BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka ini bertujuan untuk mendapatkan jawaban atas rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam bab 1.3 sehingga dapat disusun hipotesa sesuai dasar teori-teori ilmiah. Untuk mengetahui secara mendalam teori –teori mengen mengenai ai permas permasalah alahan an kualita kualitass pengaw pengawasan asan pemban pembangun gunan an gedun gedung g sekolah sekolah terhadap mutu konstruksi pada dinas X pemda . !alam tinjauan pustaka akan membahas mengenai landasan teori yang terbagi dalam beberapa bagian yaitu " 1. Proyek #onstruksi 2. Pengawasan 3. $utu #onstruksi 4. %tandar &perasional Prosedur '%&P( 5. )ubung )ubungan an *ntara *ntara Pengaw Pengawasan asan Proyek Proyek Terhad erhadap ap $utu $utu #onstru #onstruksi ksi $elalui Penggunaan %tandar &perasinal Prosedur
2.2
Proyek Konstruksi
2.2.1
Proyek Proyek adalah suatu kegiatan yang bersi+at sementara terdiri dari
serangkaian kegiatan yang antara lain memiliki tujuan khusus dengan spesi+ikasi tertentu, memiliki batas waktu awal dan akhir yang jelas, keterbatasan pendanaan, dan membutuhkan sumber daya yaitu uang, tenaga manusia, dan peralatan /. %edangkan proyek konstruksi adalah suatu kegiatan yang hasil akhirnnya berupa
bangunan atau
konstruksi
yang
menyatu
dengan
lahan
tempat
kedudu kedudukan kanny nya, a, baik baik diguna digunakan kan sebaga sebagaii tempat tempat tingga tinggall atau atau sarana sarana kegiata kegiatan n lainnya. )asil kegiatan tersebut antara lain bangunan gedung, jalan, jembatan, rel dan jembat jembatan an kereta kereta api, api, terowon terowongan gan,, bangun bangunan an air dan drinas drinase, e, bangun bangunan an sanita sanitasi si,, land landasa asan n pesaw pesawat at udar udara, a, bang bangun unan an pemb pemban angk gkit it listr listrik ik,, tran transm smisi isi,, distribusi dan bangunan jaringan komunikasi 0/.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
12
Proyek konstruksi umumnya diimplementasikan dalam tingkatan s ebagai berikut 4/ " Tahap Tahap Survei
Tahap Disain,
dan Perencanaa n
Estimasi dan
Tahap Kontrak, Konstruksi,Inspek si
Lelang
dan Penerimaan
Tahap Pelayanan dan Pemeliharaa n
5ambar 6.1. 7mplementasi proyek konstruksi %umber " !ata &lahan
Tolak Tolak ukur proyek selalu diungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaanya harus memenuhi tiga criteria yaitu " 1. Biaya proyek , tidak melebihi batas biaya yang telah direncanakan atau yang telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan suatu pekerjaan. 2. Mutu atau mutu mutu hasil hasil akhi akhirr peke pekerja rjaan an dan dan pros proses8 es8car caraa Mutu peke pekerjaa rjaan n , atau pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun dokumen kontrak pekerjaan. 3. Waktu Penyelesaian Pekerjaan , harus memenuhi batas waktu yang telah disepakati disepakati dalam dokumen perencanaan perencanaan atau dokumen dokumen kontrak pekerjaan pekerjaan yang bersangkutan.
2.2.2
9enis Proyek #onstruksi Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua j enis kelompok bangunan,
yaitu" :angunan gedung " rumah, kantor, pabrik dan lain lain. ;iri- ciri dari kelompok bangunan ini adalah " 1. Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal. 2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relati+ sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui. 3. $anajemen dibutuhkan, terutama untuk progressing pekerjaan. :angunan sipil " jalan, jembatan, bendungan, dan in+rastruktur lainnya. ;iri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah "
Universitas Indonesia
12
Proyek konstruksi umumnya diimplementasikan dalam tingkatan s ebagai berikut 4/ " Tahap Tahap Survei
Tahap Disain,
dan Perencanaa n
Estimasi dan
Tahap Kontrak, Konstruksi,Inspek si
Lelang
dan Penerimaan
Tahap Pelayanan dan Pemeliharaa n
5ambar 6.1. 7mplementasi proyek konstruksi %umber " !ata &lahan
Tolak Tolak ukur proyek selalu diungkapkan bahwa suatu proyek dalam pelaksanaanya harus memenuhi tiga criteria yaitu " 1. Biaya proyek , tidak melebihi batas biaya yang telah direncanakan atau yang telah disepakati sebelumnya atau sesuai dengan kontrak pelaksanaan suatu pekerjaan. 2. Mutu atau mutu mutu hasil hasil akhi akhirr peke pekerja rjaan an dan dan pros proses8 es8car caraa Mutu peke pekerjaa rjaan n , atau pelaksanaan pekerjaan harus memenuhi standar tertentu sesuai dengan kesepakatan, perencanaan, ataupun dokumen kontrak pekerjaan. 3. Waktu Penyelesaian Pekerjaan , harus memenuhi batas waktu yang telah disepakati disepakati dalam dokumen perencanaan perencanaan atau dokumen dokumen kontrak pekerjaan pekerjaan yang bersangkutan.
2.2.2
9enis Proyek #onstruksi Proyek konstruksi dapat dibedakan menjadi dua j enis kelompok bangunan,
yaitu" :angunan gedung " rumah, kantor, pabrik dan lain lain. ;iri- ciri dari kelompok bangunan ini adalah " 1. Proyek konstruksi menghasilkan tempat orang bekerja atau tinggal. 2. Pekerjaan dilaksanakan pada lokasi yang relati+ sempit dan kondisi pondasi umumnya sudah diketahui. 3. $anajemen dibutuhkan, terutama untuk progressing pekerjaan. :angunan sipil " jalan, jembatan, bendungan, dan in+rastruktur lainnya. ;iri-ciri dari kelompok bangunan ini adalah "
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
11
1. Proyek Proyek konstru konstruksi ksi dilaks dilaksana anakan kan untuk untuk mengen mengendali dalikan kan alam agar agar berguna bagi kepentingan manusia. manusia. Pekerjaan an dilaks dilaksana anakan kan pada pada lokasi lokasi yang yang luas luas atau panjan panjang g dan 2. Pekerja kondisi pondasi sangat berbeda satu sama lain dalam suatu proyek. 3. $anajemen dibutuhkan untuk memecahkan permasalahan. #edua kelompok bangunan tersebut sebenarnnya saling tumpang tindih, tetapi pada umumnya direncanakan dan dilaksanakan oleh disiplin ilmu perencana dan pelaksana yang berbeda
#egi #egiata atan n !ala !alam m $ana $anaje jeme men n Proy Proyek ek #egiatan dalam manajemen proyek yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, pengendalian /. Perencanaan
Pada kegiatan ini dilakukan antisipasi tugas dan kondisi yang ada deng dengan an menet enetap apka kan n sasa sasara ran n dan dan tuju tujuan an yang ang haru haruss dica dicapa paii sert sertaa menentukan kebijakan pelaksanaan, program yang akan dilakukan, jadwal wakt waktu u pela pelaks ksan anaan aan,, pros prosed edur ur pelak pelaksan sanaan aan,, secara secara admini administ strat rati+ i+ dan dan operasional serta alokasi anggaran biaya dan sumber daya. Pere Perenc ncan anaan aan haru haruss dibu dibuat at deng dengan an cerma cermat, t, leng lengka kap, p, terp terpad adu u dan dan dengan tingkat kesalahan paling minimal. =amun dari hasil perencanaan bukanlah dikumen yang bebas dari koreksi karena sebagai acuan bagi taha tahapa pan n
pela pelaks ksan anaa aan n
dan dan
peng pengen enda dali lian an,,
pere perenc ncan anaa aan n
haru haruss
teru teruss
disempurnak disempurnakan an secara iterati>e iterati>e untuk menyesuaikan menyesuaikan dengan dengan perubahan perubahan dan perkembangan yang terjadi pada proses selanjutnya. Pengorganisasian
Pada kegiatan ini dilakukan identi+ikasi dan pengelompokan jenis jenis pekerjaan, pekerj aan, menentukan pedelegasian wewenang wewe nang dan tanggung jawab pesonel serta meletakan dasar bagi hubungan masing-masing unsure organi organisasi sasi.. Untuk Untuk mengge menggerak rakan an organi organisasi sasi,, pimpin pimpinan an harus harus mampu mampu mengar mengarahk ahkan an organ organisa isasi si dan menjali menjalin n komuni komunikasi kasi antar antar pribad pribadii dalam dalam hierarki organisasi. %emua itu dibangkitkan melalui tanggung jawab dan partisipasi semua pihak.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
16
%truktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan proyek dan kerangka penjabaran tugas personel penanggung jawab yang jelas, serta kemampuan personel yang sesuai keahliannya, akan diperoleh hasil positi+ bagi organisasi. Pelaksanaan
