Merancang Modul, LKS, Media dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang
Kelengkapan yang digunakan dan dibutuhkan guru dalam mengajarkan pembelajaran IPA di SD perlu SD perlu beragam beragam dan sesuai dengan efisiensi dan efektifitas dalam mendukung pembelajaran mendukung pembelajaran IPA. Karena pada Karena pada hakikatnya tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran IPA IPA ialah membangun siswa untuk berpikir kritis berpikir kritis dan bertindak dan bertindak secara secara ilmiah.
Dalam Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), ada beberapa ada beberapa kelengkapan yang perlu yang perlu dipersiapkan di antaranya yaitu materi pembelajaran, Lembar Kerja Siswa (LKS), Media Pembelajaran
& Alat
Peraga. Keempat kelengkapan tersebut
harus dipersiapkan dengan memperhatikan efisiensi dan efektifitasnya. Ketertarikan siswa dalam mengeksplorasi lingkungan/ pembelajaran IPA menjadi titik tolak titik tolak pentingnya penggunaan pentingnya penggunaan Modul, LKS, Media pembelajaran Media pembelajaran dan Alat peraga. Alat peraga. Pemilihan atau perancangan atau perancangan keempatnya tergantung pada tergantung pada konsep yang sedang dipelajari serta kondisi sekolah dan kemampuan serta keterampilan guru dalam memfasilitasi keempat penunjang keempat penunjang belajar belajar IPA IPA tersebut.
Dengan mengetahui pedoman dalam pembuatannya, guru terbantu dan dapat menyiapkannya sesuai dengan manfaatnya masing-masing untuk mencapai untuk mencapai tujuan pembelajaran IPA di SD. Oleh karena itu, dalam makalah ini penulis akan memaparkan mengenai merancang modul, LKS, media pembelajaran media pembelajaran maupun alat peraga sebagai persiapan sebagai persiapan untuk mengajar untuk mengajar IPA IPA di SD. B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana merancang modul pembelajaran modul pembelajaran IPA di SD?
2. Bagaimana merancang LKS pembelajaran LKS pembelajaran IPA di SD? 3. Bagaimana merancang media pembelajaran media pembelajaran dan alat peraga alat peraga pembelajaran IPA IPA di SD?
C. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk menyelesaikan salah satu pembahasan pada pembahasan pada silabus semester enam semester enam mata kuliah Pembelajaran IPA di SD. Manfaat: Memahami rancangan modul, LKS, media pembelajaran dan alat peraga pada pembelajaran pada pembelajaran IPA SD. Bagi Para Pembaca
BAB BAB II Pembahasan A. Merancang Modul Pembelajaran IPA di SD 1.
Pengertian Modul
Modul merupakan sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan batasan, dan cara mengevaluasi pencapaian kompetensi yang dirancang secara sistematis. Sebuah kompetensi dan sub kompetensi dikemas dalam satu modul yang utuh (self contained) untuk memenuhi kebutuhan belajar pada belajar pada mata pelajaran tertentu dan proses dan proses pembelajaran pembelajaran tertentu.
Materi modul disusun secara menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan serta dapat digunakan untuk belajar untuk belajar mandiri (self instructional), dan penggunaannya penggunaannya tidak tergantung dengan media lain (self alone). (self alone). Modul memberi kesempatan kepada siswa untuk latihan, merangkum dan mengukur kemampuan dengan melakukan tes sendiri (self test). (self test).
Modul mengakomodasi kesulitan belajar siswa dengan memberikan tindak lanjut dan memberi kesempatan mengembangkan diri dengan materi pengayaan. Menurut Depdiknas (2008) sebuah modul dikatakan baik jika memenuhi karakteristik sebagai karakteristik sebagai berikut. berikut. Self Instructional Self Instructional Self contained Self contained Stand alone Adaptive/ mampu menyesuaikan dengan perkembangan dengan perkembangan ilmu dan memberikan informasi keterbaruan ilmu User friendly/ User friendly/ membantu dan memudahkan siswa dalam belajar dalam belajar Modul sekurang-kurangnya memiliki sampul atau topik yang jelas, yang jelas, rumusan kompetensi dasar atau kemampuan akhir, uraian dan contoh yang rinci, menyediakan latihan soal atau tes formatif dan formatif dan menggunakan daftar pustaka pustaka yang memadai.
Berikut ini merupakan bagian-bagian merupakan bagian-bagian dalam modul:
Bagian modul yang lengkap 1.
