TEORI DAN KONSEP PERENCANAAN
Menurut Hudson dalam Tanner (1981) teori perencanaan meliputi, antara lain; sinoptik, inkremental, transaktif,advokasi, dan radial. Selanjutna di kem!an"kan kem!an"kan ole# tanner (1981) den"an nama teori S$T%& S$T%& se!a"ai pen""a!un"an dari taksonomi Hudson. 1. Teori Sinoptik Sinopt ik 'ise!ut ju"a sstem plannin", rational sstem approac#, rasional compre#ensive compre#ensive plannin".Men""unakan model !erkir sstem dalam perencanaan, se#in""a o!jek perencanaan dipandan" se!a"ai suatu kesatuan an" !ulat, den"an satu tujuan an" dis!e!ut visi. an"ka#*lan"ka# dalam perencanaan ini meliputi ; (a) pen"enalan masala#, (!),men"estimasi ruan" lin"kup pro!lem (c) men"klasikasi kemun"kinan penelesaian, (d) men"investi"asi pro!lem, (e) memprediksi memprediksi alternative, (f) men"evaluasi kemajuan atas penelesaian spesik. +eun""ulanna +eun""ulanna adala# a. -ada keseder keseder#anaan #anaan dalam dalam metode metode an" di"unakan di"unakan dan san"at sesuai sesuai untuk memeca#kan permasala#an permasala#an an" !ersifat umum. !. -erencanaan model ini !ersifat kea#lian kea#lian. . +arena +arena itu, seoran" seoran" perencana perencana dituntut mema#ami perencanaan !aik dari sisi teknis maupun losopis. c. -ada umumna, umumna, perencana perencanaan an model ini dilakukan dilakukan !ersifat !ersifat peroran"a peroran"an, n, namun tidak menutup kemun"kinan !ersifat kolektif atau kelompok den"an asumsi kepentin"an individu menesuaikan kepentin"an kelompok. d. +arakter dasar perencanaan perencanaan !ersifat kompre#ensif kompre#ensif (meneluru#), (meneluru#), akni mempertim!an"kan mempertim!an"kan aspek ekonomi, sosial, !udaa dan lin"kun"an, se#in""a semua masala# in"in co!a diselesaikan. +elema#an +elema#an dalam perencanaan model ini adala# a. /iasana kuran" kuran" dapat memper#itun"kan memper#itun"kan sum!er sum!er daa daa an" tersedia, karena !erasumsi !a#0a sum!er daa dapat dicari dan diusa#akan. !. -em!uat keputusan dipe"an" para a#liperencana, a#liperencana, sedan"kan masarakat #ana di!erikan sedikit peran, !iasana #ana dalam !entuk public !entuk public hearing c. d. e. f.
3.
an" sifatna serimonial. -roses -roses -ere -erencanaan ncanaan pendidikan pendidikan snoptik snoptik -en"enal -en"enalan an praktek praktek lin"kun"an lin"kun"an 2stimasi 2stimasi ruan" ruan" lin"ku lin"kup p praktek praktek lin"k lin"kun"an un"an +lari +larika kasi si kem kemun" un"kin kinan an pene penele lesia sian n
Teori incremental incrementa l 'idasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalna. /ersifat
desentralisasi dan tidak cocok untuk jan"ka panjan". 4adi perencanaan ini menekankan perencanaan perencanaan dalam jan"ka pendek saja. 5an" dimaksud den"an
desentralisasi pada teori ini adala# si s i perencana dalam merencanakan merencanakan o!jek tertentu dalam lem!a"a pendidikan, selalu mempertim!an"kan faktor*faktor lin"kun"an.
+eun""ulanna +eun""ulanna adala# a. Model perencan perencanaan aan incremen incremental tal !anak di"unakan di"unakan saat ini karena karena tidak memerlukan memerlukan !anak informasi data dan dapat den"an cepat dalam da lam pen"am!ilan keputusan. !. Model perencanaan incremental incremental le!i# le!i# kepada kepada pendekatan pendekatan an" didasarkan pada pen"alaman*pen"alaman perencana dan memiliki porsi rasionalitas an" le!i# kecil di!andin"kan pendekatan se!elumna. Sedan"kan kelema#an perencanaan inkremental adala# a. perencanaan inkremental adala# asumsina asumsina !a#0a kondisi masarakat adala# pluralis an" terdiri dari kelompok*kelompok kelompok*kelompok kecil. -en"kritik pa#am incremental incremental memperde!atkan !a#0a masarakat didominasi ole# kelompok* kelompok tertentu an" melakukan kompetisi kompetisi tidak adil a dil dan tidak demokratis. 'alam #al ini nantina kelompok masarakat pemenan" saja an" ter0akili dalam perencanaan. !. -endekatan -endekatan inkremental inkremental tanpa mendasarkan mendasarkan pada efektivitas !elanja setiap setiap ke"iatan an" dilaksanakan se#in""a ke"iatan !ersifat monoton dan !anak dijumpai pen""unaan an""aran an" tidak relevan. -roses -roses #u!un"an lem!a"a pendidikan den"an masarakat a. $dentika $dentikasi si manusia* manusia*manus manusia ia san"at san"at pentin" pentin" !. -er#at -er#atikan ikan pikiran pikiran dan an"an*an"an an"an*an"an dan pemikiran pemikiran masarakat masarakat c. 6ila 6ilaii !i !iaa aa d. 6ila 6ilaii #asi #asill -erkem!an"an -erkem!an"an de0asa ini !anak aktivitas perencanaan den"an men""unakan model inkrementalis. 7onto# dari perencanaan model inkremental inkremental adala# dalam penentuan plafon !elanja kotadaera# den"an men"estimasi !a#0a kenaikan an""aran !elanja !erkisar 1 persen pada ta#un per#itun"an, #al ini mendasarkan pada realisasi an""aran pada ta#un se!elumna den"an menesuaikan !esarna !esarna inasi dan jumla# penduduk.
:. Teori transactive transac tive Menekankan pada #arkat individu an" menjunjun" tin""i kepentin"an pri!adi dan !ersifat desentralisasi, suatu desentralisasi an" transactive aitu !erkem!an" !erkem!an" dari individu ke individu secara keseluru#an. $ni !erarti pen"anutna ju"a menekankan pen"em!an"an pen"em!an"an individu dalam kemampuan kemampuan men"adakan perencanaan. +eun""ulanna +eun""ulanna adala# -endekatan transactive le!i# pada pen"em!an"an individu dan or"anisasi di!eri penekanan le!i#, !ukan #ana !erupa pencapaian tujuan an" !ersifat
desentralisasi pada teori ini adala# si s i perencana dalam merencanakan merencanakan o!jek tertentu dalam lem!a"a pendidikan, selalu mempertim!an"kan faktor*faktor lin"kun"an.
+eun""ulanna +eun""ulanna adala# a. Model perencan perencanaan aan incremen incremental tal !anak di"unakan di"unakan saat ini karena karena tidak memerlukan memerlukan !anak informasi data dan dapat den"an cepat dalam da lam pen"am!ilan keputusan. !. Model perencanaan incremental incremental le!i# le!i# kepada kepada pendekatan pendekatan an" didasarkan pada pen"alaman*pen"alaman perencana dan memiliki porsi rasionalitas an" le!i# kecil di!andin"kan pendekatan se!elumna. Sedan"kan kelema#an perencanaan inkremental adala# a. perencanaan inkremental adala# asumsina asumsina !a#0a kondisi masarakat adala# pluralis an" terdiri dari kelompok*kelompok kelompok*kelompok kecil. -en"kritik pa#am incremental incremental memperde!atkan !a#0a masarakat didominasi ole# kelompok* kelompok tertentu an" melakukan kompetisi kompetisi tidak adil a dil dan tidak demokratis. 'alam #al ini nantina kelompok masarakat pemenan" saja an" ter0akili dalam perencanaan. !. -endekatan -endekatan inkremental inkremental tanpa mendasarkan mendasarkan pada efektivitas !elanja setiap setiap ke"iatan an" dilaksanakan se#in""a ke"iatan !ersifat monoton dan !anak dijumpai pen""unaan an""aran an" tidak relevan. -roses -roses #u!un"an lem!a"a pendidikan den"an masarakat a. $dentika $dentikasi si manusia* manusia*manus manusia ia san"at san"at pentin" pentin" !. -er#at -er#atikan ikan pikiran pikiran dan an"an*an"an an"an*an"an dan pemikiran pemikiran masarakat masarakat c. 6ila 6ilaii !i !iaa aa d. 6ila 6ilaii #asi #asill -erkem!an"an -erkem!an"an de0asa ini !anak aktivitas perencanaan den"an men""unakan model inkrementalis. 7onto# dari perencanaan model inkremental inkremental adala# dalam penentuan plafon !elanja kotadaera# den"an men"estimasi !a#0a kenaikan an""aran !elanja !erkisar 1 persen pada ta#un per#itun"an, #al ini mendasarkan pada realisasi an""aran pada ta#un se!elumna den"an menesuaikan !esarna !esarna inasi dan jumla# penduduk.
:. Teori transactive transac tive Menekankan pada #arkat individu an" menjunjun" tin""i kepentin"an pri!adi dan !ersifat desentralisasi, suatu desentralisasi an" transactive aitu !erkem!an" !erkem!an" dari individu ke individu secara keseluru#an. $ni !erarti pen"anutna ju"a menekankan pen"em!an"an pen"em!an"an individu dalam kemampuan kemampuan men"adakan perencanaan. +eun""ulanna +eun""ulanna adala# -endekatan transactive le!i# pada pen"em!an"an individu dan or"anisasi di!eri penekanan le!i#, !ukan #ana !erupa pencapaian tujuan an" !ersifat
spesik. -roses dialo" antarindividu dan antarlem!a"a dalam pendekatan ini le!i# diutamakan, sementara perencana !erperan se!a"ai s e!a"ai mediator. mediator. Hal itu !erla0anan den"an pendekatan incremental an" incremental an" le!i# melekat pada pemikiran ekonomis masin"*masin" kepentin"an individu. Sedan"kan kelema#anna adala# -endekatan -endekatan transaktif merupakan pendekatan an" tidak esien dalam men"akomodasi ke!utu#an ke!utu#an kelompok mar"inal, partisipasi !iaa tin""i dan dalam !e!erapa kasus masarakat !elum siap dalam rencana jan"ka panjan".
.
Teori advocac advoca c Menekankan #al*#al an" !ersifat umum, per!edaan individu dan daera#
dia!aikan. 'asar perencanaan tidak !ertitik tolak dari pen"amatan secara empiris, tetapi atas dasar ar"umentasi an" rasional, lo"is dan !ernilai (advocac < memperta#ankan den"an ar"umenta a r"umentasi). si). +e!aikan teori ini adala# untuk kepentin"an umum secara nasional. +arena ia menin"katkan menin"katkan kerja sama secara nasional, toleransi, kemanusiaan, perlindun"an ter#adap minoritas, menekankan #ak sama, dan menin"katkan keseja#teraan umum. -erencanaan -erencanaan an" memakai teori ini tepat dilaksanakan ole# pemerinta# atau !adan pusat.
=.
Teori radikal Teori ini menekankan pentin"na pentin"n a ke!e!asan lem!a"a atau or"anisasi or"anisa si lokal
untuk melakukan perencanaan perencanaan sendiri,den"an maksud a"ar dapat den"an cepat men"u!a# keadaan lem!a"a supaa tepat den"an ke!utu#an.-erencanaan ke!utu#an.-erencanaan ini !ersifat desentralisasi den"an partisipasi maksimum dari individu dan minimum dari pemerinta# pusat manajer tertin""ila# an" dapat dapa t dipandan" perencanaan an" !enar. !enar. -artisipasi disini ju"a men"acu kepada pentin"na kerja sama antar personalia. 'en"an kata lain teori radikal men"in"inkan a"ar lem!a"a pendidikan dapat mandiri menan"ani lem!a"ana. /e"itu pula pendidikan daera# dapat mandiri menan"ani pendidikanna.
