4 system – system HIDROLIK HIDROLIK DENGAN KONTROL MANUAL ELEKTRIK DAN PLC
PERINGATAN !!! Untuk membaca bab berikut ini anda diwajibkan sudah memahami bab 2 dan 3. Bia tidak akan membuat saah "en#ertian
4.1
PENGO NGONTROL ROLAN SI SINGLE ACTING CY CYLINDER
Gbr.. 4.1a Control of Single Acting Cyliner engan Control !an"al Gbr
Sistem diatas dipakai untuk meggerakan actuator keluar dan actuator akan kembali keposisi semula oleh gaya potential pegas yang tertekan saat actuator bergerak keluar. Pegas dipakai
untuk actuator yang posisinya horisontal, bila posisi actuator vertical, misalnya untuk mengangkat beban tidak diperlukan pegas, karena actuator akan turun sendiri oleh berat beban sendiri bila mau diturunkan, akan tetapi harus hati – hati harus ditambahkan throttle valve di antara port T dan Reservoir (1) atau seperti br. !.".1#, sehingga kecepatan turun bisa dibuat pelan, tidak mendadak, ini sangat bebahaya. $ntuk handle bisa menggunakan hand lever %ith detend seperti gbr diba%ah, tergantung dari aplikasi sistemnya, bila menggunakan hand lever diba%ah saat handle dilepas valve tidak akan kembali ke posisi chamber semula, karena tertahan, tidak seperti pada gbr ".1a, akan kembali ke chamber a karena tidak ada yang menahan.
Gbr. 4.1b DC# $%& NC' (it) *an Le+er Detent
Skematik &.1a men'elaskan sesaat sebelum pompa di hidupkan, perlu diperhatikan posisi relie valve () masih dalam keadaan closed . Setelah electric motor (&) dihidupkan pompa akan menghisap oli dari reservoir (1) melalui suction filter (!). *li akan tertahan di port P manual +- /!, sesaat kemudian tekanan akan naik sehingga relie valve () men'adi open, pada saat itu tekanan setting terlampau dan tekanan setting akan terbaca di pressure gage ("). Actuator (") akan bergerak kekanan sesaat setelah hand lever +- &/ (0) ditekan sehingga chamber a +- bergerak kekanan dan mengalirkan oli dari pressure port (P) ke control port . $ntuk mengembalikan actuator kekiri , lepaskan handle +- (0) sehingga chamber a akan kembali seperti gambar diatas karena digerakan oleh energi potensial pegas yang tertekan saat +- digerakan kekanan, sehingga actuator bergerak ke kiri dan oli akan kembali ke reservoir le%at port dan ke luar ke port T di +- (0). Pada br. &.1c dan &.1d diperlihatkan sistem yang sama bila solenoid valve yang dipakai dengan electric control . Setelah Push button P23*4 ditekan maka kontaktor -51 akan active sehingga kontak -51 akan closed. da dua 'enis kontak yang dipakai pada sistem electric ini yaitu kontak bantu -51 pada 676-TR8- -*4TR*7 9*T*R dan kontak utama -51 pada P*:6R *; 676-R8- 9*T*R. +engan contact nya kontak bantu -31 dan kontak utama -31 membuat sistem 676-TR89*T*R -*4TR*7 leaching dan sistem 676-TR8- 9*T*R P*:6R active, sehingga pumpa berputar. Leaching dan active nya kontak ini akan terus sampai push button P23*;; ditekan, setelah P23*;; ditekan aliran listrik akan terhenti ke kontaktor -51, sehingga leaching open dan kontak -51 open pula.
