Alur pelayaran dan rambu rambunya yang ada sekarang ini perlu dilakukan pemantauan dan pemeliharaan secara rutin untuk menjaga keselamatan dan kelancaran kapal yang melakukan pelayaran tersebut !ahaya terjadinya kecelakaan pada pelayaran memberikan dampak yang sangat luas" bukan hanya #aktor nya$a manusia di kapal yang bersangkutan namun pada kapal yang mengangkut bahan%bahan cair lainnya yang mudah diba$a arus laut" maka pengotoran&polusi laut akan menyebar luas ketempat lain yang jauh dari tempat kejadian Pemeliharaan alur pelayaran dapat dilakukan dengan melaksanakan survey hydrogra#i secara berkala" Dengan menggunakan alat 'PS memakai metode di##erensial real time kinematik dapat membantu kegiatan survey secara cepat dan tepat di bandingkan dengan memakai peralatan yang konvensional seperti busur se(tan" theodolite" dan alat bantu lainnya Penggunaan metoda di##erensial real time kinematik dapat menentukan posisi kapal secara teliti dalam $aktu yang sangat singkat" sekaligus menentukan arah dan kecepatan kapal untuk melakukan survey 1.1 Meto-e Pen*u)uran 1. Busur sextan Pengukuran dengan metode ini memilik tingkat akurasi sekitar ) * +meter"
pelaksanaannya dan pemrosesan data memiliki $aktu yang sangat lama" untuk survey kolam pelabuhan , -.. M - saja" membutuhkan $aktu kurang lebih / bulan" hal ini disebabkan karena pelaksanaannya membutuhkan $aktu dengan perbandingan 0.10. 20.3 untuk pelaksanaan survey dan 0.3 untuk pemrosesan data survey4 2. GPS Navigasi Metode yang digunakan sudah memiliki tingkat akurasi 5%0 meter" dan
pelaksanaannya dapat dibilang lebih singkat di bandingkan dengan pemakaian busur se(tan tetapi untuk pemrosesan datanya memiliki $aktu yang hampir sama pada pemrosesan dengan metode se(tan karena pelaksanaan survey ini masih
dikategorikan
semi
digital
6ntuk
survey
kolam
pelabuhan
membutuhkan $aktu kurang lebih -. hari dengan perbandingan 5.1+. 25.3 untuk pelaksanaan survey dan +.3 untuk pemrosesan data hasil survey4
3. GPS realtime kinematik Dengan memakai cara ini dapat mempersingkat pelaksanaan dan pemrosesan
data dengan tingkat akurasi /%5 meter" untuk pelaksanaan survey kolam pelabuhan saja dapat diselesaikan dengan $aktu kurang lebih + hari sampai /- hari dengan syarat tidak terjadi gangguan koneksi alat Karena metode ini sudah memakai peralatan yang koputerisasi" sehingga pemrosesan datanya memiliki $aktu yang lebih singkat dari pelaksanaan surveynya" dengan perbandingan +.15. 2+.3 untuk pelaksanaan survey dan 5.3 untuk pemrosesan data4 Seiring perkembangan jaman" metode terakhir sudah dirasa cukup cepat dan tepat dalam pelaksanaan survey hydrogra#i" tetapi untuk ketelitian dapat di tingkatkan dengan menggunakan metode di##erensial yang terdapat di 'PS Hasil yang di dapat untuk penggunaan metode ini memiliki ketelitian 5 * 0.cm tergantung dari pemrosesan data akhirnya Alur pelayaran mempunyai #ungsi untuk memberi jalan kepada kapal untuk memasuki $ilayah pelabuhan dengan aman dan mudah dalam memasuki kolam pelabuhan 7ungsi lain dari alur pelayaran adalah untuk menghilangkan kesulitan yang akan timbul karena gerakan kapal kearah atas 2minimum ships maneuver activity4 dan gangguan alam" maka perlu bagi perencana untuk memperhatikan keadaan alur pelayaran 2ship channel4 dan mulut pelabuhan 2port entrance4 Alur pelayaran harus memperhatikan besar kapal yang akan dilayani 2panjang" lebar" berat" dan kecepatan kapal4" jumlah jalur lalu lintas" bentuk lengkung alur yang berkaitan dengan besar jari * jari alur tersebut Karena perbedaan antara perkiraan dan realisasi sering terjadi" maka penyediaan alur perlu dilakukan untuk mengantisipasi kehadiran kapal%kapal besar Suatu penelitian tentang karakteristik alur perlu di evaluasi terhadap pergerakan tra#ik yang ada" pengaruh cuaca" operasi dari kapal nelayan" dan karakteristik alur tersebut Dengan semakin meningkatnya perekonomian dunia maka penggunaan transportasi laut semakin padat" khususnya pada daerah sempit" seperti selat dan kanal" ataupun daerah yang terkonsentrasi seperti palabuhan dan persilangan lintasan lalu lintas pelayaran Sehingga beresiko tinggi untuk terjadinya kecelakaan pelayaran" baik berupa tabrakan
