TUGAS TERAPI KOMPLEMENTER
“TERAPI DOA”
oleh: Kelompok 7
Irma Zuhrotul L M Al%&%a Maul%'a Putr% T Ma)a A)*e+ Suko,at% E'ho .ho/rul 0u11e%* Muhamma' Ro)%2 Al&%&o Darma .ha*'ra
!"#$!"!"!"$$ !"#$!"!"!"($ !"#$!"!"!"-" !"#$!"!"!"-( !"#$!"!"!"3!"#$!"!"!"4#
PROGRAM STUDI ILMU KEPERA5ATAN UNI6ERSITAS EM8ER #"!$
TERAPI DOA
A LATAR 8ELAKANG
Pada tahun 1984 WHO memasukkan dimensi spiritual keagamaan sama pentingnya dengan dimensi fisik, psikologis dan psikososial. Seiring dengan itu, terapi yang dilakukan pun mulai menggunakan dimensi spiritual keagamaan, terapi yang demikian diseut dengan terapi holistik artinya terapi yang meliatkan fisik dan psikologis, psikososial dan spiritual !"riyanto, #$$%&. 'he "meri(an Psy(hiatri( "sso(iation !"P"& mengadopsi gaungan dari empat dimensi di atas dengan istilah paradigma pendekatan iopsikososiospiritual !Ha)ari, #$$#&. *okakarya yang diselenggarakan "P" pada tahun 199+ dengan udul -eligion and Psy(hiatry odel of Partnership memerikan suatu anuran untuk menamahkan terapi keagamaan disamping terapi psikis dan medis !Ha)ari, #$$#&. 'erapi psikoreligius merupakan salah satu entuk psikoterapi yang mengkominasikan pendekatan kesehatan i)a modern dan pendekatan aspek religius/keagamaan. 'erapi ini ertuuan meningkatkan mekanisme koping !mengatasi masalah& indi0idu terhadap gangguan ansietas klien. egiatan2 kegiatan terapi psikoreligius dalam agama islam meliputi sholat, doa, d3ikir, dan mema(a kitap su(i. 'erapi ini merupakan terapi psikiatrik setingkat leih tinggi dari pada psikoterapi iasa. Hal ini dikarenakan terapi psikoreligius mengandung unsur spiritual !kerohaniaan/ keagamaan& yang dapat memangkitkan harapan !hope&, rasa per(aya diri !self (onfiden(e& dan keimanan !faith& pada diri seseorang !osep, #$1$ dalam Ha)ari, #$$5&. Salah satunya adalah penggunaan doa seagai terapi. 'erapi doa merupakan suatu entuk aplikasi yang dapat digunakan dan dimanfaatkan untuk memerikan pengoatan untuk kesemuhan seseorang. 6oa merupakan suatu media komunikasi antara seseorang dengan sang halik !tuhan& dalam rangka memohon dan meminta haat hidup di dunia maupun
di akhirat, mengeluh, dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi, atau entuk ketergantungan seseorang hama yang lemah dan hina kepada "llah SW' !'uhan yang ahaperkasa dan ahamulia&. 6alam doa terkandung uga unsur d3ikir dan memiliki pengaruh terapi terhadap i)a seperti yang diuraikan oleh 6-. Hanna. 6i San 7ran(is(o, "S studi untuk mengetahui efekti0itas doa dan 3ikir dilakukan terhadap +9+ pasien antung. -esponden diagi dalam dua kelompok se(ara a(ak. elompok pertama memperoleh terapi doa dan 3ikir, lainnya tidak. Hasilnya menunukkan ah)a mereka yang mendapatkan terapi doa hanya sedikit yang mengalami komplikasi. Sementara pada kelompok yang tidak dieri terapi doa timul eragai komplikasi. Prof 6r. akiah 6aradat, pakar dan praktisi konseling dan psikoterapi slam, erpendapat ah)a doa dapat memerikan rasa optimis, semangat hidup dan menghilangkan perasaan putus asa ketika seorang menghadapi keadaan atau masalah2masalah yang kurang menyenangkan aginya. 6i samping itu doa uga menimulkan rasa per(aya diri !self(onfident& dan optimis !harapan kesemuhan&. ni merupakan dua hal yang amat essensial agi penyemuhan. Oleh karena itu, doa digunakan seagai salah satu terapi komplementer dalam fase penyemuhan.
