BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara
selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi
maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti
kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitasi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.
Anak merupakan bagian dari keluarga, sering dikatakan sebagai potret
atau gambaran dari orang tuanya saat masih kecil. Namun tidaklah demikian
karena anak merupakan individu tersendiri yang tumbuh dan berkembang
secara unik dan tidak dapat diulang setelah usia bertambah.
Pada anak usia prasekolah, anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Tidak hanya kemajuan fisik tetapi juga secara sosial dan
emosional. Anak usia prasekolah ini sedang dalam proses awal pencarian
jati dirinya. Beberapa prilaku yang tidak ada, sekarang muncul.
Secara fisik dan psikis usia ini adalah usia yag rentan berbagai
penyakit dan menimbulkan masalah yang dapat mempengaruhi tumbuh kembang
anak jika kondisi kesehatan anak tidak ditangani secara baik oleh
praktisi kesehatan dan juga usaha-usaha pencegahan adalah yang tetap
paling baik dilakukan.
Keperawatan keluarga berkaitan erat dengan upaya keluarga mempunyai
kemampuan dalam menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan. Perawat
dapat menbantu keluarga dalam memecahkan masalah kesehatannya sehingga
mencapai keadaan keluarga yang optimal.
Suatu peran penting keluarga terkait dengan perawatan anak adalah
peran pengasuhan (parenting role), yang sama dalam menjalankan peran ini
keluarga sangat dipengaruhi oleh faktor usia orang tua, keterlibatan ayah
atau suami dala pengasuhan anak, latar belakang pendidikan orang tua,
pengalaman sebelumnya dalam mengasuh anak, stress yang dialami orang tua,
dan hubungan suami istri. Berkaitan dengan perawatan anak di rumah sakit,
keluarga punya tugas adaptif, yaitu meneriama kondisi anak, mengelola
kondisi anak, memnuhi kebutuhan perkembangan anak, memenuhi kebutuhan
perkembangan keluarga, menghadapi stressor dengan positif, membatu
keluarga untuk mengelola perasaanyang ada,mendidik anggota keluarga yang
lain tentang kondisi anak yang sedang sakit, dan mengembangkan sisitem
dukungan social keluarga dengan anak prasekolah.
B. TUJUAN
a. Tujuan Intruksional Umum :
Mahasiswa mampu menerapkan konsep asuhan keperawatan keluarga
dengan anak prasekolah.
b. Tujuan Instruksional Khusus :
1. Mahasiswa mampu menjelaskan definisi keluarga.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan tahap tumbuh kembang anak usia
prasekolah.
3. Mahasiswa mampu menjelaskan tugas perkembangan keluarga dengan
anak prasekolah.
4. Mahasiswa mampu menjelaskan masalah-masalah pada anak usia
prasekolah.
5. Mahasiswa mampu menjelaskan bimbingan selama fase prasekolah.
6. Mahasiswa mampu menjelaskan asuhan keperawatan keluarga dengan
anak prasekolah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi keluarga
a) Friedman (1998)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional serta
individual memepunyai peran masing-masing yang merupakan
bagian dari keluarga.
b) Sayekti (1994)
Keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas
dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis
yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang
perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik
anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal dalamsebuah rumah
tangga.
c) Sumardjan (1993)
Keluarga adalah sekelompok manusia yang para warganya ter
ikat dengan jalur keturunan.
d) Burgess dan Locke (1992)
Keluarga adalah unit sosial terkecil dari individu-individu
yang diikat oleh perkawinan (suami-istri), darah atau
adopsi (orang tua-anak), dan dalam kasus keluarga luas
terlihat adanya nenek atau kakek dengan cucu.
e) Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang masing masing mempunyai hubungan
kekerabatan yang terdiri dari bapak,ibu,adik,kakak,kakek,
dan nenek.
f) Sperdley dan Allender (1996)
Keluarga adalah satu atau lebih individu yang tinggal
barsama,sehingga mempunyai ikatan emosional dan
mengembangkan dalam intelerasi social,peran dan tugas.
2. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a) Fungsi afektif
Fugsi afektif berhubungan erat dengan fungsi internal
keluarga yang merupakan basis kekuatan krluarga.fungsi
aktif berguna untuk pemenuhan kebutuhan psikososial.
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia.
d) Fungsi ekonomi
Fungsi ekonomi merupakan fungsi keluarga untuk memenuhi
kebutuhan seluruh anggota seperti memenuhi kebutuhan
makanan, pakaian, dan tempat tinggal.
e) Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga juga berperan atau berfungsi untuk melaksanakan
praktek asuhan kesehatan ,yaitu untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan dan atau merawat anggota keluarga yang
sakit.
Fungsi keluarga nenurut Allender(1998)
a) .Affection
1) Menciptakan suasana persaudaraan atau menjaga
perasaan
2) Mengembangkan kehidupan sexual dan kebutuhan sexual.
b) Security and acceptance
1) Mempertahankan kebutuhan fisik
2) Menerima individu sebagai anggota keluarga
c) Identity and satisfaction
1) Mempertahankan motivasi
2) Mengembangkan peran dan self image
3) Mengidentifikasi tingkat social dan kepuasan
aktifitas
d) Affiliation and companionship
1) Mengembangkan pola komunikasi
2) Mempertahankan hubungan yang harmonis
e) Socialization
1) Mengenal kultur (nilai dan prilaku)
2) Aturan atau pedoman hubungan internal dan eksternal
3) Melepas anggota
f) Controls
1) Mempertahankan control social
2) Adanya pembagian kerja
3) Penempatan dan menggunakan sumber daya yang ada
3. Dimensi dasar struktur keluarga
Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
a) Pola dan proses komunikasi
Pola interaksi keluarga yang berfungsi:
1) Bersifat terbuka dan jujur
2) Selalu menyelesaikan konflik keluarga
3) Berpikiran positif
4) Tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri
b) Struktur peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai
dengan posisi social yang diberikan.
c) Struktur kekuatan
Kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari
individu untuk mengendalikan atau mempengaruhi untuk
merubah perilaku orang lain kearah positif.
