TEORI PERUBAHAN PERILAKU BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Perilaku merupakan hasil hubungan antara perangsang (stimulus) dan respon. Perilaku tersebut dibagi lagi dalam 3 domain yaitu kognitif, afektif dan dan
psik ps ikom omot otor or..
Kogni ogniti tiff
diuk diukur ur dari dari peng penget etahu ahuan an,,
afek afekti tiff
dari dari sika sikap p
psikomotor dan tindakan (ketrampilan). (ketrampilan). Pengeta engetahuan huan diper diperole oleh h dari dari pengal pengalama aman, n, selain selain guru, guru, orang orang tua, tua, teman, teman, Perubahan Perubahan perilaku dalam diri seseorang dapat terjadi melalui proses belajar. belajar. Belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku yang didasari oleh perilaku terdahulu.Dalam proses belajar ada tiga unsur pokok yang saling berkaitan yaitu masukan (input), proses, dan keluaran (output. lndividu atau masyarak masyarakat at dapat merubah merubah perilak perilakunya unya bila dipahami dipahami faktorfaktor faktorfaktor yang berpengar berpengaruh uh terhadap terhadap berlangsung berlangsungnya nya dan berubahnya berubahnya perilak perilaku u tersebut. tersebut. !da beberapa hal yang mempengaruhi perilaku seseorang, sebagian terletak di dalam individu sendiri yang disebut faktor intern dan sebagian terletak diluar dirinya yang disebut faktor ekstern, yaitu faktor lingkungan. "aktor aktor yang yang mempe mempenga ngaruh ruhii perubah perubahan an peril perilak aku u adalah adalah perila perilaku ku itu sendir sendirii yang yang dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh karakt karakter erist istik ik indiv individu idu,, penil penilaian aian indiv individu idu terhadap perubahan yang di ta#arkan, interaksi dengan petugas kesehatan yang mereko merekomenda mendasikan sikan perubahan perubahan perilaku perilaku,, dan pengalaman pengalaman men$oba men$oba merubah perilaku yang serupa.
1.2
Rumusan Masalah
%.
Bagaimana de&nisi perilaku '
.
enjelaskan perubahan perilaku '
3.
Bagaimana bentukbentuk perubahan perilaku '
*.
enjelaskan faktor pembentuk perilaku '
1.3
Tujuan
%.
+ntuk mengetahui de&nisi perilaku.
.
+ntuk mengetahui perubahan perilaku.
3.
+ntuk mengetahui bentukbentuk perubahan perilaku.
*.
+ntuk mengetahui faktor pembentuk perilaku.
BAB II PEMBAHAAN 2.1
De!n"s" Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. adi, perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri. -leh sebab itu, perilaku manusia itu mempunyai bentangan yang sangat luas, men$akup berjalan, berbi$ara, bereaksi, berpakaian, dan sebagainya. Bahkan kegiatan internal (internal activity ) seperti berpikir, persepsi dan emosi juga merupakan perilaku manusia. +ntuk kepentingan kerangka analisis dapat dikatakan bah#a perilaku adalah apa yang dikerjakan oleh organisme tersebut, baik dapat diamati se$ara langsung atau se$ara tidak langsung. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. /e$ara umum dapat dikatakan bah#a faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. 0ereditas atau faktor keturunan adalah konsepsi dasar atau modal untuk perkembangan
perilaku makhluk hidup itu untuk selanjutnya. /edangkan
lingkungan adalah kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku tersebut.
0ealth belief odel didasarkan atas 3 faktor esensial %.
Kesiapan individu intuk merubah perilaku dalam rangka menghindari suatu penyakit atau memperke$il risiko kesehatan.
.
!danya dorongan dalam lingkungan individu yang membuatnya merubah perilaku.
3.