8 PENGERTIAN DOA
6efinisi doa se(ara etimologis erasal dari kata ahasa "ra !daa2 yaduu ; duaa2an& yang erarti memohon atau meminta. ata doa uga mempunyai eerapa makna atau arti lain yang meruuk kepada ayat2ayat "l
atau doa adalah entuk mashdar dari fi’il
sedangkan menurut nu Haa, kata doa seenarnya entuk qashr !singkat& dari kata al-da’wâ
seperti dalam firman "llah S)t.:
'entang
artinya, menurut nu Haar doa memiliki eragam arti, antara lain: al-thalab
!permintaan&, dan erdoa untuk mendapat sesuatu erarti dorongan untuk melaksanakan sesuatu terseut. Da’awtu ful ânan
erarti aku telah
meminta kepada seseorang, namun isa pula erarti memohon pertolongan dari orang terseut. 6oa uga isa erarti menghilangkan ketentuan, seperti firman "llah S)t.:
!'idak dapat memperkenankan seruan apa
pun aik di dunia maupun di akhirat&. Selain itu, doa uga dimutlakkan pada arti iadah !Samas>Sukayat, #$$+:11&. 6oa merupakan suatu media komunikasi antara seseorang dengan sang halik !tuhan& dalam rangka memohon dan meminta haat hidup di dunia maupun di akhirat, mengeluh, dan mengadu atas permasalahan hidup yang dihadapi, atau entuk ketergantungan seseorang hama yang lemah dan hina kepada "llah SW' !'uhan yang ahaperkasa dan ahamulia&. mam "l hathai dalam kitanya, Sya?nud 6ua menelaskan ah)a doa adalah permohonan antuan dari seorang hama kepada tuhannya dengan menampakkan kefakiran kepada2@ya dan memeaskan diri dari keyakinan akan adanya kekuatan selain "llah SW'. 6oa dalam pengertian pendekatan diri kepada "llah dengan sepenuh hati, anyak uga dielaskan dalam ayat2ayat "l2
. MEKANISME 8IOLOGIS TER0ADAP TU8U0 e(emasan sangat erkaitan dengan perasaan yang tidak pasti dan tidak
erdaya. eadaan emosi tidak memiliki oyek yang spesifik. ondisi dialami se(ara suyektif dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang erahaya. e(emasan merupakan respon emosional terhadap penilaian terseut. -espon psikologi karena pemedahan dapat erkisar dari (emas ringan, sedang, erat, sampai panik tergantung dari masing2masing indi0idu. 7aktor2faktor yang mempengaruhi respon fisiologi dan psikologi sepanang pengalaman pemedahan antara lain adalah usia, status fisik, dan mental, tingkat keparahan penyakit, esar ke(ilnya operasi, sumer sosial ekonomi serta ketidaksiapan fisik dan psikologi dari pasien untuk menalani operasi !=udianto, #$1$&. e(emasan yang erat akan mempengaruhi hipotalamus dan menimulkan dua mekanisme yang ereda. mpuls pertama didukung oleh sistem saraf simpatis yang akan mempengaruhi medula adrenal dalam memproduksi epinephrin dan nor epinephrin. 6alam keadaan normal, kedua sustansi ini akan memerikan sirkulasi darah yang adekuat sehingga keseimangan (airan dan elektrolit teraga, suhu tuuh stail sehingga energi terpenuhi. 'etapi ika produksinya patologis akan meningkatkan rate dan kontraksi antung, dilatasi pupil, penurunan motilitas C tra(t hingga teradi glikogenolisis dan gluko2 neogenesis di hepar. Sedangkan mekanisme kedua akan mempengaruhi kelenar hipofise anterior sehingga merangsang produksi hormon adrenokortikosteroid yaitu aldosteron dan glukokortikoid. "ldosteron erperan dalam mempertahankan keseimangan (airan dan elektrolit, reasorsi air dan natrium. Clukokortikoid menyediakan energi pada kondisi emergensi dan penyemuhan aringan. e(emasan dapat timul karena kesiapan psikologis terhadap pemedahan elum teradi !=udianto, #$1$&. 6oa adalah pernyataan segala hal keinginan kita kepada 'uhan !surat 7ilipi 4:%&, doa merupakan autosugesti yang dapat mendorong seorang eruat sesuai dengan yang didoakan dan ila dipanatkan dengan sungguh2sungguh erpengaruh pada peruahan i)a dan adan. 6oa kesemuhan adalah pernyataan
sikap ketika eri(ara kepada 'uhan dengan ersuara ataupun mengu(apkannya dalam hati meminta kesemuhan. etika erdoa akan menimulkan rasa per(aya diri, rasa optimisme !harapan kesemuhan&, mendatangkan ketenangan, damai, dan merasakan kehadiran 'uhan ang aha Dsa sehingga mengakiatkan rangsangan ke hipotalamus untuk menurunkan produksi E-7 ! Cortictropin Releasing Factor &. E-7 ini selanutnya akan merangsang kelenar pituitary anterior untuk menurunkan produksi "E'H ! Adreno Cortico Tropin Hormon&. Hormon ini yang akan merangsang kortek adrenal untuk menurunkan sekresi kortisol. ortisol ini yang akan menekan sistem imun tuuh sehingga mengurangi tingkat ke(emasan !=udianto, #$1$&. Pemerian terapi doa seagai salah satu terapi psikoreligius merupakan terapi
modalitas
komplementer.