Ada beberapa macam tipe struktur kekuatan:
1) Legitimate power
2) Referent power
3) Reward power
4) Coercive power
5) Affective power
d) Nilai – nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang
secara sadar atau tidak, mempersatukan anggota keluarga
dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan.
Norma adalah pola perilaku yang baik, menurut masyarakat
berdasarkan system nilai dalam keluarga.
Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
4. Peran perawat keluarga
a) Perawat sebagai pendidik
b) Perawat sebagai koordinator
c) Perawat sebagai pelaksana
d) Perawat sebagai pengawas kesehatan
e) Perawat sebagai konsultan
f) Perawat sebagai kolaborasi
g) Perawat sebagai fasilitator
h) Perawat sebagai penemu kasus
i) Perawat sebagai modifikasi lingkungan
B. Perkembangan anak usia prasekolah
1. Tahap tumbuh kembang anak usia prasekolah (3-6 tahun)
a) Definisi tumbuh kembang pada anak
1) Pertumbuhan (Growth)
Berkembangan dengan perubahan dalam besar, jumlah,
ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat (kg/gr)
atau ukuran panjang (meter/centimeter) (Soetjiningsih
: 1998).
Menurut Whaley dan Wong, pertumbuhan sebagai suatu
peningkatan jumlah atau ukura\ sel tubuh yang
ditunjukkan dengan adanya peningkatan ukuran dan
berat seluruh bagian tubuh (Supartini, Yupi : 2004).
2) Perkembangan (Development)
Menurut Whaley dan Wong, perkembangan manitik
beratkan pada perubahan yang terjadi secara bertahap
dari tingkat yang paling rendah ke tingkat yang
paling tinggi dan kompleks melalui proses maturasi
dan pembelajaran ( Supartini, Yupi: 2004).
Perkembangan adalah pertambahan kemampuan struktur
dan fungsi tubuh yang lebih komleks dalam pola yang
teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari
proses pematangan ( Soetjiningsih : 1998).
b) Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
1) Pertumbuhan
Beberapa aspek pertumbuhan fisik terus menjadi stabil
dalam tahun prasekolah. Waktu rata-rata denyut
jantung dan pernapasan menurun hanya sedikit
mendekati 90x/menit dan pernapasan 22-24x/menit. TD
meningkat sedikit ke nilai rata-rata 95/58mmHg. Berat
badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun,
berat rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21
kg, hampir 6 kali berat badan lahir. Prasekolah
bertumbuh 2-3 inci per tahun, panjang menjadi dua
kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun,dan berada
pada tinggi rata-rata 43 inci pada ulang tahun kelima
mereka. Perpanjangan tungkai kaki menghasilkan
penampilan yang lebih kurus. Kepala sudah mencapai
90% dari ukuran orang dewasa pada ulang tahun ke
enam. Perbedaan kecil terjadi antara jenis kelamin,
walaupun anak laki-laki sedikit lebih besar dengan
lebih banyak otot dan kurang jaringan lemak.
Kekurangan nutrisi umunya terjadi pada anak-anak
berusia dibawah 6 tahun adalah kekurangan vitamin A
dan C serta zat besi.
2) Perkembangan
a) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada
dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan
pola sosialisasinya.
b) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri
sendiri, seperti mandi, makan, minum, menggosok
gigi, BAK, dan BAB.
c) Mulai memahami waktu.
d) Penggunaan tangan primer terbentuk.
c) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah
masuk pada fase falik. Selama fase ini, genitalia menjadi
area yang menarik dan area tubuh yang sensitif. Anak mulai
mengetahui perbedaan jenis kelamin dengan mengetahui adanya
perbedaan jenis kelamin.
Negatif : Memegang genetalia
Positif : Egosentris: sosial interaksi : mempertahankan
keinginan
d) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah
adalah inisiatif vs rasa bersalah. Perkembangan ini
diperoleh dengan cara mengkaji lingkungan melalui kemampuan
bereksplorasi terhadap lingkungannya. Anak belajar
mengendalikan diri dan memanipulasi lingkungan. Inisiatif
berkembang dengan teman sekelilingnya. Kemampuan anak
berbahasa meningkat. Anak mulai menuntut untuk melakukan
tugas. Hasil akhir yang diperoleh adalah menghasilkan suatu
prestasinya.
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak
mampu berpretasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak
kurang bersosialisasi, lebih marah, mengalami regresi,
yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
e) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional. Karakteristik utama perkembangan
intelektual tahap ini didasari sifat egosentris. Pemikiran
di dominasi oleh apa yang dilihat, dirasakan dan dengan
pengalaman lainnya.
Fase ini dibagi menjadi 2 yaitu:
1) Prokonseptual ( 2- 4 tahun )
Anak mengembangkan kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bermasyarakat.
Anak mulai mengembangkan sebab-akibat, trial dan
error dan menginterpretasikan benda/kejadian. Anak
mulai menggunakan sinbul kata-kata, mengingat masa
lalu, sekarang dan yang akan datang.
2) Intuitive thuoght ( 4-6 tahun )
Anak mampu bermasyarakat namun masih belum mampu
berpikir timbal balik. Anak biasanya banyak meniru
perilaku orang dewasa tetapi sudah bisa memberi
alasan pada tindakan yang dilakukan.
f) Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki
fase prekonvensional. Anak belajar baik dan buruk, benar
dan salah melalui budaya sebagai dasar peletakan nilai
moral.
