Teori Teori Belajar dan Teori Perubahan Perilaku I.
Teori Belajar A. Peng Penger erti tian an Menurut konsep yang berkembang di Amerika, belajar adalah penyempurnaan potensi atau kemampuan pada organisme biologis dan psikis yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan dunia luar luar dan hidup hidup bermasy bermasyarak arakat. at. Sementa Sementara ra itu, itu, menuru menurutt konsep konsep Erop Eropa, a, bela belaja jarr
hany hanyaa
melip eliput utii
meng mengha hafa fal, l, meng mengin inga gat, t, dan dan
memproduksi sesuatu yang dipelajari. Menurut Slamento !""#$%&, belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan dila kukan seseorang s eseorang untuk mempe empero role leh h
suat suatu u
peru perub bahan ahan
tin tingkah gkah
lak laku
yang ang
se'a se'ara ra
kesuluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Menurut A()ar !"*+$+*&, se'ara umum belajar adalah suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, pandangan, dan keterampilanyang diperlukan untuk menghasilkan sikap dan perilaku tertentu, ketika menghadapi suatu keadaan. ari ari beberap beberapaa penger pengertian tian diatas diatas dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bah)a bah)a belajar adalah sebagai proses perubahan perilaku per ilaku yang dibutuhkan manu manusi siaa
dala dalam m
hidu hidup p
berm bermas asy yarak arakat at
mela melalu luii
peng pengua uasa saan an
kemamp kemampuan uan tertent tertentu. u. Terkai erkaitt dengan dengan promo promosi si kesehat kesehatan, an, teori teori belajar menjadi sangat rela-an karena tujuan promosi kesehatan send sendir irii
adal adalah ah peru peruba baha han n
peri perila laku ku,,
di samp sampin ing g
peru peruba baha han n
ling lingku kung ngan an.. ala alam m pros proses es belaj belajar ar dipe diperlu rluka kan n seseo seseora rang ng atau atau sekelempok yang berperan sebagai pengajar. B. Pros Proses es Bela Belaja jar r Proses belajar dilakukan untuk men'apai tujuan pendidikan. engan engan kata lain, lain, pendid pendidika ikan n diliha dilihatt se'ara se'ara makro, makro, sedang sedangkan kan pengajaran dilihat se'ara mikro. Bela Belaja jarr adal adalah ah pros proses es yang ang
memu memung ngki kink nkan an
terj terjad adin iny ya
perubahan perilaku sebagai akibat latihan training &. & . eng engan an demikian, proses belajar men'akup halhal sebagai berikut.
!. /atihan /atihan adalah penyempurnaan potensi tenaga yang ada dengan mengulang 0 ulang akti-itas tertentu. /atihan adalah suatu perbuatan poko dalam kegiatan belajar, sama dengan pembiasaan. /atihan dan pembiasaan terjadi dalam taraf biologis, tetapi jika berkembang ke taraf psikis, menjadi proses kesadaran yang disebut proses otomatisme. %. Menambah atau Memperoleh Tingkah /aku Baru Belajar sebenarnya adalah suatu usaha untuk memperoleh hal hal baru dalam tingkah laku pengetahuan, ke'akapan, keterampilan, dan nilainilai& dengan akti-itas keji)aan sendiri. Sifat khas dari proses belajar adalha memperoleh sesuatu yang baru, yang dulu belum ada sekarang menjdai ada, yang belum diketahui menjadi diketahui, dan yang belum dimengerti menjadi dimengerti. 1egiatan belajar bukan suatu proses kematangan. Menurut 2otoatmodjo %33+&,
kegiatan belajar memiliki 'irri 0 'irri
sebagai berikut. I.!. Belajar adalah kegiatan yang menghasilkan perubahan pada diri indi-idu yang sedang belajar, baik a'tual maupun potensial. I.%. Perubahan tersebut didapat karena kemampuan baru yangberlaku untuk )aktu yang relati-e lama. I.+. Perubahan terjadi karena usaha, bukan karena proses kematangan.
