TUGAS RANGKUMAN MATERI EKONOMI KEUANGAN DAN AKUNTANSI
OLEH : NAMA
: RIO FAUZAN
NIM
: F1A116051
PROGRAM STUDI MATEMATIKA MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2018
BAB 1 PASAR DAN LEMBAGA KEUANGAN A. Pasar Keuangan
Pasar keuangan adalah aktivitas pergerakan dana dari individu atau badan yang mempunyai kelebihan dana terhadap individu atau badan yang kekurangan dana. Pasar keuangan dapat dibagi kedalam beberapa sub jenis seperti: 1.
Pasar Modal
2.
Pasar Komoditi
3.
Pasar Uang
4.
Pasar Derivatif
5.
Pasar Asuransi
6.
Pasar Valuta Asing.
B. Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah. Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank. 1.
Lembaga Keuangan Bank Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak 2.
Lembaga Keuangan Bukan Bank (LKBB) Lembaga keuangan bukan bank adalah sebuah lembaga (badan) yang
melakukan kegiatan dalam bidang keuangan yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun dana dengan cara mengeluarkan surat-surat berharga, kemudian
menyalurkan
kepada
invenstasi perusahaan-perusahaan.
masyarakat
terutama
untuk
membiayai
BAB 2 TINJAUAN TERHADAP SISTEM KEUANGAN A. Fungsi Pasar Keuangan
Kebutuhan akan adanya pasar uang dilatar belakangi adanya kebutuhan untuk mendapatkan sejumlah dana dalam jangka pendek atau sifatnya harus segera dipenuhi. Adapun fungsinya yaitu: 1.
Sebagai perantara dalam perdagangan surat-surat berharga berjangka pendek.
2.
Sebagai penghimpun danas berupa surat-surat berharga jangka pendek.
3.
Sebagai sumber pembiayaan bagi perusahan untul melakukan investasi
4.
Sebagai perantara bagi investor luar negeri dalam menyalurkan kredit jangka pendek kepada perusahaan di indonesia.
B. Struktur Pasar Keuangan
1.
Pasar Utang & Ekuitas
2.
Pasar Paralel & Pertukaran
3.
Pasar Uang & Modal
C. Fungsi Perantara Uang
1.
Biaya Transaksi
2.
Informasi Asimetris: Adverse Selection dan moral Hazard Terdapat dua macam asimetris informasi, yaitu sebagai berikut: a)
Adverse selection
b)
Moral Hazard
D. Perantara Keuangan
1.
Lembaga Penyimpanan
2.
Perantara Investasi
E. Regulasi Sistem Keuangan
Sistem keuangan dapat diartikan sebagai kumpulan institusi, pasar, ketentuan
perundangan,
dan
teknik-teknik
dimana
surat
diperdagangkan, tingkat bunga ditetapkan, dan jasa-jasa keuangan.
berharga
BAB 3 TINGKAT BUNGA A. Pengertian Suku Bunga
Bunga (interest) dapat diartikan sebagai harga yang harus dibayar oleh bank atau nasabah sebagai balas jasa atas transaksi antara bank dan nasabah. Adapun fungsi suku bunga adalah : a. Sebagai daya tarik bagi para penabung yang mempunyai dana lebih untuk diinvestasikan. b. Suku
bunga
dapat
digunakan
sebagai
alat
moneter
dalam
rangka
mengendalikan penawaran dan permintaan uang yang beredar dalam suatu perekonomian c. Pemerintah dapat memanfaatkan suku bunga untuk mengontrol jumlah uang beredar. B. Pengukuran Tingkat Bunga
Instrument pasar utang di bagi menjadi empat jenis, yaitu pinjaman sederhana, pinjaman dengan pembayaran tetap, obligasi kupon, dan obligasi tanpa kupon atau obligasi diskonto. C. Ukuran Lain Dari Tingkat Bunga
Pengukuran tingkat bunga paling akurat adalah tingkat hasil jatuh tempo atau YTM. D. Tingkat Bunga Nominal Dan Riil
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang bisa kita lihat di bank atau media cetak.Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. E. Pebedaan Tingkat Bunga dan Tingkat Imbal Hasil
Tingkat pengembalian (ret of return-RET) obligasi dari priode (t) ke priode (t+1) adalah =
+−
Di mana:
= harga obligasi pada priode (t)
+1
= harga obligasi pada priode (t+1)
BAB 4 PERILAKU TINGKAT BUNGA A.
Faktor Penentu Permintaan Aset
Bunga merupakan imbal jasa atas pinjaman uang. Timbal jasa merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinfestasikan. Jumlah pinjaman tersebut disebut pokok utang ( principal ). B.
Permintaan dan Penawaran Obligasi
Analisis
penentuan
tingkat
bunga
digunakan
Dapat
menurunkan
permintaan dan penawaran obligasi.Tingkat bunga berbagai sekuritas bergerak secara searah atau berhubungan positif sehingga analisis penentuan tingkat bunga cukup pada satu sekuritas, yaitu obligasi. Analisis permintaan obligasi digunakan Dapat memperoleh kurva permintaan obligasi, yaitu jumlah permintaan dengan harga obligasi. C.
Perubahan Keseimbangan Tingkat Bunga
Perubahan
keseimbangan
tingkat
bunga
terjadi
akibat
perubahan
permintaan dan penawaran obligasi. Ada empat faktor yang berpengaruh terhadap permintaan obligasi yaitu : kekayaan, perkiraan imbal hasil obligasi relatif terhadap aset lainnya, risiko obligasi relatif terhadap aset lainnya, dan likuiditas obligasi relatif terhadap aset lainnya. D.
