Standar 1. Falsafah dan Tujuan Instalasi / Unit Gawat Darurat dapat memberikan pelayanan gawat darurat kepada masyarakat yang menderita penyakit akut fan mengalami kecelakaan, sesuai dengan standar. Kriteria : 1.Rumah Sakit menyelenggarakan pelayanan pelayanan gawat darurat secara terus terus menerus selama 24 jam, 7 hari dalam seminggu; 2.Ada instalasi / unit Gawat Darurat yang tidak terpisah secara fungsional dari unit-unit pelayanan lainnya di rumah sakit; 3.Ada kebijakan / peraturan / prosedur tertulis tertulis tentang pas ien yang tidak tergolong akut gawat akan tetapi datang untuk berobat di Instalasi / Unit Gawat Darurat; 4.Adanya evaluasi tentang fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat; 5.Penelitian dan pendidikan akan berhubungan de ngan fungsi instalasi / Unit Gawat Darurat dan kesehatan masyrakat harus diselenggarakan. Standar 2. Administrasi dan Pengelolaan Instalasi / Unit Gawat Darurat harus dikelola dan diintegrasikan dengan Instalasi / Unit Lainnya di Rumah Sakit. Kriteria : 1. Ada dokter terlatih sebagai kepala Instalasi / Unit Gawat Darurat yang bertanggungjawab atas pelayanan di Instalasi / Unit Gawat Darurat. 2. Ada Perawat sebagai penganggungjawab pelayanan keperawatan gawat darurat. 3. Semua tenaga dokter dan keperawatan mampu melakukan teknik pertolongan hidup dasar (Basic Life Support). 4. Ada program penanggulangan korban massal, bencana (disaster plan) terhadap kejadian di dalam rumah sakit ataupun di luar rumah sakit. 5. Semua staf / pegawai harus harus menyadari dan menge tahui kebijakan dan tujuan tujuan dari unit. Pengertian : Meliputi kesadaran sopan santun, keleluasaan pribadi (privacy), waktu tunggu, bahasa, pebedaan, rasial / suku, kepentingan konsultasi dan bantuan sosial serta bantuan keagamaan. 6. Ada ketentuan tertulis tentang manajemen informasi medis (prosedur) rekam medik. 7. Semua pasien yang masuk harus melalui Triase. Pengertian : Bila perlu triase dilakukan sebelum indentifikasi. Triase harus dilakukan oleh dokter atau perawat senior yang berijazah / berpengalaman. Triase sangat penting untuk penilaian kegawat daruratan pasien dan pemberian pertolongan / terapi sesuai dengan derajat kegawatdaruratan yang dihadapi. Petugas triase juga bertanggungjawab dalam organisasi dan pengawasan penerimaan pasien dan daerah ruang tunggu. 2.8. Rumah Sakit hanya dapat memberi pelayanan terbatas pada pasien gawat darurat harus dapat mengatur untuk rujukan ke rumah sakit lainnya. Kriteria : a.Ada ketentuan tertulis indikasi tentang pasien yang dirujuk ke rumah sakit
lainnya. b.Ada ketentuan tertulis tentang pendamping pasien yang di transportasi. 9. Pasien dengan kegawatan yang mengancam nyawa harus selalu diobservasi dan dipantau oleh tenaga terampil dan mampu. Pengertian : Pemantauan terus dilakukan sewaktu transportasi ke bagian l ain dari rumah sakit atau rumah sakit yang satu ke rumah sakit yang lainnya dan pasien harus didampingi oleh tenaga yang terampil dan mampu memberikan pertolongan bila timbul kesulitan. Umumnya pendamping seorang dokter. 10. Tenaga cadangan untuk unit haru s diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan. Kriteria : a.Ada jdwal jaga harian bagi konsulen, dokter dan perawat serta petugas non medis yang bertugas di UGD. b.Pelayanan radiologi, hematologi, kimia, mikrobiologi dan patologi harus diorganisir / diatur sesuai kemampuan pelayanan rumah sakit. c.Ada pelayanan transfusi darah selama 2 jam. d.Ada ketentuan tentang pengadaan peralatan obat -obatan life saving, cairan infus sesuai dengan stándar dalam Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat Depkes yang berlaku. 