SYOK OBSTETRI A. Peng Penger erti tian an Syo Syok k
Syok adalah suatu keadaan disebabkan gangguan sirkulasi darah ke dalam jaringan sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi jaringan dan tidak mampu mengeluarkan hasil metabolisme.
Syok adalah ketidakseimbangan antara volume darah yang beredar dan ketersediaan sistem
vascular bed sehingga menyebabkan terjadinya: 1.Hipotensi. 2.Penurunan atau pengurangan perfusi jaringan atau organHipoksia sel. 4. Perubahan metabolisme aerob menjadi anaerob.
Dengan demikian, dapat terjadi kompensasi peningkatan detak jantung akibat menurunnya tekanan darah menuju jaringan.
Jika ketidakseimbangan tersebut terus berlangsung, akan terjadi: 1. Semakin menurunnya aliran 02 dan nutrisi menuju jaringan. 2. Ketidakmampuan sistem sirkulasi unruk mengangkut CO2 dan hasil maabolisme lainnya sehingga terjadi timbunan asam laktat dan asam piruvat di jaringan tubuh dan menyebabkan asidosis metabolik. 3. Rendahnya aliran 02 menuju jaringan akan menimbulkan metabolisme anaerob yang akan menghasilkan produk samping: a. Timbunan asam laktat b. Timbunan Timbunan asam piruvat
Dampak gagalnya siklus Kreb adalah hipoksia sel yang terlalu lama yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada sistem enzim sel dan metabolisme sel.
B. Klas Klasif ifik ikas asii Syok Syok
1. Syok Hemoragik (Syok Hipovolemik) Syok hipovolemik adalah terganggunya system sirkulasi akibat dari volumedarah dalam pem p embu bu luh lu h da ra h ya n g be rk ur an . Pe rd ar ah an a da la h pe ny eb ab sy ok ya n g p al in g umum um um setelah trauma, dan hampir semua penderita dengan traumamul traumamulttiple ple ada ada kom kompone onen hipovolemia. 2. Syok Kardiogenik S y o k K a r d i o g e n i k Adalah gangg ngguan yang yang dis disebabka abkan n ole oleh penu penurrunan nan cura urah jantuk sistem sistemik ik padakeadaan padakeadaan volume volume intravascular intravascular yang yang cukup dan dapat mengakibatkan mengakibatkan hipoksia jaringan. Syok dapat terjadi karena disfungsi vntrikel kiri yang berat, te ta p idapat pula terjadi pada keadaan keadaan dimana fungsi fungsi ventrikel ventrikel kiri cukup baik 3. Syok Neurogenik Gambaran klasik dari syok neurogenik adalah hipotensi tanpa takikardi at au vasokonstriksi vasokonstriksi kulit. kulit. Tekanan Tekanan nadi yang yang mengecil mengecil tidak akan akan terlihat terlihat pada jenis syo k in i. Penderita yang diduga atau diketahu i pun ya syok neurogen ik pa da awal awalny nyaa har harus dirawat untuk hipovoleminya. 4. Syok Septik S y ok
y a ng
t i mb u l a k ib a t i n fe k si .
J a ra n g t e rj a di
t e ta p i
b i la
k e d a t a n g a n p e n d er e r i t a t e r tu t u n d a s e l a ma m a b e b er e r a p a j a m m a s a la l a h i n i m u ng ng k i n saj a terj adi .Syok .Syok sept septik ik dapa dapatt terj terjad adii pada pada pend pender erit itaa deng dengan an cede cedera ra peru perutt yang yang tembusserta kontaminasi rongga peritoneal dengan isi usus. Gejala yang dapat dilihat pada p a s i e n s e p t i c y a n g h i p o t e n s i f d a n a f e b r i l s e r i n g s e k a l i s a n g a t s u l i t dibedakan dibedakan dengan syok hemoragik C. Penyebab Syok
Syok Hipovalemi
a) Perdar darahan han b) Keh ilan gan pla sma ( misa l pa da l uka ba bakar). c) D eh i d ra s i, m i sa l k a r e n a p u a s a la m a , diar diare, e, munt muntah ah,, obst bstruks ruksii usus usus dan dan lain lain-l -lai ain. n.
