BAB 1 PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Hospitalisasi pada anak menyebabkan kecemasan hospitalisasi juga dapat dapat menimbul menimbulkan kan ketegang ketegangan an dan ketakutan ketakutan serta serta dapat dapat menimbul menimbulkan kan gangguan emosi atau tingkah laku yang mempengaruhi kesembuhan dan perjalan perjalanan an penyakit penyakit anak anak selama selama dirumah dirumah sakit. sakit. Perasaan Perasaan tersebut tersebut dapat dapat timbul karena menghadapai sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya, rasa tidak aman dan nyaman, perasaan kehilangan sesuatu yang buasa dialaminya dan sesuatu yang dirasakan menyakitkan (Supartini, 2004) ampa ampak k hospi hospital talisa isasi si pada pada anak anak berbe berbeda da!be !beda da tergan tergantun tung g oleh oleh perkemba perkembangan ngan usia, pengala pengalaman man sakit dan dira"at dira"at dirumah dirumah sakit, sakit, support system,
sert serta a
kete ketera ramp mpil ilan an
kopi koping ng
dala dalam m
mena menang ngan anii
kece kecema masa san. n.
#ecemasan dan ketakutan sangat mempengartuhi proses pengobatan anak. $aili $aili (200%) (200%) mengataka mengatakan n apabila apabila anak mengalam mengalamii kecemasa kecemasan n tinggi tinggi saat dira"at dirumah sakit maka besar sekali kemungkinan anak akan mengalami dis&ungsi perkembangan. 'nak akan mengalami gangguan, seperti gangguan somatic, emosional dan psikomotor. eaksi terhadap penyakit atau masalah diri yang dialami anak seperti perpisahan, tidak mengenal lingkungan atanu lingku lingkunga ngan n yang yang asing, asing, hilang hilangnya nya kasih kasih sayang sayang,, body body imag image e maka akan bereaksi seperti regresi yaitu hilangnya control, agresi, menarik diri, tingkah laku protes, serta lebih peka dan pasi& seperti menolak makanan dan lain! lain. ermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang untuk memperoleh kesenangan, tanpa mempertimbangkan hasil akhir. 'da orang tua yang yang berpe berpenda ndapat pat bah"a bah"a anak anak yang yang terlal terlalu u banya banyak k bermai bermaian an akan akan membuat menjadi malas bekerja dan bodoh. 'nggapan ini kurang bijaksana,
1
karena beberapa ahli psikolog mengatakan bah"a permainan sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan ji"a anak (noname, 200%). ermain merupaka merupakan n cara alamiah bagi anak anak untuk untuk mengungk mengungkapka apkan n kon&lik kon&lik dalam dalam diri diriny nya a yang yang ia tida tidak k sada sadari ri.. erm ermai ain n juga juga meru merupa paka kan n kegi kegiat atan an yang yang dila dilaku kuka kan n
sesu sesuai ai
deng dengan an
kein keingi gina nan n
diri diri
send sendir irii
untu untuk k
memp memper erol oleh eh
kesenangan dan menjadi kegiatan yang menyenangkan. ermain dirumah sakit sakit bertujuan bertujuan untuk untuk dapat dapat melanjutk melanjutkan an pertumbuh pertumbuhan an dan perkemba perkembangan ngan yang normal selama selama dira"at, dira"at, dan mengungk mengungkapka apkan n pikiran pikiran dan perasaan perasaan &antasinya melalui permainan (Schae&er, (Schae&er, 200*). Prinsi Prinsipny pnya a berma bermain in adalah adalah agar agar dapat dapat melan melanjut jutkan kan &ase &ase tumbu tumbuh h kembang secara optimal, kreati+itas anak dan anak dapat beradaptasi secara lebih lebih e&ekti e&ekti&& terha terhadap dap kecema kecemasan san (ursa (ursalam lam,, 200-) 200-).. Perma Permaina inan n yang yang dilakukan bersama anak dapat menjadi sebuah terapi yang disebut terapi berm bermai ain n (#ri (#risti stiya yani ni,, 200 200). ). Prin Prinsi sip p berm bermai ain n diru diruma mah h saki sakitt yakn yaknii tida tidak k membutuh membutuhkan kan banyak banyak energy energy,, "aktunya "aktunya singkat singkat mudah mudah dilakuka dilakukan, n, aman, aman, tidak tidak berten bertentan tanga gan n dengan dengan terap terapi, i, dam dam meliba melibatka tkan n keluar keluarga ga.. erma ermain in ber& ber&un ungs gsii
