TUGAS MAKALAH TEKNIK PENGELASAN Dosen Pengampu: Dodi Yulianto S.T., M.T
Charly Gunawan 073310309
JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ISLAM RIAU PEKANBARU 2010
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya hatukan kehadirat Allah SWT atas rahmat, nikmat dan karuia karuiaNYA NYA,, karena karena dengan dengan rahmat rahmat dan hidaya hidayahNY hNYA A saya saya dapat dapat menyel menyelesa esaika ikan n makalah pengelasan dari mata kuliah Teknik Pengelasan oleh Bapak Dodi Yulanto S.T., M.T guna memperoleh memperoleh salah satu prasyaratan prasyaratan pemberian pemberian nilai oleh mata kuliah bersangkutan. Penuli Penuliss menyad menyadari ari bahwa bahwa dalam dalam penyus penyusuna unan n makala makalah h ini adalah adalah berkat berkat bantuan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak baik moril maupun materil. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis menghaturkan rasa terima kasih kepada yang pihak-pihak yang telah membantu. Semoga amal kebajikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat pahala dan mendapat amal yang di ridhoi oleh Allah SWT. Penulis menyadari bahwa karya sederhana ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini akan penulis terima dengan senang hati dan yang terakhir. Semoga karya sederhana ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amien.
Pekanbaru, 10 Maret 2010
2
DAFTAR ISI Kata Pengantar.......................................... Pengantar................................................................. .............................................. .............................................. .......................1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar
Belakang......................................... Belakang................................................................. ............................................... ........................................3 .................3
1.2 Tujuan
Penyusunan................................. Penyusunan........................................................ .............................................. ..........................................3 ...................3
1.3 Teknik
Penyusunan................................. Penyusunan........................................................ .............................................. ..........................................4 ...................4
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelasan……………………………………………………………..5 2.2 Cara Pengelasan dan Pemotongan…………………………………………………5 2.3 Proses Pengelasan…………………………………………………………………6 2.4 Proses-proses Pengelasan………………………………………………………..10
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………17 3.2 Saran……………………………………………………………………………..17
3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Teknik pengelasan secara sedeerhana telah diketemukan dalam rentang waktu antara antara 4000 4000 sampai sampai 3000 3000 SM. Setelah Setelah energi energi listik listik diergu diergunak nakan an dengan dengan mudah, mudah, teknol teknologi ogi pengel pengelasa asan n maju maju dengan dengan pesatn pesatnya ya sehing sehingga ga manjad manjadii suatu suatu teknik teknik yang yang mutahir. Hingga saat ini telah dipergunakan lebih dari 40 jenis pengelasan. Pada Pada tahaptahap-tah tahap ap permul permulaan aan dari dari pengem pengemban bangan gan teknol teknologi ogi las biasan biasanya ya pengelasan hanya digunakan pada sambungan-sambungan dari reparasi yang kurang penting. penting. Tapi setelah setelah melalui melalui pengalaman pengalaman dan praktek praktek yang banyak dan waktu yang lama lama maka maka seka sekaran rang g peng penggu guna naan an pros proses es-p -pro rose sess peng pengel elas asan an dan dan peng penggu guna naan an konstruksi-konstruksi las merupakan hal yang umum disemua negara di dunia. Terwujudnya standar-standar teknik pengelasan akan membatu memperluas ruan ruang g ling lingku kup p pema pemaka kaia ian n samb sambun unga gan n las las dan dan memp memper erbe besa sarr ukur ukuran an bang bangun unan an konstruksi yang dapat di las. Dengan kemajuan yang dapat dicapai sampai saat ini, teknologi las memegang peranan penting dalam masyarakat industri modren. Pros Prosed edur ur peng pengel elas asan an keli keliha hatan tanny nyaa sang sangat at sede sederh rhan ana, a, tetap tetapii sebe sebena narn rnya ya didalam didalamnya nya banyak banyak masala masalah-m h-masa asalah lah yang yang harus harus diatas diatasii dimana dimana pemecah pemecahann annya ya meme memerl rluk ukan an berm bermaca acam-m m-mac acam am peng penget etah ahua uan. n. Karen Karenaa itu itu dida didala lam m peng pengel elas asan an,, pengetahuan harus turut serta mendampingi praktek. Secara lebih terperinci dapat dikatakan bahwa perancangan konstruksi bangunan dan mesin dengan sambungan las, harus direncanakan pula tentang cara-cara pengelasan, cara pemeriksaan, bahan las, dan jenis yang akan digunakan, berdasarkan fungsi dan bagian-bagian bangunan atau mesin yang dirancang.