Prefensi Likuiditas : Permintaan dan Penawaran Uang
Analisis preferensi likuiditas menjelaskan penentuan tingkat bunga melalui keseimbangan penawaran dan permintaan uang. Analisis prefensi likuiditas dari pasar uang dihubungkan dengan penawaran dan a pinjaman pada pasar obligasi.
BAB 5 RISIKO DAN STRUKTUR TINGKAT BUNGA A.
Struktur Risiko Tingkat Bunga
Tingkat bunga berbeda pada kategori obligasi yang berbeda dari satu priode ke priode berikutnya, dan perbedaan (spread ) tingkat bunga berfluktuasi dari satu priode ke priode berikutnya. Ada tiga faktor yang mempengaruhi fenomena fluktuasi perbedaan tingkat bunga, yaitu : 1.
Risiko kegagalan
2.
Likuiditas
3.
Pajak pendapatan
B.
Struktur Tingkat Bunga
Hasil satu kelompok obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda tetapi risiko sama disebut kurva hasil ( yield curve), yaitu deskripsi struktur tingkat bunga Dapat obligasi tertentu. Kurva hasil Dapat diklasifikasikan sebagai kurva hasil naik, kurva hasil datar, dan kurva hasil turun (inverted yied curve). C.
Struktur Peramalan Tingkat Bunga
Hubungan antara tingkat bunga pada obligasi dengan jatuh tempo yang berbeda direfleksikan oleh pola kurva hasil. Adapun teori yang menjelaskan hubungan ini yaitu : 1.
Teory ekspektasi murni ( pure exspectation theory)
2.
Teori segmentasi pasar (market segmentation theory)
3.
Teori premi likuiditas (liquidity premium theory)
BAB 6 TEORI EFISIENSI PASAR
Didalam konsep pasar efisien, perubahan harga suatu sekuritas saham diwaktu yang lalu tidak dapat digunakan dalam memperkirakan perubahan harga dimasa yang akan datang. Perubahan harga saham didalam pasar efisien mengikuti pola random walk , dimana penaksiran harga saham tidak dapat dilakukan dengan melihat kepada harga-harga historis dari saham tersebut, tetapi lebih berdasarkan pada semua informasi yang tersedia dan muncul dipasar. A.
Sifat Dasar Ekspektasi Rasional
Teori ekspektasi rasional (rational expectations) diajukan pertama kali oleh John F. Muth pada tahun 1961 pada tulisannya yang berjudul “ Rational Expectations and the Theory of Price Movements”. B.
Ekspektasi Rasional Pasar Keuangan
Ekspektasi rasional pasar keuangan didasarkan pada asumsi di mana harga sekuritas direfleksikan secara menyeluruh oleh informasi yang tersedia. Tingkat imbal hasil suatu sekuritas adalah jumlah keuntungan modal (capital gain) ditambah pembayaran kas di bagi dengan harga pembelian. C.
Beberapa Aplikasi Ekspektasi Rasional
Salah satu aspek penting dari ekspektasi rasional adalah bahwa nilai satu atau lebih variabel ditentukan oleh kejutan acak dari variabel itu sendiri dan kejutan acak variable lainnya. D.
Model Empiris Ekspektasi Rasional Di Indonesia
Model empiris ekspektasi rasional Indonesia terdiri atas harga saham, model persamaan simultan permintaan uang dan tingkat harga di Indonesia. Ekspektasi harga saham di Indonesia tidak menunjukkan efek bubble atau bootstrp. Implikasinya adalah bahwa inflasi-inflasi tinggi di Indonesia akan
tersatabilisai ke inflasi yang lebih rendah dalam periode jangka panjang.
BAB 7 SEKURITAS PASAR UANG A.
Definisi dan Fungsi Uang
Definisi uang atau penawaran uang pada umumnya diterima sebagai pembayaran atas barang atau jasa. Definisi uang dalam bentuk mata uang adalah terlalu sempit karena cek juga dapat diterima sebagai alat pembayaran. B.
Evolusi Sistem Pembayaran
Pemahaman fungsi uang dan bentuk uang secara kontinu telah mendorong evolusi sistem pembayaran, yaitu metode pembentukan transaksi dalam perekonomian. Sekarang ini ada tiga bentuk uang dalam perekonomian, yaitu uang komoditas, uang kertas, dan uang elektronik (e-money). C.
Pengukuran Uang Dalam Perekonomian
Definisi uang sebagai segala sesuatu yang secara umum dapat diterima sebagai pembayaran barang dan jasa menyatakan bahwa uang ditentukan oleh kebiasaan/perilaku masyarakat. D.
Tujuan dan Partisipan Pasar Uang
Banyak investor menggunakan pasar uang untuk memperoleh imbal hasil lebih tinggi dengan cara menyimpan uang tunai sebagai deposit pada sistem perbankan E.
Instrumen Sekuritas Pasar Uang
Secara umum ada tujuh instrumen pasar uang yang digunakan oleh partisipan sekuritas pasar uang untuk mencapai keuntungan ekonomi. Adapun ketujuh instrumen pasar uang tersebut yaitu: Obligasi jangka pendek pemerintah atau agen pemerintah, Dana bank central, Pembelian kembali (repurchase agreements), Sertifikat deposito yang dapat dinegosiasikan, Surat berharga
komersial yang dijual oleh perusahaan, dan Banker’s acceptance Eurodollar adalah setoran dólar diluar sistem perbankan. 2.1.6
Perbandingan Sekuritas Pasar Uang
Sekuritas pasar uang mempunyai banyak karakteristik dan sekuritas pasar uang berbeda dari beberapa aspek.
BAB 8 PASAR MODAL A.
Tujuan pasar modal
Dalam pembentukan pasar modal memiliki tujuan sebagai berikut. a.
Menghimpun
kesmpatan
kepada
masyarakat
untuk
meningkatkan
pertumbuhan ekonomi. b.