yang
dapat
enurut
dilakukan
Ha)ari
seagai
!#$$8&,
terapi
terapi
tamahan
psikoreligius
atau dapat
memangkitkan harapan !hope&, rasa per(aya diri ! self confidence& dan keimanan ! faith& pada diri seseorang. Hal ini senada dengan penelitian yang dilakukan senada !#$1#& mengenai terapi psikoreligius untuk menurunkan tingkat stres pada pasien halusinasi mendapatkan data oektif tentang perasaan leih tenang, emosi leih terkendali, dan tidak gelisah. "spek religiusitas mengandung unsur meditasi dan relaksasi sehingga seagai mekanisme koping yang dapat memangkitkan ketahanan tuuh seseorang se(ara alami. Se(ara iologis orang dengan tingkat religiusitas tinggi memliki kadar E624 !limfosit ' helper& yang tinggi, ini menunukkan tingginya daya tahan imunologi seseorang !Ha)ari, #$$5 dalam Suandi dkk, #$1#&. Selain mempengaruhi tingkat imunologi, tingkat religiustitas yang tinggi dapat
uga
meningkatakan
mood
dan
menurunkan
kadar
katekolamin
!norepeniferin dan epinefrin& serta menyehatkan diri seseorang !6almida, #$$%: Eummings, #$1$&. Cangguan ansietas dihuungkan dengan peningkatan kadar norepeniferin dalam darah !'o)send, #$$9:Fidee(k, #$11&. Sehingga dengan pemerian terapi psikoreligius kadar norepeniferin dalam darah dapat menurun dan gangguan ansietas dapat diatasi !Suandi dkk, #$1#&. D INDIKASI
'idak ada indikasi yang ditentukan untuk melakukan terapi doa. @amun ada literatur menyeutkan ah)a indikasi terapi doa, yaitu pada kasus penyakit terminal !White et al , #$$ : +4G&. Selain itu dapat uga digunakan pada kasus2 kasus psikoneuroimunologi, seperti kanker, penyakit koroner dan penyakit autoimun !*orent3, #$$%&. ndikator dalam terapi doa, yaitu ansietas dan stres. ondisi2kondisi yang menimulkan ansietas tinggi dapat diterapi dengan menggunakan terapi doa, khususnya pada kasus2kasus penyakit kronis dan terminal di mana tingkat stres yang tinggi dialami oleh klien. 6engan menggunakan terapi doa dapat menghasilkan hipnosis diri untuk relaksasi di mana timul kesadaran dan keper(ayaan terhadap 'uhan sehingga dapat meningkatkan mekanisme koping dan menurunka tingkat stres. =erdasarkan hasil penelitian psikoimunologi, tingkat stres dan emosi memiliki peranan penting dalam kemudahan mendatangkan penyakit !6aruna, #$$4 dalam *orent3, #$$%&. enurut *orent3 !#$$%&, stres mengatur akti0itas sistem tuuh yang menyeakan keka(auan dalam mempertahankan kesehatan. emampuan menghadapi stresor yang rendah menyeakan teradinya penurunan pertahanan homeostasis tuuh yang menyeakan penurunan sistem imun. Stres menstimulasi dan melepas en3yme dalam kelenar adrenal untuk memproduksi hormone stres, yaitu epinefrin, norepinefrin, dan kortikoid adrenal. Hormone terseut menyeakan akti0asi peruahan iokimia dalam sistem saraf, endokrin, dan sistem imun yang mempengaruhi semua sistem organ !=lauer2Wu, #$$# dalam *orent3, #$$%&. Hal inilah yang menyeakan adanya huungan antara pikiran dan tuuh terhadap kondisi sakit ketika pikiran dan tuuh erkomunikasi melalui sistem endokrin, saraf, dan sistem imun !Song > *eonard, #$$$ dalam *orent3, #$$%&. 'erapi doa merupakan salah satu teknik pikiran2tuuh yang erfokus pada ang aha uasa. 'eknik ini menghasilkan emosi positif dan strategi koping afektif yang dapat memantu menguah (ara pikir indi0idu dalam menghadapi masalah, melalui pengontrolan respon terhadap stres karena mereka harus memaksakan kontrol reaksi dan perilakunya terhadap stres !*orent3, #$$%&. 'erapi ini menggunakan akti0itas mental erulang dan menolak dengan sadar terhadap