4. Teori Belajar Teori belajar atau konsep belajar adalah suatu konsep pemikiran yang dirumuskan menegnai bagaimana proses belajar itu terjadi. Menurut 2otoatmodjo %33+&, perkembangan teori belajar di bagi menjadi dua kelompok besar, yaitu teori stimulus resposn dan teori transformasi. !. Teori Stimulus 5espons
Teori hanya memperhitungkan fa'tor dari luar indi-idu fa'tor eksternal&, kurang memerhatikan fa'tor internal. Teori belajr yang termasuk teori ini adalh teori asosiasi. Menurut teori ini, belajar adalah mengambil dan menggambungkan tanggapan karena rangsangan diberikan berulangulang. Semakin banyak stimulus diberikan, respons yang diperoleh juga banyak. 1onsep asosiasi dikategorikan menjadi trial and error learning, conditioning dan imitasi dan identifikasi. Trial and error learning. Saat menerima stimulus tertentu, respons perilaku& yang ditampilkan bersikap 'oba'oba dan akan diperbaiki jika dianggap menemui kesalahan. Se'ara umum, perilaku masyarakat termasuk kategori ini misalnya, perilaku merokok, dan perilaku penyalahgunaan obat&. Conditioning. 6ika menerima rangsangan tertentu, indi-idu akan melakukan respons tertentu pula. Mendidik pada dasarnya memberikan stimulus tertentu yang menimbulkan respons yang diinginkan. Agar hubungan stimulus dan repons menjadi kuat, hal tersebut harus dilakukan berulang 0 ulang. Imitasi dan identifikasi. Perilaku timbul karena meniru orang
lain atau pengindetifikasian terhadap orang
lain
misalnya, meniru perilaku tokoh idolanya&. %. Teori Transformasi Teori ini memperhitungkan fa'tor internal dan eksternal. Teori ini berlandaskan teori psikologi kognitif Cognitif learning & seperti di rumuskan 2eisser. Menurutnya, proses belajar adalah transformasi dari input, kemudian reduksi input, diuraikan, disimpan, ditemukan kembali, dan dimanfaatkan. Perilaku terjadi karena interaksi indi-idu dengan dunia luar, persepsi, imajinasi, dan penalaran. Indi-idu bersifat aktif untuk berusha menemukan hal 0 hal baru, termasuk hal hal yang bersifat abstrak.
Meskipun dikembangkan berdasarkan psikologi kognitif, teori ini tidak hanya menalaah ka)asan domain& pengetahuan. Teori transformasi juga men'akup domain afektif dan psikomotor. II.
Teori Perubahan Perilaku A. Pengertian Perilaku Perilaku merupakan basil hubungan antara perangsang stimulus& dan respon Skinner, 'it. 2otoatmojo !""+&. Perilaku tersebut dibagi lagi dalam + domain yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. 1ognitif diukur dari
pengetahuan,
afektif
dari
sikap
psikomotor
dan
tindakan
ketrampilan&. Pengetahuan diperoleh dari pengalaman, selain guru, orangtua, teman, buku, media massa 789 !""%&. Menurut 2otoatmojo !""+&, pengetahuan merupakan hasil dari tabu akibat proses penginderaan terhadap suatu objek. Penginderaan tersebut terjadi sebagian besar dari penglihatan dan pendengaran. Pengetahuan yang 'akap dalam koginitif mempunyai
enam
tingkatan,
yaitu
$
mengetahui,
memahami,
menggunakan, menguraikan, menyimpulkan dan e-aluasi. Menurut 2otoatmojo !""+& sikap merupakan reaksi yang masih tertutup, tidak dapat terlihat langsung. Sikap hanya dapat ditafsirkan dari perilaku yang nampak. A()ar !""#& menyatakan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan 'ara tertentu, bentuk reaksinya dengan positif dan negatif sikap meliputi rasa suka dan tidak suka, mendekati dan menghindari situasi, benda, orang, kelompok, dan kebijaksanaan so'ial Atkinson dkk, !""+&. Menurut 8ar-ey : Smith !"";& sikap, keyakinan dan tindakan dapat diukur. Sikap tidak dapat diamati se'ara langsung tetapi sikap dapat diketahui dengan 'ara menanyakan terhadap yang bersangkutan dan untuk menanyakan sikap dapat digunakan pertanyaan berbentuk skala. Tindakan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu predisposisi yang ter)ujud dalam pengetahuan, sikap dan keper'ayaan 'it. 2otoatmojo !""+&.