Memberi kesempatan kepada masyarakat untuk ikut memiliki perusahaan dan ikut menikmati hasilnya (laba).
B.
Obligasi
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah-panjang yang dapat dipindah-tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut. C.
Saham
Saham adalah surat berharga yang menunjukan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Saham juga merupakan tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas. D.
Model penetapan harga asset modal (CAPM)
Model penetapan harga asset modal (CAPM) adalah sebuah alat untuk memprediksi keseimbangan imbal hasil yang diharapkan dari suatu asset beresiko. Model CAPM diperkenalkan oleh Treynor, Sharpe dan Litner. E.
Hipotek
Menurut Kitab Undang-Undang Hukum Perdata hipotik adalah suatu hak kebendaan atas benda-benda tidak bergerak untuk mengambil penggantian daripadanya bagi pelunasan suatu perikatan. F.
Mekanisme perdagangan sekuritas
Sebelum dapat melakukan transaksi, terlebih dahulu investor harus menjadi nasabah di perusahaan Efek atau kantor broker.
BAB 9 PASAR MATA UANG LUAR NEGERI DAN MODEL EKONOMI TERBUKA A.
Transaksi mata uang luar negeri
Suatu transaksi dalam mata uang asing adalah suatu transaksi yang didenominasi atau membutuhkan penyelesaian dalam suatu mata uang asing, B.
Nilai tukar spot
Kurs spot atau spot rates atau spot prices adalah harga yang diberikan untuk suatu mata uang, sekuritas (efek), atau komoditas yang akan dibayar dan diserahkan segera, biasanya dalam satu atau dua hari kerja. C.
Kurs Spot (Spot Rales) Dan Kurs Berjangka (Forward Rales)
Transaksi Valuta Asing yang mana kedua belah pihak sepakat untuk saling menukarkan simpanan bank mereka serta melaksanakan secepatnya. D.
Model ekonomi terbuka
Ekonomi terbuka adalah ekonomi dimana ada kegiatan ekonomi antara masyarakat domestik dan luar, mulai dari kegiatan bisnis seperti kegiatan perdagangan barang dan jasa dengan orang lain dan bisnis dalam komunitas internasional, dan aliran dana sebagai investasi di perbatasan. E.
Pasar mata uang luar negeri dan model ekonomi terbuka
Pasar pertukaran mata uang merupakan pasar keuangan dengan pergerakan arus uang terbesar yakni sekitar 1,5 triliun dollar U S tiap harinya di seluruh dunia. F.
Sistem nilai tukar tetap
Pada sistem ini, kurs ditetapkan oleh pemerintah. Misalnya, pemerintah menetapkan bahwa US $ 1 = Rp 8.000,- dan 1 yen = Rp 5.000,-. G.
Model empiris ekonomi terbuka Indonesia
Dalam perekonomian terbuka yang menganut sistem devisa bebas, tingkat bunga yang diterapkan oleh suatu negara akan bisa memberikan pengaruh pada masuk atau keluarnya devisa yang dimiliki oleh negara tersebut.
BAB 10 STRUKTUR KEUANGAN A.
Pengertian Struktur Keuangan
Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Struktur keuangan dapat dilihat pada seluruh sisi kanan neraca yang terdiri dari hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang saham (Weston dan Copeland, 1997). Struktur Keuangan terdiri atas: 1.
Hutang jangka pendek Hutang jangka pendek adahlah Kewajiban yang diharapkan akan dilunasi
dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasional perusahaan mana yang lebih lama (PSAK No. 9 Buku SAK 1994). 2.
Hutang Jangka Panjang Hutang jangka panjang menurut Sundjaja dan Barlian (2007:324)”utang
jangka panjang merupakan salah satu dari bentuk pembiayaan jangka panjang yang memiliki jatuh tempo lebih dari satu tahun,biasanya 5-20 tahun”. 3.
Modal Sendiri Modal sendiri menurut Sundjaja (2007:234). ”Dana jangka panjang
perusahaan yang disediakan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham),yang terdiri dari berbagai jenis saham.
B.
Konsep Pengaruh Keuangan
Faktor pengaruh adalah rasio antara nilai buku seluruh hutang ( debt = D ) terhadap total aktiva ( total assets = TA ) dalam terminologo nilai buku atau hutang dari nilai pasar ( B ) terhadap nilai total ( V ) dari suatu perusahaan dalam terminology nilai pasar. C.
Pengaruh Dan Risiko Keuangan
Pembayaran bunga dan pokok pinjaman merupakan kewajiban perusahaan yang harus di bayar sebelum sisa keuntungan ( setelah pajak – pajak ) tersedia untuk para pemegang saham.
BAB 11 LEMBAGA KEUANGAN BANK A.
Pengertian Lembaga Keuangan Bank
lembaga keuangan bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan nya menghimpun dana langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan, misalnya deposito, giro, tabungan. Berdasarkan fungsinya, lembaga keuangan bank itu dibagi menjadi 3 jenis lembaga keuangan, jadi tidak semua bank itu sama. 1. Bank Sentral Bank sentral adalah bank yang memegang fungsi sebagai bank sirkulasi sehingga uang tersebut selalu berputar. Selain itu ia juga menjadi lender of the last resort dan bankers bank pada suatu Negara. 2. Bank Umum Bank umum merupakan bank yang tugasnya adalah melayani seluruh jasa perbankan dan melayani segenap lapisan masyarakat. 3. Non Bank Lembaga keuangan non Bank merupakan semua badan yang beraktivitas pada bidang keuangan secara langsung maupun tidak langsung dalam melakukan kegiatan menghimpun keuangan. B.
Neraca Bank
Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan posisis keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, atau sering juga disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 31 Desember 2009. Posisi yang digambarkan adalah posisi harta, utang dan modal. C.
