A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN TOYOTA ASTRA MOTOR
1. Sejarah Toyota
Toyota Motor Corporation didirikan pada September 1933 sebagai divisi mobil Pabrik Tenun Otomatis Toyoda. Divisi mobil perusahaan tersebut kemudian dipisahkan pada 27 Agustus 1937 untuk menciptakan Toyota Motor Corporation seperti saat ini. Kantor Pusat Toyota di Toyota City, Aichi, Jepang Sakichi Toyoda lahir pada bulan Februari 1867 di Shizuoka, di Shizuoka, Jepang. Jepang. Pria Pria ini dikenal sebagai penemu sejak berusia belasan tahun. Toyoda mengabdikan hidupnya mempelajari dan mengembangkan perakitan tekstil. Dalam usia 30 tahun Toyoda menyelesaikan
mesin tenun. tenun. Ini kemudian mengantarnya
mendirikan cikal bakal perakitan Toyota, yakni Toyoda Automatic Loom Works, Ltd. pada November 1926. Di sini hak paten mesin tekstil otomatisnya kemudian dijual kepada Platt Brothers & Co, Co, Ltd. dari Inggris, Britania Raya. Raya. Hasil penjualan paten ini, dijadikan modal pengembangan divisi otomotif. Mulai tahun 1933, ketika Toyoda membangun divisi otomotif, tim yang kemudian banyak dikendalikan oleh anaknya Kiichiro Toyoda, Toyoda, tiada henti menghasilkan inovasi-inovasi terdepan di zamannya. Mesin Tipe A berhasil dirampungkan pada 1934. Setahun kemudian mesin ini dicangkokkan prototipe pertama mobil penumpang mereka, A1. Divisi otomotif Toyoda juga menghasilkan truk model G1. Pada tahun 1936 mereka meluncurkan mobil penumpang pertama mereka, Toyoda AA
(kala itu masih menggunakan nama Toyoda). Model ini
dikembangkan dari prototipe model A1 dan dilengkapi bodi dan mesin A. Kendaraan ini dari awal diharapkan menjadi mobil rakyat. Empat tahun menunggu dirasa cukup melahirkan perusahaan otomotif sendiri dan melepaskan diri dari industri tekstil mereka. Kemudian tahun 1937 mereka meresmikan divisi otomotif dan memakai nama Toyota, bukan Toyoda
1
seperti nama industri tekstil. Pengambilan nama Toyota dalam bahasa Jepang terwakili dalam 8 karakter, dan delapan adalah angka keberuntungan bagi kalangan masyarakat Jepang. Alasan lain yang dianggap masuk akal adalah industri otomotif merupakan bisnis gaya hidup dan bahkan penyebutan sebuah nama (dan seperti apa kedengarannya), menjadi sisi yang begitu penting. Karena nama Toyoda dianggap terlalu kaku di dalam bisnis yang dinamis sehingga diubah menjadi Toyota yang dirasa lebih baik. Tak ayal, tahun 1937 merupakan era penting kelahiran Toyota Motor Co, Ltd. cikal bakal raksasa Toyota Motor Corp (TMC) sekarang. Sejalan makin mengglobalnya produk Toyota, mereka sadar tidak mempunyai grafik logo. Bahkan di Indonesia dijumpai kendaraan bermerk Toyota seperti Toyota Kijang dengan logo TOYOTA pada grill di bagian bonnet (hidung) mobil. Pada tahun 1989 Toyota akhirnya memutuskan untuk membuat dua lingkaran oval (elips) yang menghasilkan huruf T dan ellips ketiga mengisyaratkan akan the spirit of understanding in design. Lingkaran ketiga itu sekaligus mengelilingi kedua lingkaran ellips sebelumnya yang berbentuk T itu sebagai bukti menjaga dan memengaruhi sekelilingnya. Arti dari bulatan tersebut adalah:
Bulatan pertama mewakili palanggan Toyota.
Bulatan kedua melambangkan komitmen agen Toyota untuk memuaskan para pelanggan melalui produk-produk Toyota yang asli.
Bulatan terakhir menggambar kemungkinan berkembangnya teknologi dan inovasi yang tidak terbatas untuk semua produk Toyota.