pikiran2pikiran negatif dan menghasilkan stimuli kognitif menadi positif. etika stimuli kognitif positif diterima sistem saraf pusat, kemudian informasi terseut disampaikan melalui sistem hormonal kepada reseptor sel imun. Sel imum memiliki reseptor molekul anti2ansietas. ika reseptor ini menerima stimuli kognitif positif, maka teradi pengaturan aksi sistem imun di mana sistem imun ini mempertahankan homesotasis tuuh yang dapat mempengaruhi limpa, kelenar limpa, dan limfoid sehingga meningkatkan autoimun. Selain itu, stimuli kognitif yang merupakan hasil peraikan pikiran menyeakan respon relaksasi melalui produksi gelomang alfa otak yang memi(u kondisi seahtera dan relaksasi. Hal ini menyeakan peningkatan denyut antung dan darah laktat yang sesuai dengan le0el rendah ansietas. Selain itu, teradi peningkatan akti0itas di sistem saraf simpatis yang menyeakan ketenangan dan ansietas rendah..
E KONTRAINDIKASI ontraindikasi untuk terapi doa, yaitu penyakit psikiatri !Drnst et al , #$$5:
1%+&. Penyakit psikiatri merupakan penyakit di mana keadaan mental pasien mengalami gangguan sehingga kesadaran dan keper(ayaan terhadap 'uhan menadi tidak efektif. Selain itu, penyakit psikiatri menyeakan gangguan kognitif sehingga tidak dapat dihasilkan stimuli kognitif positif yang dapat mempengaruhi emosi positif. 9 TA0AP:TA0AP PSIKOTERAPI DOA =erikut tahap2tahap psikoterapi doa !us)ardani, #$$9&. 1. 'ahap kesadaran seagai hama nti dari terapi ini adalah pemangkitan kesadaran, kesadaran terhadap
kehamaan dan kesadaran akan kelemahan seagai manusia. =entuk kesadaran ini akan menghantarkan seseorang yang erdoa erada pada keadaan lemah. 'anpa adanya kesadaran akan kelemahan diri ini maka kesungguhan dalam erdoa sulit di(apai. Hakikat erdoa adalah meminta, yang meminta deraatnya harus leih rendah dari pada yang dimintai. Intuk itu seelum seseorang erdoa diharuskan untuk merendahkan diri dihadapan "llah. =entuk kesadaran diri ini dapat dilakukan dengan
melihat kepada diri sendiri misalnya melihat antung ah)a antung itu ergerak ukan kita yang menggerakkan, darah yang mengalir ukan atas kehendak kita, atau uga dapat melihat masalah yang sedang dihadapi, ketidakerdayaan, ketidakmampuan mengatasi hal ini dimun(ulkan dalam kesadaran sehingga ukan nantinya dapat menimulkan sikap menerima dan sikap pasrah. Pada tahap ini seseorang uga disadarkan akan gangguan kei)aan atau penyakit yang dialami. Penyakit terseut ukan ditolak namun diterima seagai agian dari diri kemudian dimintakan semuh kepada "llah. #. 'ahap penyadaran akan kekuasaan kepada "llah Selanutnya setelah diri sadar akan segala kelemahan dan segala ketidakmampuan diri maka pengisian dilakukan yaitu dengan menyadari keesaran "llah kasih sayang dan terutama adalah maha penyemuhnya. "llah. 'ahap ini uga menimulkan pemahaman tentang hakikat sakit yang dialami ah)a sakit erasal dari "llah dan yang akan menyemuhkan adalah "llah. Penyadaran akan kekuasaan "llah ini dapat dilakukan dengan
