SOFT TISUE TUMOR REGIO INGUINAL
A. KONSEP ONSEP MEDI MEDIS S 1. DEFI DEFINI NISI SI Jaringan lunak adalah bagia agian n
dari ari
tubu tubuh h
yang ang
terl terlet etak ak ant antara ara kulit ulit dan dan tula tulang ng sert serta a orga organ n tubu tubuh h bagian
dalam.
Yang
ter tergolo golong ng
jari jaring ngan an
luna lunak k
antara lain adalah otot, tendon, jaringan ikat, lemak dan jaringan
synovial
(jaringan
di
sekitar
persendian)
(Adhiyaksa, 201) !egio egio inguin inguinal al merup merupak akan an batas batas ba"ah ba"ah abdom abdomen en dengan dengan #ungsi #ungsi yang yang terdir terdirii atas atas lapisa lapisan n miopan miopaneur euroti otis. s. $enamaan struktur anatomi di daerah ini banyak memakai nama nama pene penemu muny nya a seba sebaga gaii peng pengak akua uan n atas atas kontr ontrib ibus usii mer mereka. eka.
%ala %alam m
buk bukunya unya
&kan &kanda dala laki kis s
(1'' (1'') ),,
dind dindin ing g
abdom abdomen en pada pada dasar dasar inguin inguinal al terdir terdirii dari dari su susun sunan an multi multi laminer dan seterusnya. umor umor (neoplasma) adalah
suatu jaringan
yang
terb terben entu tuk k ketik etika a sel selse sell tubu tubuh h memb membel elah ah dan dan tumb tumbuh uh se*ara
berlebihan
di
dalam
tubuh.
+ormalnya,
pertumbuhan dan pembelahan sel sangat teratur, dimana selsel baru akan di*iptakan untuk menggantikan sel yang
sudah tua atau untuk menggantikan #ungsinya. &el yang rusak atau tidak diperlukan akan mati untuk memberikan ruan ruang g koson osong g bagi bagi sel sel peng pengga gant ntii baru baru yang yang sehat. sehat. Jika Jika keseimbangan pertumbuhan sel dan kematian terganggu, tumor bisa terbentuk (itri, 201-). umor umor jaringan lunak atau Soft Tissue Tumor (&) adalah suatu benjolan atau pembengkakan abnormal yang disebabk disebabkan an pertumbuh pertumbuhan an sel baru. baru. umor jaringan jaringan lunak dapa dapatt terj terjad adii di selu seluru ruh h bagi bagian an tubu tubuh h mula mulaii dari dari ujun ujung g kepala sampai ujung kaki (Adhiyaksa, 201). 2. KLAS KLASIF IFIK IKAS ASII Jika dibedakan
dari
jenis
pertumbuhannya,
tumor
digo digolo long ngka kan n menj menjad adii tumo tumorr jinak jinak (ben (benig igna na)) dan dan tumo tumorr ganas (maligna). 2.1 umor Jinak umor umor normal
jinak adalah
tetapi
tidak
pertumbuhan
menyerang
sel
tidak
jaringan
yang
berde berdeka kata tan, n, tumb tumbuh uh lamb lambat at,, dan dan tida tidak k berb berbah ahay aya. a. umor umor
jinak
dikatakan dikatakan
berbahaya
pert pertum umbu buha hann nnya ya
sema semaki kin n
lama lama
darah atau sara#. $enye enyeba bab b
dari dari tumo tumorr
mene meneka kan n
jina jinak k
tida tidak k
apabila jari jaring ngan an
dik diketah etahui ui
sampai saat ini, namun perkembangan dari tumor jinak dik diketah etahui ui
memp mempun unya yaii
kait kaitan anny nya a
#aktor berikut ini. a) enetik enetik atau atau #aktor #aktor keturu keturunan. nan.
deng dengan an
bebe bebera rapa pa
b) aktor
lingkungan
seperti
paparan
(terekspos)
dengan sinar radiasi.
*) %iet.
Asupan
makanan
yang
tidak
teratur,
kurangnya asupan sayur dan buah dapat menjadi salah satu pemi*u terjadinya tumor jinak di dalam tubuh.
d) &tres.