>.
Teori S$T%& Merupakan "a!un"an kelima teori diatas se#in""a dise!ut ju"a
complementar plannin" process. Teori ini men""a!un"kan kele!i#an dari teori diatas se#in""a le!i# len"kap. +arena teori ini memper#atikan situasi dan kondisi masarakat atau lem!a"a tempat perencanaan itu akan diaplikasikan, maka teori ini menjadi S$T%&S S$T%&S aitu S terak#ir adala# menunjuk #uruf a0al dari teori situational. /erarti teori !aru ini di sampin" men"om!inasikan teori*teori teori*teori an" suda# ada pen""a!un"an itu sendiri ada dasarna das arna iala# menesuaikan menesuaikan den"an situasi dan kondisi lem!a"a pendidikan dan masarakat. 4adi dapat kita simpulkan !a#0a teori*teori diatas mempunai persamaan dan pe!edaanna.
-ersamaanna a. Mempunai tujuan an" sama aitu pemeca#an masala# !. Mempunai o!ek perencanaan an" sama aitu manusia dan lin"kun"an sekitarna. c. Mempunai !e!erapa persaratan data, kea#lian, metode, dan mempunai konsistensi internal 0alaupun dalam pen""unaanna terdapat per!edaan penitik!eratan. d. Mempertim!an"kan dan men""unakan sum!erdaa an" ada dalam pencapaian tujuan
-er!edaanna adala# a. a.
-erencanaan sinoptik le!i# mempunai pendekatan kompre#ensif
dalam pemeca#an masala# di!andin"kan perencanaan an" lain, den"an le!i# men"edepankan aspek*aspek metodolo"i, data dan san"at memuja an"ka atau dapat dikatakan kompre#ensif rasional. Hal ini an" san"at minim di"unakan dalam pendekatan perencanaan an" lain. !. -erencanaan incremental le!i# mempertim!an"kan peran lem!a"a pemerinta# dan san"at !ertentan"an den"an perencanaan advokasi an" cenderun" anti kemapanan dan perencanaan radikal an" ju"a cenderun" revolusioner. c. -erencanaan transactive men"edepankan faktor ? faktor perseoran"an individu melalui proses tatap muka dalam sala# satu metode an" di"unakan, perencanaan ini kuran" kompre#ensif dan san"at parsial dan kuran" sejalan den"an perencanaan Sinoptik dan $ncremental an" le!i# kompre#ensif. d. -erencanaan advocac cenderun" men""unakan pendekatan #ukum dan o!ek an" mereka am!il dalam perencanaan adala# "olon"an an" lema#. -erencanaan ini !ersifat sosialis den"an le!i# men"edepankan konsep kesamaan dan #al keadilan sosial e. -erencanaan &adikal seakan*akan tanpa metode dalam memeca#kan masala# dan muncul den"an ti!a*ti!a (spontan) dan #al ini san"at kontradiktif den"an pendekatan incremental dan sinoptik an" memepertim!an"kan aturan*aturan an" ada !aik akademis metodolo"is dan lem!a"a pemerinta#an an" ada.
KESIMPULAN
'ari !er!a"ai pemaparan diatas dapat kita am!il kesimpulan dan point pentin" antara lain a. -erencanaan adala# san"at pentin" !aik ditinjau dari sisi mana"ement maupun dari pandan"an a"ama islam,men"in"at adana pesan na!i
Mu#ammad sa0. 'an aat al*@urAan an" menekankan #al terse!ut. l 'iantara pen"ertian perencanaan adala# suatu proses menetapkan tujuan, men"em!an"kan strate"i, dan men"uraikan tu"as dan jad0al untuk mencapai tujuan. !. 'iantara ur"ensi perencanaan adala# akan mem!erikan "uideline (frame0ork) untuk mencapai tujuan masa datan". c. &uan" lin"kup perencanaan mencakup !er!a"ai demensi !aik 0aktu, spasial,tin"katan dan teknis perencanaan. d. Teori perencanaan meliputi, antara lain; sinoptik, inkremental, transaktif, advokasi, dan radial e. 'iantara teri*teori itu an" dipakai karena sejalan den"an konsep sistem iala# teori snoptic atau analisis sistem dan f. Teori incremental . +edua teori ini memakai pendekatan sistem, an" satu melaksanakan secara keseluru#an dalam jan"ka pendek maupun jan"ka panjan". ". -endekatan (strate"i) an" dapat di"unakan dalam perencanaan pendidikan antara lain pendekatan ke!utu#an social (social demand approac#), pendekatan ketena"akerjaan (manpo0er approac#), pendekatan untun" ru"i (cost and !enet), pendekatan cost eefectiveness, dan pendekatan terpadu. #. -erlu komunikasi den"an masarakat, semua itu ada #u!un"anna di mana salin" mem!eri, salin" mendukun", dan salin" men"untun"kan antara lem!a"a pendidikan den"an masarakat.
-erkem!an"an kota*kota di dunia pada ta#un 19B*an menim!ulkan pemikiran*pemikiran !aru pada ilmu perencanaan. Semua teori*teori terse!ut tela# diuji pada praktek perencanaan se#in""a ada kekuran"an dan kele!i#an masin"*masin" teori. %kan tetapi, dalam essai ini akan di!a#as men"enai persamaan dan per!edaan cara pandan" teori*teori perencanaan dari Tuju# Model -erencanaan Sc#oen0andt danModel S$T%& Hudson (Snoptic, $ncremental, Transactive, %dvocac, &adical). 'ari teori*teori terse!ut kemudian dilakukan per!andin"an teori untuk mendenisikan per!edaan dan persamaan dalam cara pandan" masin"*masin" teori. Selain itu, essai ini akan mem!a#as tradisi atau model perencanaan an" palin" efektif diper"unakan untuk men"em!an"kan tradisi pem!an"unan kota !er!asis tata ruan" di $ndonesia.
A. PERSAMAAN 1) Proses Perencanaan 'ari proses perencanaan, kedua teori memiliki proses perencanaan secara umum aitu dari surve, analisis, #in""a rencana. Masin"*masin" model perencanaan an" di!uat ole# Sc#oen0andt dan Hudson mendenisikan ta#ap*ta#ap perencanaan terse!ut, 0alaupun tidak spesik. Hal terse!ut menunjukkan
kesamaan cara pandan" dalam proses perencanaan. -ada model perencanaan &asional ole# Sc#oen0andt men"atakan !a#0a data an" di"unakan dalam perencanaan terse!ut didominasi ole# data sekunder. -ada model perencanaan 2@uit (+esamaan) Sc#oen0andt ju"a dijelaskan !a#0a dalam model perencanaan terse!ut perlu untuk men"umpulkan informasi. /e"itu ju"a pada model Transactive -lannin" Hudson men"atakan ada pelaksanaan surve lapan"an 0alaupun intensitas an" dilakukan masi# kuran" untuk memenu#i pelaksanaan perencanaan. Model perencanaan $ncremental Hudson ju"a melakukan intervie0 untuk memperole# deskripsi instrumen perencanaan. Sedan"kan untuk analisis an" dilakukan, model perencanaan &asional men""unakana analisis kuantitatif, !e"itu ju"a model perencanaan Snoptic. Model perencanaan Snoptic Hudson ini men""unakan model an" konseptual atau matematis se#in""a san"at ter"antun" pada data. Cntuk model perencanaan an" lain !isa ju"a men""unakan analisis an" !ersifat sosial. -ada ta#ap rencana an" merupakan #asil ak#ir dari proses perencanaan dilakukan ole# setiap model perencanaan 0alaupun setiap model perencanaan akan !er!eda tujuan spesikna.
2)
Perhitunan !ate!atis
-ersamaan antara model perencanaan Sc#oen0andt dan Hudson aitu analisis an" di"unakan !ersifat kuantitatif atau matematis, 0alaupun ada !e!erapa men""unakan analisis sosial. -ada model Snoptic -lannin" Hudson men""unakan analisis dari !e!erapa prosedur, misalna analisis !enet*cost, pelaksanaan penelitian, sistem analisis, dan peramalan penelitian. +emudian peramalan diturunkan menjadi model determinasi, model pro!a!ilistik atau pendekatan jud"emental. Model terse!ut sama seperti analisis pada model perencanaan rasional Sc#oen0andt aitu men""unakan per#itun"an matematis se#in""a perencanaan terse!ut le!i# mempercaa ilmu dan pen"eta#uan dalam perencanaan atau pa#am positivistik.
")
Penentuan a#ternati$
'alam proses perencanaan, model perencanaan Sc#oen0andt dan Hudson ju"a memper#atikan proses penentuan alternatif*alternatif untuk menentukan #asil ak#ir perencanaan. -ada model perencanaan rasional Sc#oen0andt men""unakan alternatif an" !er!eda*!eda den"an analisis an" dilakukan, kemudian ditentukan pertim!an"an dan aki!at setiap alternatif. Setela# itu, dipili# alternatif den"an aki!at an" palin" mun"kin !isa diatasi. Sedan"kan model perencanaan snoptic Hudson ju"a menjelaskan sala# satu elemen pentin" perencanaan adala# penentuan alternatif, dan model perencanaan $ncremental
ju"a merupakan campuran dari Snoptic dan $ncremental se#in""a tentuna proses penentuan alternatif ini ju"a termasuk kesamaan dari teori Sc#oen0andt dan Hudson. -ada snoptic plannin" ju"a dilakukan evaluasi ter#adap alternatif* alternatif dari perencanaan.
%)
Peru!usan &rora! &erencanaan
Setela# ada pemili#an alternatif ke!ijakan maka disusun perumusan pro"ram perencanaan. 7ara pandan" teori perencanaan Sc#oen0andt dan Hudson ju"a memiliki kesamaan aitu pada perumusan pro"ram perencanaan, mun"kin akan an" !er!eda adala# tujuan perencanaanna. -ada snoptic plannin" Hudson menjelaskan !a#0a setela# dilakukan evaluasi alternatif kemudian di!uat pro"ram perencanaan untuk implementasi selanjutna. -ada Snoptic -lannin" kemun"kinan tindakan perencanaan an" dilakukan den"an skala !esar dan strate"i penelesaian masala#. -ada perencanaan Snoptic -lannin" men"#asilkan rencana*rencana atau dokumen, !a#kan di !e!erapa daera# lan"sun" dilakukan perencanaan tanpa adana dokumen. Model perencanaan incremental Hudson an" dilakukan melalui pen"alaman, aturan praktis, !ersifat teknis, dan konsultasi terus menerus. -ada transactive plannin", perencanaan men"acu pada evolusi lem!a"a perencanaan an" terdesentralisasi untuk menin"katkan pen"endali proses sosial an" men"atur keseja#teraan. &adical -lannin" !ertujuan untuk mem!uat outcome jan"ka panjan". %dana peru!a#an si"nikan pada perencanaan radikal dari !entuk sosial, ekonomi, dan #u!un"an sejara# an" dia!aikan ole# ilmu sosial dan lsafat li!eral an" mendominasi perencanaan sosial.