#egiatan ini adalah implementasi dari perencanaan yang telah ditetapkan, dengan melakukan tahapan pekerjaan yang sesungguhnnya secara +isik atau non +isik sehingga produk akhir sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah di tetapkan. #arena kondisi perencanaan si+atnya masih ramalan dan subyekti+ serta masih perlu penyempurnaan, dalam tahapan ini sering terjadi perubahan-perubahan dari rencana yang telah ditetapkan. :iasannya, pada tahap pelaksanaan, pihak-pihak yang terlibat lebih beragam. &leh karena itu, dibutuhkan koordinasi terpadu untuk mencapai keserasian dan keseimbangan kerja. Pada tahapan ini juga telah ditetapkan konsep pelaksanaan serta personel yang terlibat dalam organisasinnya, kemudian secara detail menetapkan jadwal, program, alokasi biaya, serta alokasi sumber daya yang digunakan. Pengendalian
#egiatan yang dilakukan pada tahapan ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa program dan aturan kerja yang telah ditetapkan dapat dicapai
dengan penyimpangan
paling minimal
dan
hasil
paling
memuaskan. Untuk itu dilakukan bentuk-bentuk kegiatan seperti berikut. 1-
Superisi! melakukan serangkaian tindakan koordinasi pengawasan
dalam batas wewenang dan tanggung jawab menurut prosedur organisasi yang telah ditetapkan, agar dalam operasional dapat dilakukan secara bersama-sama oleh semua personel dengan kendali pengawas. 2-
Inspeksi! melakukan pemeriksaan terhadap hasil pekerjaan dengan
tujuan menjamin spesi+ikasi mutu dan produk sesuai dengan yang direncanakan.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
13
1-
Tindakan Koreksi! melakukan perubahan dan perbaikan terhadap
rencana yang telah ditetapkan untuk menyesuaikan dengan kondisi pelaksanaan. 2.2.4
Proses #onstruksi !idalam suatu proses konstruksi terdapat beberapa tahapan proyek, yang
mana proses konstruksi tersebut merupakan proses yang cukup panjang dan juga banyak organisasi-organisasi yang terpisah seperti proses perancangan, penentuan biaya, penentuan harga dan produksi 12/. #ebutuhan pemilik mempunyai keinginan atau rencana dari suatu proyek, kemudian diundang konsultan perencana untuk menyalurkan gagasanya. #onsultan perencana membuat suatu usulan desain atau preliminary desain, pada tahap perancangan desain tersebut dikembangkan menjadi desain yang siap untuk dijadikan dokumen lelang. ?angkah berikutnya adalah konsultan Quantity Surveyor (QS) bersama konsultan perencana mempersiapkan dokumen lelang yang terdiri dari bill of quantity, spesi+ikasi teknis, gambar rencana, dan dokumen kontrak. %elanjutnya diadakan lelang untuk mendapatkan kontraktor, setelah mendapatkan pemenang lelang kontraktor akan mendapatkan %urat Perintah #erja '%P#( maka dilakukan pelaksanaan konstruksi. Tujuan +ungsional adalah proyek itu selesai sesuai dengan rencana dan berman+aat untuk semua orang. Pada tahap pelaksanaan konstruksi ada
tiga kegiatan pokok
yang meliputi Perencanaan, #oordinasi,
dan
Pengendalian &perasi ?apangan 11/. Perencanaan meliputi " 1- @encana #egiatan 2- &rganisasi ?apangan 3- @encana Tenaga #erja 4- @encana Peralatan 5- @encana $aterial 6- @encana waktu 7- @encana :iaya &perasi ?apangan meliputi " 1- %eluruh #erja :angunan 2- #oordinasi Para %ubkontraktor
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
1
1- Penyediaan Umum Pengendalian terdiri dari 16/ " 1- $onitoring Pelaksanaan Proyek 2- A>aluasi @ealisasi Terhadap @encana 3- Tindakan #oreksi dan Perbaikan Pelaksanaan %uksesnya proses konstruksi tergantung dari terpenuhinnya hubungan yang baik antara bagian-bagian proses tersebut. &rganisasi atau perusahaan yang terlibat dalam proses konstruksi biasannya terdiri dari 13/ " Pemilik, termasuk pada kategori ini adalah badan pemerintah untuk proyek proyek pekerjaan umum atau instansi pemerintah lainnya, serta perusahaan swasta dan perorangan. %ebagai pemilik mereka biasannya bertanggung jawab terhadap konsepsi suatu proyek konstruksi. Perancang membantu pemilik proyek dalam perancangan dan perhitungan teknis. #ontraktor, dapat berupa kontraktor umum atau kontraktor spesialis. %ukses dan gagalnya kontraktor tergantung kepada kemampuan teknologi dan usaha yang mencakup menajemen manusia, mesin, produk, uang dan waktu. #onstuksi bangunan mungkin merupakan konstruksi yang paling kompleks dalam hal manajemen dan teknologi. 7ni disebabkan proses yang dijalankan melibatkan banyak kontraktor spesialis yang bekerja pada ruang dan waktu terbatas. Pemerintah, mempengaruhi industri konstruksi baik sebagai pengatur kebijakan dan peraturan, maupun sebagai pemilik proyek. Peran pemerintah sangat penting dengan alasan kontibusi sector konstruksi terhadap P!:, in>estasi dan tenaga kerja. !engan menyediakan peraturan yang e+ekti+ dan e+isien, pemerintah dapat mempengaruhi kondisi ekonomi dan menjaga standar mutu. *sosiasi industri, serikat pekerja, memainkan peran penting dalam hal menjaga standar mutu konstruksi. !apat ditambahkan pada kelompok organisasi 8 perusahaan yang terlibat dalam proses konstruksi adalah supplier dan lembaga keuangan.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
1
6.6.
&rganisasi Proyek &rganisasi proyek biasanya adalah bagian dari organisasi yang lebih besar
seperti pemerintah, institusi, badan atau lembaga atau dapat juga dengan skala lebih kecil seperti perusahaan, lembaga pendidikan, lembaga kesehatan, lembaga penelitian, kumpulan dari kelompok kepentingan, dan lainnya. Pengelolaan proyek membutuhkan suatu organisasi yang kuat dengan program >isi dan misi dan tujuan yang jelas, sehingga kegiatan dilakukan dengan batasan dan standar yang telah disepakati dan dilaksanakan dengan maksimal oleh personel penanggungjawab masing-masing kegiatan 1/. &rganisasi proyek adalah sebagai sarana dalam pencapaian tujuan dengan mengatur dan mengorganisasi sumber daya, tenaga kerja, material, peralatan dan modal secara e+ekti+ dan e+isien dengan menerapkan sistem manajemen sesuai kebutuhan proyek. *gar tujuan organisasi dapat dicapai, dilakukan proses sebagai berikut " 1.
7denti+ikasi dan pembagian kegiatan.
2.
Pengelompokkan penanggung jawab kegiatan.
3.
Penentuan wewenang dan tanggung jawab.
4.
$enyusun mekanisme pengendalian. %truktur organisasi proyek dibuat dengan situasi kultur dan keunikan
berbeda berdasar kebutuhan sistem manajemen proyek. &leh karena itu, organisasi proyek mempunyai susunan dan hierarki yang berlainan pula. Pemilihan organisasi proyek didasarkan atas tingkat kebutuhan dan kompleksitas proyekB semakin kompleks proyek, semakin kompleks pula susunan organisasinya. :eberapa macam susunan program organisasi proyek dapat dijelaskan seperti dibawah ini. 1.
&rganisasi Proyek Cungsional " struktur organisasi proyek jenis ini dikelompokkan menurut +ungsinya, memiliki struktur dengan konsep otoritas dan hierarki >ertical. Tanggung jawab organisasi proyek biasanya dirangkap dengan tugas sehari-hari pada organisasai +ungsional perusahaan, karena itulah proyek yang besar dapat mengganggu kegiatan keseluruhan.
2.
&rganisasi Proyek $urni " struktur organisasi proyek jenis ini merupakan bagian tersendiri dari organisasi +ungsional perusahaan, dimana manajer
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
10
mempunyai otoritas penuh terhadap proyek. !engan status ini, tim proyek memiliki komitmen dan wewenang mandiri namun tetap dalam koordinasi perusahaan. 3.
&rganisasi Proyek $atriks " struktur organisasi proyek ini biasanya gabungan dari organisasi proyek murni dan +ungsional, meman+aatkan ahli dari berbagai disiplin ilmu yang terlibat dalam organisasi +ungsional sebagai bagian dari proyek, tetapi tidak mengganggu proses pelaksanaan proyek serta organisasi +ungsional perusahaan. #endali didalam proyek membutuhkan organisasi sendiri dalam rangka
mengelola tujuan, sasaran, dengan data, in+ormasi serta sumber daya yang ada dan terbatas. )al ini ditunjukkan dengan struktur organisasi personel proyek dengan skala cukup besar seperti dibawah ini.