Adanya
peningkatan
kadar
stres
dapat
memi*u terjadinya tumor jinak di berbagai bagian dari tubuh.
e) rauma atau luka. rauma atau luka pada tubuh yang tidak ditangani dengan baik akan memi*u terjadinya tumor jinak. $ertumbuhan abnormal pada berbagai jenis jaringan juga mempengaruhi jenis neoplasia tertentu yang terbentuk. Jenis tumor jinak yang paling umum meliputi/ a) Lipoma +eoplasma jinak yang berasal dari sel lemak dan paling sering terjadi pada leher, bahu, lengan, dan punggung tumor ini sering diturunkan tetapi
juga
dapat
mun*ul
akibat
dari
*edera
sebelumnya. umbuh lambat dan berbentuk lembut, bulat, serta dapat bergerak b) Adenoma +eoplasma jinak yang berasal dari kelenjar atau jaringan pada kelenjar, yang paling umum adalah tumor pada kelenjar tiroid
*) Hemangioma +eoplasma jinak yang berasal dari penumpukan pembuluh darah
d) Fiboma +eoplasma jinak yang berasal dari jaringan ikat atau serat
eskipun sebagian besar tumor (neoplasma) ditandai oleh proli#erasi jaringan abnormal, beberapa mungkin mun*ul dalam bentuk lain, seperti kista sebasea, radang kelenjar, hematoma,
hamartoma,
*horistoma, jaringan nekrotik, granuloma, dan keloid.
$ada penanganan
sebagian tumor
besar jinak
kasus tidak
yang
ada,
membutuhkan
penanganan yang serius. Yang biasanya dilakukan oleh dokter adalah melakukan pengamatan pada benjolan saja,
dan
melihat
apakah
benjolan
menyebabkan gangguan lain di dalam tubuh.
tersebut
Jika
pertumbuhan
tumor
tersebut
sudah
mengganggu #ungsi tubuh maka penanganan tumor jinak adalah dengan *ara operasi. ujuan dari operasi adalah mengambil tumor dari tubuh tanpa merusak jaringan yang ada di sekitar tumor. 2.2 umor anas (kanker) umor ganas disebut juga kanker. un*ulnya benjolan sering dianggap sebagai gejala penyakit kanker. 3anker adalah penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari selsel jaringan tubuh normal yang berubah menjadi sel kanker dan mempunyai si#at tumbuh se*ara *epat. $enyakit ini memiliki potensi untuk
menyerang
dan
merusak
jaringan
yang
berdekatan. 3ondisi ini dalam istilah medis dinamakan metastasis. engutip dari jurnal penelitian mengenai #aktor risiko genetik dan hormonal pada 3anker $ayudara dari 4niversitas $ennsylvania tahun 2000 yang dilaporkan di situs 56#ord Journal, diketahui bah"a ada hubungan ri"ayat keluarga dengan kejadian kanker payudara. &alah satu #aktor genetik yang diduga berhubungan dengan
kanker
payudara
adalah
perubahan
atau
mutasi dari dua gen yang bernama 7!8A1 dan 7!8A2.
3edua gen ini merupakan singkatan dari Breast Cancer Susceptibility Gene 1 dan Breast Cancer Susceptibility Gene 2. (""".jn*i.o6#ordjournals.org, 1 ei 2000) 3edua gen tersebut bermutasi dari gen a"al yang dinamakan gen 7!8A yang terdapat dalam %+A berperan untuk mengontrol pertumbuhan sel agar berjalan normal. %alam kondisi tertentu gen 7!8A tersebut dapat mengalami mutasi menjadi 7!8A1 dan 7!8A2,
sehingga
pertumbuhan
#ungsi
hilang
sebagai
dan
memberi
pengontrol kemungkinan
pertumbuhan sel menjadi tak terkontrol atau timbul kanker. &eorang "anita yang memiliki gen mutasi "arisan (termasuk 7!8A1 dan 7!8A2) meningkatkan risiko kanker payudara. &elain
itu,
kedua
gen
ini
merupakan
gen
keturunan, yang #ungsi normalnya bertugas membantu mengontrol pertumbuhan sel. utasi dari kedua gen tersebut erat terkait dengan kanker payudara. 9anita yang me"arisi gengen ini memiliki peningkatan risiko menghadapi kanker payudara. $ada penelitian ini ditemukan bah"a gen 7!8A1 berperan
sebagai
#aktor
risiko
penyakit
kanker
payudara sebanyak 1-:. &edangkan gen 7!8A2
memiliki
peran
lebih
tinggi
sebagai
#aktor
risiko
penyakit kanker sebanyak ;0<:. 5leh karena itu
"anita yang memiliki risiko
tinggi kanker payudara disertai ri"ayat keluarga dapat melakukan tes darah untuk mendeteksi gen 7!8A, namun
perlu dipertimbangkan
lebih
lanjut karena
pemeriksaan tes ini memerlukan biaya yang sangat mahal hingga puluhan juta rupiah. 7erikut beberapa #aktor penyebab lain dari terjadinya
kanker
se*ara
penelitian
terkait
penyakit
umum
dari
kanker
beberapa
dari
dunia
kedokteran. a) 4mur. &emakin usia kita bertambah maka risiko mengidap
tumor
ganas
juga
akan
meningkat.
