TUGAS 2 FISIKA BANGUNAN ANALISA TATA PENCAHAYAAN CAFÉ MR. SUPREK DI RUNGKUT
Oleh : NANDA MITA N.H.
155101000
RAHMAN AKBAR S. SE"ILA RASYIDAH
155101000! 1551010010
ACHMAD HERMANTO FEBRI A#I P.
155101001! 155101001$
BAHR BAHRUM UMSY SYAH AH BILA BILA S. S. 1551 155101 0100 002$ 2$
FAKUTLAS ARSITEKTUR DAN DESAIN ARSITEKTUR UNI"ERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL %"ETERAN& #A'A TIMUR
201( RINGKASAN PENGETAHUAN DASAR I
SEJARA JARAH H SU SUMBE MBER CAHA CAHAY YA Pada sebgaian besar sejarah manusia, aktivitas yang memerlukan cahaya yang baik dilakukan saat adanya cahaya alami. Hal ini merupakan kenyataan tidak tidak hany hanya a dise disebab babka kan n oleh oleh buruk burukny nya a sumb sumber er cahay cahaya a yang yang ada, ada, teta tetapi pi disebabkan oleh mahalnya sumber tersebut. Lampu minyak dan lilin merupakan sumber cahaya saat itu, sangatlah mahal. Pada abad ke-18 dan awal abad ke-1, industry ikan paus sebagian besar digunak digunakan an untuk untuk menyupl menyuplai ai minyak minyak dan lilin lilin untuk untuk kebutu kebutuhan han pencah pencahaya ayaan. an. Pada abad ke-1 ketika minyak tanah, di ambil dari petroleum, menjadi minyak minyak pilihan. !as batubara menjadi sumber cahaya penting pada abad ke-1. "ahaya dari batu bara tidak lebih baik disbanding lampu minyak, smapai di temukan saturasi mineral pada tahun 188#-an. $i mana terdapat perkembangan besar baik baik pada pada kual kualit itas as maup maupun un kuan kuanti tita tas s caha cahay ya gas. gas. %are %arena na caha cahay ya gas gas menghas menghasilk ilkan an tingka tingkatt panas panas tingg tinggii dan polusi polusi udara, udara, maka digant digantika ikan n oleh oleh pencahayaan buatan tenaga listrik &cahaya elektrikal' pada awal abad ke-(# . )homas )homas *dison *dison tidak tidak menemu menemukan kan ide lampu lampu pijar pijar elektr elektrika ikal, l, tetapi tetapi ia adalah orang pertama yang membuatnya menjadi praktis sekitar tahun 188#-an. +a juga mengembangkan generator elektrikal yang eisien dan sistem distribusi tanpa membuat membuat lampu listrik listrik kurang berguna. berguna. alaupun alaupun perkembangan perkembangan utama menjadikan lampu pijar sebagai sumber cahaya yang baik untuk iluminasi umum, perke perkemb mban anga gan n lamp lampu u electric mulai tidak tidak lagi lagi diguna digunakan. kan. Lampu electric discharge discharge mulai pertama pada kategori ini adalah lampu luorescent, pertama kali di perkenalkan pada akhir tahun 1#.
II
SUMB SUMBE ER-SU R-SUMB MBE ER CAHA CAHAY YA !amb !ambar ar rel relativ ative e
dari dari
ters terseb ebut ut berb berbag agai ai
menu menunj njuk ukka kan n sumb sumber er
caha cahay ya
eis eisie iens nsii deng dengan an
memberi nilai lumen yang dihasilkan untuk tiap watt
201( RINGKASAN PENGETAHUAN DASAR I
SEJARA JARAH H SU SUMBE MBER CAHA CAHAY YA Pada sebgaian besar sejarah manusia, aktivitas yang memerlukan cahaya yang baik dilakukan saat adanya cahaya alami. Hal ini merupakan kenyataan tidak tidak hany hanya a dise disebab babka kan n oleh oleh buruk burukny nya a sumb sumber er cahay cahaya a yang yang ada, ada, teta tetapi pi disebabkan oleh mahalnya sumber tersebut. Lampu minyak dan lilin merupakan sumber cahaya saat itu, sangatlah mahal. Pada abad ke-18 dan awal abad ke-1, industry ikan paus sebagian besar digunak digunakan an untuk untuk menyupl menyuplai ai minyak minyak dan lilin lilin untuk untuk kebutu kebutuhan han pencah pencahaya ayaan. an. Pada abad ke-1 ketika minyak tanah, di ambil dari petroleum, menjadi minyak minyak pilihan. !as batubara menjadi sumber cahaya penting pada abad ke-1. "ahaya dari batu bara tidak lebih baik disbanding lampu minyak, smapai di temukan saturasi mineral pada tahun 188#-an. $i mana terdapat perkembangan besar baik baik pada pada kual kualit itas as maup maupun un kuan kuanti tita tas s caha cahay ya gas. gas. %are %arena na caha cahay ya gas gas menghas menghasilk ilkan an tingka tingkatt panas panas tingg tinggii dan polusi polusi udara, udara, maka digant digantika ikan n oleh oleh pencahayaan buatan tenaga listrik &cahaya elektrikal' pada awal abad ke-(# . )homas )homas *dison *dison tidak tidak menemu menemukan kan ide lampu lampu pijar pijar elektr elektrika ikal, l, tetapi tetapi ia adalah orang pertama yang membuatnya menjadi praktis sekitar tahun 188#-an. +a juga mengembangkan generator elektrikal yang eisien dan sistem distribusi tanpa membuat membuat lampu listrik listrik kurang berguna. berguna. alaupun alaupun perkembangan perkembangan utama menjadikan lampu pijar sebagai sumber cahaya yang baik untuk iluminasi umum, perke perkemb mban anga gan n lamp lampu u electric mulai tidak tidak lagi lagi diguna digunakan. kan. Lampu electric discharge discharge mulai pertama pada kategori ini adalah lampu luorescent, pertama kali di perkenalkan pada akhir tahun 1#.