sesama kapal ataupun bahaya pelayaran lainnya seperti bangkai kapal atau kandas di kedalaman dangkal 6ntuk pemeliharaan alur pelayaran biasanya dilakukan pengerukan secara berkala" perencanaan pengerukan tersebut memerlukan data%data keadaan permukaan dasar laut untuk dapat diketahui berapa volume rencana pengerukan Survey hydrogra#i sangat penting peranannya untuk perencanaan pengerukan tersebut" karena hasil survey tersebut berupa data%data keadaan permukaan dasar laut yang disajikan berupa peta 1.2 ur+ey Pen-ahuluan Tahapan survey pendahuluan akan dimulai dengan melakukan orientasi di
lokasi survey yang telah direncanakan serta mengadakan pengamatan terhadap aspek%aspek penting yang berhubungan dengan pelaksanaan survey Adapun langkah dalam survey pendahuluan yang akan dilakukan sesuai dengan spesi#ikasi teknis adalah sebagai berikut 1 8denti#ikasi tugu & !M 2!enchmark4 re#erensi yang akan dipakai acuan dalam pekerjaan adalah tugu orde / atau - yang dikeluarkan oleh
!akosurtanal dan !P9 8denti#ikasi lokasi stasiun
pasang
surut
terdekat
ke
lokasi
survey: 8denti#ikasi dan pemilihan lokasi%lokasi rencana pemasangan
tugu 2!M4 dan stasiun pasut disekitar lokasi survey Penentuan lokasi a$al dimana pengukuran sounding akan dimulai Mengisi #ormulir survey serta membuat deskripsi in#ormasi pencapaian lokasi titik !M dan stasiun
pasut yang ada maupun
rencana" serta in#ormasi%in#ormasi lainnya yang dianggap penting 1./ Penye-iaan !iti) %ontrol ,oriontal Penentuan jaring kontrol horizontal bertujuan untuk menyediakan titik
re#erensi bagi kegiatan pekerjaan selajutnya sehingga berada dalam satu sistem koordinat Agar sistem koordinat ini terikat pada s istem kerangka dasar nasional maka perlu diikatkan pada titik tetap !akosurtanal yang telah menggunakan Datum 'eodesi 9asional /;;0 2D'9%;04 yang ditetapkan tahun /;;< dan merupakan datum yang mengacu pada datum 8nternasional ='S%>)
1. Pen*aatan Pasan* urut
Pasang surut muka air laut dipengaruhi gravitasi bulan dan matahari" tetapi lebih dominan gra#itasi bulan" massa matahari jauh lebih besar dibandingkan massa bulan" namun karena jarak bulan yang jauh lebih dekat ke bumi di banding matahari" matahari hanya memberikan pengaruh yang lebih kecil" perbandingan gra#itasi bulan dan matahari 2masing%masing terhadap bumi4 adalah sekitar / 1 .")< 6ntuk keperluan pemetaan darat diperlukan data mean sea level 2 msl 4 yang merupakan rata * rata pasang surut selama kurun $aktu tertentu 2/>"< tahun4 6ntuk keperluan pemetaan laut diperlukan data surut terendah 2 untuk keperluan praktis minimal pengamatan selama / bulan " untuk keperluan ilmiah bervariasi / tahun dan />"< tahun4 Pengamatan pasang surut dilaksanakan dengan tujuan untuk menentukan Muka Surutan Peta 2?hart Datum4" memberikan koreksi untuk reduksi hasil survei !atimetri" juga untuk mendapatkan korelasi data dengan hasil pengamatan arus Stasiun pasang surut dipasang di dekat&dalam kedua ujung koridor rencana jalur survey dan masing%masing diamati selama minimal /0 hari terus%menerus dan pengamatan pasang surut dilaksanakan selama pekerjaan
survei
berlangsung
Secepatnya
setelah
pemasangan" tide
gauge&sta## dilakukan pengikatan secara vertikal dengan metode levelling 2sipat datar4 ke titik kontrol di darat yang terdekat" sebelum pekerjaan survei dilaksanakan dan pada akhir pekerjaan survey dilakukan Hasil pengamatan pasang surut menghasilkan beberapa de#inisi dari suatu permukaan re#erensi yaitu 1 a Mean Sea Level 2MS@4 atau duduk tengah adalah muka laut rata%rata pada suatu periode pengamatan yang panjang" sebaiknya selama />"< tahun b Mean High Water 2MH=4 adalah tinggi air rata%rata pada semua pasang tinggi c Mean Low Water 2M@=4 adalah tinggi air rata%rata pada semua surut rendah d Mean Higher High Water 2MHH=4 adalah tinggi rata%rata pasang tertinggi dari dua air tinggi harian pada suatu periode $aktu yang panjang ika hanya satu air tinggi terjadi pada satu hari" maka air tinggi tersebut diambil sebagai air tinggi tertinggi