Manajemen Likuiditas Bank
Likuiditas merupakan kemampuan suatu bank untuk menghimpun sejumlah dana tertentu dengan biaya tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk memenuhi semua penarikan dana oleh nasabah deposan dan semua kewajiban bank umum. Likuiditas diperlukan antara untuk keperluan : Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang ditentukan bank sentral.
BAB 12 PERUSAHAAN PEMBIAYAAN, SEKURITAS DAN KONGLOMERASI KEUANGAN A.
Pengertian Perusahaan Pembiayaan
Perusahaan atau lembaga pembiayaan adalah badan usaha di luar bank atau lembaga keuangan bukan bank lainnya yang memberikan fasilitas pinjaman kepada nasabahnya untuk suatu keperluan. Tujuan utama dari pemberian pinjaman pembiayaan antara lain: 1.
Mencari keuntungan (profitability)
2.
Safety atau keamanan.
3.
Membantu usaha nasabah
4.
Membantu pemerintah
B.
Pengertian Perusahaan Sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah firma yang merupakan anggota bursa efek dengan lisensi khusus untuk melakukan jual beli efek atau saham dan menjadi perantara transaksi bagi perusahaan atau investor. C.
Pengertian Konglomerasi Keuangan
Konglomerasi Keuangan adalah suatu kelompok lembaga jasa keuangan yang dimiliki atau dikendalikan oleh pihak yang sama dan melakukan aktivitas material pada minimal dua sektor jasa keuangan yang berbeda (Industri Perbankan, Pasar Modal, atau Industri Keuangan Non Bank).
BAB 13 ASOSIASI TABUNGAN DAN PINJAMAN, CREDIT UNION, ASURANSI DAN DANA PENSIUN A.
Asosiasi Tabungan danPinjaman
Asosiasita bunga dan pinjaman adalah suatu bentuk perantara keuangan yang secara tradisional melayani penabung secara individu dan penduduk serta peminjam hipotik komersial dalam memperoleh dana dari penabung kecil dan kemudian meminjamkan dana inikepadapeminjamlainnya. B.
Credit Union
Credit Union, yaitu lembaga yang anggotanya memiliki ikatan yang sama, yang mana tabungan hanya dipinjamkan kepada anggota lainnya, yang pada umumnya digunakan untuk pembelian kendaraan, perbaikan rumah. Bentuk perantara yang satu ini, yang dianggap oleh para konsumen menjadi perantara yang paling murah dari pada yang lain. C.
Perusahaan Asuransi
perusahaan asuransi adalah lembaga yang menyediakan berbagai polis asuransi untuk melindungi seseorang atau nasabahnya dari berbagai macam resiko kerugian dengan cara membayar premi secara teratur, perusahaan asuransi bekerja dengan cara menyatukan resiko dari sejumlah pemegang polis asuransi. D.
Perusahaan Dana Pensiun
Perusahaan danapensiunsecaraumumdapatdikatakanmerupakanperusahaan yang memungut dana dari karyawan suatu perusahaan dan memberikan pendapatan kepada peserta pension sesuai perjanjian
BAB 14 MODEL PERMINTAAN UANG
Model permintaan uang bertujuan untuk mengembangkan pengertian tentang faktor-faktor penentu permintaan uang, fungsi uang sebagai alat tukar, dan optimalisasi jumlah permintaan uang. A.
Model Dasar Permintaan Uang
Model dasar permintaan uang riil memperhatikan tujuan individu untuk memegang uang, yaitu tujuan transaksi, berjaga-jaga, dan spekulasi. B.
Pengembangan Model Permintaan Uang
Model permintaan uang untuk tujuan spekulasi dengan pendekatan teori persediaan (inventory theory approach ) berkembang kemudian. Model BaumolTobin menimbulkan dua kemungkinan, yaitu endowment awal sebagai uang dan endowment awal sebagai aset keuangan lainnya. C.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan
1. Perilaku Konsumen atau Selera Konsumen 2. Ketersediaan dan Harga Barang Sejenis Pengganti dan Pelengkap 3. Pendapatan atau Penghasilan Konsumen 4. Perkiraan Harga di Masa Depan
BAB 15 MODEL PENAWARAN UANG A.
Pengertian Penawaran Uang
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar. B.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran uang
Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut : 1.
Tinggi-rendahnya tingkat bunga
2.
Makin tinggi tingkat bunga bank makin sedikit jumlah uang yang beredar, semakin rendah tingkat bunga semakin banyak jumlah uang yang beredar.
3.
Tingkat pendapatan masyarakat
4.
Semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin banyak uang beredar sebab masyarakat samakin sering melakukan transaksi.
5. C.
Jumlah penduduk Pengertian Uang Beredar
Pengertian uang beredar terbagi atas dua yaitu: a.
Dalam Arti Sempit ( Norraw Money)
b.
Dalam Arti Luas ( Broad Money)
D.
Teori Penawaran Uang Tanpa Bank
Teori ini merupakan teori yang paling sederhana. Teori ini merupakan gambaran dari sistem standar emas, ketika emas menjadi satu-satunya alat pembayaran. Jumlah uang beredar atau uang yang ditawarkan di masyarakat naik atau turun sesuai dengan tersedianya emas di masyarakat. E.
Teori Penawaran Uang Modern
Dalam perekonomian modern, para produsen emas tidak lagi memiliki peranan moneter yang penting seperti dalam sistem standar emas. Dalam sistem standar kertas, sumber dari terciptanya uang beredar, yaitu otoritas moneter (Bank Sentral).
