BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, kasus yang berkaitan dengan trauma banyak sekali terjadi. Hampir tiap hari ditemukan pasien dengan trauma baik itu akibat benda tumpul,tajam maupun akibat kecelakaan lalu lintas. Pada pasien trauma, kegawatdaruratan yang terjadi pada pasien harus segera segera di tatalak tatalaksana sana untuk untuk menceg mencegah ah semakin semakin membur memburukn uknya ya keadaa keadaan n pasien. pasien. ATLS (Ad (Adan ance ce Traum raumaa Lie Lie Supp Supp!r !rt", t", perl perlu u dimi dimilik likii !leh !leh se!r se!ran ang g d!kt d!kter er umum umum,, sebag sebagai ai pengambil tindakan pertama pada pasien dengan kasus traumat!l!gi. Sehingga, dengan basic ATLS ATLS yang baik, diharapkan semakin banyak banyak pasien pasien dengan kasus trauma diperbaiki k!ndi k!n disi sinya nya sebel se belum um dilak dil akuka ukan n rujuk rujukan an leb lebih ih lanj lanjut ut ke ke bagi bagian anny nyaa masin masing g masin masing. g.
1
BAB 2 DATA DATA PELAKSANAAN TUTORIAL I.
Judul Blok Traumat!l!gi Dan #mergency
II.
Nama Tutor dr. $iky Anggrita
III. III.
Data Data Pela Pelaks ksa aaa aa Tutor! tor!al al Tutor!al Tu tor!al I
Tanggal
% &' !ember )*&+
aktu
% &+.-* &/.** 01
Tempat% 2uang Tut!rial
Tutor!al Tu tor!al II
Tanggal
% )* !ember )*&+
aktu
% &&.-* &).-* 01
Tempat% 2uang T!t!rial
2
BAB " SKENARIO Laki3laki berusia -* tahun memiliki keluhan utama b!la mata kanan berdarah. 2iwayat ) 4am yang lalu terkena ledakan air aki m!bil. Pemeriksaaan % 5isus &6-**, palpebra in7eri!r ruptur & cm sebelah lateral kantus medius, k!njungtia bulbi chem!sis, k!rnea edema dan pucat di )6- luar limbus, hi7ema &6- bawah 89A, lensa subluksasi ke 89A, 7undus gelap, T09 3,pasien tidak dapat melirik ke atas. Apa yang terjadi pada pasien ini: A. Klar!#!kas! Ist!la$
A.&. Lateral kantus medius Sisi tepi bagian luar mata A.). Subluksasi Disl!kasi A.-. 89A 8amera 9culi Anteri!r A.+. Hi7ema Perdarahan dlam kamera !culi anteri!r yang berasal dari pembuluh darah iris atau k!rpus siliaris A./. T09 Tekanan 0ntra 9kuler A.;. 8hem!sis Suatu laserasi yang menyebabkan edema pada selaput b!la mata
B. %eeta&ka %asala$
1.&. 9S dengan keluhan mata kanan berdarah karena ledakan air aki ) jam yang lalu 1.). Pemeriksaaan % 5isus &6-**, palpebra in7eri!r ruptur & cm sebelah lateral kantus medius, k!njungtia bulbi chem!sis, k!rnea edema dan pucat di )6- luar limbus, hi7ema &6- bawah 89A, lensa subluksasi ke 89A, 7undus gelap, T09 3,pasien tidak dapat melirik ke atas.
3
'. %e(aal!s!s %asala$
8.&. Adanya trauma mata akibat terpapar
D. Kes!m&ula Semetara
Laki3laki -* tahun dicurigai mengalami trauma mata
E. Lear!( O)*e+t!,e #.&. 4enis Dan #ti!l!gi Trauma =ata #.). Tanda Dan >ejala Trauma =ata #.-. Pat!7isi!l!gi Trauma =ata #.+. Diagn!sa Trauma =ata
#./. Penatalaksanaan Trauma =ata #.;. $!mplikasi Dan Pr!gn!sis Trauma =ata
4
BAB TINJAUAN TEORI -.1 JENIS JENIS TRAU%A PADA %ATA A. Trauma K!m!a 1.
Trauma asam
1ahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan an!rganik, !rganik (asetat, 7!rniat", dan !rganik anhidrat (asetat". 1ila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi pengendapan ataupun penggumpalan pr!tein permukaan sehingga bila k!nsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersi7at destrukti7 seperti trauma alkali. 1iasanya akan terjadi kerusakan hanya pada bagian super7isial saja. 1ahan asam dengan kerusakan yang diakibatkannya akan lebih dala m. Peng!batan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkena secepatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan melarutkan bahan yang megakibatkan trauma. 1iasa trauma akibat asam akan n!rmal kembali, sehingga tajam penglihatan tidak banyak terganggu. 2.