')
Perhatian &a(a e&entinan &u*#i (enan &ena(aan (ia#o
-ersamaan selanjutna aitu !a#0a model perencanaan Sc#oen0andt dan Hudson ju"a melakukan dialo" den"an masarakat atau kelompok kepentin"an untuk mendapatkan masukan dalam perencanaan. -ada transactive plannin" Hudson, fokus perencanaan !erasal dari pen"alaman masarakat se#in""a perencanaan dilakukan den"an men"adakan pertemuan (dialo") den"an komunitas masarakat. Model transactive plannin" dan incremental plannin" melakukan dialo" dan ta0ar mena0ar pada kepentin"an umum. &adical -lannin" memper#atikan kein"inan masarakat dan keterpaduan ideolo"i an" mem!eri kekuatan efektif untuk pen"eta#uan teknis. -ada model Sc#oen0andt, model perencanaan an" !ersifat per#atian kepada kepentin"an pu!lik den"an cara !erdialo" aitu model perencanaan 2@uit, perencanaan advokasi, social learnin" and communicative action, dan perencanaan radikal. -ada model perencanaan 2@uit perlu adana dialo" !aik
dari dalam pemerinta#an maupun dari luar pemerinta#an. -ada perencanaan advokasi, perencanaan ini mem!ela an" lema# dan mela0an an" kuat. +arena !ersifat advokasi, maka perencanaan ini terkait den"an #ukum dan !isa men"#alan"i rencana an" tidak peka dan menantan" pandan"an tradisonal dari kepentin"an pu!lik. -erencana se!a"ai advokasi perencanaan maka dapat terjadi ne"osiasi secara ter!uka atas kemauan masarakat.
+)
Keter#i*atan &o#iti
-ersamaan selanjutna aitu setiap model perencanaan pasti ada keterli!atan politik 0alaupun keterli!atan terse!ut tidak secara lan"sun" ataupun pen"aru#na kecil. -ada model perencanaan rasional Sc#oen0andt, perencanaan ini kuran" dipen"aru#i ole# politik dan le!i# !anak dipen"aru#i ole# teknisi. -ada model perencanaan advokasi Sc#oen0andt, pen"aru# politik kuat, sedan"kan pada (neo) MarDist pen"aru# politik kuran", pada perencanaan 2@uit ju"a masi# ada pen"aru# politik, dan pada perencanaan radikal pen"aru# politik tidak secara lan"sun" terli!at dalam proses. -ada model perencanaan Hudson, perencanaan an" masi# ada pen"aru# politik aitu snoptic plannin", radical plannin", dan advocac plannin".
,.
PER,EDAAN
1) Pe!*aian tuas &erencana secara -e#as -ada teori Tuju# Model -erencanaan Sc#oen0andt suda# dijelaskan secara jelas tu"as*tu"as perencana, sedan"kan pada model pem!an"unan Hudson !elum dijelaskan. -ada model perencanaan &asional Sc#oen0andt menunjukkan !a#0a perencana merupakan teknisi atau eDpert dalam perencanaan den"an analisis matematis. -ada perencanaan advokasi Sc#oen0andt perencana se!a"ai pen"acara an" mem!antu mem!eri nasi#at atau advokasi pada masarakat men"enai ke!utu#anna, tetapi pada perencanaan (neo) MarDist, tidak ada denisi tu"as !aru se#in""a men""unakan pem!a"ian tu"as se!elumna. -erencanaan terse!ut #ana !er!eda pada peru!a#an status ne"ara se!a"ai ne"ara kapitalis atau !orjuis. -ada perencanaan 2@uit, perencana se!a"ai komunikator dan propa"andis, tu"as terse!ut ju"a #ampir sama den"an perencanaan social learnin" and communicative action. -ada perencanaan radikal, perencana #arus mem!eri dukun"an pada masarakat ter#adap perencanaan an" mereka in"inkan. -ada perencanaan li!eralistik, perencana mem!iarkan perencanaan !erjalan sendiri, tidak ada intervensi rencana jika sistem pasar !e!as "a"al.
2)
Pen(eatan &erencanaan
-ada teori perencanaan Sc#oen0andt suda# mem!a#as pendekatan perencanaan setiap model perencanaa, apaka# top*do0n atau !ottom*up, sedan"kan pada model Hudson (S$T%&) !elum dijelaskan. -endekatan perencanaan top*do0n aitu perencanaan rasional dan (neo) marDist, sedan"kan pendekatan perencanaan !ottom*up aitu perencanaan advokasi, e@uit, social learnin" and communicative action, dan perencanaan radikal.
") Konsensus -ada teori perencanaan Sc#oen0andt suda# mem!a#as apaka# model perencanaan #in""a ta#ap konsensus atau tidak. an" kemudian di!entuk konsensus untuk penentuan pro"ram perencanaan. %kan tetapi, tidak semua model perencanaan terse!ut #in""a ta#ap konsensus, le!i# !anak #ana sampai melakukan dialo" den"an masarakat atau kelompok kepentin"an tanpa ada #asil konsensus. Model perencanaan an" men""unakan konsensus aitu Model Social earnin" and 7ommunicative %ction. Hal terse!ut !elum terli#at pada model perencanaan Hudson (S$T%&).
%)
Perencanaan an *ersi$at #i*era#isti
-ada model perencanaan Hudson (S$T%&) !elum mempertim!an"kan daera# an" tidak men"intervensi tindakan perencanaan atau !ersifat men"ikuti pasar !e!as. Semakin !erkem!an"na Eaman, maka muncul teori*teori !aru untuk melen"kapi teori se!elumna, dimana teori Hudson !elum ada model perencanaan an" li!eral. Teori Sc#oen0andt melen"kapi teori Hudson men"enai perencanaan li!eralistik. -erencanaan terse!ut !erjalan sendiri, sesedikit mun"kin merencanakan, dan mem!erik "anti ru"i ter#adap pelan""aran #ak*#ak individu.
') Asu!si arateristi &u*#i -ada model perencanaan Hudson tidak dijelaskan asumsi karakteristik pu!lik pada daera# perencanaan, sedan"kan pada model perencanaan Sc#oen0andt suda# ada pem!edaan karakteristik setiap model. -erencanaan rasional men"asumsikan !a#0a karakteristik pu!lik itu #omo"en !aik sosial etnik maupun dari "ender, kemudian !erkem!an" teori perencanaan advokasi Sc#oen0andt !a#0a karakteristik pu!lik terse!ut tidak #omo"en.
/erdasarkan karakteristik model perencanaan Sc#oen0andt dan Hudson, maka perencanaan an" efektif an" !isa diterapkan di $ndonesia aitu miDed* scannin" antara model perencanaan Rasional Schoenwandt atau Synoptic Hudson dan Social Learning and Communicative Planning Schoenwandt . Model perencanaan terse!ut merupakan campuran antara top*do0n plannin" dan !ottom*up plannin". %lasanna aitu masarakat #arus di!eri pema#aman atas ilmu an" dimiliki perencana, semua partisipan #arus mendapatkan informasi an" sama dan sudut pandan" an" ter0akili se#in""a perlu perencana an" !isa !erkomunikatif secara efektif dan esien kepada masarakat. /ila #al terse!ut tercapai, maka tujuan demokratif akan tercapai. 'alam #al ini, peran pemerinta# ju"a #arus ada, dimana prosedur*prosedur teknis dilakukan untuk mencapai perencanaan rasional. +ita perlu meli#at karakteristik masarakat $ndonesia, dimana masarakat tidak !isa lan"sun" saja menerima rencana pemerinta#, apala"i terkait den"an ke#idupan masarakat secara lan"sun". Fle# karena itu perlu pema#aman terle!i# da#ulu dari masarakat. -en"alaman dan kein"inan masarakat se!a"ai masukan ter#adap perencanaan. Se!enarna den"an adana dialo" den"an masarakat dan rencana masarakat !isa dimasukkan dalam rencana, maka !isa menim!ulkan sikap salin" percaa antara pemerinta# dan masarakat. -erencanaan an" terjadi saat ini dimana apa an" diusulkan masarakat pada ak#irna tidak diaplikasikan pada implementasina, se#in""a !isa jadi masarakat menjadi kuran" percaa kepada pemerinta#, dan pada ak#irna tidak antusias la"i dalam men"#adapi penelesaian permasala#an pada perencanaan kota. +epercaaan dari pemerinta# kepada masarakat ju"a #arus di!an"un !a#0a masarakat an" lan"sun" men"alami #asil dari perencanaan. %pa!ila ada masukan dari masarakat an" tidak sesuai den"an aturan atau prosedur, maka perencana #arus !isa !erkomunikatif den"an !aik a"ar masarakat memiliki pema#aman dan !isa !elajar dari perencanaan.
-2&267%6%%6 -erencanaan adala# proses mendenisikan tujuan or"anisasi, mem!uat strate"i untuk mencapai tujuan itu, dan men"em!an"kan rencana aktivitas kerja or"anisasi. -erencanaan merupakan proses terpentin" dari semua fun"si manajemen karena tanpa perencanaan, fun"si*fun"si lain, seperti pen"or"anisasian, pen"ara#an, dan pen"ontrolan, tak akan dapat !erjalan. &encana dapat !erupa rencana informal atau rencana formal. &encana informal adala# rencana an" tidak tertulis dan !ukan merupakan tujuan !ersama an""ota suatu or"anisasi. Sedan"kan, rencana formal adala# rencana tertulis an" #arus dilaksanakan suatu or"anisasi dalam jan"ka 0aktu tertentu. &encana formal merupakan rencana !ersama an""ota korporasi. %rtina, setiap an""ota #arus men"eta#ui dan menjalankan rencana itu. &encana formal di!uat untuk men"uran"i am!i"uitas dan menciptakan kesepa#aman tentan" apa an" #arus dilakukan.
Tu-uan Step#en &o!!ins dan Mar 7oulter men"emukakan (empat) tujuan perencanaan. Tujuan pertama adala# untuk mem!erikan pen"ara#an !aik untuk manajer maupun kara0an nonmanajerial. 'en"an rencana, kara0an dapat men"eta#ui apa an" #arus mereka capai, den"an siapa mereka #arus !ekerja sama, dan apa an" #arus dilakukan untuk mencapai tujuan or"anisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mun"kin akan !ekerja sendiri*sendiri secara serampan"an, se#in""a kerja or"anisasi kuran" esien. Tujuan kedua adala# untuk men"uran"i ketidakpastian. +etika seoran" manajer mem!uat rencana, ia dipaksa untuk meli#at jau# ke depan, meramalkan peru!a#an, memperkirakan efek dari peru!a#an terse!ut, dan menusun rencana untuk men"#adapina.
Tujuan keti"a adala# untuk meminimalisir pem!orosan. 'en"an kerja an" terara# dan terencana, kara0an dapat !ekerja le!i# esien dan men"uran"i pem!orosan. Selain itu, den"an rencana, seoran" manajer ju"a dapat men"identikasi dan men"#apus #al*#al an" dapat menim!ulkan inesiensi dalam perusa#aan. Tujuan an" terak#ir adala# untuk menetapkan tujuan dan standar an" di"unakan dalam fun"si selanjutna, aitu proses pen"ontrolan dan pen"evaluasian. -roses pen"evaluasian atau evaluating adala# proses mem!andin"kan rencana den"an kenataan an" ada. Tanpa adana rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusa#aan. Selain keempat #al terse!ut, se!a"ian !esar studi menunjukkan adana #u!un"an antara perencanaan den"an kinerja perusa#aan.
