Tata Cara Penomoran Ruas Dan Simpul Jalan Kota

TATA CARA PENOMORAN RUAS DAN SIMPUL JALAN KOTA

NO. 06/TBNKT/ 1991

DIREKTORAT JENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

PRAKATA

Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 tentang Jalan, Pemerintah

berkewajiban

melakukan

pembinaan

yang

menjurus

ke

arah

profesionalisme dalam bidang pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.

Adanya

buku-buku

standar,

baik

mengenai

Tata

Cara

Pelaksanaan,

Spesifikasi, maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien, dan seragam.

Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku " Tata Cara Penomoran Ruas dan Simpul Jalan Kota " ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.

Jakarta,

Februari 1992

DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA

SUBAGYA SASTROSOEGITO

i

PRAKATA

Dalam rangka mewujudkan peranan penting jalan dalam mendorong perkembangan kehidupan bangsa, sesuai dengan U.U. no. 13/1980 tentang Jalan, Pemerintah

berkewajiban

melakukan

pembinaan

yang

menjurus

ke

arah

profesionalisme dalam bidang pengelolaan jalan, baik di pusat maupun di daerah.

Adanya

buku-buku

standar,

baik

mengenai

Tata

Cara

Pelaksanaan,

Spesifikasi, maupun Metoda Pengujian, yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian dan pemeliharaan merupakan kebutuhan yang mendesak guna menuju ke pengelolaan jalan yang lebih baik, efisien, dan seragam.

Sambil menunggu terbitnya buku-buku standar dimaksud, buku " Tata Cara Penomoran Ruas dan Simpul Jalan Kota " ini dikeluarkan guna memenuhi kebutuhan intern di lingkungan Direktorat Pembinaan Jalan Kota.

Menyadari akan belum sempurnanya buku ini, maka pendapat dan saran dari semua pihak akan kami hargai guna penyempurnaan di kemudian hari.

Jakarta,

Februari 1992

DIREKTUR PEMBINAAN JALAN KOTA

SUBAGYA SASTROSOEGITO

i

DAFTAR ISI

Halaman PRAKATA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . .

i

DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

ii

BAB I.

DESKRIPSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . .

1

1.1.

Maksu aksud d dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

1.1. 1.1.1. 1.

Maks Maksud ud . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

1.1. 1.1.2. 2.

Tuju Tujuan an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

1.2. .2.

Ruang uang Lingk ingkup up . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . .

1

1.3. .3.

Peng engerti ertian an . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

1

BAB II.

KODEFIKASI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

2.1.

Format . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

4

2.2.

Sisti stim Pemb emberian ian Kode . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . .

4

2.3. .3.

Prese resen ntasi tasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .

6

BAB III. PROSEDUR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

7

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

10

ii

I. D E S K R I P S I

1.1.

Maksud dan Tujuan

1.1.1.

Maksud

Tata cara penomoran jalan dimaksudkan sebagai acuan dan pegangan bagi Pembina Jalan dalam menetapkan nomor ruas jalan di dalaIn kota. 1.1.2.

Tujuan

Tata cara ini bertujuan untuk menyeragamkan pola dasar cara memberi nomor pada suatu sistim jaringan jalan di dalam kota baik sistim Primer maupun Sekunder, sehingga memudahkan dalam operasional untuk mendapatkan sistim identifikasi terhadap kondisi dan penanganan jaringan jalan. 1.2.

Ruang Lingkup

Tata cara ini memuat penomoran ruas jalan pada suatu jaringan jalan di dalam Kotamadya, Kota Administratip, Ibu Kota Kabupaten, dan kota lain yang berpenduduk lebih dari 20.000 jiwa. Jaringan jalan yang akan diberi penomoran meliputi ruas- ruas jalan di dalam kota, yang dalam tahap ini diprioritaskan pada jalan jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Primer dan Kolektor Sekunder. 1.3.

Pengertian a.

Ruas Jalan

Adalah jalan antara dua simpul yang mempunyai karakteristik lalu-lintas yang relatif sama.

1

b.

Kota

Adalah suatu daerah yang merupakan simpul jasa distribusi dengan konsentrasi penduduk lebih dari 20.000 jiwa serta mempunyai fungsi sekunder, terdiri dari Kotamadya, Kota Administratip, dan kota-kota lainnya di dalam Kabupaten. c.

Daerah

Adalah wilayah yang mempunyai batas administrasi. d.

Simpul

Adalah suatu titik dari suatu jaringan jalan yang timbul sebagai akibat adanya persimpangan (termasuk simpang susun), batas kota, atau kegiatan lalu-lintas maupun non lalu-lintas yang memanfaatkan jaringan jalan tersebut, sehingga menimbulkan karakterisrik lalu-lintas yang berbeda pada ruas jalan tersebut. Contoh Kegiatan Non Lalu-lintas yaitu pasar, pabrik, tempat rekreasi dan sebagainya. e.