1.2 Tujuan Penyusunan
4
Berdasarkan pada rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam penyusunan ini adalah : 1. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii peng pengerti ertian an pengel pengelasa asan. n. 2.
Untuk mengetahui cara pengelasan dan pemotongan.
3. Untuk mengetahui mengetahui peralatan peralatan yang yang digunaka digunakan n dalam proses proses pengel pengelasan. asan. 1.3 Teknik Penyusunan
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan karya ilmiah ini dengan menggunakan studi webset.
5
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengelasan
Definisi pengelasan menurut DIN ( Deutsche Industrie Normen ) adalah ikatan metalu metalurgi rgi pada pada sambun sambungan gan logam logam atau atau logam logam paduan paduan yang yang dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam keadaa keadaan n lumer lumer atau atau cair. cair. Dengan Dengan kata kata lain, lain, las adalah adalah sambun sambungan gan setemp setempat at dari dari beb beber erap apaa bata batang ng loga logam m deng dengan an meng menggu guna naka kan n ener energi gi pana panas. s. Dala Dalam m pros proses es penyambungan ini adakalanya disertai dengan tekanan dan material tambahan ( filler filler ). material ). 2.2 Cara Pengelasan dan Pemotongan
Samp Sampai ai pada pada wakt waktu u ini ini bany banyak ak seka sekali li caracara-ca cara ra peng pengkl klas asif ifik ikas asian ian yang yang digunakan digunakan dalam bidang bidang las, ini disebabkan disebabkan karena perlu adanya adanya kesepakatan kesepakatan dalam hal-hal tersebut. Secara konvensional cara-cara pengklasifikasi tersebut pada waktu ini dapat dibagi dua golongan, yaitu klasifikasi berdasarkan energi yang digunakan (sumber panas) dan klasifikasi berdasarkan cara kerja. Ditinjau Ditinjau berdasarkan berdasarkan sumber panasnya panasnya klasifikasi klasifikasi pengelasan pengelasan dapat dibedakan tiga: 1.Mekanik 2.Listrik 3.Kimia Berdasarkan Berdasarkan cara kerjanya kerjanya klasifikasi klasifikasi pengelasan pengelasan dapat dibagi dalam tiga kelas utama yaitu : pengelasan cair, pengelasan tekan dan pematrian. 1. Pengel Pengelasa asan n cair cair adalah adalah cara pengelas pengelasan an dimana dimana sambun sambungan gan dipanas dipanaskan kan sampai sampai menc mencai airr deng dengan an sumb sumber er pana panass dari dari busu busurr list listri rik k atau atau sumb sumber er api api gas gas yang yang terbakar.
6
2. Pengel Pengelasa asan n tekan tekan adalah pcara pcara pengel pengelasa asan n dimana dimana sambung sambungan an dipanask dipanaskan an dan kemudian ditekan hingga menjadi satu. 3. Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan sambungan diikat dan disatukan dengan dengan menggunakan paduan logam yang mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk tidak turut mencair.
2.3 Proses Pengelasan
Las gas tungsten (Las TIG) adalah proses pengelasan dimana busur nyala listirk ditimbulakan oleh elektroda tungsten (elektroda tak terumpan) dengan benda kerja logam. Daerah pengelasan dilindungi oleh gas lindung (gas tidak aktif) agar tidak berkontaminasi dengan udara luar. Kawat las dapat ditambahkan atau tidak tergant tergantung ung dari dari bentuk bentuk sambun sambungan gan dan keteba ketebalan lan benda benda kerja kerja yang yang akan akan dilas. dilas. Perangkat yang dipakai dalam pengelasan las gas tungsten adalah:
1. Mesin
Mesin Mesin las las AC/D AC/DC C meru merupa paka kan n mesi mesin n las pemb pemban angk gkit it arus arus AC/D AC/DC C yang yang digu diguna naka kan n di dala dalam m peng pengel elas asan an las las gas gas tung tungst sten en.. Pemi Pemili liha han n arus arus AC atau atau DC biasanya tergantung pada jenis logam yang akan dilas.
2. Tabung gas lindung
Adalah tabung tempat penyimpanan gas lindung seperti argon dan helium yang digunakan di dalam mengelas gas tungsten .
7
3. Regulator gas lindung
Adalah pengatur tekanan gas yang akan digunalan di dalam pengelasan gan tungsten. Pada regulator ini biasanya ditunjukkan tekanan kerja dan tekanan gas di dalam tabung.