2.3
Penga"asan
2.3.1
!e+inisi Pengawasan *da beberapa pengertian pokok tentang pengawasan yaitu antara lain
sebagai berikut " Pengawasan dalam arti umum mengandung aspek-aspek B pemeriksaan, pencocokan serta mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang dikehendaki 1/. Pengertian lain dari pengawasan adalah usaha menge>aluasi kemajuan pelaksanaan proyek, dengan disertai kewenangan memberikan petunjuk untuk tindakan turun tangan 'PT3(. Pengertian tindakan turun tangan adalah tindak lanjut dari petunjuk mengenai antara lain pendisiplinan kemajuan proyek baik dari segi keuangan, waktu, maupun +isik dari pemberian sangsi para pelaksana berdasarkan peraturan yang berlaku 10/. 9uran dan 5ryna, 9r. $engemukakan tiga buah de+inisi pengawasan kualitas. Pengawasan kualitas adalah keseluruhan kumpulan kegiatan yang melalui kegiatan tersebut dicapai kecocokan untuk digunakan, yaitu melaksanakan +ungsi kualitas 14/. 6.3.6
Tujuan, Cungsi dan %asaran Pengawasan Tujuan +ungsi pengawasan adalah untuk mempermudah pencapaian tujuan
organisasi. Pengawas bukanlah kegiatan rekayasa, akan tetapi langsung
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
14
berkepentingan dengan upaya untuk memenuhi tuntutan standar yang telah ditetapkan 1
dan perencanaan selectedrandom berorien
check D yang mengamankan +iloso+i desain. %asaran
pengawasan
adalah temuan yang menyatakan
terjadinya
penyimpangan atas rencana atau target. %ementara itu, tindakan yang dapat dilakukan adalah 62/. 1. mengarahkan atau merekomendasikan perbaikanB 2. menyarankan agar ditekan adanya pemborosanB 3. mengoptimalkan pekerjaan untuk mencapai sasaran rencana. @uang lingkup 8 sasaran pengawasan adalah " 1. Sumber daya ( resources = in put ). 2. Prosesnya yang mempunyai prosedur tetap dengan standar dan cara kerja yang baik sehingga menghasilkan produk yang bermutu. 3. )asil ( out put ) baik secara kualitati+ dan kuantitati+ . $asyarakat percaya saja akan mutu keman+aatan dan keamanan produk yang dihasilkan , karena itu perlu dilakukan internal audit oleh bagian Euality control nya dan eksternal audit oleh institusi pengawas. 2.3.3
Proses Pengawasan Proses pengawasan biasannya meliputi empat kegiatan utama yaitu,
pengembangan standar pelaksanaan, pengukuran hasil pelaksanaan, penilaian
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
1<
hasil pelaksanaan, dan perbaikan 61/. :erdasarkan dari empat tahapan kegiatan utama pengawasan diatas, maka proses pengawasan dapat diuraikan sebagai berikut 66/. 1. Pemeriksaan adalah kegiatan melihat dan menyaksikan sampai seberapa jauh hasil pelaksanaan pekerjaan, sesuai atau tidak dengan rencana, dengan dilakukan atas langkah-langkah kegiatan sebagai berikut " 1. Persiapan sebelum melakukan pemeriksaan. 2. Tindakan pemeriksaan itu sendiri, pengamatan. 3. Pencatatan dari segala pemeriksaan, dan 4. $enghimpun untuk keperluan laporan. 2. Perbandingan dalam kegiatan memperbandingkan, pengolahan, termasuk juga tugas e>aluasi hasil. Pentingnnya adanya kegiatan penilaian merupakan salahsatu mekanisme pengawasan, karena penilaian merupakan koreksi terhadap implementasi dari rencana dan seterusnya. 3. %aran tindakan korektip adalah tindakan yang perlu diambil, dan bila perlu ada perbaikan-perbaikan dan menampung keadaan yang tak terduga dengan segera, serta meluruskan adannya penyimpangan-penyimpangan pekerjaan. %aran dan tindakan korektip dapat berupa " 1. Penyesuaian terhadap keadaan dan pengaruhnya. 2. $erubah rencana8program yang masih dalam batas-batasnya. 3. Perbaikan syarat-syarat pelaksanaan. 4. Pelaksanaan-pelaksanaan perlu disiapkan untuk menghadapi keadaan yang baru. 2.3.4
#egiatan Pelaksanaan Pengawasan #egiatan pelaksanaan teknis pengawasan meliputi tugas-tugas pengawas
yang dilakukan oleh pemilik proyek dan konsultan, dalam melaksanakan pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi terdiri dari 63/ " 1. $emeriksa dan mempelajari dokumen kontrak yang akan dijadikan dasar dalam tugas pengawasan. 2. $engawasi pelaksanaan pemakaian material, peralatan, serta metode pelaksanaan, mengawasi ketepatan waktu dan pembiayaan konstruksi.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
1
3. $engawasi pelaksanaan konstruksi dari aspek kualitas, kuantitas dan laju pencapaian >olume pekerjaan. 4. $engin+entarisasi perubahan dan penyesuaian yang harus dilakukan dilapangan sehubungan dengan permasalahan yang timbul. 5. $enyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan pekerjaan pengawasan pengawasan berkala mingguan dan bulanan yang dibuat kontraktor. 6. $enyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serta serah terima hasil pekerjaan yang pertama dan yang kedua. 7. $emeriksa persiapan kerja 8 administrasi lapangan 'laporan, gambar, penjadwalan, dan lain sebagainya(. 8. $eneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan dilapangan 'as built draing (, sebelum serah terima yang pertama. 9. $enyusun da+tar kerusakan pada masa pemeliharaan dan mengawasi perbaikannya. 10. $emonitor anggaran yang dikeluarkan selama pelaksanaan konstruksi. 11. $elakukan pemeriksaan yang sudah disepakati bersama dilapangan. 12. $elakukan pengawasan prosedur8tata aturan kerja selama pelaksanaan konstruksi. 13. $elakukan penentuan pelaksanaan waktu yang tepat misalnya +aktor cuaca 'hujan( yang sudah di perhitungkan. 14. $engawasi perbaikan pekerjaan yang kurang memenuhi spesi+ikasi teknis terhadap perubahan kualitas. 15. $elakukan koordinasi selama pelaksanaan konstruksi. $elakukan bimbingan pengawasan pada masing-masing site dan pengumpulan laporan kemajuan kerja serta membuat catatan untuk mengontrol kemajuan. 2.3.5
Pengendalian Proyek Pengendalian proyek dapat dide+inisikan sebagai suatu proses pengelolaan
proyek untuk mengambil tindakan-tindakan yang spesi+ik berdasarkan pada analisa dari pelaporan status proyek dan penyimpangan yang terjadi, serta melaporkan status tindakan lanjutan yang telah dilakukan dalam mengarahkan
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
62
pekerjaan proyek agar memenuhi biaya, jadwal dan kualitas yang diharapkan 6/. Pengendalian terdiri dari pengukuran, pelaporan dan perkiraan penyimpangan yang akan terjadi dalam ruang lingkup proyek, anggaran dan jadwal 6/. %yarat
pentinguntuk menuntun keberhasilan
suatu proyek
adalah
pengendalian yang dimaksud terhadap +aktor-+aktor waktu, biaya dan mutu. Pengendalian perlu penanganan yang sungguh-sungguh dari pihak manajemen disamping juga butuh keterlibatan seluruh aparat dari berbagai tingkat organisasi dalam suatu perusahaan. !engan demikian sistem pengendalian memerlukan kesepakatan keterlibatan sejak aparat +ungsional sampai pimpinan puncak dengan dukungan dari tim proyek yang akan mengarahkan dan mengkoordinasikan +ungsi-+ungsi pengendalian. Pada umumnya pengendalian terdiri dari tiga langkah pokok, yaitu " 1. $enetapkan standar kerja. 2. $engukur kinerja terhadap standar. 3. $embetulkan penyimpangan terhadap standar yang diberlakukan. Pada prinsipnya setiap operasi pekerjaan selalu diawali dengan membuat rencana kemudian
selama
berlangsungnnya
pelaksanaanharus
diperhatikan
upaya
mengukur hasil-hasil yang dicapai untuk dibandingkan terhadap rencana semula 60/. 6.3.0
Pelaksana Pengendalian Proyek *da banyak tipe dari sebuah struktur organisasi di setiap proyek, yang
tentunya dibuat berdasarkan kebutuhan dari proyek yang dikerjakan, akan tetapi secara garis besar dapat diambil contoh jabatan dalam pelaksanaan proyek yang mempunyai tugas selaku pengambil keputusan di dalam mengatasi apabila terjadi penyimpangan pada proses konstruksi yang sedang berlangsung. *dapun yang mempunyai wewenang selaku pengambil keputusan adalah sebagai berikut " 1.
Pimpinan Proyek Pimpinan proyek mempinyai tugas dan tanggung jawab memimpin pelaksanaan proyek sesuai dengan kontrak. !alam menjalankan tugasnya, ia harus memperhatikan kepantingan pemilik proyek dan peraturan pemerintah yang berlaku, maupun situasi lingkungan daerah di lokasi proyek. !idalam tahap pengendalian proyek, pimpinan proyek bertugas
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
61
untuk meletakan dasar sistem pengawasan dan pengendalian proyek. Pimpinan proyek harus mengikuti jalannya proyek yang dikerjakan dan kemudian mengambil keputusan sebagai tindak lanjut dari hasil pengawasan terhadap penyimpangan yang terjadi. Pada saat pelaksanaan proyek sehingga dapat diperoleh suatu keyakinan bahwa semuannya sesuai dengan sasaran proyek yang telah ditetapkan dari semula. 2.
#epala Perencanaan dan Pengendalian 'Proyek #ontrol( :agian perencanaan dan pengendalian memimpin sejumlah ahli yang bertugas menyiapkan perkiraan biaya, jadwal dan dana. #emudian diteruskan dengan kegiatan pengendalian biaya serta jadwal seperti memantau kemajuan pekerjaan dan membuat perkiraan keperluan dana dan jadwal penyelesaian proyek. :agian ini ber+ungsi sebagai sta++ dari pimpinan proyek dan tidak mempunyai otoritas ini terhadap bagian lain. :agian ini juga bertanggung jawab atas terkumpulnya data tentang biaya, jadwal, serta prestasi pekerjaan serta menge>aluasi dan kemudian memberikannya kepada pemimpin proyek sebagai masukan terhadap jalannya pelaksanaan proyek 64/.
3.
$anajer ?apangan $anajer lapangan memimpin dan mengkoordinasi semua kegiatan proyek
dilapangan dilapangan seperti 6
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
66
2.4
Mutu Konstruksi
6..1 !e+inisi $utu #onstruksi !alam arti yang luas, kualitas bersi+at subjekti+. :erkenaan dengan kualitas, ditemukan banyak de+inisi tentang kualitas, namun tidak ada satu de+inisipun yang sesuai dan diakui secara uni>ersal. #ualitas dapat diartikan sebagai kesesuaian dengan standar atau persyaratan yang telah ditetapkan untuk dicapai. !engan demikian kualitas adalah si+at dan karakteristik produk atau jasa yang membuatnya memenuhi kebutuhan pelanggan atau pemakai 6/.