Menurut
Sar)ono
!""+&
perilaku
manusia
merupakan
pengumpulan dari pengetahuan, sikap dan tindakan, sedangkan sikap merupakan reaksi seseorang terhadap stimulus yang berasal dari luar dan dari dalam dirinya. Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat terjadi melalui proses belajar. Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang didasari oleh perilaku terdahulu.alam proses belajar ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu masukan input&, proses, dan keluaran output& 2otoatmojo !""+&. lndi-idu atau masyarakat dapat merubah perilakunya bila dipahami faktorfaktor yang berpengaruh terhadap berlangsungnya dan berubahnya perilaku tersebut. Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau akti-itas organisme yang bersangkutan. 6adi perilaku manusia pada hakekatnya adalah suatu akti-itas dari manusia itu sendiri. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik keturunan& dan lingkungan. Se'ara umum dapat dikatakan bah)a faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Seseorang Ada beberapa hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian
terletak di dalam indi-idu sendiri yang disebut faktor intern yaitu keturunan dan motif. Sedangkan sebagian terletak diluar dirinya yang disebut faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan. A()ar !""#& menyatakan bah)a sekalipun diasumsikan bah)a sikap merupakan predisposisi e-aluasi yang banyak menentukan 'ara indi-idu bertindak, akan tetapi sikap dan tindakan seringkali jauh berbeda. 8al ini karena tindakan nyata ditentukan tidak hanya oleh sikap, akan tetapi oleh berbagai faktor eksternal lainnya. Sikap tidaklah sama dengan perilaku, dan perilaku tidaklah selalu men'erminkan sikap seseorang, sebab seringkali terjadi bah)a seseorang memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap seseorang dapat berubah dengan
diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya Sar)ono !""+&. C. Faktor Pembentuk Perilaku
Prilaku dibentuk oleh + faktor antara lain $ •
•
dan sebagainya.
•
obatobatan, alatalat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya.
tentang
kesehatan
ditentukan
oleh
pengetahuan,
sikap,
keper'ayaan, tradisi, dan sebagainya dari orang atau masyarakat yang bersangkutan. isamping itu, ketersediaan fasilitas, sikap, dan perilaku para petugas kesehatan terhadap kesehatan juga akan mendukung dan memperkuat terbentuknya perilaku.
D. PERUBAA! PER"#A$U %. &eori-&eori Perubahan Perilaku a. &eori S-'-R( Perubahan perilaku didasari oleh$ Stimulus 0 9rganisme =
5espons. >
Perubahan
perilaku
memperbanyak perilaku
terjadi
terjadi
dgn
'ara
meningkatkan
atau
rangsangan stimulus&. 9leh sebab itu perubahan melalui
proses
pembelajaran
learning
pro'ess&.Materi pembelajaran adalah stimulus. Proses perubahan perilaku menurut teori S95.$ !.!. Adanya stimulus rangsangan&$ iterima atau ditolak !.%. Apabila diterima adanya perhatian& mengerti memahami& stimulus. !.+. Subyek organisme& mengolah stimulus, dan hasilnya$ 1esediaan untuk bertindak terhadap stimulus attitude& • Bertindak berperilaku& apabila ada dukungan fasilitas • pra'ti'e&. Stimulus
Organisme -
Perhatian Pengertian penerimaan Reaksi
(kesediaan untuk bertindak/perubahan sikap) Reaksi (didukung fasilitas dan dorongan lingkungan terjadi
b. &eori )Dissonan*e+ ( Festinger
Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil 'onssonan'e&. Apabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidak seimbangan dissonan'e&. 1alau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif menerimanya dan melakukannya& maka berarti terjadi perilaku baru hasil perubahan&, dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi 'onssonan'e&. 5umus perubahan perilaku menurut
Seorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus anjuran perikasa hamil&.
