SUCTION PUMP 1. Ruang Bedah Sentral dan Peralatannya Ruang Bedah Sentral atau Kamar Operasi adalah suatu unit khusus di rumah sakit, tempat untuk melakukan tindakan pembedahan, baik elektif maupun akut, yang membutuhkan keadaan suci hama (steril). Teori Dasar Ruang Bedah Sentral adalah suatu interaksi kompleks dari perangkat keras (hard ware), perangkat lunak (software), sumber daya manusia (brainware) dan lingkungan (environment). Pasien pun tidak bisa dikatakan hanya sebagai obyek pembedahan oleh karena dia juga berperan dan berkontribusi dalam menentukan keberhasilan tindakan pembedahan. Kesalahan dapat muncul dari setiap faktor, namun pada umumnya faktor manusia merupakan pembuat kesalahan yang terbanyak. Ruang operasi harus dibangun sesuai dengan persyaratan administratif dan teknis. Setiap komponen dari bangunan tersebut dapat saja memiliki risiko yang potensial, seperti bentuk atap atau plafon, bahan dinding dan lantai, sistem aliran dan pendinginan udara, sistem pembuangan, dan tata letak peralatan di dalamnya. Demikian pula sistem gas sentral, sterilisator, serta perlistrikan dan gen-set yang merupakan pendukung Ruang Bedah Sentral dapat berpotensi menimbulkan risiko. Berbagai prosedur dan standar yang merupakan pedoman bagi para profesional yang terlibat di dalamnya harus cukup lengkap dan selalu disesuaikan dengan situasikondisi terkini, sehingga tidak ada aktivitas yang tidak memiliki prosedur dan atau standarnya serta tidak ada prosedur yang sudah ketinggalan jaman. Peralatannya: 1) Mesin Anestesi 2) Meja Operasi 3) Lampu Operasi 4) Meja Mayo 5) Meja Instrumen 6) Standar Infus 7) Tabung O2 dan isinya 8) Tabung N2O dan isinya 9) Tempat Sampah Medis
10) Tempat Sampah Non Medis 11) Tempat Sampah Benda Tajam 12) Patient Monitor 13) Stetoskop 14) Lampu Ruangan 15) Suction Pump 16) Electric Couter 17) Instrumen Bedah 18) Kursi Mobile 19) Papan Baca Rontgen 20) Tromol Kassa Steril 21) Trolly Instrumen 22) Tempat Cuci Tangan
2. Suctiom pump merupakan alat elektromedik yang terdiri motor penggerak sistem hisap dan tabung vakum sebagai tempat medium yang dihisap nantinya, dua buah lubang pada tutup tabung ini masing-masng berfungsi sebagai hisap dan buang, selang hisap dihubungkan langsung dengan pasien yang buang dihubungkan dan yang buang dihubungkan dengan sistem hisap dari motor, sistem penghisap ini ada dua macam yaitu menggunakan kipas dan piston. Tabung berisi udara normal yang dihisap oleh motor akan mengakibatkan kevakuman tabung sehingga udara akan masuk melalui selain yang dihubungkan ke pasien dari sini akan terjadi penghisapan cairan yang menutupi lubang selang.
3.
PLN
Tabung 2 foot switch
motor
Manual switch
Tabung 1
selang
pasien Pengatur daya hisap
Cara kerja blok diagram : Dari jala-jala PLN tegangan AC 220V akan masuk ke koil motor yang dihubungkan dengan 2 saklar, yaitu foot switch dan manual switch, dengan tujuan untuk mempermudah operator dalam mengoperasikan alat. Setelah motor bekerja, daya hisap darri motor bias diatur dengan pengaturan daya hisap. Pada saat motor bekeja, tabung 2 divakumkan terlebih dahulu, tetapi sebelum tabung 2 vakum, tabung 1 yang juga berhubungan dengan tabung 2 vakum terlebih dahulu. Kevakuman tabung 1 inilah yang kemudian menimbulkan daya hisap pada selang. Cairan yang dihisap dari pasien memenuhi tabung 1, maka pembuangan cairan pasien dilanjutkan ke tabung 2.
