PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN IMUNNOSEROLOGI ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: Dokumen: LAB.X/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan imunologi yang menggunakan alat mini vidas
2.
Tujuan
Untuk mengetahui hasil positif atau negatif pada pemereriksaan imunologi terutama HBsAg, Anti HCV, Anti HIV.
3.
Kebijakan
3.1. Bahan pemeriksaan berupa serum 3.2. Pemeriksaan dengan menggunakan alat MINI VIDAS 3.3. Reagen yang digunakan : 3.3.1. Reagen HBsAg 3.3.2. Reagen Anti HCV 3.3.3. Reagen Anti HIV 3.4. Nilai rujukan 3.4.1. HBsAg : Negatif 3.4.2. Anti HCV : Negatif 3.4.3. Anti HIV : Negatif
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN IMUNNOSEROLOGI IMUNNOSEROLOGI ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: Dokumen: LAB.X/2013
4. Prosedur
No. Revisi Revisi :
Halaman :
01
2/3
4.1. Hidupkan alat dengan menekan tombol switch pada bagian belakang alat 4.2. Alat akan melakukan inisialisasi ± 10 menit 4.3. Cek suhu SPR Block dan reagen tray (suhu optimum 37°C±0,7°C) 4.4. Setalah mencapai suhu optimum,matikan alat kemudian nyalakan kembali. 4.5. Pembacaan MLE pada box kit Siapkan reagen kit box,pada menu utama tekan master lot menu kemudian pilih scan master lot,scan barcode MLE yang terdapat pada kit box dengan menggunakan scanner barcode,setelah pembacaan MLE berhasil alat akan mengeprint data MLE. 4.6. Kalibrasi dan Quality Control Pilih menu status screen,pilih section yang diinginkan (misal section A),pilih posisi A1 dengan menekan angka 1 pada keypad,lalu pilih assay,pilih select assay,lalu pilih assay yang diinginkan, Untuk running Kalibrasi : Pilih tombol S kemudian tekan angka 1 untuk running S1,kemudian tekan tombol enter untuk ke posisi berikutnya,jika data kalibrasi sudah sesuai yang diinginkan tekan tombol kembali. Untuk running Kontrol : Pilih C dan angka angka 1 pada keypad lalu tekan enter untuk masuk ke posisi selanjutnya,bila tidak ada lagi yang akan di entry tekan tombol previous screen. Lalu letakkan reagen strip pada reagen tray dan SPR pada SPR Block,sesuai letak kal;ibrasi dan control dan juga sesuai volume masing-masing,lalu tekan tombol start untuk memulai pemeriksaan,lampu section akan menyala berwarna hijautanda bahwa pemeriksaan sedang berlangsung,lampu section warna merah menunjukkan bahwa pemeriksaan telah selesai dan hasil dikeluarkan melalui printout.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN IMUNNOSEROLOGI IMUNNOSEROLOGI ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: Dokumen: LAB.X/2013
No. Revisi Revisi :
Halaman :
01
3/3
4.7. Melakukan analisa sampel Pada main menu pilih status screen,lalu pilih section yang diinginkan,pilih posisi yang diinginkan sesuai dengan posisi reagen strip,kemudian pilih assay,pilih select assay dan pilih assay atau pemeriksaan yang diinginkan kemudian pilih sampel ID masukkan identitas sampel,tekan tombol enter untuk meneruskan ke sampel ID dengan assay yang sama untuk ke posisi selanjutnya,jika tidak ada yang di entry lagi tekan tombol previous screen kemudian masukkan reagen SPR dan reagen strip ke SPR block dan reagen tray sesuai jumlah tes dan parameter dan d an masukkan masing-masing ssampel dengan volume masing-masing parameter.