Trauma )asa
Trauma akibat bahan basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata. Alkali akan menembus dengan cepat k!rnea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan k!lagen k!rnea. 1ahan kimia alkali bersi7at k!agulasi sel dan terjadi pr!ses persabunan, disertai dengan dehidrasi. 1ahan akustik s!da dapat menembus ke dalam bilik mata depan dalam waktu ' detik. Pada trauma alkali akan terbentuk k!lagenese yang akan menambah kerusakan k!lagen k!rnea. Alkali yang menembus ke dalam b!la mata akan merusak retina sehingga akan berakhir dengan kebutaan penderita.
5
=enurut klasi7ikasi Th!7t, trauma basa dapat dibedakan menjadi% •
Derajat & % terjadi hiperemi k!njungtia disertai dengan keratitis pungtata
•
Derajat ) % terjadi hiperemi k!njungtia disertai hilangnya epitel k!rnea
•
Derajat - % terjadi hiperemi disertai dengan nekr!sis k!njungtia dan lepasnya epitel k!rnea
•
Derajat + % k!njungtia perilimal nekr!sis sebanyak /*?
Tindakan bila terjadi trauma basa adalah secepatnya melakukan irigasi dengan garam 7isi!l!gik selama mungkin. 1ila mungkin irigasi dilakukan paling se dikit ;* menit setelah trauma. Penderita diberi sikl!plegia, antibi!tika, #DTA untuk mengikat basa. #DTA diberikan setelah & minggu trauma basa, diperlukan untuk menetralisir k!lagenase yang terbentuk pada hari ketujuh. Penyulit yang dapat terjadi adalah simble7ar!n, kekeruhan k!rnea, edema, dan ne!askularisasi k!rnea, katarak, disertai dengan ptisis b!la mata.
B. Trauma %eka!k 1. Trauma tem)us
Trauma dapat mengakibatkan r!bekan pada k!njungtia saja. 1ila r!bekan k!njungtia ini atau tidak melebihi & cm, maka tidak perlu dilakukan penjahitan. 1ila k!njungtia lebih & cm diperlukan tindakan penjahitan untuk mencegah terjadinya granul!ma. Pada setiap r!bekan k!njungtia perlu diperhatikan terdapatnya r!bekan sklera bersama3sama dengan r!bekan k!njungtia tersebut. 1ila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam b!la mata maka akan terlihat tanda3tanda b!la mata tembus, seperti% a. b. c. d. e. 7.
Tajam penglihatan yang menurun Tekanan b!la mata rendah 1ilik mata dangkal 1entuk dan letak pupil yang berubah Terlihatnya ada ruptur pada k!rnea atau sklera Terdapat jaringan yang di pr!plaps seperti cairan mata, ris, lensa, badan kaca,
atau retina g. $!njungtia kem!tis
6
2.
Trauma tum&ul
Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras (kencang" ataupun lambat. a. Hemat!ma kel!pak b. c. d. e. 7. g. h. i. j. k. l. m. n.
#dema knjungtia Hemat!ma Subk!njungtia #dema $!rnea #r!si $!rnea #r!si $!rnea rekuren Hi7ema Disl!kasi Lensa Subluksasi Lensa #dema 2etina dan $!r!id Ablasi 2etina 2uptur $!r!id Aulsi Papil Sara7 9ptik 9ptik eur!pati Traumatik.
'. Trauma rad!as! elektroma(et!k
a. Trauma s!ar !#ramera$
Akibat sinar in7ra merah dapat terjadi pada saat menatap gerhana matahari dan pada
saat
bekerja
di
pemanggangan.
$erusakan
ini
dapat
terjadi
akibat
terk!nsentrasinya sinar in7ra merah terlihat. $aca yang mencair seperti yang ditemukan di tempat pemanggangan kaca akan mengeluarkan sinar in7ra merah. Akibat sinar ini pada lensa maka katarak mudah terjadi pada pekerja industri gelas dan pemanggangan l!gam. Sinar in7ra merah akan mengakibatkan keratitis super7isial, katarak k!rtikal anteri!r3p!steri!r dan k!agulasi pada k!r!id. ). Trauma s!ar ultra,!olet
Sinar ultrai!let merupakan sinar gel!mbang pendek yang tidak terlihat mempunyai panjang gel!mbang antara -/*3)@/ n=. Sinar ultrai!let banyak terdapat pada saat bekerjalas, dan menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari di atas salju. Sinar ultrai!let akan segera merusak epitel k!rnea. Sinar ultrai!let biasanya memberikan kerusakan terbatas pada k!rnea sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak akan nyata terlihat. $erusakan ini aka segera
7
baik kembali setelah beberapa waktu, dan tidak akan memberikan gangguan tajam penglihatan yang menetap.