E#e!en &erencanaan -erencanaan terdiri dari dua elemen pentin", aitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri ( plan). Sasaran Sasaran adala# #al an" in"in dicapai ole# individu, "rup, atau seluru# or"anisasi. Sasaran serin" pula dise!ut tujuan. Sasaran memandu manajemen mem!uat keputusan dan mem!uat kriteria untuk men"ukur suatu pekerjaan. Sasaran dapat di!a"i menjadi dua kelompok, aitu sasaran an" dinatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adala# sasaran an" dinatakan or"anisasi kepada masarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dili#at di pia"am perusa#aan, laporan ta#unan, pen"umuman #umas, atau pernataan pu!lik an" di!uat ole# manajemen. Serin"kali stated goals ini !ertentan"an den"an kenataan an" ada dan di!uat #ana untuk memenu#i tuntutan stakeholder perusa#aan. Sedan"kan sasaran riil adala# sasaran an" !enar*!enar din"inkan ole# perusa#aan. Sasaran riil #ana dapat diketa#ui dari tindakan*tindakan or"anisasi !eserta an""otana. %da dua pendekatan utama an" dapat di"unakan or"anisasi untuk mencapai sasaranna. -endekatan pertama dise!ut pendekatan tradisional. -ada pendekatan ini, manajer puncak mem!erikan sasaran*sasaran umum, an" kemudian diturunkan ole# !a0a#anna menjadi su!tujuan (subgoals) an" le!i# terperinci. /a0a#anna itu kemudian menurunkanna la"i kepada anak !ua#na, dan terus #in""a mencapai tin"kat palin" !a0a#. -endekatan ini men"asumsikan !a#0a manajer puncak adala# oran" an" ta#u se"alana karena mereka tela# meli#at "am!aran !esar perusa#aan. +esulitan utama terjadi pada proses
penerjema#an sasaran atasan ole# !a0a#an. Serin"kali, atasan mem!erikan sasaran an" cakupanna terlalu luas seperti Gtin"katkan kinerja,G Gnaikkan prot,G atau Gkem!an"kan perusa#aan,G se#in""a !a0a#an kesulitan menerjema#kan sasaran ini dan ak#irna sala# men"intepretasi maksud sasaran itu (li#at "am!ar). -endekatan kedua dise!ut den"an management by objective atau M/F. -ada pendekatan ini, sasaran dan tujuan or"anisasi tidak ditentukan ole# manajer puncak saja, tetapi ju"a ole# kara0an. Manajer dan kara0an !ersama*sama mem!uat sasaran*sasaran an" in"in mereka capai. 'en"an !e"ini, kara0an akan merasa di#ar"ai se#in""a produktivitas mereka akan menin"kat. 6amun ada !e!erapa kelema#an dalam pendekatan M/F. -ertama, ne"osiasi dan pem!uatan keputusan dalam pendekatan M/F mem!utu#kan !anak 0aktu, se#in""a kuran" cocok !ila diterapkan pada lin"kun"an !isnis an" san"at dinamis. +edua, adana kecenderun"an kara0an untuk !ekerja memenu#i sasaranna tanpa memedulikan rekan sekerjana, se#in""a kerjasama tim !erkuran". %da ju"a an" menatakan M/F #anala# sekedar formalitas !elaka, pada ak#irna an" menentukan sasaran #anala# manajemen puncak sendiri.
&encana &encana atau plan adala# dokumen an" di"unakan se!a"ai skema untuk mencapai tujuan. &encana !iasana mencakup alokasi sum!er daa, jad0al, dan tindakan*tindakan pentin" lainna. &encana di!a"i !erdasarkan cakupan, jan"ka 0aktu, kek#ususan, dan frekuensi pen""unaanna. /erdasarkan cakupanna, rencana dapat di!a"i menjadi rencana strate"is dan rencana operasional. &encana strate"is adala# rencana umum an" !erlaku di seluru# lapisan or"anisasi, sedan"kan rencana operasional adala# rencana an" men"atur ke"iatan se#ari*#ari an""ota or"anisasi. /erdasarkan jan"ka 0aktuna, rencana dapat di!a"i menjadi rencana jan"ka panjan" dan rencana jan"ka pendek. &encana jan"ka panjan" umumna didenisikan se!a"ai rencana den"an jan"ka 0aktu ti"a ta#un, rencana jan"ka pendek adala# rencana an" memiliki jan"ka 0aktu satu ta#un. Sementara rencana an" !erada di antara keduana dikatakan memiliki intermediate time frame. Menurut kek#ususanna, rencana di!a"i menjadi rencana direksional dan rencana spesik. &encana direksional adala# rencana an" #ana mem!erikan
guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalna seoran" manajer menuru# kara0anna untuk Gmenin"katkan prot 1=.G Manajer tidak mem!eri ta#u apa an" #arus dilakukan untuk mencapai 1= itu. &encana seperti ini san"at eksi!el, namun tin"kat am!i"uitasna tin""i. Sedan"kan rencana spesik adala# rencana an" secara detail menentukan cara*cara an" #arus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menuru# kara0an untuk Gmenin"katkan prot 1=,G ia ju"a mem!erikan perinta# mendetail, misalna den"an memperluas pasar, men"uran"i !iaa, dan lain*lain. Terak#ir, rencana di!a"i !erdasarkan frekuensi pen""unaanna, aitu single use atau standing. Single*use plans adala# rencana an" didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. 7onto#na adala# Gmem!an"un > !ua# pa!rik di 7#ina atau Gmencapai penjualan 1.. unit pada ta#un 3>.G Sedan"kan standing plans adala# rencana an" !erjalan selama perusa#aan terse!ut !erdiri, an" termasuk di dalamna adala# prosedur, peraturan, dan ke!ijakan.
Teori Perencanaan 1. Pen(ahu#uan +onsep dasar perencanaan adala# rasionalitas, iala# cara !erpikir ilmia# dalam menelesaikan pro!lem den"an cara sistematis dan menediakan !er!a"ai alternatif solusi "una memperole# tujuan an" diin"inkan. Fle# karena itu perencanaan san"at dipen"aru#i ole# karakter masarakat dalam men"em!an"kan !udaa ilmia# dalam menelesaikan permasala#an an" di#adapina. Hal ini cukup !eralasan karena perencanaan ju"a !erkaitan den"an pen"am!ilan keputusan (decision maker ), sedan"kan kualitas #asil pen"am!ilan keputusan !erkorelasi den"an pen"eta#uan (knowledge), pen"alaman (experience), informasi !erupa data an" dikumpulkan ole# pen"am!il keputusan
(ekskutor). Cntuk le!i# jelasna dapat di li#at kem!ali pada kurva"rak spatial data dan decesion. Menurut Iriedmann, perencanaan akan !er#adapan den"an pro!lem mendasar akni !a"aimana teknis pen"eta#uan perencanaan an" efektif da lam men"informasikan aksi*aksi pu!lik. %tas dasar terse!ut maka perencanaan didenisikan se!a"ai komponen an" men"#u!un"kan antara pen"eta#uan den"an aksitindakan dalam 0ilaa# pu!lik. -ada prinsipna Iriedmann menatakan perencanaan #arus !ertujuan untuk kepentin"an masarakat !anak. 'i sisi lain 7amp!ell dan Iainstain (19991) menatakan !a#0a dalam pem!an"unan +ota atau daera# dipen"aru#i sistem ekonomi kapitalis atau demokratis. 'alam konteks terse!ut maka pada praktekna perencanaan tidak dapat dipisa#kan den"an suasana politik kota atau daera# se!a! keputusan* keputusan pu!lik mempen"aru#i kepentin"an*kepentin"an lokal. Hal ini menjadi relevan apa!ila kekuasaan mempen"aru#i perencanaan. +etika perencanaan tela# dipen"aru#i ole# sistem politik suatu kota atau daera# se!a"aimana pernataan di atas, maka se!enarna an" terjadi adala# 0ilaa# rasional an" menjadi dasar dalam perencanaan tela# ke#ilan"an independensina. Selanjutna perencanaan akan menjadi tidak efektif dan efesien, !ersifat mendua antara idealisme Jkepakaran seoran" perencana atau men"ikuti selera atau kemauan*kemauan, se#in""a !erimplikasi pada kualitas perencanaan dalam pencapaian goal (tujuan) dan o!jektif (sasaran) an" dituju. 'isampin" itu karena perencanaan merupakan pekerjaan an" menan"kut 0ilaa# pu!lik maka komitmen seluru# peman"ku kepentin"an (stakeholder ) an" terli!at san"at di!utu#kan se#in""a #asil perencanaan dapat di!uktikan dan dirasakan manfaatna.
2. Penertian Perencanaan/ Mena&a (an ,aai!ana Merencanaan 2.1. Penertian Menurut /ranc# (198:) perencanaan (merencanakan) merupakan proses men"ara#kan ke"iatan manusia dan sum!er daa alam den"an !erorientasi ke masa depan. +apasitas sum!er daa alam !ersifat ter!atas, sedan"kan populasi semakin menin"kat maka pemanfaatan #endakna !ersifat tepat "una dan tepat sasaran. -en"ertian perencanaan, selanjutna dikemukakan ole# %leDander (198>) adala# suatu ke"iatan masarakat dan or"anisasi untuk men"em!an"kan strate"i an" optimal terkait tindakan masa depan untuk mencapai seperan"kat tujuan an" diin"inkan "una men"atasi permasala#an an" nata dalam konteks an" kompleks dan didukun" ole# ke0enan"an dan kein"inan untuk
men"alokasikan sum!er daa serta !ertindak sesuai an" diperlukan untuk melaksanakan strate"i*strate"i an" suda# ditetapkan. 'ari !e!erapa pen"ertian di atas, maka ti"a ciri utama perencanaan ( dalam merencanakan) adala# (1) #arus menan"kut #ari depan, (3) #arus menan"kut tindakan atau aksi, (:) satu !adan tertentu #arus !ertan""un" ja0a! untuk melakukan tindakan di kemudian #ari. Masi# !anak pen"ertian kaitanna den"an perencanaan, #al ini dise!a!kan karena perencanaan amat dinamis dan !erkem!an" sejalan den"an fenomena*fenomena an" !erkem!an" di masarakat.
2.2. Mena&a (an ,aai!ana Perencanaan %lasan diperlukan perencanaan karena dalam situasi an" amat kompleks (rumit) dan salin" mempen"aru#i. 7onto# jenis dan intensitas tata "una la#an akan mempen"aru#i jumla# (jenis) lalu lintas an" terjadi, kemudian mempen"aru#i jenis dan kapasitas jalan an" diperlukan, selanjutna mempen"aru#i kese#atan masarakat (karena polusi udara) dan seterusna. 'en"an meli#at realitas sosial an" ada sekaran", maka dimensi perencanaan tela# !er"eser dari penekanan #ana pada masala# ekonomi menjadi ke masala# sosial dan !udaa masarakat. 'en"an tin""ina intensitas kerusakan lin"kun"an aki!at eksploitasi pem!an"unan an" menekankan pada pertum!u#an ekonomi semakin dirasa !a#0a pem!an"unan an" ada akan men"ancam kelanjutan pem!an"un itu sendiri. Hal ini men"il#ami suatu pemikiran tentan" pentin"na kelestarian lin"kun"an dan menertakan pema#aman pada aspek lin"kun"an dalam perencanaan pem!an"unan. Menurut %"ussalim, !a"aimana perencanaan dilakukan secara rin"kas, akni (1) Menentukan tujuan dan sasaran an" menertakan seluru# 0ar"a, (3) Men"eta#ui fakta*fakta tentan" kondisi an" ada serta memperkirakan apa an" terjadi, (:) Men"kaji pili#an*pili#an tindakan an" dapat dilakukan den"an men"in"at potensi dan #am!atan an" ada, () Menentukan pili#an*pili#an an" ter!aik !erdasarkan pertim!an"an normatif maupun teknis,
(=) Men"usulkan ran"kaian ke!ijakan dan tindakan an" perlu diam!il, (>) Melakukan
sosialisasi,
pene"akan, pem!erian
insentif,
dan mem!antu
pelaksanaan secara sistematik dan teratur.