Perilaku itu sendiri. Ketiga berhubungan
faktor
diatas
dengan
dipengaruhi
kepribadian
dan
oleh
faktorfaktor
lingkungan
lain
yang
individu,
serta
pengalaman berhubungan dengan sarana dan petugas kesehatan. Kesiapan
individu dipengaruhi oleh faktorfaktor seperti persepsi tentang kerentanan terhadap
penyakit,
potensi
an$aman,
motivasi
untuk
memperke$il
kerentanan terhadap penyakit, potensi an$aman, dan adanya keper$ayaan bah#a perubahan perilaku akan memberikan keuntungan.
2.2
Peru#ahan Per"laku 0al
yang
pembentukan
penting
dan
dalam
perubahan
perilaku perilaku.
kesehatan Karena
adalah
masalah
perubahan
perilaku
merupakan tujuan dari pendidikan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang programprogram kesehatan yang lainnya, banyak teori tentang perubahan perilaku. %. 1eori /timulus-rganisme2espon (/-2) 1eori ini mendasarkan asumsi bah#a penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung pada kualitas rangsangan (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. !rtinya kualitas dari sumber komunikasi (sources). Proses perubahan perilaku pada hakikatnya adalah sama dengan belajar, proses tersebut menggambarkan bagaimana belajar pada individu yang terdiri dari a.
/timulus (rangsangan) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak.
b.
!pabila stimulus telah mendapat perhatian organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.
$.
/etelah itu organisme mengelolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap).
d.
!khirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus
tersebut
mempunya
efek
tindakan
dari
individu
tersebut
(perubahan perilaku). Perubahan perilaku didasari oleh /timulus-rganisme2espons. a.
Perubahan perilaku terjadi dengan $ara meningkatkan atau memperbanyak rangsangan (stimulus).
b.
-leh sebab itu perubahan perilaku terjadi melalui proses pembelajaran (learning pro$ess).
$.
ateri pembelajaran adalah stimulus.
Perubahan perilaku berdasarkan teori /-2 dapat di gambarkan sebagai berikut
Te$r" %&%R
. 1eori "estinger (Dissonan$e 1heory) Perilaku seseorang pada saat tertentu karena adanya keseimbangan antara sebab atau alasan dan akibat atau keputusan yang diambil ($onssonan$e). !pabila terjadi stimulus dari luar yang lebih kuat, maka dalam diri orang tersebut akan terjadi ketidak seimbangan (dissonan$e). Kalau akhirnya stilmulus tersebut direspons positif (menerimanya dan melakukannya) maka berarti terjadi perilaku baru (hasil perubahan), dan akhirnya kembali terjadi keseimbangan lagi ($onssonan$e).
2umus perubahan perilaku menurut "estinger 1erjadinya perubahan perilaku karena adanya perbedaan elemen kognitif yang seimbang dengan elemen tidak seimbang.
ontoh /eorang ibu hamil memeriksakan kehamilannya terjadi karena ketidak seimbangan antara keuntungan dan kerugian stimulus (anjuran perikasa hamil).
3. 1eori "ungsi 1eori ini berdasarkan anggapan bah#a perubahan perilaku individu terjadi karena adanya kebutuhan. 0al ini berarti bah#a stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat mengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. -leh sebab itu stimulus atau obyek perilaku harus sesuai dengan kebutuhan orang (subyek). Prinsip teori fungsi yakni a.
Perilaku merupakan fungsi instrumental (memenuhi kebutuhan subyek).
b.
Perilaku merupakan pertahanan diri dalam mengahadapi lingkungan (bila hujan, panas).
$.
Perilaku sebagai penerima obyek dan memberikan arti (respons terhadap gejala sosial).
d.
Perilaku berfungsi sebagai nilai ekspresif dari diri seseorang dalam menja#ab situasi (marah, senang).
*. 1eori Kurt 4e#is Kurt 4e#in (%567) berpendapat bah#a perilaku adalah merupakan suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan pendorong (driving forces) dan kekuatan penahan (restraining forces). Perubahan perilaku itu dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut. /ehingga ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang yakni a.
Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan tetap.
b.
Kekuatan pendorong tetap, kekuatan penahan menurun.
$.