S!ar Io!sas! da S!ar /
Sinar 0!nisasi debadakan dalam bentuk% 3 3 3 3
Sinar al7a yang dapat diabaikan Sinar beta yang menembus & cm jaringan Sinar gama Sinar
Sinar i!nisasi dan sinar dapat mengakibatkan katarak dan rusaknya retina. D!sis katarakt!genik berariasi dengan energi dan tipe sinar, lensa yang lebih muda dan lebih peka.
-.2 TANDA DAN 0EJALA
&.
Hi7ema % Perdarahan dalam kamera !kuli anteri!r, yang berasal dari pembuluh darah iris atau k!rpus siliaris, biasanya di sertai !dema k!rnea dan endapan di bawah k!rnea. $lasi7ikasi hi7ema % a. Hi7ema primer, timbul segera !leh karena adanya trauma. b. Hi7ema sekunder, timbul pada hari ke )3/ setelah terjadi trauma. c. Hi7ema ringan tidak mengganggu isus, tetapi apabila sangat hebat akan mempengaruhi isus karena adanya peningkatan tekanan intra !kuler.
). Hemat!ma palpebra % hemat!ma pada satu mata merupakan keadaan yang ringan, tetapi bila terjadi pada kedua mata, adanya 7raktur basis krani.
-. 2uptura k!rnea % $!rnea pecah, bila daerah yang pecah besar dapat terjadi pr!lapsus iris. +. 2uptura membran descement % garis kekeruhan yang berkel!k3kel!k pada k!rnea, yang sebenarnya adalah lipatan membran descement, isus sangat menurun dan k!rnea sulit menjadi jernih kembali.
/. 0rid!parese3irid!plegia % kelumpuhan pada !t!t pupil sehingga terjadi midriasis.
8
;. 0rid!dialisis % iris yang pada suatu tempat lepas dari pangkalnya, pupil menjadi tidak bulat.
'. 0rideremia % keadaan di mana iris lepas secara keseluruhan.
B. Subluksasi! lentis3 luksasi! lentis % Luksasi! lentis yang terjadi bisa ke depan atau ke belakang. 4ika ke depan akan menimbulkan glauk!ma dan jika ke belakang akan menimbulkan a7akia0.
@. >lauk!ma % di sebabkan !leh karena r!bekan trabekulum pada sudut kamera !kuli anteri!r yang menyebabkan gangguan aliran aCu!s hum!ur.
&*. 2uptura sclera % =enimbulkan penurunan teknan intra !kuler.
&&. 2uptura retina % =enyebabkan timbulnya ablasi! retina sehingga menyebabkan kebutaan.
Tanda dan gejala pada klasi7ikasi trauma mata adalah sebagai berikut%
A. Trauma Tum&ul
&. 2!ngga 9rbita% 7raktur !rbita, kebutaan (jika mengenai sara7", perdarahan didalam r!ngga !rbita, gangguan gerakan b!la mata. ). Palpebra % hemat!m, edema palpebra yang dapat menyebabkan kel!pak mata tidak dapat
membuka
dengan
sempurna
(pt!sis",
kelumpuhan
kel!pak
mata
(lag!7talm!s6tidak dapat menutup secara sempurna". -. $!njungtia
%
edema,
r!bekan
pembuluh
darah
k!njungtia
(perdarahan
subk!njungtia". +. $!rnea % #dema k!rnea, penglihatan kabur, k!rnea keruh, er!si6abrasi, laserasi k!rnea tanpa disertai tembusnya k!rnea dengan keluhan nyeri, mata berair, 7!t!7!bia. /. 0ris atau badan silier % hi7ema , irid!dialisis. ;. Lensa % subluksasi lensa mata. '. $!rpus itreus % perdarahan k!rpus itreus.