seba sebaga gaii
akti akti&i &ita tas s
sens sensor orii
moto motori rik, k,
perk perkem emba bang ngan an
kogn kognit iti& i&,,
sosialisasi, kreati&itas, perkembangan moral terapeutik dan komunikasi. erdasarkan pengamatan pengamatan yang dilakukan kelompok pada tanggal /* maret 20/ terdahap 1 pasien yang menjalani pera"atan diruang melati non in&eksi ada 2 anak kooperati& pada petugas dan tidak mengalami cemas, anak bereaksi dengan menangis, menjerit, menolak perhatian dan ketakutan berlebihan. eaksi tersebut dimungkinkan karena adanya kecemasan anak sebagai dampak hospitalisasi. engan engan ini untuk untuk menguran mengurangi gi dampak dampak hospitali hospitalisasi sasi terhadap terhadap anak, anak, kelompok kelompok bermaksu bermaksud d untuk untuk melaksana melaksanakan kan terapi bermain bermain yang bertujuan bertujuan untuk membantu anak terhinda dari stress, stressor dan dampak hospitalisasi hospitalisasi yang mengancam pertumbuhan dan perkembangan.
2
B. TUJUAN /. ujuan 3nstruksional umum Setelah mengikuti permainan ini selama / tatap muka kogniti& dan motorik anak dapat terlatih. 2. ujuan 3nstruksional #husus Setelah mendapatkan terapi bermain satu (/) kali diharapkan anak mampu 5 a. 6ampu mencocokan bentuk gambar. b. 6ampu mengenal 2 potongan gambar
C. MANFAAT TERAPI BERMAIN /. 6em&asilitasi situasi yang tidak &amiliar 2. 6emberi kesempatan untuk membuat keputusan dan kontrol *. 6embantu untuk mengurangi stres terhadap hospitalisasi 4. 6emberi peralihan dan relaksasi. -. 6embantu anak untuk merasa aman dalam lingkungan yang asing. %. 6emberikan
cara
untuk
mengurangi
tekanan
dan
untuk
mengekspresikan perasaan. . 6enganjurkan untuk berinteraksi dan mengembangkan sikap!sikap yang positi& terhadap orang lain. . Sebagai sarana orang tua untuk mengetahui suasana hati anak saat bermain D. Sasaran 'nak! anak yang menjalani pera"atan di rumah sakit BAB II DESKRIPSI KASUS
3
A. Karakteristik Sasaran #epuasan pada anak terletak pada rangsangan aotoerotic yaitu meraba! raba, merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya, suka pada lain jenis. 'nak laki!laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya, sebaliknya anak perempuan senang pada ayahnya. 'nak akan mulai inisiati& dalam belajar mencari pengalaman baru secara aki& dalam melakukan akti&itasnya, apabila dalam tahap ini anak dilarang atau dicegah maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak. B. Taa! T"#$" Ke#$ang Anak Usia Pre%S&''l Perkembangan motorik kasar a. 7sia 4 tahun /) 6elompat dengan satu kaki 2) 6emanjat dan melompat *) 6elempar bola cukup banyak 4) aik tangga dengan lancar b. 7sia - tahun /) 6elompat!lompat dengan / kaki 2) erlari tanpa kesulitan *) ermain lompat tali 4) 6ainan tangkap -) aik turun tangga dengan lancer
c. 7sia % tahun /) erlari dengan baik 2) erlari dan bermain secara bersamaan *) aik sepeda
4
4) 6enggambar orang lengkap -) 6enambah ciri seperti mulut, mata, hidung pada gambar Perke#$angan #'t'rik al"s a. 7sia 4 tahun /) 6enggunting gambar sederhana 2) 6enggambar bujur sangkar b. 7sia - tahun /) 6emukul kepala paku dengan palu 2) 6engikat tali sepatu *) apat menulis beberapa huru& alphabet c. 7sia % tahun Suka menggambar, menulis dan me"arnai.