melihat
agaimana
"llah
menggerakkan
segala
sesuatu,
menghidupkan segala sesuatu. 'ahap ini uga dapat menumuhkan keyakinan
kita
kepada
"llah
atas
kemampuan
"llah
dalam
menyemuhkan. =agaimana seseorang dapat erdoa kalau dirinya tidak mengenal
atau
meyakini
ah)a
Sang
Penyemuh
tidak
dapat
menyemuhkan. akin uga merupakan syarat mutlak dari suatu doa karena "llah sesuai dengan prasangka hamanya, ika hamanya menyangka aik maka "llah aik demikian pula sealiknya. egagalan utama terhadap a)aan "llah atas doa yang kita panatkan kepada "llah adalah keraguan kita. Seringkali ketika erdoa namun hati mengatakan Adikaulkan tidak yaB atau mengatakan Amudah2mudahan dikaulkanB, kalimat ini maksudnya tidak ingin mendahului "llah tapi seenarnya adalah meragukan "llah dalam mengaulkan doa kita. "da peredaan antara mendahului kehendak "llah dengan keyakinan yang dituukan kepada "llah. ika mendahului iasanya menggunakan kata seharusnya egini, harus egini, tapi ika yakin kita optimisme akan kehendak "llah
dan tidak masuk pada kehendak "llah. Seagai (ontoh ila kita erdoa Aa "llah hilangkan kesedihan hati sayaB, maka kita yakin kepada "llah ah)a "llah memerikan kesemuhan. Hal yang penting uga adalah afirmasi terhadap doa yang kita panatkan kalau erdoa harus yakin dikaulkan tidak ada alasan lain untuk tidak yakin selain dikaulkan. Sea "llah akan mengaulkan apa yang kita yakini dari pada apa yang kita a(a dalam doa kita. +. 'ahap omunikasi Setelah sadar akan kelemahan dan penyakit yang dialami, dan sadar akan keesaran "llah maka selanutnya adalah erkomunikasi dengan "llah seagai agian penting dari proses terapi. 4. Permohonan doa kesemuhan terhadap apa yang dialami Permohonan doa ukanlah permintaan yang memaksa "llah untuk mengaulkan. Intuk itu doa yang dipanatkan harus disertai dengan kerendahan hati, dengan segenap sikap utuh kepada "llah. Posisi hama yang erdoa adalah meminta dia tidak erhak untuk memaksa, hama tadi hanya dieri )e)enang untuk meyakini ah)a doanya dikaulkan ukan memaksa "llah untuk mengaulkan, dan G. 'ahap menunggu diam namun hati tetap mengadakan permohonan kepada "llah 6oa merupakan
entuk
komunikasi antara yang meminta dan yang
memeri. etika proses permintaan sudah disampaikan maka proses pemerian !dia)anya doa& harus ditunggu karena pemerian atau dia)anya ersifat langsung. Syarat untuk dapat menerima a)aan ini adalah dengan sikap rendah diri, teruka, dan tenang !tidak tergesa2gesa&. Sikap ini akan dapat menangkap kalam "llah !a)aan doa& yang tidak erentuk u(apan tidak erentuk huruf tapi erentuk pemahaman pen(erahan, ilham !enlightment&, atau erentuk peruahan peruahan emosi dari tidak tenang menadi tenang, dari sedih menadi hilang kesedihannya.'ahap ini merupakan tahap respon yang dierikan oleh "llah kepada kita seagai a)aan doa yang kita panatkan. 'ahap ini uga disertai dengan sikap pasrah total kepada "llah mengikuti apa maunya "llah dan apa kehendak "llah, sikap ini akan dapat menangkap a)aan "llah !Pur)anto, #$$5&.