4. Flowmeter untuk gas
Dipaka Dipakaii untuk untuk menun menunjuk jukkan kan besarn besarnya ya aliran aliran gas lindun lindung g yang yang di pakai pakai di dalam pengelasan gas tungsten .
8
5. Selang gas dan perlengkapan pengikatnya
Berfu Berfung ngsi si seba sebaga gaii peng pengub ubun ung g gas gas dari dari tabu tabung ng menu menuju ju pemb pembak akar ar las. las. Sedangkan perangkat pengikat berfungsi mengikat selang dari tabung menuju mesin las dan dari mesin las menuju pembakar las.
9
6. Kabel elektroda dan selang
Berfungsi menghantarkan arus dari mesin las menuju stang las, begitu juga aliran gas dari mesin las menuju stang. Kabel masa berfungsi untuk menghantarkan arus ke benda kerja.
7. Stang las (welding torch)
Berfun Berfungsi gsi untuk untuk menyat menyatuka ukan n syste system m untuk untuk menyat menyatuka ukan n system system las yang yang berupa penyalaan busur dan perlindungan gas lindung selama dilakukan pengelasan.
8. Elektroda tungsten
Berfungsi Berfungsi sebagai sebagai pembangkit pembangkit busur busur nyala selama selama
dilakukan dilakukan pengelasan pengelasan..
Elektroda ini tidak berfugsi sebagai bahan tambah.
9. Kawat las
Berfungsi sebagai bahan tambah. Tambahan kawat jika bahan dasar yang dipanasi dengan busur tungsten sudah mendekati cair.
10. Assesories
Pilihan Pilihan dapat berupa system system pendinginan pendinginan air untuk pekerjaan pekerjaan
pengelasan pengelasan
berat, rheostat kaki, dan pengatur waktu busur.
10
Las Tungsten
(GTAW) atau sering juga disebut disebut Tungsten Inert Gas Tungsten Arc Welding (GTAW)
Gas (TIG) merupakan salah satu dari bentuk las busur listrik ( Arc Welding ) yang menggunak menggunakan an inert gas sebagai sebagai pelindung pelindung dengan tungsten atau wolfram sebagai electrode. Skema dari GTAW dapat dilihat dalam gambar dibawah. Penjelasan ini dikerjakan secara manual maupun otomatis.
Gambar. Skema pengelasan (TIG ( tungsten iner gas ) Electrode pada GTAW termasuk elektode tidak terumpan (non consumable) ber berfu fung ngsi si seba sebaga gaii tempa tempatt tump tumpua uan n terja terjadi diny nyaa busu busurr list listri rik. k. GTAW GTAW mamp mampu u menghasilkam las yang berkualitas tinggi pada hampir semua jenis logam mampu las. Biasan Biasanya ya ini diguna digunakan kan pada pada stainle dan loga logam m ringa ringan n lainn lainnya ya sepe sepert rtii stainless ss steel steel dan aluminium, magnesium dan lain-lain. Hasil pengelasan pada teknik ini cukup baik tapi membutuhkan kemampuan yang tinggi. Pada pengelasan TIG ini tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga listrik baik AC maupun maupun DC. Tenaga Tenaga listri listrik k hanya hanya diguna digunakan kan sebaga sebagaii pemana pemanass dan hanya hanya untuk untuk membuat busur nyala pada elektoda, bagian-bagian pendukung lainya masih disuplai dari alat lain. Peralatan yang sering digunakan sebagai pendukung dari las TIG ini adalah tabung gas Argon Argon maupun gas lain dapat melindungi melindungi proses pengelasan pengelasan dari pengaruh udara luar.
11
2.4 Proses-proses Pengelasan a. Las listrik dengan elektroda berselaput (SMAW)
Las listri listrik k ini menggu menggunak nakan an elektro elektroda da berela berelaput put sebaga sebagaii bahan bahan tambah tambahan. an. Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar. Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan menutupi permukaan las yang juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar. Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat titik pengukuran, misal pada ujung elektroda elektroda bersuhu bersuhu 3400° C, tetapi pada benda kerja dapat mencapai mencapai suhu 4000° C. Keuntungan SMAW adalah proses las busur paling sederhana dan paling serba guna. Karena sederhana dan mudah dalam mengangkut peralatan dan perlengkapannya, membuat pro prose sess SMAW SMAW ini ini memp mempun unya yaii apli aplika kasi si luas luas mula mulaii dari dari refin refiner ery y pipi piping ng hing hingga ga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. SMAW bisa dilakukan pada berbagai posisi atau lokasi yang bisa bisa dijang dijangkau kau dengan dengan sebatan sebatang g elektr elektroda oda.. Sambun Sambungan gan-sa -sambu mbunga ngan n pada pada daerah daerah dimana dimana pandan pandangan gan mata mata terbatas terbatas masih masih bisa bisa di las dengan dengan cara cara memben membengko gkokka kkan n elektroda. Proses SMAW digunakan untuk mengelas berbagai macam logam ferrous dan non ferrou ferrous, s, termas termasuk uk baja baja carbon carbon dan baja baja paduan paduan rendah rendah,, stainl stainless ess steel, steel, paduan-paduan nikel, cast iron, dan beberapa paduan tembaga.