II
SUMB SUMBE ER-SU R-SUMB MBE ER CAHA CAHAY YA !amb !ambar ar rel relativ ative e
dari dari
ters terseb ebut ut berb berbag agai ai
menu menunj njuk ukka kan n sumb sumber er
caha cahay ya
eis eisie iens nsii deng dengan an
memberi nilai lumen yang dihasilkan untuk tiap watt
listri listrik k yang yang digunak digunakan. an. /asio /asio spesi spesiik ik lumens ini diseb disebut ut efficacy . lumens per watt ini !ambar tersebut memperlihatkan bahwa walaupun lampu pijar modern memiliki perkembangan besar dibandingkan dengan sumber cahaya sebelumnya, namun masih tidak eisien jika dibandingkan dengan lampu discharge seperyi lampu luorescent, metal-halide, dan sodium bertekanan tinggi. *icacy tiap-tiap jenis lampu ditunjukkan dalam sebuah range karena eicacy merupakan ungsi dari bebera beberapa pa act actor or,, term termas asuk uk keku kekuat atan an daya. daya. Lamp Lampu u berda berdaya ya ting tinggi gi memi memili liki ki eica eicacy cy yang yang lebih lebih besar besar diband dibandingk ingkan an dengan dengan yang yang rendah rendah.. Penyebar Penyebaran an spectral juga mempengaruhi eicacy lampu. 0ecara teoriris, eicacy maksimum adalah ketika 1## persen dari energi listrik diubah menjadi cahaya. ntuk cahaya kuning-hijau monokromatik, sekitar 28# lumens3 lumens3wat watt, t, sement sementara ara cahaya cahaya putih putih hanya hanya sebesar sebesar (## lumens lumens3wa 3watt. tt. Perbeda Perbedaan an ini muncul muncul karena karena tingkat tingkat sensit sensitivi ivitas tas mata mata manusi manusia a tidak tidak sama terhad terhadapap apap semua semua warna. warna. 4adi 4adi ketika ketika perorma perorma warna warna menjad menjadii pentin penting, g, kita kita harus menerima eicacy yang lebih rendah dari cahaya putih. Lampu pijar modern hanya mengubah 5 persen energy listrik menjadi cahaya6 persen lainnya perlahan berubah menjadi panas. alaupun lampu luorescent luorescent memiliki memiliki perkembangan perkembangan lebih besar, besar, namun hanya mengubah (( persen energy listriknya menjadi cahaya. +ncandescent lighting menggunakan sejumlah besar energi listrik untuk beban 7" dalam bangunan. Pencahayaan alami memiliki eicacy yang lebih tinggi disbanding setiap sumber cahaya elektrikal putih, dan tidak dipungut biaya. 4adi, cahaya elektikal elektikal harus digunakan sebagai suplemen cahaya alami kapan pun memungkinkan. 7 Lampu Pijar &+ncandescent Lamps' Pada Pada lamp lampu u pija pijarr, caha cahay ya diha dihasi silk lkan an oleh oleh pema pemana nasa san n ila ilame men n tungst tungstenny ennya a secara secara elektr elektris. is. 0emaki 0emakin n panas panas ilame ilamenny nnya, a, semaki semakin n besar besar cahaya yang dihasilkan dan semakin semakin tinggi suhu warnanya. 0emakin panas ilamennya, semakin besar cahaya yang dihasilkan dan semakin tinggi suhu warnanya. 0ayangnya, umur lampu menjadi berkurang. !ambar di bawah menunjukkan hubungan antara voltase3tegangan, lumens, dan umur lampu. 7gar lampu berumur lebih panjang, cahaya keluar dan eicacynya dikurangi. $engan demikian lampu pijar jarang yang bersiat ekonomis. /ata-
rata umur lampu pijar sekitar 1.### jam, sementara yang berumur panjang tahan tahan samp sampai ai .## .### # jam. jam. Panj Panjan ang g umur umur lamp lampu u masi masih h sanga sangatt jauh jauh jika jika dibandi dibandingka ngkan n pada pada 1#.### 1#.### jam umur lampu lampu luores luorescen centt dan (#.### (#.### jam lampu H+$ &halogen'. Penguapan &evaporasi' tungsten menyebabkan lampu menghitam dan mati. mati. *vapora *vaporasi si ilam ilament ent dapat dapat dikuran dikurangi gi dengan dengan menamb menambahka ahkan n elemen elemen halogen ke dalam gas pada lampu. 4enis lampu pijar ini dapat dioperasikan pada suhu yang lebih tinggi tanpa mengurangi umur lampu. ariasi lampu pijar ini dikenal sebagai tungsten halogen atau quartz iodine lamp. %aren %arena a inte intens nsit itas as cahay cahaya a dan dan ukura ukuranny nnya a yang yang kecil kecil,, maka maka lebi lebih h populer digunakan sebagai lampu depan mobil, lampu proyektor, dan lampu sorot untuk aksen pencahayaan. Lampu relector ellipsoidal &*/ Lamp' merupakan yang terbaik karena sorot sorotan an sina sinarny rnya a ter terok okus us pada pada buka bukaan an sehi sehing ngga ga bany banyak ak cahay cahaya a yang yang keluar. Lampu tegangan rendah &9,9 volt atau 1( volt' memiliki ilamen lebih kecil dari pada lampu 1(# volt sehingga lebih banyak titik sumber cahay disbanding lampu biasa. Lmapu tersebut dapat menghasilkan sorotan sinar sesempit 9 derajat, sedangkan lampu 1(# volt menghasilkan sorotan sinar sekitar (# derajat atau lebih. Lampu tegangan rendah sangat cocok untuk aksen pencahayaan. pencahayaan. :ereka dapat menghemat menghemat energi dengan baik, karena dengan sorotan sinar yang sempit, akan dihasilkan lebih banyak cahaya pada target dan sedikit cahaya yang terbuang pada area sekitarnya. %ualit %ualitas as render rendering ing warna warna lampu lampu pijar pijar sangat sangat baik. baik. 0epert 0epertii cahaya cahaya alami, lampu pijar menghasilkan spectrum teru menerus, tetapi tidak seperti cahaya cahaya alami, alami, spektru spektrum m warnany warnanya a didomi didominasi nasi oleh oleh merah merah dan orange orange.. Lampu pijar cocok untuk cahaya aksen sebuah area atau objek kecil, seperti display display retail retail,, sculpt sculpture, ure, dan lukisan lukisan.. Lampu Lampu pijar pijar juga juga cocok cocok diguna digunakan kan keti ketika ka leve levell cahay cahaya a rend rendah ah dan dan atmo atmos sir ir hang hangat at diin diingi ginka nkan, n, sepert sepertii di restoran, lounge, dan tempat tinggal. Lampu pijar tidak cocok pada situasi yang membutuhkan level cahaya tinggi atau menengah pada area luas. *icacy yang rendah dari lampu ini
membuat beberapa aplikasi akan sangat membuang energi dan menjadi sangat mahal.
; Lampu 0ekali Pakai &$ischarge Lamps' Perkembangan utama pada lampu elektrikal pertama kali muncul seiring dengan berkembangnya lampu luorescent dan kemudian dengan berkembangnya discharge lamp &merkuri, metal-halide, sodium bertekanan tinggi'. 0emua lampu ini didasarkan pada enomena yang dikenal dengan discharge,
yaitu
lebih
menggunakan
gas
yang
diionisasi
daripada
menggunakan ilamen solid yang menghasilkan cahaya. 0eluruh lampu discharge memerlukan alat tambahan yang disebut dengan ballast , yang pertama menangkap cahaya dengan tegangan tinggi dan
kemudian membatasi listrik sesuai dengan keperluan saat pengoperasian. ;allast merupakan bagian penting dari sistem pencahayaan discharge dan dapat menjadi sumber kebisingan jika tidak dibuat dengan baik atau dipasang dengan baik. Lampu ini digolongkan dalam tingkat kebisingan dengan tipe <7= untuk jenis yang paling tenang dan tipe <>= untuk yang paling bising. " Lampu )ipe >luorescent alaupun lampu luorescent merupakan lampu discharge pertama, namun penggunaanya masih tetap popular sampai saat ini. karena adanya kepedulian akan energi, lampu luorescent kompak dikembangkan supaya dapat langsung menggantikan lampu pijar yang kurang eisien. Lampu luorescent dapat mengurangi eek pemansan global dan lebih murah. Pada lampu luorescent, ridiasi yang dikeluarkan dari merkuri bertekanan rendah akan diionisasi. %arena sebagian besar radiasinya berupa bagian spectrum ultraviolet. $engan menggunakan berbagai macam osor, lampu luorescent dapat dirancang untuk memancarkan bermacam jenis cahaya putih. >ormulasi khusus lampu luorescent juga tersedia untuk menghasilkan colour rendition yang sangat baik. %arena ukuran isik tradisionalnya yang besar, lampu luorescent
sebelumnya hanya cocok untuk area sumber cahaya yang besar.
?eon dan Lampu %atoda $ingin ?eon dan lampu katoda dingin memiliki hubungan yang dekat dengan lampu luorescent. Lampu ini menggunakan gas neon yang menghasilkan cahaya merah, dan gas argon yang menghasilkan cahay biru. :elalui kombinasi gas, kaca berwarna, dan osor yang berbeda-beda, maka banyak kemungkinan dihasilkannya sumber cahaya yang beragam dengan bermacam warna cahaya. %edua jenis lampu tersebut tergolong mudah untuk dipudarkan cahayanya dan berumur panjang hingga (9.### jam. ?eon dan lampu katoda dingin tidak dapat menggantikan lampu luorescent untuk pencahayaan umum karena rendahnya eicacy dan sinar yang keluar. 0inar yang keluar dari lampu katoda dingin sekitar setengah dari yang dikeluarkan lampu luorescen, sementara neon mengeluarkan hanya seperenamnya, dengan panjang lampu yang sama. ?eon dan lampu katoda dingin cocok untuk aplikasi yang mmerlukan warna dan bentuk khusus.
