TIPOLOGI SARANA PERKANTORAN PERKANTORAN AR. 3131 Perkembangan Tipologi Arsitektur
DEFI DE FINI NISI SI KA KANT NTOR OR
KANT KANTOR OR ------- ruang ruangan an ------- tempa tempatt kegiatan administrasi. Biasanya tempat bekerja pekerja kerah putih. Telah menjadi lambang kemajuan ekonomi, sosial, teknologi dan finansial bagi setiap kota. Bangunan kantor telah merefleksikan perubahan dalam pola rekruitmen tenaga. Di USA, Eropa Utara dan Jepang 50% tenaga kerja kerja bekerja di dalam dalam kantor kantor..
DEFI DE FINI NISI SI KA KANT NTOR OR
KANT KANTOR OR ------- ruang ruangan an ------- tempa tempatt kegiatan administrasi. Biasanya tempat bekerja pekerja kerah putih. Telah menjadi lambang kemajuan ekonomi, sosial, teknologi dan finansial bagi setiap kota. Bangunan kantor telah merefleksikan perubahan dalam pola rekruitmen tenaga. Di USA, Eropa Utara dan Jepang 50% tenaga kerja kerja bekerja di dalam dalam kantor kantor..
OFFICE HISTORICAL AND TYPOLOGICAL STUDIES
SEJA SE JAR RAH KAN ANTO TOR R
Perkembangan Perkembangan ruang kantor dipengaruhi oleh 2 faktor: pandangan tentang manajemen kantor dan teknologi. Pada awalnya awalnya ruang kantor berada dalam lingkungan lingkun gan istana/hunian, istan a/hunian, bangunan ibadah, dan tempat perdagangan/produksi. Jaman Renaisans di Eropa mulai terjadi pemisahan fungsi bangunan pemerintahan, militer, keagamaan dan komersial.
SEJA SE JAR RAH KAN ANTO TOR R (sambungan)
Jaman Revolusi Revolusi Industri di Eropa Eropa (abad 18-19) peningkatan pesat kegiatan perbankan, perban kan, asuransi, perdagangan, perdaganga n, telekomunikasi/telegraf, transportasi. Dibutuhkan banyak pekerja kantoran dan ruang kantor. Abad 19 mulai dibangun kantor bertingkat krn harga tanah di tengah kota semakin mahal. Bangunan kantor semakin tinggi dengan inovasi elevator yang aman (1852) dan teknologi baja. (Semula dengan dinding pendukung dan besi cor)
AWAL ABAD 20 – SISTEMATISASI TEMPAT KERJA
Dipengaruhi oleh teori manajemen Taylor, manajemen pekerja secara ilmiah. Pekerja kantoran bekerja dibawah pengawasan, secara hirakis, berdasar status, memisahkan manusia berdasar status dan fungsi. Mengutamakan efisiensi , tempat kerja yg tidak manusiawi, Transportasi vertikal masih barang baru. Pencahayaan buatan belum efektif, pencahayaan alam masih penting. Perlu dinding pendukung. Masa bangunan kantor sempit untuk memanfaatkan cahaya matahari dan pertimbangan struktur. Interior kantor bercirikan koridor di tengah bangunan ( double-loaded corridors) dan meja-meja berderet berulang dalam kantor terbuka ( open plan)
AWAL ABAD 20 – SISTEMATISASI TEMPAT KERJA (sambungan)
1906 Search, Roebauck and Co. membangun bangunan kantor terbesar di dunia, 28.000m2 untuk kantor pusat dan bisnis mail-order. 1915 di NY dibuat pertama kali “ Modern Efficiency Desk”- bidang meja datar dgn laci di bawahnya yg memungkinkan manager mengawasi bawahannya secara visual. Pertengahan abad 20 disadari pentingnya privasi dlm kantor untuk menambah kinerja dan kreatifitas pekerja. 1964 muncul rancangan perabot “ Action Office” yang kemudian menjadi “cubicle office furniture system”
PASCA PERANG DUNIA II
Hubungan antar manusia semakin dianggap penting. Muncul penelitian-penelitian hubungan antar manusia, motivasi pekerja, menunjukkan bhw peningkatan jaringan sosial akan meningkatkan semangat pekerja, motivasi dan prduktifitas. Ruang-ruang kantor mulai menyajikan ruangruang yang membuat nyaman pekerja. Management berubah. Pekerjaan disusun berdasar kluster kelompok individu. Ruang manajer dan pekerja tetap terpisah. Kantor dilingkupi dgn kaca untuk memungkinkan kontak visual. Curtain wall meningkatkan pencahayaan ke dalam ruangan. Peningkatan teknologi dlm pemanasan ruang, ventilasi, AC, lampu neon dan sistem plafon gantung memungkinkan massa bangunan kantor menjadi lebih tebal