2.3 a.
Kekuatan pendorong meningkat, kekuatan penahan menurun.
Bentuk%Bentuk Peru#ahan Per"laku Perubahan alamiah (natural change) Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) se$ara alamiah.
b.
Perubahan
teren$ana ( planned
change) Perubahan perilaku
karena
memang diren$anakan oleh yang bersangkutan. $.
Kesiapan berubah (readiness to change) Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.
2.'
(akt$r Pem#entuk Per"laku Prilaku dibentuk oleh 3 faktor antara lain
a.
"aktorfaktor predisposisi (predisposing fa$tors) yang ter#ujud dalam pengetahuan, sikap, keper$ayaan, keyakinan, nilainilai, dan sebagainya.
b. "aktorfaktor pendukung (enebling fa$tors), yang ter#ujud dalam lingkungan &sik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atau saranasarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alatalat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. $.
"aktorfaktor pendorong (renfor$ing fa$tors), yang ter#ujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
Berdasarkan 3 faktor determinan perilaku tersebut, maka kegiatan promosi kesehatan sebagai pendekatan perilaku hendaknya diarajkan kepada 3 faktor tersebut a.
Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepaada faktor predisposisi adalah
pemberian
kesehatan.
informasi
atau
pesan
kesehatan
dan
penyuluhan
b.
Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada faktor pemungkin (enabling) adalah memberdayakan masyarakat melalui pengorganisasian atau pengembangan masyarakat.
$.
Kegiatan promosi kesehatan yang ditujukan kepada faktor penguat (reinfor$ing)
adalah
berupa
pelatihanpelatihan
masyarakat, baik formal maupun non formal.
kepada
para
tokoh
BAB III PENUTUP 3.1
)es"m*ulan Perilaku dari pandangan biologis adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme tersebut dipengaruhi baik oleh faktor genetik (keturunan) dan lingkungan. /e$ara umum dapat dikatakan bah#a faktor genetik dan lingkungan ini merupakan penentu dari perilaku makhluk hidup termasuk perilaku manusia. Prilaku dibentuk oleh 3 faktor antara lain
a.
"aktorfaktor predisposisi (predisposing fa$tors) yang ter#ujud dalam pengetahuan, sikap, keper$ayaan, keyakinan, nilainilai, dan sebagainya.
b. "aktorfaktor pendukung (enebling fa$tors), yang ter#ujud dalam lingkungan &sik, tersedia atau tidak tersedianya fasilitasfasilitas atau saranasarana kesehatan, misalnya puskesmas, obatobatan, alatalat kontrasepsi, jamban, dan sebagainya. $.
"aktorfaktor pendorong (renfor$ing fa$tors), yang ter#ujud dalam sikap dan perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok referensi dari perilaku masyarakat.
3.2
aran Berbagai terselesaikannya
sumber makalah
telah ini.
dikumpul 8amun,
sebanyakbanyaknya
sebagai
manusia
biasa
demi yang
membutuhkan bantuan orang lain, penulis mengaharapkan dukungan baik dalam bentuk kritik dan saran, semoga dengan itu semua dapat membuat makalah ini semakin baik dan berguna bagi semua orang.
http99kesmasode.blogspot.$om97%9%%9teoriperubahanperilaku.html
A. PERUBAHAN PERILAKU INDIVIDUAL Bentuk-bentuk Perubahan Perilaku Individu.
1.
Perubahan Alamiah ( Natural Change )
Perilaku manusia selalu berubah. Sebagian perubahan itu disebabkan karena kejadian alamiah. Contoh : perubahan perilaku yang disebabkan karena usia seseorang. 2.
Perubahan terenana ( Planned Change )
Perubahan perilaku ini terjadi karena memang direnanakan sendiri oleh subjek.ontoh : perubahan perilaku seseorang karena tujuan tertentu atau ingin mendapatkan sesuatu yang bernilai baginya. !.