2
2 . Sejarah Toyota Astra Motor
PT Toyota-Astra Motor diresmikan pada tanggal 12 April 1971. Peranan TAM semula hanya sebagai importir kendaraan Toyota, namun setahun kemudian sudah berfungsi sebagai distributor. Pada tanggal 31 Desember 1989, TAM melakukan merger bersama tiga perusahaan antara lain :
PT Multi Astra (pabrik perakitan, didirikan tahun 1973)
PT Toyota Mobilindo (pabrik komponen bodi, didirikan tahun 1976)
PT Toyota Engine Indonesia (pabrik mesin, didirikan tahun 1982) Gabungan semuanya diberi nama PT Toyota-Astra Motor. Merger ini
dilakukan guna menyatukan langkah dan efisiensi dalam menjawab tuntutan akan kualitas serta menghadapi ketatnya persaingan di dunia otomotif. Selama lebih dari 30 tahun, PT. Toyota-Astra Motor telah memainkan peranan penting dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia serta membuka lapangan pekerjaan termasuk dalam industri pendukungnya. PT. Toyota-Astra Motor telah memiliki pabrik produksi seperti stamping , casting , engine dan assembly di area industri Sunter, Jakarta. Untuk meningkatkan kualitas produk dan kemampuan produksi, pada tahun 1998 diresmikan pabrik di Karawang yang menggunakan teknologi terbaru di Indonesia. Sejak
tanggal
15
Juli
2003, TAM
direstrukturisasi
menjadi
2
perusahaan,yaitu :
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia disingkat TMMIN yang merupakan perakit produk Toyota dan eksportir kendaraan dan suku cadang Toyota. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 5 % dan TMC menjadi 95%
3
PT. Toyota-Astra Motor sebagai agen penjualan, importir dan distributor produk Toyota di Indonesia. Komposisi kepemilikan saham di perusahaan ini adalah Astra International 51 % sedangkan TMC 49%
3. Jaringan Distribusi
Dalam mendukung penjualan dan layanan purna jual,TAM dibantu oleh 5 Dealer Utama yang membawahi dealer-dealer yang tersebar di seluruh Indonesia. Hingga bulan Desember 2005 telah terdapat 181 outlet dan 101 bengkel resmi. Berikut ini kelima Dealer Utama yang dibagi berdasarkan wilayah geografisnya :
Auto 200 [0 merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur ,Nusa Tenggara Timur ,Bali,Kalimantan serta sebagian Sumatera
PT New Ratna Motor merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta
NV Hadji Kalla Trd Co merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara
PT Hasjrat Abadi merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Sulawesi Utara,Sulawesi Tengah,Gorontalo, Maluku,Ternate dan Papua
PT Agung Automall merupakan Dealer Utama Toyota di wilayah Bali, Riau,Jambi, Bengkulu dan Batam
4. Produk yang dijual di Indonesia
Sedan = Starlet*, Yaris, Soluna*, Vios, Corona*, Corolla, Camry, Cressida*, Crown*
Kendaraan Penumpang jenis SUV dan MPV = Fortuner, Kijang Innova, Kijang*, Avanza, Hiace*, Toyota Land Cruiser, Previa
Truk dan kendaraan Niaga = Dyna, Hilux, Kijang Pick up* * sudah tidak diproduksi lagi
4
5. Struktur Organisasi
Presiden Direktur : Johnny Darmawan Danusasmita
Wakil Presiden Direktur : Sam Budiman
Direktur : Benny Redjo, Daisuke Yanagawa, Joko Trisanyoto, Hiroyuki Hirakawa
6. Milestone
1971 : PT Toyota-Astra Motor (TAM) resmi didirikan sebagai importir dan distributor kendaraan Toyota di Indonesia
1973 : Didirikan pabrik perakitan PT Multi Astra
1976 : Mendirikan PT Toyota Mobilindo, pabrik komponen kendaraan niaga
1977 : Peluncuran Kijang generasi pertama
1982 : Peresmian Parts Center
1982 : Pabrik mesin PT Toyota Engine Indonesia mulai beroperasi
1987 : Ekspor perdana Kijang ke beberapa negara Asia-Pasifik