Fase ini terdiri dari 3 tahapan yaitu:
1) Didasari adanya rasa egosentris pada anak, yaitu
kebaikan
2) Orientasi hukuman dan ketaatan
3) Anak berfokus pad motif yang menyenangkan sebagai
suatu kebaikan
2. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a) Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang
tuanya, tetapi mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat
dirusak
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
b) Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi
lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c) Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan
mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi
untuk memahami, mengatasi masalah.
d) Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap,Ketidaktahuan
4) Objek bayangan, tak dikenal.
3. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
a) Membantu anak untuk bersosialisasi
b) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan
anak yang lain (tua) juga harus dipenuhi.
c) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
d) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
e) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan anak.
4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
Pola pertumbuhan dan perkembangan secara normal antara anak yang
satu dengan yang lainnya pada akhirnya tidak selalu sama, karena
dipengaruhi oleh interaksi banyak faktor. Menurut Soetjiningsih
(2002), faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang, yaitu:
a) Genetika
1) Perbedaan ras, etnis, atau bangsa
2) Keluarga,
Ada keluarga yang cenderung mempunyai tubuh gemuk
atau perawakan pendek
3) Umur
Masa prenatal, masa bayi, dan masa remaja merupakan
tahap yang mengalami pertumbuhan cepat dibandingkan
dengan masa lainnya.
4) Jenis kelamin
Wanita akan mengalami pubertas lebih dahulu
dibandingkan laki-laki.
5) Kelainan kromosom
Dapat menyebabkan kegagalan pertumbuhan, misalnya
sindrom down.
b) Pengaruh hormone
Pengaruh hormon sudah terjadi sejak masa prenatal, yaitu
saat janin berumur empat bulan. Pada saat itu terjadi
pertumbuhan yang cepat. Hormon yang berpengaruh terutama
adalah hormon pertumbuhan somatotropin yang dikeluarkan
oleh kelenjar pituitari.
Selain itu kelenjar tiroid juga menghasilkan kelenjar
tiroksin yang berguna untuk metabolisme serta maturasi
tulang, gigi, dan otak.
c) Faktor lingkungan
Faktor kelompok yang dapat berpengaruh dikelompokkan
menjadi tiga, yaitu pranatal, kelahiran, dan pascanatal.
d) Faktor prenatal
1) Gizi, nutrisi ibu hamil akan mempengaruhi pertumbuhan
janin, terutama selama trimester akhir kehamilan
2) Mekanis, posisi janin yang abnormal dalam kandungan
dapat menyebabkan kelainan conginetal, misalnya club
foot
3) Toksin, zat kimia, radiasi
4) Kelainan endokrin
5) Infeksi TORCH atau penyakit menular seks
6) Kelainan imunologi,
7) Psikologis ibu
e) Faktor kelahiran
Riwayat kelahiran dengan vakum ekstraksi atau forcep dapat
menyebabkan trauma kepala pada bayi sehingga beresiko
terjadinya kerusakan jaringan otak.
f) Faktor pascanatal
Seperti lainnya pada masa prenatal, faktor yang berpengaruh
terhadap TUMBANG anak adalah gizi, penyakit kronis/
kelainan konginetal, lingkungan fisik dan kimia,
psikologis, endokrin, sosioekonomi, lingkungan pengasuhan,
stimulasi, dan obat-obatan
5. Masalah-masalah pada anak usia prasekolah
a) Masalah kesehatan
Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah
seperti; diare, cacar air, difteri, dan campak.
b) Hubungan keluarga
Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan
kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak
diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering
membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.
c) Bahaya fisik
1) Kecelakaan
Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk
bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu.
Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik
namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak
lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi
psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap
kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang
menjadi masa malu.
2) Keracunan
Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala
sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu
berbahaya atau tidak.
d) Bahaya Psikologis
Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak
mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak
kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi,
yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya
mengompol dan menghisap jempol.
e) Gangguan tidur
Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama
tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami
mimpi buruk biasanya akan benar-benar terbangun dan dapat
mengingat kembalimimpinya secara terperinci.
Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang
normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan
orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang
sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah
psikis.
Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau
film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan
terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan
pada anak-anak yang berumur 3-4 tahun, karena mereka belum
bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan.
Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat
setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan
yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa
yang telah dialaminya.
Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam
keadaan tertidur anak bangkit dari tempat tidurnya dan
berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur sambil
berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM)
dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap
episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa
menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena anak
menjerit-jerit dan panik, keadaan ini paling sering
ditemukan pada anak yang berumur 3-8 tahun.
Untuk anak yang susah tidur bisa dilakukan beberapa
tindakan berikut:
1) Ajak anak kembali ketempat tidurnya.
2) Berikan cerita yang pendek.
3) Tawari untuk ditemani oleh boneka atau selimut
kesayangannya.
4) Gunakan lampu redup.
f) Masalah Pelatihan Buang Air (Toileting)
Pelatihan buang air besar biasanya mulai dilakukan pada
saat anak berumur 2-3 tahun, sedangkan pelatihan buang air
kecil dilakukan pada umur 3-4 tahun. Pada umur 5 tahun,
kebanyakan anak sudah dapat melakukan buang air sendiri;
melepas pakaian dalamnya sendiri, membersihkan dan
mengeringkan penis, vulva maupun anusnya sendiri serta
kembali memakai pakaian dalamnya sendiri.
Tetapi sekitar 30% anak berusia 4 tahun dan 10% anak
berusia 6 tahun masih mengompol pada malam hari.