G PROSEDUR ;
1. Persiapan a& Persiapan pera)at 1& *akukan pengkaian: a(a (atatan kepera)atan dan medis #& -umuskan diagnosa terkait +& =uat peren(anaan tindakan 4& ai keutuhan tenaga pera)at, minta pera)at lain memantu ika perlu G& Eu(i tangan dan siapkan alat & Persiapan klien 1& Pastikan identitas klien #& ai kondisi klien +& elaskan maksud dan tuuan 4& aga pri0asi klien G& Pasien dipersilahkan duduk #. Eara kera a&
'umuhkan niat dalam diri untuk minta disemuhkan oleh 'uhan
&
-ilekskan tuuh, kendorkan dari mulai kaki hingga kepala, angan ada ketegangan otot
(&
*akukan tahap kesadaran seagai hama: sadari keluhan yang dirasakan, amati keluhan itu, ikuti dengan kesadaran ah)a kita lemah, tidak erdaya dan tidak memiliki kemampuan apa2apa
d&
*akukan tahap penyadaran akan kekuasaan 'uhan: sadari keesaran 'uhan, lihat alam semesta, agaimana 'uhan menggerakkan alam ini, menghidupkan alam ini, 'uhan yang memeri hidup dan memeri mati, 'uhan yang memeri semuh dan memeri sakit
e&
*akukan tahap komunikasi seagai agian penting dari proses terapi, tahap ini dapat erentuk: 1& Ingkapkan seluruh keluhan yang dirasakan kepada 'uhan #& Ingkapkan segala yang dipikirkan dan apa yang menadi kekha)atiran kepada 'uhan +& emohon kesemuhan kepada 'uhan
4& 'etap relaks dan masih pada posisi memohon kepada 'uhan G& Pasrah kepada 'uhan disertai dengan keyakinan ah)a 'uhan mena)a doa yang dipanatkan %& !enunggu a)aan doa, diam namun tetap ingat memohon kepada 'uhan& +. D0aluasi a& D0aluasi respon pasien & Simpulkan hasil kegiatan (& =erikan reinfor(ement positif d& *akukan kontrak untuk tindakan selanutnya e& "khiri kegiatan dengan (ara yang aik
0 IMPLIKASI KEPERA5ATAN 'erapi keagamaan !inter0ensi religi& pada kasus2kasus gangguan i)a
ternyata uga mema)a manfaat. isalnya angka ra)at inap pada klien ski3ofrenia yang mengikuti kegiatan keagamaan leih rendah ila diandingkan dengan mereka yang tidak mengikutinya !Ehudan lien, 198G dalam osep, #$$5&. egiatan keagamaan/iadah/shalat menurunkan geala psikiatrik. -iset yaang lain menyeutkan ah)a menurunnya kunungan ke tempat iadah, meningkatkan umlah unuh diri di IS". esimpulan dari eragai riset ah)a religiusitas mampuh men(egah dan melindungi dari penyakit kei)aan, mengurangi penderitaan meningkatkan proses adaptasi dan penyemuhan !ahoney et.all, 198G dalam osep, #$$5 dalam 7anada>uda, #$1#&. enurut 6araat !198+ dalam osep, #$$5 dalam 7anada>uda, #$1#&, perasaan erdosa merupakan faktor2faktor penyea gangguan i)a yang erkaitan dengan penyakit2penyakit psikosomatik. Hal ini di akiatkan karena seseorang merasa dosa yang tidak isa terlepas dari perasaan terseut kemudian menghukum dirinya. =entuk psikosomatik terseut dapat erupa matanya menadi tidak dapat melihat, lidahnya menadi isu, atau menadi lumpuh. ekosongan spritual, kerohanian, dan rasa keagamaan yang sering menimulkan permasalahan masalah psikososial diidang kesehatan i)a para pakar erpendapat ah)a untuk memahami manusia seutuhnya aik dalam keadaan sehat maupun sakit,
pendekatannya tidak lagi memandang manusia seagai mahkluk iopsikososial, tetapi seagai makhluk iopsikososiospritual. Pada eerapa penderita penyakit antung, terdapat eerapa perilaku psikologis yang mun(ul seperti gangguan stres akut, ke(emasan, depresi, dan pesimisme. Suatu penelitian menunukkan ah)a perilaku erdoa pada pasien pemedahan antung terukti meningkatkan rasa optimis, serta mengurangi ke(emasan dan stres akut !"l dkk, #$$5&. Penelitian serupa uga memuktikan ah)a agama dan spiritualitas dalam menghadapi rasa sakit akan memper(epat proses penyemuhan. etika seseorang menghadapi suatu penyakit erat seperti kanker, antung, dan HF/"6S, mereka mengaku menadi leih religius dan spiritual. Hal ini ditunukkan dengan perilaku seperti: )aktu untuk erdoa leih anyak, men(ari