1989 : Peluncuran Kijang ke 200.000 & produksi Toyota ke-500.000
1995 : Kijang Lintas Nusa, Banda Aceh-Larantuka sekitar 6000 Km, memperingati "Indonesia Emas" (50 tahun merdeka)
1996 : Peluncuran unit produksi Toyota ke 1.000.000
2000 : Peresmian pabrik mobil modern di Karawang
2003 : Produksi Kijang ke-1.000.000 unit dan Restrukturisasi TAM menjadi PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan TAM sebagai distributor
2004 : Peluncuran Toyota Avanza sebagai kendaraan hasil kolaborasi TAM-TMMIN dan PT. Astra Daihatsu Motor
2007 : Menjadi ATPM Lexus di indonesia
5
7. Penghargaan
Superbrands Award dari Superbrands Organization pada tahun 2004 & 2005
Indonesia Best Brand Award dari majalah Swa dan Mars pada tahun 20012004
Golden Brand Award
Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) pada tahun 2003 & 2005 dari majalah BusinessWeek dan Frontier
Indonesian Customer Satisfaction Award untuk produk Kijang (tahun 2001-2005) dari Majalah SWA dan Frontier
IMI Award dari IMI pada tahun 2004
B. GAMBARAN KHUSUS TENTANG BUDAYA PERUSAHAAN TOYOTA ASTRA MOTOR
PT Toyota Astra Motor telah berdiri selama 40 tahun lebih. Selama kurun waktu tersebut PT Toyota Astra Motor sangat mengutamakann inovasi dan berpegang teguh pada 3 unsur penting perusahaan yaitu, mengutamakan produk, SDM, dan pelayanan (services). Toyota dalam hal budaya kerjanya banyak diadopsi dari Jepang. Kebiasaan di Jepang bahwa atasan dan staff dalam satu ruangan bersama-sama sehingga atasan dapat memantau langsung bawahannya. Selain itu sikap disiplin menjadi mutlak dilakukan dalam perusahaan ini. Johnny selaku presiden direktur PT Toyota Astra Motor di Indonesia mengatakan bahwa produk Toyota selalu mengupayakan produk yang berkualitas dan berteknologi terbaik dengan mengutamakan unsur lokal dalam setiap produknya. Sedangkan untuk sumber daya manusianya, Johnny menerapkan nilai nilai Toyota way, yaitu selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta menghargai setiap individu dengan menerapkan standar global bagi seluruh keluarga besar Toyota.
6
Setiap stakeholder organisasi Toyota diharapkan untuk mengetahui dan menerapkan serangkaian prinsip umum (The Toyota Way) yang telah membuat nama Toyota identik dengan kualitas dan inovasi. Ada lima nilai inti yang mengekspresikan keyakinan dan nilai-nilai bersama oleh Toyota Group. Setiap anggota organisasi diharapkan untuk menggunakan nilai-nilai ini dalam pekerjaan mereka sehari-hari dan hubungan dengan orang lain. Toyota merangkum nilai-nilai dan pedoman perilaku dengan lima prinsip berikut: 1.
Challenge (Tantangan). Di Toyota, kami mempertahankan visi jangka panjang dan berusaha untuk
memenuhi semua tantangan dengan keberanian dan kreativitas yang dibutuhkan untuk mewujudkan visi tersebut. 2. Kaizen Kaizen berarti berjuang untuk perbaikan terus-menerus. Karena tidak sebuah proses pun dapat dinyatakan sempurna, selalu ada ruang untuk perbaikan. 3. Genchi Genbutsu Genchi Genbutsu berarti pergi ke sumber untuk menemukan fakta-fakta untuk membuat keputusan yang benar, membangun konsensus dan mencapai tujuan. 4. Respect (Menghormati) Toyota menghormati orang lain, membuat setiap usaha untuk memahami orang lain, menerima tanggung jawab dan melakukan yang terbaik untuk membangun rasa saling percaya. 5.
Teamwork (Kerja sama) Toyota merangsang pertumbuhan pribadi dan profesional, saham peluang
untuk pengembangan dan memaksimalkan kinerja individu dan tim. Menurut pengamat eksternal, Toyota Way memiliki empat komponen: 1.