+
&. R E,ER-IR 2. ,U/TIN 0I1TER 3. 0IE PU$P '. E1E/TRI/ $TR (. PRE,,URE GAGE *. ,1ENI /- 342 N/ +. ,ING1E A/TING /51INER
A ,6
* P
T
&
)
%.%% Bar
(
& '
3 $
2
&
Gbr '.&c DC# $%& NC' (it) Solenoi
A/T8N
PB8N
,6
/7&
/7&
/7&
/7&
PB800 /7&
$
E1E/TRI/ $TR /NTR1
P9ER 0 E1E/TRI/ $TR
/NTR1 AN P9ER 0 ,1ENI
Gbr '.&d Control Electric "nt", Single Acting Cyliner Pada Gbr. 4.1e dan 4.1f diperlihatkan bagaimana electric Control pada Gbr. 4.1d diganti dengan kontrol PLC, terdapat dua bagian utama yaitu Wiring Hardware PLC dan ofware Ladder PLC !dalam hal ini Gbr. 4.1e" dan Wiring #lectric untuk Control dan Power !dalam hal ini Gbr. 4.1f" Pada Gbr. 4.1e $etelah P%&'( yang dipa$ang di input port PLC )(* ditekan, maka kontak )(* pada ladder program yang tadinya low men+adi high, program akan teru$ ber+alan $ampai ke '-*, karena kontak )(1 $udah high mengingat P%&' yang dipa$ang pada input port )(1 adalah push button NC , $elan+utnya membuat latching kontak '-* dan meneru$kan signal ke port output PLC '-* lalu meng&active kan relay /0Pump. arena relay /0Pump active maka kontak /0Pump pada Gbr. 4.1f akan closed , dengan closed nya relay /0Pump maka ontaktor C01 akan active $ehingga kontak C01 closed dam motor li$trik hidup $ehingga pompa berputar.
ntuk meng energize solenoid valve pada gbr 4.1c tekan pu$h button 2C-0'( di H2/3W2/# PLC Gbr. .1e, $e$at 2C-0'( yang dipa$ang pada input PLC )(5 ditekan maka kontak )(5 pada L233#/ P/'G/26 men+adi high dan meneru$kan $ignal ke '-1, karena '-1 terhubung dengan output PLC '-1 maka relay /0ol akan active, acti7e nya /0ol mengakibatkan kontak /0ol pada C'(-//'L 2(3 P'W#/ ' 'L#(')3 men+adi closed dan olenoid ol ter energize $ehingga olenoid 7al7e bergerak kekanan mengalirkan oli hidrolik ke actuator, $ehingg8a actuator bergerak keluar. ntuk mematikan $i$tem ini, tekan pu$h button P%&' $ehingga pompa akan mati.
0 0 . 8 B P
N . 8 B P
N . 8 T / A
/(G1 IN%
6 ' C
* ( )
1 ( )
5 ( )
9 ( )
4 ( )
( )
: ( )
; ( )
IN&
UT%
UT%
1&1)C1
IN2
UT&
1&1'C1
6 ' C
* , '
" m u P 7 R
1 , '
5 , '
9 , '
4 , '
, '
: , '
; , '
#(3
6 , 7 R
1AER PRGRA$
:AR9ARE P1/
Gbr. '.&e. 9irin# :ardware P1/ dan ,6;ware 1adder P1/
6 , 7 R " m u P 7 R ,6
& 7 /
& 7 /
& 7 /
& 7 / $
E1E/TRI/ $TR
/NTR1
P9ER 0 E1E/TRI/ $TR
/NTR1 AN P9ER 0 ,1ENI
'.&;. 9irin# Eectric untuk /6ntr6 dan P6wer %agaimana kalau Gbr. 4.1c diharapkan baliknya $ecara otomati$ $etelah menempuh +arak actuator tertentu, tentunya haru$ ditambahkan limit switch dipo$i$i dimana actuator diharapkan balik, $eperti Gbr. 4.1g.