C. F"ngsi $er#ain
8ungsi utama bermain adalah merangsang perkembangan sensoris! motorik, perkembangan intelektual, perkembangan social, perkembangan kreati+itas, perkembangan kesadaran diri, perkembangan moral dan bermain sebagai terapi.
/. Perkembangan Sensoris 9 6otorik Pada
saat
melakukan
permainan,
akti+itas
sensoris!motorik
merupakan komponen terbesar yang digunakan anak dan bermain akti& sangat penting untuk perkembangan &ungsi otot. 6isalnya, alat permainan yang digunakan untuk bayi yang mengembangkan kemampuan sensoris!motorik dan alat permainan untuk anak usia
5
toddler dan prasekolah yang banyak membantu perkembangan akti+itas motorik baik kasar maupun halus. 2. Perkembangan 3ntelektual Pada saat bermain, anak melakukan eksplorasi dan manipulasi terhadap segala sesuatu yang ada di lingkungan sekitarnya, terutama mengenal "arna, bentuk, ukuran, tekstur dan membedakan objek. Pada saat bermain pula anak akan melatih diri untuk memecahkan masalah. Pada saat anak bermain mobil!mobilan, kemudian bannya terlepas dan anak dapat memperbaikinya maka ia telah belajar memecahkan masalahnya melalui eksplorasi alat mainannya dan untuk mencapai kemampuan ini, anak menggunakan daya pikir dan imajinasinya semaksimal mungkin. Semakin sering anak melakukan eksplorasi
seperti
ini
akan
semakin
terlatih
kemampuan
intelektualnya. *. Perkembangan Social Perkembangan social ditandai dengan kemampuan berinteraksi dengan lingkungannya. 6elalui kegiatan bermain, anak akan belajar memberi dan menerima. ermain dengan orang lain akan membantu anak
untuk
mengembangkan
hubungan
social
dan
belajar
memecahkan masalah dari hubungan tersebut. Pada saat melakukan akti+itas bermain, anak belajar berinteraksi dengan teman, memahami bahasa la"an bicara, dan belajar tentang nilai social yang ada pada kelompoknya. Hal ini terjadi terutama pada anak usia sekolah dan remaja. 6eskipun demikian, anak usia toddler dan prasekolah adalah tahapan a"al bagi anak untuk meluaskan akti+itas sosialnya dilingkungan keluarga. 4. Perkembangan #reati+itas
6
erkreasi adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu dan me"ujudkannya kedalam bentuk objek dan:atau kegiatan yang dilakukannya. 6elalui kegiatan bermain, anak akan belajar dan mencoba
untuk
merealisasikan
ide!idenya.