!ari
de+inisi diatas, langkah pertama untuk mengetahui kualitas suatu objek adalah mengidenti+ikasi objek, kemudian mengkaji si+at objek tersebut agar memenuhi keinginan pelanggan. !e+inisi lain untuk kualitas yang sering diasosiasikan dengan proyek adalah fitness for use! 7stilah ini di samping mempunyai arti seperti yang diraikan diatas, juga memperhatikan masalah tersediannya produk, keandalan dan masalah pemeliharaan. Pendapat tentang kualitas bermacam-macam, beberapa pakar terkenal dalam bidang bisnis mengemukakan pendapatnya tentang kualitas. F.Adward !eming '1<0( adalah seorang genius yang terkenal karena telah mere>italisasi industry bisnis di jepang, dengan ber+okus pada "#otal Quality (#Q$)%dan"&ontinous "eming
$an
Quality #onsep 'mprovement mutudalam
&hainmenekankan )eaction% bahwauntuk
tecapainya sukses
organisasi atau bisnis, telah dibuat +ormulasi sebagai berikut " 1. $eningkatkan mutu berkesinambunagan. 2. $enekan biaya dengan cara B menekan kesalahan dalam pekerjaan, mencegah terjadinnya pengulangan, menekan terjadinya kelambatan dan penggunaan waktu dan sumber-sumber yang lebih baik. 3. Tingkatkan produkti+itas. 4. $enangkap pangsa pasar dengan mutu bagus dan harga lebih rendah. 5. Tetap dalam koridor bisnis. 6. Tingkatkan cara kerja, bila semua orang mau meningkatkan dan mengembangkan sistem yang e+isien akan dapat menghasilkan mutu yang lebih tinggi dengan biaya yang rendah.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
(&
63
Philip.:.;rosby '1<0( berpendapat bahwa " 1. $utu adalah derajat dipenuhinnya persyaratan yang ditentukan. 2. $utu adalah kesesuaian terhadap kebutuhan, bila mutu rendah merupakan hasil dari ketidak sesuaian. $utu tidak sama dengan kemewahan. %uatu produk atau pelayanan yang sesuai dengan segala spesi+ikasinya akan dikatakan bermutu, apapun bentuk produknya. !iakui bahwa ada korelasi erat antara biaya dan mutu. $utu harus dicapai, dapat diukur, dapat member keuntungan dan untuk mencapainnya diperlukan kerja keras. %uatu sistem yang berorientasi pada peningkatan mutu akan dapat mencegah kesalahan-kesalahan dalam penilaian. oseph$,9uran '1<<( terkenal dengan konsep "#rilogy%mutudan mengidenti+ikasikannya dalam tiga kegiatan " 1. Perencanaan $utu meliputi " siapa pelanggan, apa kebutuhannya, meningkatkan produk sesuai kebutuhan, dan merencanakan proses untuk suatu produksi. 2. Pengendalian $utu " menge>aluasi kinerja untuk mengidenti+ikasi perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan. 3. Peningkatan $utu " membentuk in+rastruktur dan team untuk melaksanakan peningkatan mutu. %etiap kegiatan dijabarkan dalam langkah-langkah yang semuanya mengacu pada upaya peningkatan mutu. Adwin %cheter menyatakn bahwa untuk pencapaian mutu kinerja diperlukan pengertian yang jelas tenteng apa yang d dihubungkan dengan karakteristik-karakteristik sebagaiberikut "
1. #esesuaian 2. #ecocokan promosikan
memenuhi atau melebihi standar minimum.
untuk dipakai, pelaksanaannya semestinya seperti yang di
3. !apat dipercaya mewujudkan +ungsi yang diharapkan dalam suasana spesi+ik, pada waktu tertentu.
4. )asil persentase dari produk pelayanan sesuai dengan spesi+ikasi pada tiap point e>aluasi. 5. #epuasan pelanggan
memenuhi persepsi nilai-nilai pelanggan.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
6
%logan tentang mutu saat ini adalah "eturn tountuk Quality peningkatan pelayanan, artinya apaun yang kita lakukan seharusnya mengacu kepada standar, menge>aluasi tindakan-tindakan yang telah dilakukan apakah telah memenuhi kriteria atau spesi+ikasi-spesi+ikasi yang dibutuhkan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. $asih terdapat beberapa de+inisi tentang kualitas, namun pada umumnya de+inisi-de+inisi tersebut menempatkan pelanggan sebagai titik sentral dalam konsep kualitasnya. %etelah dimengerti arti mutu, maka langkah berikutnya adalah pengelolaan mutu yang bertujuan untuk mencapai persyaratan mutu proyek pada pekerjaan pertama tanpa adannya pengulangan dengan cara yang e+ekti+ dan ekonomis. Pengelolaan mutu proyek merupakan unsur dari pengelolaan proyek secara keseluruhan, yang diantaranya mencakup 32/. 1. $eletakan dasar +iloso+i dan kebijakan mutu proyek. Umumnya perusahaan-perusahaan besar memiliki dokumen yang berisi pedoman dasar, +iloso+i, dan kebijakan mutu yang harus diikuti selama menjalankan operasi atau produksi. !okumen semacam ini memuat pula persyaratan mutu yang ditetapkan oleh perusahaan bersangkutan dan peraturan-peraturan dari badan diluar perusahaan yang berwenang, misalnya pemerintah. 2. $emberikan keputusan strategis mengenai hubungan antara mutu, biaya dan jadwal. Terdapat triple constraint pada proyek yang saling tarik menarik, terdiri dari jadwal, mutu, dan biaya. Pimpinan perusahaan harus menggariskan bobot mutu relati>e terhadap biaya dan jadwal proyek. #eputusan ini akan menjadi pegangan pengelolaan sepanjang siklus proyek. 3. $embuat program penjaminan da pengendalian mutu proyek 'Quality *ssurance+Quality &ontrol (. Program yang dimaksud adalah suatu penjabaran terhadap pedoman dan +iloso+i, tetapi disesuaikan dengan keperluan proyek yang spesi+ik dan tidak bertentangan dengan program mutu perusahaan secara keseluruhan. !ari pihak pelanggan, adanya program G*8G; yang lengkap dan menyeluruh serta dokumen yang membuktikan behwa program tersebut
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
6
telah dilaksanakan dengan baik, akan memberikan keyakinan bahwa mutu proyek atau produk yang dipesannya telah memenuhi syarat yang diinginkan. 4. 7mplementasi program Qualiti *ssurance+Quality &ontrol! %etelah program G*8G; selesai disusun, implementasi program tersebut dilaksanakan sepanjang siklus proyek. *gar diperoleh hasil yang e+ekti+, perlu diselesaikan terlebih dahulu langkah-langkah persiapan, seperti melatih personel, menyusun organisasi, serta menyebarluaskan arti dan maksud program G*8G; kepada semua pihak yang berkepentingan. $anajemen mutu adalah keseluruhan cara untuk mencapai mutu. $anajemen mutu mencakup tiga tiga proses trilogy mutu yang meliputi " perencanaan mutu 'Quality lanning (, pengendalian mutu 'Quality &ontrol ( dan peningkatan mutu 'Quality 'mprovement (. %aai ini pun penjaminan mutu 'Quality *ssurance( juga sudah banyak diterapkan dalam sistem mutu untuk menjamin kualitas 31/. $anajemen mutu proyek ' ro-ect Quality $anagement ( melibatkan proses yang mensyaratkan dan menjamin bahwa proyek tersebut akan memenuhi kebutuhan yang diisyaratkan termasuk didalamnya semua akti>itas yang melibatkan +ungsi manajemen secara keseluruhan, antara lain " kebijakan mutu, objekti+itas dan tanggung jawab, dan implementasinya terhadap perencanaan mutu8kualitas,
penjaminan mutu,
control
mutu8kualitas,
dan peningkatan
mutu8kualitas 36/.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
60 e t r e
2 . 1 . " .
Project Quality Management
Quality Planning 1. Inputs
Q u a l i t y
C o 2.Tools & Techniques n t r o l 1 . 1. P r o e 3. c Outputs t ! a n a g e m e n t p l a n " . # u a l i t y m
m al se n a t m s pl in " g . $ % .I a n l si d p a e t c e ti d o n c
1 h a n g e s & . % a l i d a t e d
d eli ve ra 'l es
4. (r g a n i 3 .) a O t u ti o p u n ta l 1. p r o s e s s a s s e t s u p d a t e s
*. c h a n g e r e + u e st . Pr o e ct m a n a g e m e n t la n p d a t e s . Pr o e ct d o c u m e n t
up dat es
us mi
5ambar 6.6 " a Project Guality $anagement U n &>er>iew %
64
2.4.2
Perencanaan $utu ' Quality lanning ( !alam sebuah manajemen kualitas, perencanaan sebuah kualitas dalam
sebuah proses produksi, desai produk, pelayanan, atau proses yang berkaitan dengan pelanggan, merupakan hal terpenting sebelum sebuah produk tersebut diluncurkan. :eberapa tahap yang dilakukan dalam perencanaan sebuah kualitas adalah sebagai berikut 33/. 1. $enentukan Proyek yang akan dikerjakan $engidenti+ikasi Proyek. 1- $enentukan tujuan dari kualitas 2- $enominasikan tingkatan8menyeleksi proyek 3- $enentukan8membentuk tim kerja 4- $embuat kegiatan pendukung kinerja dari tim kerja $emberikan pendidikan dan pelatihan dalam membuat sistem perencanaan kualitas $enentukan seorang +asilitator untuk mengontrol kinerja dari team tersebut $eri>ew kinerja dan progress kinerja team tersebut $enerima8memberikan re>isi-re>isi pada hasil kinerja $engidenti+ikasi8membantu jika diperlukan adanya perubahan perubahan #oordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk perencanaan proyek $engadakan +orum-+orum pertemuan untuk saling berdiskusi $engkomunikasikan setiap hasil pekerjaan -
$onitoring Progres
$empersiapkan dokumen perencanaan, yang terdiri dari " 1- #he scope of the planning pro-ects 2- Tujuan dari proyek tersebut, dan hasil-hasil yang akan dicapai $enentukan dasar dalam menentukan tujuan kualitas, seperti " -
Teknologi
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
6<
1- Pangsa pasar 2- Pedoman-pedoman 3- %ejarah proyek 4- Tujuan proyek $emperhatikan peraturan-peraturan yang ada $emelihara #eamork 2. $engidenti+ikasi pelanggan dan target pasar 3. $engetahui kebutuhan atau keinginan dari pelanggan 4. $enerjemahkan kebutuhan pelanggan menjadi produk atau ketentuanketentuan pelayanan, akan tetapi tetap dikaitkan kepada standar-standar baku, spesi+ikasi teknis, dll 5. $engembangkan pelayanan dari produk tersebut yang dapat melebihi kebutuhan pelanggan 6. $engembangkan proses-proses yang dapat memberikan pelayanan, pembuatan produk dalam cara yang paling e+isien. 7. $entrans+er desain kepada organisasi terkait agar proses tersebut dapat berjalan. 2.4.3
9aminan $utu ' Quality *ssurance ( Penjaminan mutu 'G*( adalah semua perencanaan dan langkah sistematis