e Mean Higher Low Water 2MH@=4 adalah tinggi rata%rata air tertinggi dari dua air rendah harian pada suatu periode $aktu yang panjang Hal ini tidak akan terjadi pada pasut diurnal # Mean Lower Low Water 2M@@=4 adalah tinggi rata%rata air terendah dari dua air rendah harian pada suatu periode $aktu yang panjang ika hanya satu air rendah terjadi pada satu hari" maka harga air rendah tersebut diambil sebagai air rendah terendah g Mean High Water Springs 2MH=S4 adalah tinggi rata%rata dari dua air tinggi berturut%turut selama periode pasang purnama" yaitu jika tunggang (Range) pasut itu tertinggi h Mean Low Water Springs 2M@=S4 adalah tinggi rata%rata yang diperoleh dari dua air rendah berturut%turut selama periode pasang purnama
1.5 Penentuan 3osisi horiontal titi) i4 en**una)an GP -en*an eto-e -ierensial real tie )ineati). Pada pelaksanaan pengukuran posisi dengan teknik di##erensial real time
kinematik peralatan yang digunakan adalah1
'PS BTK 'PS 9avigasi B7M;< Badio Modem Paci#ic ?rest , Antena telemetri Cchosounder digital Tranducer Plat baja untuk !ar check @aptop Hypack So#t$are pengolah data 'PS untuk navigasi Kapal Survey Pada teknologi ini satu receiver 'PS akan dipasang pada titik kontrol darat dengan ketelitian tinggi yang terikat dengan titik tetap bakosurtanal dan akan ber#ungsi sebagai Referensi_Station sedangkan receiver lainnya dipasang di kapal survey dan ber#ungsi sebagai Rover_Station
Pengukuran kedalaman dan penentuan posisi titik%titik perum harus dilakukan secara bersamaan" agar titik%titik yang diukur kedalamannya sekaligus merupakan titik%titik yang ditentukan posisinya Komunikasi antara pengukur kedalaman 2di kapal4 dan stasiun penentu posisi harus dapat dilakukan dengan baik" terutama untuk penentuan posisi dengan cara optis Sebelum
pengukuran
kedalaman
dimulai"
echosounder
hendaknya
dipersiapkan 1 - Pemasangan Transduser - Penentuan nilai oresi sarat (draft) transduser - Penentuan nilai oresi settlement dan s!uat - Pengaturan garis awal transmisi - "ar#he# ika menggunakan alat penentu posisi elektronik 2Clectronic Positioning System4" perlu terlebih dahulu dilakukan kalibrasi 2dilakukan di darat dengan cara membuat sebuah basis yang diukur secara teliti" misalnya dengan alat CDM4 Data untuk penentuan posisi titik perum yang diambil tergantung pada metode penentuan posisi yang digunakan" apabila penentuan posisi dilakukan dengan cara optis data yang dicatat adalah ukuran sudut Sedangkan jika menggunakan elektronis data yang diperoleh adalah data ukuran jarak Selama pemeruman dilakukan" besaran $aktu pada saat kapal mengukur kedalaman dan posisi 2titik perum4 juga dicatat yang akan digunakan untuk mereduksi kedalaman terhadap bidang re#eransi pemeruman yang didapat dari analisis pasut Apabila kedalaman maksimum di daerah survei cukup besar 2).m4" perlu dilakukan pengamatan si#at%si#at #isika dan kimia di daerah yang disurvei" untuk menentukan cepat rambat gelombang suara dalam air laut yang dapat dilakukan secara langsung 2alat velocimeter4" atau secara tidak langsung 2pengukuran suhu dan salinitas
1.6 Penentuan Garis Pantai Penentuan posisi garis pantai adalah penentuan posisi tanda permukaan air
laut tertinggi 2High =ater Mark4 di pantai Pada daerah yang cukup terbuka" pengukuran dilakukan menggunakan 'PS dengan metode stop and go dan untuk daerah yang relati# tertutup oleh tumbuhan 2hutan bakau4 pengukuran dilakukan menggunakan total station Ada 52tiga4 kriteria dalam penetapan garis pantai untuk acuan pengukuran yaitu 1
6ntuk daerah pantai yang landai maka garis pantai ditetapkan sebagai