Bagian syarat minimal modul
Sampul
2. Topik / Topik / materi belajar materi belajar 1.
Sampul 2. Kompetensi dasar
3. Pendahuluan 4. Kompetensi dasar 5. Kemampuan akhir yang akhir yang belajar (1, 2, 6. diharapkan Kegiatan belajar (1, 3)
3. Kemampuan akhir akhir yang yang diharapkan Kegiatan belajar belajar 4. Kegiatan a. Uraian dan contoh b. Latihan
a. Uraian dan contoh b. Latihan
c. Rangkuman 5. Daftar pustaka
c. Rangkuman d. Tes formatif Umpan balik dan dan tindak lanjut tindak lanjut 7. e. Umpan balik Kunci jawaban Kunci jawaban 8.
2. Alur Penyusunan Modul Silabus 1. Kompetensi dasar
RPP RPP
2. 3. 4. 5.
Kemampuan akhir yang diharapkan Kegiatan Belajar Materi pembelajaran Indikator penilaian
Modul Pembelajaran
Dalam merancang modul pembelajaran modul pembelajaran IPA harus sejalan dengan upaya IPA/ Sains
yakni
upaya
sistematis
untuk
menciptakan,
membangun,
dan
mengorganisasikan pengetahuan mengorganisasikan pengetahuan tentang gejala alam yang berawal yang berawal dari sifat dasar manusia yang penuh yang penuh dengan rasa ingin tahu, selanjutnya dengan cara berpikir cara berpikir IPA IPA yang meliputi percaya meliputi percaya diri, imajinasi, penalaran imajinasi, penalaran dan koreksi diri.
B. Merancang LKS Pembelajaran IPA di SD 1.
Pengertian LKS
LKS LKS atau Lembar Kerja Siswa merupakan suatu bahan suatu bahan ajar berupa berupa lembaran dan dan dilengkapi dengan petunjuk, dengan petunjuk, langkah untuk menyelesaikan untuk menyelesaikan tugas dalam lembar kegiatan. LKS lebih menekankan pada menekankan pada proses proses untuk menemukan untuk menemukan konsep, sehingga LKS LKS merupakan petunjuk merupakan petunjuk bagi bagi siswa untuk mencari untuk mencari pengetahuan pengetahuan atau yang ingin diketahui siswa. Jadi LKS bukan berisi lembar kerja yang berisi pertanyaan pertanyaan dengan memindahkan isi buku pada LKS. LKS yang baik dapat digunakan oleh siswa yang kemampuan akademisnya kurang dan tinggi. Struktur LKS LKS secara umum memuat: (1) judul, (1) judul, (2) petunjuk belajar petunjuk belajar (petunjuk siswa), (3) Kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja, (6) peralatan/bahan (6) peralatan/bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, dan (7) penilaian. (7) penilaian.
Salah satu media yang memandu siswa untuk menemukan untuk menemukan informasi yang ingin diketahuinya ialah LKS atau Lembar Kerja Lembar Kerja Siswa. LKS berisi LKS berisi tuntunan bagi tuntunan bagi siswa untuk mandiri dan mengaktifkan kemampuan siswa yang sejalan dengan pembelajaran yang berpusat yang berpusat pada pada siswa (Student Centered ) dan bukan dan bukan bergantung bergantung sepenuhnya pada guru (Teacher Centered ). ). LKS juga sebagai sarana untuk berkomunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran, oleh sebab itu LKS dapat dimanfaatkan
guru untuk mengevaluasi perkembangan
sikap
dan
keterampilan ilmiah siswa.
Menurut Depdiknas dalam panduan dalam panduan pelaksanaan materi pembelajaran (2008), tujuan pengemasan tujuan pengemasan materi dalam bentuk dalam bentuk LKS LKS ialah sebagai berikut. sebagai berikut. 1) LKS membantu siswa untuk menemukan untuk menemukan suatu konsep LKS mengenai suatu
fenomena yang bersifat yang bersifat konkret, sederhana, dan berkaitan dan berkaitan dengan konsep yang akan dipelajari. LKS memuat apa yang harus dilakukan siswa seperti melakukan, mengamati dan menganalisis. 2) LKS membantu siswa menerapkan dan mengintegrasikan berbagai mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan.
