Tugas Akhir Modul Kimia-1 Setelah Saudara mempelajari Modul Kimia-1, silahkan selesaikan tugas akhir modul Kimia-1. Tugas ini bersifat menguji kemampuan Saudara untuk mengeksplorasi materi yang disajikan dalam modul dengan pencapaian peradaban manusia terkait dengan materi tersebut. 1. Setiap muncul teori atom yang baru selalu didahului adanya kelemahan substantif dari teori atom sebelumnya yang tidak dapat menerangkan beberapa aspek yang diperoleh dari fakta eksperimen yang dihasilkan secara langsung maupun tidak langsung. Cobalah dibuat ringkasan pencetus teori atom dan kelemahannya serta eksperimen pendukung teori yang menumbangkan. 2. Penemuan-penemuan baru di bidang ilmu kimia telah banyak memudahkan kehidupan manusia. Dalam bidang kesehatan misalnya, penemuan baterai berukuran kecil tetapi mampu menampung energi yang relatif besar sangat membantu untuk menjalankan peralatan bantu dengar, alat bantu pacu jantung, dll. Cobalah Saudara eksplorasi berbagai temuan alat-alat modern yang menunjang kesejahteraaan manusia kemudian pikirkan sumbangan ilmu kimia manakah yang mendukung peralatan tersebut.
Tugas Akhir Modul Kimia-2 Setelah mempelajari keseluruhan isi dari modul Kimia-2, silahkan Saudara kerjakan tugas berikut ini dan hasilnya kemudian di- upload . 1. Tidak ada suatu proses yang mempunyai efisiensi 100% sebagaimana dijelaskan dalam hukum termodinamika kedua. Demikian pula dalam reaksi kimia, jarang sekali hasil reaksi yang jumlahnya sesuai dengan perhitungan stoikiometris. Di dalam industri, terdapat istilah rendemen, yield , selektivitas dan konversi. Cobalah jelaskan dan berikan contoh dari masing-masing terminologi tersebut. 2. Apa yang Saudara ketahui tentang prinsipprinsip-prinsip prinsip green chemistry. Berikan penjelasan yang memadai, jika perlu disertai contoh penerapan masing-masing prinsip tersebut.
10. Perbedaan antara YIELD, RENDEMEN, KONVERSI, SELECTIVITY Yield
: perbandingan antara massa produk dengan massa bahan awal
Rendemen : Rendemen : perbandingan antara massa produk dengan massa awal (per berat kering atau per berat basah) Konversi
: perbandingan mol reaksi dengan mol mula-mula
Selectivity : perbandingan antara mol / massa produk tertentu dengan mol / massa produk lain "10. The differences of Yield, Rendemen, Conversion and Selectivity Yield
: comparation between product mass to the first material mass
Rendemen : comparation between product mass to the first material mass (per dry weight or wet weight) Conversion : comparation reaction mole with first mole Selectivity : comparation between specific product mass / mole with other product"
5. Konversi , Selektifitas dan Yield : 5.1 Konversi = (Zat yg bereaksi)/(Zat yg diumpan ke Reaktor) x 100% Menunjukkan Performa Reaktor 5.2 Selektifitas = Selektifitas = (Produk akhir)/(Reaktan tg bereaksi) x Faktor F aktor Soikiometri Menunjukkan Performa Unit Pemisah 5.3 Yield = Yield = (Produk Akhir)/(Reaktan yg diumpankan ke reaktor) x 100% Menunjukkan Performa Seluruh Unit proses
Tugas Akhir Modul Kimia-3 Kebanyakan reaksi-reaksi kimia yang terjadi di sekitar kita berlangsung secara sempurna dalam arti hampir seluruh pereaksi berubah menjadi produk dan tidak ada produk yang berubah kembali menjadi pereaksi. Sebagai contoh reaksi antara logam magnesium dengan asam klorida berlebihan, maka reaksi akan berhenti pada saat magnesium telah habis bereaksi. Kendatipun demikian, terdapat beberapa reaksi yang pada saat produk mulai dihasilkan, ada sebagian produk yang berubah kembali menjadi pereaksi. Mula-mula jumlah produk yang berubah penjadi pereaksi sedikit karena pada saat awal terjadinya reaksi jumlah produk belum besar. Dengan bertambahnya waktu reaksi, jumlah produk yang dihasilkan semakin meningkat, sehingga pada saat yang bersamaan, jumlah produk yang berubah kembali menjadi pereaksi juga bertambah. bertambah. Pada Pada saat saat tertentu, tertentu, akan sampai sampai pada pada keadaan dimana laju laju pertambahan pertambahan produk akan sama dengan laju pertambahan pereaksi, yang dikenal sebagai keadaan setimbang. Pada industri kimia, banyak diantaranya melibatkan reaksi kesetimbangan dalam proses produksinya. Dengan menerapkan azas Le Chatelier, optimasi produksi dapat dilakukan.
Buatlah ringkasan proses produksi bahan kimia yang melibatkan reaksi kesetimbangan termasuk metode optimasi yang dilakukan, antara lain: industri pembuatan asam sulfat, asam nitrat, ammoniak, urea, syn-gas, kapur (CaCO 3) dan etanol dari reaksi etena dengan air.