6isalnya,
dengan
membongkar dan memasang satu alat permainan akan merangsang kreati+itasnya untuk semakin berkembang. -. Perkembangan #esadaran iri 6elalui bermain, anak mengembangkan kemampuannya dalam mengatur mengatur tingkah laku. 'nak juga akan belajar mengenal kemampuannya dan membandingkannya dengan orang lain dan menguji kemampuannya dengan mencoba peran!peran baru dan mengetahui dampak tingkah lakunya terhadap orang lain. 6isalnya, jika
anak
mengambil
mainan
temannya
sehingga
temannya
menangis, anak akan belajar mengembangkan diri bah"a perilakunya menyakiti teman. alam hal ini penting peran orang tua untuk menanamkan nilai moral dan etika, terutama dalam kaitannya dengan kemampuan untuk memahami dampak positi& dan negati& dari perilakunya terhadap orang lain %. Perkembangan 6oral 'nak mempelajari nilai benar dan salah dari lingkungannya, terutama dari orang tua dan guru. engan melakukan akti+itas bermain, anak akan mendapatkan kesempatan untuk menerapkan nilai!nilai tersebut sehingga dapat diterima di lingkungannya dan dapat menyesuaikan diri dengan aturan!aturan kelompok yang ada dalam lingkungannya. 6elalui kegiatan bermain anak juga akan belajar nilai moral dan etika, belajar membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta belajar
bertanggung!ja"ab
atas
7
segala
tindakan
yang
telah
dilakukannya.
6isalnya,
merebut
mainan
teman
merupakan
perbuatan yang tidak baik dan membereskan alat permainan sesudah bermain adalah membelajarkan anak untuk bertanggung!ja"ab terhadap tindakan serta barang yang dimilikinya. Sesuai dengan kemampuan kogniti&nya, bagi anak usia toddler dan prasekolah, permainan adalah media yang e&ekti& untuk mengembangkan nilai moral dibandingkan dengan memberikan nasihat. ;leh karena itu, penting peran orang tua untuk menga"asi anak saat anak melakukan akti+itas bermain dan mengajarkan nilai moral, seperti baik:buruk atau benar:salah. . ermain Sebagai erapi Pada saat dira"at di rumah sakit, anak akan mengalami berbagai perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas, sedih, dan nyeri. Perasaan tersebut merupakan dampak dari hospitalisasi yang dialami anak karena menghadapi beberapa stressor yang ada dilingkungan rumah sakit. 7ntuk itu, dengan melakukan permainan anak akan terlepas dari ketegangan dan stress yang dialaminya karena dengan melakukan permainan anak akan depat mengalihkan rasa sakitnya pada permainannya (distraksi) dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. engan demikian, permainan adalah media komunikasi antar anak dengan orang lain, termasuk dengan pera"at atau petugas kesehatan dirumah sakit. Pera"at dapat mengkaji perasaan dan pikiran anak melalui ekspresi non+erbal yang ditunjukkan selama melakukan permainan atau melalui interaksi yang ditunjukkan anak dengan orang tua dan teman kelompok bermainnya.
8
D. Kateg'ri Ber#ain ermain harus seimbang, artinya harus ada keseimbangan antara bermain akti& dan
yang pasi& yang biasanya disebut hiburan. alam
bermain akti& kesenangan diperoleh dari apa yang diperbuat oleh mereka sendiri, sedangkan bermain pasi& kesenangan didapatkan dari orang lain. /. ermain akti& a
ermain mengamati :menyelidiki (<ploratory play) Perhatikan pertama anak pada alat bermain adalah memeriksa alat permainan
tersebut.
'nak
memperhatikan
alat
permainan,
mengocok!ngocok apakah ada bunyi mencuim, meraba, menekan, dan kadang!kadang berusaha membongkar. b
ermain konstruksi (construction play) Pada anak umur * tahun, misalnya dengan menyusun balok!balok menjadi rumah!rumahan. ll.
c
ermain drama (dramatik play) 6isalnya main sandi"ara boneka, main rumah!rumahan dengan saudara!saudaranya atau dengan teman!temannya.