Pemikiran
jangka
panjang
sebagai
dasar
untuk
keputusan
manajemen. 2.
Sebuah proses untuk pemecahan masalah.
3.
Menambahkan nilai bagi organisasi dengan mengembangkan orangorangnya.
7
4.
Menyadari bahwa terus menerus memecahkan akar permasalahan yang mendorong pembelajaran organisasi.
Seperti dijelaskan oleh pengamat eksternal dari Toyota, prinsip-prinsip Toyota Way adalah: 1. Mendasarkan keputusan manajemen Anda berdasarkan filosofi jangka panjang, bahkan dengan mengorbankan tujuan jangka pendek 2. Buat aliran proses kontinu untuk mengangkat permasalahan ke permukaan 3. Gunakan "tarik" untuk menghindari produksi berlebih 4. Tingkat keluar beban kerja 5. Membangun budaya berhenti untuk memperbaiki masalah, untuk mendapatkan kualitas yang baik sejak pertama 6. Tugas standar merupakan dasar untuk perbaikan berkesinambungan dan pemberdayaan karyawan 7. Gunakan pengendalian visual sehingga tidak ada masalah yang tersembunyi 8. Gunakan hanya teknologi handal yang benar-benar teruji untuk membantu orang dan proses Anda 9. Kembangkan pemimpin yang benar-benar memahami pekerjaannya, menjiwai filosofi, dan mengajarkannya kepada orang lain 10.
Kembangkan orang luar biasa dan tim yang mengikuti filosofi
perusahaan Anda 11.
Hormati jaringan mitra dan pemasok Anda dengan memberi
tantangan dan membantu mereka meningkatkan 12.
Pergi dan lihat sendiri benar-benar memahami situasi (genchi
genbutsu) 13.
Membuat
pertimbangkan
keputusan semua
perlahan-lahan
pilihan
dengan
melalui
seksama;
konsensus, melaksanakan
keputusan cepat 14.Menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa dan perbaikan terus-menerus
8
Toyota Way melibatkan pembelajaran organisasi dari kesalahannya, menentukan
akar
penanggulangan
penyebab yang
mengimplementasikan
dari
efektif,
tindakan
permasalahan,
menyediakan
memberdayakan
tersebut,
dan
tindakan
karyawan
mempunyai
proses
untuk untuk
mentransfer pengetahuan baru kepada orang yang tepat. Prinsip yang utama adalah bagaimana mengidentifikasi akar penyebab masalah dan mengembangkan tindakan penanggulangan. Toyota Way menjadi suatu organisasi pembelajar melalui refleksi diri tanpa kompromi (hansei) dan peningkatan berkesinambungan (kaizen). Kaizen, pada intinya merupakan sebuah pembelajaran sikap dan pola pikir dari semua pemimpin dan karyawan, sebuah sikap dari refleksi diri sendiri bahkan kritik pada diri sendiri, sebuah keinginan yang membara untuk berkembang. Sedangkan Hansei, yang berarti refleksi diri, tanggung jawab, dan pembelajaran organisasi. Tabel 1.1 Analisis Budaya Organisasi Perusahaan
Indikator Artifacts
Contoh Pelaksanaan pada Perusahaan Logo perusahaan mempresentasikan tulisan TOYOTA. Logo dengan 3 lingkaran lonjong yang berarti customer , komitmen, dan teknologi tanpa batas. Motto: Moving Forward
Values
Toyota Way Toyota Production System Astra Green Company Environment, Healthy, and Safety Astra Management Systems
Assumptions
Genchi Genbutsu Kaizen Teamwork Respect
Bila ditelaah logo Toyota ingin berbicara bahwa Toyota ingin selalu maju “Toyota moving forward ” dimana senantiasa merancang produk yang fokus akan kebutuhan customer dengan teknologi yang terbaru. Sekarang Toyota sudah
9
menjadi basis produksi mobil terbesar di dunia, dengan perbaikan terus menerus (kaizen) dan langsung blusukan ke tempat terjadi problem (Genchi Genbutsu) membuat arah kebijakan perusahaan relatif dapat lebih tepat dibanding lainnya. Toyota Way dan Toyota Production System sudah menjadi role model bagi perusahaan manufaktur di dunia, dengan konsep pabrik yang ramping ( lean) dan meminimasi biaya dan sumber daya yang tidak perlu ( zero defect) dengan filosofifilosofinya sangat efektif dilakukan. Budaya kerja di Toyota juga didukung oleh Astra sebagai perusahaan dengan kapitalisasi tersbesar dan sistem manajemen yang relatif lebih teratur dan transparan serta mengutamakan kerjasama. Budaya kerja Toyota
dipengaruhi
budaya Jepang dan budaya kerja Astra membentuk budaya kerja yang saling mendukung dan respect antar karyawan.