$ Lampu )ipe High +ntensity $ischarge &:erkuri, :etalhalida, $an 0odium ;ertekanan )inggi' High intensity discharge lamps atau lampu discharge dengan intensitas
tinggi merupakan sumber cahaya paling eisien dengan bentuk dan ukurannya lebih menyerupa lampu pijar dibandingkan dengan lampu luorescent, tetapi seperti semua lampu discharge, mereka memerlukan ballast untuk bekerja. Lampu discharge berintensitas tinggi umumnya memiliki dua karakter penting lain. :ereka membutuhkan waktu beberapa menit untuk mencapai cahaya keluar maksimum dan mereka tidak akan menghilang dengan tiba-tiba apabila terdapat gangguan tegangan sementara. Lampu :erkuri 0elain eicacy-nya yang lebih rendah disbanding lampu discharge lain lampu merkuri juga memiliki color rendition yang buruk. %arena
cahaya biru hijaunya, lampu merkuri masih tetap cocok digunakan pada pencahayaan taman, tetapi selebihnya tidak digunakan. Lampu :etal-Halida "ahaya putih yang dikeluarkan lampu metal-halida rata-rata sejuk, tetapi memiliki cukup energi pada setiap bagian dalam spectrum untuk meberikan color rendition yang baik &palet warna @'. Lampu metal-halida cocok digunakan untuk pertokoan, perkantoran, sekolah, industry, dan ruang luar &ketika color rendition menjadi penting'. Lampu 0odium ;ertekanan )inggi 4ika eicacy tinggi &5#-1@# lument3watt' dan umur panjang merupakan hal terpenting, lampu sodium bertekanan tinggi & high pressure sodium3HP0' biasanya menjadi pilihan rancangan. Pencahayaan HP0 paling cocok digunakan untuk aplikasi luar, seperti jalan, area parkir, area olahraga, dan building floodlighting. HP0 cukup cocok untuk beberapa industry dan ruang pergudangan. %elompok lampu sodium bertekanan rendah juga ada. alaupun ia memilki
eicacy
tertinggi
&1#-18#
lument3watt',
cahaya
kuning
monokromatiknya tidak dapat diterima pada sebagian besar aplikasi.
III
PERBANDINGAN SUMBER CAHAYA UTAMA ntuk membantu perancang memilih sumber cahaya terbaik untuk kebutuhan mereka, table dibawah membandingkan kelompok lampu utama dengan menjabarakan keuntungan, kerugian, dan aplikasi utamanya bagi setiap kelompok. ;eberapa pertimbangan terpenting dalam memilih sistem pencahayaan adalah eek pencahayaan adalah eek pencahayaan yang diinginkan, color rendition, pemakaian energi, tingkat iluminasi, biaya perawatan, dan biaya dasar. %etika mempertimbangkan pemakaian energi dan tingkat iluminasi, eicacy
lampu &lument3watt' menjadi actor utama. 4angkauan tipikal eicacy, seperti juga dengan umur lampu, juga dapat dilihat pada tabel dibawah.
Lampu +nduksi 0elain dikenal sebagai lampu electrodeless luorescent atau bermerek dagang AL dan +"*, lampu induksi dapat berumur 1##.### jam karena tidak memiliki elektroda. Lampu tersebut juga memiliki indeks color rendition yang baik &"/+ 8#-8@' dan eicacy yang sangat baik &5#-8# lumens3watt' sebuah lampu induksi sangat ideal digunakan pada lokasi di mana penggantian lampu sangat sulit.
Lampu 0ulur
!elombang mikro diokuskan pada BuartC sphere kecil yang berisi sulur dan gas lain yang menghasilkan cahaya berkualitas tinggi dakam jumlah besar. %arena ukurannya hanya sebesar bola gol, pengendalian sorot sinar yang baik sangat dimungkinkan, dan jenis lampu ini sering digunakan dengan panduan cahaya seperti ynag dijelaskan berikut. Lampu L*$ &Light-Emitting Diodes ' L*$ dalma bentuk solid telah digunakan dalma peralatan elektronik karena
siatnya
yang
than
lama.
%arena
eicacy-nya
berkembang,
penggunaannya menjadi populer pada ruang luar seperti lampu lalu lintas, pada ruang dalam seperti tanda Exit, dan garis-garis cahaya untuk mempertegas jalur darurat. :ereka juga cocok untuk peralatan berdaya watt rendah karena eicacy-nya yang hanya sebesar # lumens3watt. )eknologi lain yang masih berhubungan dekat adalah &L*P', yang terbuat dari material semi konduktor organic, sedangkan L*$ terbuat dari material semi konduktor anorganik.
IV
PERAATAN PENCAHAYAAN (LUMINAI!" Peralatan &perangkat' pencahayaan &lighting peralatan' atau luminaire memiliki tiga ungsi utama, yaitu mendukung lampu dengan sejenis socket, menyediakan power bagi lampu, dan memodiikasi cahaya lampu sehingga mencapai pola cahaya yang diinginkan dan mengurangi silau. Luminaire dengan komponen yang dapat langsung diukur paling cocok ketika tingkat iluminasi tinggi diperlukan pada area luas atau ketika plaond an dinding memiliki aktor pemantul rendah. %ualitas cahaya peralatan langsung dapat diperbaiki melalui rancangan iDturenya. ;agian berikutnya menerangkan berbagai teknik untuk meperbaiki dan mengembangkan tipe luminaire ini.
V
ENSA! PENYEBARAN! DAN PEREDAM (#A$$L!" Pembagian cahaya dari sebuah luminaire &dalam bidang vertical' sering kali dinyatakan melalui kurva pada graik dengan koordinat yang melingkar, di
mana jarak dari pusat mewakili candle power &intensitas' pada arah tersebut. "ahaya yang diarahkan ke atas akan memantulkan plaon untuk mengurangi silau langsung dan pemantulan. "ahaya dengan sudut tinggi yang menyebabkan silau langsung dan cahaya dengan sudut rendah yang menyebabkan lapisan pemantul, sebisa mungkin dihindari. Lensa, prisma, penyebar, bales, dan pemantul semuanya digunakan pada iDture untuk mengendalikan tingkah laku cahaya yang disebarkan dari lampu.
SISTEM PENCAHAYAAN 0istem pencahayaan dapat dibagi enjadi enam tipe. $alam beberapa aplikasi, kombinasi dari beberapa sistem dasar dapat digunakan. P"n#a$a%aan Umum &G"n"'al i($)in(* Pencahayaan umum terdiri dari, ruang yang kurang lebih seragam, iDture cahaya langsung pada plaon &!br.
[email protected]'. +ni merupakan sistem yang sangat popular karena leksibilitasnya dalam mengatur dan mengatur ulang area kerja.
P"n#a$a%aan %an( Dil+kalisasi &l+#ali,"d li($)in(* Pencahayaan yang dilokalisasi ini merupakan pengaturan yang tidak seragam, dimana iDture pencahayaan dikonsentrasikan pada area kerja &!br.
[email protected]'. eisiensi yang
cukup tinggi dimungknkan karena area non kerja tidak teriluminasi dengan derajat yang sama dengan area kerja. P"n#a$a%aan Ami"n Pencahayaan ambien adalah pencahayaan tidak langsung yang dipantulkan plaond dan dinding. Hal ini merupakan penyebaran pencahayaan dengan tingkat iluminasi rendahyang sesuai untuk kegiatan visual mudah dan sirkulasi. 0ilau langsung dan lapisan pemantul dapat dihindari sepenuhnya dengan pendekatan ini. Luminaire yang menciptakan pencahyaan ambien dapat digantung pada dindinng, didukung oleh pedestal,atau menyatu dengan perabot &!br.
[email protected] c, d, dan e'
P"n#a$a%aan S")"mpa) &Task i($)in(* >leksibilitas, kualitas, dan eisiensi energy terbesar, dimungkinkan dengan pencahyaan setempat yang terkait atau terletak pada perabot &!br.
[email protected]'. silau langsung dan lapisan pemantul dapat dicegah seutuhnya ketika iDture ditempatkan dengan baik.
P"n#a$a%aan Aks"n &A##"n) i($)in(* Pencahayaan aksen digunakan saat sebuah benda atau bagian bangunan perlu ditonjolkan dengan sebuah penerangan cahaya &!br.
[email protected]'. +luminasi aksen
sebaiknya memiliki
sepuluh kali lebih tinggi disbanding dengan pencahayaan di
sekitarnya.
P"n#a$a%aan D"k+'a)i. Pada sistem pencahayaan dekorati, tidak seerti yang lainnya, lamu dan iDture dengan sendirinya merupakan objek unttuk dilihat &misalnya lampu chandelier'. SISTEM PENCAHAYAAN SUMBER-JARAK JAUH $alam sistem pencahayaan sumber jarak jauh, cahaya secara eisien dipancarkan melalui sebuah panduan cahyaya dengan enomena /)+)al pan)ulan in)"'nal01 %etika cahaya memasuki panduan cahaya pada sorot sinar yang sempit, dinding pada panduan cahaya berlalu seperti cermin yang sempurna. 0istem pencahayaan jarak jauh memiliki beberapa keuntungan, yaitu menyaring sinar ultraviolet dan energy inramerah, memindahkan sumber cahya dari area berbahaya atau terlarang, mempermudah perawatan, dan mengurangi konsumsi energy. Pipa #a$a%a terbuat dari prismatic, plastik ilm dengan sorot sinar sempit pada bagian akhirnya.
