Tugas TK 2223 – Mikrobiologi Industri
Trichoderma reesei merupakan salah satu fungi mesofilik mesofilik dan berfilamen berfilamen yang Trichoderma reesei merupakan termasuk termasuk divisi divisi ascomycota . Spesi Spesies es fungi fungi ini merup merupak akan an suatu suatu anam anamor orph ph dari dari fungi Hypocrea jecorina (Wikipedia ). Trichod Trichoderm erma a reesei reesei memi memili liki ki kemam kemampu puan an mensek mensekres resii berb berbag agai ai enzim enzim dala dalam m jumlah besar, dan beberapa enzim yang mampu disekresikannya memiliki kegunaan yang sangat potensial di dunia industri seperti enzim selulase , enzim xilanase dan enzim enzim kitinase kitinase.. Klasifi Klasifikasi kasi secara secara ilmiah ilmiah dari Trichoderma reesei ialah sebagai berikut : Kingdom (Fungi (Fungi)) Divisi (Ascomicota Ascomicota)) Subdivisi (Pezizomycotina Pezizomycotina)) Kelas (Sordariomycetes Sordariomycetes)) Ordo (Hypocreales Hypocreales)) Family (Hypocreaceae Hypocreaceae)) Genus (Trichoderma) Spesies (Trichoderma reesei) . Trichoderma reesei dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual . Seperti umumnya ascomycota, Trichoderma dapat berko berkonj njug ugas asii serta serta membe membent ntuk uk askos askospo pora ra sebag sebagai ai cara cara repro reprodu duksi ksi reesei dapat seksualnya. Secara aseksual, fungi ini bereproduksi dengan budding dan membentuk konidia (Trisni , 2000 ).
MORFOLOGI , HABITAT & IDENTIFIKASI
Secara Secara umum, umum, Trichoderma berupa berupa fungi fungi multisel multiselule ulerr yang yang mampu mampu Trichoderma reesei membentuk tubuh buah (askokarp). Miselium terdiri dari hifa yang bersekat (asenositik ) dan dan berin berinti ti bany banyak. ak. Bersif Bersifat at sapro saprofi fitt , dapat dapat bersi bersimb mbio iosi sis s deng dengan an ak akar ar tanam tanaman an . Trichoderma reesei dapat ditemukan di habitat alaminya seperti di tanah hutan , tanah pertani pertanian an , maupun maupun substrat substrat berkayu berkayu (Xiong (Xiong , 2004). 2004). Identifi Identifikasi kasi Trichoderma reesei dilakukan dengan mengamati Growing Zone dan Radial Furrows pada media laktosa . Selain itu juga membandingkan sifat khas dan morfologi yang secara lengkap dibahas pada buku identifikasi dari Domsch , et.al tahun 1980 (Xiong , 2004) KULTIVASI
Metode kultivasi yang diterapkan pada Trichoderma reesei dititikberatkan pada tujuan hasil produksi enzim-enzim berguna yang mampu disekresikan oleh Trichoderma reesei. Produksi enzim pada Trichoderma reesei dipengaruhi 3 faktor yaitu substrat , pH , dan temperature.
