Berpikir untuk Mulai Trading Saham?
Belajar teori adalah satu hal, namun belajar yang paling baik adalah dengan terjun dan melakukannya sendiri. Dan hal ini paling kelihatan di dalam trading saham. Banyak orang yang gagal, bukan karena tidak pernah belajar, namun tidak pernah mencoba sistemnya dengan paper trading sebelum dia terjun sendiri di bursa saham. Banyak sekali buku-buku di toko buku yang membahas saham dan di internet juga banyak produk informasi yang membahas saham (contoh: Investor Sibuk), namun kenapa masih banyak investor/trader masih gagal? Jawabannya banyak, entah karena pasar tidak mendukung, modal kurang, salah posisi, dsb… Namun itu sebenarnya kembali ke diri Anda sendiri: mungkin Anda belum siap menjadi trader. Trader yang sudah dewasa siap untuk untung dan rugi. Beberapa orang setelah untung besar, tidak mampu mempertahankan keuntungannya dan menguap dalam beberapa periode, mengembalikannya ke posisi nol. Beberapa lagi, berhasil melipatgandakan keuntungan tersebut. TEFCAS. Apakah itu Cara untuk belajar yang paling baik adalah dengan TEFCAS. TEFCAS? 1.
2. 3.
4. 5.
6.
TRY. TRY. Anda mencoba. Setelah Anda melihat sistem yang kami paparkan, cobalah sistem tersebut dengan paper trading atau membuka rekening dengan modal kecil. EVENT. EVENT. Anda membeli saham pertama Anda. FEEDBACK . Setelah beberapa saat, pasar bereaksi. Beberapa saham Anda naik, dan beberapa turun, apa yang Anda lakukan? Broker atau teman Anda memberikan rekomendasi. CHECK . Anda memeriksa. Apakah sistem atau cara Anda trading memberikan hasil yang diinginkan? ADJUST. ADJUST. Anda menyetel sistem Anda, cara Anda. Anda belajar lebih banyak lagi dengan tetap menempatkan tujuan di depan Anda. Kemudian Anda mencoba lagi. SUCCESS. SUCCESS. Setelah Anda mengulang langkah 1-5 sebanyak yang diperlukan, akhirnya Anda sukses dan menjadi trader dengan
keuntungan konsisten. Trading, seperti profesi lain, perlu ribuan jam terbang untuk sukses dan mendapatkan profit konsisten. Belajar hal baru, Anda tidak dapat memetik hasilnya langsung. Kurva belajar (learning curve) sering tidak berbentuk garis lurus, terkadang malah jatuh (rugi) terlebih dahulu. Ada baiknya juga, syukurlah jika Anda loss di awal, ketika modal trading Anda masih kecil, dan ketika modal trading Anda sudah milyaran rupiah, gain Anda sudah konsisten. Ha ha ha… Tidak ada perbedaan sebenarnya Anda trading dengan modal kecil dengan modal besar, namun secara psikologis, Anda akan menjadi takut, seperti jika Anda membayangkan diri Anda menjadi pemain akrobat dan disuruh memilih antara dua pilihan berikut: 1. 2.
Jalan di atas papan dengan lebar 5 cm yang bertumpu pada balok setinggi 1 meter dari tanah; atau Jalan di atas papan dengan lebar 50 cm yang bertumpu pada puncak Gedung Bursa Efek Indonesia 1 ke Gedung Bursa Efek Indonesia 2.
Kekuatan kedua papan sama, namun secara psikologis akan berbeda. Kalau bayarannya sama, Anda tentu akan memilih nomor 1 saja, lebih aman. Masalahnya, dalam trading, setelah Anda profit untuk pertama kali, Anda akan tergoda untuk menaikkan taruhannya (raise the bet) karena yang pertama sudah “tidak seru lagi”. Berhati-hatilah. Kesalahan paling utama seorang trader adalah mau langsung untung besar. Jika Anda biasa trading dengan modal lima puluh juta, tanpa persiapan mental, Anda akan keder jika trading dengan modal lima ratus juta. Sebaliknya, jika Anda sudah pernah loss lima ratus juta, nyali Anda sudah terbentuk dan Anda akan lebih berani lagi, namun apakah nyali Anda didukung oleh ilmu yang memadai? Jika Anda belum pernah trading, sangat disarankan membuka rekening dengan jumlah nominal sedikit terlebih dahulu, walaupun Anda punya dana sisa sebesar satu milyar. Anda akan belajar “jatuh” (pentingnya cut loss) dengan lebih aman. Setelah untung Anda konsisten selama beberapa bulan, baru naikkan modal trading Anda. Bagi yang masih muda, justru ini adalah keunggulan Anda! Buka rekening sekarang, dengan modal minimum lima juta rupiah. Mulailah lebih awal, maka bunga berbunga (compounding interest), baik secara finansial maupun ilmunya hasilnya akan jauh lebih besar.