%ilansir dari National Cancer Institute risiko terjadi kanker payudara meningkat seseorang berumur di atas 0 tahun (""".*an*er.gov, 2- &eptember 2012) b) aktor
lingkungan
aktor
lingkungan
seperti
paparan bahan kimia atau =at bera*un *ontohnya ben=ena, asbes, nikel, dan rokok. $aparan sinar radiasi seperti sinar ultraviolet dari matahari, sinar radiasi radiologi, sinar radiasi seperti jenis sinar
alpha, gamma, dan beta. &inar alpha, sinar gamma dan sinar beta adalah jenis sinar radiasi yang biasa digunakan pada praktik kedokteran radiologi. *) %ilansir dari jurnal penelitian dari 7adan $enelitian 3anker >nternasional, 9?5 yaitu IARC Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Riss to !umans, vol <' Smoeless Tobacco an" Some Tobacco# speci$c N#Nitrosamines, @yon, ran*e, 200, sebuah Bvaluasi atas risiko pen*etus kanker, menyebutkan bah"a
mengunyah,
menghisap
tembakau
juga
dapat meningkatkan risiko terjadi kanker mulut, kanker esophagus dan kanker pankreas. d) 3eturunan beberapa jenis kanker dipengaruhi oleh #aktor keturunan (genetik) seperti kanker payudara, kanker kulit, kanker rahim, kanker kolorektal (usus besaranus) dan kanker prostat (""".*an*er.gov, 1 ei 2000). e) $emilihan enu
akanan
&edangkan
menurut
sebuah penelitian mengenai penyebab dan gejala kanker yang diterbitkan oleh 8an*er !esear*h 43, diet yang meningkatkan #aktor risiko kanker adalah terlalu banyak makan daging ber"arna merah, kurang
asupan serat, terlalu
banyak
konsumsi
garam, dan tidak makan sayur dan buah setiap hari (""".*an*er.gov, 1 ei 2000) #) angguan sistem imun &eseorang yang mengalami gangguan sistem imun akan berisiko untuk memi*u terjadinya
kanker.
7erikut
beberapa
gangguan
sistem imun yang berpotensi terkena tumor ganas/ g) &eseorang yang mendapatkan donor organ tubuh dan
terapi
pengobatan
yang
ber#ungsi
untuk
menekan sistem imun untuk men*egah penolakan organ baru tersebut di dalam tubuh. h) erin#eksi ?>C (sebuah nama virus yang dapat menyebabkan A>%&). i) angguan penyakit yang merusak sistem imunitas yang didapatkan sejak lahir. j) >n#eksi bakteri ?eli*oba*teria pylori yang dapat menyebabkan in#eksi pada lambung. ?eli*oba*teria pylori adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis pada manusia. enurut penelitian kanker lambung tahun 2011 oleh !elicobacter an" Cancer Collaborative Group% sebuah analisis gabungan dari 12 studi kasus, in#eksi dari bakteri ini dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker lambung. k) Jenis 3elamin. enurut penelitian
mengenai
kesenjangan jenis kelamin pada angka kematian dan kelangsungan hidup penderita kanker dari i*hael 7.