"esediaan untuk berubah ( #eaddiness to Change )
Apabila terjadi suatu ino$asi atau program%program pembangunan di dalam organisasi& maka yang sering terjadi adalah sebagian orang sangat epat untuk menerima ino$asi atau perubahan tersebut& dan ada sebagian orang lagi sangat lambat untuk menerima ino$asi atau perubahan tersebut. Contoh : perubahan teknologi pada suatu lembaga organisasi& misal dari mesin ketik manual ke mesin komputer& biasanya orang yang usianya tua sulit untuk menerima perubahan pemakaian teknologi tersebut. trate!i Perubahan Perilaku Individu
'eberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku & dikelompokkan menjadi tiga : 1.
enggunakan kekuatankekuasaan atau dorongan
isal : dengan adanya peraturan%peraturan perundang%undangan yang harus dipatuhi oleh anggota masyarakat. Strategi ini dapat berlangsung epat akan tetapi belum tentu berlangsung lama karena perubahan perilaku terjadi tidak atau belum didasari oleh kesadaran sendiri. 2.
Pemberian in*ormasi
+engan memberikan in*ormasi%in*ormasi tentang sesuatu hal yang berkaitan dengan hal tertentu. !.
+iskusi partisipasi
Cara ini adalah sebagai peningkatan ara yang kedua di atas yang dalam memberikan in*ormasi% in*ormasi tentang peraturan baru organisasi tidak bersi*at searah saja tetapi dua arah. Te"ri Tentan! Perubahan Perilaku Individu 1. Teori Kurt Lewin
"urt ,e-in (1/0) berpendapat bah-a perilaku manusia adalah suatu keadaan yang seimbang antara kekuatan%kekuatan pendorong (dri$ing *ores) dan kekuatan%kekuatan penahan (restrining *ores). Perilaku ini dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tersebut didalam diri seseorang. Sehingga ada ! kemungkinan terjadinya perubahan perilaku pada diri seseorang itu& yakni a. "ekuatan%kekuatan pendorong meningkat. al ini terjadi karena adanya stimulus% stimulus yang mendorong untuk terjadinya perubahan%perubahan perilaku. Stimulus ini berupa in*ormasi%in*ormasi sehubungan dengan perilaku yang bersangkutan. b. "ekuatan%kekuatan penahan menurun. al ini akan terjadi karena adanya stimulus%stimulus yang memperlemah kekuatan penahan tersebut. . "ekuatan pendorong meningkat& kekuatan penahan menurun. +engan keadaan semaam ini jelas juga akan terjadi perubahan perilaku. 2. Teori Stimulus-Organisme-Respons (SOR)
eori ini mendasarkan asumsi bah-a penyebab terjadinya perubahan perilaku tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme. Artinya kualitas dari sumber komunikasi (soures) misalnya kredibilitas& kepemimpinan& gaya berbiara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang& kelompok atau masyarakat. osland& et al (13!) mengatakan bah-a proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebut menggambarkan proses belajar pada indi$idu yang terdiri dari : a. Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau ditolak. Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti stimulus itu tidak e*ekti* mempengaruhi perhatian indi$idu dan berhenti disini. etapi bila stimulus diterima oleh organisme berarti ada perhatian dari indi$idu dan stimulus tersebut e*ekti*. b. Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima) maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya. Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya (bersikap). . Akhirnya dengan dukungan *asilitas serta dorongan dari lingkungan maka stimulus tersebut mempunyai e*ek tindakan dari indi$idu tersebut (perubahan perilaku).