BAB 15 MODEL PENAWARAN UANG
Penawaran uang (money supply) adalah jumlah uang yang beredar. Dalam mempelajari penawaran uang harus dibedakan antara mata uang dalam peredaran dan uang yang beredar. Mata uang dalam peredaran adalah mata uang yang telah dikeluarkan dan diedarkan oleh Bank Sentral. Mata uang tersebut terdiri atas uang kertas dan uang logam. Dengan demikian, mata uang dalam peredaran sama dengan uang kartal. Adapun uang beredar, yaitu semua jenis uang yang berada di dalam perekonomian (mata uang dalam peredaran ditambah dengan uang giral pada bank-bank umum). Ada beberapa faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penawaran uang adalah sebagai berikut : - Tinggi-rendahnya tingkat bunga - Makin tinggi tingkat bunga bank makin sedikit jumlah uang yang beredar,
semakin rendah tingkat bunga semakin banyak jumlah uang yang beredar. - Tingkat pendapatan masyarakat - Semakin tinggi pendapatan masyarakat semakin banyak uang beredar
sebab masyarakat samakin sering melakukan transaksi. - Jumlah penduduk BAB 16. MODEL STATIS KLASIK DAN KEYNESIAN
Model ini menjelaskan bahwa kondisi keseimbangan ekonomi (keseimbangan umum) akan tercapai bila pasar barang-jasa dan pasar uang-modal secara simultan berada dalam keseimbangan. Asumsi yang mendasari model IS-LM merupakan kombinasi asumsi model Klasik dan Keynes, yaitu : - Pasar akan selalu dalam keseimbangan - Berlakunya hukum walras. Hukum walras mengatakan bila perekonomian
terdapat
n
pasar,
dan
sebanyak
n-1
pasar
telah
berada
dalam
keseimbangan, maka pasar ke-n niscaya telah mencapai keseimbangan - Fungsi uang sebagai alat transaksi dan spekulasi - Perekonomian adalah perekonomian tertutup.
BAB 17 INFLASI STEADY-STATE
Ada 4 jenis inflasi steady state sebagai berikut: - Inflasi ringan - Inflasi sedang - Inflasi berat - Hiper inflasi
Inflasi dapat menyebabkan gangguan pada stabilitas ekonomi di mana para pelaku ekonomi enggan untuk melakukan spekulasi dalam perekonomian. Di samping itu inflasi juga bisa memperburuk tingkat kesejahteraan masyarakat akibat menurunnya daya beli masyarakat secara umum akibat harga-harga yang naik. Selain itu distribusi pendapatan pun semakin buruk akibat tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan inflasi yang terjadi. BAB 18 INFLASI DAN PENGANGGURAN
Di Indonesia, ekspektasi inflasi belakangan ini menjelma menjadi salah satu faktor yang menentukan arah dan stabilitas pasar keuangan, tren kenaikan upah minimum buruh di beberapa daerah, rencana kenaikan tarif tenaga listrik (TTL),dan tekanan kepada pemerintah untuk mengurangi subsidi bahan bakar minyak (BBM), turut meningkatkan ekspektasi inflasi setiap tahunnya. Salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku masyarakat tersebut adalah ekspektasi mereka terhadap laju inflasi di masa yang akan datang. Ekspektasi laju inflasi yang tinggi akan mendorong masyarakat untuk mengalihkan aset finansial yang dimilikinya menjadi aset rill seperti tanah, rumah dan barang-barang konsumsi lainnya. Begitu juga sebaliknya, ekspektasi laju inflasi yang rendah akan memberikan insentif kepada masyarakat untuk menabung serta melakukan investasi pada sektor-sektor produktif. B.
Kurva Phillips
Kurva Phillips merupakan kurva yang menunjukkan kombinasi inflasi dan pengangguran yang naik pada jangka pendek ketika pergeseran pada kurva permintaan agregat menggerakkan perekonomian di sepanjang kurva penawaran agregat jangka pendek. Kenaikan permintaan agregat terhadap barang atau jasa
dalam jangka pendek mengakibatkan hasil produksi barang dan jasa yang lebih besar dan tingkat harga yang lebih tinggi. Hasil produksi yang lebih besar berarti pengerjaan yang lebih tinggi pula sehingga tigkat pengangguran lebih rendah. Selain itu berapapun tingkat harga pada tahun sebelumnya, semakin tinggi tingkat harga pada tahun berjalan, semakin tinggi pula inflasi.