petunuk mengenai keenaran, dan mendekatkan diri pada 'uhan menadi leih intensif diandingkan seelum mereka sakit. Hal ini menunukkan ah)a suek penelitian ini memper(ayai 'uhan dan kegiatan spiritual dilakukan untuk mendapatkan kesemuhan penyakit fisik !Woods > ronson, 1999 dalam us)ardani, #$$9&. Penelitian lain yang dilakukan pada #%8 pasien di "merika pada tahun 199%21995 !Pargament, #$$4& menunukkan ah)a pasien yang melakukan religious coping seperti men(ari dukungan religius dan leih anyak melakukan iadah religi erasosiasi dengan kesemuhan penyakitnya dan meruah kesehatan fisik maupun psikisnya. Sedangkan pasien yang ersikap negatif terhadap religious coping seperti menyalahkan 'uhan, tidak melakukan iadah sama sekali menunukkan kesemuhan yang leih lama, ahkan tidak kunung memaik. 6engan demikian, religiusitas seseorang merupakan prediktor terhadap kondisi kesehatannya !us)ardani, #$$9&. Selain itu telah anyak penelitian yang memuktikan ah)a agama mempunyai peranan seagai psikoterapi terhadap kesemuhan pasien. atthe)s dan *arson !199G& telah mengumpulkan seanyak #1# penelitian yang mengui efek dari komitmen religius terhadap hasil pera)atan kesehatan. 5GJ dari penelitian2penelitian itu menunukkan adanya pengaruh yang positif agama terhadap kesehatan, 15J menunukkan efek (ampuran atau tanpa efek dan hanya
5J menunukkan efek negatif. isalnya penelitian =yrd !1988& menunukkan ah)a pasien2pasien yang menerima doa, ternyata mempunyai komplikasi yang leih sedikit diandingkan dengan yang tidak menerima doa, ketika mereka dira)at di Init Ca)at 6arurat. oenig !1995& mengumpulkan eerapa penelitian yang memuktikan ah)a orang yang mempunyai agama kuat, akan memiliki tekanan darah yang rendah, sedikit mengalami stroke, tingkat kematian yang rendah karena serangan antung dan dapat tahan hidup leih lama se(ara umum, serta sedikit penggunaan pelayanan medis !Suandi, #$$+&. "gama uga dapat memantu proses koping dalam menghadapi penyakit. 6alam penelitian Saudia et.al !1991& ditemukan ah)a 9%J pasien menggunakan doa untuk mengatasi stres ketika menghadapi operasi edah antung. 95J mengatakan ah)a doa sangat memantu menghadapi situasi itu. Pada pasien yang mempunyai kanker kandungan ternyata 91J mengatakan ah)a agama memantu mereka mempunyai harapan -oert et.al !1995&. 6emikian uga agi pasien kanker payudara, ditemukan ah)a 88J menganggap ah)a agama merupakan faktor yang sangat penting dalam hidup mereka !Suandi, #$$+&. Selain penelitian2penelitian yang erkaitan dengan spiritualitas se(ara umum, se(ara khusus penelitian tentang pengaruh doa terhadap kesemuhan anyak dilakukan para ahli. =enson !#$$$& adalah salah seorang pelopor penelitian tentang efekti0itas doa. Selama #G tahun dia memelopori penelitian tentang manfaat interaksi i)a dan adan di Har0ard edi(al S(hool. 6isimpulkan ah)a ketika seseorang terliat se(ara mendalam dengan doa yang diulang2ulang !repetiti0e prayer&, ternyata akan mema)a eragai peruahan fisiologis, antara lain erkurangnya ke(epatan detak antung, menurunnya ke(epatan napas, menurunnya tekanan darah, melamatnya gelomang otak dan pengurangan menyeluruh ke(epatan metaolisme. ondisi ini diseut oleh =enson !#$$$& diseut seagai respon relaksasi !relaxation response& !Suandi, #$$+&. 6oa agi pasien ternyata tidak terikat oleh dimensi ruang. 6ossey !199%& adalah profil dokter lain yang anyak mengungkapkan penelitian tentang pengaruh doa. 6ari eragai penelitian yang dikumpulkannya disimpulkan ah)a
