cara minimumkan biaya total survei dan memformulasikan suatu model program linierDeskripsi lengkap
Full description
JANGAN COPAS BRO BELAJAR
TUUGAS 1 RISET OPERASIDeskripsi lengkap
Metode TransportasiFull description
TUUGAS 1 RISET OPERASI
Deskripsi lengkap
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
ykjtrt
Full description
Membahas mengenai: pengertian singkat dan menyeluruh dari penelitian operasional II, analisis jaringan, perencanaan & pengendalian proyek dengan CPM – PERT, programa dinamis, teori permainan…Full description
Deskripsi lengkap
riset operasiFull description
riset operasiFull description
contoh riview jurnalFull description
PENGANTAR RISET OPERASIDeskripsi lengkap
Makalah riset operasi (Operation Riset)Full description
Deskripsi lengkap
TUGAS 2 RIRET OPERASI DI SUSUN
OLEH NAMA
: LA SARENA
NIM
: 023208023
UPBJJ UT
: 83 / KENDARI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TERBUKA 2017.2
TUGAS 2 TRANSPORTASI
Suatu perusahaan mempunyai tiga pabrik yaitu pabrik W, H, P. dengan kapasitas masing-masing adalah pabrik W=90 ton, pabrik H = 60 ton, dan pabrik P = 50 ton. Pabrik-pabrik tersebut harus memenuhi kebutuhan tiga gudang, yaitu gudang A = 50 ton, gudang B = 110 ton dan gudang C = 40 ton. Biaya pengangkutan setiap ton dari pabrik W, H, P ke gudang A, B, C adalah sebagai berikut. Dari
Biaya tiap ton (ribuan Rp)
Ke Gudang A
Ke Gudang B
Ke Gudang C
Pabrik W
10
5
15
Pabrik H
5
20
10
Pabrik P
15
10
15
Selesaikanlah masalah tersebut dengan menggunakan metode stepping stone! Metode Stepping Stone
Alokasi tahap pertama dengan metode sudut barat laut
Dari Ke
Gudang A
Pabrik W
Gudang A 10
50
Pabrik H
Gudang A
Kapasitas pabrik 90
5
15
20
10
60
10
15
50
20
5
40
Pabrik O
Kebutuhan Gudang
15
50
10
40
110
40
200
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (10) + 40 (5) + 60 (10) + 10 (10) + 40 (15) = 2.600. Perubahan bisa dari kotak terdekat atau bisa juga pada kotak yang tidak berdekatan dengan melihat pengurangan biaya per unit yang lebih besar dari pada penambahan biaya per unit. Misalnya akan dicoba perubahan dari kotak WA ke kotak HA artinya 50 ton kebutuhan gudang A akan dikirim dari pabrik H dan buikan dari pabrik W. Perubahan alokasi produk dari dua kotak tersebut akan mengakibatkan berubahnya alokasi produk kotak lainnya yang terkait (kotak HB dan kotak WB). Untuk itu sebelum dilakukan perubahan perlu dilihat penambahan dan pengurangan biaya transportasi per unitnya sebagai berikut: Penambahan biaya: dari H ke A = 5
Pengurangan biaya : dari W ke A = 10
dari W ke B = 5 + 10
dari H ke B = 20 + 30
Karena pengurangan biaya per unit lebih besar dari penambahan biaya maka perubahan dapat dilakukan.
Pergaikan kedua dengan trial and error
Dari Ke
Gudang A
Pabrik W
Gudang A
Gudang A 5
10
40
50
Pabrik H
5
50
Pabrik O
15
Kapasitas pabrik 90
20
10
60
10
15
50
10
15
50
Kebutuhan Gudang
50
110
40
200
Biaya Pengangkutan untuk alokasi tahap pertama sebesar = 50 (5) + 40 (15) + 50 (5) + 10 (20) + 50 (10) = 1.800. Penambahan biaya: dari W ke B = 5
Pengurangan biaya : dari H ke B = 20
dari H ke C = 10 + 5
dari W ke C = 15+ 35
Pergaikan ketiga dengan trial and error
Dari Ke
Gudang A
Pabrik W
Gudang A
Gudang A 5
10
30
60
Pabrik H
20
5
50
Pabrik O
Kebutuhan Gudang
10
60
15
50
10
10
15
50
15
Kapasitas pabrik 90
110
40
200
Biaya Pengangkutan untuk perbaikan ketiga sebesar = 60 (5) + 30 (15) + 50 (5) + 10 (10) + 50 (10) = 1.600 (biaya pengangkutan terendah) Sehingga alokasi produksi dengan biaya terendah adalah: 90 unit produksi dari pabrik W dialokasikan ke gudang B sebanyak 60 unit dan ke gudang C sebanyak 30 unit. 60 unit produksi dari pabrik H dialokasikan ke gudang A sebanyak 50 unit dan ke gudang C sebanyak 10 unit. 50 unit produksi dari pabrik O dialokasikan ke gudang B sebanyak 50 unit.