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN PROCALCITONIN ALAT KRYPTOR COMPACT Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: Dokumen: LAB.XI/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/2 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui adanya infeksi/sepsis pada pasien menggunakan akat KRYPTOR COMPACT
2. Tujuan
Untuk mengetahui adanya infeksi berat pada pasien
3. Kebijakan
3.1. Bahan pemeriksaan berupa serum 3.2. Pemeriksaan dengan menggunakan alat KRYPTOR COMPACT 3.3. Reagen yang digunakan : 3.3.1. Solution 1 - 4 3.3.2. Bffer 3.3.3. Reagen PCT 3.4. Nilai rujukan 3.4.1. Procalcitonin : 0,0200-0,5000
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN PROCALCITONIN ALAT KRYPTOR COMPACT Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XI/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
2/2
4. Prosedur
4.1. Hidupkan alat dengan menekan tombol ON pada alat 4.2. Lakukan Log On 4.3.Setelah itu alat akan melakukan inisialisasi,setelah selesai maka 3 botol akan berwarna hijau menandakan botol terisi penuh dan pembuangan kosong,lalu lakukan priming dengan menekan tombol priming. 4.4.Melakukan kalibrasi : Double klik pada kit yang anda inginkan untuk kalibrasi,pilih banyak dari kalibratot panahdrop-down list,klik pada tambah ke worklist,OK,Close,kemudian buka carousel dengan menekan tombol pause kuning pada instrument,tempatkan tabung kalibrator pada sampel cassette memastikan bahwa posisi barcode di depan celah yang telah disediakan,tutup carousel,alat akan melakukan scanning secara otomatis dalam waktu 60 detik dan lakukan prime kemudian tekan tombol start. 4.5. Melakukan Kontrol : Pilih tambah control didata,worklist,lalu pilih control dari daftar,tekan tambah ke worklist,close,close. Buka carousel dengan menekan tombol kuning pada instrument,tempatkan tabung kontol dalam sampel cassette pastikan bahwa barcode pada posisinya,tutup carousel,kemudian tekan tombol start. 4.6. Melakukan analisa sampel : Pilih tambah sampel didata worklist,masukkan sampel ID,pilih sampel cassette A atau B,kemudian pilih nomor posisinya,pilih tes dari daftar yang akan dijalankan,tekan save sampel,lalu buka carousel dengan menekan tombol kunung pada instrument,letakkan sampel pada posisi yang telah ditentukan,tekan tombol scan mK posisi sampel yang diinginkan akan tampil pada posisinya berwarna hijaukemudian tekan tombol start.
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ALAT SYSMEX XS-800i Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XII/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/5 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan hematologi dengan menggunakan alat sysmex XS800i
2. Tujuan
Untuk mengetahui pemeriksaan hematologi rutin (Hb,Ht,Leu,Trombo) dan hematologi lengkap (HR,Eri,Diff,LED) dengan cara memakai alat sysmex XS-800i
3. Kebijakan
3.1. Bahan pemeriksaan berupa whole blood dari darah vena,darah arteri dan darah kapiler 3.2. Bahan ditampung dalam tabung vakum bertutup warna ungu yang berisikan antikoagulan K 3EDTA 3.3. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat automatic hematology analyzer Sysmex XS-800i 3.4. Reagen yang digunakan : 3.4.1. Stromatolyzer 4DL dan 4DS 3.4.2. Cellclean 3.4.3. Cellpack 3.4.4. Sulfolyzer 500 ml 3.4.5. Kontrol e-check XS 3 level 3.4.6. HEMATOLOGY CALIBRATOR SCS-1000 3.5. Lama pemeriksaan untuk sampel yang bersifat cito adalah 1 jam untuk hematologi rutin dan 1 jam 30 menit untuk hematologi lengkap 3.6. Hasil pemeriksaan Hematologi dinyatakan dalam : 3.6.1. Hb : g/dL 3.6.2. Ht :% 3.6.3. Leukosit : /µL 3.6.4. Trombosit : /µL
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ALAT SYSMEX XS-800i Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XII/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
2/5
3.6.5. Eritrosit : juta/µL 3.6.6. Hitung jenis Leukosit : % 3.6.7. LED : mm/jam 3.7. Nilai Rujukan : 3.7.1. Hb : Laki-laki : 13 – 16 g/dL Perempuan : 12 – 14 g/dL 3.7.2. Ht : Laki-laki : 40 – 48 % Perempuan : 37 – 43% 3.7.3. Eritrosit : Laki-laki : 4,5-5,5 juta/µL Perempuan : 4-5 juta/µL 3.7.4. MCV : 82-92 fL MCH : 27-31 pg MCHC : 32-37 g/dL 3.7.5. Leukosit: 5.000-10.000/ µL 3.7.6. Hitung jenis leukosit : Basofil : 0-1 Eosinofil : 1-3 Batang : 2-6 Segmen : 50-70 Limfosit : 20-40 Monosit : 2-8 3.7.7. Trombosit : 150.000-400.000/ µL 3.7.8. LED : Laki-laki : < 10 mm/jam perempuan < 15 mm/jam 4. Prosedur