[email protected](a'. P"n#a$a%aan s"'a) +p)i# menggunkan batang plastic atau serat plastic atau kaca leksibel special, untuk memandu cahaya. 0umber cahaya sorot sinar sangat sempit diperlukan karena cahaya mask serat hamper sejajar dengan panjangnya agar terjadi pemantulan internal total &!br.
[email protected](b'.
VISUAISASI PEMBAGIAN CAHAYA ;aik
pencahayaa
elektrikal
maupun
alami,
pencahayaan
penting
untuk
mengembangkan pengertian intuiti mengenai pembagian cahaya dari berbagai macam sumber. :arilah kita pahami bagaimana iluminasi berubah dengan jarak dari berbagai macam sumber cahaya. $ari sebuah titik sumber cahaya, iluminasinya&ootcaandle' adalah berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya &!br.
[email protected]a'.Perhatikan pada gambar
[email protected]a ketika jarak ,emjadi dua kali lipat & 1 menjadi ( kaki', iluminasinya berkurang menjadi seperempat &1## menjadi (9 ootcandle, lihat kotak
[email protected]'. contohnya lampu pijar dan lampu discharge berintensitas tinggi.
!aris
sumber dengan panjang yang tidak terbatas ditunjukkan pada gambar
[email protected]b. pada kasus ini iluminasi meningkat sesuai dengan proporsi jaraknya. "ontohnya lampu luorescent panjang dapat menciptakan situasi seperti ini. Permukaan denan area tidak terbatas ditunjukkan pada gambar.
[email protected]c. pada kasus ini iluminasi tidak sejalan dengan jaraknya. "ontoh tipikal dari sumber cahaya jenis ini adalah yang dapat membagi pencahayaan tidak langsung dengan baik dalam sebuah ruang besar. +luminasi beragam sesuai dengan jarak sumbernya seperti sorot sinnar parallel dijelaskan pada gambar 1@.e. pada gambar 1@..d menggambarkan metode ini untuk sumber cahaya umum yang lurus ke bawah.perhatikan pola konsentrik lingkar isoootcandle. Pada !br.
[email protected]e, kita melihat pola yang terjadi ketika sumber yang sama tidak lurus ke bawah. Perhatikan bahwa intensitasnya lebih kecil, tetapi area iluminasinya lebih besar. +ni merupakan contoh lain konsekuensi dari hokum consine
yang telah dijelaskan pada gambar 2.9c. !ambar
[email protected]
menjelaskan
bagaimana
metode
ini
diaplikasikan pada pencahayaan luar. :etode graik yang kedua menunjukkan penyebaran cahaya yang ditumpk pada uang. !ambar
[email protected]g menunjukkan situasi yang sama seperti gambar
[email protected]d dengan potongan 7-7. sama dengan gaambar
[email protected]h yang menunjukkan potongan ;-; dari pola pada gambar
[email protected]e.
PENCAHAYAAN ARSITEKTURA P"n#a$a%aann #+2"
Pencahayaan tidak langsung pada plaon dari iDture yag terpasang menerus pada dinding disebut #+2" li($)in(
[email protected]@a'. cove menimbulkan perasaan akan luasnya ruang karena permukaan yang terang &dalam hal ini plaon' seakan-akan menjauh. P"n#a$a%aan #+.."' "oers atau kantung pada plaon dapat diluminasi dengan banyak cara. %antung yang besar sering kali memiliki cove lighting di sekitar tepi bawahnya
[email protected]@b',
yang
mmembuat mereka
serupa
dengan skylight. P"n#a$a%aan lumini+us-#"llin( Plaon luminious menyediakan area lebih besar sebagai sumber iluminasi seragam dengan memakai elemen penyebar yang digantungkan di bawah ruang lampu luorescent secara beragam &!br.
[email protected]@d'.
Iluminasi pada dindin( >iDture pencahayaan tambahan yang terdapat pada p laon atau dinding dapat meningkatkan terang pada dinding, mempertegas tekstur, atau menimbulkan aksen tertentu pada dinding. Pencahayaan arsitektural pada bentuk valance &bracket', cornice, dan panel luminious sering digunakan untuk meng-iluminasi dinding. P"n#a$a%aan 2alan#" &'a#k")* Pencahayaan valance &bracket' mengiluminasi bidang atas dan bawah pelindung dinding
[email protected]@e'. valance harus diletakkan setidaknya 1( inchi dibawah plaon untuk mencegah terang berlebih pada plaon. P"n#a$a%aan #+'ni#" &s+..i)* %etika bidang valance harus dipindahkan ke atas mendekati plaon, ia disebut cornice
[email protected]@' Louver bersilangan dapat cukup eekti dalam mencegah situasi silau langsung
[email protected]@g'
Pan"l dindin( lumini+us Panel dinding luminious harus memiliki terang permukaan sangat rendah untuk mencegah silau langsung atau rasio terang berlebih. PERA3ATAN $ua pertimbangan utama dalam perawatan sistem pencahayaan adalah umur dan akumulasi debu pada lampu dan iDturenya !ambar
[email protected] menunjukkan ahaya yang keluar sebagai ungsi waku beberapa lampu tertentu. 4ika umur lampu pendek, penggantian lampu harus mudah dilakukan. 4ika penggantiannya sulit, tipe lampu berumur panjang yang harus digunakan.
>actor pengurangan debu pada luminaire dapat digunakan untuk memilih iDture yang tepat untuk lingkungan spesiik. 4adi, akses mudah untuk membersihkan dan ErelampingF sangat penting dalam pertimbangan rancangan.
S3ITCHING DAN DIMMING /ancangan switching yang baik dapat membberi keuntungan ungsional, estetika, psikologis, dan ekonomis. 0witching membantu adanya leksibilitas penggunaan ruang, juga kreasi menarik dan beragam lingkungan pencahayaan. 0witching juga merupakan salah satu cara terbaik untuk melestarikan jumlah energy &uang' yang sederhana dengan hanya mematikan lampu yang tidak dibutuhkan. $imming &peredupan' merupakan alat lain yang sangat berguna bagi perancang. Lampu pijar paling mudah diredupkan dan tidak mahal, sedangkan kebanyakan lampu luorescent dapat diredupkan dengan biaya tertentu. ATURAN UNTUK E4ISIENSI ENERGI DAAM PERANCANGAN PENCAHAYAAN EEKTRIK $engan rancangan yang jelas dan peralatan yang eisien, pencahayaan berkuaalitas tingggi dapat dicapai dengan densitas serendah 1 watt3sB.oot. gunakan beberapa strategi berikut untuk mencapai sistem pencahayaan berkualitas tinggi dan hemat energy.
1 !unakan sebisa mungkin permukaan berwarna terang pada plaon, dinding, lantai, da perabot. ( !unakan pencahayaan local atau setempat untuk mencegah iluminasi tinggi yang tidak perlu pada bukan area kerja. !unakan pencahayaan elektrik untuk melengkapi pencahayaan alami @ !unkan level cahaya terendah yang direkomendasikan untuk pencahayaan elektrik. 9 Hati-hati dalam mengendalikan arah dari sumber cahaya untuk mencegah pemantulan. 2 !unakan lampu bereisiensi tinggi &misalnya metal-halide dan luorescent' 5 !unakan luminaire yang eisien &hindari luminaire bale hitam dan iDture tidak langsung pada area kotor' 8 !unakan seluruh potensi switching dan dimming otomatis untuk menghemat energy dan ruang.
ASPEK PERANCANGAN A T"knik P"n#a$a%aan lan(un( )enik pencahayaa ini merupakan teknik pencahayaan yang paling umum dan mudah di pahami.