9
B. 2etina % edema makula retina, ablasi! retina, 7!t!psia, lapang pandang terganggu dan penurunan tekanan b!la mata.
B. Trauma Ta*am
&. 9rbita % kebutaan, pr!pt!sis (akibat perdarahan intra!rbital", perubahan p!sisi b!la mata. ). Palpebra % pt!sis yang permanen (jika mengenai leat!r ap!eur!sis" -. Lakrimal % gangguan sistem eksresi air mata. +. $!njungtia % r!bekan k!njungtia, perdarahan subk!njungtia. /. Sklera % pada luka yang agak besar akan terlihat jaringan uea (iris, badan silier dan k!r!id yang berwarna gelap". ;. $!rnea, iris, badan silier, lensa, k!rpus itreus % laserasi k!rnea yan g disertai penetrasi k!rnea, pr!laps jaringan iris, penurunan T09, adanya luka pada k!rnea, edema. '. $!r!id dan k!rnea % luka per7!rasi pada sklera, perdarahan k!rpus itreus dan ablasi retina.
'. Trauma K!m!a
&. Asam % $ekeruhan pada k!rnea akibat terjadi k!agulasi pr!tein epitel k!rnea ). 1asa6Alkali. a. $ebutaan b. Penggumpalan sel k!rnea atau kerat!sis c. #dema k!rnea d. lkus k!rnea e. Tekanan intra !cular akan meninggi 7. Hip!t!ni akan terjadi bila terjadi kerusakan pada badan siliar g. =embentuk jaringan parut pada kel!pak h. =ata menjadi kering karena terjadinya pembentukan jaringan parut pada kelenjar air mata i.
Pergerakan mata menjadi terbatas akibat terjadi simble7ar!n pada k!njungtia bulbi yang akan menarik b!la mata
j.
Lensa keruh diakibatkan kerusakan kapsul lensa
10
-." Pato#!s!olo(! Trauma %ata A. Trauma %eka!k 1.
Trauma tum&ul
Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang keras atau benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat mengenai mata dengan keras ataupun lambat. 3
#dema k!njunctia
11
4aringan k!njunctia yang bersi7at selaput lendir dapat menjadi kem!tik pada setiap kelainannya, demikian pula akibat trauma tumpul. 4ika kel!pak mata terpajan ke dunia luar dan k!njunctia terkena angina secara terbuka maka keadaan ini saja sudah dapat menyebabkan edema. 3
Hemat!ma subk!njunctia Terjadi akibat pecahnya pembuluh darah yang terdapat di bawah k!njunctia, seperti arteri k!njunctia dan arteri episklera. 2. Trauma Tem)us
B. Trauma k!m!a
12
1ahan kimia yang biasanya mengakibatkan kelainan pada mata adalah Asam dan 1asa atau alkali. Pengaruh bahan kimia tergantung pada pH, kecepatan dan !lume bahan yang terkena pada mata. Pr!ses perjalanan penyakit pada trauma kimia ditandai !leh ) 7ase % a.
Ease kerusakan $erusakan yang terjadi pada trauma kimia yang berat dapat diikuti !leh hal3hal sebagai berikut % &. Terjadi nekr!sis pada epitel k!rnea dan k!njunctia disertai gangguan dan !klusi pembuluh darah pada limbus. ). Hilangnya
stem cell
limbus
dapat
berdampak
pada
askularisasi
dan
k!njungtialisasi permukaan k!rnea atau menyebabkan kerusakan persisten pada epitel k!rnea dengan per7!rasi dan ulkus k!rnea -. Penetrasi
13
/. Hip!t!ni dan pthisis bulbi sangat mungkin terjadi. b. Ease penyembuhan Ease penyembuhan epitel k!rnea diikuti pr!ses3pr!ses berikut % &. Terjadi penyembuhan jaringan epitelium berupa migrasi atau pergeseran dari sel3 sel epithelial yang berasal dari stem cell limbus. ). $erusakan k!lagen str!ma akan di7ag!sit!sis !leh kerat!sitterjadi sintesis k!lagen yang baru.