Syok Anafilatik a) Antibiotik : Penisilin, sofalosporin, kloramfenikol, polimixin, ampoterisin B2 b) B i o l o g i s
Serum, um, antit ntitok okssin, pept peptiide, tokso ksoidt idtetanus nus, dan dan gamm amma
c) Makanan Makanan : Telur Telur,, susu, susu, dan dan udang/k udang/kepit epiting ing d) Lain-lain : Gigitan binatang, anestesi lokal
Syok Neurogenik a) D i s f u n g s i
sa ra f
si mp a ti s,
d i s e b a b k a n oleh trauma tulang
belakang dan dan spinal syok (trauma (trauma medulla medulla spinalis spinalis dengan quadrifleg quadriflegia ia atau para para flegia) flegia) b) R a n g s a n g a n h e b a t y a n g t i d a k menyenangkan, misal nyeri hebat c) Ra n gs an ga n p ad a me d ul la sp in a li s, misalny alnyaa peng pengg guna unaan obat obat anes nestesi d) Ra ng sa ng an pa ra si mp at is pa da ja nt un g yang me menyebabkan br bradikardi ja jantu ntung
mendadak. Hal ini terjadi pada orang yang pingsan mendadak akiba tgangguan emosional
Syok Kardiogenik (kegagalan kerja jantungnya sendiri):
a) Penyakit jantung iskemik, iskemik, seperti seperti infark; b) Obat-obat Obat-obat yang mendepresi mendepresi jantung jantung c) Ganggua Gangguan n irama irama jantung. jantung.
D. Tanda Tanda Dan Ge Geja jala la Syok Syok 1)
Sistem Kardiovaskuler
•
Gangguan sirkulasi perifer - pucat, ekstremitas dingin. Kurangnya pengisian vena perifer lebih bermakna dibandingkan penurunan tekanan darah.
•
Nadi cepat dan halus.
Tekanan darah rendah. Hal ini kurang bisa menjadi pegangan, karena adanya mekanisme
•
kompensasi sampai terjadi kehilangan 1/3 dari volume sirkulasi darah.
2)
•
Vena perifer kolaps. Vena leher merupakan penilaian yang paling baik.
•
CVP rendah.
Sistem Respirasi •
Pernapasan cepat dan dangkal 3) Sistem saraf pusat
•
Perubaha Perubahan n mental mental pasien pasien syok sangat bervar bervariasi iasi.. Bila Bila tekanan tekanan darah darah rendah rendah sampai sampai menyebabkan hipoksia otak, pasien menjadi gelisah sampai tidak sadar. Obat sedatif dan analget analgetika ika jangan jangan diberika diberikan n sampai sampai yakin yakin bahwa bahwa gelisah gelisahnya nya pasien pasien memang memang karena karena kesakitan. 4) Sist Sistem em Sal Salur uran an Cer Cerna na
•
Bisa terjadi mual dan muntah 5) Sistem Saluran Kencing
•
Produksi urin berkurang. Normal rata-rata produksi urin pasien dewasa adalah 60 ml/jam (1/5--1 ml/kg/jam).
E. Fas Fase Syo Syok
Perempuan hamil normal mempunyai toleransi terhadapa perdarahan 500-1000 ml pada wakt waktu u pers persal alina inan n tanpa tanpa bahaya bahaya oleh oleh karen karenaa daya daya adapta adaptasi si fisi fisiol olog ogik ik kardio kardiovas vaskul kular ar dan hematologik selama kehamilan. jika perdarahan terus berlanjut, akan timbul fase-fase syok sebagai berikut. berikut.