+
<
1I$
A *
,6
P
T &
)
&. RE,ER-IR 2. ,U/TIN 0I1TER 3. 0IE PU$P '. E1E/TRI/ $TR (. PRE,,URE GAGE *. ,1ENI /- 342 N/ +. ,ING1E A/TING /51INER <. 1I$IT ,9IT/:
%.%% Bar
(
'
3 $
2
&
Gbr '. DC# $%& NC' (it) Solenoi an -ebata/ Liit /(itc)
6lectric %iring br &.1h diba%ah memperlihatkan bagaimana mengontrol sistem hidrolik br &.1b, pada %iring ini sudah dilengkapi dengan pengaman yaitu 9-2#, 9-21 dan ;use (dalam praktek bisa 'uga use ini diganti dengan -2), usahakan nilai amper ;use sedikit lebih kecil dari use yang ada didalam +- Po%er Supply (dalam +- Po%er Supply biasanya dilengkapi dengan use), hal ini dimaksudkan supaya pada saat ada arus berlebih yang putus use yang di luar bukan use yang ada didalam +- Po%er Supply, untuk kemudahan maintenance. Tekan 9-2# dan 9-21 pada saat sistem akan dihidupkan dan tarik saat sistem ini mau berhenti beroperasi (7ampu indikasi -TR5*4 dan P:R5*4 akan nyala / mati saat 9-2 ini di tekan/tarik). Pada 676-TR8- 9*T*R -*4TR*7 ada emergency switch 6S, tu'uannya apabila ada hal yang membahayakan di sistem hidrolik tinggal ditekan sa'a switch ini maka sistem tidak akan hidup. Sesaat setelah push button P23*4 ditekan 676-TR8- 9*T*R -*4TR*7 akan lacthing dan motor 9 akan hidup sehingga pompa pada br &.1g akan berputar. Auxiliary contact -51 'uga dipasng di -*4TR*7 4+ P*:6R S*764*8+, tu'uannya supaya -*4TR*7 4+ P*:6R S*764*8+ siap dioperasikan setelah pompa dihidupkan, untuk keamanan pula tentunya. Setelah pompa hidup actuator siap digerakan dengan menekan push button -T3*4, saat -T *4 ditekan maka -*4TR*7 4+ P*:6R S*764*8+ akan latching dan soenoid Sol akan ter3 energize menggerakan valve di br &.1g bergerak kekanan. Pergerakan valve kekanan mengakibatkan oli mengalir dari pressure port P ke control port , sehingga actutor bergerak keluar sampai menyentuh limit switch 789, sesaat setelah 7imit s%itch 789 tersentuh lacthing di -*4TR*7 4+ P*:6R *; S*764*8+ akan lepas sehingga solenoid Sol akan deenergize dan valve kembali ke posisi semula oleh gaya potential pegas dan actuator kembali. 7imit S%itch 789 di br. &.1g adalah kontak mekaniknya sedangkan di br &.1h adalah kontak elektriknya, 'adi keduanya berkaitan, saat kontak mechaniknya tertekan oleh actuator maka kontak elektriknya akan terputus, sehingga melepas latching di -*4TR*7 4+ P*:6R *; S*764*8+.
0use
/ P6wer ,u""=
/7& A
$/B&
% B / $
% B / $
R7&
% B / $
R7&
A/T8N
E,
1I$ PB8N
/7& A & 7 /
& 7 /
PB800
N . 7 R 9 P
N . 7 R T /
/7&
& 7 / N . 7 R 9 P
N . 7 R 9 P
N . 7 1 . ,
R7&
,6
$
E1E/TRI/ $TR /NTR1
P9ER 0 E1E/TRI/ $TR
/NTR1 AN P9ER 0 ,1ENI
4.1) 0iring Electric DC# $%& NC' (it) Solenoi an -ebata/ Liit /(itc) ntuk mengontrol menggunakan PLC logika nya tetap $ama dengan Gbr. 4.1h, perhatikan Gbr. 4.1i 32( 4.1+ berikut. Re;. A
$/B&
N . 7 R T /
Re;.B
, E
0 0 . 8 B P
N . 8 B P
/(G5
$ I 1
N . 8 T / A
IN%
IN2
IN&
UT%
IN%
6 ' C
* ( )
1 ( )
5 ( )
9 ( )
4 ( )
( )
: ( )
; ( )
IN%
UT%
IN3
IN'
UT&
1&1)C5 UT&
1&1'C5
6 ' C
* , '
" m u P 7 R
1 , '
5 , '
9 , '
4 , '
6 , 7 R
, '
: , '
; , '
#(3 1AER PRGRA$ 9IRING P1/
Gbr. '.&i 9irin# P1/ dan Pr6#ram 1adder untuk ,in#e Actin# /=inder 9ith sin#e s6en6id /- 342 N/ den#an "embatas 1imit ,witch