Cara terbaik untuk menghindari masalah pelatihan buang air
(toilet training) adalah dengan mengenali kesiapan anak.
Adapun tanda dari kesiapan anak adalah:
1) Selama beberapa jam pakaian dalamnya masih kering.
2) Anak menginginkan pakaian dalamnya diganti jika
basah.
3) Anak menunjukkan ketertarikannya untuk duduk di atas
Potty Chair (pispot khusus untuk anak-anak) atau
diatas toilet (jamban, kakus).
4) Anak mampu mengikuti petunjuk atau aturan lesan yang
sederhana.
6. Bimbingan anak selama fase prasekolah
a) Usia 3 tahun
1) Persiapkan orang tua untuk peningkatan ketertarikan
anak dalam hubungan yang lebih luas.
2) Anjurkan orang tua untuk mendaftarkan anak ke play
group atau TK.
3) Tekankan tentang pentingnya pengaturan waktu.
4) Anjurkan orang tua untuk menawarkan pilihan-pilihan
ketika anak sedang ragu/bimbang.
5) Perubahan pada anak usia 3.5 tahun : anak akan
menjadi kurang koordinasi, gelisah dan menunjukkan
perubahan tingkah laku, seperti bicara gagap.
6) Orang tua harus memberikan perhatian yang ekstra
sebagai refleksi dari kegelisahan emosi anak dan rasa
takut anak kehilangan kasih sayang orang tua.
7) Ingatkan orang tua tentang keseimbangan yang telah
dicapai pada usia 3 tahun akan berubah menjadi
tingkah laku yang agresif pada usia 4 tahun.
8) antisipasi tentang adanya perubahan nafsu makan,
seleksi makanan anak.
9) Tekankan tentang perlunya perlindungan dan pendidikan
untuk mencegah cedera.
b) Usia 4 tahun
1) Persiapkan pada tingkah laku anak yang lebih agresif,
termasuk aktifitas motorik dan penggunaan bahasa-
bahasa yang mengejutkan.
2) Eksplorasi perasaan orang tua berkenaan dengan
tingkah laku anak.
3) Masukkan anak ke TK
4) Persiapkan untuk peningkatan keingintahuan anak
tentang seks
5) Tekankan tentang pentingnya menanamkan disiplin pada
anak
6) Anjurkan orang tua untuk melatih anak berenang jika
belum dilakukan diusia sebelumnya
c) Usia 5 tahun
1) Masa tenang pada anak
2) Siapkan anak untuk memasuki lingkungan sekolah
3) Pastikan kelengkapan imunisasi lingkungan sekolah
d) Usia 6 tahun
Pada usia ini anak sudah memasuki masa sekolah.
7. Stimulasi bermain untuk tumbuh kembang anak
a) Definisi bermain
Bermain merupakan kegiatan yang dilakukan secara sukarela
untuk memperoleh kesenangan/ kepuasan. Bermain merupakan
cermin kemampuan fisik, intelektual, emosional, dan sosial.
Bermain merupakan media yang baik untuk belajar karena
bermain, anak akan berkata-kata (berkomunikasi), belajar
menyesuaikan diri dengan lingkungan, melakukan apa yang
dapat dilakukannya, dan mengenalwaktu, jarak, serta suara.
(Wong, 2000)
b) Fungsi permainan pada anak
Fungsi utama bermain adalah menstimulasi perkembangan anak,
antara lain:
1) Perkembangan sensori-motorik
2) Perkembangan intelektual
3) Perkembangan social
4) Perkembangan kreativitas
5) Perkembangan kesadaran diri
6) Perkembangan moral
7) Bermain sebagai terapi
c) Tujuan bermain
Melalui fungsi yang terurai diatas pada prinsipnya bermain
mempunyai tujuan sebagai berikut:
1) Untuk melanjutkan tumbuh kembang yang normal pada
saat sakit anak mengalami gangguan dalam tumbuh
kembang
2) Mengekspresikan perasaan, keinginan dan fantasi serta
idenya.
3) Mengembangkan kreatrifitas dan kemampuan
menyelesaikan masalah. Permainan akan menstimulasi
daya pikir, imajinasi, dan fantasinya untuk
menciptakan sesuatu seperti yang ada dalam pikirannya
pada saat melakukan permainan anak akan dihadapkan
pada masalah dalam konteks permainannya, semakin lama
ia bermain dan semakin tertantang untuk dapat
menyelesaikannya dengan baik.
4) Dapat beradaptasi secara efektif terhadap stress
karena sakit dan dirawat di Rumh Sakit. Stress yang
dialami anak di Rumah Sakit tidak dapat dihindarkan
sebagai mana juga yang dialami orang tuanya untuk itu
yang penting adalah bagaimana menyiapkan anak dan
orang tua untuk dapat beradaptasi denga stresor yang
dialaminya di Rumah Sakit secara efektif.
d) Alat dan jenis permainan yang cocok untuk anak usia
prasekolah (3-6 th)
Sejalan dengan tumbuh kembangnya anak prasekolah mempunyai
kemampuan motorik kasar dan halus yang lebih matang
daripada anak usia toddler.
Anak sudah lebih aktif, kreatif dan imajinatif. Demikian
juga kemampuan berbicara dan berhubungan sosial dengan
temannya semakin meningkat.
Oleh karena itu jenis permainan yang sesuai adalah
asosiatif play, dramatik play dan skill play. Anak
melakukan permainan bersama-sama dengan temannya dengan
komunikasi yang sesuai dengan kemampuan bahasanya. Anak
juga sudah mampu memainkan peran orang tertentu yang
diidentifikasikannya seperti ayah, ibu dan bapak atau ibu
gurunya. Permainan yang menggunakan kemampuan motorik
(skill play) banyak dipilih anak prasekolah. Untuk itu
jenis alat permainan yang diberikan pada anak, misal:
sepeda, mobil-mobilan, alat olah raga, berenang dan
permainan balok-balok besar, dll.
