6
Struktur Hadits
Yang dimaksud dengan struktur Hadits disini ialah unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah Hadits, yaitu harus ada Sanad, Matan dan Rawi Haditsnya.Sebagai gambaran awal saya sajikan sebuah hadits yang terdiri dari Sanad, Matan, dan Rawi Haditnya :
حدثنا مسدد حدثنا معتمر قال سمعت أبي قال سمعت أنس بن مالك رضي الله عنه قال : كان النبي صلى الله عليه و سلم يقول ( اللهم إني أعوذ بك من العجز والكسل والجبن والهرم وأعوذ بك من فتنة المحيا والممات وأعوذ بك من عذاب القبر ) – )روه البخاري)
Artinya : Musaddad telah memberitahu kami, dia berkata : Muktamir telah memberitahu kami, dia berkata : Aku mendengar ayahku berkata: Aku mendengar Anas bin Maalik, radiyallahu 'anhu berkata :" Dahulu Nabi berdoa :( Ya Allah,Aku berlindung kepada-Mu dari ketidakmampuan dan kemalasan, kepengecutan dan kepikunan dan aku berlindung kepada-Mu dari cobaan hidup dan kematian dan berlindung kepada-Mu dari siksa kubur)" (H.R. Bukhori)
Sanad
Pengertian
Sanad menurut bahasa artinya sandaran atau sesuatu yang dijadikan sebagai sandaran, dikatakan demikian karena suatu hadis bersandar kepadanya. Sedangkan pengertian sanad menurut istilah ilmu hadis, banyak ulama yang mengemukakannya, diantaranya ialah:
a. As Suyuti dalam bukunya Tadrib ar Rawi, hal 41 , menulis:
الاِخْبَارُ عَنْ طَرِيْقِ الْمَتَنِ
"Berita tentang jalan matan"
b. Mahmud at Tahhan, mengemukakan sanad adalah :
سِلْسِلَةُ الرِّجَالِ الْمُوْصِلَةِ اِلىَ الْمَتْنِ
"Mata rantai para perawi hadis yang menghubungkan sampai kepada matan hadis."
Dalam bidang ilmu hadis sanad itu merupakan salah satu neraca yang menimbang shahih atau dhaifnya suatu hadis. Jika para pembawa hadis tersebut orang-orang yang cakap dan cukup persyaratan, yakni adil, taqwa, tidak fasik, menjaga kehormatan diri, dan mempunyai daya ingat yang kuat, sanadnya bersambung dari satu periwayat kepada periwayat lain sampai kepada sumber berita pertama, maka hadisnya dinilai shahih. Begitupun sebaliknya, andaikan salah seorang dalam sanad ada yang fasik atau yang tertuduh dusta atau setiap para pembawa berita dalam mata rantai sanad tidak bertemu langsung (muttashil), maka hadis tersebut dhaif sehingga tidak bisa dijadikan hujjah.
Contoh Sanad
حدثنا عبد الله بن يوسف قا ل أخبرنا مالك عن ابن شهاب عن محمد بن جبير بن مطعم عن أبيه قال : سمعت رسول الله صلى الله عليه قرأ فى المغرب الطور. (رواه البخاري)
Artinya: "memberitakan kepada kami Abdullah bin Yusuf ia berkata; memberitakan kepada kami Malik dari Ibnu Syihab dari Muhammad bin Jubair bin Muth'im dari ayahnya berkata: "aku mendengar Rasulallah SAW membaca surah Ath-Thur pada salat maghrib." (HR. Al-Bukhori)
Dari contoh hadis di atas jika diteliti, maka yang dimaksud dengan sanad adalah dimulai dari haddatsana Abdullah bin Yusuf hingga pada lafadz 'An biihi qaala, yang menyambungkan kepada Rasulullah SAW. Agar lebih jelas berikut ini diterangkan dalam bentuk denah periwayatan hadits di atas.
Mukharrij
Pengertian
Orang yang membukukan dan mengumpulkan hadits-hadits Nabi SAW, yang sekaligus periwayat terakhir dari hadits-hadits tersebut.
Mukharrij = Mudawwin
Rawi terakhir
Mempunyai kitab Hadits
Kitab-kitab Hadits para Mukhrrij tersebut menjadi sumber kutipan/referensi.
Sighat al-ada'
Pengertian
Lafad/kata yang digunakan oleh seorang periwayat yang menunjukkan bagaimana cara gurunya menyampaikan suatu hadis kepadanya (atau bagaimana cara periwayat itu menerima hadis dari gurunya).
