berperan utama dalam menjembatani mobilisasi dana antara pihak yang berkelebihan dana (surplus) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit) melalui instrumen keuangan yg diselenggarakan oleh institusi keuangan / lembaga lembaga keuangan.
Dalam sistem keuangan terdapat 3 unsur / komponen-komponen didalamnya yaitu pasar keuangan, instrumen keuangan, institusi keuangan. Antar sub sistem ini saling memiliki keterkaitan. Pasar keuangan merupakan wadah bertemunya pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Tanpa adanya pasar keuangan sebuah perusahaan tidak bisa menjalankan roda perusahaan secara optimal. Didalam pasar keuangan terdapat institusi keuangan yang berperan sebagai perantara antara pihak yang berkelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Institusi keuangan ini dapat berupa bank dan lembaga keuangan bukan bank. Sedangkan instrumen keuangan merupakan hal/produk yang diperdagangkan dalam pasar keuangan. Contoh instrumen keuangan yaitu Sertifikat Bank Indonesia, Commercial Paper, Obligasi, Saham, dll.
Fungsi,Peran dan Pengaruh Sistem Keuangan dalam Perekonomian
Sistem keuangan memiliki 6 fungsi pokok, yaitu :
Fungsi Tabungan / Saving Funcion
Sistem keuangan menyediakan instrumen keuangan untuk tabungan yang diperjual belikan dalam pasar keuangan. Instrumen tersebut dapat berupa obligasi, saham atau intrumen uang lainnya.
Fungsi Kekayaan / Welth Funcion
Sistem ini menyediakan cara yang terbaik untuk menyimpan kekayaan / kelebihan dana yang dimiliki masyarakat dalam bentuk instrumen keuangan (obligasi, saham, dll). Bila pemilik dana tersebut menyimpan kekayaannya di sistem keuangan , kecil kemungkinan dana tersebut mengalami penurunan nilai bahkan kekayaan tersebut dapat meningkat nilainya. Berbeda dengan penyimpanan kekayaan dalam asset riil seperti mobil, yang setiap waktu dapat mengalami penyusutan nilai.
Fungsi Likuiditas
Dalam sistem keuangan ini kekayaan yang disimpan dalam bentu instrumen keuangan (obligasi,saham,dll) dapat lebih mudah dikonveksikan menjadi uang tunai melalui mekanisme pasar keuangan. Proses likuidasinya lebih cepat dibandingkan penjualan kekayaan pada aset rill.
Fungsi Kredit
Selain fungsi-fungsi yang terdapat diatas, sistem keuangan juga menyediakan fasilitas kredit untuk konsumsi maupun investasi. Kredit merupakan sebuah hutang yang memiliki jangka waktu pengembalian dimasa yang akan datang. Kredit biasa digunakan konsumen (pihak yang membutuhkan dana) untuk kegiatan konsumsi barang / jasa , dan juga untuk kalangan pengusaha dapat menggunakan kredit tersebut untuk melakukan investasi pada bisnisnya.
Fungsi Pembayaran
Sistem keuangan juga menyediakan fasilitas pembayaran dengan media instrumen keuangan yang ada dapat berbentuk cek,kartu kredit, kartu debet, giro, dll.
Fungsi Resiko
Yang terakhir adalah fungsi resiko. Sistem keuangan melalui institusi keuangan memberikan perlindungan dari resiko pada jiwa seseorang, harta, kesehatan, serta resiko kerugian baik rumah, kendaraan maupun usaha dalam bentuk instrumen keuangan berupa asuransi.
Peran Sistem Keuangan
Sistem keuangan memiliki peran sebagai penyedia dana bagi pihak yang membutuhkan dana. Sistem keuangan yang baik yaitu sistem keuangan yang dapat mengumpulkan tabungan / dana secara optimal serta dapat merealokasikan dana tersebut kepada sektor-sektor produktif secara maksimal.
Sistem keuangan juga berperan penting menjadi penyalur dana untuk pihak yang berkelebihan dana agar dana yang mereka miliki tidak menjadi idle money (uang nganggur), melainkan dapat menjanjikan suatu pendapatan bagi mereka. Sehingga dengan adanya suatu sistem keuangan yang baik pada suatu negara, akan dapat membawa kemajuan kesejahteraan masyarakat yang juga akan mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu negara.
Pengaruh Sistem Keuangan Dalam Perekonomian
Sistem keuangan yang efektif memiliki tabungan dana yang optimal dan dapat merealokasikan dana tersebut dengan maksimal pada sektor-sektor produktif. Dengan Sistem keuangan yang efektif tersebut dapat berpengaruh baik pada tingkat ivestasi, inovasi teknologi dan pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang akhirnya dapat berpengaruh pada perekonomian negara.