3) LKS berfungsi LKS berfungsi sebagai penuntun sebagai penuntun belajar, belajar, LKS berisi LKS berisi penyataan penyataan atau isian yang jawabannya yang jawabannya ada dalam buku. Siswa dapat mengerjakan LKS jika LKS jika membaca buku. 4) LKS berfungsi LKS berfungsi sebagai penguatan. sebagai penguatan. 5) LKS berfungsi LKS berfungsi sebagai petunjuk sebagai petunjuk Praktikum. Praktikum. 2. Menyusun LKS Pembelajaran IPA
Salah satu pendekatan satu pendekatan untuk membelajarkan untuk membelajarkan siswa SD dalam belajar dalam belajar IPA IPA ialah melalui pendekatan melalui pendekatan kontekstual dengan komponen utamanya yaitu konstruktivisme (Nurhadi
dalam
Asih
Widi
(2015))
dengan
tujuan
agar
siswa
menemukan/membentuk sendiri pengetahuan atau konsep yang ingin diketahui secara aktif dalam proses eksplorasi pembelajaran. Ketertarikan siswa dalam mengeksplorasi lingkungan menjadi titik tolak pentingnya tolak pentingnya penggunaan LKS. Gambar-gambar yang Gambar-gambar yang dicantumkan pada LKS di kelas tinggi bukan merupakan petunjuk, tetapi digunakan untuk menarik untuk menarik perhatiannya. perhatiannya. Gambar yang Gambar yang dipilih dapat disesuaikan dengan judul dengan judul atau hanya sebagai hiasan dengan gambar tokoh yang sedang digandrungi oleh anak-anak seperti super hero ataupun tokoh kartun lainnya. Selain itu untuk mengantisipasi untuk mengantisipasi kebosanan siswa mengerjakan LKS setelah mempelajari materi pelajaran, perlu dipertimbangkan menjawab dalam bentuk uraian atau jawaban deskriptif. Sebaiknya dapat memodifikasinya dalam tabel, siswamemberi siswa memberi tanda centang (√) pada yang benar yang benar dan dan tanda silang (X) pada (X) pada bagian bagian tabel yang salah. Selain itu LKS dapat berisi dapat berisi perintah perintah untuk menggambar. untuk menggambar.
Adapun langkah-langkah membuat LKS ialah sebagai berikut. sebagai berikut. sedang berjalan 1) Analisis kurikulum yang sedang berjalan 2) Analisis standar kompetensi standar kompetensi dan kompetensi dasar 3) Buat indikator pembelajaran pembelajaran 4) Tuliskan judul Tuliskan judul atau sub konsep yang akan diajarkan kepada siswa 5) Tuliskan tujuan aktifitas belajar aktifitas belajar yang akan dilakukan (cantumkan alat dan bahan yang diperlukan beserta diperlukan beserta jumlahnya, jumlahnya, jika jika ada) 6) Tuliskan langkah kerja yang harus dilakukan siswa dengan jelas dengan jelas
Contoh I Berikut ini merupakan contoh cara membuat LKS untuk kelas untuk kelas IV SD, semester 2 pada materi pelajaran materi pelajaran Energi dan Perubahannya pada Perubahannya pada kurikulum KTSP 2006. Lembar Kerja Lembar Kerja Siswa Materi : Energi dan Perubahannya Standar Kompetensi Standar Kompetensi
:
7. Memahami gaya dapat mengubah gerak dan/ atau bentuk atau bentuk suatu suatu benda. benda. Kompetensi Dasar : 7.1. Menyimpulkan hasil percobaan bahwa gaya (dorongan dan tarikan) dapat mengubah gerak suatu gerak suatu benda benda
Berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar di atas buatlah indikator pembelajaran yang Anda inginkan dapat dicapai oleh siswa Anda. Contoh : Indikator Pembelajaran Indikator Pembelajaran : Setelah melakukan pengamatan hasil percobaan, siswa dapat menyebutkan 3 faktor yang faktor yang mempengaruhi kecepatan gerak jatuh benda. jatuh benda.
Contoh 2 Berikut ini merupakan contoh LKS untuk kelas untuk kelas IV SD semester 2 semester 2 pada materi pelajaran Saling Ketergantungan antara makhluk hidup makhluk hidup pada pada kurikulum 2013. LEMBAR KERJA LEMBAR KERJA SISWA (LKS) JUDUL : Mengetahui bentuk Mengetahui bentuk saling saling ketergantungan TUJUAN : Untuk mengetahui Untuk mengetahui saling ketergantungan antara makhluk hidup. makhluk hidup. ALAT DAN BAHAN : 1.