yang diperlukan untuk memberikan keyakinan bahwa instansi atau sistem yang akan diwujudkan dapat beroperasi secara memuaskan 3/. $enurut Hmanua praktek pro+essional, mutu atau kualita mutu adalah suaatu program yang mencakup kegiatan yang diperlukan untuk
memberikan mutu di dalam pekerjaannya dan memenuhi persyaratan proyek 3/. Tujuan utama kegiatan penjaminan mutu adalah mengadakan tindakan-tindakan yang dibutuhkan untuk memberikan kepercayaan kepada semua pihak yang berkepentingan bahwa semua tindakan yang diperlukan untuk mencapai tingkatan mutu proyek telah dilaksanakan dengan berhasil. Penjaminan mutu melibatkan pembuatan kebijakan yang terkait dengan proyek, prosedur, standar, pelatihan pedoman dan sistem yang diperlukan untuk menghasilkan mutu8kualitas. Penjaminan mutu memberikan perlindungan terhadap permasalahan mutu8 kualitas melalui peringatan dini terhadap permasalahan didepan. Peringatan dini
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
6
tersebut memeinkan peran penting didalam pencegahan permasalahan internal maupun eksternal. $enurut )amid %ahab '10( Quality *ssurance adalah berbagai tata cara yang memberikan pengawasan atas berbagai tahap pekerjaan, termasuk pengawasan atas berbagai material untuk meniadakan kesalahan-kesalahan yang dapat dilihat8dideteksi 30/. ;iri-ciri program jaminan kualitas 34/. Pendekatan yang besi+at sistematik, memastikan bahwa setiap kegiatan sudah benar sebelum kegiatan berikutnya dimulai. :erdasarkan +akta yang mengacu pada penyusunan prosedur dan instruksi kerja, prosedur menguraikan tujuan dan ruang lingkup dari sebuah kegiatan dan juga untuk mengidenti+ikasi bagaimana, kapan, dimana, dan oleh siapa akti+itas tersebut dikerjakan. #ebutuhan untuk menyusun prosedur, digunakan untuk penelusuran dan pelaporan prosedur yang tidak sesuai dan mendapat tindakan perbaikan, dan ber+ungsi pula untuk implementasi sistem mutu dan penelusuran. *danya kebutuhan untuk melakukan audit, yaitu untuk memastikan bagaimana prosedur telah di implementasikan dengan e+ekti+. Tahapan yang biasa dilakukan dalam Quality *ssurance adalah" 1. Periksa manual dari prosedur proyek yaitu suatu tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu akti>itas proyek sehingga tercapai tujuan proyek. 2. Periksa isi dokumen kontrak dan spesi+ikasi teknisnya, kemudian susun kriteria rencana kerja, proses kerja, dan hasil kerja. 3. Prosedur pemeriksaan proyek yang berisi antara lain gambar kerja, spesi+ikasi, dan laporan pemeriksaan terhadap kegiatan. 4. Pemeriksaan secara menyeluruh dan terpadu terhadap dokumen yang diperlukan untuk penyerahan terakhir, dengan tujuan menyelaraskan koordinasi
hasil
kerja
pelaksanaan
dan
menghindari
terjadinya
kon+lik8pertentangan dari isi dokumen.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
32
5. )al-hal yang harus diperhatikan sebelum dokumen didistribusikan adalah diperiksa terlebih dahulu oleh manajer proyek sebelum diserahkan ke pemilik proyek.
2.4.4
Pengendalian $utu ' Quality &ontrol ( Pengendalian mutu 'G;(
adalah bagian
penjaminan
mutu
yang
memberikan petunjuk dan cara-cara untuk mengendalikan mutu material, struktur, komponen atau sistem agar memenuhi keperluan yang telah ditentukan 3itas teknis, untuk mengukur dan mengontrol sebuah in>entaris yang sedang dikembangkan. :eberapa pengembangan dari Quality &ontrol " 1. $enyediakan sarana inspeksi rutin dan konsisten untuk menjamin keintegritasan data, perbaikan-perbaikan, dan kelengkapan-kelengkapan lainnya. 2. $engidenti+ikasi dan memindahkan kerusakan dan keterbatasan. 3. $endokumentasikan dan menerima persediaan material dan merekam seluruh akti>itas kontroling. *kti>itas G; terdiri dari metode-metode umum seperti keakuratan pengecekan berbasis data dan in+ormasi yang digunakan untuk penerimaan prosedur-prosedur standar. #etika biaya penjagaan kualitas semakin tinggi, maka ini dapat dijadikan sebagai reaksi pemicu yang sering kita sebut sebagai troubleshooting , atau tindakan koreksi yang terintegrasi dengan pengontrolan kualitas. Pengontrolan terdiri atas tiga elemen " pengukuran proses,
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
31
membandingkan performance actual dengan standar-standar pengukuran, dan bertindak berdasarkan adanya perbedaan. Pengontrolan juga merupakan sebuah proses perbaikan untuk dikemudian hari, sehingga dapat mengurangi +rekuensi kesalahan terulang kembali. :eberapa hal yang dilakukan dalam tahap G; adalah "
1. $enge>aluasi kinerja mutu nyata. 2. $embandingkan kinerja nyata dengan tujuan mutu 3. :ertindak berdasarkan perbedaan 9adi dapat diartikan bahwa pengendalian mutu dapat diartikan berbagai teknik dan kegiatan untuk memantau, menge>aluasi dan menindaklanjuti agar persyaratan mutu yang telah ditetapkan tercapai.
#$% Standard &perasional Prosedur 'S&P(
Peraturan
perundang-undangan
yang
menjadi
kebijakan
standar
operasional prosedur adalah" 7nstruksi Presiden =o. Tahun 622 Tentang Percepatan Pemberantasan #orupsi !alam !iktum ke yang menyatakan bahwa Hmeningkatan kualitas pelayanan kepada p perijinan melalui transparansi dan standardisasi pelayanan yang meliputi persyaratan-persyaratan, target waktu penyelesaian dan tari+ biaya yang harus dibayar oleh masyarakat untuk mendapat pelayanan tersebut sesuai dengan perundangundangan dan menghapuskan pungutan-pungutan%&P atauliarDyang. sering disebut sebagai prosedur tetap 'protap( adalah penetapan tertulis mengenai apa yang harus dilakukan, kapan, dimana dan oleh siapa dan dibuat untuk menghindari terjadinya >ariasi dalam proses pelaksanaan kegiatan oleh pegawai yang akan mengganggu kinerja
organisasi 'instansi
pemerintah(
secara
keseluruhan. %&P memiliki man+aat bagi organisasi antara lain 3/. (1) %ebagai standarisasi cara yang dilakukan pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan khusus, mengurangi kesalahan dan kelalaianB (2) %&P membantu sta+ menjadi lebih mandiri dan tidak tergantung pada inter>ensi manajemen, sehingga akan mengurangi keterlibatan pimpinan dalam pelaksanaan proses sehari-hariB
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
36
(3) $eningkatkan akuntabilitas dengan mendokumentasikan tanggungjawab khusus dalam melaksanakan tugasB (4) $enciptakan ukuran standar kinerja yang akan memberikan pegawai. cara konkrit untuk memperbaiki kinerja serta membantu menge>aluasi usaha yang telah dilakukanB (5) $enciptakan bahan-bahan training yang dapat mem-bantu pegawai baru untuk cepat melakukan tugasnyaB (6) $enunjukkan kinerja bahwa organisasi e+isien dan dikelola dengan baikB (7) $enyediakan pedoman bagi setiap pegawai di unit pelayanan dalam melaksanakan pemberian pelayanan sehari-hariB (8) $enghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas pemberian pelayananB (9) $embantu penelusuran terhadap kesalahan-kesalahan prosedural dalam memberikan pelayananB '12($enjamin
proses
pelayanan
tetap
berjalan
dalam
berbagai
situasi.
:erdasarkan Pedoman Penyusunan %tandard &perating Procedures 'Prosedur Tetap( yang dikeluarkan oleh ?embaga *dministrasi =egara tahun 622 dinyatakan bahwa" %&P terdiri dari dua jenis yaitu %&P Teknis dan %&P *dministrati+. ang dimaksud dengan %&P Teknis adalah %&P yang banyak digunakan untuk prosedur-prosedur teknis dalam kaitan dengan pengoperasian peralatan, mesin, laboratorium, pesawat terbang, dan lain-lain. %edangkan yang dimaksud dengan %&P *dministrati+ adalah berbagai macam prosedur kegiatan administrati+ dan mere>iew dokumen seperti kontrak, proyek perencanaan jaminan kualitas dan perencanaan manajemen kualitas, audit pekerjaan, menentukan kebutuhan pelatihan organisasi, menggambarkan prosedur internal manajemen kantor, dan lain-lain. !isamping jenis %&P menurut +ormat terdiri dari beber apa +ormat diantaranya adalah" (1) %&P dalam +ormat gra+ik. %&P ini dibuat" apabila prosedur yang disusun menghendaki kegiatan yang panjang dan spesi+ikB a. Proses yang panjang tersebut dijabarkan ke dalam sub-subproses yang lebih pendek yang hanya berisi beberapa langkah dan
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
33
b. Cormat ini juga bisa digunakan jika dalam menggambarkan prosedur diperlukan adanya suatu gambar-gambar tertentu atau diagram '6( %&P dalam +ormat flocharts. %&P ini biasa digunakan jika dalam %&P tersebut diperlukan pengambilan keputusan yang banyak 'kompleks( dan 1 membutuhkan jawaban HyaD atau HtidakD yang langkah berikutnya. %&P ini menyediakan mekanisme yang mudah untuk diikuti dan dilaksanakan oleh para pegawai melalui serangkaian langkahlangkah sebagai hasil dari keputusan yang telah diambil. (3) %&P dengan +ormat simple steps. %&P ini digunakan jika prosedur yang akan disusun hanya memuat sedikit kegiatan dan memerlukan sedikit keputusan. %&P ini juga dapat digunakan dalam situasi dimana hanya ada beberapa orang yang akan melaksanakan prosedur yang telah disusun dan biasanya merupakan prosedur rutin. %&P model ini biasanya digunakan pada kegiatan yang cenderung sederhana dengan proses yang pendek. (4) %&P dengan +ormat .ierarchical Steps. %&P ini merupakan pengembangan dari simple steps yang biasanya digunakan jika prosedur yang disusun panjang , lebih dari 12 langkah dan membutuhkan in+ormasi lebih detail, akan tetapi hanya memerlukan sedikit pengambilan keputusan. %&P model ini disusun dengan cara mengidenti+ikasi langkah-langkah yang kemudian dijabarkan kedalam sub-sub langkah secara terperinci. %ebagai upaya untuk mewujudkan kinerja pengawasan pada suatu lembaga yang terukur dan dapat die>aluasi keberhasilannya, perlu adanya standard operasional prosedur. *dapun de+inisi, +ungsi dan tujuan dari standard operasional dan prosedur dapat diuraikan sebagai berikut 1/. 2.5.1
!e+inisi Standard Operational rosedure 'SO ( Standard Operating rosedure (SO) dapat dide+inisikan sebagai berikut " 1.