3. Teori Fungsi
eori ini berdasarkan anggapan bah-a perubahan perilaku indi$idu itu tergantung kepada kebutuhan. al ini berarti bah-a stimulus yang dapat mengakibatkan perubahan perilaku seseorang apabila stimulus tersebut dapat dimengerti dalam konteks kebutuhan orang tersebut. enurut "at4 (150) perilaku dilatarbelakangi oleh kebutuhan indi$idu yang bersangkutan. "at4 berasumsi bah-a : a. Perilaku itu memiliki *ungsi instrumental& artinya dapat ber*ungsi dan memberikan pelayanan terhadap kebutuhan. Seseorang dapat bertindak (berperilaku) positi* terhadap objek demi pemenuhan kebutuhannya. Sebaliknya bila objek tidak dapat memenuhi memenuhi kebutuhannya maka ia akan berperilaku negati*. b. Perilaku dapat ber*ungsi sebagai de*ene meanism atau sebagai pertahanan diri dalam menghadapi lingkungannya. Artinya dengan perilakunya& dengan tindakan%tindakannya& manusia dapat melindungi anaman%anaman yang datang dari luar. . Perilaku ber*ungsi sebagai penerima objek dan memberikan arti. +alam peranannya dengan tindakannya itu& seseorang senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. +engan tindakan sehari%hari tersebut seseorang telah melakukan keputusan%keputusan sehubungan dengan objek atau stimulus yang dihadapi. Pengambilan keputusan yang mengakibatkan tindakan%tindakan tersebut dilakukan seara spontan dan dalam -aktu yang singkat. d. Perilaku ber*ungsi sebagai nilai ekspresi* dari diri seseorang dalam menja-ab suatu situasi. Nilai ekspresi* ini berasal dari konsep diri seseorang dan merupakan penerminan dari hati sanubari. 6leh sebab itu perilaku itu dapat merupakan 7layar8 dimana segala ungkapan diri orang dapat dilihat. isalnya orang yang sedang marah& senang& gusar& dan sebagainya dapat dilihat dari perilaku atau tindakannya. eori ini berkeyakinan bah-a perilaku itu mempunyai *ungsi untuk menghadapi dunia luar indi$idu dan senantiasa menyesuaikan diri dengan lingkungannya menurut kebutuhannya. 6leh sebab itu didalam kehidupan manusia& perilaku itu tampak terus%menerus dan berubah seara relati*. Moh Sura (1!!") mengemu#a#an $iri-$iri %ari peru&ahan perila#u' aitu :
1. Perubahan yang disadari dan disengaja (intensional). Perubahan perilaku yang terjadi merupakan usaha sadar dan disengaja dari indi$idu yang bersangkutan. 'egitu juga dengan hasil%hasilnya& indi$idu yang bersangkutan menyadari bah-a dalam dirinya telah terjadi perubahan& misalnya pengetahuannya semakin bertambah atau keterampilannya semakin meningkat& dibandingkan sebelum dia mengikuti suatu proses belajar. isalnya& seorang manajer sedang belajar tentang strategi bisnis. +ia menyadari bah-a dia sedang berusaha mempelajari tentang Strategi bisnis. 'egitu juga& setelah belajar Strategi bisnis dia menyadari bah-a dalam dirinya telah terjadi perubahan perilaku& dengan memperoleh
sejumlah pengetahuan& sikap dan keterampilan yang berhubungan dengan Strategi bisnis.1.Perubahan yang berkesinambungan (kontinyu). 'ertambahnya pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki pada dasarnya merupakan kelanjutan dari pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh sebelumnya. 'egitu juga& pengetahuan& sikap dan keterampilan yang telah diperoleh itu& akan menjadi dasar bagi pengembangan pengetahuan& sikap dan keterampilan berikutnya. 