11. Pasien yang dipulangkan harus mendapat petunjuk dan penerangan yang jelas mengenai penyakit dan pengobatan selanjutnya. 12. Rekam Medik harus disediakan untuk setiap kunjungan. Pengertian : Sistem yang optimum adalah bila rekam medik unit gawat darurat men yatu dengan rekam medik rumah sakit. Rekam medik harus dapat melayani selama 24 jam. Bila hal ini tidak dapat diselenggarakan setiap pasien harus dibuatkan rekam medik sendiri. Rekam medik untuk pasien minimal harus mencantumkan : a.Tanggal dan waktu datan g. b.Catatan penemuan klinik, laboratorium, dan radiologik. c.Pengobatan dan tindakan yang jelas dan tepat serta waktu keluar dari unit gawat darurat. d.Identitas dan tanda tangan dari dokter yang menangani. 13. Ada bagan / struktur organisasi tertulis di sertai uraian tugas semua petugas lengkap dan sudah dilaksanakan dengan baik. Standar 3. Staf dan Pimpinan Instalasi / Unit Gawat Darurat harus dipimpin oleh dokter, dibantu oleh tenaga medis keperawatan dan tenaga lainnya yang telah mendapat pelatihan penanggulangan gawat darurat (PPGD). Kriteria : 1. Jumlah, jenis dan kualifikasi tenaga yang tersedia di Instalasi / Unit Gawat Darurat harus sesuai dengan kebutuhan pelayanan. 2. Unit harus mempunyai bagan oranisasi (organ gram) yang dapat menunjukkan hubungan antara staf medis, keperawatan, dan penunjang medis serta garis otoritas, dan tanggung jawab. 3. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus ada bukti tertulis tentang pertemuan staf yang dilakukan secara tetap dan teratur membahas masalah pelayanan pelayanan gawa t dan
langkah pemecahannya. 4. Rincian tugas tertulis sejak penugasan harus selalu ada bagi tiap petugas. 5. Pada saat mulai diterima sebagai tenaga kerja harus selalu ada bagi tiap petugas. 6. Harus ada program penilaian untuk kerja sebagai umpan balik un tuk seluruh staf No. Telp. petugas. 7. Harus ada daftar petugas, alamat dan nomor telephone. Standar 4. Fasilitas dan Peralatan Fasilitas yang disediakan di instalaasi / unit gawat darurat harus menjamin efektivitas dan efisiensi bagi pelayanan gawat daru rat dalam waktu 24 jam, 7 hari seminggu secara terus menerus. Kriteria : 1. Di Instalasi gawat darurat harus ada petunjuk dan informasi yang jelas bagi masyarakat sehingga menjamin adanya kemudahan, kelancaran dan ketertiban dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. a. Letak unit / instalasi harus diberi petunjuk jelas sehingga dapat dilihat dari jalan di dalam maupun di luar rumah sakit. b. Ada kemudahan bagi kendaraan roda empat dari luar untuk mencapai lokasi instalasi / UGD di rumah sakit, dan kemud ahan transportasi pasien dari dan ke UGD dari arah dalam rumah sakit. c. Ada pemisahan tempat pemeriksaan dan tindakan sesuai dengan kondisi penyakitnya. d. Daerah yang tenang agar disediakan untuk keluarga yang berduka atau gelisah. e. Besarnya rumah sakit menentukan perlu tidaknya : 1) ruang penyimpanan alat steril, obat cairan infus, alat kedokteran serta ruang penyimpanan lain. 2) Ruang kantor untuk kepala kepala staf, perawat, dan lain -lain. 3) Ruang pembersihan dan ruang pembuangan. 4) Ruang rapat dan ruang istirahat. 5) Kamar mandi. f. Ada sistem komunikasi untuk menjamin kelancaran hubungan antara unit gawat darurat dengan : 1) unit lain di dalam dan di luar rumah sakit terkait. 