8. Kebutuhan nutrisi pada anak usia prasekolah
Sama halnya dengan anak usia toddler, anak prasekolah mengalami
pertumbuhan sedikit lambat. Kebutuhannya kalorinya adalah 85
kkal per kg BB.
Beberapa karakteristik yang terkait dengan pemenuhan kebutuhan
nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak prasekolah adalah
sebagai berikut:
a) Nafsu makan berkurang
b) Anak lebih tertarik pada aktifitas bermain dengan teman
atau lingkungannya daripada makan.
c) Anak mulai senang mencoba jenis makanan baru.
d) Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk
belajar dan bersosialisasi dengan keluarga.
Anjurkan untuk orang tua dalam kaitannya dengan karakteristik
tersebut:
a) Pertahankan kebiasaan makan yang baik dengan cara
mengajarkan anak mengenal nutrisi, misalnya dengan
menggambar atau melakukan aktivitas bermain yang lain.
b) Apabila makanan yang dikonsumsi cenderung sedikit, berikan
berikan dengan frekuensi lebih sering, yaitu 4 sampai 5
kali sehari. Apabila memberikan makanan padat, seperti
nasi, 3 kali dalam sehari, berikan makanan ringan atau
kudapan diantara waktu makan tersebut. Susu cukup diberikan
1-2 kali sehari.
c) Izinkan anak untuk membantu orang tua menyiapkan makanan
dan jangan terlalu banyak berharap anak dapat melakukannya
dengan tertib dan rapi.
d) Fasilitasi anak untuk mencoba jenis makanan baru. Makanan
baru tidak harus yang berharga mahal, yang penting memenuhi
gizi seimbang.
e) Fasilitasi anak untuk dapat mengekspresikan ide, pikiran,
serta perasaannya saat makan bersama dan fasilitasi anak
untuk berinteraksi secara efektif dengan anda atau anggota
keluarga yang lain.
BAB III
TINJAUAN KASUS
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Hari/Tanggal : Selasa,08-03-2011
Mahasiswa : Kelompok 9
A. Data Umum
1. Nama KK : Tn.R
2. Umur : 26 tahun
3. Alamat : Kuprik
4. Pekerjaan KK : Supir
5. Pendidikan : SMA
6. Komposisi keluarga
a) Istri
1) Nama : Ny. A
2) Umur : 24 tahun
3) Pendidikan : SMA
4) Pekerjaan : Wiraswasta
b) Anak
"No "NamNam"Jenis "Hubungan"Umur "Pendidi"Status imunisasi "Ket "
" "a "Kelami"dgn KK " "kan " " "
" " "n " " " " " "
" " " "
"DS: "kecemasan "Ketidakmampuan "
"Pasien (orang tua) "orang tua "keluarga memberi"
"mengatakan mencemaskan "(keluarga) "perawatan pada "
"kekambuhan penyakit " "perubahan yang "
"anaknya. " "akan terjadi "
"Jika anak panas tinggi," "pada status "
"ibu mengatakan langsung" "kesehatan "
"membawa anaknya ke " "anaknya "
"puskesmas. " " "
" " " "
"DO : " " "
"Pasien (orang tua) " " "
"nampak berantusias " " "
"dalam menanggapi " " "
"keadaan kesehatan " " "
"anaknya. " " "
" " " "
" " " "
" " " "
" " " "
"DS : "Resiko "ketidakmampuan "
"Ny. A mengatakan kalau "terjadinya "keluarga "
"An. D nafsu makannya "gangguan "mengenal masalah"
"kadang menjadi "kebutuhan "nutrisi yang "
"berkurang "nutrisi kurang"dibutuhkan pada "
"Ny. A mengatakan An. D "dari kebutuhan"anak prasekolah "
"suka jajan makanan "tubuh pada An." "
"ringan (coklat, roti, "D " "
"cilok, permen dan " " "
"lain-lain) " " "
"Ny. A mengatakan " " "
"nutrisi adalah makanan " " "
"yang kita makan " " "
"sehari-hari " " "
"DO " " "
"Anak berumur 5 tahun " " "
"BB : 18 kg, TB : 110 cm" " "
" " " "
"Anak makan nasi + lauk," " "
"habis ½ porsi jika " " "
"nafsu makannya sedang " " "
"menurun. " " "
"DS "Resiko cedera "Ketidakmampuan "
"Ny A mengatakan anaknya"fisik pada "keluarga "
"suka bermain sepeda "anak "memodifikasi "
"Ny A mengatakan anak " "lingkungan yang "
"susah dilarang jika " "aman untuk anak "
"ingin bersepeda di " "prasekolah "
"jalanan " " "
" " " "
"Ny A mengatakan anak " " "
"suka mengikuti ibu saat" " "
"memasak, dan anak suka " " "
"menggunakan alat dapur " " "
" " " "
"DO " " "
"An D sudah dapat " " "
"mengendarai sepeda " " "
"sendiri " " "
"Tempat kerja Ny A dekat" " "
"dengan jalan raya " " "
"Tidak terdapat pembatas" " "
"atau pagar di depan " " "
"rumah " " "
B. Skoring
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan kitidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status
kesehatan anaknya
"No "Kriteria "Perhitungan"Skor "Pembenaran "
"1. "Sifat masalah "2/3 x 1 = " "Keluarga "
" "Skala: "2/3 "2/3 "mencemaskan "
" "Krisis " " "tentang kekambuhan"
" " " " "penyakit anak "
" " " " "namun tidak "
" " " " "menjadi masalah "
" " " " "keluarga "
"2. "Kemungkinan masalah"2/2 x 2 = 2" 2 "Kecemasan klien "
" "dapat diubah " " "dapat menghilang "
" "Skala : " " "jika tidak terlalu"
" "Mudah " " "memfokuskan "
" " " " "masalah, keluarga "
" " " " "akan membawa "
" " " " "anaknya ke "
" " " " "puskesmas jika "
" " " " "terjadi perubahan "
" " " " "kesehatan pada "
" " " " "anaknya(panas "
" " " " "tinggi) "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
" " " " " "
"3. "Potensial masalah "2/3 x 1= " 2/3"Masalah yang "
" "dapat dicegah "2/3 " "dialami dapat "
" "Skala : " " "dicegah atau "
" "Cukup " " "diatasi oleh "
" " " " "klien, dan "
" " " " "keluarga Nampak "
" " " " "antusias dalam "
" " " " "menanggapi "
" " " " "kesehatan anaknya."