%arena
teknik
pencahayaan
ini
dilakukan
secara
naluriah
dengan
meletakkan3mengarahkan ke titik yang membutuhkannya &gelap'. )eknik pencahayaan akan menimbulkan pembayangan yang kuat dan tegas. )eknik langsung ke dinding )eknik pencahayaan ini di arah langsung ke dinding, teknik pencahayaan ini di lakukan agar runga berkesan luas dan dramatis, untuk menerangi lukisan atau sekedar memamerkan material dinding. )api
mohon tidak rancu %arena teknik pencahayan
langsung ke dinding bisa menjadi pencahayaan tidak langsung bagi titik tertentu atau bidang kerja. Hal yang perlu di perhatikan pada pencahayaan langsung ke dindingG Bila in(in m"n#ip)akan p"n"'an(an l"mu) pada dindin( Hindarin pemakaian lampu yang membentuk lingkaran cahaya yang jelas dan letakkan lampu agak jauh dari dinding untuk menghindari eek lihkaran
cahaya terang &hot spot'. 4angan menyorot dinding yang mengkilap, pilih material dinding yang memantulkan cahaya tapi tidak mengkilap. Bila in(in m"n"'an(i dindin( "')"ks)u' Letakkan lampu sejauh #,(9m - #,#m dari dinding. 4arak yang terlalu dekat akan menyebabkan ceruk-ceruk berkesan terlalu dalam, sedangkan bila terlalu jauh kan menimbulkan eek datar. Bila in(in m"n#ip)akan "."k kuli) k"'an( !unakan lampu dengan sebaran cahaya kerucut. 4arak dengan dinding sekitar #,#m #,#@m. 4arak antar lampu disesuaikan dengan eek yang di inginkan. sahakan eek kulit kerang membentuk lengkungan yang teratur. P"n"'an(an un)uk lukisan a)au +5"k di dindin( Perbandingan antara penerangan objek dan dinding tidak lebih dari 9G1 dan tidak kurang dari G1. ;ila penerangan dalam ruangan sudah mencukupi, maka hanya perlu cahaya aksentuasi saja. Lampu aksen perlu di sembunyikan agar tidak terlihat oleh mata dalam posisi berdiri normal. B T"knik p"n#a$a%aan )ak lan(sun( )eknik pencahayaan tak langung memberikan cahaya lembut merata yang tan menimbulkan bayangan di bidang vertikal maupun horiContal. %arena titik sumber cahaya tidak mencolok maka pantulak yang menyilaukan pada buku dan monitor dapat di perkecil. ?amun kseragaman cahaya sering menimbulkan kesan monoton tarlebih bila dinding berwarna putih. Hal yang perlu di perhatikan pada pencahayaan langsung ke dindingG 3a'na! d")ail 'uan(an dan p"'a+) $a'us )"'dukun( +l"$ #a$a%a %an( di pili$ Un)uk lampu $in((a 677 3! 5a'ak lampu d"n(an lan(i)-lan(i) an)a'a 7!8 9 7!:m Ja'ak lumin"' da'i dindin( an)a'a 7!;< 9 7!;=m P"'mukaan lan(i)-lan(i) 5an(an da'i m")"'ila %an( m"n(kilap
Un)uk
m"n5a(a
k"samaan >a'na
maka p"n((an)ian
$a'us
s"#a'a
"'samaan dan $inda'i p"makaian lampu d"n(an >a) %an( "'"da-"da Un)uk m"n5a(a ".isi"nsi +u)pu)! lampu p"'lu di "'si$kan s"#a'a "'kala
C T"knik p"n"'an(an aks"n )eknik pencahayaan ini digunakan untuk memberikan eek khusus pada objek yang ingin di tonjolkan. P"n#a$a%aan au' ? untuk memberikan penerang lembut merata pada objek dan daerah sekitarnya. Penerangan ini akan mengurangi detail dan kesan tiga dimensional karena ketiadaan bayangan P"n#a$a%aan s+'+) ? digunakan untuk menarik pandangan kearah objek tanpa menyebabkan objek terlepas dari lingkungan sekitarnya. Perbandingan intensitas cahaya dengan lingkungan sekitanya antara (G1 hingga 2G1. ;iasanya digunakan penyorot sempit&spotlight'. P"n#a$a%aan la)a' "lakan( ? digunakan untuk menekankan material latar belakang objek dan menonjolkan siluet objek. ;iasanya digukan penyorot lebar&loodlight' yang mengarah langsung ke dinding latar belakang. D T"knik p"ma%an(an )eknik pembayangan digunakan digunakan untuk mengeksplorasi kesan tiga dimensional objek. $imana cahaya digunakan untuk memaksimalkan karakter objek yang hendak di capai. ;iasanya menggunakan lebih dari satu lampu dengan intensitas berbeda-beda agar tidak tercipta kontras yang terlalu kuat pada objek. E Kuali)as p"'mukaan 'uan( $alam perancanyan pencahayaan, kualitas permukaan &tekstur,pola,warna' harus sangat di perhatikan. %arena nantinya akan mempengaruhi suasana rung yang akan tercipta. ;eberapa hal yang perlu di pehatikanG
•
$inding berpola besa dan kontras akan berkesan sempit. 0ebaliknya dinding
•
berpola kecil dan kontras lembut akan terasa lebar. /uangan dengan warna kontras dapat membangkitkan gairah dan semangat
•
tetapi juga menyakitkan hinga menybabkan waktu terasa berjalan lambat. ;ila ruangan akan memakai warna dengan kontras rendah, pakailah satu warna
• •
dengan gradasi lembut. ;ila memakai warna kontras, pilihlah warna yang saling mendukung. arna mempengaruhi kesan ukuran dan jarak objek. arna cerah membuat objek berkesan besar dan warna gelab membuat objek berkesan kecil
4 M"m"'i k"san pada lin(kun(an "ahaya dapat di pergunakan untuk menciptakan kesan tertentu pada lingkungan. $engan beberapa cara sederhana sebagai berikutG •
• • •
• •
%esan luas dapat dicapai dengan membuat intensitas penerangan di dinding lebih tinggi dari pada pencahayaan umum ruangan. %esan jelas dapat dicapai dengan cahaya putih merata dengan intensitas tinggi. %esan santai dapat di capai dengan menghindari kesilauan. %esan pribadi dapat di capai dengan meredupkan cahaya umum dan menambahkan cahaya di titik tertentu. %esan tertekan dapat timbul di ruangan yang terlalu redup berwarna gelap. %esan menggairahkan dicapai dengan penerangan yang berubah ubah dan berkelap-kelip.
ASPEK MATEMATIS 7da dua cara menghitung penerangan yang umumnya dilakukan, yaitu yang disebut cara titik demi titik & point-by-point method ' dan lumen &lumen method). "ara pertama sangat sederhana dan digunakan untuk menghitung penerangan dari sumber cahaya yang dapat dianggap sebagai titik, misalnya penerangan sebuah lampu ke
bidang kerja atau ke lukisan di dinding. "ara ini mengabaikan actor pantulan dari permukaan sekitar. 0edang cara kedua lebih panjang dan digunakan untuk menghitung penerangan dari sumber cahaya yang berbentuk bidang, seperti fluorescent di langitlangit. Perhitungan yang sering diperlukan dalam desain pencahayaan G K@NTRAS " I &Lt - Ls' 3 Ls $engan
" I kontras &contrast), tanpa dimensi Lt I luminan pada objek bersangkutan, cd3m ( Ls I luminan permukaan sekitar objek bersangkutan, cd3m (
7tau bila yang diketahui bilangan pantul permukaanG " I &Jt - Js' 3 Js $engan
" I kontras &contrast), tanpa dimensi Jt I relektan &pantulan' objek bersangkutan, cd3m ( Js I relektan &pantulan' permukaan sekitar objek bersangkutan, cd3m (
UMINAN &KECERAHAN ATAU BRIGHTNESS* 1 Luminan Permukaan )ak )ransparan L I * . J cd3m ( $engan
L I luminan, cd3m( * I iluminan, lumen3m ( J I relektan permukaan, K
( Luminan Permukaan )ransparan L I * .) cd3m ( $engan
L I luminan, cd3m( * I iluminan, lumen3m (
) I transmittan permukaan, K
MET@DE TITIK &%&IN' '& %&IN' M!'&)" 1 :enghitung +luminasi di 0atu )ittik oleh 0atu Lampu * I +3d ( cos luD $engan
* I iluminasi, luD &lm3m (' + I arus cahaya dari sumber cahaya kea rah titik yang disinari, lm, &biasanya tertera sebagai data teknis lampu yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya' d I jarak dari lampu ke titik di bidang yang disinari, m I sudut datang sinar &dihitung antara aris tegak lurus bidang dan sinar'
Il*+,-/, leh /* ,,
;ila data lampu dari pabrik yang tersedia dalam candle, maka + dalam candle, d dalam feet dan * dalam footcandle &lumen3t('. ntuk mencari * dalam luD, kalikan hasil dengan bilangan 1#.
