Spo Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi tlg di share ya mbaaFull description
k
Spo Pencegahan Kehamilan Resiko Tinggi tlg di share ya mbaaDeskripsi lengkap
RSUD TEBET
SPO ASUHAN PASIEN RESIKO TINGGI
No. Dokumen SPO/PP/XII/2017
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
NomorRevisi 00
JumlahHalaman 2/2
Ditetapkan, Direktur RSUD Tebet
Tanggal Ditetapkan : DESEMBER 2017
Drg. Yeni Restuti NIP.196712191992032001 Pasien resiko tinggi adalah pasien karena kondisi tertentu PENGERTIAN
faktor umur atau kebutuhan yang bersifat kritis sehingga memerlukan variasi pelayanan kesehatan tersendiri Agar
TUJUAN
setiap
pasien
yang
termasuk
resiko
tinggi
mendapatkan pelayanan dan tenaga terlatih dan dilakukan secara kolaboratif sesuai dengan kebutuhan pelayanan Berdasarkan keputusan Kepala Rumah Sakit Umum
KEBIJAKAN
Kecamatan TEBET tentang
pesien resiko tinggi No
…….
PROSEDUR
1. Setiap pasien harus direncanakan asuhan pasien oleh Dokter Pennggung Jawab Pasien (DPJP) perawat dan pemberi pelayanan kesehatan lain. Secara terimtegrasi dan terkoordinasi. 2. Setiap pasien diidentifikasi faktor resiko(umur, diagnosis, penyakit kebutuhan alat bantu, ketergantungan terhadap bantuan,penggunaan produk darah, pemakaianobat kemoterapi, penggunaan restrain, pasien gangguan kesadaran) 3. setiap pasien resiko tinggi diberikan tanda khusus ( gelang pasien) sesuai dengan resiko nya. 4. Rencana asuhan pasien dikembangkan dalam 24 jam setelah pasien diterima di rawat inap. 5. Rencana asesmen pasien diperbaharui sesuai dengan perubahan kondisi pasien berdasarkan asasmen ulang
6. Rencana asuhan untuk setiap pasien dikoordinasikan direview dan diverifikasi oeh DPJP dengan mencatat kemajuannya. 7. Pasien dan keluarga diberitahu tentang hasil dan proses asasmen tentang perencenaan .asuhan dan pengobatan dan diikutsertakan dalam pengambilan keputusan. 1. Rawat Inap UNIT TERKAIT
2. HCU
RSUD TEBET
SPO CODE BLUE
No. Dokumen SPO/PP/XII/2017
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL
NomorRevisi 00
Ditetapkan, Direktur RSUD Tebet
Tanggal Ditetapkan : DESEMBER 2017
Code
blue
JumlahHalaman 2/2
Drg. Yeni Restuti NIP.196712191992032001 suatu kode/ syarat terjadinya
adalah
kegawatdaruratan pernapasan dan jantung yang harus segera di respon oleh tim medis reaksi cepat code blue Tim medis reaksi cepat code blue adalah tim yang PENGERTIAN
memiliki kewenangan dan tugas memberikan pertolongan segera pada pasien staf dan semua orang yang berada di lingkungan
rumah
sakit
yang
dicurigai
mengalami
kegawatdaruratan sebelum dan saat henti nafas dan atau henti jantung. Meningkatkan TUJUAN
respon
tim
Rumah
Sakit
terhadap
kecurigaan henti nafas dan atau henti jantung di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet 1. Undang undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang undang Republik Indonesia Nomor 44
KEBIJAKAN
tahun 2009 tentang Rumah Sakit\ 3. Surat keputusan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah
Tebet
Nomor
…Tahun…
Kebijakan Pembentukan Tim Code blue
Tentang
PROSEDUR
1.Orang pertama yang menemukan adanya orang dengan kecurigaan ancaman gangguan nafas dan sirkulasi segera melakukan tindakan sebagai berikut: Memastikan diri, lingkungan dan korban aman. Cek respon korban dengan cara memangggil menepuk atau memberi respon nyeri(menekan kuku jari, mencubit daerah tengah dada) Bila tidak ada respon atau rspon tidak baik aktifkan code blue dengan meneriakkan kata “CODE BLUE” Selanjutnya lakukan BHD sesuai protab resusitasi Jantung Paru sampai Tim Medis reaksi Cepat Code Blue tiba. Tim medis reaksi cepat code blue datang ke lokasi kejadian dengan membawa AED dan kit emergensi Penanganan diambil alih oleh Tim Medis Reaksi Cepat Code Blue
1. 1. instalasi rawat jalan 2. Instalasi rawat inap 3. Instalasi gawat darurat 4. Instalasi kamar operasi 5. Instalasi anastesi UNIT TERKAIT
6. Instalasi farmasi 7. Unit gizi 8. Unit poli rawat jalan 9. Laboratorium 10. Unit loundri
MEMUTUSKAN Menetapkan: KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TEBET TENTANG KEBIJAKAN PEMBENTUKAN TIM CODE BLUE KESATU
: Kebijakan pembentukan Tim Code Blue di Rumah Sakit Umum Daerah Tebet meliputi yaitu: 1. Tim Code Blue adalah tim pelayanan penanganan kegawatdaruratan yang berada di luar instansi Gawat Darurat. 2. Tim Code Blue terdiri dari tim Code Blue 1 dan tim Code Blue 2 3. Tim Code Blue 1 adalah tim pelaksana di lapangan beranggotakan dari perawat ruang rawat yang telah menjalani pelatihn sistem c ode blue dan bersertifikat Basic Life Support (BCS) 4. Tim Code Blue 2 ( Tim advance) adalah tim inti yang berasal dari Instalasi \gawat darurat beranggotakan dokter yang telah bersertifikat ACLS, ATLS atau FCCS dan perawat terlatih 5. Susunan personalia tim code blue sebagaimana terlampir.
KEDUA: Kebijakan |Kebijakan Rumah Sakit Umum Daerah Tebet seperti di atas agar dilaksanakan oleh setiap tim dokter, perawat dan pemberi pelayanan kesehatan terkait sistem code blue.
KETIGA: Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan
Mengingat : 1. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. 2. Undang - undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah sakit.