4.1.Start Up 1. Periksa kelengkapan instrumen : pastikan kabel dan selang terpasang dengan benar, selang tidak terhimpit. Periksa ketersediaan reagent dan kertas printer. Periksa pembuangan : buang waste jika diperlukan
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ALAT SYSMEX XS-800i Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XII/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
3/5
2. Komputer dihidupkan dengan urutan monitorkomputer-printer 3. Masukkan user name & password lalu tekan Enter 4. Analyzer dihidupkan. Saat dihidupkan, alat akan melakukan operasi : Self test, main Unit Control Program Download, inisialisasi bagian mekanik dan hidrolik, mencuci, menunggu temperatur stabil dan cek background. 5. Pastikan nilai background sesuai dengan yang ditentukan. Jika nilai Background keluar, nilai yang keluar akan berwarna merah. Klik OK agar alat otomatis melakukan Auto Rinse. Jika nilai Background masuk, maka dialog box akan hilang secara otomatis setelah 3 detik. 6. Lakukan QC harian dengan menggunakan control Sysmex e-check untuk XS. Setelah control masuk, lakukan pengerjaan untuk sampel. 4.2. Quality Control 1. Pastikan alat siap digunakan dengan melihat lampu Ready yang menyala hijau. Jika tidak, kemungkinan ada suatu error 2. Tekan Manual 3. Tekan QC 4. Pilih file QC yang akan dijalankan (QC1-QC20), lalu tekan OK 5. Masukkan control e-check yang telah dihomogenisasi ke dalam aspiration port lalu tekan start 6. Hasil analisa QC akan tampak di layar dan pastikan hasil QC dalam target dan klik Accept. Bila nilai keluar dari batas, maka nilai akan berwarna kuning atau merah. Untuk mengulang tekan Cancel lalu ulangi langkah 3 7. Grafik QC dapat dilihat pada QC Files dan double klik tipe QC
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ALAT SYSMEX XS-800i Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XII/2013
6. Unit terkait
No. Revisi :
Halaman :
01
4/5
4.3. Prosedur Kerja 4.3.1. Menjalankan sampel secara manual 1. Siapkan sampel minimal 500 µL yang akan diambil sebanyak 20 µL oleh alat 2. Lampu Ready akan menyala hijau bila alat siap untuk digunakan 3. Tekan Manual pada tool bar 4. Ketik Sample No. (maksimal 15 digit) 5. Pilih parameter yang akan diperiksa : CBC atau CBC+diff 6. Pilih Menu Capillary Mode : No 7. Masukkan patient ID (bila ada) 8. Klik OK setelah selesai di set 9. Masukkan sampel yang telah dihomogenisasikan ke dalam aspiration port lalu tekan start. Lampu hijau akan berkedip dan tunggu sampai terdengar bunyi beep 2X lalu tarik sampel 10. Hasil analisa dapat dilihat di menu Explorer dan Browser 4.3.2. Menjalankan sampel dengan Capillary Mode 5.1. Instalasi Gawat Darurat 1. Siapkan sampel (IGD) yang telah diencerkan 1:7 (20 µL 5.2. Intensivedarah Care+Unit (ICU) 120 µL Cellpack) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ 2. Alat akan siapPoliklinik digunakan bila lampu Ready 5.4. Instalasimenyala rawat inap hijau 3. Tekan Manual pada tool bar 4. Ketik Sample No. (maksimal 15 digit) 5. Pilih parameter yang akan diperiksa : CBC atau CBC+diff 6. Pilih Menu Capillary Mode : No 7. Masukkan patient ID (bila ada) 8. Klik OK setelah selesai di set
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN HEMATOLOGI ALAT SYSMEX XS-800i Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XII/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
5/5
9. Masukkan sampel yang telah dihomogenisasikan ke dalam aspiration port lalu tekan start.Lampu hijau akan berkedip dan tunggu sampai terdengar bunyi beep 2X lalu tarik sampel 10. Hasil analisa dapat dilihat di menu Explorer dan Browser 4.4. Shutdown 1. Klik shutdown pada Menu 2. Klik Execute dan proses shutdown akan dimulai 3. Setelah proses shutdown selesai, matikan alat 4. Setelah alat dimatikan, matikan komputer dan printer
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN ENZIM JANTUNG ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIII/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan yang berhubungan dengan enzim jantung menggunakan alat mini vidas
2. Tujuan
Untuk mengetahui adanya peningkatan dari enzim jantung atau tidak
3.