( :enghitung +luminasi di 0atu )itik oleh ;eberapa Lampu :enurut hokum 7bney, iluminasi dapat dijumlahkan sebagai ber ikutG *) I +1 3 d1( cos1 M +( 3 d(( cos( M +n 3 dn( cosn $engan
*)
I iluminasi total, luD &lm3m ('
+1 N +n I intensitas sumber cahaya ke arah titik yang disinari, lm, &biasanya tertera sebagai data teknis lampu yang diterbitkan oleh pabrik pembuatnya' d1 N d(I jarak dari masing-masing lampu ke titik di bidang yang disinari, m 1 N (I sudut datang sinar masing-masing lampu &dihitung antara garis tegak lurus bidang dan sinar'
Il*+,-/, leh 3e3e4 ,,
MET@DE UMEN &LUM!N M!'&) ATAU *&NAL+A,I'- M!'&) CM* "ara lumen dapat dipakai bila data teknis lampu dari pabrik pembuatnya ada. ;ila tidak ada dapat digunakan data teknis yang terdapat dalam buku-buku tentang pencahayaan buatan. EA $engan
* I penerangan rata-rata, luD O I total arus cahaya di bidang bersangkutan, lumen 7 I luas area, m(
$alam kenyataannya, menghitung penerangan tidak semudah itu. ;anyak actor yang mempengaruhi penerangan di suatu titik, antara lain distribusi intensitas cahaya luminer, eisiensi, bentuk dan ukuran ruang, pemantulan permukaan dan ketinggian lampu dari bidang kerja. ntuk itu pada rumus tadi perlu ditambahkan satu actor lagi, yaitu CU &coefficient of utilization, koeisien penggunaan ). 0ehingga rumusnya menjadi G E 1 CU A $alam perjalanan hidupnya, terang lampu akan berkurang oleh timbunan debu pada luminer dan bahkan juga menyusutnya lumen yang dikeluarkan oleh lampu. leh karena itu kita perlu menambahkan satu actor lagi pada rumus dengan 4 & light-loss factor,actor kehilangan cahaya'. /umusnya menjadi G
E 1 CU 1 4 A ntuk menghitung kuat penerangan, rumusnya menjadi G E & 1 N* 1 CU 1 4 A $engan
L I total lumen awal per luminer ? I jumlah luminer
;ila ingin menghitung jumlah luminer maka G -
Rumus ; ? I &*'&7' 3 &L'&"'&LL>'
Penghitungan " cukup panjang. Pada cara ini ruang dibagi menjadi tiga Cona, dinamai rongga langit-langit & ceiling cavity) , dan rongga ruang &room cavity ' dan rongga lantai &floor cavity). Proporsi geometris rongga langit-langit, ruang dan lantai disebut perbandingan rongga &cavity ratio). /umus -
Rumus < Perbandingan rongga I (.9 h &keliling ruang' 3 &luas ruang'
$alam literature bahasa +nggris ditulisG -
Rumus avity ratio ! (.9 h & perimeter)3&area)
7tau dalam buku lain, ""/ &eiling avity "atio), perbandingan rongga langit-langit /"/ &"oom avity "atio) , perbandingan rongga ruang >"/ loor avity "atio) , perbandingan rongga lantai
hc I tinggi rongga langit-langit hr I tinggi rongga ruang h I tinggi rongga lantai $engan demikian untuk menghitung ""/ &perbandingan rongga langit-langit' dapat mengubah rumus menjadi G ""/ I (,9 h c &perimeter'3&area' ntuk /"/ &perbandingan rongga ruang', menjadi G /"/ I (,9 h r &perimeter'3&area' ;egitu juga untuk >"/G
ntuk ruang berdenah bujur sangkar atau empat persegi panjangG -
RUMUS 6 avity ratio ! 9h&ML'3&L'
ntuk ruang berdenah bentuk LG -
RUMUS = avity ratio I 9h&ML'3&L-QR'
ntuk ruang berdenah segitigaG -
RUMUS 8 avity ratio I (,9h&7M;M"'3,9;"'
ntuk ruang berdenah lingkaranG -
RUMUS F avity ratio ! 9h3r
ntuk ruang berdenah segi enamG
-
RUMUS avity ratio I 9,52h3L Harga " sangat tergantung pada bilangan pantul permukaan. Pada umumnya
bila bilangan pantul permukaan langit-langit, ruang dan lantai semakin tinggi, nilai " juga semakin tinggi. ;ila permukaan-permukaan runag mempunyai bilangan pantul berbeda-beda maka kita terpaksa mencari bilangan pantul rata-rataG -
RUMUS : J I &J1 71 M J( 7( M N M J n 7n'3&71 M 7( M N M 7n' Langkah selanjutnya adalah mencari yang dinamakan sebagai Effective avity
"eflectance &bilangan pantul rongga eekti'. :emang pada kenyataannya bilangan
pantul rongga langit-langit dan lantai tidaklah sama dengan bilangan pantul permukaanpermukaan tersebut secara langsung. %edalaman rongga langit-langit dan lantai perlu diperhatikan. $alam buku-buku tentang pencahayaan buatan, pembaca mungkin akan menemui istilah-istilah berikutG Jcc &Effective eiling avity "eflectance) , bilangan pantul rongga langit-langit eekti. Jrc &Effective $all avity "eflectance), bilangan pantul rongga ruang eekti. PJc &Effective #loor avity "eflectance), bilangan pantul rongga lantai eekti. ntuk langit-langit yang tidak horiContal rumusnyaG -
RUMUS ;7 Jcc I Jc 7#3&7s-Jc 7s M Jc 7#'
$engan
7# I luas bukaan langit-langit 7s I luas permukaan langit-langit Jc I bilangan pantul permukaan langit-langit
0etelah menemukan ", kita perlu menghitung LL> &Light-Loss #actor, >aktor %ehilangan "ahaya'. LL> terdiri atas nonrecoverable factor dan recoverable factor . ?onrecoverble actor terdiri atasG •
AT &Luminaire %mbient &emperature) , suhu di sekitar luminer. $i atas suhu (9 °
℃
", lampu luorescent akan kehilangan cahaya 1K setiap kenaikan suhu 1 . 4ika lampu beroperasi di lingkungan normal, sesuai desain pabrik, maka
L7) I 1. Pengertian lingkungan normal sesuai arahan pabrik pembuat lampu •
tersebut. VV &'oltage 'ariation) , variasi tegangan listrik. Perubahan 1K pada tegangan listrik akan memengaruhi lumen lampu pijar hingga K. 4ika lampu dioperasikan
•
pada voltase sesuai desainnya maka I 1. SD &Luminaire (urface Depreciation), depresiasi
permukaan
luminer.
Permukaan luminer akan mengalami penurunan kualitas, seperti misalnya penutup berubah warna, relector tergores, dan sebagainya, yang akan •
memengaruhi kualitas dan kuantitas penerangan. B4 &allast #actor), actor balas. %adang balas yang digunakan dalam luminer berbeda degan yang tercantum dalam teknis. Hal ini sering menyebabkan
•
kekeliruan perhitungan. DD &Luminaire Dirt Depreciation), depresiasi cahaya akibat penimbunan kotoran pada luminer. L$$ dipengaruhi oleh tipe luminer, kondisi atmoser lingkungan dan waktu antara pembersihan luminer berkala.
Luminaire Dirt
•
RSDD &"oom (urface Dirt Deprectiation), depresiasi cahaya akibat penumpukan kotoran di permukaan ruang. Pencahayaan yang memanaatkan pemantulan akan lebih terpengaruh oleh penumpukan kotoran &debu,dll' disbanding
•
pencahayaan yang mengutamakan cahaya langsung dari lampu. D & Lamp Lumen Depreciation), aktor depresiasi lumen yang tergantung pada
•
jenis lampu dan waktu penggantannya. B@ &Lamp urnout), perkiraan jumlah lampu yang mati sebelum waktu penggantian yang direncanakan. L; I &4umlah lampu yang masih hidup' G &4umlah awal lampu yang digunakan'. ;ila lampu diganti seluruhnya secara bersamaan, L; I #,9
$ari penjelasan di atas dapat ditulisG LL> I &L7)'&'&L0$'&;>'&L$$'&/0$$'&LL$'&L;' MET@DE GABUNGAN ANTARA PENCAHAYAAN BUATAN DAN AAMI &PSAI! %!MAN!N' /U%%L!M!N'A- A'I$I+IAL LI0'IN0 IN'!I&/"
P07L+ adalah strategi untuk menggabungkan pencahayaan alami dan buatan pada suatu ruang. P07L+ mengisi bagian ruang yang tidak terjangkau oleh cahaya alami dengan menggunakan lampu. $engan demikian kita dapat memperoleh iluminasi yang
sesuai
dengan
persyaratan
kesehatan
dan
kenyamanan
tanpa
harus
memboroskan energy. )itik-titik yang semakin jauh dari jendela semakin gelap. +luminasi di titik gelap ini dapat dinaikkan dengan memasang lampu. ntuk menghitungnya dapat menggunakan metode titik ke titik.