". Pereseran Rasiona#itas Menu-u A(a&ti$ (a#a! Perencanaan Menurut Mappajandji (3=), aki!at dinamika science dalam memandan" semesta, maka tela# terjadi per"eseran paradi"ma dalam menentukan model perencanaan. Selanjutna konsep perencanaan mem!utu#kan redenisi elemen* elemen dalam proses perencanaan. 2lemen*elemen terse!ut dalam memperta#ankan pen"aru# lin"kun"an memiliki cara dan seni tersendiri an" !er!eda antara elemen satu den"an elemen an" lain. 7ara atau seni !eradaptasi den"an lin"kun"an terse!ut akan !erta#an apa!ila ada nilai*nilai an" diakini ole# elemen*elemen terse!ut. -erencanaan menurut paradi"ma !aru, di sampin" men""unakan kaca mata pendekatan ilmia# (rasionalitas), dituntut ju"a mempertim!an"kan nilai*nilai an" !erkem!an" dalam komunitas masarakat a"ar dalam menusun alternatif ke!ijakan tepat sasaran dan dapat dilaksanakan. Teori*teori utama dalam perencanaan di"olon"kan, antara lain (1) Synoptic rationalisme, (3) ncrementalism, (:) !ransactive planning, () "dvocacy planning, (=) Radical planning, (>) #topianism, dan (B) $etodisme. -ada kajian ini #ana menjelaskan secara rinci tentan" perkem!an"an teori synoptic rasionalisme, model perencanaan an" termasuk dalam synoptic rasionalisem disertai den"an conto#*conto#na. 'isampin" itu se!a"ai komparasi akan disajikan teori incremental, kele!i#an dan kekuran"anna !eserta conto#* conto# model perencanaan incremental an" !anak dipakai dalam !irokrasi pemerinta#.
".1. Mo(e# Perencanaan Rationa# Co!&rehensi0e RCP) Hal an" mendasari perencanaan terse!ut pada dasarna menekankan pada kemampuan akal pikiran dalam memeca#kan pro!lem*pro!lem an" !erkem!an" dan terjadi dalam masarakat. -ro!lema an" ada dipeca#kan melalui pendekatan ilmia# dalam analisisna se#in""a permasala#an* permasala#an dapat dicarikan solusina secara cermat serta tidak menim!ulkan permasala#an !aru di kemudian #ari. Model perencanaan !erdasarkan &asionalitas memiliki ta#apan akni 1. -en"umpulan dan -en"ola#an 'ata %nalisis -erencanaan, 3. -erumusan Tujuan K Sasaran, :. -erencanaan, . -en"em!an"an %lternatif &encana, =. 2valuasi K Seleksi %lternatif &encana, >. -enusunan 'okumen &encana, B. -enusunan -ro"ram dan &encana, 8. Monitorin" K Tindakan+e"iatan, 9. 2valuasi, 1. %eed &eck . +ele!i#an perencanaan model ini !ersifat kea#lian. +arena itu, seoran" perencana dituntut mema#ami perencanaan !aik dari sisi teknis maupun losos. -ada umumna, perencanaan model ini dilakukan !ersifat peroran"an, namun tidak menutup kemun"kinan !ersifat kolektif atau kelompok den"an asumsi kepentin"an individu menesuaikan kepentin"an kelompok. +arakter dasar perencanaan !ersifat kompre#ensif (meneluru#), akni mempertim!an"kan aspek ekonomi, sosial, !udaa dan lin"kun"an, se#in""a semua masala# in"in co!a diselesaikan. +elema#an dalam perencanaan model ini !iasana kuran" dapat memper#itun"kan sum!er daa an" tersedia, karena !erasumsi !a#0a sum!er daa dapat dicari dan diusa#akan. -em!uat keputusan dipe"an" para a#liperencana, sedan"kan masarakat #ana di!erikan sedikit peran, !iasana #ana dalam !entuk pu!lik hearing an" sifatna serimonial. 'alam #al ini,
perencana men"an""ap palin" ta#u atas se"ala permasala#an. 'i sampin" itu, perencanaan !ersifat reduksionisme, determenistik dan o!ektif se#in""a !ersifat sektoral. 7onto# model perencanaan rasional kompre#ensip adala# dalam -enusunan 'okumen Tata &uan" Lilaa#. -enusunan dokumen tata ruan" ini ditujukan untuk menata ruan" sesuai den"an fun"si, manfaat dan potensi an" dimiliki aki!at mo!ilisasi dan perkem!an"an penduduk an" semakin menin"kat sementara kondisi ruan" ter!atas serta kein"inan kuat untuk mem!an"un secara !erkelanjutan. 'alam dokumen perencanaan tata ruan" kota maupun 0ilaa# akan menajikan ruan" se!a"ai satuan 0ilaa# pen"em!an"an (SL-) an" terinci mulai dari satuan 0ilaa# pen"em!an"an pertanian, satuan 0ilaa# pen"em!an"an perda"an"an, satuan 0ilaa# pen"em!an"an perkantoran, satuan 0ilaa# pen"em!an"an industri dan seterusna. -roses penusunan dokumen tata ruan" sendiri memerlukan kajian an" mendalam ole# para a#li tata ruan" serta melalui sosialisasi an" meli!atkan seluru# stakeholder !erulan"*ulan" dari mulai !entuk konsepdraft sampai !entuk nal. Se#in""a kea!sa#an dari dokumen terse!ut san"at teruji. 6amun dalam implementasina serin" dokumen tata ruan" terse!ut dilan""ar dan dia!aikan karena pertim!an"an*pertim!an"an tertentu. Iaktor pene!a! utamana adala# karena !iasana dokumen tata ruan" an" tela# disusun kuran" dipu!likasikan kepada masarakat se#in""a masarakat tidak men"eta#uina, di sisi lain !iasana dokumen perencanaan tata ruan" terse!ut #ana dimiliki ole# pen"usa#a*pen"usa#a an" merupakan kroni dari pen"uasa. Hal lainna adala# komitmen pen"uasa dalam mematu#i dokumen tata ruan" terse!ut lema# apa!ila menan"kut den"an kepentin"an*kepentin"an pra"matis, misalkan kemauan investor untuk menanamkan usa#a di 0ilaa# pen"em!an"an an" se#arusna tidak di!ole#kan untuk mendirikan industri. 'en"an ter!itna Cndan"*Cndan" 6omor 3> Ta#un 3B tentan" -enataan &uan" an" disa#kan pada tan""al 3B %pril 3B, an" men"atur secara jelas !a"aimana ke0enan"an pemerinta#, !aik pusat maupun daera# dalam menata daera#na di#arapkan masala# pelan""aran tata ruan" tidak terjadi.
".2. Mo(e# Perencanaan Strateis Strategic planning) -erencanaan strate"is umumna dipakai dalam or"anisasi an" !ersifat pu!lik. Model perencanaan strate"is se!a"aimana &7- den"an men""unakan lan"ka#*lan"ka# sistematis. Menurut 4o#n M. /rson (1999) lan"ka#*lan"ka# an" dimaksud adala#
(1) $dentikasi mandat or"anisasi, (3) Memperjelas misi dan nilai*nilai or"anisasi, (:) -enilaian ter#adap lin"kun"an eksternal, () -enilaian lin"kun"an internal, (=) $dentikasi isu*isu strate"is an" di#adapi, (>) Merumuskan strate"i untuk men"elola isu, (B) -enetapan visi or"anisasi an" efektif dan esien. +arakter dasar perencanaan strate"is adala# pem!uat keputusan adala# masarakat, pi#ak*pi#ak terkait di!antu para a#li an" !ertindak se!a"ai fasilitator. /ersifat kompre#ensif karena semua aspek dikaji tetapi #ana !erkaitan den"an isu strate"is, #asil kajianna !ersifat meneluru# !ukan #ana aspek sik serta memper#itun"kan sum!er daa an" tersedia. +elema#an perencanaan strate"is terletak pada keter!atasan pen"eta#uan sum!er daa manusia or"anisasi an" tidak merata se#in""a tidak semua mema#ami visi dan misi or"anisasi. 'alam pencermatan lin"kun"an internal dan eksternal or"anisasi #arus dilakukan ole# an""ota or"anisasi an" !erpen"alaman dan men"enal !etul karakter or"anisasi se#in""a mampu men"eta#ui isu*isu or"anisasi an" strate"is. 7onto# model perencanaan strate"is adala# dalam penusunan &encana -em!an"unan 4an"ka Menen"a# (&-4M), &encana -em!an"unan 4an"ka -anjan" (&-4-), serta &encana Strate"is Satuan +erja -eran"kat 'aera# (&enstra S+-'). &-4M memuat isi, Misi dan pro"ram*pro"ram +epala 'aera# !erdasarkan janji* janji saat pencalonan +epala 'aera#. 6amun dalam perkem!an"anna isi, Misi dan pro"ram*pro"ram +epala 'aera# men"alami peru!a#an saat masi# menjadi calon +epala 'aera# den"an sesuda# menjadi +epala 'aera#. -eru!a#an terse!ut dise!a!kan karena isi, Misi dan -ro"ram se!elum menjadi +epala 'aera# disusun dan direncanakan ole# Tim Sukses calon +epala 'aera#. Sedan"kan setela# menjadi +epala 'aera#, visi, misi dan pro"ram*pro"ram terse!ut disusun ole# perencana melalui /appeda. Hal ini !isa di#indari apa!ila terjalin komunikasi antara Tim Sukses den"an +epala /appeda.
".". Mo(e# Perencanaan Incre!enta# -ada ak#ir ta#un 19> model perencanaan den"an pendekatan sepenu#na pada rasional mulai dipertanakan. Hal ini datan" dari Ftoritas 7#ica"o Housin" melalui Meersen dan /aneld an" !erpendapat !a#0a perencanaan praktis !er!eda den"an teori perencanaan. Selanjutna Nunton, men"emukakan !a#0a model perencanaan an" dilakukan pemerinta# pada kenataanna tidak men""unakan pendekatan ilmia# (rasional) dalam aktivitasna, namun didominasi ole# proses lo!i*lo!i politik an" sempit. +elema#an perencanaan incremental adala# asumsina !a#0a kondisi masarakat adala# pluralis an" terdiri dari kelompok*kelompok kecil. -en"kritik pa#am incremental memperde!atkan !a#0a masarakat didominasi ole# kelompok*kelompok tertentu an" melakukan kompetisi tidak adil dan tidak demokratis. 'alam #al ini nantina kelompok masarakat pemenan" saja an" ter0akili dalam perencanaan. -erkem!an"an de0asa ini !anak aktivitas perencanaan den"an men""unakan model incrementalis. 7onto# dari perencanaan model inceremental adala# dalam penentuan plafon !elanja kotadaera# den"an men"estimasi !a#0a kenaikan an""aran !elanja !erkisar 1 pada ta#un per#itun"an, #al ini mendasarkan pada realisasi an""aran pada ta#un se!elumna den"an menesuaikan !esarna inasi dan jumla# penduduk. -endekatan incremental terse!ut tanpa mendasarkan efektivitas !elanja setiap ke"iatan an" dilaksanakan se#in""a ke"iatan !ersifat monoton dan !anak dijumpai pen""unaan an""aran an" tidak relevan. Cntuk men"#indari pem!orosan an""aran, maka model pendekatan incremental se#arusna di"anti den"an pendekatan 'ero &ased &udgeting. -endekatan ini mendasarkan pada perkiraan ke"iatan an" akan dilakukan !ukan pada ke"iatan an" dilakukan pada ta#un se!elumna, jadi men"#itun" !elanja an""aran dimulai pada ta#un ke nol.
%. Kesi!&u#an -erencanaan merupakan 0ilaa# pu!lik an" memiliki ti"a ciri utama adala# (1) #arus menan"kut #ari depan, (3) #arus menan"kut tindakan atau aksi, (:) satu !adan tertentu #arus !ertan""un" ja0a! untuk melakukan tindakan di kemudian #ari.