Nomor Simpul

Adalah sederet angka yang berlaku hanya untuk simpul. f.

Nomor Ruas Jalan

Adalah nomor ke dua simpul yang mengapit ruas jalan tersebut. g. Persimpangan Adalah persimpangan antara dua atau lebih ruas jalan yang di dalam buku ini dimaksudkan yang mempunyai karakteristik lalu-lintas hampir sama.

2

Persimpangan dimana salah satu kakinya mempunyai volume lalu-lintas kurang dari 25 % terhadap kaki lainnya tidak dikodefikasikan sebagai simpul. h.

Peta Ruas Jalan

Adalah peta yang menggambarkan ruas-ruas jalan yang berada pada daerah perkotaan. i.

Kode Propinsi/ Kotamadya/ Kota Administratip/Kabupaten/Kota lainnya dalam Kabupaten

Adalah kode yang telah ditetapkan oleh Direktorat Pembinaan Jalan Kota dan telah disesuaikan dengan kode yang dikeluar kan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

3

II. K O D E F I K A S I 2.1.

Format.

1.

Peta ruas jalan yang akan dipakai menggunakan kertas ukuran A3.

2.

Apabila peta dalam 1 kota tidak dapat tergambar seluruhnya pada kertas ukuran A3, maka peta kota tersebut dapat digambar dalam beberapa lembar.

3.

Peta digambar dengan jelas dan baik.

4.

Disebelah kanan terdapat kolom yang berisikan a.

Keterangan mengenai klasifikasi dan status jalan.

b.

Keterangan mengenai nama dan kode Kota, Propinsi, Kabupaten, Kodya, Kotip dan tahun penvusunan.

c.

Penggambaran Peta diusahakan agar tidak terlalu kecil dibandingkan ukuran kertas (proporsional).

d. 2.2.

Skala garis yang menggambarkan ukuran peta.

Sistim Pemberian Kode.

1.

Kode Propinsi diberikan dua angka sesuai dengan petunjuk yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga (contoh : 01, 20, 24)

2.

Kode Kodya/ Kotip/ Kabupaten diberikan dua angka, sesuai dengan nomor yang digunakan oleh Direktorat Jenderal Bina Marga.

3.

Kode Kota untuk Kotamadya dan Kota Administratip diberikan angka 00. Kode kota di dalam Kabupaten diberikan 2 (dua) angka sesuai dengan kode yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Pembinanan Jalan Kota.

4

4.

Nomor simpul ditulis dalam 3 angka (contoh 001, 011 dan seterusnya.

5.

Penulisan nomor simpul diurut dari angka kecil.

6.

Penulisan nomor ruas jalan adalah sebagai berikut a.

Pada Tabel PP QQ RR SSS - SSS

dimana

:

PP

:

kode Propinsi.

QQ

:

kode Kotamadya/Kota Administratip/Kabupaten.

RR

:

kode kota.

SSS-SSS :

nomor simpul ke simpul.

Contoh

a.

:

Nomor ruas jalan di Kodya Bogor, Propinsi Jawa Barat yaitu : 22 71 00 001 - 002

b.

Nomor ruas jalan di Kotip Metro, Propinsi Lampung yaitu : 17 90 00 012 - 013

c.

Nomor ruas jalan di Kota Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Propinsi Jawa Timur yaitu 28 10 03 024 - 025

b.

Pada Peta

Nomor ruas pada peta hanya terlihat nomor simpulnya saja. SSS

:

nomor simpul

Contoh

:

023

5

2.3.

Presentasi.

1.

Tanda simpul pada peta dibuat titik hitam bulat penuh.

2.

Angka simpul sedapat mungldn ditulis di atas tanda simpul.

3.

Ukuran angka simpul harus proporsional dan mudah dibaca.

6

III. PROSEDUR

1.

Menyiapkan peta dasar kota yang memuat jaringan jalan dan batas kota menurut format yang telah ditentukan.

2.

Menentukan ruas jalan yang akan diberi nomor (jalan Arteri Primer, Arteri Sekunder, Kolektor Primer, Kolektor Sekunder)

3.

Melakukan survai lalu-lintas dan situasi sepanjang jalan yang akan diberi nomor untuk mendapatkan data/informasi lapangan mengenai karakteristik lalu-lintas pada ruas jalan dan persimpangan.

4.

Menentukan simpul berdasarkan data lapangan dan mengikuti ketentuan yang ada pada buku ini.

5.

Cara menentukan nomor simpul di Peta yaitu a.

Membagi kota menjadi empat bagian (kwadran) yang kira-kira sama besar. Kwadran I terletak di sisi kiri atas dan kwadran berikutnya mengikuti arah jarum jam.

b.

Menentukan pusat kwadran di salah satu titik simpul. Titik pusat (titik kwadran) harus merupakan titik simpul yang dianggap mewakili.

c.

Menetapkan pusat kwadran sebagai nomor 001.

d.