PSALI
:*?!H+)?! %*;)H7? ;+7R7 L7:P
+nput &watt'
1##
utput &lumen'
1#.### lm
*ikasi &lumen3watt'
1## LP
1#.### lm
÷
1##
Pengoperasian &jam atau .1(# jam
9
hari3minggu
D
1(
hour'
jam3hari D 9(minggu3tahun
*nergi yang digunakan
1(.### h
1## D ,1(# jam3tahun
*nergi yang digunakan
1(kh
1(.### h
÷
1,### I
1( kh ;iaya pemakaian 3kh ;iaya
/p @##,-
pemakaian /p 1(@.8##
1(kh D /p @##,-3kh
energy3tahun
MENGHITUNG PANAS YANG DIKEUARKAN @EH AMPU H I #,2 . + watt $engan H I panas yang ditimbulkan oleh sumber cahaya, att + I daya yang diberikan kepada sumber cahaya &lampu dan balas', watt
Analisa Ta)a P"n#a$a%aan pada Ca. M'1 Sup'"k di Run(ku)! Su'aa%a
;1 PENDAHUUAN ;1; a)a' B"lakan( Pencahayan termasuk elemen penting dalam desain eksterior maupun interior. Hal tersebut berhubungan dengan ungsi cahaya sebagai penampil wujud warna, bentuk, tekstur, dan material benda-benda di sekitarnya. ;erdasarkan ungsi cahaya tersebut yang berperan penting dalam hal visual, penataan cahaya menjadi poin yang diperhatikan dalam dunia desain. "ahaya digolongkan menjadi dua menurut jenisnya yaitu cahaya alami dan buatan. %eduanya memang selalu menjadi pertimbangan bagi desainer maupun arsitek dalam merancang objeknya agar baik secara estetika maupun ungsional. Penulis memilih kae sebagai objek kajian karena kae memanaatkan ungsi dari aspek pencahayaan, terutama pada interiornya. Penulis kemudian merujuk %ae :r. 0uprek sebagai objek kajian karena, a %emudahan akses dari %ampus b Lokasi cukup strategis c Lokasi dari kae tersebut sesuai dengan kriteria kae sebagai sarana kuliner dan relaksasi. d %ae :r. 0uprek termasuk salah satu kae yang cukup terkenal di kota 0urabaya sehingga perihal tata pencahayaan sedikit banyak tentu sudah menjadi prioritas bagi pihak kae tersebut. leh karena itulah penulis memilih kae :r. 0uprek menjadi objek kajian untuk penelitian ini yang berjudul <%ajian )ata Pencahayaan pada %ae :r. 0uprek=. < Rumusan Masala$ ;erdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah yang di ajukan adalah bagaimana proses perancangan tata pencahayaan buatan pada %ae :r. 0uprek. ;1 in(kup Ka5ian ntuk menjawab rumusan masalah di atas, penulis akan mengkaji hal-hal berikutG 1. +nternsites cahaya yang diperlukan untuk kegiatan yang akan diterangi6 (. 0uasana yang dikehendaki6 . 0umber cahaya lain6 @. %ebutuhan hemat energi ;16 Tu5uan P"nulisan )ujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui proses perancangan tata pencahayaan buatan pada kae :r. 0uprek. :anaat yang dapat dipetik dari analisa ini adalah untuk mengetahui lebih jauh aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam merancang pencahayaan pada sebuah kae.
;1= M")+d+l+(i P"n"li)ian $alam penelitian ini metode yang digunakan adalah deskripti analitis. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan data yang diperoleh baik dari berbagai rujukan pustaka maupun dari lapangan kemudian dianalisis hingga pada akhirnya ditarik kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan.
<1 ANDASAN TE@RI DAN DATA APANGAN <1; D".inisi Ca$a%a "ahaya adalah energi yang terpancar. "ahaya biasanya terpancar ke semua arah dan menyebar ke area yang lebih besar ketika keluar dari sumbernya. %etika menyebar, cahaya juga berbeda intensitas menurut jarak dari sumbernya. &"hing, >rancis $.%, and ;inggeli, "orky. (#11. +nterior $esain dengan +lustrasi, (nd *dition. 4akar taG +ndeks' "ahaya adalah suatu bentuk radiasi elektromagnet yang dapat dideteksi mata manusia. "ahaya dapat merambat tanpa medium, mempunyai rekuensi antara @ D1#1@ HC sampai 5,9 1#1@ hC. Panjang gelombang cahaya antara @## nm &inramerah' sampai 5## nm &ultra ungu'. <1< P"n("l+mp+kan Ca$a%a Pencahayaan ada ( jenis yakni pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami umumnya dibagi duaG (unlight G yaitu cahaya matahari langsung, umumnya memiliki intensitas yang tinggi dan sudut penyebaran cahaya yang sempit. "ahaya jenis ini harus selalu dijaga agar jumlahnya tetap terkendali, sehingga tidak menimbulkan silau dan radiasi panas yang terlalu tinggi. •
Daylight G yaitu cahaya matahari tidak langsung yang disebarkan oleh partikel-partikel atmoser, termasuk awan, umumnya memiliki intensitas yang sedang sampai dengan rendah dan sudut penyebaran cahaya yang lebar &mendekati dius3merata ke segala arah'. "ahaya jenis ini umumnya lebih disukai untuk digunakan sebagai pencahayaan alami dalam bangunan, karena tidak terlalu menimbulkan silau dan radiasi panas yang tinggi. &httpG33isbang.t.itb.ac.id3 Sebruari (#1(T' •
Pencahayaan buatan dibagi menjadi dua bagianG Pencahayaan umum & general lighting '. Pencahayaan umum adalah pencahayaan yang diterapkan pada suatu ruangan untuk memberikan cahaya standar yang memiliki iluminasi rata( di tiap luasan ruangan. •
Pencahayaan khusus &special lighting '. Pencahayaan khusus adalah pencahayaan yang diungsikan untuk hal yang lebih spesiik. 4ika pada pencahayaan umum yang •
menjadi pertimbangan adalah bagaimana memberikan jumlah iluminasi rata pada setiap luasan ruang sedangkan pada pencahayaan khusus pertimbangannya adalah bagaimana mengekspos sesuatu, membuat suatu suasana, dan lebih mengutamakan aspek estetika. <1 K'i)"'ia T"knik P"n#a$a%aan $alam merencanakan instalasi pencahayaan, ada 2 kriteria yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan pencahayaan yang baik, yaitu yang memenuhi ungsi supaya mata kita dapat melihat dengan jelas dan nyaman. %elima kriteria ini saling mempengaruhi dan tidak dapat berdiri sendiri secara terpisah karena masing-masing bergantung satu sama lain dalam menghasilkan kualitas pencahayaan yang optimal. %eenam kriteria tersebut, antara lainG a. %uantitas atau jumlah cahaya pada permukaan tertentu &lighting level' atau tingkat kuat penerangan. b. $istribusi kepadatan cahaya & luminance distribution '. c. Pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan mata & limitation of glare '. d. 7rah pencahyaan dan pembentukan bayangan & light directionality and shado*s '. e. arna cahaya dan releksi warnanya & light colour and colur rendering '. . $an terakhir kriteria yang dapat mempengaruhi pencahayaan yang optimal, yaitu kondisi dan iklim ruang. &$armasetiawan, "hristian, dan Puspakesuma, Lestari. 11. )eknik Pencahayaan dan )ata Letak Lampu, 4ilid 1. 4akartaG !ramedia idiasarana.' <16 Id"n)i.ikasi Ka." M'1 Sup'"k %ae :r. 0uprek berdiri pada tahun (#15. ;er lokasi di 4l. :edokan 7sri ;arat Q++, !n. 7nyar, %ota 0urabaya, 4awa )imur 2#(@. 7rah depan kae :r. 0uprek menghadap ke arah )imur, dan belakang menghadap ke arah ;arat. Lokasi kae :r. 0uprek bisa dicapai dari dua arah yakni jalan /aya /ungkut :adya dan 4alan /ungkut 7sri )imur Q+++. )ema dari kae ini adalah rust industrialis yang berkonsep warung kopi tradisional, karena warung kopi tradisional menjadi tempat bertemu bertukar pikiran atau pun sekedar kelakar. Lokasi kae ini sangat strategis karena dekat area niversitas Pembangunan <eteran= 4awa )imur. $i mana para pemuda pemudi yang mencari tempat berkumpul untuk sekedar bersantai atau mengerjakan tugas bisa mampir ke kae ini.