Substrat Substrat / media media yang digunakan digunakan berupa berupa campura campuran n sumber sumber karbon karbon dan nitrogen nitrogen dengan dengan komposi komposis s tertentu tertentu.. Sebagai Sebagai sumber sumber karbon karbon dapat dapat digunaka digunakan n material berselulosa ataupun senyawa gula seperti laktosa dan D-Xilosa. Sebagai sumbe sumberr nitro nitrogen gen sanga sangatt dianju dianjurka rkan n untuk untuk meng menggu guna nakan kan ammo ammoniu nium m sulfat sulfat.. Komposisi optimal dapat dihasilkan melalui pencampuran 30 g/l laktosa + 5 g/l ammo ammoniu nium m sulfat sulfat.. Re Renta ntang ng pH antar antara a 4,0 4,0 – 7,0 . pH 4,0 merup merupaka akan n ko kond ndisi isi optimal untuk produksi dominan berupa enzim selulase , sedangkan pH 7,0 untuk Tatang Arind Pradibta - 13010085
Tugas TK 2223 – Mikrobiologi Industri
produksi dominan enzim xilanase. Temperatur kultivasi diusahakan konstan pada 28oC , karena pada temperature ini merupakan temperature optimal pertumbuhan Trichoderma reesei. Bila lebih dari 28-38 oC , pertumbuhan akan terganggu , namun yield produksi enzim xilanase akan lebih tinggi (Xiong,2004). UPAYA PEMULIAAN
Karena kemampuannya mensekresi selulase , xilanase dan kitinase (enzim-enzim yang berguna dalam bidang industi dan pertanian) , seluruh genom Trichoderma reesei telah disekuensikan dan banyak dikembangkan melalui rekayasa materi genetiknya. Dari hasil rekayasa tersebut , terciptalah berbagai strain / mutan ungulan seperi mutan RU C-30 dan QM9414 . RU C-30 (Rut series , Rutgers University, USA )merupakan hasil pengembangan dari genom QM6a (genom Trichoderma reesei alami / liar) yang memiliki keunggulan dalam produksi protein (termasuk enzim) hingga 100 g /l . Sedangkan mutan QM9414 merupakan hasil pengambangan dari genom QM6a yang dikembangkan menjadi genom QM9123 lalu di kembangkan lanjut menjadi genom QM9414. Strain / genom QM9414 ini memiliki keunggulan dalam memproduksi enzim Xilanase dalam jumlah banyak (Xiong , 2004). POTENSI INDUSTRI
Kemapuan Trichoderma reesei dalam mensekresi enzim
selulase
, xilanase dan kitinase
sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagai penyediaan bahan baku bioetanol, penyamakan kulit, biopulping, biobleaching, terapeutik.
industri makanan, dan industri obat
Selulase
- Dalam industri tekstil , selulase digunakan untuk membuat hasil cucian atau tekstil menjadi lebih kinclong. Selulase digunakan antara lain dalam industri jins, untuk membuat jins dengan efek stone wash (seolah dicuci dengan dipukulkan pada batu), atau jins denim lembut . Selulase juga berfungsi sebagai perawat warna tekstil dan biobleaching menggantikan fungsi Klor yang biasa di manfaatkan pada industri detregen. Selain itu , selulase juga merupakan enzim yang sangat penting untuk penyediaan bahan baku bioetanol dari limbah pertanian maupun serat nabati lainnya (Titania , 2002 ). Xilanase - Dalam industri makanan, enzim xilanase sangat diperlukan untuk merombak
xilan (salah satu komponen penyusun hemiselulosa) menjadi xilosa. Xilosa merupakan jenis gula rendah kalori dan menjadi bahan baku produksi xilitol. Banyak sekali kegunaan xilitol , seperti sebagai gula pengganti bagi penderita diabetes mellitus , komponen campuran pasta gigi untuk menghambat pertumbuhan bakteri dan karang gigi , dan pemanis utama pada permen karet (Ahmad , 2001). Kitinase -
Enzim ini digunakan untuk merombak kitin menjadi senyawa turunannya seperti produk farmasi untuk kosmetik , suplemen makanan, dan penjernihan air. Penggunaan kitinase untuk produksi turunan kitin merupakan Tatang Arind Pradibta - 13010085
Tugas TK 2223 – Mikrobiologi Industri
usaha untuk menekan penggunaan asam kuat HCl yang umum digunakan dalam proses produksi turunan kitin konvensional. Selain itu , dapat juga digunakan sebagai biokontrol pada tanaman karena mampu mengurai kitin pada dinding sel jamur pathogen. ( Titania, 2002) Referensi :
http://en.wikipedia.org/wiki/Trichoderma_reesei (diakases 5 Maret 2012, jam 6.15)
Makalah Sains, “Produksi Xilitol oleh Khamir Penghasil enzim Xylose Reductase “oleh Ahmad Faisal
Titania Nugroho.T, Bioteknologi Fungi Biokontrol dan Pengembangannya.. 2002 Xiong H, von Weymarn N, Leisola M. Producftion and Characterization of Trichorderma reesei and Thermomyces lanuginosus xilanases.. 2004
Tatang Arind Pradibta - 13010085