Menetapkan nomor simpul-simpul pada kwadran pertama dan kwadran selanjutnya. Pemberian nomor simpul dimulai dari kwadran pertama dan diurut dimulai dari angka yang terkecil. Nomor simpul pada kwadran berikutnya merupakan kelanjutan dari nomor simpul akhir dari kwadran sebelumnya. Penerapan nomor urut pada setiap kwadran dilakukan berdasarkan rute.

e.

Bila ada penambahan ruas dan simpul, maka nomor simpul tersebut harus merupakan kelanjutan nomor simpul yang terakhir.

f.

Nomor ruas jalan pada suatu kota dapat ditinjau kembali secara berkala menurut kebutuhan.

7

6.

Membuat daftar ruas jalan per kota dalam bentuk tabel dengan langkah-iangkah sebagai berikut a.

Membuat daftar nomor ruas secara urut mulai dengan nomor simpul yang terkecil, contoh

KOTA

: Bale Endah (01)

KABUPATEN : Bandung . (06) PROPINSI

NO

1

NOMOR RUAS JALAN

001 – 013

: Jawa Barat (22)

NAMA JALAN

TEUKU CIK DITIRO

PANJANG (M)

1540

FUNGSI

STATUS

Kolektor

Kabupaten

Sekunder 2

001 – 027

PATIMURA

2340

Arteri

Nasional

Primer 3

002 -003

SUDIRMAN

3750

Arteri

Kabupaten

Sekunder

b.

Membuat daftar ruas jalan menurut urutan alphabetik nama ruas jalan, contoh

KOTA

: Bale Endah (01)

KABUPATEN : Bandung (06) PROPINSI NO

1

NOMOR RUAS JALAN

001 – 003

: Jawa Barat (22) NAMA JALAN

PATIMURA

PANJANG (M)

2340

FUNGSI

Arteri

STATUS

Nasional

Primer 2

002 – 003

SUDIRMAN

3750

Arteri

Kabupaten

Sekunder 3

001 -013

TEUKU CIK DITIRO

1540

Kolektor Sekunder

8

Kabupaten

LAMPIRAN

DAFTAR KODE PROPINSI, KODYA, KOTIP, KABUPATEN, KOTA DI SELURUH INDONESIA

NOMOR URUT

NAMA

: - PROPINSI - KODYA / KAB / KOTIP - KOTA

I.

PROP. BANDA ACEH

1. 2. 3. 4.

KODYA BANDA ACEH KODYA SABANG KOTIP LHOKSEUMAWE KAB. ACEH BARAT Kota Meulaboh KAB. ACEH BESAR KAB. ACEH SELATAN Kota Tapak Tuan KAB. ACEH TENGAH Kota Takengon KAB. ACEH TENGGARA Kota Kutacane KAB. ACEH TIMUR Kota Langsa KAB. ACEH UTARA KAB. PIDIE Kota Sigli

5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

II.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.

PROP. SUMA TERA UTA RA

KODYA BINJAI KODYA MEDAN KODYA PEMATANG SIANTAR KODYA SIBOLGA KODYA TANJUNG BALAI KODYA TEBING TINGGI KOTIP KISARAN KOTIP PADANG SIDEMPUAN KAB. ASAHAN KAB. DAIRI Kota Sidikalang KAB. DELI SERDANG KAB. KARO Kota Kabanjahe KAB. LABUHAN BATU Kota Rantau Prapat KAB. LANGKAT Kota Stabat

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

01

71 72 90 5

IKPROP

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

6 1 4 2 3 8 7

03

76 75 73 71 72 74 91 90 6 8

IKPROP

1

IKAB

1

IKAB

10 9 5 1 11

IKAB 1

IKAB


NOMOR URUT

16. 17. 18. 19.

NAMA


PROP. SUMA TERA BA RA T

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

KODYA BUKITTINGGI KODYA PADANG KODYA PADANG PANJANG KODYA PAYAKUMBUH KODYA SAWAHLUNTO KODYA SOLOK KOTIP PADANG PARIAMAN KAB. AGAM KAB. LIMAPULUH KOTA KAB. PADANG PARIAMAN KAB. PASAMAN Kota Lubuk Sikaping KAB. PESISIR SELATAN Kota Painan KAB. SAWAHLUNTO / SIJUNJUNG Kota Sijunjung KAB. SOLOK KAB. TANAH DATAR Kota Batu Sangkar

13. 14. 15.

IV.

PROP. RIAU

1. 2. 3. 4. 5.

KODYA BATAM KODYA PEKAN BARU KOTIP DUMAI KOTIP TANJUNG PINANG KAB. BENGKALIS Kota Bengkatis KAB. INDRAGIRI HILIR Kota Tembilahan

6.

PROP

KAB. NIAS Kota Ounung Sitoll KAB. TAPANULI SELATAN KAB. TAPANULI TENGAH KAB. TAPANULI UTARA Kota Tarutung

III.

12.

KODE KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

1 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

2 3 4

06

76 71 74 76 73 72 90 6 7 5 8 1 3 2 4

09

72 71 91 90 5 2


NOMOR URUT

7.