emua Contol comand !#, P%&'(, P%&', 2C-&'( dan L)6" dima$ukan kedalam input PLC, $edangkan output PLC berupa /0Pump !relay untuk menghidupkan pompa" dan /0ol !relay untuk meng&energize solenoid ", +eni$ push button dan $witch per$i$ $ama dengan $aat kontrol yang digunakan elektrik kontrol gbr 41.h. aat 6C%1 di tekan electric power akan ma$k kedalam PLC dan PLC akan $iap menerima perintah, ke$iapan PLC di indika$i oleh lampu C-/0'(. -ekan pula 6C%* dan 6C%9 $ebelum $i$tem diopera$ikan. Switch #, pu$h button P%&' dan L)6 yang ter$ambung dengan modul input )(*, )(5 dan )(4 yang ma$ing&ma$ing ter$ambung dengan modul input adalah (C $ehingga pada L233#/ P/'G/26 )(*, )(5 dan )(4 high $ehingga men+adi closed , bila push button P%&'( yang terhubung dengan modul input )(1 ditekan, bari$ pertama L233#/ P/'G/26 akan latching, $ampai pu$h button P%&' yang terhubung dengan )(5 ditekan. arena output '-* PLC terhubung dengan relay /0Pump, maka /0Pump ter&energize $ehingga kontak /0pump di Gbrr 4.1+ men+adi closed , closed nya kontak /0pump mengakibatkan kontaktor C01 ter& energize dan kontak C01 closed $ehingga motor men+adi hidup dan lampu PW/&'( nyala lalu pompa berputar. Pada bari$ kedua bila 2C-&'( yang terhubung dengan )(4 ditekan maka bari$ kedua L233#/ P/'G/26 akan latching dan meneru$kan $ignal ke output PLC '-1 yang terhubung dengan relay /0ol. Relay /0ol ter&energize $ehingga kontak /0ol men+adi closed dan olenoid ol men+adi ter -energize dan lampu 'L0'( nyala. Active nya ol menggerakan 3C< 9=5 kekanan $ehingga oli mengalir mendorong actuator keluar $ampai menyentuh limit switch L)6, ter$entuhnya limit switch L)6, mengakibatkan lepa$nya latching dibari$ kedua $ehigga 7al7e de- activasi dan actuator kembali ke po$i$i $emula. -ekan kembali 2C-0'( bila actctuator akan di gerakan, dan pro$e$ akan berulang. %ila ter+adi $e$uatu di $i$tem tekan $witch #, maka pompa akan mati dan actuator akan lang$ung kembali ke po$i$i $emula. 0use
/ P6wer ,u""=
24V
0V
Re;. A
Re;.B
$/B3
$/B2
% B / $
R7Pum"
& 7 /
% B / $
& 7 /
% B / $
R7,6
& 7 / N . 7 R 9 P
/7&
N . 7 R 9 P
N . 7 R 9 P
N . 7 1 . ,
,6
$
E1 E/TR I/ $TR
'.2
/ N TR 1
P9 ER 0 E1 E/ TR I / $TR
/NTR1 AN P9ER 0 ,1ENI
Gbr. '.&j. 9irin# Eectric untuk ,in#e Actin# /=inder 9ith sin#e s6en6id /- 342 N/ den#an "embatas 1imit ,witch den#an /6ntr6 P1/ PENGNTR1AN UB1E A/TING /51INER
" bergerak keluar, karena oli mendorong actuator !>" dan oli yang ter+ebak di$i$i kanan actuator !>" akan keluar dan mengalir ke reservoir melalui 3C< 4=9 dari port % ke -. ntuk $i$tem yang memerlukan daya be$ar dan haru$ menggunakan manual 7al7e dapat menggunakan 7al7e $ecara bertingkat $eperti Gbr. 4.5b.
Gbr. '.2a. :=drauic ,=stem 6ube Actin# /=inder
Manual alve 3C< 4=5 !;" dipergunakan untuk mengontrol pergerakan &ydraualic Actuated !"' !?" yang ada diata$nya, $edangkan untuk &ydraualic Actuated !"' !?" dipergunakan untuk mengatur pergerakan actuator !>". e$at $etelah pompa dihidupkan actutor !>" akan bergerak kebawah, pergerakan ini diakibatkan lebih be$arnya lua$ anulu$ actuator $ebelah ata$, $ehingga gaya diata$ actutor lebih be$ar. ntuk menggerakan actuator !>" (eatas untuk menarik tekan 6anual 3C< 4=5 $ehingga control port P ke 2 dan % ke -, pergerakan ini mengakibatkan Hydraulic 2ctuatoted 3C< 4=5 !?" bergerak kekanan, hal ini mengakibatkan control port P ke 2 dan % ke - $ehingga actuator bergerak keata$.. %eda utama antara Gbr. 4.5a dan 4.5b adalah $elain gbr 4.5.b untuk daya yang be$ar, +uga Gbr. 4.5.b tidak bi$a berhenti ditengah actutor nya, lain halnya dengan actuator pada Gbr. 4.5a dapat berhenti dimanapun dengan mempo$i$ikan 6anual 3etent 3C< 4=9 ke tengah $etelah po$i$i yang diharapkan tercapai.