1 ANAISA TATA PENCAHAYAAN PADA INTERI@R KA4E M'1 SUPREK 1; P"n#a$a%aan Alami Pancahayaan alami merupakan permasalahan pertama yang perlu diperhatikan oleh seorang perancang dalam memaksimalkan kebutuhan cahaya. %ekurangan kebutuhan cahaya alami dalam sebuah ruangan tentu saja akan menyebabkan sebuah ruangan akan senantiasa gelap jika tidak ada cahaya buatan. ?amun apabila kelebihan cahaya matahari juga kurang baik, karena dapat menyebabkan silau. Pencahayaan alami siang hari, terutama di daerah tropis, dimanaatkan untuk penerangan dalam ruangan selama siang hari &pukul #8.## U 12.##'. Penggunaan pencahayaan alami siang hari dalam bangunan sangat bermanaat terutama untuk mengurangi konsumsi energi listrik dalam bangunan, serta untuk memberikan kenyamanan secara isiologis dan psikologis bagi penghuni bangunan. 7da beberapa aspek yang dibahas mengenai pencahayaan alami pada kae :r. 0uprek, antara lainG A +kasi Si)" Lokasi atau site adalah sebuah batasan alamiah yang sering dihadapi para arsitek ataupun desainer interior. ;erbagai macam kendala selalu ditemukan dalam hal ini. ;anyak kemungkinan yang akan terjadi dalam sebuah site bangunan, bisa saja akan membuat biaya untuk tata cahaya menjadi murah atau bahkan sangat mahal. 0ite yang bagus akan menguntungkan pemiliknya dan juga memudahkan desainer dalam merancang, namun biasanya tempat seperti ini juga akan memiliki harga tersendiri untuk tanah kavlingnya. %ae :r. 0uprek secara site sudah memungkinkan mendapatkan cahaya matahari yang cukup. 7rah depan kae :r. 0uprek menghadap ke arah )imur, dalam hal ini memungkinkan pada pagi hari kae mendapat sinar matahari yang cukup %arena kaenya yang bersiat terbuka. 0edangkan pada sore hari bangunan mendapat sinar matahari sore dari sisi samping kiri. ; Bukaan 0ecara teknis kebutuhan bukaan untuk masuknya cahaya matahari dalam sebuah ruangan minimal K dari luas lantai ruangan. Hal ini disepakati oleh ahli untuk membatasi besarnya kuat cahaya matahari yang masuk kedalam ruangan yang normalnya sekitar 19## luD. Pembatasan bukaan dilakukan untuk standar kenyamanan mata. $imana kebutuhan untuk aktiitas di dalam kae seperti, makan, membaca, berbicara, yang umumya aktivitas ringan hanya memerlukan sekitar (9# - ## luD. 0ehingga bukaan yang terlalu luas juga tidak terlalu baik. Hal ini sesuai dengan teori kriteria teknik pencahayaan bahwa pencahayaan yang baik adalah adanya pembatasan agar cahaya tidak menyilaukan.
%ae tersebut tidak memiliki bukaan karena pada kondisi nyatanya kae tersebut bersiat terbuka, tidak ada dinding-dinding masi. ;entukan bangunan ini
menanggapi kondisi iklim 0urabaya yang panas dan meminimalisir penggunaan penghawaan buatan. ". :aterial :aterial 0eng 7luminium !alvalume adalah baja lapis hasil campuran antara 7luminium dan Vinc dengan komposisi 99K 7luminium , @.9K Vinc dan 1.9K 0ilicon. logam tersebut mudah di bentuk, berkekuatan tinggi, berumur panjang dan cocok untuk berbagai aplikasi keperluan bagunan dan manuactur. 0elain itu, juga menghasilkan permukaan yang bersiat melekat terhadap cat, sehingga memudahkan pengecatan.
1< P"n#a$a%aan Bua)an
Me4,l A Se-6 Al*+*-,*+ Gl7l*+e
7. Pencahayaan mum &!eneral Lighting' Pencahayaan umum adalah pencahayaan yang diterapkan pada suatu ruangan untuk memberikan cahaya standar yang memiliki iluminasi rata-rata di tiap luasan ruangan. Pencahayaan umum pada kae tentu saja tidak sama dengan ruangan yang berungsi seperti kantor, kelas, dan ruang seperti perpustakaan. Pada ruangan-ruangan tersebut cahaya yang dihasilkan dituntut menghasilkan luD yang sama dan sesuai standar kenyamanan mata pada seluruh luasan ruang. 0edangkan pada kae pencahayaan umum tidak dituntut sampai seperti itu, karena mengingat aktivitas yang dilakukan tidak terlalu membutuhkan kontraksi mata yang berat. Pada pencahayaan umum kae hanya sekedar untuk bisa melihat suasana dalam ruangan dan tidak menimbulkan suasana yang terlalu gelap.
De-h K8e M4. S*4e Pada kae :r. 0uprek semua area mendapatkan pencahayaan umum, tidak ada pencahayaan khusus yang ditujukan kepada hiasan interior atau apapun. %arena kae ini mengusung konsep terbuka seperti warung kopi tradisional di 0urabaya. :eskipun mengusung konsep seperti warung kopi tradisional, kae ini menerapkan pencahayaan yang maksimal. %ae ini menggunakan lampu gantung berjenis L*$ yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan kesan sangat terang namun elegan. Lampulampu L*$ yang berjejeran banyak di atas menganalogikan seperti bintang.
L7:P L*$ L7:P )L )ata Letak Lampu :r. 0uprek
)ipe lampu yang digunakan termasuk ke dalam !eneral $iusing >> @#K-2#K dan $>> 2#K-@#K yang diartikan memiliki persebaran cahaya yang rata ke arah atas atau pun ke arah bawah.
61 KESIMPUAN %ae :r. 0uprek sudah melakukan terapan tata pencahayaan pada interiornya. Hal ini bisa dilihat pada aspek-aspek yang telah dijelaskan. Pada pemanaatan cahaya matahari misalnya, kae :r. 0uprek sudah memaksimalkan potensi dari cahaya alami tersebut untuk kenyamanan sekaligus penghematan energi dan juga telah melakukan rekayasa sedemikian rupa sehingga tercapai nilai dari tema tersebut yakni rust
indrustialis yang berkonsep warung kopi tradisional. Penggunaan material yang mayoritas menggunakan kayu dipadu dengan besi hitam semakin menguatkan kesan rust industrialisnya. Pencahayaan buatan yang dihasilkan cenderung terang, karena banyaknya pencahayaan umum &general light' pada setiap Cona yang ada pada kae tersebut. Pada pencahayaan buatan, kae ini tidak menerapkan pencahayaan khusus karena mengusung konsep bangunan yang terbuka menyesuaikan dengan iklim setempat. ?amun karena diterapkannya konsep tersebut membuat pencahayaan khusus tidak diterapkan karena begitu banyak sinyar alami ketika matahari belum turun. :eskipun begitu suasana di kae ini bisa terbilang nyaman karena penerapan pencahayaan dan tipoogi bangunan yang saling menutup kekurangannya satu sama lain. 7kan tetapi meskipun menghasilkan suasana yang nyaman, kae ini kurang bagus dijadikan studi kasus karena tidak bisa memahami dan membandingkan pencahayaan umum dan pencahayaan khusus.
DA4TAR PUSTAKA 0atwiko, Prasasto. (##@. >isika ;angunan. RogyakartaG 7ndi. Lechner, ?orbert. (##5. Heating, "ooling, LightingG :etode $esain ntuk 7rsitek, *disi %edua. +ndonesiaG /ajawali Press