NAMA


9.

KAB. INDRAGIRI HULU Kota Rengat KAB. KAM PAR Kota Bangkinang Kota Kampar KAB. KEPULAUAN RIAU

V.

PROP. J A MB I

1. 2.

KODYA JAMBI KAB. BATANG HARI Kota Kenali Asam Kota Muara Bulian KAB. BUNGO TEBO Kota Muara Bungo KAB. KERINCI Kota Sungai Penuh KAB. SAROLANGUN BANGKO Kota Bangko KAB. TANJUNG JABUNG Kota Kuala Tungkal

8.

3. 4. 5. 6.

VI.

PROP. BENGKULU

1. 2.

KODYA BENGKULU KAB. BENGKULU SELATAN Kota Manna KAB. BENGKULU UTARA Kota Arga Makmur KAB. REJANG LEBONG Kota Curup

3. 4.

VII.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

PROP. SUMA TERA SEL ATA N

KODYA PALEMBANG KODYA PANGKAL PINANG KOTIP BATURAJA KOTIP LAHAT KOTIP LUBUKLINGGAU KOTIP PRABUMULIH

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

1 1

IKAB

1

IKEC

3

IKAB

1 2

IKAB IKEC

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

4 2

11

71 3

5 1 2 4

13

71 1 3 2

15

71 72 90 90 92 93


NOMOR URUT

7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

VIII.

1. 2. 3. 4.

5.

NAMA


KODE PROP

KAB. TANJUNG PANDAN Kota Tanjung Pandang KAB. BANGKA Kota Sungai Liat KAB. BELITUNG KAB. LAHAT KAB. MUARA ENIM Kota Muara Enim KAB. M USI RAWAS Kota Lubuk Linggau KAB. OGAN KOMERING HILIR Kota Kayu Agung KAB. OGAN KOMERING ULU KAB. MUSI BANYU ASIN Kota Sekayu PROP. L AMPUNG

PROP. DKI JAYA

1. 2. 3. 4. 5.

JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA

X.

PROP. JAWA BARAT

1. 2. 3.

KODYA BANDUNG KODYA BOGOR KODYA CIREBON

STATUS KOTA

9 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKEC IKAB

1

IKEC

1

IKAB

7 8 4 3 5 2 1 6

17

KODYA BANDAR LAMPUNG KOTIP METRO KAB. LAMPUNG SELATAN Kota Pringsewu Kota Teluk Betung KAB. LAMPUNG TENGAH Kota Labuhan Meringgai KAB. LAMPUNG UTARA Kota Bumi

IX.

KODYA/ KOTIB/ KA B

71 90 1 2 3

20

BARAT PUSAT SELATAN TIMUR UTARA

4 3 1 2 5 22

73 71 74


NOMOR URUT

4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

12.

13.

14. 15. 16.

17. 18. 19.

20. 21. 22. 23. 24.

NAMA


KODYA SUKABUMI KOTIP BEKASI KOTIP CILEGON KOTIP CIMAHI KOTIP DEPOK KOTIP TANGERANG KOTIP TASIKMALAYA KAB. BANDUNG Kota Sale Endah Kota Ciparay Kota Clsarua Kota Majalaya KAB. BEKASI Kota Cikarang Kota Tambun KAB. BOGOR Kota Cibinong Kota Citeureup KAB. CIAMIS KAB. CIANJUR Kota Clanjur KAB. CIREBON Kota Klangenan Kota Sumber KAB. GARUT Kota Garut KAB. INDRAMAYU Kota Indramayu KAB. KARAWANG Kota Clkampek Kota Karawang KAB. KUNINGAN Kota Kuningan KAB. LEBAK Kota Lebak KAB. MAJALENGKA Kota Majalengka KAB. PANDEGLANG Kota Pandeglang KAB. PURWAKARTA Kota Purwakarta

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

72 93 95 91 90 94 92 6 1 2 3 4

IKAB IKEC IKEC IKEC

1 2 3 1 2

IKEC IKEC

1

IKAB

1 2

IKEC IKAB

1

IKAB

1

IKEC

1 2

IKEC IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

18

IKEC IKEC

9 5 11

7 14 17

10 2 12 1 16


NOMOR URUT

25.

NAMA


30.

KAB. SERANG Kota Serang KAB. SUBANG Kota Subang KAB. SUKABUMI Kota Pelabuhan Ratu KAB. SUMEDANG Kota Sumedang KAB. TANGERANG Kota Ciledug Kota Ciputat KAB. TASIKMALAYA

XI.

PROP. J A WA TENGA H

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KODYA MAGELANG KODYA PEKALONGAN KODYA SALATIGA KODYA SEMARANG KODYA SURAKARTA KODYA TEGAL KOTIP CILACAP KOTIP KLATEN KOTIP PURWOKERTO KAB. BANJARNEGARA Kota Banjar Negara KAB. BANYUMAS Kota Banyumas KAB. BATANG Kota Batang KAB. BLORA Kota Blora Kota Cepu KAB. BOYOLALI Kota Boyoolali KAB. BREBES Kota Brebes Kota Bumi Ayu KAB. CILACAP KAB. DEMAK Kota Demak

26. 27. 28. 29.