d
ermain bola, tali, dan sebagainya
2. ermain pasi& alam hal ini anak berperan pasi&, antara lain dengan melihat dan mendengar. ermain pasi& ini adalah ideal, apabila anak sudah lelah bermain
akti&
dan
membutuhkan
sesuatu
untuk
kebosanan dan keletihannya. =ontohnya5 a. 6elihat gambar! gambar dibuku! buku: majalah b. 6endengarkan cerita atau music c. 6enonton tele+isi d. ll E. Prinsi! $er#ain
9
mengatasi
'dapun prinsip!prinsip dalam bermain dengan anak usia 4 tahun adalah sebagai berikut5 /. idak membutuhkan banyak energy (. >aktunya singkat ). 6udah dilakukan *. 'man +. #elompok umur ,. idak bertentangan dengan terapi -. 6elibatkan keluarga . #omunikasi +erbal belum e&ekti&, karena memang belum &asih dalam berbicara. /. ?unakan kata 9 kata simple, singkat, yang dikenal oleh anak karena anak hanya dapat menerima in&ormasi secara har&iah. 10. eri pujian untuk hal 9 hal yang dicapai 11. Sangat egosentris. Hanya melihat sesuatu berpusat pada dirinya (komunikasi berpusat pada dirinya). 1(. Sering berperilaku mendorong tangan pemeriksa dan menangis pada saat pemeriksa mendekatinya. 1). 'nak belum mampu memahami abstraksi, maka gunakanlah istilah 9 istilah yang pendek dan konkrit 1*. #enalkan alat 9alat yang akan digunakan, termasuk juga dengan cara kerjanya. 'kan tetapi untuk memegangkan alat kepada anak perlu diperhatikan lingkungan dan
kondisi
anak.
(#alau perlu
alat
diperkenalkan saja, karena kalau memegang langsung, kemungkinan alat akan dibanting oleh anak. 6aka perlu di"aspadai kemungkinan tersebut, hal ini lebih spesi&ik ke anak usia toddler). 1+. ?unakan obyek yang menyenangkan 1,. $akukan kontrak "aktu dengan pasien dan keluarga, kapan tindakan akan dilaksanakan 1-. eri kesempatan untuk memegang alat khususnya untuk anak prasekolah (dengan melihat keadaan anak, sampai bagaimana alat tersebut akan digunakan). 1. eri kesempatan untuk bertanya. F. Klasiikasi !er#ainan /. #lasi&ikasi ermain 6enurut 3si 5
10
a
Social affective play 'nak belajar memberi respon terhadap respon yang diberikan oleh lingkungan dalam bentuk permainan, misalnya orang tua berbicara memanjakan anak terta"a senang, dengan bermain anak diharapkan dapat bersosialisasi dengan lingkungan.
b
Sense of pleasure play 'nak memperoleh kesenangan dari satu obyek yang ada di sekitarnya, dengan bermain anak dapat merangsang perabaan alat, misalnya bermain air atau pasir.
c
Skill play 6emberikan
kesempatan
bagi
anak
untuk
memperoleh
ketrampilan tertentu dan anak akan melakukan secara berulang! ulang misalnya mengendarai sepeda. d
Dramatika play role play 'nak ber&antasi menjalankan peran tertentu misalnya menjadi ayah atau ibu.