8ook,
divisi kanker epidemiologi dan
genetika,
7adan 3anker +asional Amerika &erikat tahun 2011, menyebutkan pria lebih banyak mengalami kanker dibandingkan dengan "anita, namun hal ini si#atnya relati# dan diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung hal ini. (""".*ebp.aa*rjournals.org, 12 Juni 2011) ejala dari kanker tergantung dari jenis kanker, dan lokasi penjalaran kanker tersebut di dalam tubuh. ejala umum dari kanker bisa dilihat sebagai berikut/ a) $enurunan berat badan. b) $erubahan "arna kulit menjadi lebih hitam. *) erdapat perdarahan se*ara spontan di bagian tubuh. $erdarahan ini tergantung dari lokasi kanker yang mun*ul. 8ontohnya, kanker serviks perdarahan dari vagina bisa mun*ul diluar siklus menstruasi. d) 7atuk lama lebih dari tiga bulan. e) $erubahan suara menjadi serak. #) $embesaran kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh. g) erdapat benjolan. %ilansir dari +ational 8an*er >nstitute, kanker terbagi menjadi lima kategori menurut asal sel kanker/ a) 3ar*inoma/ 3anker yang mulai berkembang dari kulit atau jaringan yang melapisi organ tubuh bagian dalam.
b) &arkoma/ 3anker yang
mulai berkembang
dari
tulang, tulang ra"an, lemak, otot, pembuluh darah, atau jaringan penyambung atau jaringan pendukung di dalam tubuh. *) @eukimia/ 3anker yang mulai
berkembang dari
jaringan tubuh yang ber#ungsi memproduksi darah seperti tulang sumsum. d) @imphoma dan myeloma/
3anker
yang
mulai
berkembang di dalam selsel imunitas tubuh. e) 3anker sistem sara# pusat/ 3anker yang mulai berkembang dari jaringanjaringan di dalam otak dan batang otak $enanganan
tumor
ganas
dilakukan
berdasarkan jenis dan stadium kanker. 7erikut kami sampaikan penanganan dari tumor ganas/ a) 5perasi. $enanganan tumor ganas
yang
utama
bertujuan
untuk
adalah tindakan operasi. b) erapi
radiasi.
erapi
radiasi
menghan*urkan jaringan kanker, mengurangi ukuran kanker, dan menghilangkan gejala serta gangguan yang menyertainya. *) 3emoterapi.
3emoterapi
merupakan
pengobatan
yang menggunakan obat keras (bera*unDkimia) untuk merusak
atau
membunuh
selsel
yang
tumbuh
dengan
*epat.
ujuan
dari
kemoterapi
adalah
menghambat atau menghentikan pertumbuhan sel sel kanker pada tubuh pasien (Anonim, 201).
!. ETIOLOGI umor jaringan lunak dapat disebabkan antara lain oleh / a) 3ondisi genetik Ada bukti tertentu pembentukan gen dan mutasi gen adalah jaringan
#aktor lunak,
predisposisi dalam
untuk
da#tar
beberapa
laporan
gen
tumor yang
abnormal, bah"a gen memiliki peran penting dalam diagnosis. b) !adiasi ekanisme yang patogenik adalah mun*ulnya mutasi gen
radiasiinduksi
yang
mendorong
neoplastik. *) @ingkungan karsinogen &ebuah hubungan antara
eksposur
trans#ormasi
ke
berbagai
karsinogen dan setelah itu dilaporkan meningkatnya insiden tumor jaringan lunak. d) >n#eksi >n#eksi
virus Epstein#Barr dalam
kekebalannya
lemah
juga
akan
kemungkinan tumor jaringan lunak. e) rauma
orang
yang
meningkatkan
?ubungan
antara
Tumors nampaknya
trauma
dan Soft
kebetulan.
Tissue
rauma
mungkin
menarik perhatian medis ke praluka yang ada.
". PATOFISIOLOGI $erubahan
yang
terjadi
pada
sel,
terutama
disebabkan oleh virus, polusi udara, makanan, radiasi, dan bahan kimia, baik bahan kimia yang ditambahkan pada makanan, maupun bahan kimia yang berasal dari polusi. $erubahan ini merugikan proses pembelahan sel dan sebaliknya
menguntungkan
proses
mutasi.