Jika sistem keuangan tidak berjalan dengan baik, dan menyebabkan cadangan tabungan yang tersedia terbatas akhirnya Bank Indonesia menaikkan tingkat kredit, maka hal tersebut dapat berdampak pada penurunan tingkat konsumsi dan investasi para pihak yang membutuhkan dana. Akibatnya perusahaan mengalami penurunan produksi dan dapat memberhentikan / melakukan phk pada sebagian karyawannya pertumbuhan perekonomianpun akhirnya mengalami penurunan pula. Oleh Sebab itu, Baik buruknya sistem keuangan disuatu negara sangat mempengaruhi pertumbuhan perekonomian suatu negara. Sistem keuangan harus dijaga stabilitasnya agar tidak berdampak buruk pada perekonomian suatu negara.
Sub Sistem Keuangan
Menurut unsurnya dalam sistem keuangan, Sub sitem keuangan dibagi menjadi 3 yaitu pasar keuangan, institusi keuangan, dan instrumen keuangan. Pasar keuangan merupakan tempat terjadinya mobilisasi dana dari pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus) ke pihak yang membutuhkan dana. Disilah segala transaksi jual beli instrumen keuangan terjadi. Instrumen keuangan merupakan produk/ sesuatu yang diperjual belikan dalam pasar keuangan, biasanya dapat berupa surat berharga (seperti : saham, obligasi, warran, right,dll). Selain kedua belah pihak tadi yang berada dipasar keuangan, terdapat juga institusi keuangan. Institusi keuangan ini dapat berbentuk bank ataupun lembaga keuangan bukan bank yang berfungsi sebagai perantara dan membantu memperlancar mobilisasi dana tersebut.
Sedangkan menurut jenisnya sistem keuangan dibagi dalam Sistem moneter, Sistem perbankan,Sistem Lembaga-lembaga keuangan non bank. Sistem moneter terdiri dari lembaga keuangan atau bank yang ikut menciptakan uang giral. Di Indonesia Otoritas Moneter dipegang oleh Bank Indonesia. Bank Indonesia merupakan Lembaga Independen yang memiliki tugas dan wewenang seperti yang ditetapkan pada UU Bank Indonesia. Bank Indonesia bertugas sebagai penentu kebijakan moneter yang berlaku di Indonesia. Bank Indonesia juga bertanggungjawab untuk menjaga kestabilan nilai rupiah. Sebagai bank yang menciptakan uang, Bank Indonesia merupakan sumber uang primer bagi pemerintah,masyarakat serta perbankan lainnya.
Selanjutnya ada sistem perbankan. Sistem perbankan terdiri dari seluruh perbankan yang ada di Indonesia seperti Bank Indonesia, Bank Umum, Bank Perkreditan Rakyat, dan Bank Bagi hasil.
Terakhir, sistem lembaga keuangan non bank terdiri dari seluruh lembaga keuangan non bank yang berada dibawah pengawasan dan pembinaan Departemen Keuangan. Contohnya seperti perasuransian, lembaga pembiayaan, pegadaian, sekuritas, dan lembaga keuangan non bank lainnya. Lembaga ini berada dibawah pengawasan Menteri
DAFTAR RUJUKAN
Chotijah, Choirima Siti. 2011. Makalah Sistem Keuangan, (Online), (http://choirima.blogspot.com/2011/11/makalah-sitem-keuangan.html), diakses 22 Agustus 2015
Darmawi, Herman. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga Finansial. Jakarta : Bumi Aksara
Hanafi, Mamduh M. 2010. Manajemen Keuangan. Yogyakarta :BPFE-YOGYAKARTA
Saputri, Elita. 2011. Sistem Keuangan Indonesia, Sistem Moneter Dan Perbankan Indonesia Dan Pengawasan Bank, (Online), (http://www.academia.edu/6871019/SISTEM_KEUANGAN_INDONESIA), diakses 22 Agustus 2015
Pranowo, Bambang, dkk. 2009. Bahan Ajar Ekonomi Moneter. Malang : UM FE Jurusan EKP
Soemitra, Andri. 2009. Bank dan Lembaga Keuangan. Jakarta : Kencana
Solihin, Fauzi. 2011. Sistem Keuangan dan Perbankan Indonesia, (Online),( related:repository.binus.ac.id/content/J0152/J015227478.ppt), diakses 25 Agustus 2015
Wahyujk. 2009. Pengertian Sistem Keuangan, (Online), (http://catatan-ekonomi.blogspot.com/2009/08/pengertian-sistem-keuangan.html), diakses 22 Agustus 2015
1