TERAPI KOGNITIF PADA LANSIA
Pokok Bahasan
: Terapi Kognitif
Sub Pokok Bahasan
: terapi pendengaran
Sasaran
: Lansia, dengan kriteria :
Lansia yang cukup kooperatif
Lansia yang mengerti bahasa indonesia
Lansia dengan gangguan kognitif dan pendengaran
Lansia dengan kondisi fisik yang sehat
Waktu
: 09.00 s / d selesai
Tempat
; Panti jompo wreda wening wardoyo
Hari / Tanggal
: Senin, 04 Mei 2017
Terapis
:
A. Latar Belakang
Berdasarkan hasil observasi selama bertugas di panti werda adem ayem ( wisma adem, wisma sejuk, wisma seger, dan wisma tentrem ) klien kelolaan didapatkan 50 % mempunyai masalah utama penurunan pendengaran dan kognitif. Dari fenomena tersebut kelompok tertarik untuk melakukan terapi aktivitas kelompok dengan topik terapi kognitif dan terapi pendengaran. B. Tujuan
Tujuan Umum Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif dan terapi pendengaran lansia makin meningkatkan aktivitas dan meningkatkan kemampuan sosial.
Tujuan Khusus Setelah mengikuti kegiatan terapi kognitif dan terapi pendengaran lansia mampu : a) Mengingat bentuk objek yang telah ditunjukkan. b) Melatih konsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan. c) Melatih ketajaman pendengaran.
C. Materi Pembelajaran
Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan, kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat keputusan. Terapi kognitif telah menunjukkan keefektifan penanganan dalam masalah klinik misalnya cemas, schizophrenic, substance abuse, gangguan kepribadian, gangguan mood. Dalam praktiknya terapi ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan, tempat kerja, dan seting lainnya. Istilah kognitif mulai populer setelah teori piaget banyak dibahas para ahli tahun 1960-an. Pengertian kognisi, meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan untuk mengetahui sesuatu. Menurut chaplin, kognisi memiliki pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati yang telah mengakibatkan individu memperoleh pengertian. Kognitif menurut piaget, perkembangan kognitif tidak hanya dari hasil kematangan organisme atau dari pengaruh lingkungan saja, melainkan interaksi diantara keduanya. Pengertian pendengaran adalah salah satu sarana penting dalam diri manusia. Kehilangan pendengaran merupkan ancaman terhadap komunikasi dan kehidupan pribadi dan sosial. Orang yang mengalami masalah kehilangan pendengaran bisa dikenal dengan istilah tuna rungu. Tuna
rungu adalah kerusakan atau kelainan pendengaran yang menyebabkan seseorang tidak dapat mendengar atau daya pendengarannya berkurang. D. Proses Seleksi Sasaran
1) Berdasarkan kriteria klien yang telah ditetapkan. 2) Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien shari-hari dan kemungkinan dapat dilakukan terapi aktifitas kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan. 3) Melakukan kontrak dengan klien untuk mengikuti aktifitas yang akan dilaksanakan serta menanyakan kesediaannya. 4) Menetapkan bersama klien dan perawat ruangan tentang topik, waktu dan tempat kegiatan. E. Metode
Ceramah dan permainan F. Media
Pengeras suara, spidol, dan kertas G. Pengorganisasian
Leader
: Muhammad Iqbal
Co-Leader
: 1.Qurrotu Ainin 2.Miftahudin Habibullah
Fasilitator
: 1.Risma Palupi 2.Fara Ika.N 3.Kholistyawati
Observer
: 1.Eka Evi Y 2.Putri Valentine
H. Uraian Pembagian Tugas
Leader
a) Membacakan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktifitas kelompok sebelum kegiatan dimulai b) Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan memperkenalkan dirinya c) Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib
d) Menetralisir bila ada masalah yang timbul dalam kelompok e) Menjelaskan permainan
Co-Leader
a) Menyampaikan informasi dari fasilitator ke leader tentang aktifitas klien b) Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang
Fasilitator
a) Memfasilitasi klien yang kurang aktif b) Berperan sebagai role play bagi klien selama kegiatan
Observer
a) Mengobservasi jalannya proses kegiatan b) Mencatat prilaku verbal dan non verbal klien selama kegiatan berlangsung I. URAIAN STRUKTUR KELOMPOK
a) Hari /Tanggal
: Senin , 04 Mei 2017
b) Tempat
: PANTI STIKES BHAKTI HUSADA MULIA
c) Waktu
: 09.00 s/d selesai
d) Lama Kegiatan -
Pembukaan dan Perkenalan (5 menit)
-
Menjelaskan tujuan TAK ( 5 menit )
-
Menjelaskan aturan main TAK ( 5 menit)
-
Pelaksanaan TAK (30 menit)
-
Pemberian reincerforment ( 5 menit )
-
Evaluasi (5 menit )
-
Penutup (5 menit )
e) Jumlah peserta
: 41 orang lansia
f) Perilaku yang diharapkan dari kelompok klien -
Klien dapat mengingat bentuk objek yang telah ditunjukkan yang diberikan.