1. Fase Kompensasi
a. Rang Rangsa sang ngan an/r /ref efle lex x
simp simpat atis is::
Resp Respon on pert pertam amaa
terh terhad adap ap kehi kehila lang ngan an dara darah h
adal adalah ah
vasokontriksi pembuluh darah perifer untuk mempertahankan pasokan darah ke organ vital b. gejala klinik: klinik: pucat, pucat, takikardia, takikardia, takipnea. takipnea. 2. Fase Dekompensasi
a. Perdarahan Perdarahan lebih dari 1000 1000 ml pada pasien normal normal atau kurang kurang karena factor-fakto factor-faktorr yang ada b. Gejala klinik: sesuai gejala klinik syok diatas
c. Tera Terapi pi yang yang adeku adekuat at pada pada fase fase ini adalah adalah mempe memperb rbaik aikii kead keadaan aan denga dengan n cepat cepat tanpa tanpa meninggalkan efek samping 3. Fase Kerusakan Jaringan dan Bahaya Kematian
Penanganan perdarahan yang tidak adekuat menyebabkan hipoksia jaringan yang lama dan kenatian jaringan dengan akibat berikut: a. Asidos Asidosis is metabol metabolik: ik: disebabk disebabkan an metabol metabolism ismee anaerob anaerob yang terjadi terjadi karena karena kekurang kekurangan an oksigen b. Dilatasi Dilatasi arteriol: arteriol: akibat penumpukan penumpukan hasil metabolisme metabolisme selanjutnya selanjutnya menyebabkan menyebabkan penumpukan penumpukan dan stagnasi stagnasi darah di kapilar dan keluarnya keluarnya cairan ke dalam jaringan jaringan ekstravaskular c. Koagulasi Koagulasi intravaskular intravaskular yang luas disebabkan disebabkan lepasnya tromboplastin tromboplastin dari jaringan jaringan yang rusak d. Kegagalan jantung akibat berkurangnya aliran darah koroner
e. Dalam Dalam fase ini kemati kematian an menganc mengancam. am. Transfus Transfusii darah darah saja tidak tidak cukup cukup adekuat adekuat lagi dan jika penyembuhan penyembuhan dari fase akut terjadi, terjadi, sisa-sisa sisa-sisa penyembuhan penyembuhan akibat nekrosis nekrosis ginjal dan/atau hipofise akan timbul F. Pena Penang ngan anan an Syok Syok
Penanggu Penanggulang langan an syok syok dimulai dimulai dengan dengan tindakan tindakan umum umum yang bertuj bertujuan uan untuk untuk memperb memperbaiki aiki perfusi perfusi jaringan; jaringan; memperbaiki memperbaiki oksigenasi oksigenasi tubuh; dan mempertahankan mempertahankan suhu tubuh. Tindakan Tindakan ini tidak bergantung pada penyebab syok. Diagnosis harus segera ditegakkan sehingga dapat diberikan pengobatan pengobatan kausal. kausal. Segera berikan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip resusitasi ABC. Jalan nafas (A = air way) way) harus bebas kalau perlu dengan pemasangan pipa endotrakeal. Pernafasan (B = breathing )
harus terjamin, kalau perlu dengan memberikan ventilasi buatan dan pemberian oksigen 100%. Defisit volume peredaran darah (C = circulation) circulation) pada syok hipovolemik sejati atau hipovolemia relatif relatif (syok septik, syok neurogenik, neurogenik, dan syok anafilaktik) anafilaktik) harus diatasi dengan pemberian cairan intravena dan bila perlu pemberian obat-obatan inotropik untuk mempertahankan fungsi jantung atau obat vasokonstriktor untuk mengatasi vasodilatasi perifer. Segera menghentikan perdarahan yang terlihat dan mengatasi nyeri yang hebat, yang juga bisa merupakan penyebab syok. Pada syok septik, sumber sepsis harus dicari dan ditanggulangi. Langkah-langkah yang perlu dilakukan sebagai pertolongan pertama dalam menghadapi syok: Posisi Tubuh
1. Posisi Posisi tubuh tubuh penderi penderita ta diletakkan diletakkan berdasa berdasarkan rkan letak letak luka. luka. Secara umum posisi posisi penderit penderitaa dibaringkan telentang dengan tujuan meningkatkan aliran darah ke organ-organ vital. 2. Apabi Apabila la terd terdapa apatt trau trauma ma pada pada leher leher dan tula tulang ng bela belakan kang, g, pende penderi rita ta janga jangan n diger digerakk akkan an sampai persiapan transportasi selesai, kecuali untuk menghindari terjadinya luka yang lebih parah
atau
untuk
memberikan memberikan
pertolongan pertolongan
pertama seperti seperti
pertolongan pertolongan
untuk
membebaskan jalan napas. 3. Penderita Penderita yang mengalami mengalami luka luka parah pada bagian bagian bawah muka, atau atau penderita penderita tidak sadar, harus dibaringkan dibaringkan pada salah satu sisi tubuh (berbaring (berbaring miring) untuk memudahkan memudahkan cairan keluar dari rongga mulut dan untuk menghindari sumbatan jalan nafas oleh muntah atau darah. Penanganan yang sangat penting adalah meyakinkan bahwa saluran nafas tetap terbuka untuk menghindari terjadinya asfiksia. 4. Pende Penderit ritaa denga dengan n luka luka pada pada kepal kepalaa dapat dapat dibar dibaring ingka kan n tele telenta ntang ng datar datar atau atau kepal kepalaa agak agak ditinggikan. Tidak dibenarkan posisi kepala lebih rendah dari bagian tubuh lainnya. 5. Kalau Kalau masih ragu tentang tentang posisi posisi luka penderita penderita,, sebaikn sebaiknya ya penderita penderita dibaringk dibaringkan an dengan posisi telentang telentang datar. 6. Pada penderit penderita-pe a-pende nderit ritaa syok syok hipovol hipovolemi emik, k, baringka baringkan n penderi penderita ta telentang telentang dengan kaki ditinggikan 30 cm sehingga aliran darah balik ke jantung lebih besar dan tekanan darah menjadi menjadi mening meningkat. kat. Tetapi Tetapi bila bila penderi penderita ta menjadi menjadi lebih lebih sukar sukar bernafa bernafass atau atau penderi penderita ta menjadi kesakitan segera turunkan kakinya kembali.