*. &eori ,ungsi( $at
Perubahan perilaku terjadi karena adanya kebutuhan. 9leh sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang subyek&. Prinsip teori fungsi$ !.!. Perilaku merupakan fungsi instrumental memenuhi kebutuhan subyek& !.%. Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan bila hujan, panas& !.+. Perilaku sebagai penerima obyek dan pemberi arti obyek respons terhadap gejala sosial& !.?. Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dalam menja)ab .
situasi.marah, senang& &eori )Dri/ing ,or*es+( $urt #e0in Perilaku adalah merupakan keseimbangan antara kekuatan pendorong dri-ing for'es& dan kekuatan penahan restraining for'es&.Perubahan perilaku terjadi apabila ada ketidak seimbangan antara kedua kekuatan tersebut. 1emungkinan terjadinya perubahanperubahan perilaku$ !.!. 1ekuatan pendorong meningkat, kekuatanpenahan tetap. !.%. 1ekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun. !.+. 1ekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
e. ealth Belie, Moel 1Moel $eper*a2aan $esehatan3 Model perilaku ini dikembangkan pada tahun #3an dan didasarkan
atas partisipasi masyarakat pada program deteksi dini tuber'ulosis. Analisis terhadap berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat pada program tersebut kemudian dikembangkan sebagai model perilaku. 8ealth belief Model didasarkan atas + faktor esensial @
!.!. 1esiapan indi-idu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari
suatu
kesehatan. !.%. Adanya dorongan
penyakit dalam
atau
memperke'il
lingkungan
indi-idu
risiko yang
membuatnya merubah perilaku. !.+. Perilaku itu sendiri. 1etiga faktor diatas dipengaruhi oleh faktorfaktor lain yang berhubungan dengan kepribadian dan lingkungan indi-idu, serta pengalaman berhubungan dengan sarana : petugas kesehatan. Menurut 5osensto'k !";?, !";;&, model ini dekat dengan Pendidikan 1esehatan. Perilaku kesehatan merupakan fungsi dari pengetahuan dan sikap. Se'ara khusus bah)a persepsi sesorang tentang kerentanan dan kemujaraban pengobatan dapat mempengaruhi keputusan seseorang dalam perilaku kesehatannya. Aspekaspek pokok perilaku kesehatan menurut 5osensto'k$ !.!. An'aman Persepsi tentang kerentanan diri terhadap penyakit • •
!.%. • •
!.+. • • •
!.?.
atau kesediaanmenerima diagnosa penyakit& Persepsi tentang keparahan penyakitkondisi kesehatannya 8arapan Persepsi tentang keuntungan suatu tindakan Persepsi tentang hambatanhambatan untuk melakukan tindakan itu Pen'etus tindakan$ Media Pengaruh orang lain 8alhal yang mengingatkan reminders&
jenis kelamingender, sukubangsa& !.#. Penilaian diri Persepsi tentang kesanggupan diri untuk melakukan tindakan itu& %. Bentuk-Bentuk Perubahan Perilaku
a. Perubahan alamiah natural 'hange&$ Perubahan perilaku karena terjadi
perubahan alam lingkungan& se'ara alamiah b. Perubahan teren'ana planned 'hange&$ Perubahan perilaku karena memang diren'anakan oleh yang bersangkutan *. 1esiapan berubah 5eadiness to 'hange&$ Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal readiness& pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap indi-idu. +. Strategi Perubahan Perilaku a. Infor'ement$ !.!. Perubahan perilaku
dilakukan
dengan
paksaan,
dan
atau
menggunakan peraturan atau perundangan. !.%. Menghasilkan perubahan perilaku yang 'epat, tetapi untuk sementara tidak langgeng& b. Persuasi apat dilakukan dengan persuasi melalui pesan, diskusi dan argumentasi. Melalui pesan seperti jangan makan babi karna bisa menimbukkan penyakit 8!2!. Melalui diskusi seperti diskusi tentang abortus yang membahayakan jika digunakan untuk alasan yang tidak baik *.