3.1. Bahan pemeriksaan berupa serum 3.2. Pemeriksaan dengan menggunakan alat MINI VIDAS 3.3. Reagen yang digunakan : 3.3.1. Reagen CKMB 3.3.2. Reagen Troponin-I 3.4. Nilai rujukan 3.4.1. CKMB : 0,8-300 ng/mL 3.4.2. Troponin-I : 0,01-30 µg/L
Kebijakan
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN ENZIM JANTUNG ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIII/2013
4. Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
4.1. Hidupkan alat dengan menekan tombol switch pada bagian belakang alat 4.2. Alat akan melakukan inisialisasi ± 10 menit 4.3. Cek suhu SPR Block dan reagen tray (suhu optimum 37°C±0,7°C) 4.4. Setalah mencapai suhu optimum,matikan alat kemudian nyalakan kembali. 4.5. Pembacaan MLE pada box kit Siapkan reagen kit box,pada menu utama tekan master lot menu kemudian pilih scan master lot,scan barcode MLE yang terdapat pada kit box dengan menggunakan scanner barcode,setelah pembacaan MLE berhasil alat akan mengeprint data MLE. 4.6. Kalibrasi dan Quality Control Pilih menu status screen,pilih section yang diinginkan (misal section A),pilih posisi A1 dengan menekan angka 1 pada keypad,lalu pilih assay,pilih select assay,lalu pilih assay yang diinginkan, Untuk running Kalibrasi : Pilih tombol S kemudian tekan angka 1 untuk running S1,kemudian tekan tombol enter untuk ke posisi berikutnya,jika data kalibrasi sudah sesuai yang diinginkan tekan tombol kembali. Untuk running Kontrol : Pilih C dan angka 1 pada keypad lalu tekan enter untuk masuk ke posisi selanjutnya,bila tidak ada lagi yang akan di entry tekan tombol previous screen. Lalu letakkan reagen strip pada reagen tray dan SPR pada SPR Block,sesuai letak kal;ibrasi dan control dan juga sesuai volume masing-masing,lalu tekan tombol start untuk memulai pemeriksaan,lampu section akan menyala berwarna hijautanda bahwa pemeriksaan sedang berlangsung,lampu section warna merah menunjukkan bahwa pemeriksaan telah selesai dan hasil dikeluarkan melalui printout.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN ENZIM JANTUNG ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIII/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
4.7. Melakukan analisa sampel Pada main menu pilih status screen,lalu pilih section yang diinginkan,pilih posisi yang diinginkan sesuai dengan posisi reagen strip,kemudian pilih assay,pilih select assay dan pilih assay atau pemeriksaan yang diinginkan kemudian pilih sampel ID masukkan identitas sampel,tekan tombol enter untuk meneruskan ke sampel ID dengan assay yang sama untuk ke posisi selanjutnya,jika tidak ada yang di entry lagi tekan tombol previous screen kemudian masukkan reagen SPR dan reagen strip ke SPR block dan reagen tray sesuai jumlah tes dan parameter dan masukkan masing-masing ssampel dengan volume masing-masing parameter.
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN URINALISA Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIV/2013
PROSEDUR TETAP
2. Tujuan
3.
Kebijakan
Halaman :
01
1/3 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
Dibuat tanggal
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS
15 Agustus 2013
1. Pengertian
No. Revisi :
NIP.
Pemeriksaan urinalisa pada pasien dapat menunjang diagnose penyakit pada saluran kemih dan penyakit batu ginjal 1. Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan sampel urin laboratorium 2. Kemampuan dalam mengerjakan dan membaca hasil perubahan warna pada strip urin serta dapat membaca sedimen urin yang telah di centrifuge 3.1. Bahan pemeriksaan berupa urine segar yang ditampung ke dalam pot urine 3.2. Pemeriksaan dengan menggunakan alat CLINITEK 3.3. Urinalisa terbagi menjadi 2 : Urinalisa rutin : Pemeriksaan yang terdiri dari makroskopis dan kimia Urinalisa lengkap: Pemeriksaan yang terdiri dari makroskopis,kimia dan mikroskopis 3.4. Pemeriksaan dikerjakan dengan menggunakan alat-alat : 3.4.1. Tabung centrifuge 3.4.2. Centrifuge 3.4.3. Bilik hitung urine 3.4.4. Mikroskop 3.4.5. Stick urine 10P 3.5. Hasil pemeriksaan dinyatakan sebagai berikut : 3.5.1. Makroskopis Warna : Kuning
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN ENZIM JANTUNG ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIV/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
Kejernihan : Jernih Berat jenis : 1.005-1.030 PH : 5.0-8.0 Blood : Negatif Protein : Negatif Reduksi : Negatif Bilirubin : Negatif Urobilinogen : 0,1-1 EU Urobilin : Negatif Keton : Negatif Nitrit : Negatif 3.5.2. Mikroskopis Epitel : Negatif Leukosit : 0-6/LPB Eritrosit : 0-2/LPB Silinder hialin : Negatif Silinder Granula: Negatif Kristal : Negatif Bakteri : Negatif Jamur : Negatif
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN ENZIM JANTUNG ALAT MINI VIDAS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIII/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
4. Prosedur
4.1. Menyiapkan pot urine yang bersih dan kering 4.2. Masukkan urine yang sudah ditampung dan didapat oleh pasien ke dalam tabung centrifuge 4.3. Celupkan stik urine dalam tabung urine selama ± 2 detik 4.4. Keluarkan stik urine dan dibaca menggunakan alat CLINITEK 4.5. Urine dicentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan 4000rpm 4.6. Supernatan dibuang dengan satu gerakkan yang agak cepat,kemudian tabung centrifuge dibiarkan tegak kembali agar cairan yang masih melekat pada dinding tabung akan mengalir kembali ke dasar tabung 4.7. Kocok tabung centrifuge untuk meresuspensi sedimen 4.8. Teteskan sedimen urin diatas bilik hitung urine 4.9. Dibaca dibawah mikroskop perbesaran 40x 4.10. Pembacaan sedimen : Benda-benda organic yang terdapat dalam urine,sel epitel,leukosit,eritrosit,silinder,bakteri dan jamur.