THE 1960S AND 1970S – BÜROLANDSCHAFT
open plans dan cores di samping bangunan, perancangan dgn modul struktur bangunan dan facad mulai ditinggalkan di akhir tahun 1960-an. Digantikan oleh konsep denah tebal/dalam menerus tanpa penghalang yg dikenal sbg Bürolandschaft, atau “office landscape.” Konsep ini digagas oleh konsultan manajemen German yg mempelajari tata letak kantor sbg pergerakan kertas dan proses informasi. Tujuanya adalah meningkatkan komunikasi antar pekerja, menghilangkan hirarki dan status (terkait dengan perkembangan sosial dan budaya waktu itu). Pembagian interior dan dinding dihilangkan. Kantor dibuat benar-benar open-plan dengan fleksibilitas maksimal. Ketebalam ruangan bertambah untuk memaksimalkan kontak antar pekerja. Kantor berlanskap dirancang untuk mengatasi diskoneksitas dari dunia luar. Cores bangunan dibagi secara merata atau diletakakan di pinggir untuk meminimalkan hambatan.
1970 AN – 1990 AN PROFESIONALISASI TEMPAT KERJA
Bangkitnya tenaga kerja kerah putih telah menggeser tempat kerja dominan dari kantor pusat (corporate headquarters ) kepada firma2 konsultan profesional menyebabkan proliferation bangunan kantor spekulatif. Peningkatan staf profesional menciptakan kebutuhan akan bangunan yang memaksimalkan dinding luar (perimeter) untuk kantor cellular . Tata letak open – plan yg lebar mulai ditinggalkan, kecenderungan bangunan semakin tipis dengan jarak ke core konsisten. Pengaruh teknologi termasuk denah bebas kolom dan standarisasi dan ketersediaan teknologi fasad.
ABAD 21 – EKONOMI PENGETAHUAN DAN HUMANISASI TEMPAT KERJA
Perubahan IT yg sangat cepat telah mengubah konvensikonvensi kantor tradisional. Kantor semakin tidak hirarkis. Semakin sering komunikasi. Kultur di tempat kerja meningkatkan tim kerja yang interaktif, compleks dan open ended . Dalam tempat kerja kontemporer hingga 50% ruang dialokasikan untuk ruang sosial dan Interaktif. Kebetulan bersamaan dengan kesadaran baru tentang efek global warning. Atrium dan tangga – interaksi vertikal antar lantai. Kantor baru menggunakan lagi Bürolandschaft yang flexible terbuka dan core samping peninggalan pasca PD II; menggantikan dominasi core sentral. Terjadi pergeseran tentang persyaratan tempat kerja perusahaan. Arah ke depan: tempat kerja yang sehat, cerdas dan tempat kerja yang lifestyle the healthy , the intelligent, the mobile merupakan gaya hidup.
SOHO Small office/home office (or single office/home office; SOHO) refers to the category of business or cottage industry that involves from 1 to 10 workers Technology has also created a demand for larger businesses to employ individuals who work from home. Sometimes these people remain as an independent businessperson, and sometimes they become employees of a larger company.
CO WORKING Coworking is a style of work that involves a shared working environment, often an office, and independent activity. Unlike in a typical office environment, those coworking are usually not employed by the same organization
TIPE RUANG KANTOR
Ruang Kerja (work space) Ruang pertemuan (meeting space) Ruang pendukung (supporting space)
Ruang Kerja (Work Space ) Untuk kegiatan konvensional: menulis, membaca & pekerjaan komputer.