Kelemahan Meskipun SMAW adalah proses pengelasan dengan daya guna tinggi, proses ini memp mempun unya yaii
bebe bebera rapa pa
kara karakt kter eris isti tik k
dima dimana na
laju laju
peng pengis isia iann nnya ya
lebi lebih h
rend rendah ah
dibandingkan proses pengelasan semi-otomatis atau otomatis. Panjang elektroda tetap dan pengelasan mesti dihentikan setelah sebatang elektroda terbakar habis. Puntung elektroda elektroda yang tersisa terbuang, terbuang, dan waktu juga terbuang terbuang untuk mengganti–ga mengganti–ganti nti elektroda. elektroda. Slag atau terak yang terbentuk terbentuk harus dihilangkan dihilangkan dari lapisan las sebelum sebelum lapis lapisan an
beri beriku kutn tnya ya
dide didepo posi sitk tkan an..
Lang Langka kahh-lan langk gkah ah
ini ini
meng mengur uran angi gi
efisi efisien ensi si
pengelasan hingga sekitar 50 %. 12
Asap Asap dan gas yang yang terben terbentuk tuk merupa merupakan kan masala masalah, h, sehing sehingga ga diperlu diperlukan kan ventil ventilasi asi memadai pada pengelasan di dalam ruang tertutup. Pandangan mata pada kawah las agak agak terha terhala lang ng oleh oleh slag slag peli pelind ndun ung g dan dan asap asap yang yang menu menutu tupi pi enda endapa pan n loga logam. m. Dibutu Dibutuhka hkan n juru juru las yang yang sangat sangat terampi terampill untuk untuk dapat dapat mengh menghasi asilka lkan n pengel pengelasa asan n berkualitas radiography apabila mengelas pipa atau plat hanya dari arah satu sisi.
b. Las Listrik TIG
Peng Pengel elas asan an ini ini pert pertam amaa kali kali dite ditemu muka kan n di USA USA (194 (1940) 0),, bera berawa wall dari dari pengelasan paduan untuk bodi pesawat terbang. Prinsip : Panas dari busur terjadi dianta diantara ra elektr elektrode ode tungst tungsten en dan logam logam induk induk akan akan melebu meleburka rkan n logam logam pengis pengisii ke logam induk di mana busurnya dilindungi oleh gas mulia (Ar atau He). Las listrik TIG ( Tungsten Inert Gas = Tungsten Gas Mulia) menggunakan elektroda wolfram yang bukan merupakan bahan tambah. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda wolfram dan bahan dasar merupakan sumber panas, untuk penge pengelas lasan. an. Titik Titik cair elektro elektroda da wolfram wolfram sedemi sedemikia kian n tinggi tingginya nya sampai sampai 3410° 3410° C, sehingga tidak ikut mencair pada saat terjadi busur listrik. Tangkai listrik dilengkapi dengan nosel keramik untuk penyembur gas pelindung yang melindungi daerah las dari luar pada saat pengelasan. Sebagian bahan tambah dipakai elektroda tampa selaput yang digerakkan dan dideka didekatka tkan n ke busur busur yang yang terjad terjadii antara antara elektr elektroda oda wolfram wolfram dengan dengan bahan bahan dasar. dasar. Sebagai gas pelindung dipakai gas inert seperti argon, helium atau campuran dari kedua gas tersebut yang pemakainnya tergantung dari jenis logam yang akan dilas. Tangkai las TIG biasanya didinginkan dengn air yang bersirkulasi. Pembakar las TIG terdiri dari : 1) Penyedia arus, 2) Pengembali air pendingi, 3) Penyedia air pendingin, 4) Penyedia gas argon, 5) Lubang gas argon ke luar, 6) Pencekam elektroda, 7) Moncong keramik atau logam, 8) Elektroda tungsten, 9) Semburan gas pelindung.
