36°, sedang untuk keru.ntuhan geser lokal kira-kira dengan
: d
q
p0
10
o
=
dy = 1 + 0,1 x 0,67 x tg ( 45° + 35°/2 )
=
Dfyb
=
1 X 1,8 = 1,8
tlm
=
1,13
2
Daya dukung ultimit: q u = s c d c i c c N c + s q d q i q p o N q + s yd y i y
( 1,64 X 1,26 X 1 X 3 X 46) +
qun
+
0,5B'yb N y
( 1,23 X 1,13 X 1 X 1,8 X 33)
( 1,19 X 1,13 X 1 X 0,5 X 1, 5 X 1,8 X 48) t!m 2
=
455
=
qu - Df yb =
455 - 1,8
=
453,2
t!m
2
Beban kolom maksimum yang aman terhadap daya dukung (f = 3): Pm a ks
(b) Menurut Terzaghi
Pv = 40 t/m2. :. Fondasi aman terhadap keruntuhan daya dukung. X
dc
-
y
y y y
X
3.2.8
=
=
Y
x
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
x
X
X
X
x
Kombinasi Pembebanan Miring dan Eksentris
Jika pembebanan selain miring tapi juga eksentris, seperti yang ditunjukkan pada G ambar 3.19a dan 3.19b, daya dukung tanah akan bergantung pada orientasi gaya-gayanya. Wack (1961) mengamati bahwa jika miringnya beban sedemikian hingga arah komponen gaya
Daya
112
dukung
horizontal mendekati pusat fondasi (Gambar 3.19a), luas bidang longsor akan berkurang dibandingkan bila bebannya vertikal (o 0). Sebaliknya, bila arah komponen gaya horizon tal menjauhi pusat fondasi (Gambar 3.19b), luas bidang longsor akan bertambah diban dingkan bila bebannya vertikal. =
(a) Gambar 3 . 1 9
Pengaruh kombinasi beban eksentris dan miring untuk tanah dengan kohesi c = 0 dan sudut gesek da/am
0) dan di bawahnya berupa tanah lempung (cu > 0,