'en"an kompleksitas permasala#an, seoran" planner (perencana), di sampin" memiliki kepakaran di !idan"na, ju"a dituntut memiliki cara pandan" an" #olistik, sesuai den"an paradi"ma science !aru. Model -erencanaan &asional +ompre#ensif, memiliki proporsi rasionalitas palin" tin""i se#in""a dalam pen"am!ilan keputusan !ersifat sistematik dan memiliki tujuan dan sasaran jelas. Model -erencanaan Strate"is sedikit !er!eda den"an &7- karena dalam menentukan tujuan dan sasaran mempertim!an"kan nilai*nilai an" !erkem!an". Model perencanaan strate"is !erfokus pada penelesaian isu*isu pokok or"anisasi. Model perencanaan incremental le!i# kepada pendekatan an" didasarkan pada pen"alaman*pen"alaman perencana dan memiliki porsi rasionalitas an" le!i# kecil di!andin"kan pendekatan se!elumna. Model perencanaan incremental !anak di"unakan saat ini karena tidak memerlukan !anak informasi data dan dapat den"an cepat dalam pen"am!ilan keputusan. 6amun !anak kelema#an*kelema#an, diantarana serin" tidak tepat sasaran dalam perencanaan.
MAKALA PENDEKATAN PERENCANAAN
,A, I PENDAULUAN
1.1. Latar ,e#aan -erencanaan atau an" suda# akra! den"an istila# plannin" adala# satu dari fun"si mana"ement an" san"at pentin". /a#kan ke"iatan perencanaan ini selalu melekat pada ke"iatan #idup kita se#ari*#ari, !aik disadari maupun tidak. Se!ua# rencana akan san"at mempen"aru#i sukses dan tidakna suatu pekerjaan. +arena itu pekerjaan an" !aik adala# an" direncanakan dan se!aikna kita melakukan pekerjaan sesuai den"an an" tela# direncanakan. 'alam #al ini diperlukan suatu sistem pendekatan aitu perencanaan pem!an"unan partisipatori.'alam perencanaan pem!an"unan memerlukan !e!erapa konsep men"enai peru!a#an lin"kun"an pem!an"unan,ke!utu#an or"anisasi -em!an"unan akan perencanaan aki!at peru!a#an lin"kun"an, ciri*ciri sistem an" akan dipakai dalam perencanaan, dan !e!erapa teori perencanaan. Hudson menunjukkan = teori perencanaan aitu radikal, advocac,transactive, snoptik, dan incremental an" dikatakan se!a"ai taDonom.
'alam makala# ini akan di!a#as !e!erapa masala# terkait den"an pendekatan perencanaan -em!an"unan an" meli!atkan !e!erapa teori perencanaan seperti transactive, teori sinoptik, teori incremental
1.2. Ru!usan Masa#ah
/erdasarkan latar !elakan" diatas, maka dapat dirumuskan !e!erapa permasala#an se!a"ai !erikut a. %pa 'enisi -endekatan -erencanaanO !. %pa saja jenis dari -endekatan perencanaan -em!an"unanO c. /a"aimana -er!edaan dan persamaan dari : jenis -endekatan -erencanaanO
1.". Masu( (an Tu-uan /erdasarkan rumusan masala# diatas, maka dapat dirumuskan !e!erapa maksud dan tujuan se!a"ai !erikut a. Menjelaskan 'enisi -endekatan -erencanaan !. Menjelaskan jenis*jenis -endekatan perencanaan c. Menjelaskan -er!edaan dan persamaan dari : jenis -endekatan -erencanaan
,A, II PEM,AASAN
2.1. De3nisi Pen(eatan Perencanaan -endekatan dapat diartikan se!a"ai titik tolak atau sudut pandan" kita ter#adap proses pem!elajaran. Sedan"kan -lannin" (-erencanaan) adala# proses menetapkan tujuan, men"em!an"kan strate"i, dan men"uraikan tu"as dan jad0al untuk mencapai tujuan. 'ari pen"ertian diatas dapat diketa#ui !a#0a se!ua# plannin" atau perencanaan adala# merupakan proses menuju tercapaina tujuan tertentu. %tau dalam istila# lain merupakan persiapan an" terara# dan sistematis a"ar tujuan dapat dicapai secara efektif dan esien. 4adi dapat disimpulkan !a#0a -endekatan -erencanaan adala# titik tolak atau sudut pandan" kita dalam proses penetapan tujuan. %"ar tujuan dapat dicapai secara efektif dan esien.
2.2. Maca!4!aca! Pen(eatan Perencanaan 1.
Sinoptik +ompre#ensif (&ational compre#ensive) -erencanaan Sinoptik dise!ut pula perencanaan sistem, pendekatan
rasional sistem, pendekatan rasional kompre#ensif. Merupakan pendekatan perencanaan an" pada mulana san"at dominan di"unakan, an" men""unakan model !erkir sistem dalam perencanaan, se#in""a o!jek perencanaan dipandan" se!a"ai suatu kesatuan an" !ulat, den"an satu tujuan an" dise!ut visi. Snoptic plannin" meli#at permasala#an an" ada dari sudut pandan" sistem. 2lemen an" tercakup dalam pendekatan ini, secara umum dija!arkan ke dalam
a. !. c. d.
-enentuan tujuan $dentikasi alternatif ke!ijakan 2valuasi rata den"an #asil ak#ir $mplementasi ke!ijakan
+emudian dirumuskan ke dalam lan"ka#*lan"ka# perencanaan an" meliputi a. !. c. d. e. f.
-en"enalan masala# Men"estimasi ruan" lin"kup pro!lem Men"klasikasi kemun"kinan penelesaian Men"investi"asi pro!lem Memprediksi alternative Men"evaluasi kemajuan atas penelesaian spesik.
+eun""ulanna adala# a. -ada keseder#anaan dalam metode an" di"unakan dan san"at sesuai untuk memeca#kan permasala#an an" !ersifat umum. !. -erencanaan model ini !ersifat kea#lian. +arena itu, seoran" perencana dituntut mema#ami perencanaan !aik dari sisi teknis maupun losopis. c. -ada umumna, perencanaan model ini dilakukan !ersifat peroran"an, namun tidak menutup kemun"kinan !ersifat kolektif atau kelompok den"an asumsi kepentin"an individu menesuaikan kepentin"an kelompok. d. +arakter dasar perencanaan !ersifat kompre#ensif (meneluru#), akni mempertim!an"kan aspek ekonomi, sosial, !udaa dan lin"kun"an, se#in""a semua masala# in"in co!a diselesaikan.
+elema#an dalam perencanaan model ini adala# a. /iasana kuran" dapat memper#itun"kan sum!er daa an" tersedia, karena !erasumsi !a#0a sum!er daa dapat dicari dan diusa#akan. !. -em!uat keputusan dipe"an" para a#liperencana, sedan"kan masarakat #ana di!erikan sedikit peran, !iasana #ana dalam !entuk pu!lic #earin" an" sifatna serimonial.
3.
'isjointed $nkremental 'idasarkan pada kemampuan institusi dan kinerja personalna. /ersifat
desentralisasi dan tidak cocok untuk jan"ka panjan". 4adi perencanaan ini menekankan perencanaan dalam jan"ka pendek saja. 5an" dimaksud den"an desentralisasi pada teori ini adala# si perencana dalam merencanakan o!jek tertentu dalam lem!a"a pendidikan, selalu mempertim!an"kan faktor*faktor lin"kun"an.
+eun""ulanna adala# Model perencanaan incremental !anak di"unakan saat ini karena tidak memerlukan !anak informasi data dan dapat den"an cepat dalam pen"am!ilan keputusan. Model perencanaan incremental le!i# kepada pendekatan an" didasarkan pada pen"alaman*pen"alaman perencana dan memiliki porsi rasionalitas an" le!i# kecil di!andin"kan pendekatan se!elumna.
Sedan"kan kelema#an perencanaan inkremental adala#
a. perencanaan inkremental adala# asumsina !a#0a kondisi masarakat adala# pluralis an" terdiri dari kelompok*kelompok kecil. -en"kritik pa#am incremental memperde!atkan !a#0a masarakat didominasi ole# kelompok* kelompok tertentu an" melakukan kompetisi tidak adil dan tidak demokratis. 'alam #al ini nantina kelompok masarakat pemenan" saja an" ter0akili dalam perencanaan. !. -endekatan inkremental tanpa mendasarkan pada efektivitas !elanja setiap ke"iatan an" dilaksanakan se#in""a ke"iatan !ersifat monoton dan !anak dijumpai pen""unaan an""aran an" tidak relevan. -erkem!an"an de0asa ini !anak aktivitas perencanaan den"an men""unakan model inkrementalis. 7onto# dari perencanaan model inkremental adala# dalam penentuan plafon !elanja kotadaera# den"an men"estimasi !a#0a kenaikan an""aran !elanja !erkisar 1 persen pada ta#un per#itun"an, #al ini mendasarkan pada realisasi an""aran pada ta#un se!elumna den"an menesuaikan !esarna inasi dan jumla# penduduk.
:.
Transaktif-em!elajaran Sosial Transactive plannin" merupakan pendekatan an" difokuskan pada
pen"alaman masarakat dalam men"un"kapkan permasala#an ke!ijakan. -endekatan ini merupakan evolusi institusi desentralisasi dalam mem!antu masarakat men"endalikan proses sosial an" men"atur keseja#teraanna. Menekankan pada #arkat individu an" menjunjun" tin""i kepentin"an pri!adi dan !ersifat desentralisasi, suatu desentralisasi an" transactive aitu !erkem!an" dari individu ke individu secara keseluru#an. $ni !erarti pen"anutna ju"a menekankan pen"em!an"an individu dalam kemampuan men"adakan perencanaan. +eun""ulanna adala# -endekatan transactive le!i# pada pen"em!an"an individu dan or"anisasi di!eri penekanan le!i#, !ukan #ana !erupa pencapaian tujuan an" !ersifat spesik. -roses dialo" antarindividu dan antarlem!a"a dalam pendekatan ini le!i# diutamakan, sementara perencana !erperan se!a"ai mediator. Hal itu !erla0anan den"an pendekatan incremental an" le!i# melekat pada pemikiran ekonomis masin"*masin" kepentin"an individu. Sedan"kan kelema#anna adala#
-endekatan transaktif merupakan pendekatan an" tidak esien dalam men"akomodasi ke!utu#an kelompok mar"inal, partisipasi !iaa tin""i dan dalam !e!erapa kasus masarakat !elum siap dalam rencana jan"ka panjan".
2.". Persa!aan (an Per*e(aan Pen(eatan Perencanaan 'apat disimpulkan !a#0a teori*teori terse!ut mempunai persamaan dan per!edaan. -ersamaanna adala# a. Mempunai tujuan an" sama aitu pemeca#an masala# !. Mempunai o!ek perencanaan an" sama aitu manusia dan lin"kun"an sekitarna. c. Mempunai !e!erapa persaratan data, kea#lian, metode, dan mempunai konsistensi internal 0alaupun dalam pen""unaanna terdapat per!edaan penitik!eratan. d. Mempertim!an"kan dan men""unakan sum!erdaa an" ada dalam pencapaian tujuan Sedan"kan -er!edaanna adala# a. -erencanaan sinoptik le!i# mempunai pendekatan kompre#ensif dalam pemeca#an masala# di!andin"kan perencanaan an" lain, den"an le!i# men"edepankan aspek*aspek metodolo"i, data dan san"at memuja an"ka atau dapat dikatakan kompre#ensif rasional. Hal ini an" san"at minim di"unakan dalam pendekatan perencanaan an" lain. !. -erencanaan incremental le!i# mempertim!an"kan peran lem!a"a pemerinta# dan san"at !ertentan"an den"an perencanaan advokasi an" cenderun" anti kemapanan dan perencanaan radikal an" ju"a cenderun" revolusioner. c. -erencanaan transactive men"edepankan faktor ? faktor perseoran"an individu melalui proses tatap muka dalam sala# satu metode an" di"unakan, perencanaan ini kuran" kompre#ensif dan san"at parsial dan kuran" sejalan den"an perencanaan Sinoptik dan $ncremental an" le!i# kompre#ensif
,A, III PENUTUP
".1. KESIMPULAN 'ari !er!a"ai pemaparan diatas dapat kita am!il kesimpulan dan point pentin" antara lain a. -erencanaan adala# san"at pentin" !aik ditinjau dari sisi mana"ement maupun dari pandan"an a"ama islam,men"in"at adana pesan na!i Mu#ammad sa0. 'an aat al*@urAan an" menekankan #al terse!ut. Satu diantara pen"ertian perencanaan adala# suatu proses menetapkan tujuan,
men"em!an"kan strate"i, dan men"uraikan tu"as dan jad0al untuk mencapai tujuan. !. 'iantara ur"ensi perencanaan adala# akan mem!erikan "uideline (frame0ork) untuk mencapai tujuan masa datan". c. &uan" lin"kup perencanaan mencakup !er!a"ai demensi !aik 0aktu, spasial,tin"katan dan teknis perencanaan. d. Teori pendekatan perencanaan meliputi, antara lain; sinoptik, inkremental, dan transaktif.