-
Klien dapat berkonsentrasi untuk memusatkan perhatian sesuai petunjuk yang diberikan.
-
Klien dapat melatih ketajaman pendengarannya.
-
Klien dapat membina kekompakkan kelompok selama kegiatan berlangsung
-
Klien tidak meninggalkan kelompok pada saat kegiatan.
J.
Proses Pelaksanaan No.
1.
Waktu
5 menit
Kegiatan penyuluh
Kegiatan peserta
Persiapan : a. Mempersiapkan lingkungan : suasana tenang dan nyaman (tidak ribut) b. Mempersiapkan
tempat
:
pengaturan posisi tempat duduk, leader berdiri di depan dan berkomunikasi dengan seluruh anggota kelompok c. Mempersiapkan
anggota
kelompok : membuat kontrak kembali dengan klien untuk mengikuti aktifitas kelompok terapi
kognitif
dan
terapi
pendengaran.
2.
15 menit
Perkenalan dan Pembukaan : a. Leader
memperkenalkan
diri a. Menjawab salam
dengan menyebutkan nama, b. Leader
menjelaskan
b. Mendengarkan
tujuan c. Memperhatikan
terapi aktivitas dan membuat kontrak waktu dengan klien dan lamanya kegiatan berlangsung c. Leader menjelaskan peraturan
kegiatan
dalam
kelompok
antara lain : jika klien ingin ke kamar mandi atau toilet harus minta ijin kepada leader, bila ingin
menjawab
klien
pertanyaan
diminta
mengacungkan diharapkan
untuk
tangan
klien
dan
mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir
3.
30 menit
Permainan : a. fasilitator membagikan kertas Mengikuti jalannya bergambar
untuk
pembagian permainan
kelompok. b. Pembagian
kelompok
dibagi
berdasarkan perolehan gambar yang sama dari klien. c. Setelah
terbentuk
kelompok,
fasilitator menunjukkan gambar dan menyebutkan objek yang ada pada gambar kepada klien untuk dibisikkan ke klien yang ada dibelakangnya dan begitu seterusnya sampai pada klien dibaris paling akhir. d. Kemudian klien yang paling akhir menyebutkan kata – kata yang
telah
menggambarkan
dibisikkan apa
yang
disampaikan dari klien pada baris pertama kepada fasilitator.
10 enit
Evaluasi : a. Klien dapat mengikuti jalanya kegiatan dengan baik b. Klien
aktif
saat
kegiatan
berlangsung c. Klien aktif dalam permainan Penutup : a. Leader menyampaikan apa yang a. Membalas ucapan telah dicapai anggota kelompok setelah mengikuti kegiatan. b. Perawat reinforcement
b. Menjawab salam
memberikan positif
terimakasih.
penutup.
pada
setiap klien yang mengikuti kegiatan. c. Mengucapkan terimakasih atas peran serta peserta. d. Mengucapkan salam penutup.
K. ANTISIPASI MASALAH
1) Klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok penanganannya adalah dengan memberikan motivasi oleh fasilitator 2) Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa ijin, panggil nama klien, tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan, berikan motivasi agar klien kembali mengikuti kegiatan 3) Klien lain yang ingin mengikuti kegiatan, beri penjelasan pada klien tersebut bahwa kegiatan ini ditujukan pada klien yang dipilih, katakan pada klien lain tersebut bahwa akan ada waktu khusus untuk mereka
L. KRITERIA EVALUASI
1) Evaluasi Input a. Tim berjumlah 9 orang yang terdiri atas 1 leader, 2 co - leader, 4 fasilitator dan 2 observer. b. Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik c. Peralatan pengeras suara berfungsi dengan baik 2) Evaluasi Klien Tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik klien untuk melakukan terapi aktifitas kelompok kognitif dan pendengaran 3) Evaluasi Proses a. Leader menjelaskan aturan jalanya kegiatan dengan jelas b. Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien c. Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat mengawasi jalannnya kegiatan d. 70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai. 4) Evaluasi Output Setelah mengadakan terapi aktifitas kelompok terapi kognitif dan pendengaran dengan 15 klien yang diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut : a. 70% klien yang dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai. b. 70% klien dapat meningkatkan pendengaran dan kognitifnya. c. 70% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok (mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai) d. 70% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya (mau berinteraksi dengan perawat/klien lain)