Gbr. '.2b. :=drauic ,=stem 6ube Actin# /=inder
'.3
PENGATURAN >E/EPATAN Actuatror " motor hydraulic dapatdiatur kecepatannya dengan menggunakan throttle valve, pema$angan throttle valve dikenal dengan nama meter in bila kecepatan yang diatur di$i$i input, atau meter out bila yang diatur $i$i outputnya $eperti di+ela$kan dalam $ub bab 5..9. ecepatan actuator " motor hydraulic dapat pula diatur dengan mnggunakan double pump pada $i$tem hidrolik, pemilihan kedua $i$tem dida$arkan pada pertimbangan ekonomi$ dan opera$i ker+a dari $i$tem yang dibuat, $udah pa$ti untuk $i$tem yang menggunakan double pump akan $edikit lebih mahal dibandingkan dengan
menggunakan $i$tem trottle valve, akan tetapi pada $aat opera$i tidak akan ter+adi akumula$i pana$ yang berlebihan, dan bila $i$tem beker+a mak$imum 5 +am perhari tidak diperlukan pendinginan. Pada pengaturan kecepatan dengan menggunakan double pump $eperti terlihat pada Gbr. 4.9a., pompa dipa$ang pararel, $ehingga flow yang didapat merupakan per+umlahan dari kedua pompa, di dunia indu$tri pompa +eni$ ini ada yang $udah men+adi ke$atuan, $ehingga $atu $et pompa terdiri dari dua pompa dengan parameter pompa yang berbeda atau $ama dengan motor penggerak $atu !hanya ada $atu poro$ penggerak". &. 2. 3. '. (. ). *. +. <. &%. &&. &2.
<
RE,ER-IR ,U/TIN 0I1TER 19 019 PU$P ?10P@ :IG: 019 PU$P ?:0P@ /:E/> -A1-E /UNTER BA1AN/E -A1-E RE1IE0 -A1-E ,ING1E ,1ENIE A/TUATE /-'42 A/TUATR >NI0E &% 9R> P1AT 1I$IT ,9IT/:
,67&
&2
+
&& &
1I$
*
&
(
3
'
&
$&
$2
16w 06w Pum" ?10P@
:i#ht 06w Pum" ?:0P@
2 &
)
2 &
Gbr. '.3a Pen#aturan kece"atan den#an Double Pump etelah ol01 ter&energize 3C<4=5 akan bergerak kekanan dan aktuator akan turun dengan kecepatan tinggi $ampai work plate tercapai, knife menekan work plate $ehingga tekanan di$i$tem naik, naiknya tekanan membuat counter balance 7al7e !:" tertekan dan oli dari HP !4" akan kembali ke re$er7oir !1". 'li dari LPP yang mempunyai tekanan tinggi tidak akan keluar ke /e$er7oi !1" karena dipa$ang chec( valve !", oli dari P akan mengalir ke actuator untu( mela(u(an gaya penekanan $ampai L)6 !15" ter$entuh. 3ari Gbr 4.9b untuk C-/ 2(3 P'W#/ ' 'L#(')3 terlihat bahwa latching akan lepa$ bila limit switch L)6 ter$entuh, dan mengakibatkan ol01 de-energize, hal ini mengakibatkan 3C< 4=5 !>" kembali kepo$i$i $emula $ehingga actuator bergerak kembali ke ata$. ebelum $i$tem ini dihidupkan terlebih dahulu active&kan 6C%*, 6C%1, 6C%5 dan 6C%9 dengan menekan tua$nya, baru hidupkan LP dan HP pump dengan menekan P%&'(1 dan P%&'(5, $e$aat $etelah ditekan maka #L#C-/)C 6-/&1 C-/ dan #L#C-/)C 6-/&5 C-/ akan latching, dan motor berputar menghidupkan ma$ing& ma$ing pompanya, untuk melepa$ latching-nya tekan P%&'1 dan P%&'5, maka pompa LP dan HP akan mati.