4. Pra Instalasi Pada Peralatan Siapkan alat – alat yang akan digunakan, meliputi : 1) Mesin penghisap lendir (suction) 2) Selang penghisap lendir (sesuai kebutuhan) 3) Air matang untuk pembilas dalam tempatnya (kom) 4) Cairan desinfektan dalam tempatnya untuk merendam selang 5) Pinset anatomi untuk memegang selang 6) Spatel / sundip lidah yang dibungkus dengan kain kasa 7) Sarung tangan 8) Bak instrumen 9) Kasa 10) Bengkok 5. Maintenance Peralatan a. Harian -
Setelah digunakan, gunakan lap kering untuk membersihkan bodi alat agar tidak terjadi korosi
-
Lepaskan penekan tutup agar tidak cepat pecah pada bagian yang terkena tekanan
-
Bersihkan botol setela pemakaian
b. 3 Bulanan -
Cek dan bersihkan bagian-bagian alat
-
Cek kondisi filter, ganti bila perlu
-
Cek karet packing tabung, ganti bila perlu
-
Beri pelumas pada lager motor
-
Cek daya hisap, lakukan penyetelan bila perlu
-
Cek fungsi pelampung ( stop over flow )
c. 1 Tahunan -
Cek putaran motor, ganti cool booster bila perlu
-
Cek packing pada katup penghisap, ganti bila perlu
-
Cek kebocoran arus listrik
-
Cek hubungan pembumian
6. Troubleshooting Keluhan :
Daya hisap kurang
Tidak bisa menyedot cairan
Analisis kerusakan :
Oli habis
Selang bocor
Langkah perbaikan :
Periksa kabel power
Cek oli yang ada pada tabung
Cek semua selang penghubung
7. Kalibrasi alat Hampir semua ruang operasi pada Rumah Sakit menggunakan Suction Pump, maka alat tersebut harus mempunyai keakuratan yang tinggi. Kenyataan sekarang ini pada saat melakukan operasi bedah, daya hisap Suction Pump ini sering tidak sesuai dengan yang dibutuhkan, sehingga bisa jadi salah satu penghambat, dalam proses operasi. Oleh karena itu kalibrasi terhadap Suction Pump sangat diperlukan supaya hasil keluaran
dari alat tersebut mempunyai keakurasian yang baik. Untuk mengetahui kelayakan Suction Pump, dapat dilakukan dengan menganalisa hasil kalibrasi yang akan mendapat nilai ketidakpastian dan nilai koreks. Dari perhitungan tersebut di dapatkan nilai koreksi 1,8 mmHg sampai dengan 1,2 mmHg. dengan kesalahan relatif 0.0% sampai dengan 4,2% (Kesalahan maksimal yang diijinkan + 10 % sesuai dengan ECRI No. 433-0595) sehingga masih layak digunakan alat tersebur. Dari perhitungan diharapkan rumah sakit menggunakan Suction pump yang mempunyai resolusi alat yang lebih kecil. Agar perhitungan ketidakpastian semakin kecil. Cara kalibrasi suction pump ini adalah sebagai berikut : 1) Catat kondisi lingkungan. 2) Catat spesifikasi alat pada worksheet. 3) Berikan hisapan naik dan turun sesuai hisapan pengamatan yang ditentukan, baca dan catatlah nilai hisapan yang ditunjukkan pada alat hisap medik. 4) Tambahkan hisapan pada alat hisap medik untuk nilai pengamatan lain yang ditentukan dengan cara mengatur tombol hisap / regulator hisap. 5) Ulangi langkah pada no.3 & 4 sebanyak 3 kali untuk naik dan turun. 6) Setelah selesai melakukan pengambilan data, lepaskan selang pada input konektor manometer digital standar kemudian matikan alat hisap medik. 7) Rapikan alat hisap medik dan gulung selang penghubung / penghisap cairan. 8) Matikan manometer digital standar sesuai instruksi kerja alat.