Panduan Bermain Saham untuk Investor Pemula Bermain di pasar saham bisa memberikan keuntungan yang jauh berlipat ganda dibandingkan dengan menyimpan uang di deposito atau berinvestasi di obligasi. Namun bermain di pasar saham juga bisa menyebabkan kerugian yang cukup besar. Oleh karenanya sebelum memutuskan untuk bermain saham sangatlah penting untuk mengevaluasi apakah anda adalah seseorang yang bersedia mengambil risiko yang sepadan untuk keuntungan yang sepadan. Risiko yang semakin besar akan menghasilkan keuntungan yang semakin besar. Apabila risiko yang semakin besar menghasilkan keuntungan yang hanya kecil saja, berarti kita salah menerapkan strategi keuangan yang paling dasar, higher risk higher profit atau lower risk lower profit . Hal ini yang mendasari mengapa suku bunga deposito cukup rendah, karena risiko deposito juga cukup rendah. Dengan demikian, memilih bermain saham, bukan deposito bank, berarti harus memperoleh keuntungan yang lebih besar dari deposito. Bila ternyata keuntungan diperoleh lebih rendah dari bunga deposito, maka ada yang salah dalam cara anda bermain saham. Berikut ini adalah langkah-langkah yang anda perlukan sebagai pemula untuk bermain saham. Tulisan ini mengasumsikan bahwa anda telah membaca buku yang cukup untuk mengerti mekanisme bermain saham, serta prosedur membuka rekening di perusahaan sekuritas. Rumusan Umum: 1. Anda harus mempunyai keinginan yang cukup besar untuk bermain atau mengetahui cara bermain atau mempunyai keinginan yang kuat untuk memperoleh keuntungan dengan berinvestasi di pasar saham. Hal ini harus tertanam dalam diri anda sejak awal, atau jangan pernah bermain saham, sebaiknya beli reksadana saja. Rumus Pertama adalah: anda harus punya dorongan atau hasrat yang kuat untuk bermain saham dan untung. 2. Bermainlah dalam jumlah yang cukup kecil terlebih dahulu, misalnya Rp 10 juta atau Rp 20 juta mengingat selalu ada kemungkinan menghasilkan rugi bisa kecil bisa juga besar. Oleh karenanya bermainlah dalam jumlah uang yang kecil, seperti pilot project. Kalau anda mulai merasa nyaman dan mengetahui cara bermain untuk menghasilkan keuntungan, maka secara perlahan anda bisa menambah jumlah uang yang diinvestasikan. Ketika menambah jumlah yang diinvestasikan, selalu ingat bahwa uang yang anda tambahkan tersebut bisa habis, jangan hanya mengingat untung yang pernah anda peroleh, tetapi wajib mengingat bahwa investasi anda bisa berkurang bahkan habis. Anda tidak pernah tahu kapan sebuah peristiwa penting yang memberikan dampak negatif terhadap pasar terjadi; tiba-tiba saja bisa terjadi harga-harga anjlok, dan anda tidak sempat keluar dari pasar. Rumus kedua adalah: selalu ingat bahwa uang yang a nda investasikan bisa berkurang atau bahkan habis. Rumusan Teknis: 1. Lihat arah perekonomian, taksir laju pertumbuhan nasional Penting untuk mengetahui ke mana arah pertumbuhan ekonomi, artinya apakah sedang boom, atau depressi atau diantaranya. Kalau ekonomi sedang dalam pertumbuhan yang semakin meningkat, maka itulah saat yang paling tepat berinvestasi. Sebaliknya apabila pertumbuhan ekonomi sedang dalam keadaan negatif, maka sebaiknya keluar dari pasar, kecuali anda sudah biasa shorting dan punya pengalaman sebagai trader. 2. Pilihan industri dan track recordnya. Pilih industri yang anda familiar dan lebih senangi/sukai. Pelajari sejarah industri tersebut secara mendalam dan baca pendapat-pendapat para ahli tentang
industri tersebut. Pilih industri yang punya track record yang baik dalam memberikan keuntungan. 3. Pilihan saham dan track recordnya Pilih 1 atau 2 saham, jangan lebih, dalam industri point 2 tersebut diatas. Pilih yang mempunyai track record yang baik. 4. Lihat PE Saham yang Anda pilih tersebut harus yang mempunyai PE terendah dalam industri tersebut. PE adalah ratio antara harga pasar saham per lembar dibagi dengan net income bersih per lembar saham. PE pada dasarnya adalah angka relatif. PE 10 bisa disebut murah apabila PE yang lain lebih tinggi. Namun secara umum, sekarang ini PE 10 bisa dikatakan batas murah dan mahal, walaupun ini tidak ada dasar teorinya. 5. Kapitalisasi Pilih saham yang mempunyai kapitalisasi pasar yang besar. Artinya nilai rupiah pasar saham yang beredar cukup besar. Sehingga para penggoreng saham tidak mempunyai cukup uang untuk menggoreng saham tersebut. Artinya kalau kapitalisasi pasar dari suatu saham kecil, maka pemain perseorangan dengan mudah dapat mengerakkan harga saham naik turun dengan jumlah modal yang dimilikinya. 6. Sentimen Pasar Perhatikan sentimen pasar. Walaupun PE saham kita rendah, dan kapitalisasinya besar, sentimen pasar sering menjadi penentu naik turunya harga saham kita. Sentimen ini yang paling umum adalah indeks harga saham regional. Sentimen yang kedua, kejadian menarik yang berpengaruh di industri dimana saham kita berada. Misalnya kenaikan harga komoditas tertentu dan pengaruhnya terhadap keuntungan perusahaan yang sahamnya kita miliki. Sentimen ketiga adalah angka-angka perekonomian secara umum, misalnya angka pemberitaan angka laju pertumbuhan ekonomi, naik turunnya suku bunga oleh bank sentral, angka inflasi, angka pengangguran, angka order retail, sentimen konsumen, secara umum angka daya beli konsumen. Demikian beberapa panduan untuk bermain saham untuk pemula. Jika anda disiplin dalam langkah-langkah tersebut di atas kemungkinan besar anda tidak akan mengalami kerugian. Masih ada banyak list atau trik-trik yang bisa dipelajari dalam bermain saham saat anda telah jauh terjun di dalamnya. Namun sebagai pemula, jangan sampai Anda menjadi bagian dari 90% pemain saham pemula yang umumnya merugi sebelum mulai untung. Anda tidak perlu merugi lebih dulu, anda bisa langsung untung. Lakukan ke 6 point tersebut diatas dengan disiplin penuh. Selamat mencoba.