TIPE-TIPE RUANG KERJA:
Kantor terbuka (open space) – unt lbh 10 org, sering komunikasi, kegiatan rutin, sedikit konsentrasi. Ruang tim (team space) 2-8 orang, komunikasi dan konsentrasi medium, Kubikel (cubicle) = unt 1 org, konsentasi, sdkt interaksi. Kantor pribadi: cocok untuk kerahasiaan, konetrasi tinggi, mencakum ruang rapat kecil. Kantor bersama 2-3 org. semi konsentrasi, kolaborasi dlm kelmpok kecil. Kantor tim : 4-10 org, rahasia & komunikasi Study booth: kegiatan sementara, rahasia, konsentrasi. Work lounge: 2-6 org Touch down - 1 org, terbuka, sdk konsentrasi, sdkt interaksi
Ruang Pertemuan
Ruang pertemuan kecil Ruang pertemuan besar Small meeting place, 2-4 org, interaksi informal, sebentar, Large meeting place, 5-12 org, informal, sebentar, Brainstorm room, 5-12 org. Ad-hoc meeting point, 2-4 org, pertemuan ad-hoq, informal
Ruang-ruang Pendukung
Ruang arsip Ruang penyimpanan Ruang cetak dan kopi Ruang surat-menyurat Area Pantry Area Rehat (Break area) Ruang simpan & ganti (locker) Ruang Merokok Ruang Baca Ruang Games Ruang Tunggu Ruang Sirkulasi
PERSYARATAN DESAIN KANTOR
Pencahayaan Teknis: computer Keamanan (security ) Fleksibilitas tata letak
KANTOR SEWA
Bangunan komersial Harga sewa dihitung per m2 Dibayar per bulan atau per tahun Gross lease – harga termasuk servis, pajak, dll Triple net lease- penyewa membayar biaya lain di luar ruang kantor: utility, keamanan, dsb.
KLASIFIKASI RUANG KANTOR Menurut The Building Owners and Managers Association (BOMA) Klas A
: paling bergengsi, untuk pengguna klas atas, harga sewa di atas rata-rata dgn finis di berkelas atas, sistem terbaru, aksesibilitas terdepan, dgn pasar yang pasti Klas B : untuk beragam pengguna dgn harga sewa menengah untuk areanya dan sistem yang cukup baik untuk ukuran area kotanya Klas C : untuk penyewa yang membutuhkan sekedar ruang fungsional dgn harga sewa di bawah rata-rata di areanya
BUILDING ATTRIBUTES menurut WBDG
Sebuah bangunan kantor harus memiliki lingkungan kerja yang fleksibel, teknologi canggih, aman, sehat, nyaman, tahan lama, menarik secara estetik, dan asesibel. Harus mampu mengakomodasi ruang dan peralatan spesifik untuk penyewa/pengguna. Perhatian khusus untuk pemilihan finish interior dan pemasangan benda seni, khususnya pada daerah masuk, ruang konferensi, dan area publik lainnya.
PERTIMBANGAN DESAIN YANG PENTING UNTUK BANGUNAN KANTOR Cost-Effective
Kantor yang berkinerja tinggi (high performance) harus dievaluasi dgn model evaluasi material dan ekonomi siklus hidup. Dlm beberapa kasus, untuk mengoptimalkan kinerja bangunan memerlukan kemauan untuk berinvestasi lebih pada tahap awal untuk efektifnya biaya perawatan dan pengoperasian jangka panjang.