Alat tulis
2. Kaca pembesar Kaca pembesar (bila (bila perlu) perlu) CARA KERJA 1.
Perhatikan dan amatilah ekosistem sawah, kolam ikan, lapangan rumput, atau ekosistem lain di sekitar sekolahmu. sekitar sekolahmu.
2. Dapatkah kamu menentukan bentuk saling ketergantungan
antara
komponen – komponen dalam ekosistem? 3. Catat hasil pengamatanmu hasil pengamatanmu pada pada tabel berikut. tabel berikut. No
Makhluk Hidup Makhluk Hidup
Makhluk Hidup Makhluk Hidup
Bentuk Saling Bentuk Saling
I
II
Ketergantungan
Keterangan
1
2 3
4 5 6
7 8
9 10
4. Buatlah kesimpulan dari hasil hasil pengamatanm pengamatanmu… a) Bentuk saling ketergantungan organisme – organisme yang kamu temukan adalah… b) Contoh saling ketergantungan adalah… 5. Presentasikan hasil hasil pengamatanmu pengamatanmu di depan kelas.
C. Merancang Media Pembelajaran dan Alat Peraga Pembelajaran IPA SD
di
Tidak semua Tidak semua sekolah menyediakan media-media pembelajaran media-media pembelajaran dan alat peraga alat peraga IPA IPA atau di sisi lain banyak lain banyak dari media pembelajaran media pembelajaran dan alat peraga alat peraga yang tidak dapat disediakan oleh sekolah, maka hal ini mendorong guru agar kreatif agar kreatif dengan membuatnya sendiri dan memanfaatkan bahan-bahan memanfaatkan bahan-bahan yang tidak terpakai tidak terpakai lagi atau barang-barang bekas barang-barang bekas yang mudah didapat guna menunjang kegiatan belajar kegiatan belajar IPA. IPA.
Sebelum membahas bagaimana media pembelajaran dan alat peraga yang membantu guru dalam pembelajaran IPA, mari kita ketahui terlebih dahulu pengertian media pembelajaran media pembelajaran dan alat peraga, alat peraga, adakah perbedaannya? adakah perbedaannya? 1.
Pengertian Media & Alat Peraga
Media Pembelajaran merupakan perantara merupakan perantara yang berfungsi yang berfungsi untuk memudahkan untuk memudahkan proses pembelajaran, proses pembelajaran, pemahaman pemahaman materi dan mencapai tujuan pembelajaran. tujuan pembelajaran. Media dapat berupa dapat berupa perangkat keras maupun perangkat lunak. Menurut jenisnya Menurut jenisnya media dapat dibedakan menjadi berbasis menjadi berbasis cetakan, berbasis cetakan, berbasis visual, berbasis visual, berbasis audio, berbasis audio, berbasis audio-visual dan berbasis komputer atau teknologi lainnya. Dengan demikian media pembelajaran media pembelajaran lebih luas dari pada dari pada alat peraga. alat peraga.
Alat Peraga merupakan media alat bantu alat bantu pembelajaran pembelajaran dan segala macam benda macam benda yang digunakan dan dapat diperagakan, berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran materi pelajaran yang bersifat yang bersifat abstrak. Dengan demikian alat peraga alat peraga lebih khusus dari media pembelajaran. media pembelajaran.
Beberapa jenis media pembelajaran yang dapat digunakan guru dalam pembelajaran ialah sebagai berikut. sebagai berikut. a) Benda-benda konkret (nyata) b) Lingkungan alam c) Kit IPA d) Chart, slide film dan film e) Film animasi f) Model
g) Torso h) Globe i) Infocus dan LCD j) Komputer k) Mikroskop dan kaca pembesar kaca pembesar 2. Merancang dan Membuat Media Pembelajaran dan Alat Peraga IPA
Dalam pemilihan Dalam pemilihan media pembelajaran media pembelajaran IPA ada kriteria pemilihan kriteria pemilihan di antaranya: -
Objektivitas, berdasarkan Objektivitas, berdasarkan hasil penelitian hasil penelitian atau percobaan. atau percobaan.
-
Program sesuai kurikulum.
-
Sasaran program. Sasaran program.
-
Situasi dan kondisi.
-
Kualitas teknik.