13
Keuntungan : Digunakan untuk Alloy Steel, Stainless Steel maupun paduan Non Ferrous: Ni, Cu, Al ( Air Craft ). ). Disamping itu mutu las bermutu tinggi, hasil las padat, padat, bebas dari porositas porositas dan dapat untuk mengelas berbagai posisi dan ketebalan. ketebalan. Proses GTAW menghasilkan pengelasan bermutu tinggi pada bahan-bahan ferrous dan non ferrous. Dengan teknik pengelasan yang tepat, semua pengotor yang berasal dari dari atmosf atmosfir ir dapat dapat dihila dihilangk ngkan. an. Keuntu Keuntunga ngan n utama utama dari dari proses proses ini yaitu, yaitu, bisa bisa digunakan untuk membuat root pass bermutu tinggi dari arah satu sisi pada berbagai jenis bahan. Oleh karena itu GTAW digunakan secara luas pada pengelasan pipa, dengan batasan arus mulai dari 5 hingga 300 amp, menghasilkan kemampuan lebih besar untuk mengatasi masalah pada posisi sambungan yang berubah-ubah seperti celah akar. Sebagai contoh, pada pipa tipis (dibawah 0,20 inci) dan logam-logam lembar lembaran, an, arus arus bisa bisa diatur diatur cukup cukup rendah rendah sehing sehingga ga pengen pengendal dalian ian penetra penetrasi si dan pencegahan pencegahan terjadinya terjadinya terbakar terbakar tembus tembus (burnt lebih h muda mudah h dari dari pada pada (burnt through) through) lebi pengerjaan dengan proses menggunakan elektroda terbungkus. Kecepatan gerak yang lebih rendah dibandingkan dengan SMAW akan memudahkan pengamatan sehingga lebih lebih mudah mudah dalam dalam mengen mengendal dalika ikan n logam logam las selama selama pengis pengisian ian dan penyat penyatuan uan..
Kelemahan. Kelemahan Kelemahan utama proses las GTAW yaitu laju pengisian lebih rendah dibanding dibandingkan kan dengan proses las lain umpamanya SMAW. Disamping itu, GTAW butuh kontrol keluru kelurusan san sambun sambungan gan yang yang lebih lebih ketat, ketat, untuk untuk mengha menghasil silkan kan pengel pengelasa asan n bermut bermutu u tinggi pada pengelasan dari arah satu sisi. GTAW juga butuh kebersihan sambungan yang lebih baik untuk menghilangkan minyak, grease, karat, dan kotoran-kotoran lain agar terhindar dari porosity dan cacat-cacat las lain. GTAW harus dilindungi secara berhati-hati dari kecepatan udara di atas 5 mph untuk mempertahankan perlindungan inert gas di atas kawah las.
c. Las Listrik Submerged (SAW)
Las Las list listrik rik submerged yang yang umum umumny nyaa otom otomat atis is atau atau semi semi otom otomat atis is menggunakan fluksi serbuk untuk pelindung dari pengaruh udara luar. Busur listrik di antara ujung elektroda dan bahan dasar di dalam timbunan fluksi sehingga tidak terjadi sinar las keluar seperti biasanya pada las listrik lainya. Operator las tidak perlu menggunakan kaca pelindung mata (helm las).
14
Pada Pada wakt waktu u peng pengel elas asan an,, fluks fluksii serb serbuk uk akan akan menc mencai airr dan dan memb membek eku u dan dan menutup lapian las. Sebagian fluksi serbuk yang tidak mencair dapat dipakai lagi setelah setelah dibers dibersihk ihkan an dari dari terak-te terak-terak rak las. las. Elekto Elektora ra yang yang merupa merupakan kan kawat kawat tampa tampa selaput selaput berbentuk berbentuk gulungan gulungan ( roll ) digerak digerakan an maju maju oleh oleh pasang pasangan an roda roda gigi gigi yang yang diputar oleh motor listrik. Mesin las ini dapat menggunakan sumber listrik AC yang lamban dan DC dengan dengan tegang tegangan an tetap tetap bila bila menggu menggunak nakan an listri listrik k AC. Perlu Perlu adanya adanya pengat pengatura uran n kecepa kecepatan tan pengum pengumpan panan an kawat kawat las yang yang dapat dapat diubah diubah-ub -ubah ah untuk untuk mendap mendapatk atkan an panja panjang ng busur busur yang yang diperlu diperlukan kan.. Bila Bila menggu menggunak nakan an sumber sumber listri listrik k DC dengan dengan tega tegang ngan an
teta tetap, p, kece kecepa pata tan n
peng pengum umpa pana nan n
dapa dapatt
dibu dibuat at teta tetap p
dan dan
bias biasan anya ya
menggunakan polaritas balik (DCRP). Mesin las dengan listrik DC kadang-kadang digunakan untuk mengelas pelat tipis dengan kecepatan tinggi atau untuk pengelasan dengan elekroda lebih dari satu. Keuntungan Las Busur Rendam: Kualitas Kualitas Las baik, Penetrasi cukup, Bahan las hemat, Tidak perlu operator operator terampil, terampil, Dapat memakai arus yang tinggi.