C. PERMASALAHAN BUDAYA ORGANISASI PADA PT TOYOTA ASTRA MOTOR
Dalam Penerapan Budaya organisasi PT Toyota Astra Motor di Indonesia ternyata memiliki perbedaan dengan budaya Toyota yang ada di Jepang. Meskipun nilai-nilai yang diterapkan pada PT Toyota astra Motor Indonesia ini menganut nilai-nilai yang sama dengan Toyota yang ada di Jepang, namun ternyata masih sulit merealisasikan semua nilai-nilai dari Toyota Jepang pada karyawan di PT Toyota Astra Motor Indonesia. Perbedaan yang terjadi dapat dilihat dari budaya hansei (refleksi diri), yaitu untuk jujur mengakui kesalahan/kelemahan dan memperbaiki kelemahan. Para pekerja di Indonesia cenderung masih sulit mengakui kesalahan yang telah diperbuatnya, mereka cenderung menutupi kesalahan nya sendiri dan tidak mau melakukan introspeksi diri. Para pekerja di Jepang juga merupakan seseorang yang Hard-working dan pantang menyerah. Disitu pula terdapat perbedaan dengan para pekerja di Indonesia yang bekerja untuk uang, sehingga kurang memperhatikan kualitas .
10
Setelah melihat profil buadaya organisasi perusahaan Toyota, sudah tentu terlintas dalam pikiran kita perbandingan antara perusahaan jepang dan perusahaan Indonesia dalam hal budaya organisasinya. Pada Toyota Jepang, pada dasarnya tiap pemimpin dipilih berdasarkan kemampuan dan memahami pekerjaan yang akan dipimpinnya, sehingga para pemimpin/manajer di Toyota Jepang benar-benar dapat mengarahkan para bawahannya dengan baik. Tetapi di Indonesia pemimpin/manajer yang dipilih kurang mampu mengarahkan bawahannya. Seperti salah satu budaya genchi genbutsu, tidak semua pegawai akan melihat masalah secara detail dan menyeluruh. Pada Toyota Astra Motor Indonesia juga masih banyak indikasi karyawan yang mempunyai komitmen yang kurang terhadap perusahaan dan cenderung ”cuek” dan tidak terlalu peduli terhadap profit perusahaan, karena kebanyakan pekerja di Indonesia bekerja hanya untuk uang. Dimana ada uang lebih, disitulah para pekerja akan bekerja lebih giat. Dimana ada iming-imingan uang, disitulah para pekerja akan berebut untuk menjadi posisi yang paling tinggi demi mendapatkan uang yang lebih banyak. Selain itu, di Jepang sangatlah menjunjung tinggi dua prioritas, yaitu mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja. Budaya prioritas kualitas dan keselamatan kerja inilah yang dijunjung tinggi oleh perusahaan di Jepang. Sedikit berbeda dengan di Indonesia, hanya faktor kualitas saja yang jauh lebih diutamakan, sedangkan masalah keselamatan dan kesehatan kerja kurang diperhatikan. Hal ini dapat dilihat dengan belum optimalnya pemakaian Alat Pelindung Diri pada para operator dan pekerja, yang dapat disebabkan pemberian pengetahuan oleh perusahaan pada pekerja juga sangat kurang, sehingga banyak pekerja yang ”menyepelekan” penggunaan alat-alat keselamatan kerja.