"4. "Menonjolnya masalah"1/2 x 1 = " "Kebiasaan dalam "
" "Skala : "1/2 "1/2 "mengatasi masalah,"
" "Masalah ada tetapi " " "menyebabkan "
" "tidak perlu " " "masalah tidak "
" "ditangani " " "dianggap serius. "
" " " " "Keluarga "
" " " " "mencemaskan "
" " " " "kekambuhan "
" " " " "anaknya. "
" " " " = 3 " "
" " " "5/6 " "
2. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada An. D b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah
nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah.
"No."Perhitungan "Kriteria "Skor "Pembenaran "
"1. "Sifat Masalah "2/3 x 1 = "2/3 "Sifat masalah "
" "Skala : "2/3 " "merupakan ancaman "
" "Ancaman kesehatan " " "karena kadang "
" " " " "nafsu makan An. D "
" " " " "menjadi berkurang "
" " " " "dan jika itu tidak"
" " " " "ditanggulangi akan"
" " " " "menjadi aktual dan"
" " " " "dapat menyebabkan "
" " " " "penurunan pada "
" " " " "status "
" " " " "kesehatannya yaitu"
" " " " "gangguan nutrisi. "
"2. "Kemungkinan Skala "1/2 x 2 = 1"1 "Masalah sebagian "
" "Dapat Diubah " " "dapat diubah "
" "Skala : " " "karena Ny. A dapat"
" "Sebagian " " "memberikan "
" " " " "makanan-makanan "
" " " " "lain kepada An. D "
"3. "Potensial Masalah "2/3 x 1 = " 2/3 "Potensial masalah "
" "Untuk Dicegah "2/3 " "untuk dicegah "
" "Skala : " " "cukup karena dapat"
" "Cukup " " "dilakukan dengan "
" " " " "mengajarkan cara "
" " " " "pengolahan makanan"
" " " " "yang menarik untuk"
" " " " "An. Z dengan "
" " " " "penurunan "
" " " " "pemasukan nutrisi."
" " " " " "
" " " " " "
"4. "Menonjolnya Masalah"1/2 x 1 = "1/2 "Keluarga menyadari"
" " "1/2 " "ada masalah tapi "
" "Skala : " " "tidak perlu "
" "Ada masalah tapi " " "ditangani dengan "
" "tidak perlu " " "segera. "
" "ditangani " " " "
" " " " = 2 " "
" " " "5/6 " "
3. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah
"No "Perhitungan "Kriteria "skor "pembenaran "
"1 "Sifat masalah "2/3 x 1 = "2/3 "Bahaya fisik "
" "Skala: "2/3 " "mungkin dapat "
" "Ancaman kesehatan " " "terjadi, Ny V "
" " " " "mengatakan anak "
" " " " "susah dilarang "
" " " " "jika ingin "
" " " " "bersepeda di "
" " " " "jalanan "
"2 "Kemungkinan masalah"½ x 2 = 1 "1 "Ny A menegur dan "
" "dapat diubah " " "memberikan contoh "
" "Skala: " " "pada anak "
" "sebagian " " " "
"3 "Potensial masalah "2/3 x 1 = "2/3 "Pemberian "
" "dapat dicegah "2/3 " "lingkungan dan "
" "Skala: " " "tempat bermain "
" "cukup " " "yang aman untuk "
" " " " "anak "
"4 "Mononjolnya masalah"2/2 x 1 = 1"1 "An D sering "
" "Skala: " " "mengendarai sepeda"
" "Masalah harus " " "di jalan dan "
" "segera ditangani " " "bermain alat-alat "
" " " " "dapur, oramg tua "
" " " " "sulit untuk "
" " " " "memberitahu "
" " " " = 3 " "
" " " "1/3 " "
C. Prioritas Masalah
1. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memberi perawatan pada perubahan yang akan terjadi pada status
kesehatan anaknya.
2. Resiko cedera fisik pada anak b/d ketidakmampuan keluarga
memodifikasi lingkungan yang aman untuk anak prasekolah.