11. 12. 13.

14. 15.

16. 17.

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

20 1

IKAB

1

IKAB

1

IKEC

1

IKAB

1 2

IKEC IKEC

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

15 4 13 19

8 24

71 75 73 74 72 76 90 92 91 4 2 25 16

9 29

1 21

NOMOR URUT

18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.

26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38.

NAMA


KAB. GROBOGAN Kota Grobogan KAB. JEPARA Kota Jepara KAB. KARANGANYAR Kota Karanganyar KAB. KEBUMEN Kota Kebumen KAB. KENDAL Kota Kendal KAB. KLATEN Kota Klaten KAB. KUDUS Kota Kudus KAB. MAGELANG Kota Munkid Kota Muntilan KAB. PATI Kota Pad KAB. PEKALONGAN KAB. PEMALANG Kota Pemalang KAB. PURBALINGGA Kota Purbalingga KAB. PURWOREJO Kota Purworejo KAB. REMBANG Kota Rembang KAB. SEMARANG Kota Ungaran KAB. SRAGEN Kota Sragen KAB. SUKOHARJO Kota Sukorajo KAB. TEGAL Kota Slawi KAB.TEMANGGUNG Kota Temanggung KAB. WONOGIRI Kota Wonogiri KAB. WONOSOBO Kota Wonosobo

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

15 2

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

20 13 5 24 10 19 8

18 26 27 3 6 17 22 14 11 28 23 12 7


NOMOR URUT

NAMA


XII.

PROP. DI YOGYAKARTA

1. 2.

KODYA YOGYAKARTA KAB. BANTUL Kota Bantul KAB. GUNUNGKIDUL Kota Wonosari KAB. KULON PROGO Kota Wates KAB. SLEMAN Kota Sleman

3. 4. 5.

XIII.

PROP. J A WA TIMUR

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

KODYA BLITAR KODYA KEDIRI KODYA MADIUN KODYA MALANG KODYA MOJOKERTO KODYA PASURUAN KODYA PROBOLINGGO KODYA SURABAYA KOTIP JEMBER KAB. BANGKALAN Kota Bangkalan KAB. BANYUWANGI Kota Banyuwangi Kota Genteng Kota Muncar KAB. BLITAR Kota Blitar KAB. BOJONEGORO Kota Bojonegoro KAB. BONDOWOSO Kota Bondowoso KAB. GRESIK Kota Gresik KAB. JEMBER Kota Jember KAB. JOMBANG Kota Jombang

11.

12. 13. 14. 15. 16. 17.

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

26

71 2 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2 3

IKAB IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

3 1 4

28

72 71 77 73 76 75 74 78 90 26 10

5 22 11 25 9 17

NOMOR URUT

18.

19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29.

30. 31. 32. 33. 34.

35. 36.

NAMA


KAB. KEDIRI Kota Kediri Kota Pare KAB. LAMONGAN Kota Larongan KAB. LUMAJANG Kota Lumajang KAB. MADIUN Kota Madiun KAB. MAGETAN Kota Magetan KAB. MALANG Kota Malang KAB. MOJOKERTO Kota Mojokerto KAB. NGANJUK Kota Nganjuk KAB. NGAWI Kota Ngawi KAB. PACITAN Kota Pacitan KAB. PAMEKASAN Kota Pamekasan KAB. PASURUAN Kota Bangil Kota Pasuruan KAB. PONOROGO Kota Ponorogo KAB. PROBOLINGGO Kota Probolinggo KAB. SAMPANG Kota Sampang KAB. SIDOARJO Kota Sidoarjo KAB. SITUBONDO Kota Situbondo Kota Taman KAB. TRENGGALEK Kota Trenggalek KAB. TUBAN Kota Tuban

KODE PROP

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

6 1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

24 8 19 20 7 16 18 21 1 28 14

2 13 27 15 12

3 23


NOMOR URUT

37. 38.

XIV.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

XV.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

XVI.

1. 2. 3. 4.

NAMA


KODE PROP

KAB. TULUNG AGUNG Kota Tulung Agung KAB. SUMENEP Kota Sumenep PROP. K A L IMA NTA N B A RA T

KODYA BALIK PAPAN KODYA SAMARINDA KOTIP TARAKAN KAB. BERAU

KOTA

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

29

30

71 90 6 4 2 1 3 5

32

KODYA PALANGKARAYA KAB. BARITO SELATAN Kota Buntok KAB. BARITO UTARA Kota Muara Teweh KAB. KAPUAS Kota Kuala Kapuas KAB. KOTAWARINGIN BARAT Kota Pangkalan Bun KAB. KOTAWARINGIN TIMUR Kota Sampir PROP. KALIMANTAN TIMUR

STATUS

4

KODYA PONTIANAK KOTIP SINGKAWANG KAB. KAPUAS HULU Kota Putus Sibau KAB. KETAPANG Kota Ketapang KAB. PONTIANAK Kota Mempawah KAB. SAM BAS KAB. SANGGAU Kota Sanggau KAB. SINTANG Kota Sintang PROP. KALIMANTAN TENGAH

KODYA/ KOTIB/ KA B

71 4 5 3 1 2

34

71 72 90 3


NOMOR URUT

5. 6. 7.