Pertahankan Respirasi
1. Bebaskan Bebaskan jalan jalan napas. Lakukan penghisapan, penghisapan, bila bila ada sekresi sekresi atau muntah. 2. Tenga ngadah
kepal pala-to -topang pang
dagu,
kalau
per perlu
pasa asang
alat
bant bantu u
jalan
nafa nafass
(Gudel/oropharingeal airway). airway). 3. Beri Berikan kan oks oksige igen n 6 liter liter/me /menit nit 4. Bila pernapasan/ventilasi tidak adekuat, berikan oksigen dengan pompa sungkup Ambu (Ambu
bag ) atau ETT. Pertahankan Sirkulasi
Segera pasang infus intravena. Bisa lebih dari satu infus. Pantau nadi, tekanan darah, warna kulit, isi vena, produksi urin, dan (CVP). G. Penata Penatalak laksan sanaan aan a. Syok Syok Hipova Hipovalem lemii Penatalaksanaan
Pasang satu atau lebih jalur infus intravena no. 18/16. Infus dengan cepat larutan kristaloid atau kombinasi larutan kristaloid dan koloid sampai vena (v. jugularis) yang kolaps terisi. Sementara, bila diduga syok karena perdarahan, perdarahan, ambil contoh darah dan mintakan darah. Bila telah jelas ada peningkatan peningkatan isi nadi dan tekanan darah, infus harus dilambatkan. dilambatkan. Bahaya infus yang cepat adalah udem paru, terutama terutama pasien tua. Perhatian Perhatian harus ditujukan agar jangan jangan sampai terjadi terjadi kelebihan cairan. Pemantauan yang perlu dilakukan dalam menentukan kecepatan infus:
Nadi: nadi yang cepat cepat menunjukkan menunjukkan adanya hipovolemia. hipovolemia. Tekanan darah: darah: bila tekanan darah < 90 mmHg pada pasien normotensi atau tekanan darah turun > 40 mmHg pada pasien hipertensi, menunjukkan masih perlunya transfusi cairan.
Produksi urin. Pemasangan kateter urin diperlukan untuk mengukur produksi urin. Produksi urin
harus harus diperta dipertahanka hankan n minima minimall 1/2 ml/kg/j ml/kg/jam. am. Bila Bila kurang, kurang, menunj menunjukka ukkan n adanya adanya hipovole hipovolemia. mia. Cairan diberikan sampai vena jelas terisi dan nadi jelas teraba. Bila volume intra vaskuler cukup, tekan tekanan an darah darah baik, baik, produ produksi ksi urin urin < 1/2 1/2 ml/kg ml/kg/ja /jam, m, bisa bisa dibe diberi rikan kan Lasix Lasix 20-40 20-40 mg untuk untuk mempert mempertahank ahankan an produks produksii urine. urine. Dopamin Dopamin 2--5 2--5 µg/kg/m µg/kg/meni enitt bisa bisa juga juga digunak digunakan an pengukur pengukuran an tekanan vena sentral (normal 8--12 cmH2O), dan bila masih terdapat gejala umum pasien seperti gelisah, rasa haus, sesak, pucat, dan ekstremitas dingin, menunjukkan masih perlu transfusi cairan. b. Syok Neurogenik
Penatalaksanaan
Pasi Pasienen-pas pasie ien n yang yang dike diketa tahui hui/di /didug dugaa menga mengala lami mi syok syok neuro neuroge genik nik harus harus diter diterapi api sebag sebagai ai hipovolemia. Pemasangan kateter untuk mengukur tekanan vena sentral akan sangat membantu pada kasus-kasus kasus-kasus syok yang meragukan. meragukan. c. Syok Syok Kardi Kardiog ogeni enik k Penatalaksanaan •
Bila mungkin pasang CVP.