11
D. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
Perusahaan yang bertahan di masa depan adalah perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat. Peranan pemimpin sangat diperlukan dalam mengelola kepuasan karyawan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan
juga
harus
menjunjung
tinggi
dua
prioritas,
yaitu
mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja akan mendorong loyalitas antara karyawan dan pihak manajemen. Alternatif
Kegiatan
Untuk
memperkuat
Budaya
Organisasi
suatu
perusahaan diperlukan poin-poin sebagai berikut : 1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi Perlu dilakukannya pemantapan kembali nilai-nilai budaya organisasi yang akan diterapkan pada PT Toyota Astra Indonesia. Dalam proses pemantapan ini dapat ditinjau kembali mana saja nilai budaya organisasi dari Toyota Jepang yang sesuai untuk diterapkan di Indonesia. Tidak semua nilai-nilai budaya organisasi dari Toyota Jepang harus diterapkan di Indonesia, bahkan bila perlu Toyota Indonesia dapat menciptakan sendiri nilai-nilai budaya organisasi yang cocok dengan keadaan perusahaan Indonesia. 2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi Nilai-nilai dari budaya organisasi pada suatu organisasi/perusahaan tidak akan dapat diterapkan secara maksimal oleh anggota organisasi, apabila anggota organisasi sendiri belum memahami budaya organisasi nya. Oleh karena itu PT Toyota Astra Indonesia semestinya melakukan pembinaan dan pengarahan terhadap anggota organisasi perihal budaya organisasi Toyota. Para pekerja harus paham betul bagaimana seharusnya mereka bekerja sesuai dengan budaya organisasi yang di adaptasi dari Toyota Jepang. 3. Memberikan contoh atau teladan Para pemimpin memegang peranan penting dalam maksimalisasi budaya organisasi dalam suatu perusahaan. Begitu juga pada Toyota Astra Motor Indonesia, pemimpin yang dipilih haruslah pemimpin
12
yang memiliki skill komunikasi yang baik serta memiliki kemampuan untuk mengarahkan bawahannya. Para pemimpin harus mampu memberikan contoh bagaimana penerapan budaya organisasi Toyota yang benar, apabila pemipinnya sudah bekerja sesuai dengan budaya organisasi Toyota, maka pekerja Toyota dapat mencontoh bagaimana seharusnya bekerja sesuai budaya organisasi Toyota yang tercermin dari apa yang telah pemimpinnya lakukan. 4. Membuat acara-acara rutinitas Perusahaan daapat mengadakan kegiatan-kegiatan untuk memperkuat teamwork dan untuk mensosialisasikan budaya organisasi nya. Kegiatan yang dilakukan dapat berupa kegiatan refrehing diluar jam kerja, agar suasana lebih santai seperti outbond, camping, seminar, dan rekreasi kantor. 5. Memberikan penilaian dan penghargaan Pihak manajemen PT Toyota Astra Indonesia harus selalu meninjau kembali kinerja karyawannya. Penilaian ini sangat penting dilakukan agar dapat diketahui sejauh mana tingkat optimalisasi penerapan budaya organisasi oleh karyawan. Penghargaan (reward) juga dapat diberikan sebagai bentuk motivasi kepada karyawan agar terus dapat meningkatkan kinerjanya. 6. Koordinasi dan kontrol Koordinasi perlu dilakukan agar tiap-tiap divisi bisa bekerja secara sinergis, jangan sampai ada divisi yang tidak mau bekerjasama untuk menerapkan budaya organisasi yang dibuat. Kontrol dan pemantauan secara berkelanjutan juga penting untuk dilakukan agar segala proses penerapan budaya organisasi dapat berjalan secara optimal.
E. PEMECAHAN MASALAH
Menggantikan budaya lama dengan yang baru jika itu memang lebih baik terhadap kegiatan perusahaan. Meskipun untuk mengubah buadaya yang ada cukup sulit, namun hal tersebut dapat ditempuh dengann cara perlahan dan tidak harus mengubah budaya yang ada secara keseluruhan melainkan memeperbaiki
13
pada bagian-bagian yang diperlukan saja. Hal ini berkenaan dengan proses pembudayaan yang memakan waktu yang cukup lama dalam pembentukannya.