Kerugian Las Busur Rendam: Sulit menentukan hasil seluruh pengelasan, Posisi pengelasan hanya horizontal, dan Penggunaan sangat terbatas.
Keuntungan Proses las SAW ini dapat digunakan untuk mengelas carbon steel, low alloy steel, stainless steel dan beberapa paduan nikel tinggi. Proses ini digunakan secara luas untuk membuat lapisan anti karat dengan menggunakan elektroda berbentuk lembaran (tebal 0,5 mm dan lebar 60 mm). Proses las ini dapat dikerjakan dengan arus lebih tinggi serta elektroda berganda, sehingga diperoleh laju pengisian dua hingga sepuluh kali lebih cepat dari pada SMAW. Karakteristik penetrasi yang dalam dari proses SAW SAW ini ini meny menyeb ebab abka kan n kamp kampuh uh las las bisa bisa dibu dibuat at lebih lebih semp sempit it,, sehi sehing ngga ga dapa dapatt mengurangi jumlah lapisan yang diperlukan dan juga menghemat waktu pengelasan. Lapisan slag yang menyelimuti logam las memberikan perlindungan yang handal terha terhada dap p loga logam m las cair, cair, Sehi Sehing ngga ga meng mengha hasi silk lkan an depo deposi sitt las las berm bermut utu u ting tinggi gi.. Sebagai sebuah proses las busur terbuka, SAW tidak menimbulkan radiasi tinggi dimana hal ini memberikan kenyamanan kepada juru las. SAW adalah proses las 15
rendah hydrogen, tetapi kandungan hydrogennya tergantung dari tingkat kekeringan dan jenis flux yang dipakai. Kekerasan di daerah HAZ cenderung lebih rendah karena panas panas masuka masukan n yang yang lebih lebih tinggi tinggi menyeb menyebabk abkan an laju laju pendin pendingin ginan an menjad menjadii lebih lebih lambat. Pada umumnya tampilan bead yang halus dari pengelasan SAW membuat inspek inspeksi si visual visual menjad menjadii lebih lebih mudah mudah terhada terhadap p cacat-ca cacat-cacat cat las karena karena kesala kesalahan han operator atau kesalahan fungsi peralatan.
Kelemahan Di dala dalam m prak prakte tekn knya ya,, pros proses es las las SAW SAW memb membut utuh uhka kan n pena penang ngan anan an dan dan wakt waktu u pemasangan lebih banyak untuk meletakkan benda kerja sedemian rupa sehingga penge pengelas lasan an dapat dapat dilaku dilakukan kan dengan dengan posis posisii datar. datar. Terbat Terbatasn asnya ya pandan pandangan gan mata mata terhadap busur dan kawah las selama pengelasan membuat proses ini menjadi lebih sulit dalam mempertahankan posisi las di atas sambungan, meskipun pada umumnya hal ini tidak tidak menjad menjadii masala masalah. h. Waktu Waktu pemasa pemasanga ngan n untuk untuk pengel pengelasa asan n lebih lebih lama lama dibandingkan dengan GMAW dan SMAW, sehingga proses ini tidak ekonomis pada pekerjaan-pekerjaan kecil. Apabila menggunakan panas masukan lebih besar, bisa terbentuk butiran-butiran kasar di daerah HAZ. Keadaan ini menyebabkan hilangnya sifat sifat impact, impact, yang yang pada pada bebera beberapa pa aplika aplikasi si tidak tidak diperb diperbole olehka hkan. n. Pada Pada pengel pengelasa asan n dengan dengan lapisan lapisan banyak, banyak, harus dipilih kombinasi kombinasi kawat/flux kawat/flux yang sesuai sesuai sehingga sehingga dapat mencegah pembentukan unsur Mn dan Si pada logam las, karena unsur-unsur ini akan menaikan kekerasan, kekerasan, menurunkan menurunkan ketangguh ketangguhan, an, dan menimbulka menimbulkan n masalah masalah retak pada sour service.