!esiko
terjadinya mutasi akan semakin bertambah seiring dengan pertambahan usia, hal ini dikarenakan tubuh seseorang yang semakin berumur bekerja tak seoptimal dulu. >nilah yang dengan mudah bisa memi*u terjadinya kesalahan pada pembelahan sel. &atu kesalahan saja yang terjadi dalam gen bisa menyebabkan tubuh tak lagi bisa memproduksi =at putih telur
atau
protein
penting.
Akibatnya,
ini
akan
memungkinkan terjadinya perubahan struktur gen dalam skala ringan. eski perubahan yang terjadi hanya dalam skala ringan, hal ini sudah bisa menyebabkan sel tak bisa ber#ungsi sebagaimana mestinya. $erubahan gen yang paling
berbahaya
adalah
jika
perubahan
tersebut
menimpa gen dan protein yang bertugas mengontrol pertumbuhan selsel. Akibatnya, dalam keadaan tertentu siklus selsel bisa keluar jalur, sehingga selsel tersebut mengalami degradasi atau kemunduran. &elsel yang gennya telah mengalami perubahan tersebut bisa berubah menjadi selsel tumor. &elsel tumor ini tumbuh sendiri tanpa perintah dan bisa membelah tanpa kontrol. Jika selsel yang rusak ini berkembang biak, tapi tetap tinggal di satu tempat maka selsel ini akan menjadi tumor baik (jinak) yang bisa dengan mudah diangkat melalui sebuah operasi. Akan tetapi, jika selsel dari tumor tersebut pe*ah kemudian menyebar ke tempat lain
dalam
tubuh
lalu
berkembang
biak
disana
(metastasis), maka selsel tersebut telah berubah menjadi selsel tumor jahat (ganas). 7enjolan kanker yang baru timbul tersebut akan memi*u terjadinya pembentukan pembuluh darah baru disekeliling benjolan. %ari pembuluh darah inilah tumor mendapat makanan, sehingga tumor yang terletak di tempattempat terpen*il dalam tubuh pun bisa tumbuh (5sterath, 201-). #. MANIFESTASI KLINIS ejala dan tanda tumor jaringan lunak tidak spesiEk, tergantung pada lokasi dimana tumor berada, umumnya
gejalanya
berupa
adanya
suatu
benjolan
diba"ah kulit yang tidak terasa sakit. ?anya sedikit penderita yang mengeluh sakit, yang biasanya terjadi akibat pendarahan atau nekrosis dalam tumor, dan bisa juga karena adanya penekanan pada sara#sara# tepi. umor jinak jaringan lunak biasanya tumbuh lambat, tidak *epat membesar, bila diraba terasa lunak dan bila tumor digerakan relati# masih mudah digerakan dari jaringan di sekitarnya dan tidak pernah menyebar ke tempat jauh (Adhiyaksa, 201). $. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK a. $emeriksaan Fray Fray untuk membantu pemahaman
lebih
lanjut
tentang berbagai tumor jaringan lunak, transparansi serta hubungannya dengan tulang yang berdekatan. Jika batasnya jelas, sering didiagnosa sebagai tumor jinak, namun batas yang jelastetapi melihat kalsiEkasi, dapat didiagnosa sebagai tumor ganas jaringan lunak, situasi terjadi di sarkoma sinovial, rhabdomyosar*oma, dan lainnya. b. $emeriksaan 4& etode ini dapat memeriksa ukuran tumor, gema perbatasan amplop dan tumor jaringan internal, dan oleh karena itu bisa untuk membedakan antara jinak atau ganas. tumor ganas jaringan lunak tubuh yang agak tidak jelas, gema samarsamar, seperti sarkoma
otot lurik, myosar*oma sinovial, sel tumor ganas berserat histio*ytoma seperti. 4& dapat membimbing untuk tumor mendalami sitologi aspirasi akupunktur. %. 8&*an 8 memiliki kerapatan resolusi dan resolusi spasial karakteristik tumor jaringan lunak yang merupakan metode umum untuk diagnosa tumor jaringan lunak dalam beberapa tahun terakhir. d. $emeriksaan !> endiagnosa tumor jinak jaringan
lunak
dapat
melengkapi kekurangan dari Fray dan 8s*an, !> dapat melihat
