Tugas M3 KB1 Analisis Video Teori BehavioristikDeskripsi lengkap
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Deskripsi lengkap
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Full description
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Full description
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Deskripsi lengkap
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Deskripsi lengkap
njgisDeskripsi lengkap
ppgFull description
ppg daljabDeskripsi lengkap
kgDeskripsi lengkap
ppgDeskripsi lengkap
ppg daljabFull description
TUGAS M3 KB 3.1Full description
Teori kognitif dalam pembelajaran berfokus pada bagaimana informasi diterima, di olah, di simpan, dan di ambil oleh pikiran
Teori kognitif dalam pembelajaran berfokus pada bagaimana informasi diterima, di olah, di simpan, dan di ambil oleh pikiran
vhghhvDeskripsi lengkap
Tugas M3 KB4 Teori Humanistik
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Full description
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Deskripsi lengkap
Tugas M3 KB4 Teori Humanistik
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Deskripsi lengkap
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Full description
Tugas DAR1 PPG DALJAB 2018Full description
Tugas M3 KB1: Analisis Video Teori Behavioristik Nama Peserta
: DEDE WAHYUDI, S.Ak
NUPTK
: 2447769670130023
Nomor Peserta
: 201699426142
Prodi Sertifikasi
: 857- AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Sekolah Asal
: SMKS AL MUJAHIDIN
Menurut Bapak/Ibu, masalah apa yang mungkin muncul bila dalam suatu proses pembelajaran pembelajaran diterapkan teori belajar behavioristik?
Dalam pembelajaran, Teori Behavioristik ini adalah teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia dan Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberi respon terhadap lingkungan lingkungan (stimulus). Namun, pada pada
pembelajaran yang menggunakan
teori ini akan membuat pembelajaran siswa hanya berpusat pada guru dan bersifat mekanistis serta hanya berorientasi pada hasil. Sehingga siswa dipandang pasif, hanya mendengarkan, menghafal penjelasan guru dan itu membuat guru terkesan sebagai sosok sentral dan bersifat otoriter.
Banyak permasalahan yang mungkin muncul dalam pembelajaran yang diterapkankan teori belajar behavioristik, antara lain: 1.
Teori ini hanya melihat aspek jasmaniah dan mengabaikan aspek-aspek mental.
2.
Aspek kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar bukan menjadi perhatian utama.
3.
Proses pembelaran dihadapkan pada aturan-aturan yang jelas yang ditetapkan lebih dulu secara ketat.
4.
Pembiasaan (disiplin) menjadi sangat penting.
5.
Orientasi
kepada
“salah/gagal
mendapatkan
hukuman”
dan
“benar/berhasil
mendapatkan reward” 6.
Kekuatan pada aturan dipandang sebagai penentu keberhasilan.
7.
Kontrol belajar dipegang oleh sistem diluar diri siswa.
Semua ini terjadi secara garis besar dikarenakan teori ini hanya berorientasi pada hasil, mengabaikan proses.