2) RS dan sarana kesehatan lainnya. 3) Pelayanan ambulan. 4) Unit pemadam kebakaran. 5) Konsulen SMF di UGD. 2. Harus ada pelayanan radiologi yang di organisasi dengan baik serta lokasinya berdekatan dengan unit gawat darurat. Pengertian : Pelayanan radiologi haarus dapat dilakukan di luar jam kerja. Pelayanan radiologi sangat penting dan dalam unit yang besar harus terletak di dalam unit. Harus tersedia untuk membaca foto untuk akomodasi staf radiologi. 3. Tersedianya alat dan obat untuk Life Saving sesuai dengan standar pada Buku Pedoman Pelayanan Gawat Darurat yang berlaku. Standar 5. Kebijakan dan Prosedur
Harus ada kebijakan dan prosedur pelaksanaan tertulis di unit yang selalu ditinjau dan disempurnakan (bila perlu) dan mudah dilihat oleh seluruh petugas. Kriteria : 1. Ada petunjuk tertulis / SOP untuk menangani : - kasus perkosaan - kasus keracunan massal - asuransi kecelakaan - kasus dengan korban massal - kasus lima besar gawat darurat murni (true emergency) sesuai dengan data morbiditas instalasi / unit gawat darurat - kasus kegawatan di ruang rawat 2. Ada prosedur media tertulis yang antara lain berisi : - tanggungjawab dokter - batasan tindakan medis - protokolmedis untuk kasus-kasus tertentu yang mengancam jiwa 3. Ada prosedur tetap mengenai penggunaan obat dan alat untuk life saving sesuai dengan standar. 4. Ada kebijakan dan prosedur tertulis tentang ibu dalam proses persalinan normal maupun tidak normal. Standar 6. Pengembangan Staf dan Program Pendidikan Instalasi / Unit Gawat Darurat dapat dimanfaatkan untuk pendidikan dan pelatihan (in service training) dan pendidikan berkelanjutan bagi petugas. Kriteria : 1.Ada program orientasi / pelatihan bagi petugas baru yang bekerja di unit gawat darurat. 2. Ada program tertulis tiap tahun tentang peningkatan ketrampilan bagi tenaga di Instalasi / Unit Gawat Darurat. 3. Ada latihan secara teratur bagi petugas Instalasi / Unit Gawat Darurat dalam keadaan menghadapi berbagai bencana (disaster). 4. Ada program tertulis setiap tahun bagi peningkatan ketrampilan dalam bidang gawat darurat untuk pegawai rumah sakit dan masyara masyara kat. Standar 7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu Ada upaya secara terus menerus menilai kemampuan dan hasil pelayanan instalasi / unit gawat darurat. Kriteria : 1. Ada data dan informasi mengenai : - jumlah kunjungan - kecepatan pelayanan (respon time) - pola penyakit / kecelakaan (10 terbanyak) - angka kematian 2. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap pelayanan kasus gawat darurat sedikitnya satun kali dalam setahun. 3. Instalasi / Unit Gawat Darurat harus menyelenggarakan evaluasi terhadap kasuskasus tertentu sedikitnya satu kali dalam setahun. (sumber : Standar Pelayanan Rumah Sakit, Direktorat Rumah Sakit Umum dan Pendidikan, Direktorat Jenderal Jenderal Pelayanan Medik, Depkes, 1999, Edisi Ke -II, Cetakan Kelima)
OBAT EMERGENCY/RESUSITASI 9 June 2009 mangsholeh Leave a comment Go to comments Prinsip : y y y y y y
orek si si k ore
hipok sia sia mempertahank an an sir k u ondisi tek anan anan darah (TD) yang ade k uat uat kulasi lasi spontan pada k ondisi membantu optimalisasi fungsi jantung menghilang k an an nyeri orek si si asidosis k ore mengatasi gagal jantung k ongestif ongestif
I.
Obat-obat resusitasi jantung-paru jantung-paru dan obat-obat perbai k an an sir k u kulasi lasi y
o o o o
o
o
II.