2. Klasiikasi Ber#ain Men"r"t Karakteristik S'sial 1. Solitary play @enis permainan dimana anak bermain sendiri "alaupun ada beberapa orang lain yang bermain disekitarnya. iasa dilakukan oleh anak balitaToddler . 2. Paralel play Permaianan sejenis dilakukan oleh suatu kelompok anak masing! masing mempunyai mainan yang sama tetapi yang satu dengan yang lainnya tidak ada interaksi dan tidak saling tergantung, biasanya dilakukan oleh anak pre school . =ontoh 5 bermain balok
11
3. sosiatif play Permainan dimana anak bermain dalam keluarga dengan akti+itas yang sama tetapi belum terorganisasi dengan baik, belum ada pembagian tugas, anak bermain sesukanya. !. "ooperatif play 'nak bermain bersama dengan sejenisnya
permainan
yang
terorganisasi dan terencana dan ada aturan tertentu. iasanya dilakukan oleh anak usia sekolah dolesen. H. Karakteristik !er#ainan 1. #arakteristik yang akan kita ba"akan ketika terapi bermain adalah5 a 6embuang ekstra energi b 6engoptimalkan seluruh perkembangan tubuh, seperti tulang, otot dan organ!organ c 'kti+itas yang dilakukan dapat meningkatkan na&su makan anak d 'nak belajar mengontrol diri e erkembangnya berbagai ketrampilan yang akan berguna sepanjang hidupnya & 6eningkatkan daya kreati+itas g 6endapatkan kesempatan menemukan arti dari benda!benda yang ada di sekitar anak h 6erupakan cara untuk mengatasi kemarahan, kekuatiran, iri hati dan kedukaan i #esempatan untuk belajar bergaul dengan anak lainnya j #esempatan untuk menjadi pihak yang kalah ataupun yang menang di dalam bermain k #esempatan untuk belajar mengikuti aturan!aturan l apat mengembangakan kemampuan aktualnya
i. Hal%al 3ang !erl" 4i5as!a4ai Hal!hal yang perlu di"aspadai dalam terapi bermain diantaranya5 1. aktu 'nak harus mempunyai cukup "aktu bermain.
12
). 'lat permainan 7ntuk bermain diperlukan alat permainan yang sesui dengan umur dan tara& perkembangannya. *. uangan untuk bermain uangan tidak usah terlalu lebar atau ruangan khusus untuk bermain. 'nak bisa bermain di ruang tamu, halaman bahkan di ruang tidurnya. -. Pengetahuan cara bermain ,. eman bermain J. Antisi!asi #e#ini#alkan a#$atan 7ntuk mengantisipasi hambatan!hambatan dalam terapi bermain, maka langkah!langkah yang diambil adalah5 /. Saat bermain dilandasi rasa cinta dan kasih sayang juga menikmati kebahagiaan bersama anak. (. ilakukan berjenjang dan berkesinambungan mengikuti tahapan perkembangan anak. ). @ika menggunakan alat saat melakukan stimulasi, bisa gunakan alat sederhana, murah dan mudah didapat, disesuaikan dengan keadaan setempat. *. Selalu berikan pujian atas keberhasilan yang dilakukan anak. +. idak memarahi, menghukum, atau memaksa bila anak kurang mampu melakukan stimulasi. ,. Suasana menyenangkan, ber+ariasi, dan nyaman sehingga tidak membosankan. -. 6eminta nasehat petugas bangsal atau =3 lahan jika ditemukan kesulitan dalam mencapai tahapan perkembangan yang sesuai dengan umurnya.
13
K. Siste# E6al"asi /. Standar persiapan (struktur dan proses) a. 'lat5 puAAel dengan berbagai bentuk karakter. b. Pengaturan tempat5 di ruang bermain agar tidak membuat anak lelah dan mengganggu program pengobatan
2. Standar hasil5 e+aluasi pada akhir kegiatan a. 'nak mampu mencocokan bentuk gambar b. 'nak mampu mengenal * potongan gambar c. 'nak mampu melengkapi gambar
L. Alat !er#ainan 3ang 4ian7"rkan 8 1. erbagai benda dari sekitar, buku berbagai puAAel, majalah anak! anak, kertas untuk belajar melipat, gunting, air, dll. (. eman! teman bermain 5 anak seusianya, orang tua, orang lain di luar lingkungannya
14
BAB III
MET9D9L92I BERMAIN
A. Deskri!si !er#ainan Permainan akan dilakukan kurang lebih *0 menit. ia"ali dengan pembukaan
dan
penjelasan
prosedur
permainan.