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN WIDAL Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/2 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
1.1.Pemeriksaan widal pada pasien dapat menunjang diagnose pada penyakit demam thypoid yang disebabkan oleh kuman Salmonella 1.2. Kemampuan dalam mengerjakan dan membaca aglutinasi
2. Tujuan
Untuk mengetahui antibody terhadap infeksi kuman Salmonella
3.
3.1. Bahan pemeriksaan berupa serum atau plasma 3.2. Pemeriksaan dengan menggunakan reagen : 3.2.1. SalmonellaO antigen,grupA 3.2.2. SalmonellaO antigen,grupB 3.2.3. SalmonellaO antigen,grupC 3.2.4. SalmonellaO antigen,grupD (thypi O) 3.2.5. SalmonellaH antigen,grupA 3.2.6. SalmonellaH antigen,grupB 3.2.7. SalmonellaH antigen,grupC 3.2.8. SalmonellaH antigen,grupD (thypi H) 3.3. Pemeriksaan dikerjakan dengan menggunakan alat-alat : 3.3.1. Slide porselin berwarna putih/kaca 3.3.2. Batang pengaduk 3.3.3. Mikropipet 20 µl
Kebijakan
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN WIDAL Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
4. Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
01
2/2
4.1. Serum / plasma dipipet dan diteteskan ke dalam papan widal yang terdiri dari 8 lubang masing-masing sebanyak 20 µl 4.2. Diteteskan reagen widal masing-masing lingkaran 1 tetes : Lingkaran 1 berisi Salmonella thypi O Lingkaran 2 berisi Salmonella parathypi A-O Lingkaran 3 berisi Salmonella parathypi B-O Lingkaran 4 berisi Salmonella parathypi C-O Lingkaran 5 berisi Salmonella thypi -H Lingkaran 6 berisi Salmonella parathypi A-H Lingkaran 7 berisi Salmonella parathypi B-H Lingkaran 8 berisi Salmonella parathypi C-H 4.3. Diaduk dengan batang pengaduk yang kemudian dilap dengan tissue pada masing-masing lingkaran sampai rata 4.4. Digoyang selama 1-3 menit 4.5. Dibaca hasilnya : Positif : Bila terjadi aglutinasi Negatif : Bila tidak terjadi aglutinasi
5. Unit terkait
`
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN FECES LENGKAP Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XVI/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
1.1.Makroskopis Mengamati secara telanjang dan indera pembauan 1.2. Kimia : pemeriksaan darah samar 1.3. Mikroskopis Tinja diteteskan dengan larutan eosin 1-2%,lugol 1 -2%,NaCl 0,9%,asam asetat 10% maka unsure dalam tinja akan tampak jelas bila dilihat dibawah mikroskop
2. Tujuan
2.1. Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan sampel tinja laboratorium 2.2. Kemampuan dalam mengerjakan dan membaca hasil perubahan warna pada darah samar serta dapat membaca makroskopis dan mikroskopis tinja
3.
3.1. Bahan pemeriksaan berupa tinja (feces) dengan jumlah 2-5 gram dan stabilitas cair secepat mungkin (< 2 jam) dan padat (semalaman) dalam suhu rendah 4°C 3.2. Pemeriksaan feces terbagi 2 : Feces rutin Feces lengkap 3.3. Metode yang digunakan : 3.3.1. Makroskopis Menggunakan indera penglihatan dan indera Pembauan 3.3.2. Kimia : menggunakan semikuantitatif ob test 3.3.3. Mikroskopis Cara langsung atau cara sediaan basah 3.4. Reagen yang digunakan dalam pemeriksaan ini adalah : 3.4.1. Darah samar : NaCl 0,9%, occult blood,reagen I danII
Kebijakan
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN FECES LENGKAP Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
3.4.2. Mikroskopis : Eosin 1-2% 3.5. Alat yang digunakan : Objek glass Deck glass Mikroskop 3.6. Penilaian hasil dinyatakan dalam : 3.6.1. Makroskopis Melaporkan adanya : Warna : kuning,hijau,hitam Bau : khas (amis seperti ikan/busuk) Konsistensi: padat,lembek,cair Lendir : ada atau tidak Darah : ada atau tidak
3.6.2. Kimia Darah samar : positiiif (+),(+), dst/negative 3.6.3. Mikroskopis Melaporkan ada atau tidaknya : Sel (epitel,leukosit,eritrosit,ragi) Kristal (triplefosfat,kalsium oxalate,asam lemak,charcatoleyden) Sisa makanan ( jaringan otot,amilum,jaringan pengikat elastic) Sel sayuran Amoeba (Entamoeba hystolytica,Entamoeba coli) Telur cacing ( Ascaris lumbricoides,Trichuris trichiura,Enterobius vermicularis,Cacing tambang) 3.7. Keterangan : 3.7.1. Sampel yang digunakan sebaiknya tinja segar guna menghindari rusaknya unsure-unsur tinja 3.7.2. Wadah untuk sampel sebaiknya terbuat dari gelas atau plastik bermulut lebar dan tertutup 3.7.3. Jika akan memeriksa pilihlah tinja yang ditemui kelainan misalnya bagian yang bercampur darah atau lendir