Per*an(inan Teori Perencanaan Searan5 Mitra (an Kontra(isi /arcla M. Hudson 'i komentar ole# T#omas '. Nallo0a dan 4erome . +aufman
Penantar /a"ian pertama dari artikel ini adala# menajikan klasikasi seder#ana tradisi perencanaan. /a"ian an" kedua menediakan kriteria umum deskriptif untuk teori perencanaan dan praktek. Tidak ada tradisi perencanaan tun""al an" dapat
melakukan se"ala sesuatu, daftar kriteria !erfun"si se!a"ai keran"ka kerja untuk mem!andin"kan kekuatan dan keter!atasan itu relatif den"an pendekatan an" !er!eda. /a"ian penutup menarankan !e!erapa implikasi untuk teori perencanaan, praktek, dan selanjutna -enelitian empiris ke!utu#an untuk per!andin"an studi sistematis le!i# pada pendekatan perencanaan an" !er!eda. Tradisi sinoptik !erfun"si se!a"ai pusat dalam Skema klasikasi untuk dikem!an"kan. -endekatan Sinoptik tela# mendominasi !aik perencanaan di "merika practice dan pro"ram !antuan perencanaan pem!an"unan di luar ne"eri. 5an" palin" pentin" dari tradisi lain ini meliputi perencanaan transaktif tam!a#an perencanaan, advokasi perencanaan, dan perencanaan radikal. +isaran tradisi perencanaan ini tidak !erarti kontemporer, namun mereka cukup menutupi untuk men""am!arkan perkem!an"an utama dalam teori perencanaan dan praktek sekitar sejak ta#un 19>, dalam menan""api perkem!an"an dan pertum!u#an diakui kelema#an dalam pendekatan sinoptik. Masin"*masin" dari lima tradisi an" dian""ap memiliki internal konsisten, memperkuat diri metode jarin"an, persaratan data, keterampilan profesional, dan "aa !ekerja.
Perencanaan sino&ti Snoptic perencanaan, atau pendekatan rasional kompre#ensif, merupakan tradisi an" dominan, titik ke!eran"katan untuk se!a"ian !esar pendekatan perencanaan lainna, an" me0akili !aik modikasi rasionalitas sinoptik atau reaksi ter#adap #al itu. -erencanaan Sinoptik memiliki sekitar empat elemen; (1) penetapan tujuan, (3) identikasi ke!ijakan alternatif, (:) evaluasi ter#adap sarana tujuan, dan () implementasi ke!ijakan. -erencanaan Sinoptik !iasana meli#at masala# dari sistem sudut pandan", men""unakan konseptual atau model matematika !erkaitan den"an ak#ir (tujuan) untuk sarana (sum!er daa dan kendala) den"an keter"antun"an !erat pada an"ka dan analisis kuantitatif. Incre!enta# Perencanaan Seoran" kepala juru !icara untuk -endekatan perencanaan tam!a#an adala# 7#arles ind!lom, an" men""am!arkanna se!a"ai Gpenesuaian an" salin" men"untun"kan partisan atau incrementalismG. Men"kritik se!a"ai pendekatan sinoptik tidak realistis, ia menekankan !a#0a ke!ijakan keputusan le!i# !aik dipa#ami, dan le!i# !aik dalam #al mendoron" dan menarik institusi an" mapan dan ma#ir dalam melaksanakan #al*#al an" dilakukan den"an proses ta0ar* mena0ar desentralisasi palin" cocok untuk pasar !e!as dan politik ekonomi demokratis. +asus untuk tam!a#an perencanaan !erasal dari seran"kaian kritik an" ditujukan pada rasionalitas sinoptik a. +etidakpekaanna ter#adap kinerja kelem!a"aan an" ada, kemampuan epistemolo"i reduksionisna; !. +e"a"alan untuk men"#ar"ai !atas ko"nitif para pen"am!il keputusan, an" tidak !isa Gmen"optimalkanG tetapi #ana GsatisceG pili#an ole# perkiraan !erturut*turut. c. $ncrementalists ju"a men"am!il masala# den"an tradisi sinoptik men"ekspresikan nilai*nilai sosial (a priori penetapan tujuan; !uatan pemisa#an ujun" dari sarana, pradu"a kepentin"an masarakat umum dan !ukan kepentin"an pluralis). Perencanaan transati$ -endekatan perencanaan transaktif !erfokus pada -en"alaman utu# ke#idupan masarakat men"un"kapkan ke!ijakan masala# an" akan di!a#as. -erencanaan tidak dilakukan den"an sasaran anonim !a"i komunitas penerima manfaat, namun di salin" temu muka, kontak den"an masarakat dapat mempen"aru#i keputusan. -erencanaan terdiri dari survei lapan"an, analisis data, dan le!i# la"i 'ialo" interpersonal ditandai den"an proses salin" !elajar. -erencanaan transaktif ju"a men"acu pada evolusi lem!a"a perencanaan
desentralisasi an" mem!antu oran" men"am!il kendali menin"kat selama proses sosial an" men"atur keseja#teraan mereka. -erencanaan tidak dili#at se!a"ai operasi an" terpisa# dari !entuk*!entuk lain dari aksi sosial, melainkan se!a"ai proses an" tertanam dalam evolusi secara ide !erkelanjutan dan divalidasi melalui tindakan (Iriedmann 19B:.)
A(0oasi Perencanaan Nerakan advokasi perencanaan di!esarkan pada ta#un enam pulu#an !erakar pada prosedur model musu# pada profesi #ukum, dan !iasana diterapkan untuk mem!ela kepentin"an lema# ter#adap kelompok masarakat an" kuat, pene!a! kerusakan lin"kun"an, oran" miskin, dan disenfranchi(ed ter#adap kekuatan pemerinta# dan pen"uasa#a !ear. (%linsk 19B1, Heskin 19BB). 'i praktekna, advokasi perencanaan tela# dikritik karena !erpose #am!atan tanpa mampu memo!ilisasi dukun"an efektif untuk !ersama mem!an"un alternatif (-eattie 19>8). Sala# satu efek dari "erakan advokasi tela# men""eser ke perumusan ke!ijakan sosial dari ne"osiasi !elakan" laar ke ne"osiasi ke tempat ter!uka. Hasil lain tela# menjadi #u!un"an an" le!i# kuat antara ilmu0an sosial dan proses peradilan dalam ke!ijakan keputusan. %dvokasi perencanaan tela# !aik tercermin dan mem!erikan kontri!usi ter#adap kecenderun"an umum di perencanaan jau# dari o!jektivitas netral dalam denisi masala# sosial, an" mendukun" penerapan le!i# eksplisit prinsip*prinsip keadilan sosial. Perencanaan Ra(ia# -erencanaan radikal adala# tradisi am!i"u, den"an dua arus utama !erpikir !a#0a kadan"*kadan" men"alir !ersama*sama. Satu versi dikaitkan den"an spontan aktivisme, dipandu ole# idealis tapi visi kemandirian pra"matis dan salin" mem!antu. Seperti perencanaan transaktif, itu menekankan pentin"na pertum!u#an pri!adi, seman"at kooperatif, dan ke!e!asan dari manipulasi ole# kekuatan anonim. $ni adala# radikalisme dalam arti #ara# Gakan kem!ali ke isiG daripada !eroperasi di cela# akar untuk menantan" pendirian sstem atasan (kepala). %liran kedua pemikiran radikal men"am!il le!i# kritis dan #olistik meli#at skala !esar proses sosial pen"aru# struktur kelas dan #u!un"an ekonomi, kontrol an" diterapkan ole# !udaa dan media, dinamika sejara# "erakan sosial, konfrontasi, aliansi, dan pendekatan perjuan"an. an" akan dijelaskan di !a0a# ini dapat dirin"kas dalam akronim, S$T%&, !erdasarkan #uruf pertama dari Synoptik, Incremental, Transaktif, Advokasi, dan Radikal Planning. Kriteria Untu Desri&si Ko!&arati$ (an E0a#uasi Teori Perencanaan Ta!el di!a0a# ini menajikan kriteria dasar daftar seder#ana an" satu mun"kin di"unakan untuk menilai ruan" lin"kup, karakter, dan kecukupan !er!a"ai tradisi perencanaan. +eenam +riteria ini tela# disulin" dari ti"a independen proses seleksi, setiap proses a"ak su!ektif, tapi mereka tumpan" tindi# secara !ermakna dalam #asil mereka. -ertama, kriteria an" di#asilkan se!a"ian ole# internal tur dari !er!a"ai tradisi S$T%& sendiri, seperti an" diun"kapkan dalam literatur perencanaan. 'ari !er!a"ai sum!er an" !er!eda sekitar lima pulu# kriteria an" diusulkan, serin" tumpan" tindi#, kadan"*kadan" !ertentan"an esoteris. -enampi dan sintesis untuk satu set kriteria dikelola tentu meli!atkan pili#an pri!adi, dan mun"kin mencerminkan loso penulis sendiri. $tu -erlu dicatat, meskipun !a#0a pili#an terak#ir dari enam kriteria ditunjukkan pada ta!el ini mencerminkan, se!a"ian upaa disen"aja untuk meneim!an"kan kekuatan dan kelema#an di dalam dan di antara lima tradisi S$T%&. Teori S$T%& !er!eda !aik dari se"i niat mereka dan se!erapa !aik mereka tela# !er#asil #istoris dalam memenu#i tujuan an" mereka pili#. !able )* Criteria for describing and evaluating planning traditions +riteria +riteria +arakteristik dan aplikasi +epentin"an 2ksplisit !eori publik dari kepentingan umum, !ersama den"an
Cmum
'imensi Manusia
+elaakan
%ksi potensial
Teori Su!stantif
Self*reektif
metode untuk men"artikulasikan masala# sosial an" si"nikan, dan kepentin"an pluralis dalam #asil. 'apat mencakup prinsip* prinsip keadilan distri!utif, dan prosedur untuk menan"ani konik. -er#atian ter#adap ke!ijakan pri!adi dan tindakan spiritual domains, termasuk #asil !er0ujud melampaui fun"sional* instrumental tujuan*misalna, pem!an"unan psiko*sosial, penin"katan marta!at, dan kapasitas untuk pertolon"an. +emuda#an !elajar dan menerapkan teori. Meniratkan teori itu praktis untuk menerjema#kan ke dalam ke!ijakan implikasi, dan muda# !eradaptasi den"an !er!a"ai jenis masala#, skala tindakan dan pen"aturan sosial -enisi#an mem!a0a ide*ide ke dalam praktek, mem!an"un !erlan"sun" pen"alaman dan men"identikasi !aris !aru solusi an" efektif untuk masala# Teori deskriptif dan normatif dari masala# sosial dan proses peru!a#an sosial. -rediktif +apasitas !erdasarkan pada penilaian informal, !ukan #ana tren ekstrapolasi, kemampuan untuk melacak jarak jau# dan tidak lan"sun" ke!ijakan konsekuensi, perspektif #istoris pada peluan" dan kendala tindakan. +apasitas untuk meletakkan asumsi analitis ter!uka untuk kritik dan kontra*usulan; penediaan untuk !elajar dari oran"*oran" an" direncanakan untuk; kapasitas untuk men""am!arkan pen"alaman konkret dalam se#ari*#ari !a#asa, serta model konseptual den"an men""unakan data a"re"at.