d. Las Listrik MIG
Sepe Sepert rtii haln halnya ya pad pad alas alas list listri rik k TIG, TIG, pad pad alas alas list listri rik k MIG MIG juga juga pana panass diti ditimb mbul ulkan kan oleh oleh busu busurr list listri rik k anta antara ra dua dua elec electr tron on dan dan baha bahan n dasa dasar. r. Elek Elektr trod odaa merupakan gulungan kawat yang berbentuk rol yang geraknya diatur oleh pasangan roda gigi yang digerakkan oleh motor listrik. Gerakan dapat diatur sesuai dengan keperluan. Tangkai las dilengkapi dengan nosel logam untuk menghubungkan gas pelindung yang dialirkan dari botol gas melalui slang gas. Gas yang dipakai adalah CO2 untuk pengelasan baja lunak dan baja. Argon atau campuran argon dan helium untuk pengelasan aluminium dan baja tahan karat. Proses pengelasan MIG ini dadpat secara semi otomatik atau otomatik. Semi otomatik dimaksudkan pengelasan secara manual, sedangkan otomatik adalah pengelasan yang 16
seluruhnya dilaksanakan secara otomatik. Elektroda keluar melalui tangkai bersamasama dengan gas pelindung.
Keuntungan Proses pengelasan GMAW dapat dikerjakan secara semi-otomatis atau otomatis. Asap dan percikan percikan las pada GMAW hubungan hubungan singkat singkat lebih sedikit dibandingkan dibandingkan dengan dengan SMAW, SMAW, juga juga tidak tidak ada slag slag yang yang harus harus dibers dibersihk ihkan an setela setelah h pengel pengelasa asan n selesa selesai. i. Kecepat Kecepatan an pengel pengelasa asan n dan laju pengis pengisian ian sama sama atau bisa lebih lebih besar besar dari dari pada pada SMAW. Larutan logam las umumnya lebih rendah karena penetrasi GMAW lebih dangkal. Dengan panas masukan rendah dan penetrasi yang dangkal, logam-logam tipis lebih mudah disambung dan sambungan yang memiliki celah root lebih lebar akan lebih mudah dilas. Pada fabrikasi pipa-pipa di bengkel, root pass bermutu tinggi dapat dikerjakan lebih cepat pada berbagai posisi dan pada umumnya dengan biaya lebih rendah. GMAW spray transfer dan globular transfer mempunyai kawah las yang lebih mudah dilihat, sama halnya dengan las busur teknik hubungan singkat ( short circuiting arc ) tetapi tanpa slag. Karena tidak ada flux dan relatif sedikit jumlah deoxidizer yang diberikan pada kawat, lebih sedikit pekerjaan membersihkan yang diperlukan setelah pengelasan selesai. Keseragaman panjang busur dipertahankan dengan cara membuat sumber sumber listri listrik k memili memiliki ki tegang tegangan an konsta konstan. n. Proses Proses las GMAW GMAW mempun mempunyai yai laju laju pengisian lebih besar pada pengelasan paduan-paduan ferrous dan non-ferrous. Proses ini cocok dipergunakan pada las kampuh dan pengelasan untuk membuat lapisan anti karat pada stainless steel, nickel based alloys dan paduan-paduan tembaga seperti aluminum bronze.
Kelemahan. Peralatan las GMAW lebih mahal, dan lebih rumit dalam pemasangan dan perawatan, dibandingk dibandingkan an dengan dengan SMAW. Biaya kawat las dan shielding shielding gas bisa menjadi menjadi lebih mahal dibandingkan dengan elektroda terbungkus, tetapi hal ini bisa diimbangi karena produktivitas yang tinggi dan sedikitnya pemborosan. Shielding gas pada pengelasan GMAW GMAW dapat dapat tergan terganggu ggu karena karena pengar pengaruh uh tiupan tiupan angin, angin, sehing sehingga ga harus harus diambi diambill tindakan pencegahan apabila kecepatan angin lebih dari 5 mph. Pelindung angin atau tirai khusus dapat dipakai untuk menahan atau mengurangi tiupan angina, sehingga kece kecepa pata tann nnya ya cuku cukup p rend rendah ah untu untuk k menj menjag agaa shie shield ldin ing g gas gas seca secara ra mema memada dai. i. 17
Memperbesar aliran gas untuk mengimbangi pengaruh tiupan angin yang berlebihan, akan menimbulkan masalah lain yang lebih buruk, karena akan timbul turbulensi disekitar busur yang akan menarik udara disekitarnya. GMAW GMAW memerlu memerlukan kan ruang ruang gerak gerak yang yang lebih lebih besar besar terhada terhadap p benda benda kerja kerja karena karena pengaruh ukuran welding gun dan nozzle . Pada umumnya alat pengumpan kawat harus ditempatkan sedekat mungkin dengan benda kerja.