doa se(ara positif erpengaruh terhadap eragai ma(am penyakit. isalnya tekanan darah tinggi, luka, serangan antung, sakit kepala dan ke(emasan. Proses2 proses fisiologis yang dapat dipengaruhi doa antara lain adalah proses kegiatan en3im, lau pertumuhan sel darah putih leukimia, lau mutasi akteri, penge(amahan dan lau pertumuhan eragai ma(am enih, lau penyumatan sel pema(u, lau penyemuhan luka, esarnya gondok dan tumor )aktu yang diutuhkan untuk angun dari pemiusan total, efek otonomi seperti kegiatan elektrodermal kulit, lau hemolisis sel2sel darah merah dan kadar hemogloin. 6engan adanya ukti2ukti ilmiah seperti itu, maka dokter 6ossey !199%& sendiri selanutnya menulis: A...setelah mempertimangkan faktor2faktor ini selama eerapa ulan, saya menyimpulkan ah)a saya akan erdoa agi pasien2pasien sayaB !Suandi, #$$+&. =ukti2ukti ilmiah tentang pengaruh agama umumnya dan doa pada khususnya ternyata uga erpengaruh pada seagian esar masyarakat pengguna asa. enurut maalah 'ime !199%& 8#J pasien per(aya kekuatan doa untuk penyemuhan? 55J per(aya 'uhan dapat menginter0ensi untuk menyemuhkan orang2orang yang mempunyai penyakit serius? 5+J per(aya ah)a doa dapat memantu orang lain mendapatkan kesemuhan dari penyakitnya. ondisi terseut selanutnya menumuhkan keinginan pasien untuk mendapatkan doa khususnya dan pelayanan spiritual pada umumnya. Sur0ey dari @ational nstitute for Health Eare -esear(h di "merika !1995& menunukkan ah)a 5$J dari populasi yang diteliti menginginkan keutuhan spiritual mereka dilayani seagai agian dari pelayanan medis. Sur0ei lain menunukan ah)a 91J dokter melaporkan ah)a pasien mereka men(ari antuan spiritual dan kerohanan untuk memantu menyemuhkan penyakit !Suandi, #$$+&. 6i San 7ransis(o, pada tahun 199% dilakukan studi terhadap +9+ pasien antung untuk mengetahui seauh mana efektifitas doa dan d3ikir. elompok pasien antung diagi dalam # kelompok se(ara a(ak, yaitu mereka yang memperoleh terapi doa dan d3ikir dan kelompok yang tidak. Hasilnya menunukkan ah)a kelompok mereka yang memperoleh terapi doa dan d3ikir hanya sedikit yang mengalami komplikasi, sedangkan kelompok yang lain
anyak mengalami komplikasi dari penyakit antungnya !Snyderman, 199% dalam us)ardani, #$$9&. Penelitian2penelitian terseut menunukkan ah)a perilaku seseorang akiat mun(ulnya penyakit2penyakit erat menadi leih religius dan erdampak terhadap kesemuhan. Sealiknya, pasien yang ustru menadi kurang religius ketika mendapatkan suatu penyakit, kesemuhannya leih lama. Hal ini memuktikan ah)a kegiatan spiritual mema)a dampak positif yang signifikan terhadap kondisi kesehatan seseorang !us)ardani, #$$9&. I
RE9ERENSI
"riyanto 6. #$$%. Psikoterapi dengan 6oa. urnal Suhuf 0ol KF no 1. =udianto, esah. #$1$. Pengaruh 'erapi -eligius 6oa esemuhan 'erhadap Penurunan 'ingkat e(emasan Pasien Preoperasi di -uang -a)at nap -umah Sakit ardi -ahayu udus. Semarang: Ini0ersitas 6iponegoro. 7anada, ery dan uda, Widyais)ara. #$1#. Pera)at dalam Penerapan 'erapi Psikoreligius untuk enurunkan 'ingkat Stres pada Pasien Halusinasi Pendengaran di -a)at nap =angau -umah Sakit Drnaldi =ahar Palemang #$1#. Sumateran Selatan: =adan 6iklat Pro0insi Sumatera Selatan. Ha)ari, 6. 1995. Al-uran !lmu "edo#teran $iwa dan "esehatan %iwa. akarta: 6ana =akti Primayasa. us)ardani, stiana. #$$9. 'erapi ultural dan Spiritual Penyakit antung oroner. Psikohumanika: urnal lmiah Psikologi. *orent3, adeline . #$$%. Stress "nd Psy(honeuroimunology -e0isited: Ising ind2=ody nter0ention 'o -edu(e Stress. "lternati0e ournal Of @ursing, ssue 11. Samas, Syukriadi dan Sukayat, 'ata. #$$+. &A'T&( D)A* (embangun "e+a#inan Agar Doa Ta# Terhi$ab dan (udah Di#abul#an . akarta: i3an Pulika. Suandi, .". #$$+. ntegrasi Psikoterapi dalam 6unia edis. akalah. ogyakarta: 7akultas Psikologi Ini0ersitas Caah ada. Suandi, *estari, -etno dan Suprianto, 'eguh. #$1#. Pengaruh 'erapi -eligius 'erhadap Penurunan 'ingkat "nsietas pada *ansia di IP' Pelayanan
Sosial *anut Isia Seahtera Pandaan Pasuruan. Ldiakses tanggal 1+ Oktoer #$1+M. White, 6un(an, =aumle. 7oundation Of =asi( @ursing. + rd Ddition.