XVII.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.

XVIII.

1. 2. 3. 4. 5. 6.

NAMA


KODE PROP

KAB. BULONGAN KAB. KUTAI Kota Tenggarong KAB. TANAH PASIR Kota Tanah Grogo t PROP. K A L IMA NTA N SEL A TA N

KOTIP DENPASAR KAB. BADUNG KAB. BANGLI Kota Bangli KAB. BULELENG Kota Singaraja KAB. GIANJAR Kota Gianjar KAB. JEMBRANA Kota Negara

STATUS KOTA

4 2 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

36

KODYA BANJARMASIN KOTIP BANJARBARU KAB. BANJAR Kota Metapura KAB. BARITO KUALA Kota Marabaha n KAB. HULU SEI SELATAN Kota Kandangan KAB. HULU SEI TENGAH Kota Barabal KAB. HULU SEI UTARA. Kota Amuntal KAB. KOTA BARU Kota Baru KAB. TABALONG Kota Tanjung KAB. TANAH LAUT Kota Pelaihari KAB. TAPIN Kota Tapin PROP. BALI

KODYA/ KOTIB/ KA B

71 90 3 4 6 7 8 2 9 1 5

40

90 3 6 8 4 1


NOMOR URUT

7. 8. 9.

XIX.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

XX.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

NAMA


KODE PROP

KAB. KARANGASEM Kota Karang Atom KAB. KLUNGKUNG Kota Klungkung KAB. TABANAN Kota Tabanan PROP. NUSA TENGGA RA B A RA T

KOTIP KUPANG KAB. ALOR Kota Kalabahi KAB. BELU Kota Atambau KAB. ENDE Kota Ende KAB. FLORES TIMUR Kota Larantuka KAB. KUPANG KAB. MANGGARAI Kota Ruteng KAB. NGADA Kota Ngada KAB. SIKKA Kota Maumere KAB. SUMBA BARAT Kota Waikabubak

STATUS KOTA

7 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

5 2

42

KOTIP MATARAM KAB. BIMA Kota Raba KAB. DOMPU Kota Dompu KAB. LOMBOK BARAT KAB. LOMBOK TENGAH KAB. LOMBOK TIMUR Kota Selong KAB. SUMBAWA Kota Sumbawa Besar PROP. NUSA TENGGA RA TIMUR

KODYA/ KOTIB/ KA B

90 6 5 1 2 3 4

44

90 7 6 10 8 3 12 11 9 1


NOMOR URUT

11 12. 13.

XXI.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.

XXII.

1. 2. 3. 4.

NAMA


KODE PROP

KAB. SUMBA TIMUR Kota Sumba Timur KAB. TIMOR TENGAH SELATAN Kota Soe KAB. TIMOR TENGAH UTARA Kota Kefamenanu PROP. TIMOR TIMUR

KODYA BITUNG KODYA GORONTALO KODYA MANADO KAB. BOLAANG MONGONDOW Kota Koiamobagu

STATUS KOTA

2 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

4 5

47

KOTIP DILI KAB. AILEU Kota Aileu KAB. AINARO Kota Ainaro KAB. AMBENO Kota Pante Makasar KAB. BAUCAU Kota Bacau KAB. BOBONARO Kota Mafana KAB. KOVALIMA Kota Suai KAB. ERMERA Kota Ermera KAB. LAUTEN Kota Lauten KAB. LIOUICA Kota Liquisa KAB. MANATUTO Kota Manatuto KAB. MANUFAHI Kota Same KAB. VIQUEOUE Kota Viqueque PROP. SUL A WESI UTA RA

KODYA/ KOTIB/ KA B

90 9 2 13 6 12 1 11 5 10 7 3 4

50

73 71 72 2


NOMOR URUT

5. 6. 7.

XXIII.

1. 2. 3. 4. 5.

XXIV.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.