tampilan luar penampang
berbagai
tingkatan tumor dari semua jangkauan, tumor jaringan lunak retroperitoneal, tumor panggul memperluas ke pinggul atau paha, tumor #ossa poplitea serta gambar yang lebih jelas dari tumor tulang atau invasi sumsum tulang, adalah untuk mendasarkan pengembangan ren*ana pengobatan yang lebih baik. Pemei&'aan H i'(opa(o)ogi' 1. &itologi/ sederhana, *epat, metode
pemeriksaan
patologis yang akurat. %ioptimalkan untuk situasi berikut/ a* 4lserasi tumor jaringan lunak, $ap smear atau metode
pengumpulan
untuk
mendapatkan
sel,
pemeriksaan mikroskopik b* &ar*oma jaringan lunak yang disebabkan e#usi pleura, hanya untuk mengambil spesimen segar
harus segera konsentrasi sedimentasi sentri#ugal, selanjutnya smear %* usukan smear *o*ok untuk tumor yang lebih besar, dan tumor yang mendalam yang ditujukan untuk radioterapi atau kemoterapi, metastasis dan lesi rekuren juga berlaku. d* orsep biopsi/ jaringan ulserasi tumor lunak, sitologi smear
tidak
biopsi. emotong -
-
dapat
didiagnosis, lakukan #orsep
biopsy
/
etode
ini
adalah
kebanyakan untuk operasi. 7iopsi eksisi / berlaku untuk tumor ke*il jaringan lunak, bersama dengan bagian dari jaringan normal di sekitar tumor reseksi seluruh tumor untuk pemeriksaan histologis.
etode
diagnosis
yang
paling
umum
selain
pemeriksaan klinis adalah pemeriksaan biopsi, bisa dapat dengan biopsi aspirasi jarum halus (fine needle aspiration biopsy/ FNAB) dan Core biopsy . Bila biopsi jarum menggunakan jarum berukuran besar maka disebut core biopsy , sedangkan bila menggunakan jarum kecil atau halus maka disebut fine needle aspiration biopsy . 7ila ukuran tumor ke*il, dapat dilakukan
biopsi dengan pengangkatan seluruh tumor. Jaringan hasil biopsi diperiksa oleh ahli patologi anatomi dan dapat diketahui apakah tumor jaringan lunak itu jinak atau
ganas. 7ila jinak maka *ukup hanya benjolannya saja yang
diangkat,
tetapi
bila
ganas
setalah
dilakukan
pengangkatan benjolan dilanjutkan dengan penggunaan radioterapi dan kemoterapi. 7ila ganas, dapat juga dilihat dan ditentukan jenis subtipe histologis tumor tersebut, yang
sangat
berguna
untuk
menentukan
tindakan
selanjutnya (3aharu, 201;). Biopsi merupakan salah satu cara
pemeriksaan
patologi
anatomi yang dapat digunakan untuk
menegakkan
diagnosis
pasti suatu lesi khususnya yang dicurigai sebagai suatu keganasan. Pemeriksaan patologi ini juga bermanfaat tidak hanya menegakkan diagnosis dan rencana pengobatan tetapi juga untuk menentukan prognosis. Biopsi seringkali dikaitkan dengan kanker. Kanker dapat dideteksi dalam sel dan jaringan tubuh, dimana sel dapat menjadi tumor atau massa yang melekat pada organ tubuh. ergantung pada jenis biopsi yang dilakukan, tindakan ini dapat digunakan untuk mengetahui !tingkat in"asi penyakit# $ yaitu apakah penyakit telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. indakan ini juga dapat digunakan
untuk
mengeliminasi
keberadaan
kanker
atau
mengetahui apakah tumor bersifat jinak. Ada banyak cara untuk
melakukan biopsi, tergantung pada jenis jaringan yang dibutuhkan oleh dokter, penyakit yang diduga menyebabkan gangguan, atau hasil dari tes a%al yang mendorong dokter untuk meminta agar biopsi dilakukan. &etelah dilakukan pemeriksaan a%al yang menunjukkan kelainan jaringan atau sel yang mencurigakan, seorang ahli penyakit dalam atau spesialis organ tubuh adalah orang yang paling tepat untuk mengetahui apakah pasien membutuhkan biopsi. &ebagai contoh, seorang %anita yang telah menjalani
mammogram
yang
menunjukkan
bah%a