1. Trauma Asam
1ahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan an!rganik, !rganic (asetat, 7!rniat", dan baha !rganic ahidrat (asetat". 4ika bahan asam terkena pada mata maka akan terjadi pengendapan ataupun penggumpalan pr!tein permukaan. 4ika k!nsentrasi bahan asam yang terpapar tidak tinggi maka tidak akan bersi7at destrukti7 seperti trauma akali. 1iasanya akan terjadi kerusakan pada bagian super7icialnya saja. Asam dipisahkan dalam ) mekanisme % 3
0!n hydr!gen % merusak permukaan !cular dengan mengubah pH
3
Ani!n % merusak dengan cara denaturasi (perubahan struktur", presipitasi
dan
k!agulasi. Asam hidr!7l!rida sama dengan alkali, asam ini secara cepat melewati membran sel. yeri l!cal yang ekstrim bisa terjadi sebagai hasil dari im!bilisasi i!n kalsium, yang berujung pada stimulasi sara7 dengan pemindahan i!n p!tassium. 8!nt!h bahan kimia asam % asam sul7at, asam sul7itm asam hidr!kl!rida, asam asetat, asam nitrat, asam kr!mat, asam hidrkl!rida, dsb. 2. Trauma Basa
Trauma basa akan memberikan akibat yang sangat gawat pada mata, alkali akan menembus dengan cepat k!rnea, bilik mata depan bahkan sampai ke retina. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran jaringan k!lagen k!rnea. 1ahan kimia alkali bersi7at
14
k!agulasi sel dan terjadi pr!ses persabunan, disertai dengan dehidrasi. alkali yang menembus b!la mata akan merusak retina sehingga menjadi buta. 8!nt!h % bahan akustik s!da dapat menembus kedalam bilik mata depan dalam waktu ' detik. Trauma basa biasanya lebih berat daripada trauma asam, karena bahan3bahan basa memiliki ) si7at yaitu hidr!7ilik dan lip!7ilik. Pada trauma basa akan terjadi penghancuran k!lagen k!rnea. 1ahan kimia basa bersi7at k!agulasi sel dna terjadi pr!ses sap!ni7ikasi (penyabunan" disertai dengan dehidrasi. Akibat sap!ni7ikasi membran sel akan mudah dipenetrasi !leh alkali lebih lanjut. =uk!p!lisakarida jaringan akan menghilang dan terjadi penggumpalan sel k!rnea atau kerat!sis, serat k!lagen k!rnea akan bengkak dan str!ma k!rnea akan mati dan dapat terjadi per7!rasi k!rnea. 1ila alkali sudah memasuki bilik mata depan maka akan terjadi gangguan 7ungsi badan siliar. 8!nt!h basa % a9H, 8a9H, am!niak, Ere!n, shamp!!, kapur gamping, semen, tiner, lem, cairan pembersih dalam rumah tangga, s!da kuat. Hi7ema % darah didalam bilik mata depan #t
% trauma tumpul yang mer!bek badan iris atau badan siliar.
$el
% sakit, penglihatan pasien sangat menurun.
Subluksasi % disl!kasi lensa #t
% putusnya
$el
% penglihatan berkurang, penglihatan d!uble dengan & mata.
-.- D!a(osa Trauma %ata
A. Aames!s
Pada trauma !kuli, hal yang dapat ditanyakan berupa%
15
a" $apan dan pr!ses terjadinya trauma b" 1enda yang mengenai mata tersebut dan bagaimana arah datangnya benda, ukuran benda serta bahan dari benda tersebut apakah terbuat dari l!gam,besi,kayu,dll c" Apakah terdapat pengurangan penglihatan dan pengurangan ini terjadi sebelum atau sesudah trauma d" Apakah trauma disertai dengan keluarnya darah atau adanya rasa nyeri pada mata e" Apakah sudah mendapat pert!l!ngan sebelumnya 7" 2iwayat glauk!ma atau pembedahan mata sebelumnya
B. Pemer!ksaa #!s!k
$eadaan umum terlebih dahulu diperiksa, karena &6- hingga G kejadian trauma mata bersamaan dengan cedera lain selain mata. ntuk itu perlu pemeriksaan neur!l!gis dan sistemik mencakup tanda3tanda ital, status mental, 7ungsi, jantung dan paru serta ekstremitas. Selanjutnya pemeriksaan mata dapat dimulai dengan%
a" =enilai ketajaman penglihatan dengan memakai snellen chart atau menghitung jari dari jarak - kaki (*,@ml" b" $el!pak mata dilihat apakah ada edema, ekim!sis, tanda cedera kimia atau luka bakar, adanya laserasi (medial, lateral, tepi kel!pak, dan kanakuli", pt!sis, benda asing yang menempel di b!la mata, serta dilihat adanya r!bekan tend!n canthus c" =arg! !rbitalis dipalpasi untuk melihat adanya de7!rmitas atau krepitasi d" 1!la =ata diperiksa dengan membuka kel!pak mata tanpa tekanan dan dilihat apakah adanya pen!nj!lan akibat hemat!m retr!bulber serta penekanan bagian p!steri!r dan in7eri!r akibat 7raktur !rbita dan nilai gerakan n!rmal b!la mata. e" Pupil % bentuk, ukuran, reaksi terhadap rangsang cahaya 7" $!rnea % luka, abrasi, benda asing dan dapat dilakukan dengan tes 7lu!resensi g" $!njungtia % ekim!sis, e7isema subk!njungtia, perdarahan subk!njungtia dan benda asing h" 8amera 9kuli Anteri!r % adanya hi7ema, kedalaman camera anteri!r i" 0ris % bentuk, reakti7 terhadap cahaya atau tidak, apakah terdapat irid!dialisis, irid!d!nesis j" Lensa % apakah ada pergeseran lensa ke anteri!r, disl!kasi parsial dengan pergeseran ke camera p!steri!r dan disl!kasi ke dalam itre!us k" 5itre!us % transparan atau tidak, benda asing dan perdarahan
16
l" 2etina % Perdarahan. Adanya r!bekan atau ablasi! retina
'. Pemer!ksaa &eu*a(
&. ). -. +.