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN FECES LENGKAP Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
4. Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
4.1. Makroskopis yang dinilai Warna Bau Konsistensi Lendir Darah (perhatikan apakah darah segar atau hitam bercampur atau diluarnya saja Sisa makanan yang belum dicerna,potongan jaringan Sisa bahan pengobatan,contoh : minyak,,zat besi, mangan, barium, cacing 4.2. Kimia (Darah samar) : Putar pipet sampai sejajar dengan tanda ( _ ) dan tekan kebawah untuk mengeluarkan tinja dari pipet Masukkan NaCl sebanyak 1 cc dengan yellow tip melalui lubang dan mix Tambahkan reagen I dan reagen II sebanyak 0,5 cc dengan yellow tip melalui lubang yang ada Mix reagen I dan II dan tunggu selama 1 menit dan baca warna feses sesuai warna yang ditabung 4.3. Mikroskopis Sediakan objeck glass Teteskan 1 tetes reagen pada kaca benda Ambil tinja secukupnya dengan lidi Aduk sampai merata,singkirkan bagian yang kasar Tutup dengan deck glass Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa objektif 10x dan 40x
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.3. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGAMBILAN DARAH Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XVI/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/2 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Suatu tindakan yang dilakukan untuk mengambil darah
2. Tujuan
Untuk melakukan pemeriksaan laboratorium
3.
Pasien yang perlu pemeriksaan laboratorium
Kebijakan
4. Prosedur
4.1. Persiapan Mengecek form pemeriksaan Mempersilahkan pasien duduk ditempat sampling Menjelaskan bahwa akan diambil darahnya Analis mencuci tangan Mempersiapkan alat, mengecek identitas pasien Memakai sarung tangan 4.2. Pelaksanaan pengambilan darah vena Memasang tourniquet 4-6 inci dari siku pasien da n minta pasien untuk mengepalkan tangannya Letakkan alat dibawah lokasi pengambilan darah Melakukan tindakkan antiseptic secara sirkular 2 inci dari lokasi, biarkan sampai kering Menyiapkan spuit,memegang kulit dengan tangan yang tidak dominan dan melakukan penusukan dengan sudut 30 ° Tarik spuit, tutup dengan kapas dan plester
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGAMBILAN DARAH Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
2/2
4.3. Pelaksanaan pengambilan darah kapiler Lakukkan fungsi kulit Letakkan alat di bawah lokasi pengambilan darah Melakukan tindakkan antiseptic secara sirkular 2 inci dari lokasi, biarkan sampai kering Tusuk kulit menggunakan autoklik Tamping sampel ditempat yang sudah disediakan Kalau sampel sudah cukup,tutup kulit yang bekas disuntik menggunakan kapas alcohol dan plester
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN TES KEHAMILAN Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XVII/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
No. Revisi :
Halaman :
01
1/1 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan kehamilan untuk mendeteksi adanya hormone HCG dalam urin ibu hamil
2. Tujuan
Untuk membaca perubahan hasil strip setelah diteteskan urin
3.
3.1. Bahan pemeriksaan berupa urin segar 24 jam 3.2. Alat yang digunakan dalam pemeriksaan ini yaitu : 3.2.1. Pot urin 3.2.2. Test HCG Casset 3.3. Hasil pemeriksaan dinyatakan Positif/negatif
Kebijakan
4. Prosedur
4.1. 100 µl / 3 tetes urin teteskan ke lubang casset sampel 4.2. Tunggu 15 menit, baca hasil
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGAMBILAN DARAH ARTERI Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XVIII/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
15 Agustus 2013
1. Pengertian
2. Tujuan
Kebijakan
Halaman :
01
1/3 Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
Pengambilan darah arteri melalui fungsi darah arteri untuk memeriksa gas-gas dalam darah yang berhubungan dengan fungsi respirasi dan metabolisme
3.
