metode untuk menentukan konsentrasi zat di dalam larutanFull description
Deskripsi lengkap
Protein berasal dari bahasa Yunani yaitu protos yang berarti “yang paling utama”, maka protein adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-mon…Deskripsi lengkap
Full description
LAPORANDeskripsi lengkap
Titrasi iodometri-kelebihan dan kekurangannya
kimtikFull description
Full description
kimtikDeskripsi lengkap
Titrasi Dikromatometri
Deskripsi lengkap
nitritFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
komplex
Penjelasan secara mendetail mengenai praktikum dan teori serta perhitungan Titrasi Iodometri
Titrasi cara FAJANS Titrasi ini dilakukan untuk menentukan ion halida dengan larutan Perak nitrat sebagai standar. Indikator yang digunakan adalah indikator adsorpsi seperti fluorescein.
•
•
Pada titik akhir titrasi terjadi, kelebihan sedikit ion Ag+ menyebabkan partikel-partikel AgCl bermuatan positif AgCl. · Ag +
berwarna putih
•
•
pada saat itu ion fluorescein akan diserap oleh AgCl · Ag+ sehingga endapan AgCl yang berwarna putih akan berubah menjadi merah. AgCl. · Ag+Fl-
berwarna merah
Pembentukan endapan A+
B-
ion
ion
[A-][B-]
Ion2 dalam larutan 10-8 cm
> Ksp
A+
B-
A+
B-
A+
Kisi kristal Partikel koloid 10-7 - 10-4 cm
Pengendapan >10-4 cm
= endapan
adsorpsi
B-
oklusi
= pengotor
Na+
H+
Na+ Na+
H+
Na+
Cl-
Na+
ClNa+
Na+ Na+
Na+ Na+
Cl- ClCl-
AgCl
ClCl-
Na+ Cl-
Cl-
Na+ Na+ H+
Na+
Cl- Cl- ClNa+
Na+
Na+ Na+ H+
Na+
Na+ H+
Cl-
H+ ClNa+
Na+
H+
Na+ Na+
Na+ Lapisan primer Lapisan sekunder
Hal-hal yang harus diperhatikan : 1. Selama titrasi harus diaduk dengan kuat supaya tidak terjadipenggumpalan sebab intensitas perubahan warna tergantung kepada jumlah molekul-molekul indikator yang diadsorpsi (luas permukaan) 2. Untuk mencegah penggumpalan ada penentuan Cl- dapat digunakan dekstrin (antikoagulan).
3. Suasana larutan harus diperhatikan sebab Ki Fluorescein = 10-7. Fluorescein memberikan warna yang jelas pada pH 7-10. 4. Ki Dilthlorofluorescein = l0-4 memberikan warna yang jelas pada pH 4-10. 5. Eosin dapat dipakai untuk titrasi I - dan Br - pada pH 2.
6. Eosin hanya dapat digunakan untuk titrasi I- dan Br- sebab dua ion itu terikat kuat oleh Ag+ sehingga menimbulkan lapisan ion negatif. 7. Anion-anion indikator tidak dapat menggantikan ion halida dalam lapisan primer (yang langsung berikatan dengan Ag+ ) tetapi harus diadsorpsi pada saat titik akhir.
8. Ion indikator harus mempunyai muatan yang berlawanan dengan ion yang ditambahkan sebagai zat pentitrasi (muatan partikel) 9. Endapan AgCl mudah terurai karena sinar matahari karena itu titrasi jangan dilakukan di tempat yang langsung kena sinar matahari.