ok sigen sigen meningk at atk an an TD : epinefrin/adrenalin, vasopresin, dopamin meningk at atk an an denyut jantung/nadi (HR : Heart : Heart Rate) Rate) : atropin menurunk an/mengatasi an/mengatasi aritmia ventri k el el : amiodaron, lido k ain/ligno ain/lignok ain, ain, prok ainamid, ainamid, magnesium sulfat sulfat menurunk an/mengatasi an/mengatasi aritmia supraventri k el el : adenosin, diltiazem, amiodaron obat-obat untuk IMA : morfin, nitrogliserin, aspirin, fibrinoliti k Lain-lain
OBAT RESUSITASI JANTUNG-PARU (RJP) Obat Indikasi Sediaa n
Epinefrin/adrenal in
y
y
y y
Henti jantung : fibrilasi ventri k el el (VF), ta k ik ardi ardi ventrik el el tanpa denyut nadi ( pulse puls el e ssVT), ssVT), asistol, PEA ( Pulse Pulsel e ss E l l ectrical ectrical Activity Activity)) bradik ardia ardia simtomatis hipotensi berat anafilak sis, sis, rea k si si alergi berat :
Dosis dewasa dan cara pemberian Ampul IV/IO : 1 mg 1 ml = diberik an/diulan an/diulan 1 mg g setiap 3 ± 5 menit
Perhatian
y
Endotrakeal : 2 ± 2,5 mg (2 ± 2,5 ali dosis k ali IV/IO), dilarutk an an dalam 10 ml PZ/NS Infus kontinyu an :1 mg dilarut k an
y
peningk atan atan tek anan anan darah dan fre k uensi uensi nadi dapat menyebabk an an isk emia emia miok ard, ard, angina, dan peningk atan atan ebutuhan k ebutuhan ok sigen sigen miok ard ard dosis besar tidak
ombinasi bersama k ombinasi sejumlah besar cairan, ortik osteroid, osteroid, k orti antihistamin
Amiodaron
y
y
dalam 500 ml NS atau D5%, ecepatan inisial k ecepatan 1 µg/menit dititrasi sampai mencapai efek
henti jantung ta k Ampul respon (refra k ter) ter) 3 ml = terhadap RJP, 150 mg shoc k , dan vasopresor aritmia ventrik el el berulang mengancam nyawa (VF atau VT dengan hemodinamik tak stabil)
y
y
henti jantung : 300 mg (dalam 20 ml ± 30 ml D5%) IV/IO bolus, diik uti utiSA TU KALI15 0 mg IV bolus dalam 3 sampai 5 menit aritmia ventrikel :150 mg IV dalam 10 menit (15 mg/menit )
Maintenance :
- 1 mg/menit IV dalam 6 jam, emudian k emudian - 0,5 mg/menit IV dalam 18 jam y
dosis mak simal simal : 2,2
meningk at atk an an perbaik an an esudahan k esudahan (outcome) status neurologis, bahk an an bisa menyebabk an an disfungsi miok ard ard postresusitasi y
y
y
wak tu tu paruh sangat panjang (sampai 40 hari) interak si si obat yang k omple omplek s dan multipel hipotensi (pada pemberian berulang)
g/hari
Lidok ain ain
-
Alternatif Ampul Henti jantung Hati-hati pada amiodaron pada 2 ml = karena VF/VT penderita : henti jantung 40 mg :dosis inisial 1 ± arena VF/VT 1,5 mg/ k g IV/IO k arena syok Obat pilihan utama bolus ardiogenik k ardiogeni untuk PVC ( P aroxi sm aroxi sma al VF refrakter dek ompensasi ompensasi :0,5 ± 0,75 Ventrikel Ventrikel ordis k ordis Contraction) Contraction) mg/k g IV bolus, berbahaya/mengan diulang tiap 5 ± usia > 70 tahun cam nyawa : 10 menit; mak simal simal 3 k ali ali penya k it it liver multipel pemberian (3 mg/k g) g) Stop multifok al al pemberian ji k a Endotrakeal : 2 ada efek ± 4 mg/k g bigemini samping :
-
salvo/run
-
somnolen
-
R on T
-
gatal-gatal
VT stabil dengan ventrik el el k iri iri yang baik
-
onvulsi k onvulsi
y
y
-
y
y
-
y
Atropin
y
y
y
y