Slit Lamp % untuk melihat kedalaman cedera di segmen anteri!r b!la mata Test Elu!resin% digunakan untuk mewarnai k!rnea sehingga cedera kelihatan jelas T!n!metri% untuk mengetahui tekanan b!la mata Pemeriksaan 7undus yang di dilatasikan dengan !7talm!sk!p indirek untuk
mengetahui adanya benda asing intra!kuler /. Test Siedel dilakukan untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari mata. Dan jika terdapat pengeluaran cairan air mata maka akn terlihat perubahan warna strip ;. '. B. @.
akibat perubahan pH. Pemeriksaan 8T3Scan dan S> untuk mengetahui p!sisi benda asing #lectr!retin!graphy (#2>" untuk mengetahui ada tidaknya degenerasi pada retina. Pemeriksaan radi!l!gi dapat digunakan untuk melihat adanya benda asing. Pemeriksaan Lab!rat!rium, seperti %. SDP, leuk!sit, kultur, kemungkinan adanya in7eksi sekunder.
-. Peatalaksaaa Trauma %ata 1. Trauma %eka!k a. Trauma tum&ul
-
Hemat!ma palpebra. Pada hemat!ma palpebra yang dini dapat diberikan k!mpres dingin untuk menghentikan perdarahan dan menghilangkan rasa sakit. 1ila telah lama, untuk memudahkan abs!rpsi darah dapat dilakukan k!mpres hangat pada kel!pak mata.
-
#dema
k!njungtia.
Dapat
diberikan
dek!ngestan
untuk
mencegah
pembendungan cairan di dalam selaput lendir k!njungtia.
-
Hemat!ma subk!njungtia. Peng!batan hemat!ma subkinjungtia adalah dengan k!mpres hangat. Perdarahan subk!njungtia akan hilang atau diabs!rpsi dalam &3 ) minggu tanpa di!bati
-
#dema k!rnea Dapat diberikan % &. Larutan hipert!nik seperti a8l /? ). Aseta
-
#r!si k!rnea
17
Tindakan yang dapat dilakukan % &. Anestesi t!pikal untuk memeriksa tajam penglihatan dan menghilangkan rasa sakit ). Antibi!tik spektrum luas -. Sikl!plegik aksi pendek karena terjadinya spasme siliar +. =ata pasien dibebat tekan selama )+ jam
-
0rid!plegia. Pasien yang mengalami irid!plegia sebaiknya diberi istirahat untuk mencegah kelelahan s7ingter dan pemberian r!baransia.
-
0rid!dialisis. Pasien sebaiknya dirujuk untuk dilakukan pembedahan dengan melakukan rep!sisi pangkal iris yang terlepas.
-
Hi7ema Tindakan yang dapat dilakukan % &. 1ed rest dengan sudut -* pada bagian kepala. ). Diberi k!agulasi -. =ata ditutup 1ila tanda hi7ema tidak berkurang setelah / hari dengan tindakan diatas, maka pasien dirujuk untuk dilakukan tindakan pembedahan (parasentesis". 0ndikasi parasentesis % &. 0mbibisi k!rnea ). >lauk!ma sekunder -. Hi7ema penuh dan berwarna hitam +. Setelah / hari gejala hi7ema tidak berkurang
-
Subluksasi lensa Tindakan yang dapat dilakukan adalah % &. ). -. +.