ada
pertumbuhan tumor kemungkinan akan diminta untuk melakukan biopsi payudara untuk mengetahui penyakit yang diderita atau penyebab pertumbuhan tumor. Biopsi juga dapat dilakukan untuk memeriksa keberadaan penyakit lain, seperti sirosis hati, yaitu suatu kondisi yang ditandai dengan hati yang terluka parah. Perubahan pada jaringan dapat dideteksi dengan biopsi. Biopsi juga dapat dilakukan untuk mengetahui perkembangan penyakit. &elain itu, biopsi adalah proses standar dalam tes genetik, dimana bahan kimia atau jenis agen lainnya dapat dimasukkan ke jaringan sebelum sampel jaringan diambil. 'asil biopsi biasanya akan diberikan setelah beberapa minggu. Namun, ada juga kasus di mana biopsi dilakukan saat operasi. &el jaringan dapat diambil sebelum atau saat operasi. Kemudian,
sampel akan segera dikirim ke laboratorium, dimana dokter spesialis akan menganalisis sampel dan memberikan diagnosis atau laporan a%al. &etelah itu, dokter bedah dapat menggunakan data tersebut untuk merencanakan operasi dengan baik. Biopsi yang lebih menyeluruh akan dilakukan beberapa hari atau beberapa minggu setelah operasi. Biopsi dapat bersifat minim in"asif atau in"asif. Apabila biopsi dilakukan selama operasi, maka tindakan ini dikenal sebagai biopsi terbuka. Apabila biopsi membutuhkan sayatan kecil, maka tindakan ini dikenal sebagai biopsi tertutup. &emakin besar sayatan yang dibutuhkan saat biopsi, maka semakin besar juga risiko dokter akan membutuhkan bius lokal atau total untuk mengurangi
pendarahan
dan
nyeri,
serta
meningkatkan
kenyamanan pasien. Biasanya, pasien tidak harus melakukan persiapan khusus sebelum biopsi, %alaupun semua hal yang dapat memengaruhi sampel jaringan, seperti obat(obatan atau penyakit yang telah diderita, harus dilaporkan ke dokter. Apabila pasien sedang mengonsumsi obat tertentu, ia dapat diminta untuk berhenti mengonsumsi obat tersebut sejak beberapa hari sebelum biopsi. ua risiko atau komplikasi biopsi yang paling umum adalah infeksi dan pendarahan. Biopsi biasanya akan menyebabkan sedikit
pendarahan,
terutama
apabila
biopsi
membutuhkan
sayatan. Namun, setelah sayatan dijahit, pendarahan juga akan langsung berhenti. Bahaya yang lebih besar adalah pendarahan serius, yang dapat terjadi apabila alat yang digunakan untuk mengambil
sampel
atau
memberikan
panduan
bagi
alat
pengambil sampel melukai atau merusak pembuluh darah. Apabila pasien mengalami mual, muntah, demam tinggi, dan nyeri yang tidak normal atau sangat menyakitkan pada bagian tubuh dimana biopsi dilakukan, maka ia harus segera menghubungi penyedia layanan kesehatan. *nfeksi juga dapat terjadi karena sayatan yang dibuat saat biopsi. *nfeksi dapat dicegah dengan pemberian obat(obatan. *ndikasi suatu tindakan Biopsi adalah sebagai berikut +
a. esi yang menetap lebih dari - minggu tanpa diketahui penyebabnya b. lserasi yang
menetap
tidak
menunjukkan
tanda
tanda
kesembuhan sampai / minggu %. &etiap penonjolan yang dicurigai sebagai suatu neoplasma d. esi tulang yang tidak diidentifikasi setelah pemeriksaan klinis dan radiologis e. esi hiperkeratotik yang menetap &edangkan Kontra *ndikasi Biopsi antara lain+
a. *nfeksi pada lokasi yang akan dibiopsi 0relatif) b. 1angguan faal hemostasis berat 0relatif) %. Biopsi diluar daerah yang direncanakan akan dieksisi saat operasi. +* PENATALAKSANAAN MEDIS
$enatalaksanaan medis dapat
dilakukan pada pasien
tumor, diantaranya yaitu / a. 7edah ungkin *ara ini sangat beresiko. Akan tetapi, para ahli bedah
men*apai angka
memuaskan.