2. Perubahan yang *ungsional.Setiap perubahan perilaku yang terjadi dapat diman*aatkan untuk kepentingan hidup indi$idu yang bersangkutan& baik untuk kepentingan masa sekarang maupun masa mendatang. !. Perubahan yang bersi*at positi*. Perubahan perilaku yang terjadi bersi*at normati* dan menujukkan ke arah kemajuan. 9. Perubahan yang bersi*at akti*. ntuk memperoleh perilaku baru& indi$idu yang bersangkutan akti* berupaya melakukan perubahan. isalnya& manajer ingin memperoleh pengetahuan baru tentang strategi bisnis& maka manajer tersebut akti* melakukan kegiatan membaa dan mengkaji buku%buku strategi bisnis& berdiskusi dengan manajer lain tentang strategi bisnis dan sebagainya. 3. Perubahan yang bersi*at pemanen. Perubahan perilaku yang diperoleh dari proses belajar enderung menetap dan menjadi bagian yang melekat dalam dirinya. isalnya& manajer belajar mengoperasikan program akuntansi& maka penguasaan keterampilan mengoperasikan komputer program akuntansi tersebut akan menetap dan melekat dalam diri mahasis-a tersebut. 5. Perubahan yang bertujuan dan terarah. ;ndi$idu melakukan kegiatan belajar pasti ada tujuan yang ingin diapai& baik tujuan jangka pendek& jangka menengah maupun jangka panjang. isal seorang manajer me-mpelajari strategi bisnis mempunyai tujuan jangka pendeknya untuk tahu tentang apa%apa yang akan dilakukan dalam dunia bisnis& sedangkan tujuan jangka panjangnya adalah untuk ahli dalam bisnis dan mungkin untuk opromosi ke jabatan yang lebih tinggi karena telah menguasai bidang tertentu. /. Perubahan perilaku seara keseluruhan. Perubahan perilaku belajar bukan hanya sekedar memperoleh pengetahuan semata& tetapi termasuk memperoleh pula perubahan dalam sikap dan keterampilannya. #ara-$ara Perubahan Perilaku Individu
1. +engan Paksaaan. ;ni bisa dengan : engeluarkan instruksi atau peraturan& dan anaman huluman kalau tidak mentaati instruksi atau peraturan tersebut. 2. +engan memberi imbalan : lmbalan bisa berupa materi seperti uang atau barang& tetapi blsa juga imbalan yang tidak berupa materi& seperti pujian& dan sebagainya. !. +engan membina hubungan baik : "alau kita mempunyai hubungan yang baik dengan seseorang atau dalam organisasi. biasanya orang tersebut akan mengikuti anjuran kita untuk berbuat sesuatu. 9. +engan menanamkan kesadaran dan moti$asi pada indi$idu sehingga indi$idu akan berubah dengan kesadaran dirinya. 3. +engan menunjukkan ontoh%ontoh pada indi$idu dalam organisasi untuk melakukan tindakan tertentu yang diinginkan organisasi. B. #ara %e&'rakar(ai Perubahan
Perubahan budaya organisasi sangat dimungkinkan mengingat budaya organisasi merupakan $ariabel yang dinamis& di sisi lan organisasi sebagai li$ing organism selalu mengalami perubahan dan perkembangan. "eookan antara budaya organisasi dengan lingkungan eksternal juga merupakan salah satu pertimbangan perlu tidaknya perubahan budaya organisasi. erubah budaya bukanlah sesuatu hal yang mudah karena sekali budaya tersebut terkristalisasi ke dalam masing%masing anggota organisasi& maka anggota organisasi enderung mempertahankannya tanpa memperhatikan bah-a budaya tersebut *untional atau dis*untional terhadap kehidupan organisasi. Perubahan budaya bisa memakan -aktu sampai 10 tahun.
"egagalan untuk menetapkan suatu $isi yang memandu proses perubahan.
d.
"egagalan untuk mengkomunikasikan $isi baru seara e*ekti*.
e.
"egagalan untuk menghilangkan halangan yang merintangi penapaian $isi baru.