$!mpres dingin dan istirahat $!reksi isus Diberikan ster!id t!pikal dan sistemik 1ila dijumpai glauk!ma atau katarak,
maka
dilakukan
tindakan
pembedahan
-
Subluksasi lensa. Pada luksasi lensa anteri!r sebaiknya pasien secepatnya dikirim pada d!kter mata untuk dikeluarkan lensanya dengan terlabih dahulu diberikan aseta
18
Apabila muncul penyulit seperti glauk!ma 7ak!litik, maka secepatnya dilakukan ekstraksi lensa.
-
$atarak trauma. Peng!batan katarak traumatic tergantung pada saat terjadinya. 1ila terjadinya pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan kemungkinan terjadi ambli!pia. ntuk mencegah terjadi ambli!pia dapat dipasang lensa intra !kular. Harus diberikan antibi!tik sistemik dan t!pikal serta k!rtik!ster!id t!pikal dalam beberapa hari untuk memperkecil kemungkinan in7eksi dan ueitis. Atr!pin sul7at &?, & tetes - kali sehari, dianjurkan untuk menjaga pupil tetap berdilatasi dan untuk mencegah pembentukan sinekia p!steri!r. $atarak dapat dikeluarkan setelah peradangan mereda. Apabila terjadi glauk!ma selama peri!de menuggu, bedah katarak jangan ditunda walaupun masih terdapat peradangan.
-
Ablasi retina. Pasien dengan ablasi retina sebaiknya segera dirawat untuk dilakukan pembedahan.
-
Aulsi papil sara7 !ptik. 2ujuk ke d!kter spesialis untuk dilakukan penilaian
-
kelainan 7ungsi retina dan sara7 !ptik. 9ptik neur!pati traumatik. Peng!batannya adalah dengan merawat pasien pada waktu akut dengan memberikan ster!id. 1ila penglihatan memburuk setelah ster!id maka perlu dipertimbangkan untuk pembedahan.
). Trauma Tem)usTa*am
$eadaan trauma tembus pada mata merupakan hal yang gawat dan harus segera mendapatkan perawatan khusus karena dapat menimbulkan bahaya % &.
0n7eksi
).
Sider!sis
-.
$alk!sis
+.
97talmia simpatika
1ila terdapat benda asing dalam b!la mata, maka dilakukan tindakan untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada penderita dapat diberikan % &.
Anastesi t!pikal seperti pant!kain atau lid!kain
).
Antibi!tik spektrum luas, seperti >aramycin &3; mg6cc dalam a8l untuk irigasi luka
-.
Analgesik dan sedati7 kalau diperlukan
19
+.
Tutup mata yang terkena trauma dengan perban
/.
Dapat dilakukan pembedahan pada luka yang terbuka
2. Trauma K!m!a a. Trauma )asaalkal! Peng!batan % &. Dilakukan irigasi dengan air selama -* menit sebanyak )*** ml ). ntuk mengetahui telah terjadi netralisasi dapat diperiksa dengan kertas lakmus
-. +. /. ;. '.
(pH n!rmal air mata ',-" 1ila penyebabnya adalah 8a(9H"), dapat diberi #DTA Diberi antibi!tic dan dilakukan debridement untuk mencegah in7eksi Diberi sikl!plegik karena terdapat iritis dan sineka p!steri!r 1eta bl!ker dan diam!J untuk mengatasi glauc!ma yang terjadi Ster!id diberikan untuk menekan radang dan kerusakan jaringan k!rnea dan
k!njungtia. Ster!id t!pikal diberikan ' hari pertama pasca trauma B. $!lagenase inhibit!r seperti sistein diberikan untuk menghalangi
e7ek
k!lagenase. Diberikan & minggu setelah trauma. @. 1ebat6 erban mata &*. Diberikan air mata buatan &&. $erat!plasti dilakukan bila kekeruhan k!rnea sangat mengganggu penglihatan ).
".
Trauma asam Peng!batan % &. 0rigasi segera menggunakan garam 7isi!l!gis atau air ). $!ntr!l pH air mata untuk melihat apakah sudah n!rmal ". Pertimbangkan peng!batan sama dengan peng!batan yang diberikan pada trauma
alkali. Trauma Rad!as! a. Trauma sinar in7ra merah. Tidak ada peng!batan terhadap akibat buruk yang sudah terjadi kecuali mencegah sinar in7ramerah terkena mata. Ster!id sistemik dan l!cal diberikan untuk mencegah terbentuknya jaringan parut pada macula atau untuk mengurangi gejala radang. b. Trauma sinar ultrai!let. Dapat diberikan sikl!plegia, antibi!tik l!kal, analgesik dan mata ditutup selama )3- hari. 1iasanya sembuh setelah +B jam. c. Trauma Sinar dan Sinar Teri!nisasi. Pada trauma ini dapat diberikan antibi!tik t!pikal dengan ster!id - kali sehari dan sikl!plegik satu kali sehari. 1ila terjadi simble7ar!n pada k!njunctia dilakukan tindakan pembedahan.