BAB 19 ANALISIS UANG, OUTPUT AGREGAT DAN SISTEM UANG KOMODITAS
Secara umum, pengertian uang didefinisikan dalam dua bagian, yaitu dalam arti luas dan dalam arti sempit. Dalam arti luas uang merupakan alat yang dapat diterima secara umum sebagai alat pembayaran dalam suatu wilayah tertentu atau sebagai alat pembayaran utang atau sebagai alat untuk melakukan pembelian barang dan jasa. Penawaran agregat adalah hubungan anatar jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dengan tingkat harga secara keseluruhan. Output dalam penawaran agregat ialah pada pasar tenaga kerja.yaitu hubungan antara modal, tenaga kerja dan upah. Adapun yang dimaksud dengan penawaran agregat adalah (aggregate supply,AS ) adalah jumlah seluruh barang akhir dan jasa-jasa di dalam
perekonomian yang dijual atau ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan firms ( ) pada berbagai tingkat harga. Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa penawaran agregat itu pada dasarnya merupakan nilai total dari seluruh barang akhir dan jasa yang dihasilkan di dalam perekonomian. Pada tahap ini uang yang digunakan adalah berupa komoditas berharga pada masanya. Perkembangan selanjutnya, disepakati bahwa uang yang terbuat dari logam mulia, seperti emas, perak, dan perunggu, digunakan sebagai uang. - Representatif Uang Komoditas ( Money Commodities Representative)
Penggunaan uang komoditas menimbulkan kesulitan, baik untuk kegiatan transaksi berskala sangat kecil maupun transaksi sangat besar. Jika transaksi yang dilakukan dalam jumlah yang sangat besar, maka logam mulia yang dibutuhkan juga sangat besar sehingga akan sangat riskan
dalam hal keamanan serta merepotkan. Kesulitan ini mendorong diberlakukannya penggunaan uang kertas sebagai alat tukar. Namun karena nilai nominal dari uang kertas jauh lebih besar daripada nilai kertas yang digunakan sebagai uang, maka setiap uang kertas yang dikeluarkan dijamin dengan logam mulia senilai nominal uang kertas yang dikeluarkan. BAB 20 TUJUAN, TARGET, DAN INSTRUMEN PEMBENTUKAN KEBIJAKAN MONETER
Kebijakan moneter adalah proses mengatur persediaan uang sebuah negara untuk mencapai tujuan tertentu; seperti menahan inflasi, mencapai pekerja penuh atau lebih sejahtera. Kebijakan moneter dapat melibatkan mengeset standar bunga pinjaman, “margin requirement”, kapitalisasi untuk bank atau bahkan bertindak
sebagai peminjam usaha terakhir atau melalui persetujuan melalui negosiasi dengan pemerintah lain. Kebijakan moneter dapat dilakukan dengan menjalankan instrumen kebijakan moneter, yaitu antara lain : - Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) - Fasilitas Diskonto (Discount Rate) - Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) - Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi. Untuk mencapai tujuan tersebut, sejak tahun 2005 Bank Indonesia menerapkan kerangka kebijakan moneter dengan inflasi sebagai sasaran utama kebijakan moneter (Inflation Targeting Framework) dengan menganut sistem nilai tukar yang mengambang (free floating). Peran kestabilan nilai tukar sangat penting dalam mencapai stabilitas harga dan sistem keuangan. Oleh karenanya, Bank Indonesia juga menjalankan kebijakan nilai tukar untuk mengurangi
volatilitas nilai tukar yang berlebihan, bukan untuk mengarahkan nilai tukar pada level tertentu. Permasalahan bank sentral adalah bahwa mereka ingin mencapai tujuantujuan tertentu,seperti misalnya stabilitas harga dengan Penyediaan lapangan kerja yang tinggi
(high employment), tapi mereka tidak ingin secara langsung
mempengaruhi tujuan tersebut. Mereka memiliki set alat untuk digunakan (operasi pasar terbuka, perubahan dalam suku bunga diskonto, dan perubahan dalam kebijakan cadangan) yang bisa mempengaruhi tujuan secara tidak langsung setelah beberapa waktu (biasanya setelah lebih dari setahun). Jika bank sentral menunggu untuk melihat berapa tingkat harga dan tingkat pekerja satu tahun kemudian, maka akan sudah terlambat untuk membuat koreksi apapun terhadap kebijakannya – kesalahan tidak akan dapat dibalikkan.
BAB 21 SISTEM KEUANGAN INTERNASIONAL DAN KEBIJAAN MONETER
Dalam ekonomi internasional dikenal suatu sistem yang memungkinkan suatu negara dapat saling berhubungan satu dangan yang lain. Sistem tersebut disebut sebagai sistem moneter internasional. Sistem moneter internasional menunjukkan seperangkat kebijakan, institusi, praktik, peraturan dan mekanisme yang menentukan tingkat dimana suatu mata uang ditukarkan dengan mata uang lain. Sistem keuangan internasional dari sejarahnya telah mengalami begitu banyak perkembangan dan transpormasi dari masa ke masa. Perkembangan ini disebabkan oleh adanya perubahan ekonomi dan politik domestik serta internasional pada masing-masing masa. Mekanisme penentuan kurs bisa dikategorikan menjadi beberapa kelompok : - Free Float (Mengambang Bebas) - Float yang dikelola (Managed Float) - Kurs tetap secara tidak resmi (unofficial pegging). - Perjanjian Zona Target Tertentu - Dikaitkan dengan mata uang lain
- Dikaitkan dengan kelompok mata uang lain - Dikaitkan dengan indikator tertentu - Sistem kurs tetap
Adapun cara untuk melakukan pembayaran internasional yang timbul akibat perdagangan dan peminjaman internasional antara lain sebagai berikut: - Pembayaran dengan surat wesel dagang (Commercial Bill of Exchange
atau Commercial draft atau Trade Bill) Dalam surat wesel tersebut harus dilampiri dokumen-dokumen berupa: faktur (invoice),
konosemen atau surat muatan (bill of lading),
daftar isi barang (packing list),
surat keterangan asal barang (certificate of origin),
surat keterangan pabean,
surat asuransi (insurence).