posisi air pada kondisi pasang tertinggi 6ntuk daerah pantai yang mempunyai hutan bakau garis pantai
ditetapkan pada ujung terluar dari hutan bakau tersebut 6ntuk daerah pantai berbentuk tebing garis pantai diambil pada garis batas tebing tersebut
Kerapatan pengukuran untuk garis pantai adalah maksimum 0. m untuk pantai yang relati# lurus 2teratur4 dan lebih rapat untuk bentuk garis pantai yang tidak teratur Selain posisi" keterangan mengenai kondisi pantai juga merupakan hal penting yang akan direkam
1. Pe3rosesan Data Tahap pengolahan data merupakan bagian terintegrasi dari rangkaian
pekerjaan survey hydrogra#i secara keseluruhan dengan tujuan untuk mendapatkan data kedalaman yang benar !eberapa koreksi yang harus dilakukan pada data hasil ukuran kedalaman terjadi akibat kesalahan%kesalahan sebagai berikut1 Kesalahan akibat gerakan kapal 2sattlement dan sEuat4 Kesalahan akibat dra#t tranduser Kesalahan akibat perubahan kecepatan gelombang suara" dan Kesalahan lainnya yang perlu untuk diperhitungkan
Selain itu angka kedalaman juga harus diredusir kepada suatu bidang acuan kedalaman yaitu @o$ =ater Spring 2@=S4 2tergantung penetapan4 Hubungan matematika koreksi%koreksi di atas dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan sebagai berikut1 Do Du 7 D)*s D1 Do 7 Dsss D2 D1 7 Dsr
Dimana 1 Du F bacaan kedalaman yang diperoleh dari pengukuran Do F kedalaman suatu titik tegak lurus diba$ah tranduser D/ F kedalaman suatu titik terhadap permukaan laut D- F kedalaman suatu titik terhadap muka surutan Dkgs F koreksi kecepatan gelombang suara Dsss F koreksi sarat tranduser Dsr F koreksi surutan
1.8 %ore)si urutan Koreksi surutan diberikan untuk mereduksi seluruh data ukuran kedalaman
kedalam suatu bidang acuan yang disebut ?hart Datum yang mana dalam hal ini dide#inisikan sebagai @o$ =ater Spring 2@=S4 !esarnya nilai koreksi surutan ini diperoleh dari hasil analisa pasut seperti dijelaskan di atas Dengan menggunakan perangkat lunak Hypack" pemberian koreksi syarat tranduser" sattlement dan sEuat serta pengaruh perbedaan kecepatan gelombang suara secara otomatis dikerjakan pada $aktu pelaksanaan pengukuran di lapangan" sehingga data ukuran yang diperoleh sudah terbebas dari pengaruh kesalahan%kesalahan tersebut adi pada tahap pemrosesan" data%data yang diperoleh tinggal direduksi ke bidang acuan kedalaman&chart datum Setelah data hasil ukuran kedalaman dikoreksi kemudian data%data tersebut yaitu data posisi dan $aktu akan disimpan kedalam #ormat AS?88 dengan #ormat 1 !ujur" @intang" Kedalaman2m4 dan =aktu
rt = (TWLt – (MSL + Zo))
Keterangan : rt : Reduksi (Koreksi) Pasut pada waktu t TWLt : True Water Level pada waktu t MSL : Mean Sea Level atau rerata tinggi permukaan laut Zo : Kedalaman muka surutan di bawa MSL
1.9 Penyajian Data Setelah semua data lapangan selesai diolah dan sudah dalam bentuk digital
dengan #ormat !"@"H"T 2bujur" lintang" kedalaman" $aktu4 kemudian di eksport ke dalam #ormat dra$ing menggunakan @DD Data gambar pertama yang akan tempil adalah berupa point" deskripsi" elevasi dan nopoint yang tersimpan dalam layer berbeda Kemudian dengan menggunakan #asilitas% #asilitas yang ada dalam so#t$are tersebut kita akan melakukan #iltering" sur#acing" conturing dan interpolasi Produk akhir dari prosesing ini akan diperoleh peta bathimetri digital dalam #ormat D='&DG7 yang kemudian akan dicetak dengan skala yang diinginkan 6nsur%unsur yang akan disajikan pada peta batimetri tersebut meliputi 1
Angka kedalaman dengan kerapatan / cm pada skala peta Kontur kedalaman 'aris pantai dan sungai Tanda atau sarana navigasi 8n#ormasi dasar laut" dll
Sistem
proyeksi
yang
dipakai pada
pembuatan peta
batimetri ini
menggunakan sistem Transver Mercator 2TM4 dengan datum ='S >)" sedangkan sistem koordinat grid yang akan dipakai adalah 6TM 2Casting" 9orting" Kedalaman4 maupun 'eodetik 2@intang" !ujur" Kedalaman4