•
Dopamin 10--20 µg/kg/menit, meningkatkan kekuatan, dan kecepatan kontraksi jantung serta meningkatkan aliran darah ginjal.
d. Syok Anafilak Anafilaktik tik Penatalaksanaan
Penanggulangan syok anafilaktik memerlukan tindakan cepat sebab penderita berada pada keadaan gawat. Sebenarnya, pengobatan syok anafilaktik tidaklah sulit, asal tersedia obat-obat emerjensi dan alat bantu resusitasi gawat darurat serta dilakukan secepat mungkin. Hal ini diperlukan karena kita kita berpacu berpacu dengan dengan waktu waktu yang singkat singkat agar agar tidak tidak terjadi terjadi kematia kematian n atau atau cacat cacat organ organ tubuh tubuh menetap.
Kalau terjadi komplikasi syok anafilaktik setelah kemasukan obat atau zat kimia, baik peroral maupun parenteral, maka tindakan yang perlu dilakukan, adalah: 1. Segera Segera baringka baringkan n penderita penderita pada alas alas yang keras. keras. Kaki diangkat diangkat lebih lebih tinggi dari dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena, dalam usaha memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah. 2. Penilai Penilaian an A, B, C dari tahapan tahapan resusi resusitas tasii jantung jantung paru, paru, yaitu: yaitu: A. Airway 'penilaian jalan napas'. Jalan napas harus dijaga tetap bebas, tidak ada
sumbatan sama sekali. Untuk penderita yang tidak sadar, posisi kepala dan leher diatur diatur agar agar lidah lidah tidak tidak jatuh jatuh ke belakan belakang g menutupi menutupi jalan napas, napas, yaitu yaitu dengan dengan melakukan ekstensi kepala, tarik mandibula ke depan, dan buka mulut. B. Breathing Breathing support, support, segera memberikan bantuan napas buatan bila tidak ada tanda-
tanda bernapas, baik melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung. Pada syok anafilaktik yang disertai udem laring, dapat mengakibatkan terjadinya obstruksi jalan napas total atau parsial. parsial. Penderita Penderita yang mengalami mengalami sumbatan sumbatan jalan napas parsial, parsial, selain ditolong ditolong dengan obat-obata obat-obatan, n, juga harus diberikan diberikan bantuan bantuan napas dan oksigen. Penderita dengan sumbatan jalan napas total, harus segera ditolong dengan lebih aktif, melalui intubasi endotrakea, krikotirotomi, atau trakeotomi. C. Circulation support , yaitu bila tidak teraba nadi pada arteri besar (a. karotis, atau a.
femoralis), segera lakukan kompresi jantung luar. Penilaian A, B, C ini merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuan hidup dasar yang penatalaksanaanny penatalaksanaannyaa sesuai dengan protokol protokol resusitas resusitasii jantung jantung paru. 3. Segera Segera berikan berikan adrenali adrenalin n 0.3--0.5 0.3--0.5 mg larutan larutan 1 : 1000 1000 untuk penderi penderita ta dewasa dewasa atau 0.01 0.01 mk/kg mk/kg untuk untuk penderi penderita ta anak-ana anak-anak, k, intramu intramusku skular lar.. Pember Pemberian ian ini dapat dapat diulang diulang tiap tiap 15 meni menitt samp sampai ai keada keadaan an memb membai aik. k. Bebe Bebera rapa pa penul penulis is menga menganju njurk rkan an pember pemberian ian infus infus kontinyu adrenalin 2--4 ug/menit. 4. Dalam Dalam hal terjadi terjadi spasme spasme bronkus bronkus di mana mana pemberian pemberian adrenali adrenalin n kurang memberi memberi respons respons,, dapat ditambahkan aminofilin 5--6 mg/kgBB intravena dosis awal yang diteruskan 0.4--0.9 mg/kgBB/menit dalam cairan infus.