3. Resiko terjadinya gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh pada An. D b/d ketidakmampuan keluarga mengenali masalah
nutrisi yang dibutuhkan pada anak prasekolah
D. Perencanaan Asuhan Keperawatan Keluarga
"No."Tgl "Diagnosa "Tujuan "Intervensi "Rasionalisasi "
" " "keperawatan " " " "
" " " " " " "
"1. "08-03-2"Kecemasan "Tujuan umum: "Anjurkan "Dengan "
" "011 "orang tua "Setelah "keluarga untuk "pengungkapan "
" " "berhubungan "dilakukan "mengungkapkan "apa yang "
" " "dengan "pengkajian "kecemasannya "dirasakan "
" " "ketidakmampuan"kecemasan " "kepada "
" " "keluarga "keluarga dapat " "perawat, dapat"
" " "memberikan "berkurang " "mengurangi "
" " "perawatan pada"Tujuan khusus: " "beban yang "
" " "perubahan yang"Keluarga mampu " "dirasakan. "
" " "akan terjadi "mengenali " " "
" " "pada status "masalah "Anjurkan "Mekanisme "
" " "kesehatan "Keluarga mampu "keluarga untuk "koping "
" " "anaknya. "memutuskan "tetap "keluarga yang "
" " " "tindakan yang "mempertahankan "adekuat dapat "
" " " "tepat untuk "mekanisme koping"mencegah "
" " " "mengatasi "keluarga dalam "trauma yang "
" " " "kecemasan. "menghadapi "berlebih "
" " " " "masalah " "
" " " " " " "
" " " " "Anjurkan " "
" " " " "keluarga untuk "Dengan cara "
" " " " "mengurangi "mencegah dan "
" " " " "stresor yang "tidak selalu "
" " " " "menyebabkan "memikirkan "
" " " " "kecemasan "masalah "
" " " " " " "
" " " " "Anjurkan " "
" " " " "keluarga untuk "Pelayanan "
" " " " "meminta bantuan "kesehatan "
" " " " "dari tenaga "merupakan "
" " " " "kesehatan dalam "salah "
" " " " "upaya mengurangi"satubentuk "
" " " " "masalah "sumber daya "
" " " " "kesehatan "yang ada di "
" " " " " "masyarakat. "
" " " " "Anjurkan orang " "
" " " " "tua atau " "
" " " "Keluarga dapat "keluarga untuk " "
" " " "mengetahui "selalu mengawasi" "
" " " "berbagai resiko"kegiatan anak " "
" " "Resiko cedera "yang "khususnya " "
" " "fisik pada "berhubungan "bermain yang " "
" " "anak b/d "dengan anak "dapat " "
" " "ketidakmampuan"prasekolah "membahayakan " "
" " "keluarga " "fisik. " "
" " "memodifikasi " "Anjurkan " "
" " "lingkungan " "keluarga untuk " "
" " "yang aman " "memberikan " "
" " "untuk anak " "tempat " "
" " "prasekolah " "tersendiri untuk" "
" " " " "bermain anak. " "
" " " " "Anjurkan " "
" " " " "keluarga " "
" " " " "menjauhkan atau " "
" " " " "menyimpan " "
" " " " "peralatan yang " "
" " " " "dapat " "
" " " " "membahayakan " "
" " " " "anak " "
" " " " "Anjurkan " "
" " " " "keluarga membuat" "
" " " " "pembatas atau " "
" " " " "pagar depan " "
" " " " "rumah agar anak " "
" " " " "lebih leluasa " "
" " " " "dalam bermain. " "
" " " " " " "
" " " " "Anjurkan " "
" " " " "keluarga " "
" " " " "menyediakan " "
" " " " "makanan yang " "
" " " " "menarik namun " "
" " " "Kebutuhan "memiliki "Makanan tidak "
" " " "nutrisi anak "kandungan gizi "merupakan "
" " " "terpenuhi "yang baik pada "focus anak "
" " "Resiko "dengan kriteria"anak. "melainkan "
" " "terjadinya "khususnya "Berikan "bermain. "
" "08-03-1"gangguan "terjadi "lingkungan yang " "
"2. "1 "nutrisi dan "peningkatan "nyaman dan " "
" " "kebutuhan "berat badan "menarik pada " "
" " "tubuh pada An." "saat anak makan."Agar anak "
" " "D b/d " " "lebih "
" " "ketidakmampuan" " "meningkat "
" " "keluarga " "Anjurkan untuk "nafsu makannya"
" " "mengenali " "perhatikan waktu"dan tidak "
" " "masalah " "makan anak "terfokus pada "
" " "nutrisi yang " " "bermain. "
" " "dibutuhkan " "Anjurkan " "
" " "anak " "keluarga agar "Biasanya anak "
" " " " "anak mencoba "lebih asyik "
" " " " "makanan yang "bermain hingga"
" " " " "baru dan masih "lupa makan. "
" " " " "memenuhi gizi "Anak cenderung"
" " " " "seimbang "bosan dengan "
" " " " " "makanan yang "
" " " " " "biasa ia "
" " " " " "makan. "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
" "08-03-1" " " " "
" "1 " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
"3. " " " " " "
" " " " " " "
" " " " " " "
E. Pelaksanaan / Implementasi
"Tgl "Diagnosa"Pelaksanaan / "
" " "Implementasi "
"08-03-2011 "I " "
" " "Menganjurkan keluarga untuk "
" " "mengungkapkan kecemasan. "
" " " "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga untuk tetap "
" " "mempertahankan mekanisme koping keluarga"
" " "dalam menghadapi masalah. "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga untuk mengurangi "
" " "stressor yang menyebabkan kecemasan. "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga untuk meminta "
" " "bantuan dari tenaga kesehatan dalam "
" " "upaya mengurangi masalah kesehatan. "
" " " "
"08-03-2011 "II "Menganjurkan orang tua atau keluarga "
" " "untuk selalu mengawasi kegiatan anak "
" " "khususnya bermain yang dapat "
" " "membahayakan fisik. "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga untuk memberikan "
" " "tempat tersendiri untuk bermain anak. "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga menjauhkan atau "
" " "menyimpan peralatan yang dapat "
" " "membahayakan anak "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga membuat pembatas "