سمعت ، حدّثني ، حدثنا al-sama' كتب إليّ ... mukatabah
قرأت على ... qiraah أخبرنا إعلاما i'lam
حدثنا إجازة ، أجاز لي ijazah أوصى إليّ washiyah
ناولني ، ناولنا munawalah وجدت في كتاب ... wijadah
Matan
Pengertian
Kata matan menurut bahasa berarti ما ارتفع وصلب من الارض yang berarti tanah yang tinggi dan keras,namun ada pula yang mengartikan kata matan dengan arti kekerasan, kekuatan, kesangatan. sedangkan arti matan menurut istilah ada banyak pendapat yang dikemukakan para ahli dibidangnya, diantaranya:
- Menurut Muhammad At Tahhan
ما ينتهى اليه السند من الكلام
"suatu kalimat tempat berakhirnya sanad"
- Menurut Ath Thibbi
الفاظ الحديث التى تتقوم بها معاني
"lafadz hadis yang dengan lafadz itu terbentuk makna"
Jadi pada dasarnya matan itu ialah berupa isi pokok dari sebuah hadis, baik itu berupa perkataan Nabi atau perkataan seorang sahabat tentang Nabi. Posisi matan dalam sebuah hadis amatlah penting karna dari matan hadis tersebutlah adanya berita dari Nabi atau berita dari sahabat tentang Nabi baik itu tentang syariat atau pun yang lainnya,
Contoh matan
عن أم المؤمنين عا ئشة رضى الله عنها قالت : قال رسول الله , من أحدث فى أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد. (رواه متفق عليه)
"warta dari Ummu Al Mukminin, 'Aisyah ra., ujarnya: 'Rasulullah SAW telah bersabda: barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan (agamaku), maka ia tertolak'. " (Hr. Bukhori dan Muslim)
Dari contoh hadist diatas yang dimaksud dengan matan hadis ialah lafadz yang dimulai dengan من أحدث hingga lafadz فهو رد atau dengan kata lain yang dimaksud dengan bagian matan dari contoh hadis di atas ialah lafadz من أحدث فى أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد"barang siapa yang mengada-ngadakan sesuatu yang bukan termasuk dalam urusan (agamaku), maka ia tertolak".
Rawi
Pengertian
الراوي في لغة : الذى يروي الحديث و نحوه( المنوز: ٥٩٠
Kata rawi atau ar-rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberikan hadits ( naqil al-hadits).
Sebenarnya, sanad dan rawi itu merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Sanad-sanad hadits pada tiap tabaqah-nya, juga disebut rawi, jika yang dimaksud dengan rawi adalah orang yang meriwayatkan dan memindahkan hadits. Akan tetapi, yang membedakan antara rawi dan sanad terletak pada pembukuan atau pen-tadwin-an hadits. Orang yang menerima hadits dan kemudian menghimpunnya dalam suatu kitab tadwin disebut perawi. Dengan demikian, maka perawi dapat disebut mudawwin (orang yang membukukan dan menghimpun hadits).
Contoh Rawi
حدثنا محمد بن معمر بن ربعي القيس، حدثنا أبو هشام المحزومي عن عبد الواحد وهو ابن زياد حدثنا عثمان بن حكيم حدثنا محمد ابن المنكدر عن عمران عن عثمان بن عفان قال ؛ قال رسول الله صلي الله عليه و سلم ؛ من توضأ فأحسن الوضوء خرجت خطاياه من جسده حتي تخرج من تحت أظفاره.(رواه مسلم)
Artinya:
" Telah menceritakan kepadaku Muhammad bin Ma'mur bin Rabi'i al-Qaisi, katanya telah menceritakan kepadaku Abu Hisyama al-Mahzumi dari Abu Al-Wahid yaitu Ibnu Ziyad, katanya telah menceritakan kepadaku 'Utsman bin Hakim, katanya telah menceritakan kepadaku Muhammad al-Munqadir, dari 'Amran, dari 'Utsman bin Affan r.a. ia berkata" Barang siapa yang berwudu' dengan sempurna (sebaik-baiknya wudu'), keluarlah dosa-dosanya dari seluruh badannya, bahkan dari bawah kukunya"(H.R. MUSLIM).
Dari nama Muhammad bin Ma'mur bin Rabi'il al-Qaisi sampai dengan 'Utsman bin 'Affan ra. adalah sanad dari hadits tersebut. Mulai kata "man tawadha'a" sampai dengan kata "tahta azhfarihi", adalah matannya, sedangkan Imam Muslim yang dicatat diujung hadits adalah perawinya, yang juga disebutmudawwin.
3. Syarat-syarat Rawi
Islam
Baligh
'Adil
Dhabith
Kesimpulan
Jadi yang disebut dengan struktur Hadits yaitu unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah Hadits. Yaitu harus ada Sanad (Mukharrij, Rawi, Shigat al-Ada') dan Matan.
Daftar Pustaka
http://stiqulumalhadis.blogspot.com/2012/01/rijalul-hadits-rawi.html
http://www.google.com/#q=pengertian+rawi+hadits
Solahudin, Agus, Uluumul Hadits, Bandung: Pustaka Setia, 2013.