*. "egagalan untuk seara sistematis merenanakan dan meniptakan kemenangan jangka pendek. "emenangan jangka pendek menerminkan penapaian dari hasil atau tujuan penting. g. erlalu epat mengumumkan kemenangan. al ini dapat menggelinirkan perubahan jangka panjang pada in*rastruktur yang sering diperlukan untuk menapai suatu $isi. h. "egagalan untuk menjangkarkan perubahan pada budaya organisasi. al ini diperlukan -aktu bertahun = tahun untuk tertanam dalam budaya organisasi. kotler merekomendasikan bahwa organisasi sebaiknya mengikuti delapan langkah yang saling berurutan untuk mengatasi masalah -masalah yang berasal dari tekanan kekuatan internal maupun kekuatan eksternal. Lan!kah)lan!kah untuk &e&'rakar(ai 'erubahan "r!ani(a(i &enurut k"tler adalah (eba!ai berikut *
a. enetapkan rasa kegentingan& yakni menairkan organisasi dengan meniptakan alasan yang memaksa mengapa perubahan diperlukan. b. eniptakan koalisi yang memberikan pedoman& yakni dengan meniptakan orang %orang yang lintas *ungsi dan lintas kelompok dengan kekuatan yang menukupi untuk memimpin perubahan. . engembangkan suatu $isi dan strategi& yakni meniptakan $isi dan renana strategis untuk memandu proses perubahan. d. embentuk dan mengimplementasikan strategi komunikasi yang seara konsisten mengkomunikasikan $isi dan renana strategi baru. e. emberdayakan tindakan yang berbasis luas& dengan menghilangkan halangan terhadap perubahan dan menggunakan elemen= elemen target dari perubahan untuk mentrans*ormasikan organisasi. endorong sikap yang berani mengambil resiko dan penyelesaian masalah yang kreati*. *. enghasilkan kemenangan jangka pendek& yakni merenanakan untuk meniptakan kemenangan atau perbaikan jangka pendek& mengakui dan menghargai karya-an yang memberikan kontribusi terhadap kemenangan. g. engonsolidasikan keuntungan dan menghasilkan lebih banyak perubahan. +eskripsinya yakni koalisi yang memandu menggunakan kredibilitas dari kemenangan jangka pendek untuk meniptakan lebih banyak perubahan. ambahan karya-an dilibatkan pada proses perubahan ketika perubahan mengalir ke seluruh organisasi. saha ini dibuat untuk menyegarkan kembali proses perubahan. h. enanapkan pendekatan baru ke dalam budaya& dengan ara memperkuat perubahan dengan menggarisba-ahi hubungan antara perilaku dan proses baru dengan keberhasilan
organisasi. engembangkan metode%metode untuk memastikan pengembangan dan suksesi kepemimpinan. Taha'-taha' 'r"(e( 'erubahan
Proses perubahan meliputi enam tahapan : 1. Tekanan dan desakan. Proses mulai ketika manajemen punak mulai merasa adanya kebutuhan atau tekanan akan perubahan& biasanya disebabkan berbagai masalah yang berarti& seperti penurunan pejualan atau penurunan laba seara tajam. 2. Intervensi dan reorientasi. "onsultan atau pengantar perubahan dari luar sering digunakan untuk merumuskan masalah dan memulai proses dengan membuat para organisasi untuk memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut. !. Diagnosa dan pengenalan masalah. ;n*ormasi dikumpulkan dan dianalisa oleh penga ntar perubahan dan manajemen. 9. Penemuan dan komitmen pada penyelesaian. Pengantar perubahan hendaknya merangsang pemikiran dan menoba untuk menghindari penggunaan metode%metode lama yang sama. Penyelesaian%penyelesaian diketemukan melalui pengembangan seara kreati*& alternati* = alternati* baru dan masuk akal. 3. Percobaan dan pencarian hasil-hasil . Penyelesaian%penyelesaian pada tahap empat biasanya diuji dalam program%program perobaan berkala dan hasil%hasilnya dianalisis. 5. Penguatan dan penerimaan. 'ila serangkaian kekuatan telah diuji dan sesuai keinginan& harus diterima seara sukarela. Pelaksanaan kegiatan yang telah diterima harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan terhadap perubahan ,ebih lanjut ditambahkan dalam melakukan audit budaya ada beberapa *aktor dimensi perubahan yang perlu mendapat perhatian& diantaranya (Paul 'ate) : 1.