5. Dapat Dapat diberika diberikan n kortiko kortikoste steroid roid,, misaln misalnya ya hidroko hidrokorti rtison son 100 mg atau deksam deksameta etason son 5--10 mg intravena sebagai terapi penunjang untuk mengatasi efek lanjut dari syok anafilaktik atau syok yang membandel. 6. Bila Bila tekanan tekanan darah darah tetap rendah, rendah, diperlukan diperlukan pemasang pemasangan an jalur intrave intravena na untuk koreksi koreksi hipovolemia hipovolemia akibat kehilangan kehilangan cairan ke ruang ekstravaskular ekstravaskular sebagai tujuan utama dalam mengatasi syok anafilaktik. Pemberian cairan akan meningkatkan tekanan darah dan curah jantung serta mengatasi mengatasi asidosis laktat. laktat. Pemilihan jenis cairan antara larutan larutan kristaloid dan koloid tetap merupakan perdebatan didasarkan atas keuntungan dan kerugian mengingat terj terjadi adinya nya penin peningk gkat atan an perme permeabi abili lita tass atau atau keboc kebocora oran n kapil kapiler er.. Pada Pada dasar dasarnya nya,, bila bila memberikan larutan kristaloid, maka diperlukan jumlah 3--4 kali dari perkiraan kekurangan volume plasma. Biasanya, pada syok anafilaktik berat diperkirakan terdapat kehilangan cairan cairan 20--40 20--40% % dari dari volume volume plasma. plasma. Sedangk Sedangkan an bila bila diberi diberikan kan laruta larutan n koloid, koloid, dapat dapat diberikan dengan jumlah yang sama dengan perkiraan kehilangan volume plasma. Tetapi, perlu dipikirkan dipikirkan juga bahwa larutan larutan koloid plasma protein protein atau dextran dextran juga bisa melepaskan histamin. 7. Dalam Dalam keadaan keadaan gawat, gawat, sangat sangat tidak bijaksa bijaksana na bila penderita penderita syok anafila anafilaktik ktik dikirim dikirim ke rumah sakit, karena dapat meninggal dalam perjalanan. Kalau terpaksa dilakukan, maka penanganan penanganan penderita penderita di tempat kejadian sudah harus semaksimal semaksimal mungkin sesuai dengan fasilitas yang tersedia dan transportasi penderita harus dikawal oleh dokter. Posisi waktu dibawa harus tetap dalam posisi telentang dengan kaki lebih tinggi dari jantung. 8. Kala Kalau u syok syok suda sudah h tera terata tasi si,, pend pender erit itaa jang jangan an cepa cepatt-ce cepa patt dipu dipula lang ngka kan, n, teta tetapi pi haru haruss diawasi diawasi/dio /diobse bservas rvasii dulu dulu selama selama kurang kurang lebih lebih 4 jam. Sedangk Sedangkan an penderi penderita ta yang telah telah mendapat mendapat terapi adrenalin adrenalin lebih dari 2--3 kali suntikan, suntikan, harus dirawat dirawat di rumah rumah sakit sakit semalam untuk observasi.
H. Penceg Pencegah ahan an Syok Syok
Pence Pencega gahan han syok syok meru merupak pakan an langk langkah ah terpe terpenti nting, ng, teta tetapi pi terny ternyat ataa tidak tidakla lah h muda mudah h untuk untuk dilaksanakan. Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan, antara lain: 1. Pemberian Pemberian obat harus benar-benar benar-benar atas atas indikasi indikasi yang yang kuat kuat dan tepat. 2. Indiv Individu idu yang memp mempuny unyai ai riwa riwayat yat penyaki penyakitt asma asma dan dan orang orang yang memp mempuny unyai ai riwa riwaya yatt alerg alergii terha terhada dap p banya banyak k obat, obat, memp mempuny unyai ai risi risiko ko lebih lebih tingg tinggii terha terhadap dap kemu kemungk ngkina inan n terjadinya syok anafilaktik. 3. Penting Penting menyadari menyadari bahwa bahwa tes kulit kulit negati negatif, f, pada umumnya umumnya penderi penderita ta dapat mentoler mentoleransi ansi pemberian pemberian obat-obat obat-obat tersebut, tersebut, tetapi tidak berarti pasti penderita penderita tidak akan mengalami mengalami reaksi anafilaktik. Orang dengan tes kulit negatif dan mempunyai riwayat alergi positif mempuny mempunyai ai kemungk kemungkinan inan reaksi reaksi sebesar sebesar 1--3% 1--3% dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan kemungk kemungkinan inan terjadinya reaksi 60%, bila tes kulit positif. 4. Yang Yang paling paling utama utama adala adalah h harus harus sela selalu lu ters tersedi ediaa obat obat penaw penawar ar untuk untuk menga menganti ntisip sipas asii kemungkinan terjadinya reaksi anafilaktik atau anafilaktoid serta adanya alat-alat bantu resusitasi kegawatan. Mempertahankan Suhu Tubuh