" " "atau pagar depan rumah agar anak lebih "
" " "leluasa dalam bermain. "
"08-03-2011 "III "Menganjurkan keluarga menyediakan "
" " "makanan yang menarik namun memiliki "
" " "kandungan gizi yang baik pada anak. "
" " " "
" " "memberikan lingkungan yang nyaman dan "
" " "menarik pada saat anak makan. "
" " " "
" " "Menganjurkan untuk perhatikan waktu "
" " "makan anak "
" " " "
" " "Menganjurkan keluarga agar anak mencoba "
" " "makanan yang baru dan masih memenuhi "
" " "gizi seimbang "
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari penjelasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individual memepunyai
peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
( Friedman 1998 )
2. Fungsi keluarga menurut Fridmman (1986)
a) Fungsi afektif
b) Fungsi sosialisasi
c) Fungsi reproduksi
d) Fungsi ekonomi
e) Fungsi perawatan kesehatan
3. Menurut Friedman struktur keluarga terdiri atas:
a) Pola dan proses komunikasi
b) Struktur peran
c) Struktur kekuatan
d) Nilai – nilai keluarga
4. Peran perawat keluarga
a) Perawat sebagai pendidik
b) Perawat sebagai coordinator
c) Perawat sebagai pelaksana
d) Perawat sebagai pengawas kesehatan
e) Perawat sebagai konsultan
f) Perawat sebagai kolaborasi
g) Perawat sebagai fasilitator
h) Perawat sebagai penemu kasus
i) Perawat sebagai modifikasi lingkungan
5. Pertumbuhan dan perkembangan anak prasekolah
a) Pertumbuhan
Berat badan anak meningkat kira-kira 2,5 kg per tahun, berat
rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira 21 kg, hampir 6
kali berat badan lahir. Prasekolah bertumbuh 2-3 inci per tahun,
panjang menjadi dua kali lipat panjang lahir pada usia 4 tahun.
b) Perkembangan
1) Rasa keingintahuan tentang hal-hal yang berada
dilingkungan semakin besar dan dapat mengembangkan pola
sosialisasinya.
2) Anak sudah mulai mandiri dalam merawat diri sendiri,
seperti mandi, makan, minum, menggosok gigi, BAK, dan
BAB.
3) Mulai memahami waktu.
4) Penggunaan tangan primer terbentuk.
c) Perkembangan psikoseksual ( Sigmund Freud )
Fase perkembangan psikoseksual untuk anak usia prasekolah
masuk pada fase falik.
d) Perkembangan psikososial ( Eric Ericson )
Fase perkembangan psikososial pada anak usia prasekolah
adalah inisiatif vs rasa bersalah.
e) Perkembangan kognitif ( Jean Piaget )
Fase berkembangan kognitif anak usia prasekolah adalah fase
praoperasional.
f) Perkembangan Moral ( Kahlberg )
Fase perkembangan moral pada anak usia prasekolah memasuki
fase prekonvensional.
6. Tugas perkembangan anak usia prasekolah
a) Personal / sosial
1) Upaya untuk menciptakan diri sendiri seperti orang
tuanya, tetapi mandiri
2) Menggali lingkungan atas hasil prakarsanya
3) Membanggakan, mempunyai perasaan yang tidak dapat
dirusak.
4) Keluarga merupakan kelompok utama
5) Kelompok meningkat kepentingannya
6) Menerima peran sesuai jenis kelaminnya
7) Agresif
b) Motorik
1) Meningkatnya kemampuan bergerak dan koordinasi jadi
lebih mudah
2) Mengendarai sepeda dengan dua atau tiga roda
3) Melempar bola, tetapi sulit uintuk menangkapnya
c) Bahasa dan kognitif
1) Egosentrik
2) Ketrampilan bahasa makin baik
3) Mengajukan banyak pertanyaan; bagaimana, apa, dan mengapa?
4) Pemecahan masalah sederhana: menggunakan fantasi untuk
memahami, mengatasi masalah.
d) Ketakutan
1) Pengrusakan diri
2) Dikebiri
3) Gelap,Ketidaktahuan
4) Objek bayangan, tak dikenal.
7. Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia prasekolah
a) Membantu anak untuk bersosialisasi
b) Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak
yang lain (tua) juga harus dipenuhi.
c) Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam atau luar
keluarga (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
d) Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak
e) Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f) Merencanakan kegiatan dan waktu untuk menstimulasi pertumbuhan
dan perkembangan anak.
B. SARAN
1. Bagi mahasiswa makalah ini dapat dijadikan acuan untuk mendapatkan
informasi tentang asuhan keperawatan pada anak prasekolah.
2. Bagi pelayanan kesehatan asuhan keperawatan pada anak prasekolah
dapat dijadikan petunjuk dalam pelayanan asuhan keperawatan yang
sesuai dengan teori yang ada.
3. Bagi keluarga yang memiliki anak prasekolah dapat mengerti proses
pertumbuhan dan perkembangan anak, serta mengetahui perubahan yang
terjadi.
4. Bagi keluarga lingkungan sekitar juga harus diperhatikan, karena
lingkungan dapat mempengaruhi proses perkembangan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Internet, http://www.admin.blogspot.com, asuhan-keperawatan-keluarga,
tanggal 01 maret 2011 jam 20.00 WIT
Internet, http:// www. Dcolz's.blogspot.com, tanggal 01 maret 2011 jam
20.10 WIT, asuhan keperawatan dengan anak prasekolah
Internet, http:// www. Umitrastikes.blogspot.com, tanggal 01 maret
2011 jam 20.10 WIT, asuhan keperawatan keluarga denagn anak
balita dan prasekolah
Supartini yupi. 2004. Konsep dasar keperawatan anak : buku kedokteran,
EGC, jakarta
-----------------------
6
5
4
3
1
2
7
8
9
10
11