bradik ardia ardia simtomatis blok AV node selagi menunggu pemasangan pace pacem m aker obat pilihan k edua edua untuk asistol atau PEA (setelah epinefrin/vasopres or) intok si sik asi asi organofosfat
bicara k abur/ta abur/ta k elas Ampul 1 ml = 0,25 mg
Asistol/PEA : 1 mg IV/IO bolus, diulang tiap 3 ± 5 menit; mak simal simal 3 k ali ali pemberian (3 mg) Bradikardia : 0,5 mg IV/IO tiap 3 ± 5 menit; mak simal simal 3 mg Endotrakeal : 2 ± 3 mg dilarutk an an dalam 10 ml NS Dibutuhkan dosi
y
y
y
memperburuk isk emia emia miok ard ard menyebabk an an bradi k ardia ardia paradok sal sal pada dosis < 0,5 mg tidak berguna untuk blok AV node derajat 2 tipe II dan derajat 3
s yang sangat besar untu k intok si sik asi asi organofosfat
OBAT PERBAIKAN SIRKULASI Obat Indikasi Sedia Dosis dewasa dan cara an pemberian Dopamin obat pilihan Amp 5 ± 20 µg/ k g/menit, g/menit, edua untuk ul 5 titrasi sampai respon k edua bradik ardia ardia ml = tercapai simtomatis 200 (setelah mg atropin) hipotensi (TDS 70 ± 100 mmHg) y
Perhatian y
y
y
y
y
Dobutam in
y
Dipertimban Amp gk an an untuk ul 10 asus pump ml = k asus prob probl l ems(ga ms(ga 250 gal jantung mg ongestif, k ongestif, sembab paru/conge paru/conge s st t ive pulmon pulmonum um)) dengan TDS 70 ± 100 mmHg danti dak ada tanda-tanda
y
y
y
Laju pemberian yang lazim 2 ± 20 µg/k g per menit, titrasi sehingga HR tida k sampai meningk at at 10 % dariba dariba se sel ine ine Untuk penggunaan penggunaan yang optimal, disarank an an memonitor hemodinamik respon untu k pasien usia tua menurun
Turunk an an bertahap (ta p ta pering ering ) Janganmencampur/m elarutk an an dengan natrium bik arbonat, arbonat, lak uk an an pengenceran dengan D5%, D5 1/2 NS, D10 0,18 NS; RL Diberik an an dengan s yringe pump atauinf atauinf usion usion pump, pump, harusselalu drip, buk an an IV bolus an Bisa menyebabk an tak iaritmia, iaritmia, vasok onstri onstrik si si yang ek sesif sesif
syok y
y
y
Noradren alin
y
Syok ardiogenik k ardiogeni berat dan se cara hemodinami k : hipotensi signifi k an an (TDS < 70 mmHg) dengan resistensi perifer eseluruhan k eseluruhan rendah
Amp ul 4 ml = 4 mg
y
y
y
y
y
y
signifi k an an Cegah pemberian pada TDS < 100 mmHg dan ada tanda-tanda syo k Menyebabk an an tak iaritmia iaritmia Tidak bolehmencampur dengan natrium bik arbonat arbonat Diberik an anhanya melalui jalur IV Campur k a n 4 mg kan atau 8 mg noradrenalin k e dalam 250 ml D5%, D5NS (buk an an NS), jangan mem asuk an an pada jalur yang sama dengan larutan alk alis alis Dibutuhk an an dosis yang lebih besar untuk meningk at atk an an perfusi yang adek uat uat pada asus d r r u gk asus ind uced hy poten poten s sion ion Meningk at atk anoxy anoxy gen d emand miocar d d, TD dan HR si Bisa mengindu k si aritimia. Hati-hati penggunaan penggunaan pada pasien is k emia emia ak ut; ut; monitor car d i ac diac out put put Ek stravasasi stravasasi obat menimbul k an an nek rosis rosis jaringan, jik a terjadi : campur
phentolamin 5 ± 10 mg k e dalam 10 ± 15 ml NS, infiltrasik an an k e area ek stravasasi stravasasi LAIN-LAIN Obat
Furosemi d
Indikasi y
y
y
Morfin
y
y