+imensi strutural (budaya yang akan dirubah)
Sebelum melakukan perubahan budaya& pertama%tama harus dilakukan terlebih dahulu diagnosis terhadap budaya yang akan dirubah. ujuannya selain mengetahui budaya yang ada juga agar pelaku perubahan bisa belajar tentang pola pikir organisasi dan orang%orang yang terlibat di dalamnya sebab budaya bukanlah sebuah obyek tetapi sebuah perspekti*. 2. +imensi ruang dan -aktu (asal muasal terbentuknya budaya dan perjalannya sepanjang -aktu) "ita berusaha melaak kembali bagaimana budaya yang sekarang berkembang dalam sebuah budaya organisasi. ujuannya adalah agar dalam perubahan budaya kita tidak membuat kesalahan yang sama di masa datang.
!.
+imensi proses perubahan (posisi budaya dalam siklus kehidupan budaya)
'isa dikatakan bah-a budaya terus menerus mengalami perubahan karena si*atnya yang dinamis.
+imensi kontekstual (situasi lingkungan dimana budaya berada didalamnya)
+alam dimensi ini kita berupaya untuk memahami kemungkinan terjadinya ultural lag untuk menindak lanjuti perlu tidaknya perubahan. 3.
+imensi subyekti* (tujuan tterlibatnya orang per orang dalam perubahan)
"ita perlu memahami sejauh mana mereka (orang%orang dalam oraganisasi) terlibat dalam perubahan. Paul 'ate mengatakan bah-a untuk menilai e*ekti$itas perubahan budaya& kita juga perlu menentukan parameternya& yaitu : 1. +aya ekspresi& yakni kemampuan untuk menyampaikan ide%ide baru. Parameter ini untuk mengetahui sejauh mana pihak%pihak terkait bisa terpengaruh oleh perubahan. 2. +aya komonalitas& yakni kemampuan untuk membentuk satu set nilai. Parameter ini untuk mengukur sejauh mana perubahan tersebut bisa membentuk nilai%nilai baru. !. +aya penetrasi& kemampuan untuk menembus berbagai le$el organisasi. Parameter ini untuk mengetahui seberapa jauh perubahan tersebut menembus berbagai le$el organisasi. 9. +aya adapti*& kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang berubah. Parameter ini utnuk mengetahui bagaimana proses perubahan tersebut berlangsung. 3. +aya tahan& kemampuan meniptakan perubahan yang hasilnya bisa bertahan lama. Parameter ini untuk mengetahui sruktur perubahannya.
REITENI TERHADAP PERUBAHAN BUDA+A
Perubahan budaya akan mengakibatkan perubahan kebiasaan& tradisi& mindset yang selama ini menjadi pedoman dalam ara berpikir dan bertindak.tidak jarang usaha perubahan budaya organisasi ditanggapi dengan resistensi karya-an. Seperti yang dikatakan oleh +eal dan "ennedy perubahan budaya organisasi bukan hanya menyebabkan ketakutan karya-an berlebih tetapi juga hal%hal yang sejenis seperti : 1.
Culture o* denial (pengingkaran)
Perubahan budaya sering menjadi penyebab terjadinya kemarahan para karya-an yang diikuti pengingkaran terhadap perusahaan. 2.
Culture o* *ear (katakutan)
Para eksekuti$e melakukan perubahan baik dalam bentuk do-nsi4ing& rightsi4ing& reorgani4ation& restruturing ataupun reengineering yang akan berdampak pada perubahan budaya& boleh jadi bagi eksekuti$e perubahan tersebut berakibat baik bagi perusahaan& di sisi lain perubahaan ini dapat menimbulkan kekha-atiran yang berlebih bagi karya-an. !.
Culture o* ynism (sinisme)
Perubahan budaya sering tidak memperoleh dukungan karya-an. Sebaliknya mereka menunjukkan sikap sinisme. 9.
Culture o* sel*%interest (mementingkan diri sendiri)
Perubahan terhadap sikap karya-an yang tadinya loyal terhadap perusahaan beralih menjadi sekedar mementingkan diri sendiri. https99gimbalkurangdarah.#ordpress.$om9kulyah9perubahanperilakuindividual dan$aramemprakarsaiperubahan9