-
Keefektifan dan efisiensi penggunaan. efisiensi penggunaan.
Selainitu Selain itu dalam merancang alat peraga, alat peraga, perlu perlu diperhatikan kelayakannya dalam hal hal ini ada 3 kelayakan untuk memilih untuk memilih alat peraga alat peraga yang baik yang baik yakni yakni sebagai berikut. sebagai berikut. 1) Kelayakan praktis Kelayakan praktis
-
Pengenalan dan pemahaman dan pemahaman guru dengan jenis dengan jenis alat peraga alat peraga
-
Ketersediaan alat peraga alat peraga di lingkungan belajar lingkungan belajar setempat setempat
-
Ketersediaan waktu mempersiapkannya
-
Ketersediaan sarana dan fasilitas pendukungnya fasilitas pendukungnya
-
Keluwesan, mudah dibawa serta mudah digunakan pada digunakan pada waktu kapan dan oleh siapa saja.
2) Kelayakan teknis/kelayakan pedagogis teknis/kelayakan pedagogis -
Relevan dengan tujuan pembelajaran tujuan pembelajaran yang ingin dicapai
-
Merangsang memotivasi terjadinya proses terjadinya proses belajar belajar yang yang optimal.
3) Kelayakan biaya Kelayakan biaya -
Mempertimbangkan ketersediaan (daya dukung) untuk pencapaian pencapaian tujuan
-
Keterampilan merancang
-
Rancangan (Skets/ Story Skets/ Story Board Board ) yang akan dibuat
-
Jumlah dan Jenis bahan Jenis bahan yang akan digunakan
-
Evaluasi alat yang dibuat
Langkah-Langkah Merancang Media Pembelajaran
& Alat
Peraga
1.
Membuat ide/gagasan/pemikiran
2. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa karakteristik siswa 3. Merumuskan tujuan 4. Menentukan kerangka isi bahan isi bahan pelajaran pelajaran 5. Menentukan jenis Menentukan jenis media 6. Menentukan treatmen dan partisipasi dan partisipasi siswa 7. Membuat skets/ story board story board 8. Menentukan bahan Menentukan bahan / alat yang digunakan
9. Pelaksanaan pembuatan Pelaksanaan pembuatan media 10. Penyuntingan 11. Uji coba (jika mungkin dilakukan) 12. Melaksanakan
kegiatan dan mengevaluasi
3. Penerapan pemakaian Media & Alat Peraga dalam pembelajaran IPA
Contoh penerapan Contoh penerapan pengembangan pengembangan media untuk pembelajaran pembelajaran IPA kelas IV SD pada materi saling ketergantungan pada ketergantungan pada makhluk hidup makhluk hidup dengan pembahasan dengan pembahasan jaring jaring jaring makanan yakni dengan menggunakan program menggunakan program aplikasi adobe flash adobe flash.. Alasan penulis memakai adobe flash untuk materi jaring-jaring makanan yaitu supaya siswa dapat memahami dengan kongkret peristiwa kongkret peristiwa makan memakan dengan rantai makanan yang beragam yang beragam di dalam jaring-jaring dalam jaring-jaring makanan.
Berikut ini tampilan media pembelajaran media pembelajaran jaring-jaring jaring-jaring makanan berbasis makanan berbasis adobe flash. flash.
1) Scene Pendahuluan:
2) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-1:
3) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-2:
4) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-3:
5) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-4:
6) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-5:
7) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-6:
8) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-7: Motion tween satu persatu satu persatu dari object jaring-jaring object jaring-jaring makanan: -
Memperkenalkan komponen biotik komponen biotik yang yang ada dalam jaring-jaring dalam jaring-jaring makanan di Sawah: Terlebih dahulu muncul karakter gambar karakter gambar petani, petani, lalu teks produsen teks produsen >> >> padi padi dan pohon, dan pohon, konsumen 1 >> tikus, belalang tikus, belalang dan dan ulat, konsumen 2 >> ayam dan katak, konsumen 3>> ular, konsumen puncak konsumen puncak >> >> elang
-
Proses makan dimakan: pertama dimakan: pertama muncul padi muncul padi dan pohon dan pohon > tikus, belalang dan ulat memakan padi memakan padi > ulat dan belalang dan belalang memakan pohon memakan pohon > garis hubungan antara produsen dan konsumen 1 > ayam memakan ulat dan belalang dan belalang > katak memakan katak memakan belalang belalang dan ulat >garis hubungan antara konsumen1dan konsumen 2 > ular memakan ular memakan katak, ayam dan tikus >garis hubungan antara konsumen 3dan konsumen 3> elang memakan ayam, ular, katak dan katak dan tikus >garis hubungan antara konsumen 2, 3 dan konsumen puncak. konsumen puncak.