- Kompensasi pribadi - Pembayaran tunai - Pembayaran dengan LC ( Letter of Credit ) - Pembayaran kemudian atau rekening terbuka - Pembayaran dengan konsinyasi
BAB 22 MEKANISME TRANSMISI KEBIJAKAN MONETER DAN KREDIBILITAS
Mekanisme transmisi kebijakan moneter dapat berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi dan bisnis melalui alur tingkat bunga (interest rate channel ), alur tingkat harga asset (asset price channel ), dan alur kredit (credit channel ). -
Mekanisme transmisi alur tingkat bunga
-
Mekanisme Transmisi Alur Harga Aset Mekanisme transmisi alur kredit
BAB 23 KREDIBILITAS KEBIJAKAN MONETER DAN PENGENDALIAN MONETER TAK SEMPURNA
Kredibilitas kabijakan moneter merupakan pembentukan ekspetasi secara konsisten dan sistematis dari pelaku atau agen ekonomi. Kebijakan pelaku atau agen ekonomi ditentukan oleh motivasi peningkatan output agregat diatas output alamiah. Tujuan ini dapat dicapai pembuat kebijakan moneter dengan menciptakan kejutan inflasi. Kejutan inflasi akan mengakibatkan penurunan upah riil turun dan peningkatan penggunaan tenaga kerja. BAB 24 ANALISIS REZIM KEBIJAKAN ATURAN DAN REZIM KEBIJAKAN DISKERSI
Masalah kredibilitas kebijakan moneter menjadi penting sehingga rezim kebijakan moneter optimal berubah dari kebijakan diskresi murni (kedua instrumen kebijakan tidak dibatasi) ke kebijakan parsial (satu dari dua instrumen kebijakan didelegasikan kepada regulator tertentu). BAB 25 DAMPAK DISTRIBUSI DAN DESAIN DELEGASI KEBIJAKAN MONETER
Delegasi adalah perwakilan atau utusan dengan proses penunjukan secara langsung maupun secara musyawarah untuk mengutusnya menjadi salah satu perwakilan suatu kelompok atau lembaga. Konsep masyarakat yang rasional sebenarnya lebih dijelaskan oleh Max Weber. Bahkan masalah rasionalitas adalah titik pusat perhatiannya untuk menjelaskan tindakan sosial. Rasional yang menurut kita adalah masuk akal dan sesuai hukum alam, dipahami Weber sebagai makna obyektif atas tindakan subyektif individu. Tindakan rasional menurutnya berkaitan dengan pertimbangan sadar dan pilihan bahwa tindakan itu dinyatakan. Masyarakat yang rasional, didasarkan atas prinsip-prinsip ini. Sejalan dengan Weber, Durkheim menganggap bahwa masyarakat yang rasional dicirikan dengan pembagian kerja yang rasional, berdasarkan pertimbangan atas tujuan yang ingin dicapai.
BAB 26 INDEPENDENSI DAN KONSERVATISME BANK SENTRAL: STABILISASI EKONOMI DAN KREDIBILITAS
Hal studi empiris telah menunjukkan bahwa indenpendensi bank sentral menghasilkan rata-rata dan volatillitas inflasi rendah. Akan tetapi, volatilitas output agregat tinggi. Indenpendensi bank sentral terlihat seperti “makan siang gratis” dalam stabilisasi inflasi tanpa biaya secara nyata.
Kredibilitas kebijakan moneter diformulasikan dalam bentuk independensi bank sentral yang mencakup struktur target kebijakan. Jika preferensi pembuat kebijakan terhadap output agregat dan inflasi adalah fungsi utilitas social langsung maka preferensi bank sentral terhadap output agregat dan inflasi adalah fungsi utilitas sosial tak langsung. Perubahan derajat preferensi pembuat kebijakan terhadap output agregat dan inflasi akakn mempengaruhi efektifitas stabilitasi output agregat dan target inflasi. Masalah ketidakpastian target kebijakan merupakan pilihan terbaik dibandingkan dengan tujuan akhir dari pembuat kebijakan. Pembuat kebijakan ( Principal ) yang mendelegasikan independensi abnk sentral menghilangkan bias inflasional tanpa biaya felksibilitas atau stabilitasi output agregat. Kebijakan diskresi merupakan penentuan kebijakan moneter dilakukanoleh pembuat kebijakan, sebaliknya kebijakan independensi bank sentral adalah penentuan kebijakan mooneter dengan menentukan target output agregat. Pada kebijakan
diskresi,
penentu
upah
mengetahui
bahw
kebijakan
moneter
diimpikasikan dan mengetahui probabilitas distribusi perbedaan output agregat.
BAB 27 REGULASI DAN MANAJEMEN RISIKO BANK
Lembaga keuangan paling banyak diatur dan dikendalikan oleh pemerintah adalah lembaga keuangan bank. Regulasi bank muncul sebagai akibat dari informasi asimetris, pemisahan bank dan perusahaan dengan perusahaan sekuritas, perkembangan konsolidasi bank dan inovasi keuangan. - Bank adalah sebuah lembaga yang diberikan izin oleh otoritas perbankan
untuk menerima simpanan, memberikan kredit dan menerima serta menerbitkan cek.
- Risiko adalah peluang terjadinya bencana atau kerugian peluang terjadinya
outcome (hasil) yang buruk. - Kejadian
risiko
(risk
event)
terjadinya
sebuah
peristiwa
yang
menyebabkan potensi kerugian. - Risiko kerugian adalah kerugian yang terjadi sebagai konsekuensi
langsung atau tidak langsung dari kejadian risiko. Salah satu bagian terbesar dari bisnis bank adalah pemberian pinjaman. Masalah adverse selection dan moral hazard mendorong prinsip dasar pengurangan risiko kredit dan membuat pinjaman lebih sukses. Informasi asimetris dalam pasar kredit selalu eksis karena pemberi pinjaman mempunyai informasi kurang simetris tentang kesempatan investasi dan aktivitas peminjam. Hal ini mendorong dua aktivitas yang selalu dilakukan oleh lembaga keuangan, yaitu penyaringan ( screening ) dan pengawasan (controlling ). Langkah pertama dalam manajemen risiko tingkat bunga adalha besar respons perubahan tingkat bunga terhadap asset dan kewajiban lembaga keuangan. Jika perubahan bunga lebih responsif terhadap kwajiban dibandingkan dengan asset lembaga keuangan maka kenaikan tingkat bunga akan mengurangi margin suku bunga bersih dan pendapatan. BAB 28 BISNIS DAN EKONOMI BANK
Pada bisnis dan ekonomi bank kita membahas pasar oligopoli dan pasar monopolistik: Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan yang menguasai pasar, baik secara individu maupun yang secara diam-diam bekerja sama. Karena jumlah penjual sedikit, maka selalu ada hambatan untuk memasuki pasar. Penetapan harga oleh penjual harus dipertimbangkan oleh pesaing-pesaing lain. Dengan kata lain, reaksi pesaing terhadap keputusan harga dan output adalah paling penting dalam pasar oligopoli. Pasar monopolistik adalah salah Pasar persaingan monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek.Penjual pada
pasar monopolistik tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki
karakter
tersendiri
yang
membedakannya
dengan
produk
lainnya.Contohnya adalah : shampoo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
BAB 29 MANAJEMEN RISIKO: PASAR OPSI
Pasar Option adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk membeli atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan pada atau sebelum waktu tertentu ( Expiration Date ). Option adalah perjanjian yang memberikan si pembeli option hak untuk membeli
atau menjual kontrak di masa yang akan datang pada harga tertentu (Specific Price) dan pada atau sebelum waktu tertentu ( Expiration Date). Option adalah
kontrak resmi yang memberikan Hak (tanpa adanya kewajiban) untuk membeli atau menjual sebuah aset pada harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Options merupakan salah satu instrumen di dunia pasar modal (derivatives) untuk meminimalisasi resiko dan sekaligus memaksimalkan keuntungan dengan daya ungkit (leverage) yang lebih besar ( Limited Loss with Unlimited Profit ). Terdapat beberapa kategori untuk membedakan jenis option yang ada saat ini. Apabila dilihat dari jenis hak yang dimiliki oleh pemegang option maka option dapat dibagi menjadi dua yaitu : 1. Call Option yang memberikan hak membeli sesuatu kepada pemegangnya. 2. Put Option yang memberikan hak menjual sesuatu kepada pemegangnya.
