Case : Case #21: Modelez International : Has H as Corporate Restructuring Produce Shareholder Value?*
Thompson, A. A., et al. 2015. Crafting & Executing Strategy: The Quest for Comparative Advantage. New York: McGraw Hill
Disusun oleh : 1. Rachman Husein - 17/417504/PEK/23067 2. Fariza Siswanti - 17/417435/PEK/22998
Strategic Management Eksekutif A 42 A MM UGM JAKARTA
Mondelez International
Mondelez International merupakan salah satu pembuat makanan ringan terbesar didunia dengan merek diantaranya Cadbury, LU, Milka, Cadbury Dairy Milk, Trident, Nabisco dan Oreo. Perusahaan ini berdiri pada tahun 2012 setelah ada corporate restructuring pada Kraft Foods. Pada bulan Agustus 2011, Kraft Foods Inc mengumumkan rencananya untuk memecah perusahaan menjadi dua perusahaan publik yang berdiri sendiri, yakni satu perusahaan bergerak di bidang cami lan dan satu perusahaan bergerak d bidang non-camilan. Akhirnya pada bulan Oktober 2012, Kraft Foods Inc mengganti namanya menjadi Mondelez International, yang bergerak di bidang camilan. Sedangkan di bidang non-camilan, dibentuk perusahaan yang dinamai, Kraft Foods Group.
Analisa Industri – Five Porter’s Forces 1.
Threat of New Entrant Medium –
Pendatang baru diindustri ini akan membawa inovasi, cara baru dalam melakukan berbagai hal dan memberi tekanan pada Mondelez International. melalui strategi penetapan harga yang lebih rendah, mengurangi biaya, dan memberikan proposisi nilai baru kepada pelanggan. Mondelez International. harus mengelola semua tantangan ini dan membangun penghalang efektif untuk melindungi keunggulan kompetitifnya. 2.
Bargaining Power of Supplier High –
Semua hampir semua perusahaan di industri food & beverage membeli bahan bakunya dari banyak pemasok. Pemasok dalam posisi dominan dapat menurunkan marjin Mondelez International. bisa di dapatkan di pasaran. Pemasok yang kuat di sektor Barang Konsumsi menggunakan kekuatan negosiasi mereka untuk mendapatkan harga lebih tinggi dari perusahaan di bidang food & beverage. Dampak keseluruhan dari daya tawar pemasok yang lebih tinggi adalah menurunkan tingkat keuntungan perusahaan secara keseluruhan. 3.
Bargaining Power of Buyers High –
Setiap pembeli ingin membeli penawaran terbaik yang tersedia dengan membayar harga seminimal mungkin. Hal ini memberi tekanan pada pro fitabilitas Mondelez International. dalam jangka panjang. Yang lebih kecil dan lebih kuat basis pelanggannya adalah Mondelez International. semakin tinggi daya tawar pelanggan dan semakin tinggi kemampuan mereka untuk mencari diskon dan penawaran yang meningkat. 4.
Threat of Subtitues Medium –
Bila produk atau layanan baru memenuhi kebutuhan pelanggan serupa dengan cara yang berbeda, profitabilitas industri akan terganggu. Ancaman produk atau layanan pengganti tinggi jika menawarkan nilai yang berbeda secara unik dari penawaran industri saat ini. 5.
Industry Rivalry High –
Jika persaingan antara pemain yang ada dalam industri sangat kuat maka akan menurunkan harga dan mengurangi keseluruhan profitabilitas industri. Mondelez International. bergerak dalam industri food & beverage yang sangat kompetitif. Persaingan ini memang berdampak pada keseluruhan profitabilitas jangka panjang organisasi. Alasan dibalik terjadinya spin off antara Mondelez International dan Kraft Foods Inc adalah: •
Kebutuhan modal dari kedua bisnis itu sangat berbeda.
•
Lini produk cemilan termasuk coklat Cadbury, biskuit, Oreo, Tang, dan lain-lain populer di pasar negara berkembang di mana mereka dapat secara signifikan memperluas penjualan.
•
Lini bisnis lainnya focus di pasar grocery Amerika Utara yang lebih matang (Jell-O, Maxwell House, Philadelphia Cream Cheese, Miracle Whip dan daging Oscar Mayer) yang menawarkan margin tinggi namun pertumbuhannya lebih lambat.
•
Bisnis makanan ringan membutuhkan banyak pengeluaran untuk tumbuh dan berkembang sedangkan bisnis grocery Amerika Utara akan menjadi pusat toko yang ramping
Hasil dari restrukturisasi antara Mondelez International dan Kraft Food Group, maka Mondelez international focus pada brand-brand yang mendorong pertumbuhan yang cukup tinggi. Ada 3 kategori powerful brand yaitu Biscuits (Tuc, Oreo, Belvita, Chips Ahoy), Gum & Candy ( Trident, Halls) dan Chocolate (Cadbury, Toblerone). Ketiga kategori produk tersebut mampu men-drive 70% dari pertumbuhan Mondelez. Ditunjang dengan perbaikan brand image tiap-tiap produk dan kategori, menghasilkan market share yang baik. Biscuits menjadi nomor 1 secara global, demikian pula dengan kategori Chocolate dan Candy. Sementara kategori Gum mampu menjadi nomor 2 secara global.
Restrukturisasi masih dinilai belum mampu meningkatkan nilai pemegang saham, karena hanya berdampak pada kenaikan pangsa pasar namun belum mampu meningkatkan nilai pemegang saham, karena hanya berdampak pada kenaikan pangsa pasar namun profitabilitasnya menurun. Tetapi hal itu merupakan strategi Mondelez sebagai perusahaan yang baru terbentuk hasil spin off tahun 2012 tersebut, yakni untuk memperluas pangsa pasarnya terlebih dahulu. Begitu market share sudah terbentuk, strategi selanjutnya adalah meningkatkan profit. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi Mondelez International untuk mewujudkan tujuan dari restrukturisasi spin off hasil 2012, yakni untuk memperluas pangsa pasarnya dan selanjutnya untuk meningkatkan profit.
Saran •
Memaksimalkan strategi perusahaan terhadap fokus produk unggulannya dan sekaligus menciptakan produk unggulan baru dengan melakukan inovasi terhadap produk-produk yang dihasilkan, demi tercapainya peningkatan market pasar dan sekaligus peningkatan profit perusahaan.
•
Lebih fokus pada produk-produk snack sehat, seperti yang telah dilakukan melalui akuisisi Enjoy Life Food yang merupakan produsen snack sehat di Amerika Utara
•
Evaluasi harga produk, disesuaikan dengan kompetisi di pasar lokal dan produk yang tersedia di masing-masing negara. Proses akuisisi Kinh Dos di Vietnam merupakan langkah tepat untuk menghadapi persaingan di pasar regional Asia Pasifik. Karena dengan kepemilikan unit produksi di Asia Pasifik maka dapat menurunkan biaya produksi sehingga harga tiap-tipa produk lebih bersaing.
•
Meningkatkan promosi dan iklan dengan memanfaatkan media digital dan social media yang ditunjang dengan segmentasi pasar yang tepat, serta meningkatkan promosi untuk merek-merek yang belum powerful memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan baik melalui pendekatan above the line taupun below the line.