Standard Operating rocedure adalah suatu set instruksi yang memiliki kekuatan sebagai suatu petunjuk atau direkti+. )al ini mencakup hal-hal dari operasi yang memiliki suatu prosedur pasti atau terstandardisasi, tanpa kehilangan kee+ekti+annya. %etiap sistem manajemen kualitas yang baik selalu didasari oleh %&P 6/.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3
2.
%tandar &perasional Prosedur adalah pedoman atau acuan untuk melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan +ungsi dan alat penilaian kinerja instasi pemerintah berdasarkan indikator indikator teknis, administrasi+ dan prosedural sesuai dengan tata kerja, prosedur kerja dan sistem kerja pada unit kerja yang bersangkutan 3/.
2.5.2
Cungsi dan Tujuan dari %tandard &perating Procedures '%&P( $enurut Tjipto *tmoko, %tandar &perasional Prosedur '%&P( dan
*kuntabilitas #inerja 7nstansi Pemerintah, Cungsi Standar Operating rocedures (SO) adalah sebagai berikut " 1. $embentuk sistem kerja dan aliran kerja yang teratur, sistematis, dan dapat dipertanggungjawabkan 2. $enggambarkan bagaimana tujuan pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang berlakuB 3. $enjelaskan bagaimana proses pelaksanaan kegiatan berlangsung, sebagai sarana tata urutan dari pelaksanaan dan pengadministrasian pekerjaan harian sebagaimana metode yang ditetapkan 4. $enjamin konsistensi dan proses kerja yang sistematik 5. $enetapkan hubungan timbal balik antar %atuan #erja !engan demikian, tujuan dari dibuatnya Standard Operating rocedures (SO) adalah untuk memudahkan dan menyamakan persepsi semua orang yang meman+aatkannya atau yang berkepentingan, untuk lebih memahami dan mengerti tentang setiap langkah kegiatan yang harus dilaksanakannya. (Stup, /001). 6..3 :entuk dan ;ara Penulisan Standard Operating rocedures '%&P( :entuk Standard Operating rocedures '%&P( /. #etika membuat suatu Standard Operating rocedures (SO), perlu dipikirkan suatu cara untuk dapat mengorganisasi dan memilih bentuk SO yang cocok untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari. #arena tujuan utama dari dibuatnya %&P adalah untuk memudahkan orang yang berkepentingan dalam membacanya sehingga orang tersebut menjadi mengerti dan pelaksanaan prosesnya menjadi lebih mudah untuk dijalani. *da dua +aktor yang menentukan
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3
bentuk SO yang akan digunakan, yaitu jumlah langkah-langkah yang akan dilakukan dalam suatu proses.
Tabel 6.1 :entuk dan #riteria %&P $any !ecisionI
$ore Than 12 %tepsI
:est %&P Cormat
=o
=o
%imple %teps
=o
es
)ierarchical or 5raphic
es
=o
Clowchart
es
es
Clowchart
%umber " @ichard %tup, %tandard &perating Procedures " * Friting 5uide '!airy *lliance, Penn %tate Uni>ersity, 6221( +igure 3. http"88dairyalliance.psu.edu8pd+8ud211.pd+
2.5.4
Pengembangan Standard Operating rocedures '%&P( / !alam proses pengembangan SO terdapat 4 'Tujuh( tahapan yang
menggambarkan satu metoda dimana akan menghasilkan prosedur-prosedur yang baik dan dapat membangkitkan kekuatan pekerja secara maksimum. :erikut ini adalah tahapan-tahapannya 0/ " 1. $erencanakan tujuan @encanakan dengan tujuan yang akan dicapai. %tandar operasi prosedur akan bekerja baik ketika dirancang untuk mencapai hasil yang spesi+ik. Putuskan tujuan apa yang akan dicapai melalui manajemen dengan %&P dan tujuan itu terukur. #emudian bisa menggunakan in+ormasi ini untuk melakukan penyesuaian prosedur-prosedur dan menyediakan umpan balik kepada pekerja tentang kinerja mereka. 6. $embuat rancangan awal. Pilihlah satu +ormat untuk prosedur. 9ika memilih untuk digunakan simple step 'tahap sederhana(, hierarchical steps 'tahap hirarkis(, atau graphic format '+ormat gra+is(, pertama membuat satu da+tar tahap rinci dalam perintah
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
30
mengenai langkah -langkah yang akan dilakukan. %ebuah cara sederhana untuk memulai adalah mengamati seseorang melakukan proses yang ada dan menulis apa yang mereka kerjakan. !a+tar ini merupakan rancangan pertama dari prosedur. 9ika prosedur diperlukan dalam bentuk sebuah flochart , mulailah dengan titik permulaan yang menjadi pokok permasalahan. 5ambarkan keputusan-keputusaan8langkah-langkah dimana seorang pegawai itu perlu melakukanJtindakan yang akan mengikuti setiap keputusan8langkah-langkah tersebut. Tidak perlu sempurna dalam membuat rancangan pertama, karena itu kemungkinan besar bahwa rancangan pertama ini perlu re>isi-re>isi yang sangat banyak. 3. $elakukan e>aluasi internal %ediakan satu copy rancangan %&P kepada setiap pekerja yang akan melakukan prosedur. Tanyakan kepada mereka dalam rangka me-revie dan menyarankan perubahan yang lebih mudah untuk dipahami, lebih akurat, atau yang dapat meningkatkan kinerja. akinkan kepada pekerja dimana mereka input mereka adalah penting dan akan digunakan. Pekerja akan menerima dan menggunakan kepemilikan
%&P
jika
mereka
di dalamnya. Pekerja
merasakan
satu
perasaan
akan merasakan
mengenai
kepemilikan
dan
kesanggupan untuk suatu %&P jika mereka percaya manajemen tersebut menggunakan, atau sedikitnya mempertimbangkan ide-ide mereka selama pengembangan. *lasan lain untuk memacu pekerja adalah memungkinkan mereka mempunyai ide-ide baik. $anajer yang sukses adalah dengan akti+ melibatkan regu kerja mereka dalam satu penyelidikan berkesinambungan untuk menjadi lebih e+isien, biaya peningkatan menjadi lebih e+ekti+, dan meningkatkan kualitas. . $elakukan e>aluasi eksternal Untuk melakukan e>aluasi ekseternal diperlukan penasehat diluar manajemen. %ediakan penasehat anda dengan satu copy dari rancangan %&P. Tanyakan mereka untuk menyarankan perubahan apapun dimana hal tersebut akan membuat %&P lebih jelas dan lebih e+ekti+. Para manajer sering melihat peningkatan kinerja yang dramatis setelah penasehat teknis mereka membantu mereka dengan %&P. !alam banyak hal, prosedur penulisan proses dengan
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
34
mengkomunikasikan dengan penasehat jauh lebih produkti+ dari pernah ada sebelumnya. $eninjau kembali prosedur sangat diperlukan untuk menyertakan input dari penasehat teknis.
. $elakukan uji coba Untuk menjadikan prosedur-prosedur bisa e+ekti+, harus dilakukan uji coba ditempat kerja. Terdapat ada satu cara untuk mengetahui benar-benar bahwa satu prosedur adalah ditulis dengan baik dan sesuai yang diharapkan. !alam menguji
prosedur
yaitu
dengan
cara
apakah
seseorang
melakukan
masingmasing tahap persis sesuai yang digambarkan dalam prosedur yang telah ditulis. *pakah seseorang tidak terbiasa dengan pekerjaan mengikuti prosedur. *papun yang menyebabkan kebingungan atau keraguan pada tahap pengujian pekerja maka harus dilakukan dire>isi. 0. $enempatkan prosedur pada unit terkait :uat satu rancangan akhir dari prosedur dan mengirimkan pada lokasi yang sesuai. Tempat kerja merupakan satu lokasi penting. prosedur tersebut dapat ditempatkan pada suatu tempat yang memungkinkan pekerja untuk melihat dan mengingatkan setiap langkah yang ada didalamnya. 4. Pelatihan Tahap terakhir dalam penulisan proses %&P adalah paling sering dilalaikan. $elatih kembali semua orang sebagaimana diperlukan untuk mengikuti sesuai prosedur. $eskipun dengan menjabarkan tahap secara rinci, namun sangat diperlukan untuk melatih semua pekerja. 9ika tidak, masing-masing indi>idu akan menerjemahkan arti dari prosedur-prosedur dalam cara berbeda, dan menjadikan ke arah tidak selaras. #etika dalam pelatihan, pekerja berbagi alasan mengapa prosedur-prosedur harus dilakukan dengan tepat tidak hanya apa yang harus dikerjakan atau bagaimana untuk melakukannya. &rang jauh lebih mungkin untuk mengikuti sesuai prosedur-prosedur ketika mereka memahami mengapa hal tersebut penting. %elain itu, juga membantu
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3<
mengembangkan pengetahuan pekerja dan meningkatkan kemampuan nya untuk berperan dalam peningkatan prosedur masa depan.