'turan
dalam
permainan ini adalah selesai dengan hasil yang bagus, baik, rapi, dan pe"arnaan yang serasi. 'nak nanti akan dikasih puAAel, setelah itu anak akan mulai menyusun gambar dibantu oleh orang tua atau keluarga dan pera"at. Setelah itu anak menjelaskan apa yang disusun nya dengan tujuan untuk melatih motorik dan melatih mental klien, setelah itu gambar diba"akan kembali klien untuk pengalihan perhatian ketika kembali kekamar pasien dalam menjalani pera"atan. B. T"7"an !er#ainan ujuan dari permainan ini adalah 5 1. 6engembangkan kemampuan menyamakan dan membedakan (. 6engembangkan kemampuan berbahasa ). 6enumbuhkan sporti+itas *. 6engembangkan kepercayaan diri +. 6engembangkan kreati+itas ,. 6engembangkan koordinasi motorik -. 6engembangkan kemampuan mengontrol emosi, motorik halus dan kasar
C. Ketera#!ilan 3ang 4i!erl"kan 'dapun ketrampilan yang diharapkan:yang dimiliki anak, adalah5
15
/. 6ampu mencocokan bentuk gambar (. 6ampu mengenal * potongan gambar
D. Jenis !er#ainan 'dapun jenis permainan yang kita gunakan dalam terapi bermain ini adalah Sense o& pleasure play dan Skill play.
E. Alat $er#ain 'dapun alat yang dapat dipakai selama bermain diantaranya 5 /. PuAAel bergambar 2. stiker dan kertas yang dibentuk topi *. 6usik dan lagu anak
F. Pr'ses $er#ain 1. encana #egiatan erapi a
#enis Program $ermain 6enyusun gambar (PuAAel), menempel stiker pada karton yang sudah dibentuk menjadi topi, bernyanyi bersama.
b
%arakteristik $ermain /) 6elatih motorik kasar 2) 6elatih kemampuan anak berkreasi
2. %araketristik Peserta& a. 'nak yang sedang menjalani pera"atan di rumah sakit b. @umlah peserta anak dan didampingi oleh orang tua c. #eadaan umum mulai membaik d. #lien dapat duduk e. Peserta kooperati&
16
2. :akt" 4an Te#!at Pelaksanaan Hari:anggal >aktu empat
5 @umat / 6aret 20/ 5 /0.00!//.00 >3' 5 uang ermain
a)
'etode b
ermain menempel gambar
c
6enyusun puAAel
d
ernyanyi bersama
2. (rientasi dan )raian Tugas a. Struktur organisasi /)
$eader
5 ina 'riani
2)
=o. $eader
*)
8asilitator 5
5
a) e+i susila"ati b) 'ti opang c) $usia buaB d) 6aulidyati e) Pi" dorra rosalia &)
g) 'na d"iyana arie& 4) b
;bser+er 5 heresia tipung
7raian ugas Lea4er /) 6enjelaskan tujuan bermain 2) 6engarahkan proses kegiatan pada anggota kelompok *) 6enjelaskan aturan bermain pada anak 4) 6enge+aluasi perasaan setelah pelaksanaan
17
C'.Lea4er 6embantu leader dalam mengorganisasi anggota. Fasilitat'r /) 6enyiapkan alat!alat permainan 2) 6emberi moti+asi kepada anak untuk mendengarkan apa yang sedang dijelaskan. *) 6empertahankan kehadiran anak 4) 6encegah gangguan:hambatan
terhadap anak baik luar
maupun dalam. 9$ser6er /) 6encatat dan mengamati respon klien secara +erbal dan non +erbal. 2) 6encatat seluruh proses yang dikaji dan semua perubahan prilaku. *) 6encatat dan mengamati peserta akti& dari program bermain
o /
#egiatan
Persiapan (Pra interaksi)
>aktu
Penanggung ja"ab
- menit
uangan 5 uang bermain ruang melati 'lat ermain 5 PuAAle /)
$eader
5
=o. $eader
5
ina 'riani 2)
6enyiapkan ruangan *)
o
6enyiapkan
18
8asilitator 5
perlengkapan o
'ti opang
6enyiapkan
anak
dan keluarga 'na "iyana 'rie& o
o
6enyiapkan alat dan
e+i susila"ati
gambar permainan
Pi" dorra osalia
6enyiapkan
heresia tipung
sound
lagu $usia uaB
2
Pembukaan (;rientasi) 6engucapkan salam erdoa bersama 6emperkenalkan diri 'nak 9 anak saling
- menit
$eader =o leader 8asilitator
berkenalan satu dengan yang lain 'nak yang akan bermain saling berkenalan 6enjelaskan kepada anak dan keluarga maksud dan tujuan terapi
*
bermain #egiatan (#erja) o
/- menit $eader =o leader 8asilitaor
6emimpin kegiatan menempel gambar ke topi anak dan di
$eader =o leader 8asilitator
lakukan oleh masing 9 masing anak sesuai keinginannya.