No. Revisi :
Mengetahui keadaan O2 dan metabolisme sel Efisiensi pertukaran O2 dan CO2 Kemampuan Hb dalam mengangkut O2 dan CO2 Tingkat tekanan O2 dalam darah arteri Pengambilan darah dilakukan pada arteri karena : Darah arteri adalah darah yang keluar dari jantung membawa O2 atau darah bersih Darah arteri menggambarkan kemampuan paru dalam melakukan pertukaran O2 Mengapa untuk pemeriksaan analisa gas darah, darah tidak boleh beku Karena bahan yang harus diperiksa adalah darah bukan serum Mesin untuk pemeriksaan analisa gas darah tidak boleh beku (darah clot tidak dapat masuk dalam membrane mesin) Bila terdapat obstruksi pembuluh darah akan menghambat aliran darah ke seluruh tungkai bawah dan apabila berlangsung lama dapat menyebabkan kematian jaringan. Arteri femoralis berdekatan dengan vena besar sehingga memungkinkan dapat terjadi percampuran antara darah vena dan arteri.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGAMBILAN DARAH ARTERI Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
4.
Kebijakan
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
Arteri radialis merupakan pilihan pertama yang paling aman dipakai untuk fungsi arteri kecuali terdapat banyak bekas tusukkan atau haematoma juga apabila Allen test negative.
4.1. Persiapan alat : 1 buah spuit 3 cc disposable untuk dewasa 1 buah spuit 1 cc disposable untuk bayi/anak Gabus/karet sebagai penutup jarum Obat local anesthesia (bila perlu) Kapas alcohol dan plester Heparin injecsi 5000 unit Spuit 3 cc/1 cc diisi dengan heparin 0,1 cc atau asal membasahi dinding spuit untuk mencegah terjadinya pembekuan darah. Heparin tidak boleh terlalu banyak dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan. 4.2. Persiapan pasien : Memberitahu pasien tentang tujuan daripada pengambilan darah arteri tersebut apabila pasien sadar. 4.3. Pelaksanaan : Menyiapkan alat-alat Memilih daerah arteri yang akan di fungsi Menyiapkan posisi pasien a. Arteri radialis Pasien tidur semi fowler dan tangan diluruskan Meraba arteri kalau perlu tangan boleh diganjal ditinggikan Arteri harus benar-benar teraba untuk memastikan lokalisasinya b. Arteri dorsalis pedis Pasien boleh flat/fowler c. Arteri brachialis Posisi pasien semi fowler, tangan di hyperextensikan/diganjal dibawah siku.
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PENGAMBILAN DARAH ARTERI Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
d. Arteri femoralis posisi pasien flat 4.4. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perbaan 4.5. Raba kembali arteri untuk memastikan adanya pulsasi daerah yang akan ditusuk sesudah dibersihkan dengan kapas alcohol secara sirkuler dan tunggu hingga kering 4.6. Bila perlu obat anesthesia local gunakan spuit 1 cc yang sudah diisi dengan obat (adrenalin 1 %), kemudian suntikan 0,2 – 0,3 cc intracutan dan sebelum obat dimasukkan terlebih dahulu aspirasi untuk mencegah masukknya obat ke dalam pembuluh darah 4.7. Lokalisasi arteri yang sudah dibersihkan desinfektan oleh tangan kiri, dengan cara kulit direnggangkan dengan kedua jari telunjuk dan jari tengah 4.8. Arteri yang ditusuk berada diantara dua jari tersebut 4.9. Tusuk bagian arteri tersebut dengan posisi jarum berdiri 4.10. Darah arteri akan langsung naik dengan cepat 4.11. Tarik spuit dan tutup dengan kapas dan tekan supaya darah berhenti mengalir 4.12. Sampel dibawa ke laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan 5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN BTA Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XIX/2013
PROSEDUR TETAP
Dibuat tanggal
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3
Ditetapkan oleh: Direktur Utama
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP. Pemeriksaan BTA dilakukan 3x selama 3 hari dengan pengambilan sampel (sewaktu, pagi, sewaktu) dan hasil dapat diambil pada hari ke 4 15 Agustus 2013
1. Pengertian
2. Tujuan
3.