PT Toyota Astra Motor Indonesia dapat meninjau kembali bagaimana penerapan Toyota Way yang mengandung lima prinsip perilaku yaitu Challenge (Tantangan), Kaizen, Genchi Genbutsu, Respect (Menghormati) dan Teamwork (Kerja sama), apakah prinsip-prinsip tersebut sudah ideal untuk diterpkan di perusahaan di Indonesia. Dan apabila di perlukan Toyota Indonesia dapat menciptakan nilai-nilai baru yang sesuai dengan budaya kerja di Indonesia. Pemantapan nilai-nilai budaya organisasi ini sangat penting agar tidak terjadi kebingungan oleh anggota organisasi sendiri, tentang apa yang menjadi budaya organisasinya. Pemantapan dan pemahaman akan nilai-nilai organisasi sangat penting agar penerapan budaya organisasi pada PT Toyota Astra Motor Indonesia dapat maksimal. Dalam proses pemantapan ini semua anggota organisasi harus berkerja sama secara sinergis agar budaya organisasi yang dibuat dapat segera diaplikasikan secara optimal.
F. KESIMPULAN
PT Toyota Astra Motor merupakan anak perusahaan dari Toyota Jepang yang didirikan di Indonesia. Sebagai anak perusahaan dari Toyota Jepang, PT Toyota Astra Motor pun mengadaptasi budaya organisasi Toyota Jepang untuk diterapkan di Indonesia. Menerapkan nilai-nilai Toyota way, yaitu selalu memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta menghargai setiap individu dengan menerapkan standar global bagi seluruh keluarga besar Toyota. Prinsip umum (The Toyota Way) yang telah membuat nama Toyota identik dengan kualitas dan inovasi. Ada lima nilai inti yang mengekspresikan keyakinan dan nilai-nilai bersama oleh Toyota Group. Setiap anggota organisasi diharapkan untuk menggunakan nilai-nilai ini dalam pekerjaan mereka sehari-hari dan hubungan dengan orang lain. Toyota merangkum nilai-nilai dan pedoman perilaku dengan lima prinsip berikut:
Challenge (Tantangan), Kaizen,Genchi
Genbutsu , Respect (Menghormati) dan Teamwork (Kerja sama).
14
Walaupun demikian penerapan budaya organisasi yang diadaptasi dari Toyota Jepang ini, ternyata masih belum maksimal penerapannya di Toyota Astra Motor. Masih terdapat perbedaan dalam realisasinya jika dibandingkan dengan Toyota Jepang, diantaranya pekerja di Toyota Indonesia masih banyak yang tidak jujur serta tidak mau mengakui kesalahan dan introspeksi diri, hanya berorientasi pada uang sehingga mengabaikan kualitas, pemimpin/manajer kurang mampu mengarahkan bawahannya, karyawan masih cenderung kurang berkomitmen dan cuek, serta di Toyota Indonesia masih belum memprioritaskan kualitas dan keselamatan kerja.
G. SARAN
Perusahaan yang bertahan di masa depan adalah perusahaan yang memiliki budaya organisasi yang kuat. Peranan pemimpin sangat diperlukan dalam mengelola kepuasan karyawan terhadap kinerja perusahaan. Perusahaan
juga
harus
menjunjung
tinggi
dua
prioritas,
yaitu
mendahulukan kualitas dan mendahulukan keselamatan kerja akan mendorong loyalitas antara karyawan dan pihak manajemen. Alternatif
Kegiatan Untuk memperkuat Budaya Organisasi suatu
perusahaan diperlukan poin-poin sebagai berikut : 1. Memantapkan nilai-nilai dasar budaya organisasi 2. Melakukan pembinaan terhadap anggota organisasi 3. Memberikan contoh atau teladan 4. Membuat acara-acara rutinitas 5. Memberikan penilaian dan penghargaan 6. Koordinasi dan kontrol
15
DAFTAR PUSTAKA
http://jmusic-link.blogspot.co.id/2011/02/budaya-organisasi-toyota-astra.html https://dokumen.tips/documents/perilaku-organisasi-tugas-makalah-budayaorganisasi-toyota-astra2.html
16