NAMA


KODE PROP

KAB. GORONTALO Kota Gorontalo KAB. MINAHASA Kota Tondano KAB. SANGIHE TALAUD Kota Tahuna PROP.SUL A WESI TENGA H

KODYA UJUNG PANDANG KODYA PARE -PARE KOTIP PALOPO KAB. BANTAENG Kota Bantaeng KAB. BARRU Kota Barru KAB. BONE Kota Watampone. KAB. BULUKUMBA Kota Bulukumba KAB. ENREKANG Kota Enrekang KAB. GOWA Kota Sungguminasa KAB. JENEPONTO Kota Jeneponto KAB. LUWU KAB. MAJENE Kota Majene Kota Somba Opu

STATUS KOTA

1 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

3 4

52

kOTIP PALU KAB. BANGGAI / LUWUK Kota Luwuk KAB. BUOL TOLI-TOLI Kota Toli -toli KAB. DONGGALA KAB. POSO Kota Poso PR OP. SU LA WES I SE LA TA N

KODYA/ KOTIB/ KA B

90 1

IKROP 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

4 3

54

71 72 90 3 11 8 2 16 6 4 17 20


NOMOR URUT

13. 14. 15. 16.

17. 18. 19.

20. 21. 22. 23. 24.

XXV.

1. 2. 3. 4. 5.

NAMA


KODE PROP

KAB. MAMUJU Kota mamuju KAB. MAROS Kota Maros KAB. PANGKAJENE KEPULAUAN KAB. PINRANG Kota Benteng Kota Pinrang KAB. POLEWALI MAMASA Kota Poliwali KAB. SELAYAR KAB. SINDERENG RAPPANG Kota Pangkajene . Kota Sindendreng KAB. SINJAI Kota Sinjai KAB. SOPPENG Kota Watan Soppeng KAB. TAKALAR Kota Takalar KAB. TANATORAJA Kota Makale KAB. WAJO Kota Sengkang PROP. SUL A WESI TENGGA RA

KOTIP BUTON KOTIP KENDARI Kota Una Aha KAB. BUTON KAB. KENDARI KAB. KOLAKA Kota Kolaka

KODYA/ KOTIB/ KA B

STATUS KOTA

21 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 1

IKAB IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

9 10 15

19 1 14

7 12 5 18 13

56

90 91 1 3 4


NOMOR URUT

6.

XXVI.

1. 2. 3. 4. 5. 6. XXVII.

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

8. 9. 10. 11.

NAMA


KODE PROP

KAB. MUNA Kota Raha PROP. MA LUK U

KOTIP JAYAPURA KAB. FAK FAK KAB. JAYA WIJAYA Kota Jayawijaya KAB. JAYAPURA KAB. MANOKWARI Kota Monokwari KAB. MERAUKE Kota Marauke KAB. PANIAI Kota Nabire Kota Paniai KAB. SORONG Kota Sorong KAB. TELUK CENDRAWASIH KAB. YAPEN WAROPEN Kota Yaven Waropen KAB. BIAK NUMPOR Kota Biak

STATUS KOTA

2 1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1 2

IKAB IKAB

1

IKAB

1

IKAB

1

IKAB

60

KODYA AMBON KOTIP TERNATE KAB. HALMAHERA TENGAH KAB. MALUKU TENGAH Kota Masohi KAB. MALUKU TENGGARA KAB. MALUKU UTARA PROP. IRIA N J A YA

KODYA/ KOTIB/ KA B

71 90 3 2 1 4 62

90 5 2 3 7 1 4

6 8 9 10

PETA NOMOR SIMPUL J ALA N

KETERANGAN :

•

:

NOMOR SIMPUL

DIREKTORAT J ENDERAL BINA MARGA DIREKTORAT PEMBINAAN JALAN KOTA

KODE

KOTA : PAYAKUMBUH PROPINSI

(00) (06)

: SUMATERA BARAT

(76)

KAB./KODYA : PAYAKUMBUH

DIGAMBAR : TAHUN 1991

Peta Bantu Penomoran Ruas Jalan


KETERANGAN :

•

:

N om or Si mp ul Jal an

:

Batas Kota


KODE

KOTA : B ANDUNG PROPINSI

: JAWA BARAT

KAB./KODYA : BANDUNG


(00) (22) (73)

Peta Bantu Penomoran Ruas Jalan


KETERANGAN :

•

:


:

Batas Kota


KODE


(00) (22)

: JAWA BARAT

(73)



LEMBAR KE : 1

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :

N om or Si mp ul Jal an Batas Kota


KODE


: JAWA BARAT



(00) (22) (73)

LEMBAR KE : 1

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


(00) (22)

: JAWA BARAT

(73)



LEMBAR KE : 2

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


: JAWA BARAT



(00) (22) (73)

LEMBAR KE : 2

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


(00) (22)

: JAWA BARAT

(73)



LEMBAR KE : 3

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


: JAWA BARAT



(00) (22) (73)

LEMBAR KE : 3

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


(00) (22)

: JAWA BARAT

(73)



LEMBAR KE : 4

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


: JAWA BARAT



(00) (22) (73)

LEMBAR KE : 4

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


(00) (22)

: JAWA BARAT

(73)



LEMBAR KE : 5

DARI : 5


KETERANGAN :

•

: :



KODE


: JAWA BARAT



(00) (22) (73)

LEMBAR KE : 5

DARI : 5


KETERANGAN :

•

:


:

Batas Kota


KODE


: JAWA BARAT



DAFTAR BUKU STANDAR DIREKTORAT PEMBINAAN JA LAN KOTA NO

JUDUL BUKU

1.

Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan

2.

Peta Klaslfikasi Fungsi Jalan Seluruh

NO. REGISTRASI

Februari 1987 Desember 1991

Indonesia (Tentative) 3.

Panduan Survai dan Perhitungan Waktu

01/T/BNKT/1990

Perjalanan Lalu - lintas 4.

Panduan Survai Wawancara Rumah

02/T/BNKT/1990

5.

Petunjuk Perambuan Sementara Selama

03/T/BNKT/1990

Pelaksanaan Pekerjaan 6.

Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan

04/T/BNKT11990

7.

Petunjuk Pelaksanaan Pemasanaan Utilitas

05/T/BNKT/1990

8.

Petunjuk Pelaksanaan Pelapisan Ulang Jalan

06/T/BNKT/1990

Pada Daerah Kereb Perkerasan dan Sambungan 9. 10.

Petunjuk Perencanaan Trotoar

07/T/BNKT/1990

Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan

08/T/BNKT/1990

(00) (22) (73)

DAFTAR BUKU STANDAR DIREKTORAT PEMBINAAN JA LAN KOTA NO

JUDUL BUKU

1.

Produk Standar Untuk Jalan Perkotaan

2.

Peta Klaslfikasi Fungsi Jalan Seluruh

NO. REGISTRASI

Februari 1987 Desember 1991

Indonesia (Tentative) 3.

Panduan Survai dan Perhitungan Waktu

01/T/BNKT/1990

Perjalanan Lalu - lintas 4.

Panduan Survai Wawancara Rumah

02/T/BNKT/1990

5.

Petunjuk Perambuan Sementara Selama

03/T/BNKT/1990

Pelaksanaan Pekerjaan 6.

Petunjuk Tertib Pemanfaatan Jalan

04/T/BNKT11990

7.

Petunjuk Pelaksanaan Pemasanaan Utilitas

05/T/BNKT/1990

8.

Petunjuk Pelaksanaan Pelapisan Ulang Jalan

06/T/BNKT/1990

Pada Daerah Kereb Perkerasan dan Sambungan 9.

Petunjuk Perencanaan Trotoar

07/T/BNKT/1990

10.

Petunjuk Desain Drainase Permukaan Jalan

08/T/BNKT/1990

11.

Petunjuk Pelaksanaan Perkerasan Kaku

09/T/BNKTI1990

(Beton Semen) 12.

Panduan Penentuan Klaslfikasi Fungsi Jalan

10/T/BNKT/1990

di Wilayah Perkotaan 13.

Standar Spesifikasi Kereb

11/S/BNKT11990

14.

Petunjuk Perencanaan Marka Jalan

12/SIBNKT11990

15.

Petunjuk Lokasi dan Standar Spesiiikasi

13/S/BNKT/1990

Bangunan Pengaman Tepi Jalan 16.

Tata Cara Perencanaan Pemisah

014/T/BNKT/1990

17.

Tata Cara Perencanaan Pemberhentlan Bus

015/T/BNKT/1990

18.

Tata Cara Pelaksananan Survai Inventarisasi

018/T/BNKT/1990

Jalan dan Jembatan Kota 19.

Tata Cara Peleksanaan Survai Penghitungan

017/T/BNKT11990

Lalu - lintas Cara Manual 20.

Tata Cara Penyusunan Program Pemellharaan Jalan Kota

018/T/BNKT/1990

21.

Tata Cara Pemasangan Rambu dan Marka

001/T/BNKT/1991

Jalan Perkotaan 22.

Tata Cara Perencanaan Persimpangan

002/T/BNKT/1991

Sederhana Jalan Perkotaan 23.

Standar Perencanaan Geometrik Untuk Jalan

003/T/BNKT/1991

Perkotaan 24.

Tata Cara Survai Pendahuluan Jembatan di

004/T/BNKT/1991

Daerah Perkotaan 25.

Tata Cara Survai Kondisi Jalan Kota

005/T/BNKT/1991

26.

Tata Cara Penomoran Ruas dan Simpul

006/T/BNKT/1991

Jalan Kota 27.

Tata Cara Menyusun RPL dan RKL AMDAL

007/T/BNKT/1991

Jalan Perkotaan 28.

Tata Cara Perencanaan Lansekap Jalan

008/T/BNKT/1991

29.

Spesifikasi Tanaman Lasekap Jalan

009/T/BNKT/1991

30.

Tata Cara Pemellharaan Perkerasan Kaku

010/T/BNKT/1991

(Rigid Pavement) 31.

Spesifikasi Penguatan Tebing

011/T/BNKT/1991

32.

Spesifikasi Lampu Penerangan Jalan

012/T/BNKT/1991

Perkotaan 33.

Standar Specification For Geometric Design Of Urban Roads

Maret 1992

Tata Cara Penomoran Ruas Dan Simpul Jalan Kota

Recommend Documents