Sedia Dosis dewasa dan cara an pemberian Terapi Amp 0,5 ± 1 mg/ k g diberik an an ajuvan untuk ul 2 1 ± 2 menit, ji k a tidak edema paru ml = respon : 2 mg/ k g ak ut ut (ALO 20 diberik an an pelan 1 ± 2 Acu : Acute Lu Lung mg menit (pemberian lazim Oed em) dengan pada pasien drip/mema k ai ai s s yringe dengan TDS ump) ump) > 90 mmHg (tanpa gejala dan tanda syok ) Hipertensi emergensi Peningk atan atan tek anan anan intrak ranial ranial
Che st st Amp pain paindengan dengan ul 1 Acu Acute ml = Coronary 10 Synd rom rome ( mg ACS) yang tak respon dengan nitrat Edema paru ak ut ut ardiogenik k ardiogeni (bila TD adek uat) uat)
y
y
y
y
y
y
Dosis inisial : 2 ± 4 mg IV dalam 1 ± 5 menit, setiap 5 sampai 30 menit Dosis ulangan : 2 ± 8 mg pada interval 5 sampai 15 menit Masukk an an pelan pelan dan titrasi sampai tercapai efek Bisa menyebabk an an depresi napas Menyebabk an an hipotensi (pada pasien dengan deplesi volume cairan) Guna k an an dengan
Perhatian y y y y
Dehidrasi Hipovolemia Hipotensi Hipok alemia alemia atau gangguan eseimbangan k eseimbangan elek trolit trolit lainnya
y
Nitroglis erin Digok sin sin Aminofil in Categories: artik el el k esehatan esehatan Comments
hatihati/perhatian penuh pada k asus asus infar k el k ventrik el anan a nan k Antidotum : nalok son son (0,4 ± 2 mg IV)
Pendahuluan Konsep : ide2 atau kesan2 yg abstrak dr lingk. Yg di organisasi mell simbul2 yg nyata. Teori
:
sekelompok
konsep2
yg
m¶bntuk
sebuah
pola
yg
nyata.
Keperawatan : bentuk pelayanan kesehatan, profesional berdsarkan ilmu dan kiat keperawatan ditujukan pada individu, klg & masy. Yg sehat & sakit mencakup semua proses
kehidupan
Florence
Nightingale
Teori
:
manusia.
interaksi
klien
dg
lingk.
Pendapat : upaya utama utk menjaga kesehatan adl mell pengelolaan lingk. Yg benar.
Dorothy
E
Teori
:
Orem
keperawatan
mandiri
(self
care)
Pendapat : keperawatan ditujukan utk t¶capainya kemampuan klien mengasuh diri sendiri. Prawat membantu klien utk mengasuh diri sendiri bila ada ke(-) dlm kemampuan klien utk
melaksanakan
S
sendiri.
Calista
Teori
:
adaptasi
Roy
model
(teori
adaptation)
Pendapat : keperawatan berfokus pd indv. Shg sistim biopsikososial yg adaptif & menekankan pd kemampuan seseorang utk mengatasi masalah (own coping abilities) Perawat
memfasilitasi
klien
dlm
mengadakan
adaptasix
dlm
menghadapi
Kebutuhan
H.E
Peplau
perub. dasarx.
Teori
:
human
relation
(hub.
Interpersonal
prwat
&
klien)
Pendapat : hub. Prwat klien mell orientasi, identifikasi, ekspoitasi & resolusi. Perwat memahami prinsip² hub. Antar manusia dlm mengatasi masalah² keperawatn.
Virginia
Handerson
Teori
:
tindakan
mandiri
Pendapat : keperawatan m¶rupakan tindakan mandiri perawat b¶dasrkan pd ilmu & kiat prwt Menekankan
& pada
t¶gantung fs
unik
dlm
keperawatn
pd menuju
ke
kedokt. arah
kemandirian.
Imogene
King
Teori
:
theory
of
goal
attainment
(teori
pencapaian
tujuan)
Pendapat : pencapaian 7an yg didasarkan pd hub. Antara prwt & klien sbg (process or human
interaction)
Perawat mengeksplorasi sarana prasarana utk mencapai 7an & menyepakati cara yg digunakan.
Newman Teori
Betty
:
model
of
health
(model
sehat
sakit)
Pendapat : keperawtn tdk utk menyembuhkan org sakit but membantu ssorang menggunakan kemampuannya utk mencapai tingkat kesadaran akan sehat yg lebih tinggi.
Jean Orlando Teori : disciplined profesional respon theory (teori komunitas yg
profesional) Pendapat : kprwtan menggnakan teori komunikasi yg b¶dsrkan pd hub. Terapeutik pd hub.