instruksi atau peraturan tidak membuang sampah disembarang tempat, dan an'aman hukuman atau denda jika tidak mentaati. !.%. menakutnakuti tentang bahaya yang mungkin akan diderita kalau tidak mengerjakan apa yang dianiurkan Misal$ menyampaikan kepada ibuibu bah)a anaknya bisa mati kalau tidak diberi oralit )aktu men'ret b. engan memberi imbalan. lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang, tetapi bisa juga imbalan yang tidak berupa materi, seperti pujian, dan sebagainya. 4ontoh$
kalau ibuibu memba)a anaknya ke Posyandu untuk ditimbang dan diimunisasi, maka anaknya akan sehat, ini juga imbalan non materi& alam hal ini orang berbuat sesuatu karena terdorong atau tertarik oleh imbalan tersebut, bukan karena kesadran atau keyakinan akan
manfatnya. '. engan membina hubungan baik. 1alau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dengan masyarakat. biasanya orang tersebut atau masyarakat akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu, karena ingin memelihara hubungan baiknya dengan kita. Misal$ Pak /urah membuat jamban karena tidak ingin menge'e)akan petugas kesehatan yeng sudah dikenalnya dengan baik 6adi bukan karena kesadarannya akan pentingnya jamban tersebut. d. engan menunjukkan 'ontoh'ontoh. Salah satu sifat manusia ialah ingin meniru 1arena itu usahakanlah agar Puskesmas dengan lingkungannya bersih, para petugas nampak bersih, rapi dan ramah. Selain itu, para petugas juga berperilaku sehat. misalnya tidak merokok, tidak meludah disembarang tempat, tidak membuang sampah sembarangan, dan sebagainya. ibeberapa tempat disediakan tempat sampah agar orang juga tidak membuang sampah sembarangan. engan 'ontoh seperti ini biasanya orangakan ikut berbuat yang serupa yaitu berperilaku sehat e. engan memberikan kemudahan. Misalnya kita ingin agar masyarakat memanfaatkan Puskesmas, maka Puskesmas
didekatkan
kepada
masyarakat,
pembayarannya
dibuat
sedemikian hingga masyarakat. mampu membayar pelayanannya yang baik dan ramah, tidak usah menunggu lama. dan sebagainya. Semua ini merupakan kemudahan bagi masyarakat, maka diharapkan masyarakat akan tergerak untuk memanfaatkan Puskesmas. ltulah sebabnya mengapa Puskesmas berlokasi dekat dengan masyarakat, ditambah pula dengan Puskesmas Pembantu dan Puskesmas keliling. f. engan menanamkan kesadaran dan moti-asi alam hal ini indi-idu, kelompok, maupun masyarakat, diberi pengertian yang benar tentang kesehatan. 1emudian ditunjukkan kepada mereka baik se'ara langsung ataupun tidak langsung, yaitu misalnya melalui film, slide, photo, gambar, atau 'eritera, bagaimana bahayanya perilaku yang lidak sehat , dan apa untungnya kalau berperilaku sehat. 8al ini diharapkan akan bisa membangkitkan keinginan mereka untuk berperilaku hidup sehat Selanjutnya berkalikali disampaikan ataupun ditunjukkan kepada mereka bah)a telah makin banyak orang yang berperilaku sehat tersebut dan sekaligus ditunjukkan atau disampaikan pula keuntungankeuntungannya, hingga mereka akan tergerak untuk berperilaku sehat. ari keenam 'ara diatas dapat disimpulkan bah)a sesorang atau kelompok akan terdorong untuk berbuat sesuatu kalau di sadari bah)a dengan berbuat sesuatu kalau sisadari bah)a dengan berbuat sesuatu itu, kebutuhan nya bisa terpenuhi. Atau kebutuhannya teran'am kalau tidak berbuat.