Tugas Akhir Modul Kimia-4 Sistem koloid (selanjutnya disingkat "koloid" saja) merupakan suatu bentuk campuran (sistem dispersi) dua atau lebih zat yang bersifat homogen namun memiliki ukuran partikel terdispersi yang cukup besar (1 - 1000 nm), sehingga mengalami efek Tyndall. Bersifat homogen berarti partikel terdispersi tidak terpengaruh oleh gaya gravitasi atau gaya lain yang dikenakan kepadanya; sehingga tidak terjadi pengendapan. Misalnya, sifat homogen ini juga dimiliki oleh larutan, namun tidak dimiliki oleh campuran biasa (suspensi). Koloid dijumpai di mana-mana: susu, agar-agar, tinta, sampo, sabun serta awan merupakan contoh-contoh koloid yang dapat dijumpai sehari-hari. Sitoplasma dalam sel juga merupakan sistem koloid. Dalam kenyataannya, banyak produk industri yang diperlukan dalam kehidupan sekarang ini berupa koloid, baik sebagai bahan makanan, bahan bangunan, maupun produk-produk lain. Mengapa sistem koloid digunakan dalam produk industri? Salah satu ciri khas koloid, yaitu partikel padat dari suatu zat dapat tersuspensi dalam zat lain, terutama dalam bentuk cairan. Hal ini merupakan dasar dari berbagai hasil industri yang dibutuhkan manusia. Tugas Saudara adalah membuat resume beberapa koloid: cat, keju, sampo dan sabun yang berisi tentang karakteristik masing-masing koloid, bahan-bahan yang digunakan, proses pembuatan dan jika mungkin cara kerja dari koloid tersebut apabila dipergunakan. Sebagai contoh, sampo bekerja tidak hanya membersihkan rambut maupun kulit kepala namun juga dapat memperbaiki penampilan rambut agar mudah disisir dan kelihatan mengembang.
Tugas Akhir Modul Kimia-5 Kimia analitik adalah cabang ilmu kimia yang berfokus pada analisis cuplikan material untuk mengetahui komposisi, struktur, dan fungsi kimiawinya. Secara tradisional, kimia analitik dibagi menjadi dua jenis, kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif bertujuan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur atau senyawa kimia, baik organik maupun inorganik, sedangkan analisis kuantitatif bertujuan untuk mengetahui jumlah suatu unsur atau senyawa dalam suatu cuplikan. Kimia analitik modern dikategorisasikan melalui dua pendekatan, target dan metode. Berdasarkan targetnya, kimia analitik dapat dibagi menjadi kimia bioanalitik, analisis material, analisis kimia, analisis lingkungan, dan forensik. Berdasarkan metodenya, kimia analitik dapat dibagi menjadi spektroskopi, spektrometri massa, kromatografi dan elektroforesis, kristalografi, mikroskopi, dan elektrokimia. Meskipun kimia analitik modern didominasi oleh instrumen-instrumen canggih, akar dari kimia analitik dan beberapa prinsip yang digunakan dalam kimia analitik modern berasal dari teknik analisis tradisional yang masih dipakai hingga sekarang. Secara umum metode modern lebih unggul dibanding dengan metode konvensional, karena metode modern menawarkan kepekaan
yang tinggi, jumlah sampel yang diperlukan sedikit, dan waktu pengerjaannya relatif cepat karena seperti beberapa metode modern (seperti kromatografi), selain dapat digunakan dalam secara kuantitatif dan juga digunakan untuk melakukan pemisahan senyawa yang terdapat dalam sampel. Meskipun demikian, tidak selamanya metode modern memberikan keuntungan dibanding metode konvensional. Penggunaannya yang meluas tidak menyebabkan metode klasik menjadi usang. Tugas Saudara adalah membuat: 1). Rangkuman peralatan analisis kimia modern yang dapat dipergunakan untuk mempelajari komposisi dan struktur material antara lain: peralatan analisis unsur, analisis permukaan, observasi bentuk mikrokopis, analisis struktur senyawa, analisis termal, analisis pemisahan dan kromatografi. 2). Rincian metode analisis kualitatif kation-anion yang sederhana khususnya untuk ion-ion: Cu2+, Fe2+, Fe3+, Al3+, Pb2+, NH4+, Ba2+, Ca2+, SO42-, NO3-, Cl- dan I -. 3). Analisis kualitatif sederhana untuk deteksi gas-gas CO 2, Cl2, SO2, H2, O2 dan NH3 serta H 2O.
Tugas Akhir Modul Kimia-6 Senyawa karbon atau yang biasa dikenal dengan senyawa organik adalah suatu senyawa yang unsur-unsur penyusunnya terdiri dari atom karbon dan atom-atom hidrogen, oksigen, nitrogen, sulfur, halogen, atau fosfor. Senyawa jenis ini di alam begitu banyak dan melimpah. Diperkirakan Diperkir akan sudah mencapa jutaan dan akan terus bertambah dengan hadirnya senyawasenyawa baru hasil sintesis para ahli kimia organik. Oleh karena jumlahnya yang demikian banyak, maka diperlukan metode yang tepat untuk mengetahui rumus kimia suatu senyawa organik. Salah cara untuk analisis kualitatif suatu senyawa organik adalah dengan identitas gugus fungsi. Dengan mengetahui gugus fungsi maka dapat diketahui golongan dari senyawa organik tersebut karena setiap golongan senyawa organik mempunyai sifat tertentu bergantung pada gugus fungsionil yang dimilikinya. Secara umum senyawa organik yang mempunyai gugus fungsi yang sama akan mempunyai sifat yang sama. Tugas: Buatlah rangkuman identifikasi senyawa organik maupun polimer organik dalam bentuk tabel seperti berikut ini.
No
Jenis identifikasi
1
Membedakan amina primer, sekunder, tersier
2
Membedakan alkohol primer, sekunder dan tersier
Reagent yang digunakan
Reaksi yang terjadi
Observasi terhadap perubahan yang terjadi
3
Menunjukkan adanya gugus karbonil
4
Menunjukkan adanya guguh alkohol
5
Membedakan gugus aldehid dan keton
6
Membedakan alkohol dan eter
7
Dan seterusnya