2.6 )u*ungan Antara Penga"asan Proyek Terhadap Mutu Konstruksi Melalui Penggunaan Standar &perasinal Prosedur$
Pengawasan dalam arti umum mengandung aspek-aspek B pemeriksaan, pencocokan serta mengusahakan agar pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dengan hasil yang dikehendaki 1/. Pengawasan kualitas adalah keseluruhan kumpulan kegiatan yang melalui kegiatan tersebut dicapai kecocokan untuk digunakan, yaitu melaksanakan +ungsi kualitas. Pengendalian mutu diperlukan untuk mengetahui tahap-tahap pelaksanaan proyek, sehingga terpenuhinya atau tidak terpenuhinya persyaratan atau spesi+ikasi akan terlihat. Quality &ontrol adalah sebuah sistem rutin yang berhubungan dengan akti>itas teknis, untuk mengukur dan mengontrol sebuah in>entaris yang sedang dikembangkan. %&P adalah untuk memudahkan orang yang berkepentingan dalam membacanya sehingga orang tersebut menjadi mengerti dan pelaksanaan prosesnya menjadi lebih mudah untuk dijalani. %ehingga
hubungan
antara
pengawasan
mutu
konstruksi
dengan
menggunakan %&P sangat berkaitan untuk melaksanakan proyek agar sesuai dengan ketentuan –ketentuan yang sudah di buat sehingga mutu konstruksi yang di dapat akan sesuai dengan apa yang telah di rencanakan dan mengurangi kesalahan dalam pengerjaan.
2.7
Kerangka Ber+ikir dan )ipotesa
6.4.1
#erangka :erpikir8#onsep
!ari pembahasan di atas dapat disusun kerangka ber+ikir mengenai pengaruh kualitas pengawasan pembangunan gedung sekolah terhadap mutu konstruksi seperti berikut "
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3
1.
$utu konstruksi dipengaruhi oleh +aktor pengawasan yang berjalan dengan adanya prosedur yang baku.
2.
Untuk mencapai keakuratan dalam pengawasan, maka perlu diidenti+ikasi dan diantisipasi pengurangan mutu yang dapat terjadi dalam pengawasan
3.
%ebelum mengidenti+ikasi mutu konstruksi, maka dari beberapa >ariabel penelitian dibagi ke dalam beberapa indikator dan sub indikator dari >ariabel penelitian tersebut. !engan adanya prosedur pengawasan pembangunan sekolah maka
diharapkan kinerja pengawasan menjadi lebih baik dan tidak terdapat mutu konstruksi yang buruk dan sesuai dengan yang direncanakan.
2.7.2. )ipotesa :erdasarkan kerangka pemikiran diatas maka dapat disimpulkan hipotesa sebagai berikut " Pengembangan SOP Pengawasan akan berpengaruh terhadap mutu konstruksi bangunan.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
BAB III ,INAS -
3.1
Pendahuluan
3.1.1
Umum !alam rangka menciptakan bangsa yang cerdas, pemerintah pusat dan
daerah perlu menyusun perencanaan pembangunan pendidikan yang lengkap dan terpadu. Perencanaan pendidikan
diarahkan untuk
sedangkan
dalam
memperkuat
pelayanan
pendidikan
sistem desentralisasi diprioritaskan
pada
pemerataan pendidikan. Perencanaan pembangunan pendidikan tersebut akan menciptakan manusia unggul yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi bangsa dan dirinya. !alam kaitan ini !inas X, #abupaten , sebagai penanggungjawab @encana Pembangunan 9angka $enengah !aerah '@P9$!(, dalam merencanakan dan melaksanakan program pembangunan pendidikan di #abupaten .
3.2
Su*yek Penelitian
#egiatan pengawasan pembangunan sekolah pada !inas X Pemda dalam meningkatkan kualitas in+rastruktur pendidikan pada !inas X Pemda agar dapat menjalankan proses belajar menjadi lancar. 3.6.1
Pembangunan 5edung %ekolah !alam kegiatan di !inas X ini ada beberapa macam kegiatan
pembangunan, tergantung dari tingkat kerusakan gedung sekolah. !alam hal ini macam-macam kegiatan yang dilaksanakan pada !inas X. 1.
Pekerjaan Pa>ing :lok " Pemasangan pa>ing blok yang disesuaikan dengan ketinggian tanah sehingga tidak terjadi genangan air dan untuk mendukung kegiatan sekolah. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
2.
Pemagaran" Pemasangan pagar yang bertujuan untuk membatasi wilayah sekolah dengan lingkungan sekitarnya. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
2
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
1
3.
@ehabilitasi @ingan" Pekerjaan konstruksi yang bersi+at memperbaiki bagian-bagian tertentu saja berdasarkan kebutuhan sekolah. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
4.
@ehab :erat " Pekerjaan konstruksi bangunan sekolah yang bersi+at menyeluruh meliputi semua bagian sekolah kecuali konstruksi pondasi. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan seperti #usen pintu dan jendela, *tap, Pengecatan, sebagai contoh pekerjaan atap.
5.
@ehabilitasi Total" merupakan Pekerjaan konstruksi bangunan sekolah yang mengganti bangunan lama dengan bangunan baru tanpa mengubah lokasi tapak bangunan. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
6.
Tambahan @uang #elas" Pekerjaan konstruksi bangunan dengan menambah jumlah lokal bangunan yang sudah ada sebelumnya. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
7.
Unit %ekolah :aru" Pekerjaan konstruksi bangunan sekolah yang bertujuan menyediakan sarana belajar mengajar baru bagi lingkungan di sekitar bangunan sekolah tersebut. !engan spesi+ikasi teknis pekerjaan yang di laksanakan.
Untuk melaksanakan tugasnya :agian X di bagi menjadi tiga seksi yang terdiri dari " 1. %eksi !ata 2. %eksi Program 3. %eksi %arana dan Prasarana Pendididkan !alam Penelitian ini %eksi yang akan menjadi bahan dalam penelitian ini yaitu seksi sarana dan prasarana pendidikan yang mempunyai tugas dan +ungsi " Tugas " $erencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi se rta pengawasan dan pengendalian kegiatan pengadaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. Cungsi " - perencanaan kegiatan pengumpulan data bahan perumusan pengadaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
6
1- Pelaksanaan
pengumpulan,
pengolahan,
penganalisisan
data
perumusan pengadaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. 2- Pelaksanaan kegiatan perumusan pengadaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. 3- Pelaksanaan koordinasi dengan instansi 8 lembaga lainnya terkait pengadaan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan. 4- Pelaksanaan monitoring dan e>aluasi serta pelaporan kegiatan. 5- Pelaksanaan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan bidang. 3.2.2
%truktur &rganisasi %truktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut " %T@U#TU@ &@5*=7%*%7 !7=*% X
#*:UP*TA= KEP/L/ DI0/S
1/2/T/0 3-04SI(0/L
SEK5ET/5 I/T
S -2 2 /4 I/0
S-2 2/4I/0 !(0E 3
S -2 2 /4I/0
-!-!
KE-/04/0
2ID/04 PE0DIDIK/0 0(0 3(5!/L D/0 SEK(L/6 D/S/5
SEKSI PE0DIDIK/0 KE/KS/5//0 KESET/5//0 D/0
2ID/04 PE0DIDIK D/0 TE0/4/ PE0DIDIK
I!"#$
SEKSI PE0DIDIK/0 S!P
SEKS I
3(5!/SI
SEKSI PE0DIDIK/0 /0/K -SI/ DI0I
SEKSI PE0DIDIK/0 S!/
SEKSI PE04E!/2/04/0
SEKSI PE0DIDIK/0
SEKSI PE0DIDIK/0
SEKS I
SEK(L/6 D/S/5
S!K
E%/L-/SI
KI0E5/
-PT
5ambar " 3.1 %truktur &rganisasi !inas X %umber " !ata &lahan
2ID/04 PE5E07/0//0
SEKS I
D/T/
SEKS I P5(45/!
SEKSI S/5/0/ D/0 P5/S/5/ 0/
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3
3.3
Alur Kegiatan ,inas -
3.3.1
%kema 8 :agan *lur #egiatan dan ?aporan #egiatan
PPTK 8Pea'at Pelaksana Teknis Kegiatan9
Laporan 3isik Kasie dan Ka'id
K/S-2/4 -!-! SEK5ET/5IS DI0/S
Penga:as dan Pengendalian
Laporan
K/S-2/4
Keuangan
KE-/04/0
KEP/L/ DI0/S
5ambar 3.6 *lur ?aporan #egiatan %umber " !ata &lahan
KE4I/T/0 2ID/04 D/0
P5I(5IT/S
PPTK P/0ITI/
3"
P5(45/!
KE7/!/T/0
SKPD
PE5E07/0//0
PE04/D//0 2/5/04 D/0 /S/
SEK5ET/5 IS
KEP/L/
DI0/S
DI0/S PE04/;/S/0 D/0
31 KE7/!/T/0
PE04E0D/LI/0
5ambar 3.3 *lur #egiatan Cisik %umber " !ata &lahan
3.3.2
%istematika Penyusunan %tandar &perasional Prosedure ' %&P ( 1)
#eputusan P@A%7!A= =&.<2 T*)U= 6223 Tentang Pengadaan :arang dan 9asa.
2)
Peraturan $entri !alam =egeri =&.13 T*)U= 6220 Tentang Pedoman Pengelolaan #euangan !aerah.
3)
Peraturan !aerah #abupaten =&.26 T*)U= 622< Tentang &rganisasi Perangkat !aerah kabupaten .
4)
Peraturan :upati =&.66 T*)U= 622< Tentang @incian Tugas,Cungsi dan Tata kerja !inas X Pemda .