BAB 30 PASAR BERJANGKA
Pasar Future adalah perjanjian yang menyatakan volume standar suatu mata uang tertentu untuk ditukar pada tanggal jatuh tempo tertentu. Karenanya, pasar futures mata uang serupa dengan kontrak forward dari sisi kewajibannya, tetapi berbeda dengan forward dari sisi bentuk perdagangannya. Futures kontrak
umumnya digunakan oleh MNC untuk lindung nilai posisi valuta asingnya. Selain itu, futures kontrak diperdagangkan oleh spekulator yang berharap memperoleh manfaat dari prediksinya mengenai pergerakan kurs masa depan. Kontrak futures adalah sebuah perjanjian atau komitmen dua pihak, untuk mengirimkan atau menerima instrumen finansial atau komoditas pada tanggal tertentu di masa datang, dengan harga yang telah ditentukan pada waktu penandatanganan kontrak. Kontrak serah atau yang dalam bahasa asing disebut forward contract adalah suatu persetujuan antara dua belah pihak untuk menjual atau membeli suatu aset (atau bentuk apapun juga) di suatu waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Oleh karena itu, tanggal penjualan dan tanggal penyerahan barang dilakukan berbeda. Sekilas kontrak future dan kontrak forward terlihat sama namun sebenarnya berbeda.
AKUNTANSI Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah. Akuntansi disebut sebagai bahasa bisnis karena merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi keuangan kepada pihak-pihak yang memerlukannya. Semakin baik kita mengerti bahasa tersebut, maka semakin baik pula keputusan kita, dan semakin baik kita di dalam mengelola keuangan. Laporan keuangan suatu perusahaan biasanya terdiri atas empat jenis laporan, yaitu Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan.
1. Laporan Posisi Keuangan, adalah suatu daftar sistematis yang memuat informasi mengenai aset, hutang dan modal suatu perusahaan pada akhir periode tertentu. 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif, adalah ikhtisar mengenai pendapatan dan beban suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat diketahui laba yang diperoleh dan rugi yang dialami. 3. Laporan Perubahan Ekuitas, adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal untuk periode tertentu, mungkin satu bulan atau satu tahun. Melalui laporan perubahan modal dapat diketahui sebab-sebab perubahan modal selama periode tertentu. 4. Laporan Arus Kas, dengan adanya laporan ini pemakai laporan keuangan dapat mengevaluasi perubahan aktiva bersih perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas) dan kemampuan perusahaan di dalam menghasilkan kas dimasa mendatang.
Siklus Akuntansi Perusahaan jasa
Untuk membuat Laporan Keuangan, khususnya perusahaan jasa terdapat delapan langkah, yang dikenal dengan Siklus Akuntansi. kedelapan langkah tersebut adalah: 1. Transaksi keuangan 2. Mencatat segala transaksi keuangan, berdasarkan bukti asli transaksi, dalam satu periode akuntansi 3. Membuat Jurnal Umum berdasarkan catatan 4. Membuat Buku Besar 5. Membuat Jurnal Penyesuaian 6. Membuat Laporan Keuangan: Laporan Laba rugi, Neraca, dan Leporan Perubahan Modal
7. Membuat Jurnal Penutup 8. Membuat Neraca Saldo setelah penutupan Perusahaan dagang
Untuk perusahaan dagang, sebenarnya juga hampir sama tetapi ada tambahan lain. Langkah-langkah tersebut adalah: 1. Tahap Pencatatan 2. Transaksi (Transaksi Internal dan Transaksi Eksternal) 3. Pengumpulan Bukti Transaksi 4. Mencatat ke dalam Jurnal Umum, Jurnal Khusus dan ke dalam Buku Besar Pembantu 5. Merekapitulasi Jurnal Umum dan Jurnal Khusus 6. Posting ke Buku Besar 7. Tahap Pengikhtisaran 8. Membentuk Neraca Saldo 9. Menyusun Ayat Jurnal Penyesuaian 10. Membentuk Kertas Kerja (Worksheet) dalam bentuk Neraca Lajur 11. Tahap Pelaporan Keuangan 12. Menyusun Laporan Keuangan 13. Laporan Laba Rugi 14. Laporan Perubahan Modal 15. Laporan Neraca 16. Laporan Arus Kas 17. Menyusun Ayat Jurnal Penutup 18. Membentuk Neraca Saldo setelah Penutupan 19. Menyusun Ayat Jurnal Pembalik