Perawat
Hub terapeutik terapeuti k
dan
klien.
hub. Yg menyenangkan yg ada hub. Dg penyembuhan scr
psikologis.
Abdellah
Teori
Faye
:
problem
solving
(mampu
mengatasi
p¶mslhan
klien)
Pendapat : kprawatan ditekankan kpd ilmu & kiat serta mempertahankan aspek pengetahuan
sikap
keterampilan.
Johnson
Teori
:
D.E
behavioral
sistem
model
(sistem
keseimbangan
perilaku)
Pendapat : keperawatan b¶7an utk mencapai keseimbangan / kestabilan yg terus menerus
di
dlm
sistem
perilaku
manusia.
Teori keperawatan By : Kelompok ganjil Pendahuluan Konsep : ide2 atau kesan2 yg abstrak dr lingk. Yg di organisasi mell simbul2 yg nyata.Teori : sekelompok konsep2 yg
m¶bntuk sebuah pola yg nyata.Keperawatan : bentuk pelayanan kesehatan, profesional berdsarkan ilmu dan kiat keperawatan ditujukan pada individu, klg & masy. Yg sehat & sakit mencakup semua proses kehidupan manusia.Florence Nightingale Teori : interaksi klien dg lingk.Pendapat : upaya utama utk menjaga kesehatan adl mell pengelolaan lingk. Yg benar.Dorothy E Orem Teori : keperawatan mandiri (self care)Pendapat : keperawatan ditujukan utk t¶capainya kemampuan klien mengasuh diri sendiri.Prawat membantu klien utk mengasuh diri sendiri bila ada ke(-) dlm kemampuan klien utk melaksanakan sendiri.S Calista RoyTeori : adaptasi model (teori adaptation)Pendapat : keperawatan berfokus pd indv. Shg sistim biopsikososial yg adaptif & menekankan pd kemampuan
seseorang
utk
mengatasi
masalah
(own
coping
abilities)Perawat
memfasilitasi klien dlm mengadakan adaptasix dlm menghadapi perub. Kebutuhan dasarx.H.E Peplau Teori : human relation (hub. Interpersonal prwat & klien)Pendapat : hub. Prwat klien mell orientasi, identifikasi, identifikasi, ekspoi tasi & resolusi.Perwat memahami memahami prinsip² hub. Antar manusia dlm mengatasi masalah² keperawatn.Virginia Handerson Teori : tindakan mandiriPendapat : keperawatan m¶rupakan tindakan mandiri perawat b¶dasrkan b¶dasrkan pd ilmu & kiat prwt & t¶gantung pd kedokt.Mene kedokt.Menekanka kanka n pada fs unik dlm keperawatn menuju ke arah kemandirian.Imoge kemandirian.Imogene ne KingTeori : theory of goal attainment (teori pencapaian tujuan)Pendapat : pencapaian 7an yg didasarkan pd hub. Antara prwt & klien sbg (process or human i nteraction)Perawat nteraction)Perawat mengeksplorasi mengeksplorasi sar ana prasarana utk mencapai 7an & menyepakati cara yg digunakan.Betty NewmanTeori : model of health (model sehat sakit)Pendapat : keperawtn tdk utk menyembuhkan org sakit but membantu ssorang menggunakan kemampuannya kemampuannya utk mencapai tingkat kesadaran akan sehat yg lebih tinggi.Jean Orlando Teori : disciplined profesional respon theory (teori komunitas yg profesional)Pendapat : kprwtan menggnakan teori komunikasi yg b¶dsrkan pd
hub.
Terapeutik Terapeutik
pd
hub.
Perawat
dan
klien.Hub
terapeutik terapeutik
hub.
Yg
menyenangkan yg ada hub. Dg penyembuhan scr psikologis.Abdellah FayeTeori : problem solving (mampu mengatasi p¶mslhan klien)Pendapat : kprawatan ditekankan kpd ilmu & kiat serta mempertahankan aspek pengetahuan sikap keterampilan.Johnson D.ETeori : behavioral sistem model (sistem keseimbangan perilaku)Pendapat : keperawatan b¶7an utk mencapai keseimbangan / kestabilan yg terus menerus di dlm sistem perilaku manusia.