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
5)
#eputusan :upati =omor 238#ep.11<-)uk8622 tentang Penunjukan #uasa Pengguna *nggaran Pada !inas X Pemda Tahun *nggaran 622.
3.3.3
7stilah –istilah dalam organisasi kerja pada !inas X. 7stilah -istilah disini dijelaskan agar para pelaksana dapat memahami
terhadap pengertian – pengertian dimaksud berdasarkan kutipan – kutipan daripada aturan-aturan. 1)
P* ' Pengguna *nggaran ( adalah #epala !inas X yang telah ditunjuk oleh :upati sebagai pejabat pengguna anggaran.
2)
#P* ' #uasa Pengguna *nggaran ( adalah pejabat struktural para dinas X yang telah diusulakan oleh kepal dinas untuk menerima limpahan kuasa dai kepala dinas dan dikuatkan dengan %# :upati
3)
PPT# ' Pejabat Pelaksana Teknis #egiatan ( adalah pejabat yang telah ditunjuk oleh kepala dinas untuk membantu
pengguna
anggaran8P*8#P* dalam melaksanakan program dan kegiatan. 4)
Pengawas ' Pengendali ( adalah pelaksana yang ditunjuk oleh kepala dinas untuk membantu tugas PPT# sebagai pelaksanaan pengawas dilapangan.
5)
Panitia Pengadaan barang dan jasa adalah panitia yang dibentuk oleh bupati, dan kepala dinas untuk melaksanakan lelang umum, pemilihan langsung dan penunjukan langsung
6)
Pelaksana *dministrasi #egiatan 8 #euangan adalah sta+ yang ditunjuk oleh
kepala
dinas
untuk
melaksanakan administrasi
kegiatan8keuangan yang tugasnya menghimpun dan melaporkan kegiatan8keuangan secara berkala kepada kepala dinas melalui kepala seksi,kepala bidang dan sekretris dinas.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
3.4 3.4.1
Penjelasan Kegiatan
Pengguna *nggaran
1
Pengguna *nggaran 8 #epala !inas menandatangani %urat Penetapan Penyedia :arang 8 9asa '%PP:9( setelah menerima usulan pemenang dari Panitia Pengadaan :arang89asa dan Pejabat Pengadaan.
"
Pengguna *nggaran menandatangani pengajuan pencairan anggaran dari masing-masing #egiatan.
&
Pengguna *nggaran menandatangani dokumen kontrak, %P$# dan %P? dengan nilai kontrak di atas @p. 122.222.222,- 'seratus juta rupiah(.
<
!okumen #ontrak, %P$# dan %P? ditandatangani setelah menyerahkan jaminan pelaksanaan dari Penyedia :arang89asa paling lambat 1 hari setelah %PP:9 di tandatangani.
*
*pabila dalam waktu yang telah ditetapkan dalam poin !, calon Penyedia :arang89asa tidak dapat menyerahkan jaminan pelaksanaan maka Pengguna *nggaran dapat mencabut %PP:9 secara sepihak dan menunjuk calon Penyedia :arang89asa berikutnya.
3.4.2
Pengguna *nggaran bertanggung jawab terhadap administrasi, keuangan dan +isik kegiatan !inas X #abupten . #uasa Pengguna *nggaran
1
#uasa Pengguna *nggaran 8 #P* menandatangani dokumen kontrak, %P$# dan %P? dengan nilai kontrak di bawah @p. 122.222.222,- 'seratus juta rupiah( setelah menerima jaminan pelaksanaan dari Penyedia :arang89asa.
"
#uasa Pengguna *nggaran bertanggung jawab terhadap kegiatan pada bidang masing-masing menyangkut administrasi, keuangan dan +isik.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
0
3.4.3
:idang Perencanaan
1
:idang Perencanaan $enghimpun @encana #egiatan dari prioritas program kegiatan %#P!,yang terdiri dari Cormat 1 #ecamatan dan Cormat 6 #ecamatan.
"
@encana kegiatan tersebut setelah melalui proses asistensi diserahkan ke sekretariat yang kemudian dihimpun dalam satu +ormat yang selanjutnya disampaikan ke :*PA!* sebagai @*P:! %#P!.
&
@*P:! yang telah disetujui oleh T7$ *nggaran Pemerintah !aerah selanjutnya dibuatkan @#*8asistensi @#* dilaksanakan oleh masingmasing bidang pengusul.
<
%etelah @*P:! disetujui menjadi *P:! maka @#* yang telah disetujui diasistensikan kembali oleh masing-masing bidang menjadi !P*.
*
:idang Perencanaan setelah menerima *P:!8!P* yang telah disahkan, melaksanakan sur>ey lokasi yang produknya adalah 5ambar ?okasi, @encana Tapak, 5ambar #erja ':estek(, @encana *nggaran :iaya '@*:( dan %pesi+ikasi Teknis.
Point A diatas sebelum diserahkan ke Panitia Pengadaan :arang dan 9asa dibahas terlebih dahulu oleh masing-masing #epala :idang8#P*, #asi, PPT# dan Pengawas.
3.4.4
Panitia Pengadaan :arang !an 9asa
1
Panitia8Pejabat Pengadaan :arang dan 9asa menerima produk perencanaan dari !inas, kemudian menyusun @#% dan )P% untuk mempersiapkan proses lelang selanjutnya.
"
Panitia8Pejabat pengadaan :arang dan 9asa melaksanakan proses lelang.
&
Panitia8Pejabat Pengadaan :arang dan 9asa menyampaikan usulan calon pemenang kepada P* 'Pengguna *nggaran ( untuk ditetapkan dan diumumkan.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
4
3.4.5
Pejabat Pelaksana Teknis #egiatan 'PPT#(
1
%esuai dengan bidang tugasnya menyiapkan dokumen %P$# untuk ditanda tangani oleh Pengguna *nggaran'P*(8#uasa Pengguna *nggaran '#P*(. Penandatangan %P$# dengan nilai kegiatan " 1- K @p 122 9t ditandatangani oleh Pengguna *ggaran 'P*(. 2- L @p 122 9t ditandatangani oleh #uasa Pengguna *nggaran '#P*(.
"
PPT# bertugas mengendalian pelaksanaan kegiatan dilapangan mengacu pada !okumen #ontrak dan !P*.
&
Tugas lain PPT# adalah memeriksa kelengkapan dokumen kontrak yang akan ditanda tangani oleh Pengguna *nggaran 'P*( maupun oleh #uasa Pengguna *nggaran '#P*( melalui sekretaris dinas.
<
!okumen kontrak diproses dan disiapkan oleh pelaksana yang ditunjuk oleh Pengguna *nggaran 'P*( bertanggung jawab kepada Pengguna *nggaran 'P*(8#uasa Pengguna *nggaran '#P*( pada :idang masing-masing.
3.4.6
Pengawasaan !an Pengendalian
1
!inas menyerahkan dokumen kontrak8dokumen kegiatan yang telah ditanda tangani oleh P* dan #P* ke :idang Fasdal sebelum pelaksanaan kegiatan 'seminggu sebelum pelaksanaan kegiatan(.
"
!okumen kontrak8dokumen kegiatan yang telah diterima menjadi dasar untuk melaksanakan kegiatan.
&
#husus bagi pengawas dan pengendali menyerahkan hasil pengawasannya kepada PPT#,#epala %eksi yang selanjutnya dilaporkan kemasing-masing bidang dan pengguna anggaran melalui sekretaris dinas secara berkala pada setiap minggu.
<
Tindakan Peringatan 1, 6, 3, penyimpangan dokumen kontrak, keterlambatan pelaksanaan dilaksanakan oleh pengawas dan ditembuskan kepada PPT#8#P* bidang masing-masing, sedangkan sanksi
selanjutnya
menjadi
kewenangan
Pengguna
*nggaran
'P*(8#uasa Pengguna *nggaran '#P*(. 5
*pabila dalam pelaksanaan kegiatan ada perubahan pekerjaan, harus dibuat
dalam dokumen pekerjaan Tambah #urang yang
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010
<
ditandatangani oleh Pelaksana, diperiksa oleh Pengawas dan PPT#, mengetahui #epala %eksi %arana M Prasarana.
1
!okumen *dendum kegiatan harus dibuat apabila penambahan waktu pelaksanaan dan perubahan pekerjaan.
adanya
"
Tim Fasdal dan PPT# mengadakan ;eklist bobot kegiatan untuk bobot prestasi dalam rangka pencairan sesuai dokumen kontrak dan dituangkan dalam bentuk :erita *cara Pemeriksaan.
&
Pengawas secara struktural bertanggungjawab kepada #epala %eksi :idang Fasdal dan secara +ungsional bertanggungjawab kepada PPT#.
3.4.7
Pelaksana administrasi kegiatan8keuangan.
1
Pelaksana administrasi kegiatan menghimpun bahan-bahan laporan dari masing-masing PPT# yang selanjutnya disampaikan kepada #uasa Pengguna *nggaran '#P*( untuk dilaporankan ke #epala !inas melalui %ekretaris !inas.
"
Pelaksana administrasi keuangan mempersiapkan laporan keuangan secara periodik dari masing-masing kegiatan sesuai dengan +ormat yang ditetapkan dan memproses usulan pencairan ke #epala !inas melaui %ekretaris !inas.
&
:agi pelaksana *dministrasi keuangan di masing-masing :idang menyiapkan dokumen pencairan dana sesuai prosedur yang ditetapkan berdasarakan #ontrak dan !P*.
4
3.5
Pelaksana *dministrasi kegiatan8keuangan ditetapkan oleh #epala !inas setelah menerima usulan dari masing-masing :idang.
Penutup
%andar &perasional Prosedur '%&P( merupakan acuan pokok yang menjadi dasar dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan pada !inas !inas X Pemda untuk Tahun *nggaran 622, sehingga diharapkan dengan adanya %&P akan tercapai dan terciptanya pola pengendalian dan pembangunan yang e+ekti+, tepat guna dan tepat sasaran sesuai dengan aturan dan pedoman yang berlaku.
Universitas Indonesia
Pengembangan SOP ..., Inton Cokronegoro, FT UI, 2010