9) Scene pembahasan Scene pembahasan ke-8: -
Jika populasi Jika populasi tikus menurun karena diburu manusia, maka populasi maka populasi padi meningkat dan ular menurun ular menurun
-
Jika elang punah, elang punah, maka populasi maka populasi ular meningkat, ular meningkat, tikus menurun dan padi meningkat
10) Scene kuis
11) Scene Penutup:
Selain Media Pembelajaran, pelaksanaan Pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran pembelajaran IPA pada IPA pada sekolah dasar dengan menggunakan alat peraga alat peraga lebih menekankan pada pemberian pada pemberian pengalaman belajar secara belajar secara langsung melalui percobaan, melalui percobaan, pengembangan pengembangan keterampilan proses keterampilan proses dan sikap ilmiah. Sejalan dengan perkembangan anak yang disampaikan oleh Piaget yakni anak usia anak usia
7 tahun
sampai dengan 11 tahun masuk dalam masuk dalam kategori operasional
konkret dengan ciri sistem pemikiran sistem pemikiran yang berdasarkan yang berdasarkan pada aturan tertentu yang logis. Hal tersebut dapat diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi siswa SD dalam pembelajaran dalam pembelajaran IPA.
Contoh penerapan Contoh penerapan pengembangan pengembangan alat peraga alat peraga untuk pembelajaran pembelajaran IPA kelas V SD pada materi sistem pernafasan manusia yakni dengan menggunakan botol pernafasan. Siswa dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya sendiri pengetahuannya mengenai materi tersebut saat mereka berulang memperagakan dan memperhatikan gerak alat peraga. Berikut ini gambar alat gambar alat peraga peraga sistem pernafasan sistem pernafasan manusia.
Model Alat Pernafasan
Alat Peraga Sistem Pernafasan Manusia
BAB BAB III Penutup
A. Kesimpulan Dalam menyusun rencana pembelajaran IPA, kelengkapan yang harus dipersiapkan perlu diimbangi dengan tujuan pembelajarannya, sifatnya menunjang dan membantu siswa maupun guru dalam mempelajari dan menyampaikan materi pembelajaran. Kelengkapan
tersebut
di
antaranya
ialah
(1)
modul,
(2)
LKS,
(3)
media
pembelajaran, dan (4) alat peraga. Masing-masing mempunyai fungsinya sendiri, mulai dari modul yang menjadi sarana siswa untuk memenuhi kebutuhan belajar mandiri mandiri mulai dari materi sampai tes formatif, LKS membimbing siswa secara aktif untuk menemukan untuk menemukan informasi dan membangun pengetahuannya tanpa sepenuhnya menggantungkan pada pembelajaran
membantu
siswa
guru.
Media
untuk memahami konsep yang dipelajari dan menjadi
perantara materi pembelajaran antara guru dan siswa. Alat peraga berfungsi hanya untuk memperagakan materi pelajaran yang bersifat abstrak dan mengkonstruk pengetahuan lewat bentuk konkret.
Dalam penggunaannya, Dalam penggunaannya, tentu akan berbeda akan berbeda dengan ilmu pembelajaran ilmu pembelajaran lainnya. Berawal dari banyak konsep pembelajaran IPA yang dikembangkan oleh anak-anak dan berasal kehidupan
sehari-hari,
maka para
ahli
yang
salah
satunya dipelopori oleh Piaget
menyimpulkan bahwa anak belajar anak belajar sains dari konsep yang dikonstruk sendiri. disebut
konstruktivisme,
sejalan
dengan
operasional konkret). Maka hendaknya
dari
Paham
ini
perkembangan anak usia 7-11 tahun (tahap
perancangan keempat kelengkapan
di
atas perlu
mengacu pada sistem pemikiran sistem pemikiran yang berdasarkan yang berdasarkan pada aturan tertentu yang logis diterapkan dalam memecahkan persoalan-persoalan konkret yang dihadapi siswa SD. Selain itu kembali kepada hakikat IPA atau Sains dengan unsur sikap, unsur sikap, proses, proses, produk produk dan dan aplikasi