Suhu Suhu tubuh tubuh diper diperta tahan hanka kan n denga dengan n mema memakai kaika kan n seli selimu mutt pada pada pende penderi rita ta untuk untuk mence mencega gah h kedingi kedinginan nan dan menceg mencegah ah kehilang kehilangan an panas. panas. Jangan Jangan sekali sekali-kal -kalii memanas memanaskan kan tubuh tubuh penderi penderita ta karena akan sangat berbahaya. Pemberian Cairan
1. Jangan Jangan memberik memberikan an minum kepada kepada penderita penderita yang tidak sadar, sadar, mual-mu mual-mual, al, muntah, muntah, atau kejang karena bahaya terjadinya aspirasi cairan ke dalam paru. 2. Jang Jangan an memb member erii minum minum kepada kepada pende penderi rita ta yang yang akan akan dioper dioperasi asi atau dibius dibius dan dan yang yang mendapat trauma pada perut serta kepala (otak). 3. Pende Penderit ritaa hanya hanya boleh boleh minum minum bila bila pende penderit ritaa sadar sadar betul betul dan dan tidak tidak ada indika indikasi si kontra. kontra. Pemberian minum harus dihentikan bila penderita menjadi mual atau muntah. 4. Cair Cairan an intra intrave vena na sepe sepert rtii larut larutan an isot isotoni onik k kris krista talo loid id meru merupak pakan an piliha pilihan n perta pertama ma dalam dalam mela melakuk kukan an resu resusit sitas asii cair cairan an untuk untuk menge mengemb mbal alika ikan n volume volume intra intravas vaskul kuler er,, volu volume me
inte inters rsti titi tial al,, dan dan intr intraa sel. sel. Cair Cairan an plas plasma ma atau atau peng pengga gant ntii plas plasma ma berg bergun unaa untu untuk k meningkatkan tekanan onkotik intravaskuler. 5. Pada Pada syok syok hipov hipovol olem emik, ik, juml jumlah ah caira cairan n yang yang dibe diberi rikan kan harus harus seim seimban bang g denga dengan n juml jumlah ah cairan yang hilang. Sedapat mungkin diberikan jenis cairan yang sama dengan cairan yang hilang, hilang, darah darah pada perdarahan perdarahan,, plasma plasma pada luka bakar. bakar. Kehila Kehilangan ngan air harus diganti diganti dengan larutan hipotonik. Kehilangan Kehilangan cairan berupa air dan elektrolit harus diganti dengan larutan isotonik. Penggantian volume intra vaskuler dengan cairan kristaloid memerlukan volume 3--4 kali volume perdarahan perdarahan yang hilang, sedang bila menggunakan larutan koloid memerlukan jumlah yang sama dengan jumlah perdarahan yang hilang. Telah diketahui bahwa transfusi transfusi eritrosit eritrosit konsentrat konsentrat yang dikombinasi dikombinasi dengan larutan larutan ringer laktat sama efektifnya dengan darah lengkap. 6. Pema Pemant ntau auan an teka tekana nan n vena vena sent sentra rall pent pentin ing g untu untuk k menc menceg egah ah pemb pember eria ian n cair cairan an yang yang berlebihan. berlebihan. 7. Pada penanggu penanggulang langan an syok kardiogeni kardiogenik k harus harus dicegah dicegah pember pemberian ian cairan cairan berleb berlebihan ihan yang akan akan memb membeb ebani ani jantu jantung. ng. Haru Haruss diper diperhat hatika ikan n oksig oksigena enasi si darah darah dan dan tinda tindakan kan untuk untuk menghilangkan nyeri. 8. Pemberian cairan pada syok septik harus dalam pemantauan ketat, mengingat pada syok
sept septik ik bias biasany anyaa terda terdapat pat gangg ganggua uan n orga organ n maje majemu muk k Multiple (Multiple Organ Disfunction Disfunction). ). Diperlukan pemantauan alat canggih berupa pemasangan CVP, "Swan Ganz" kateter, dan pemeriksaan pemeriksaan analisa analisa gas darah.