19
o
'nak anak di ajak berinteraksi satu $eader =o leader 8asilitator
dengan yang lain dengan cara menyusun puAAel, setiap satu puAAel di susun oleh dua orang anak secara bergantian. o
'nak 9 anak di ajak berinteraksi satu dengan yang lain intuk bernyanyi dan menirukan perintah dari lagu yang di putar
4
Penutup (erminasi)
- menit
a. 6emberikan re"ard kepada anak 9 anak yang dapat menyebutkan gambar yang telah disusun , dan atas partisipasinya secara akti& mengikuti kegiatan teraoi
20
$eader =o leader
bermain.
DENAH BERMAIN
1
Keterangan : 5 pasien
5 obser+er
2
1
2
5 co leader
5leader
5 &asilitator ' 3C P<77P
'. #esimpulan
21
ari terapi bermain yang dilakukan, diharapkan anak dapat melakukan semua
permainan
sesuai
dengan
tahap
perkembangan
dan
pertumbuhannya, adapun hasil dari terapi bermain ini adalah5 /. 'nak anak dapat menempelkan gambar yang diminatinya pada kertas
yang
telah
dibentuk
menjadi
topi,
sesuai
dengan
kreati&itasnya. 2. 'nak 9 anak dapat berinteraksi satu dengan yang lain dalam kegiatan menyusun puAAel, anak dapat saling belajar berbagi "aktu dengan teman sebaya nya, melatih kedisiplinan untuk teratur
dan
secara bergantian
menunggu gilirannya
untuk
memasang puAAel. *. 'nak dapat menirukan perintah pada lagu dengan gembira, hal tersebut merupakan salah satu untuk melatuh anak &okus terhadap apa yang di dengarnya, dan mengulang kembali dengan gerakan apa yang menjadi perintah dalam lagu dan dapat di lakukan dengan benar, melatih ketajaman pendengaran anak. . Saran /. erapi bermain sangat baik di lakukan ,hingga anak! anak merasa tidak terkekang dan stress terhadap dampak hospitalisasi di rumah sakit, memberikan rasa gembira sehingga hal ini sangat di tunggu 9 tunggu oleh semua anak di ruang melati S7.'bdul >ahab Sjahranie. 2. erapi bermain sebaiknya merata di lakukan di seluruh ruang pera"atan anak, hingga tidak ada terkesan anak merasa tersisihkan. *. #ombinasi permainan sangat penting, sehingga secara keseluruhan anak tidak stress dan menimbulkan semangat dalam mengikutu kegiatan terapi bermain.
22
DAFTAR PUSTAKA
>ong, onna $, (200*), Pedoman #linis #epera"atan Pediatrik,
23
ursalam (200).6anajemen #epera"atan5 'plikasi dalam Praktek #epera"atan Pro&esional, @akarta5 Salemba 6edika.
Sta& Pengajar 3lmu #esehatan 'nak 8ak. #edokteran 7ni+ersitas 3ndonesia. 2001. 3lmu #esehatan 'nak *. @akarta
24