Kebijakan
Agar didapatkan hasil Bakteri Tahan Asam dengan acuan cara pengambilan sputum, Fiksasi, pewarnaan ,pembacaan sampai dengan penyerahan hasil
3.1. Bahan pemeriksaan berupa sputum 3.2. Reagen yang digunakan adalah reagen BTA siap pakai 3.3. Alat yang digunakan : 3.3.1. Jarum Ose 3.3.2. Objeck glass 3.3.3. Lampu Spirtus 3.3.4. Mikroskop
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN BTA
Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
4. Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
4.1. Menjelaskan kapan pengambilan dahak pagi,yakni bangun tidur kumur – kumur tidak gosok gigi lalu batuk dikeluarkan dahak dari dalam paru – paru dengan cara tarik napas diam – diam lalu dibatukkan ke pot yang telah disediakan, kemudian diantar ke laboratorium 4.2. Pembuatan sediaan BTA 4.2.1. Ambil kaca sediaan yang bersih bebas lemak dan tidak ada goresan. Jepit pakai penjepit kaca pada bagian sisi kaca 4.2.2. Beri nama / kode preparat pada ujung kiri permukaan bawah dengan menggunakan stiker atau spidol 4.2.3. Dengan menggunakan ose dibakar kemudian tunggu sebentar ambil bagian sputum yang kental dan letakkan pada kaca sediaan dengan gerakan spiral kecil-kecil dari bagian tengah meluas ke bagian luar. Bakar kembali ose sampai pijar. 4.2.4. Fiksasi sediaan 4.2.5. Letakkan sediaan diatas rak pengecatan 4.3. Pewarnaan (Ziehl Neelsen) 4.3.1. Tuangkan larutan Carbol Fuchsin diatas apusan sampai tertutup semua 4.3.2. Panaskan dengan lampu spirtus sampai keluar uap,biarkan menjadi dingin selama 5 menit 4.3.3. Cuci dengan air keran 4.3.4. Bersihkan dengan larutan asam alkohol sampai warna merah hilang 4.3.5. Cuci dengan air keran 4.3.6. Tuangkan dengan larutan Methylen Blue sekitar 10 tetes, diamkan 10-20 detik 4.3.7. Cuci dengan air keran, biarkan sampai kering 4.3.8. Baca dibawah mikroskop dengan perbesaran 100x menggunakan oil emersi
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAAN BTA
Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
4.4. Pembacaan hasil 4.4.1. Hasil positif (+) Basil tahan asam berwarna merah. Hasil pemeriksaan menurut skala IUAT (Internasional Union Against Tuberculosis) 4.4.2. Sebagai berikut : Dalam 100 Lp 0 : Negatif (-) 1-3 BTA/100 Lp : Minta spesimen ke 2 4-9 BTA /100Lp : (+) / Positif jarang 10-99 BTA/100Lp : (+) / Positif Satu 1-10 BTA/Lp : (++) / Positif dua (minimal 50 Lp) > 10 BTA /Lp : (+++) / Positif tiga
5. Unit terkait
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAN GOLONGAN DARAH DAN RHESUS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XX/2013
PROSEDUR TETAP
No. Revisi :
Halaman :
01
1/3
Dibuat tanggal
Ditetapkan oleh: Direktur Utama
15 Agustus 2013
dr. Jusuf Rachmat Sp.BTKV.MARS NIP.
1. Pengertian
Pemeriksaan golongan darah ABO dan Rhesus
2. Tujuan
Untuk mengetahui golongan darah mencakup golongan darah A,B,AB atau O dan Rhesus positif atau negatif
3.
3.1. Bahan pemeriksaan adalah whole blood berupa darah kapiler ,darah vena dan darah arteri 3.2. Penampung yang digunakan dapat berupa tabung vakum bertutup ungu yang berisi antikoagulan K 3EDTA (jika bersamaan dengan pemeriksaan hematologi ) atau darah diteteskan langsung di kartu golongan darah 3.3. Reagen yang diperlukan : 3.3.1. Anti-A 3.3.2. Anti-B 3.3.3. Anti-AB 3.3.4. Anti-D (Anti-Rhesus) 3.4. Pemeriksaan dilakukan secara manual dengan metode aglutinas. Adanya reaksi aglutinasi menunjukkan terdapat antigen yang sesuai dalam darah yang diperiksa 3.5. Interpretasi hasil : Reaksi aglutinasi (+) : menunjukkan golongan darah tersebut
Kebijakan
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAN GOLONGAN DARAH DAN RHESUS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
4. Prosedur
No. Revisi :
Halaman :
01
2/3
4.1. Teteskan 1 tetes darah pada kartu golongan darah masingmasing dilingkaran bertuliskan Anti-A,Anti-B,Anti-AB,AntiRh 4.2. Teteskan 1 tgetes reagen Anti-A,Anti-B,Anti-AB,Anti-Rh di samping tetesan darah masing-masing dilingkaran yang sesuai dengan namanya 4.3. Campurkan darah dan reagen dengan cara mengaduknya menggunakan lidi dengan satu ujung lidi untuk satu reagen 4.4. Lakukan pembacaan segera dengan mengamati reaksi aglutinasi yang terjadi
PROSEDUR OPERASIONAL BAKU PEMERIKSAN GOLONGAN DARAH DAN RHESUS Rumah Sakit Jantung Jakarta Jl. Matraman Raya No. 23 Jakarta Timur
Nomor Dokumen: LAB.XV/2013
5. Unit terkait
No. Revisi :
Halaman :
01
3/3
5.1. Instalasi Gawat Darurat (IGD) 5.2. Intensive Care Unit (ICU) 5.3. Instalasi Rawat Jalan/ Poliklinik 5.4. Instalasi rawat inap