Short-circuiting welding dapat dipakai untuk mengelas root pass dengan cara butt weld atau sambungan bercabang tetapi harus dikontrol ketat saat melakukan fill pass , karena karena ada resiko resiko non-fu non-fusio sion n atau atau cold Ketika melaku melakukan kan fill cold lap. Ketika fill pass pass pada pengelasan pipa dengan cara butt weld , pengelasan hanya dilakukan dengan cara las naik yaitu antara posisi jam 10 dan jam 2, dimana dimana pipa bisa ditahan ditahan tetap oleh kudakuda penyangga (posisi 5G) atau diputar (1G). Proses pengelasan ini tidak cocok dikerjakan pada fillet weld apabila tebal logam lebih dari 1/4 inch, dan pada umumnya tidak digunakan digunakan untuk untuk fabrikasi fabrikasi pressure vessel , tangki atau palang-palang struktur. yang terleta terletak k dianta diantara ra lapisa lapisan-la n-lapis pisan an las sukar sukar didetek dideteksi si dengan dengan Lack Lack of fusio fusion n yang
radiography dan karena pengaruh kontrol yang buruk dari proses hubungan singkat ini, ini, masala masalah h LOF menjad menjadii cukup cukup berat, berat, sehing sehingga ga membua membuatt beberap beberapaa fabrik fabrikato ator r mening meninggal galkan kan proses proses pengel pengelasa asan n ini. ini. Diband Dibanding ingkan kan dengan dengan proses proses las SMAW, SMAW, pengelasan short-circuiting butu butuh h kebe kebers rsih ihan an,, dan dan kelu keluru rusa san n samb sambun unga gan n serta serta penggerindaan tack weld yang lebih baik guna mendapatkan hasil pengelasan root pass bermutu tinggi. LOF tidak akan menjadi masalah jika panas masukan dibuat lebih tinggi pada GMAW spray transfer atau globular transfer. Pada GMAW spray transfer, terdapat radiasi busur yang banyak. Hal ini tidak menyenangkan bagi juru las dan membuat proses ini lebih cocok untuk las otomatis pada beberapa aplikasi. Pengelasan GMAW spray
transfer terbatas pada pengelasan posisi datar dan horizontal saja karena kawah las lebih besar.
18
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Peng Pengel elas asan an menu menuru rutt DIN DIN ( Deut adalah ah ikat ikatan an Deutsch schee Indus Industri triee Normen Normen) adal metalu metalurgi rgi pada pada sambun sambungan gan logam logam atau atau logam logam paduan paduan yang yang dilaks dilaksana anakan kan dalam dalam keadaa keadaan n lumer lumer atau atau cair. cair. Berdas Berdasark arkan an cara kerjan kerjanya ya klasif klasifika ikasi si pengel pengelasa asan n dapat dapat diba dibagi gi dala dalam m tiga tiga kelas kelas utam utamaa yait yaitu u : peng pengel elas asan an cair, cair, peng pengel elas asan an tekan tekan dan dan pematrian. Pada pengelasan TIG ini tenaga yang dibutuhkan adalah tenaga listrik baik AC maupun DC. Tenaga listrik hanya digunakan sebagai pemanas dan hanya untuk membuat busur nyala pada elektoda, bagian-bagian pendukung lainya masih disuplai dari alat lain. Peralatan yang sering digunakan sebagai pendukung dari las TIG ini adalah tabung gas Argon Argon maupun gas lain dapat melindungi melindungi proses pengelasan pengelasan dari pengaruh udara luar. Membuat proses SMAW ini mempunyai aplikasi luas mulai dari refinery piping hingga pipelines, dan bahkan untuk pengelasan di bawah laut guna memperbaiki struktur anjungan lepas pantai. 3.2 Saran
Makalah Makalah ini dihara diharapka pkan n dapat dapat bergun bergunaa bagi bagi masyar masyaraka akatt luas luas yang yang ingin ingin mengetahui tentang teknik pengelasan dan bermanfaat kita semua.
19
DAFTAR PUSTAKA http://agamweld.blogspot.com/2009/06/pendahuluan-definisi-pengelasanmenurut.html http://muhadhi.blogspot.com/2009/03/pengertian-pengelasan.html http://teknik-pengelasan.blogspot.com/
20
21