TIPOLOGI MASSA BANGUNAN KANTOR DI BERBAGAI NEGARA
TIPOLOGI INTI BANGUNAN Sumber: Jimmy S. Juwana, Panduan Sistem Bangunan Tinggi
Inti pada Bangunan Bentuk Bujursangkar Banyak digunakan untuk gedung perkantoran Contoh: Gedung Indosat, Wisma Bumi Putera Jkt
Inti pada Bangunan Bentuk Segitiga Banyak digunakan pada Hotel Contoh: Central Plaza Hongkong, Riverside Development Brisbane
TIPOLOGI INTI BANGUNAN (sambungan)
Inti pada Bangunan Bentuk Lingkaran Banyak digunakan untuk gedung perhotelan Contoh: Shin Yokohama Prince Hotel Jepang, Marina City Chicago, Gedung Tabung Haji Kuala Lumpur
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Memanjang Inti di luar bangunan – satu jalur koridor Banyak digunakan untuk gedung perhotelan, apartemen dan perkantoran Contoh: Central Plaza Jkt, Inland Steel Chicago
TIPOLOGI INTI BANGUNAN (sambungan)
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Memanjang Inti diapit oleh dua sayap bangunan – dua jalur koridor Banyak digunakan untuk gedung perhotelan, apartemen dan perkantoran Contoh: Hotel Atlet Century, Hotel Horizon Inti pada Bangunan dengan Bentuk Memanjang Inti berada di tengah bangunan – koridor mengelilingi inti Banyak digunakan untuk perkantoran Contoh: Wisma Indocement, Jardine House Hongkong, Chase Manhattan Bank NY
TIPOLOGI INTI BANGUNAN (sambungan)
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Memanjang Inti ditengah bangunan – dua jalur koridor Banyak digunakan untuk perkantoran Contoh: Kantor Depdiknas Jkt, Phoenix Building Dusseldorf Jerman
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Silang Inti ditengah bangunan Banyak digunakan untuk hotel, apartemen dan perkantoran Contoh:Gedung Patra Jasa Jkt
TIPOLOGI INTI BANGUNAN (sambungan)
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Y Inti di Pusat Bangunan Banyak digunakan untuk perkantoran Contoh: Gedung Unilever Hamburg, Gedung Unesco Paris
Inti pada Bangunan dengan Bentuk Acak Inti di tempatkan acak – jalur koridor tidak berpola Banyak digunakan untuk perkantoran Contoh: Gedung MBF Tower Penang, Conrad International Centennial S’pore
PERANCANGAN INTI BANGUNAN
Karakteristik Tata Letak Inti Bangunan
Fleksibilitas Penyewa
PERSYARATAN FUNGSIONAL/OPERATIONAL Desain bangunan harus mempertimbangkan keinginan terintegrasi dari pengguna yang jadi target meliputi: Keterbukaan Terhadap Publik, Jam Kerja, Kemungkinan Berkembang, Isu-isu Keamanan Besaran Organisasi Dan Kelompok, Konsistensi Kebutuhan Jangka Panjang, Kebutuhan Untuk Pertemuan, Persyaratan Peralatan Elektronik Dan Teknologi, Kebutuhan Akustik, Layanan Utilitas Khusus, Aliran Proses Operasi Atau Penanganan Material, Masalah Kesehatan Khusus, Penggunaan Kendaraan Dan Jenis Kendaraan Yang Digunakan, Dan Tujuan-tujuan Ekonomi.
FLEXIBILITAS
Kantor yg berkinerja tinggi ( high-performance) harus dengan mudah dan ekonomis mengakomodasi perubahan dan renovasi yg sering dilakukan. Modifikasi ini bisa diakibatkan oleh reorganisasi manajemen, pergantian personil, perubahan model bisnis, atau peningkatan teknologi, namun infrastruktur sistem interior dan perabot harus selalu siap memenuhi tantangan. Pertimbangkan raised floors untuk memudahkan pengkabelan dan distribusi udara untuk keyamanan pengguna kantor. Untuk fleksibilitas di tempat kerja dan reorganisasi di masa mendatang dari workstations, sediakan plug-and-play floor boxes for power, data, voice & fiber, modular & harnessed wiring &buses, & conferencing hubs.
ASPEK URBAN PLANNING
Konsentrasi pekerja yang sangat besar pada satu bangunan kantor dpt menimbulkan dampak pada suatu lingkungan. Dibutuhkan pelayanan warung, tempat makan, toko, bisnis terkait kantor ke lingkungan sekitar kantor. Pertimbangkan juga isu transportasi. Bangunan kantor sering terkena dampak dari kebijakan tata kota dan zoning. Pertimbangkan lokasi kantor terhadap jarak tempuh semua penghuni kantor untuk mencapainya. Pengembangan lokasi kantor baru kadang memerlukan relokasi pekerja.