% B / $
N . 7 R 9 P
% B / $
N . 7 R 9 P
% B / $
N . 7 R 9 P
& B / $
& N . 8 B P
2 B / $ & 7 /
& 7 /
& 0 0 . 8 B P & 7 /
2 N . 8 B P
/72
2 0 0 . 8 B P N . 8 P 0 1
0 0 . 8 P 0 1
2 7 /
N . 8 P 0 :
2 B / $
3 B / $
2 B / $
E1E/TRI/ $TR8& /TR
3 B / $
2 7 /
& 7 /
0 0 . 8 P 0 :
& 7 /
& 7 /
B T , 7 R 9 P
B T , 7 R 9 P
B T , 7 R 9 P
$&
P9R INI /ATR
3 B / $
E1E/TRI/ $TR82 /TR
P9R 0 E1E/TRI/ $TR8&
2 7 /
2 7 /
2 7 /
B T , 7 R 9 P
B T , 7 R 9 P
B T , 7 R 9 P
$2
P9R 0 E1E/TRI/ $TR82
' B / $
9 0 8 T / A
& 7 R
& 7 R
$ E
$ I 1 & 7 R
N . 7 1 . ,
& 7 6 ,
/TR AN P9R 0 ,1EN I
Gbr. '.3b. >6ntr6 Eektrik untuk Pen#aturan kece"atan den#an 6ube Pum"
ntuk pengaturan kecepatan dengan menggunakan meter out !aliran oli keluar actuator yang diatur", wa$padai pema$angan meter in = meter out . Pada $i$tem dibawah bila actuator dipa$ang vertical dan menghadap kebawah maka meter out !1*" di yang haru$ dipa$ang, bila dipa$ang meter in dipo$i$i itu maka itu tidak akan mengurangi kecepatan actuator , terlebih lagi bila pada actuator dipa$angkan beban, maka actuator akan turum meluncur. &. 2. 3. '. (. ). *. +. <. &%. &&. &2. &3. &'. &(.
&& RE,ER-IR ,U/TIN 0I1TER :0PP /:E/> -A1-E PRE,,URE GAGE RE1IE0 -A1-E ,ING1 E ,1ENI A/TUATE /- '42 ,ING1 E ,1ENI E A/TUATE /-'4 2 ,ING1 E ,1ENI A/TUATE 242 N $ETER UT A/TUATR >NI0E 1I$IT ,9IT/: P1AT &2 1I$IT ,9IT/:
,673
<
,67'
<
&% +
,672
,67&
*
1I$8&
&3
& &(
&' 1I$82
%.%% Bar
(
&
) & ' :i#h 06w and Pressure Pum" ?:0PP@
$&
3 2 &
Gbr. '.3c. Pen#aturan kece"atan den#an Throttle valve Pada Gbr. 4.9d diperlihatkan bagaimana menghidupkan pompa, $ebelum $i$tem ini di+alankan $ambungkan dulu 6C%&*, 6C%&1, 6C%&5, 6C%&9, baru P% '( ditekan, $i$tem control ini menggunakan kontrol electrik 2C, pada $aat P% '( tadi ditekan kontak utama kontaktor C1 akan menyambungkan aru$ ke motor li$trik 61, $edangkan kontak bantu C12 akan menyambungkan electric power 3C 54 pada Gbr. 4.9d. $ehingga $iap untuk diopra$ikan, hal ini di$enga+a $ebagai un$ur kehati&hatian $upaya Gbr 4.9e. hanya bi$a di+alankan kalau pompa pada $i$tem ini $udah beropera$i. ntuk menggerakan actuator kebawah tekan pu$h button P%&'(1 pada Gbr 4.9e, $aat itu pula actuator akan bergerak karena $olenoid $ol01 akan ter& energize $ehingga Single Solenoid 3C< 4=5 akan bergerak kekanan menakibatkan oli mengalir ke Single Solenoid Actuted 3C< 5=5 (' lalu ke bilik actutor ata$ dan mendorong actuator ke bawah pada kecepatan penuh $ampai menyentuh limit L)6&1. -er& energizenya $ol01 diakibatkan relay /01 pada 2C-&W3, ('/62L P##3 Gbr.4.9e active, dan kontak /1 men+adi leaching, Pada $aat limit L)6&1 ter$entuh kedua 3C< 5=5 (' !?" akan men+adi closed dan 3C< 4=5 (C !>" bergerak kekiri. edua 3C< 5=5 (' !?" men+adi closed dikarenakan limit L)601 te$entuh, ter$entuhnya L)601 mengakibatkan lepa$nya leaching /1 $ehingga 'L01 de)energized dan relay /05 leaching $ehingga kontak /05 meneru$kan aru$ ke 'L05, 'L09, 'L04, men+adikan ketiga $olenoid ini ter& energize $ampai limit L)605 ter$entuh. Pergerakan ketiga 7al7e diata$ mengakibatkan oli mengalir dari pompa melalui 3C< 4=5 (C ke bilik ata$ actuator dan keluar actuator melewati meter out * 1*" dimana di$ini ter+adi pro$e$ pencekikan $ehingga oli yang mengalir akan terhambat yang berakibat
pergerakan actuator men+adi lambat $ampai menyentuh limit L)605. aat limit L)605 ter$entuh $emua valve akan kembali ke po$i$i $emula dan actuator akan kembali naik keata$.