Teori Ke&entinan U!u!. 'enisi kepentin"an umum menim!ulkan masala# perencanaan mendasar tujuan dapat dian""ap terpisa# dari spesik pili#anO -erencanaan Sinoptik menja0a! "ya," se!a"ian !esar pendekatan lainna, "tidak." -erencanaan radikal dan advokasi didasarkan pada konik model kepentin"an umum. Transaktif dan perencanaan tam!a#an didasarkan pada dialo" dan ta0ar* mena0ar di antara kepentin"an jamak, meskipun tanpa pen"o!atan kekuasaan eksplisit. -erencanaan sinoptik se!a"ian !esar men"a!aikan atau men"#indari isu* isu konik den"an men"acu pada konsep kesatuan kepentin"an umum. &asionalitas sinoptik ju"a memfokuskan terutama pada #u!un"an teknis dan o!ektif realitas, den"an men"esampin"kan 'iskusi su!jektif dan emosional dipicu ole# !er!eda persepsi dari masala# an" ditan"ani. 'alam perencanaan Selain sinoptik !iasana menciptakan pem!a"ian kerja antara perencana (a#li) dan politisi* split an" melemparkan perencana se!a"ai teknisi an" #ana dapat men"a!aikan politik pertim!an"an kepentin"an umum. Di!ensi Manusia. Harus !erusa#a merencanakan untuk mem!erikan keran"ka keputusan dan aturan an" o!ektif atau #arus !ertujuan #olistik le!i# konteks untuk penilaian, merujuk tidak #ana untuk ilmia# dan data teknis tetapi realitas su!jektif, includein" masala# politik, !udaa, estetika, psikolo"is dan pertim!an"an ideolo"i, dan controverti!le teori sosial, ekolo"i, dan proses sejara#. -erencanaan transaktif mem!erikan per#atian k#usus untuk proses psikososial dan institusional an" memfasilitasi pertum!u#an dan salin" !elajar antara perencana dan konstituensina. -erencanaan radikal menekankan peran ke#endak manusia dan ideolo"i kekompakan an" mem!erikan kekuatan an" efektif untuk pen"eta#uan teknis. +edua perencanaan radikal dan transaktif menim!ulkan pertanaan eksplisit tentan" keter!atasan ilmu sosial se!a"ai cara eksklusif mema#ami masala#*masala# sosial. Ke#aaan. 'unia ini rumit, tetapi perencanaan metode #arus cukup seder#ana untuk mem!uat pema#aman dikelola. -erencanaan Sinoptik memiliki keutamaan an" muda# dipa#ami teknik analitis an" cukup standar aplikasi dari ilmu sosial, dan an" niat lan"sun". -erencanaan incremental dan perencanaan advokasi men"acu pada proses ta0ar*mena0ar le!i# #alus dan kompleks, tetapi mereka
datan" le!i# dekat den"an pen"usa#a terampil dan politisi serta pen""erak sosial an" tetap, se#in""a mereka menilai kriteria kelaakan cukup !aik. $su lain dasar perencanaan ditunjukkan ole# !er!a"ai pen"amat (ind!lom 19>=; 7aiden dan Lildavsk 19B; Iriedmann 19B:). 'imana perencanaan untuk masa laak (!erdasarkan data an" !aik dan keterampilan analitis, kontinuitas dalam tren an" ekstrapolasi, dan cara an" efektif untuk men"ontrol #asil).
Asi Potensia#. 'i sini masala# !erkisar pada an" !erarti Gtindakan.G -erencanaan sinoptik alamat kemun"kinan aksi skala !esar dan ke!eran"katan utama dari strate"i saat pemeca#an masala#, !erdasarkan 0a0asan se"ar dan pemeriksaan meneluru# tujuan dan alternatif ke!ijakan. GStrukturalisG versi perencanaan radikal adala# mirip den"an perencanaan sinoptik dalam men"#adirkan kesenjan"an utama antara analisis masala# dan sarana untuk menerapkan solusi. &adikal akan menan""api den"an men"atakan !a#0a mereka mencari jan"ka panjan", tidak menjalankan #asil pendek. %k#irna, para radikal akan !erpendapat !a#0a peru!a#an radikal, ketika datan" jaran" mendatan", melainkan adala# masala# an" siap untuk titik !alik sejara# an" unik. -en"ecualian an" pentin" adala# literatur tentan" G6on*kekerasan alternatif,G an" secara eksplisit men"am!il masala# kekuasaan dan cara menelaraskan itu ara# praktis, tujuan jan"ka pendek. Meskipun fondasi sejara# non*kekerasan memiliki !erkem!an" terutama dalam situasi konik ter!uka dan konfrontasi transien, #al ini tidak selalu terjadi. Teori Su*stanti$ . Mainstream teori perencanaan an" terutama !erkaitan den"an teknik prosedural. $si !iasana su!stantif di!iarkan sekunder tin"kat spesialisasi di !idan" sektoral seperti pendidikan, peruma#an, kemiskinan, pem!an"unan industri, atau pen""unaan la#an re"ulasi. -en"ecualian adala# perencanaan radikal dan, pada tin"kat le!i# renda#, perencanaan transaktif. Se!ua# perencana sinoptik atau incrementalist atau perencana advokat mun"kin !erpendapat !a#0a metode melaani mereka sama !aikna untuk se!a"ian !esar tujuan*sipil maupun aplikasi militer, ke!utu#an masarakat miskin serta kaa, masala# lin"kun"an dan masala#*masala# dunia. -erencana radikal dan transaktif akan cenderun" untuk !erde!at, se!alikna, !a#0a tidak ada metode an" netral, tetapi masin"*masin" memiliki karakteristik !ias ter#adap satu atau kelompok lain den"an cara men""am!arkan realitas. Se#$4Re6eti$ Teori. 'i perencanaan sinoptik, ada penekanan le!i# jau# pada meletakkan semuana di meja, tetapi aturan permainan men"#aruskan satu kesepakatan den"an teknis keputusan !erdasarkan data an" o!ektif. +oreksi !ias o!jektivitas netral dapat ditemukan, tidak dalam tradisi sinoptik itu sendiri, tetapi dalam paralel aplikasi dari tradisi S$T%& lainna. Transaktif, advokasi, dan perencanaan radikal masin"*masin" memiliki prosedur k#usus untuk menekan penelidikan di luar pernataan a0al dari masala# perencanaan. perencanaan transaktif menekankan dialo" dan pen"em!an"an mempercaai #u!un"an interpersonal. -erencanaan radikal pan""ilan untuk ide*ide an" akan diuji dalam tindakan an" ditujukan untuk permanen peru!a#an dalam lem!a"a*lem!a"a sosial dan nilai*nilai. Arah Untu Peer-aan (i Masa De&an 'i luar tradisi paket perencanaan S$T%& seseoran" dapat men"identikasi tam!a#an sekola# perencanaan pemikiran*indikasi, perencanaan !ottom up, perencanaan metode etno"ra, teori !elajar sosial, komparatif epistemolo"i dari perencanaan, perkotaan dan perencanaan re"ional, ke!utu#an dasar strate"i desain, perkotaan, perencanaan lin"kun"an, perencanaan*ke!ijakan ekonomi makro. -erencanaan !ukan #ana pelaksanaan dari kemampuan teknis an" meli!atkan persaratan data o!ektif, keterampilan, prosedur, dan mekanisme kelem!a"aan. Sama pentin"na adala# lsafat sosial !ersama ole# perencana, sponsor, dan konstituen an" menan"ani mereka.
Hal ini dapat dikatakan !a#0a paradi"ma perencanaan cenderun" mem!uat ditentukan set prosedur terkunci ke dalam sejara# tertentu lin"kun"an masala# dan solusi (Nallo0a dan Ma#ani 19BB). 6amun ada alasan untuk !erpikir !a#0a oran" memiliki lintan" tertentu untuk pili#an antara analitis paradi"ma (Hudson 19B=). Secara #istoris, praktek perencanaan advokasi, transaktif, dan radikal tela# muncul di tempat kejadian se!a"ai peneim!an" metode untuk proses an" sedan" !erlan"sun" perencanaan sinoptik, !ukan den"an #asil pen""antian paradi"ma an" dominan, tetapi memperkenalkan le!i# luas perspektif tentan" isu*isu dan satu set suara untuk men"artikulasikan kepentin"an pu!lik.
Rinasan -erencanaan tela# datan" jau# dalam paru# a!ad terak#ir. 'epresi /esar dan -eran" 'unia $$ disediakan untuk menentukan mendon"krak perencanaan sinoptik untuk skala !esar intervensi dalam urusan pu!lik, metode !aru repertoar, penerimaan umum desit an""aran, dan keakinan !a#0a kita dapat memeca#kan masala# !esar den"an se!ua# aplikasi kecil dari kejelian dan koordinasi di sektor pu!lik. 'alam ti"a dekade terak#ir, janji an" !elum sepenu#na terpenu#i*!aik dalam peran" !erikutna atau dalam menelesaikan masala# sosial !esar di !a"ian depan domestik. Tradisi -erencanaan sinoptik le!i# kuat daripada an" lain dalam lin"kup masala# itu alamat dan kera"aman kondisi operasi itu !isa mentolerir. 'unia ini tidak semua an" jelas atau konsisten dalam menajikan masala# an" #arus dipeca#kan. Memiliki perencana den"an kemampuan untuk mencampur pendekatan adala# satu*satuna cara untuk memastikan !a#0a mereka dapat merespon den"an sensitivitas den"an kera"aman masala# dan pen"aturan di#adapi, dan kompleksitas dari setiap situasi tertentu. Catatan a. Teori perencanaan procedurala men"acu pada teknik dan konseptual model an" mendenisikan pekerjaan perencana sendiri. Se!alikna, teori su!stantif menan"kut sifat masala# dan proses sosial an" !erada di luar profesi, an" perencana menan"ani sendiri. !. %l"oritma di!andin"kan #euristik. %l"oritma adala# suatu prosedur an" ditetapkan untuk memeca#kan kelas an" dikenal dari masala#. Hal ini !iasana meli!atkan metode kuantitatif, dan menurut denisi an" mampu ti!a pada solusi optimal, !erdasarkan spesikasi suatu tujuan fun"si, sum!er daa, dan kendala. c. 'ivisi tradisional dalam literatur perencanaan men"acu pada sum!er ditemukan di universitas*pro"ram !er!asis perencanaan, dan tercermin dalam %$- 4ournal. Iriedmann dan Hudson (19B) memiliki di!edakan empat kate"ori luas menulis di !idan" ini i. %iloso+s Sintesis ii. Rasionalisme ,Rasionalitas Sinoptikiii. Pengembangan .rganisasi !eori iv. Studi empiris praktek perencanaan d. i#at referensi untuk studi empiris praktek perencanaan dikutip dalam catatan kaki se!elumna, dan pem!a#asan diuraikan dalam Iriedmann dan Hudson (19B).