Pertimbangkan juga biaya dan ketersediaan perumahan, kemacetan lalu lintas, kualitas sekolah (buat anak pegawai kanor), sarana budaya , institusi pendidikna tinggi dan olah raga, pemandangan alam, ketersediaan pekerja terdidik, tingkat kriminal, infra struktur kota: air bersih, air limbah, pengolah limbah. Setelah sebuah bangunan selesai dibangun dan digunakan, kinerja jangka panjang harus dikonfirmasikan melalui dengan proses pengukuran, monotoring dan pelaoran. Hasilnya harus jadi umpan balik bagi oprasi dan perawatan dan upaya desain baru
PRODUKTIF
Perhatikan kesehatan, keselamatan, dan kenyamanan pengawai dalam suatu kantor berkinerja tinggi. Tingkatkan ventilasi udara segar, bahan bangunan yg tidak beracun dan tidak berolusi, dan pemonitoran kualitas udara indoor . Sediakan pengontrol iklim individual untuk temperatur lokal, kecepatan ventilasi, dan pergerakan udara. Sediakan lingkungan kerja yang mensimulasi dan dinamik: akses ke jendela dan view , kesempatan interaksi, kontrol terhadap lingkungan sekitar sendiri, Pencahayaan alami itu penting untuk kesehatan dan kesejahteraan pekerja. Sebisa mungkin 30 foot candles per square foot cahaya alami tak langsung. Lingkungan akustik harus dirancang dan diintegrasikan dengan sistem arsitektur. Untuk kantor sistem terbuka perhatikan kontrol suara dengan penyelesain yang meresap suara dan pemisahan pengguna pribadi.
TECHNICAL CONNECTIVITY
Plan new office buildings to have a distributed, robust, and flexible IT infrastructure, which would allow technological access in virtually all the spaces. During the planning stage, identify all necessary technological systems (e.g., voice/cable/data systems such as audio/visual systems, speaker systems, Internet access, and Local Area Networks [LAN] / Wide-Area Networks [WAN] / Wireless Fidelity [WI-FI]), and provide adequate equipment rooms and conduit runs for them. Consider and accommodate for wireless technologies, as appropriate. For existing office buildings, consider improving access to the IT infrastructure as renovations are undertaken.
KESELAMATAN & KEAMANAN
Melalui asesmen ancamanan, kerentanan dan analisa resiko, kebutuhan keamanan untuk bangunan kantor dapat diidentifikasi dan respons desain yang tepat dapat diputuskan dan diintegrasikanke dalam desain bangunan kantor. Consider entrances that do not face uncontrolled vantage points with direct lines of sight to the entrance. Gunakan penghalang lokasi, penahan ledakan, kontrol ases dan penyaring entrance, pengontrol paket, ruang terbuka yang memudahkan deteksi visual oleh penghuni, dan minimalkan penggunaan kaca. (Lihat WBDG Safe ---Provide Security for Building Occupants and Assets.) Pertimbangkan penggunan tanda-tanda atau informasi keselamatan, dan direktori bangunan untuk tamu baru. Review dan evaluasi rencana penyelamatan secara reguler. Lihat WBDG Safe — Plan for Fire Protection and Safe — Ensure Occupant Safety and Health.
KEBERLANJUTAN
Efisiensi Energi ---- Depending on the office's size, local climate, use profile, and utility rates, strategies for minimizing energy consumption meliputi: 1) mengurangi beban 2) hitung sistem ventilasi da AC secara benar, 3) pasang peralatan, pencahayaan dan perelgnakapan yg efisiensinya tinggi Pertimbangkan penggunakan tenaga yang terbarukan (misal: building-integrated photovoltaic systems, solar thermal systems, atau geothermal heat pump) Pertimbangkan penggunaan sumber energi alternatif: microturbines, fuel cells, dsb