-.3 Kom&l!kas! da Pro(os!s a. Kom&l!kas! >luk!ma
20
>luk!ma adalah penyakit mata dimana tekanan cairan dalam b!la mata menjadi terlalu tnggi sehingga merusak sara7 !ptic yang membawa sinyal penglihatan dari
mata ke !tak $erusakan retina #nd!phthalmitis =erupakan in7eksi dalam mata yang disebabkan !leh !rganisme yang beredar
melalui aliran darah kedalam mata atau telah memasuki mata melalui luka. $atarak $atarak adalah kekeruhan yang terjadi pada sebagian atau seluruh bagian lensa
mata. 97talmia simpatica =erupakan peradangan pada jaringan uea yang terjadi akibat trauma tembus sampai ke traktus uea.
). Pro(os!s Trauma min!r mata akan sembuh dengan baik dan jarang terjadi sekuele. • Trauma tembus mata sering dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan •
•
mungkin membutuhkan pembedahan ekstensi7. 2etensi jangka panjang dari benda asing berupa besi dapat merusak 7ungsi retina dengan menghasilkan radikal bebas. Trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan penglihatan berat jangka
•
panjang dan rasa tidak enak pada mata. Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat diterapi jika terjadi lubang retina pada 7!ea. Penglihatan juga akan terganggu jika k!r!id pada makula rusak. Dalam jangka panjang timbul glauk!ma sekunder pada mata beberpa tahun setelah cedera awal jika jalinan trabekula mengalami kerusakan.
21
BAB KESI%PULAN AKHIR 9S Laki3 laki -* dengan keluhan mata kanan berdarah terkena ledakan aki m!bil dan hasil pemeriksaan yang didapat isus &6-**, palpebra in7eri!r ruptur & cm sebelah lateral kantus medius, k!njungtia bulbi chem!sis, k!rnea edema dan pucat di )6- luar limbus, hi7ema &6 bawah 89A, lensa subluksasi ke 89A, 7undus gelap, T09 3, pasien tidak dapat melirik ke atas. 9s mengalami trauma tumpul dan trauma kimia asam pada mata. Tindakan yang diberikan pada !s yaitu % a. 0rigasi segera menggunakan garam 7isi!l!gis atau air, sembari melakukan anamnesis jika memungkinkan. Lalu k!ntr!l pH air mata untuk melihat apakah sudah n!rmal b. Lakukan pemeriksaan 7isik pada keseluruhan bagian mata untuk mendapatkan diagn!sa awal c. ntuk mendapatkan diagn!sa pasti lakukan pemeriksaan penunjang berupa 8T Scan dan t!n!metri d. Tatalaksana selanjutnya dapat dilakukan
-
Hi7ema % 1ed rest dengan sudut -* pada bagian kepala, Diberi k!agulasi, =ata ditutup
-
2ujuk ke spesialis mata untuk penanganan lebih lanjut
22
DA4TAR PUSTAKA
0lyas S, )*&-. 0lmu Penyakit =ata. Eakultas $ed!kteran 0. 4akarta. );+3)B* •
Advance Trauma Life Support for Doctor !i"#t# !dition$2008
•
0lyas H.S, Kulianti S.2. 0lmu Penyakit =ata #disi +. 4akarta% E$0. )*&-. Hal.);-3B*
•
0lyas H.S. $edaruratan Dalam 0lmu Penyakit =ata. 4akarta% E$0. )**@. Hal.)@3-;
•
Ariesti
A.
Trauma
$imia
rep!sit!ry.unand.ac.id6&B+&/6kuliah?
Pada
=ata
Aailable
)*trauma?)*kimia.pptJ.(Accesed
7r!m% &B
!ember )*&+".p.&3&@. •
#ttp%&&'a'ana(#'ar$)*e$+ordpre$com&2009&10&trauma,tumpu*,o(u*i,)*e ,of,drmed$pdf
•
#ttp%&&+++$academia$edu&4962733&TA./A,/ATA,!L,3,16A
23