% B / $
N . 7 R 9 P
% B / $
N . 7 R 9 P
% B / $
N . 7 R 9 P
& B / $
& N . 8 B P
2 B / $
A
& 7 /
2 B / $
A & 7 /
& 0 0 . 8 B P & 7 /
2 B / $
& 7 / N . 8 P 0 1
& 7 /
B T , 7 R 9 P
& 7 /
B T , 7 R 9 P
B T , 7 R 9 P
0 0 . 8 P 0 1 $&
P9R INI/ATR
E1E/TR I/ $TR
/TR
P9R 0 E1E/ TRI / $TR
Gbr. '.3d /6ntr6 P6wer and Indicat6r 6; Pum" 3 B / $
$ E
A & 7 /
9 0 8 T / A
& 7 R
& 7 R
& 8 $ I 1
2 7 R
2 8 $ I 1
3 7 R
2 7 R
2 7 R
2 7 R
3 7 R & 7 R
& 8 $ I 1
& 7 R
N . 7 1 . ,
& 7 6 ,
A/T 809 NR$A1 ,PEE
2 8 $ I 1 2 7 R
3 7 R
N . 7 2 1 . ,
2 7 6 ,
N . 7 3 1 . ,
3 7 6 ,
N . 7 ' 1 . ,
' 7 6 ,
A/T809 19 ,PEE
Gbr. '.3e Eectric /6ntr6 Pen#aturan >ece"atan den#an Thr6tte -ae
'.'
GERA> B1A> BA1I> ?RE/IPR/ATING@ Gerak bolak balik $ering di+umpai didalam kehidupan $ehari hari, mi$alnya gerak menumbuk, gerak pi$ton dalam blok me$in dll. Gerak bolak balik dibata$i langkahnya oleh limit $witch, pre$$ure $witch , dan bi$a +uga oleh akumula$i $i$tem pre$$ure di $i$tem tanpa menggunakan $en$or.
) &. RE,ER-IR 2. 0I1TER 3. PU$P '. RE1IE0 (. UB 1E ,1ENI A/TUTE /- '42 ). ,ING1E A/TING A/TUATR *. 1I$IT ,9IT/:
1I$7&
1I$72
*
*
,1
' ( &
3 &
2
&
Gbr. '.'a Gerak B6ak Baik en#an ,in#e Actin# Actuat6r
N
R7&
R7&
R72
R72
1I$72 1I$7& 00
R7&
R72 N
N 8 00 ,5,TE$
,1
A/T 0 R9AR
Gbr. '.'b Eectric /6ntr6 Gerak B6ak Baik en#an ,in#e Actin# Actuat6r
) &. 2. 3. '. (. ). *.
RE,ER-IR 0I1TER PU$P RE1IE0 UB1E ,1ENI A/TUTE /- '42 B1E A/TING A/TUATR 1I$IT ,9IT/:
1I$7&
*
,17&
1I$72
*
,172
'
(
&
& 3
2
&
Gbr. '.'c. Gerak B6ak Baik en#an 6ube Actin# Actuat6r
N .
0 0 .
& 7 R
& 7 R
& 7 R
& 7 $ I 1
2 7 R
N 8 00 ,5,TE$
2 7 R
2 7 R
2 7 $ I 1
N .
& 7 1 . ,
A/T 0R9AR
& 7 R
3 7 R
1I$72
1I$7&
3 7 R
N .
3 7 R
2 7 1 . ,
A/T BA/>9AR
Gbr. '.'d. Eektric /6ntr6 Gerak B6ak Baik en#an 6ube Actin# Actuat6r