BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Abu adalah zat anorganik sisa hasil pembakaran suatu bahan organik, kadar abu abu suat suatu u baha bahan n terg tergan antu tung ng baha bahan n dan dan cara cara peng pengab abuan uann na! a! Kada Kadarr abu abu ada ada hubunganna dengan mineral ang dikandung oleh suatu bahan! "ineral tersebut terdap terdapat at dalam dalam bentuk bentuk garam garam organi organik, k, garam garam anorga anorganik nik,, atau sebagai sebagai bentuk bentuk sen sena#a a#a komp komple leks ks ang ang bers bersi$a i$att orga organi nis! s! Pene Penent ntua uan n kada kadarr abu abu serin seringk gkal alii dilakukan untuk mengendalikan garam%garam anorganik seperti garam kalsium! Prin Prinsip sip ker&a ker&a dari dari pene penent ntua uan n kada kadarr abu abu adal adalah ah deng dengan an meng mengok oksid sidas asik ikan an 'pembakaran( semua zat organik pada suhu tinggi, aitu sekitar )**%+** o dan kemudian melakukan penimbangan zat ang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut 'Sudarmad&i, et al., -..+(! Baha Bahan% n%ba baha han n orga organi nik k dalam dalam pros proses es pemb pembaka akara ran n akan akan terb terbak akar ar tetap tetapii komponen anorganikna anorganikna tidak, karena itulah disebut sebagai kadar abu! Penentuan kada kadarr abu abu total total dapat dapat digu diguna naka kan n untu untuk k berb berbaga agaii tu&u tu&uan an,, antar antaraa lain lain untu untuk k menentukan baik atau tidakna suatu pengolahan, mengetahui &enis bahan ang digunakan, dan sebagai penentu parameter nilai gizi suatu bahan makanan 'Astuti, /*--(! Kandungan Kandungan abu dan komposisina komposisina tergantung tergantung pada macam bahan dan cara pengabuanna! Kadar abu ada hubunganna dengan mineral suatu bahan! "ineral ang terdapat dalam suatu bahan dapat merupakan dua macam garam berdasarkan aitu 0 -! 1aram%g 1aram%garam aram organik organik,, misaln misalnaa garam garam dari asam malat, o2alate o2alate,, asetat!, asetat!, pektat dan lain%lain! /! 1aram%garam 1aram%garam anorgan anorganik, ik, misalna misalna phospa phospat, t, carbonat, carbonat, chloride chloride,, sul$at nitrat nitrat dan logam alkali '3inarno, -..-(!
Prinsip dari pengabuan cara langsung aitu dengan mengoksidasi semua zat organik pada suhu tinggi, aitu sekitar )**%+** o dan kemudian melakukan penimbangan zat ang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut! Pengabuan dilakukan melalui dua tahap aitu 0 a! Pemanasan pada suhu 4**o ang dilakukan dengan maksud untuk dapat melindungi kandungan bahan ang bersi$at 5olatil dan bahan berlemak hingga kandungan asam hilang! Pemanasan dilakukan sampai asap habis! b! Pemanasan pada suhu 6** o ang dilakukan agar perubahan suhu pada bahan maupun porselin tidak secara tiba%tiba agar tidak memecahkan krus ang mudah pecah pada perubahan suhu ang tiba%tiba 'Sudarmad&i, et al., -..+(! Pengabuan kering dapat diterapkan pada hampir semua analisa mineral, kecuali merkuri dan arsen! Pengabuan kering dapat dilakukan untuk menganalisa kandungan a, P, dan 7e akan tetapi kehilangan K dapat ter&adi apabila suhu ang digunakan terlalu tinggi! Penggunaan suhu ang terlalu tinggi &uga akan menebabkan beberapa mineral men&adi tidak larut! Beberapa kelemahan maupun kelebihan ang terdapat pada pengabuan dengan cara lansung! Beberapa kelebihan dari cara langsung, antara lain 0 a! 8igunakan untuk penentuan kadar abu total bahan makanan dan bahan hasil pertanian, serta digunakan untuk sample ang relati$ banak! b! 8igunakan untuk menganalisa abu ang larut dan tidak larut dalam air, serta abu ang tidak larut dalam asam! c! Tanpa menggunakan regensia sehingga biaa lebih murah dan tidak menimbulkan resiko akibat penggunaan reagen ang berbahaa! Sedangkan kelemahan dari pengabuan cara langsung antara lain 0 a! b! c! d!
"embutuhkan #aktu ang lebih lama, Tanpa penambahan regensia, "emerlukan suhu ang relati$ tinggi, dan Adana kemungkinan kehilangan air karena pemakaian suhu tinggi
'Apriantono, et.al, -.6.(! Prinsip dari pengabuan cara tidak langsung aitu memberikan reagen kimia tertentu kedalam bahan sebelum dilakukan pengabuan! Sena#a ang biasa ditambahkan adalah gliserol alkohol ataupun pasir bebas anorganik selan&utna
dilakukan pemanasan pada suhu tinggi! Pemanasan mengakibatkan gliserol alkohol membentuk kerak sehingga menebabkan ter&adina porositas bahan men&adi besar dan dapat mempercepat oksidasi! Sedangkan pada pemanasan untuk pasir bebas dapat membuat permukaan ang bersinggungan dengan oksigen semakin luas dan memperbesar porositas, sehingga akan mempercepat teradina proses pengabuan 'Sudarmad&i, et al., -..+(! Beberapa kelebihan dan kelemahan ang terdapat pada pengabuan cara tidak langsung! Kelebihan dari cara pengabuan tidak langsung menurut meliputi 0 a! b! c! d! e!
3aktu ang diperlukan relati$ singkat! Suhu ang digunakan relati$ rendah! 9esiko kehilangan air akibat suhu ang digunakan relati$ rendah! 8engan penambahan gliserol alkohol dapat mempercepat pengabuan! Penetuan kadar abu lebih baik 'Apriantono, et.al, -.6.(! Sedangkan kelemahan ang terdapat pada cara tidak langsung meliputi
hana dapat digunakan untuk trace elemen dan logam beracun, memerlukan reagensia ang kadangkala berbahaa dan memerlukan koreksi terhadap regensia ang digunakan! Penentuan kadar abu total dapat digunakan untuk berbagai tu&uan aitu0 -!
"enentukan baik tidakna suatu pengolahan! 8alam penggilingan gandum, misalna apabila masih banak katul atau lembaga ang terikut maka tepung gandum tersebut akan memiliki kadar abu ang tinggi!
/!
"engetahui &enis bahan ang digunakan Penentuan kadar abu dapat digunakan untuk memperkirakan kandungan buah ang digunakan dalam marmalade atau &ell! Kandungan abu &uga dapat dipakai untuk menentukan atau membedakan fruit vinegar 'asli( atau sintesis!
3.
Penentuan parameter nilai gizi pada bahan makanan 'Apriantono, et.al, -.6.(!