indakan
keberhasilan bedah
ini
yang sangat
bertujuan
untuk
mengangkat tumor atau benjolan tersebut. indakan pembedahan yang sering dilakukan yaitu jenis biopsi. Biopsi adalah tindakan diagnostik yang dilakukan dengan mengambil sampel jaringan atau sel untuk dianalisis di laboratorium, baik untuk mendiagnosis suatu penyakit atau untuk mengetahui jenis pengobatan atau terapi yang terbaik bagi pasien. indakan ini juga dikenal sebagai pengambilan sampel jaringan b. 3emoterapi etode ini melakukan kepera"atan penyakit dengan
menggunakan =at kimia untuk membunuh sel sel tumor tersebut. 3epera"atan ini ber#ungsi untuk menghambat pertumbuhan kerja sel tumor. $ada saat sekarang, sebagian besar penyakit yang berhubungan
dengan
tumor
dan
kanker
dira"at
menggunakan *ara kemoterapi ini. %. erapi !adiasi erapi radiasi adalah terapi yang menggunakan radiasi yang bersumber dari radioakti#. 3adang radiasi yang diterima merupankan terapi tunggal. api terkadang
dikombinasikan dengan kemoterapi dan juga operasi pembedahan. 7ila diagnosis sudah ditegakkan, maka penanganannya tergantung pada jenis tumor jaringan lunak itu sendiri. 7ila jinak, maka *ukup hanya benjolannnya saja yang diangkat dan tidak ada tindakan tambahan lainnya. 7ila tumor jaringan
lunak
hasilnya
ganas
atau
kanker,
maka
pengobatannya bukan hanya tumornya saja yang diangkat, namun juga dengan jaringan sekitarnya sampai bebas tumor menurut kaidah yang telah ditentukan, tergantung dimana letak kanker ini. indakan pengobatannya adalah berupa operasi eksisi luas. $enggunaan radioterapi dan kemoterapi
hanyalah
sebagai
pelengkap,
namun
responsnya kurang begitu baik, ke*uali untuk jenis kanker jaringan lunak
yang
berasal
embrional
rhabdomyosar*oma.
ukurannya
besar,
setelah
dari otot 4ntuk
operasi,
yang kanker
ditambah
disebut yang dengan
radioterapi. $ada kanker jaringan lunak yang sudah lanjut, dengan ukuran yang besar, resiko kekambuhan setelah dilakukan tindakan operasi masih dapat terjadi. 5leh karena itu setelah operasi biasanya penderita harus sering kontrol untuk memonitor ada tidaknya kekambuhan pada
daerah operasi ataupun kekambuhan ditempat jauh berupa metastasis di paru, liver atau tulang (3aharu, 201;). ,. ASUHAN KEPERA-ATAN 1. PENGKAIAN $engkajian merupakan langkah a"al dan dasar dalam proses kepera"atan se*ara keseluruhan guna mendapat data atau in#ormasi yang dibutuhkan untuk menentukan masalah pengkajian
kesehatan pada
yang
pasien
dihadapi dengan
pasien. so#t
tisue
Adapun tumor
diantaranya yaitu / 1. >dentitas klien a. +ama b. 4mur *. Jenis kelamin d. &uku bangsa e. $ekerjaan #. $endidikan g. Alamat h. anggal masuk !&. i. %iagnosis 2. 3eluhan utama 3eluhan yang dirasakan klien sebelum !& dan saat !&. 7iasanya klien mengeluh rasa tidak nyaman pada lipatan paha G. !i"ayat kesehatan a. !i"ayat kesehatan sekarang 7agaimana benjolan tersebut dapat mun*ul, serta yang memperberat keluhan sehingga diba"a ke !umah &akit. b. !i"ayat kesehatan dahulu engkaji apakah klien pernah sakit seperti yang dirasakan sekarang dan apakah pernah menderita
hipertensi atau penyakit keturunan lainnya yang dapat mempengaruhi proses penyembuhan klien. *. !i"ayat kesehatan keluarga ambaran mengenai kesehatan keluarga dan adakah penyakit keturunan atau menular. $engkajian pasien pre operati# menurut %oenges (2000), meliputi / a) &irkulasi ejala / ri"ayat masalah jantung, J3, edema pulmonal, penyakit
vaskular
peri#er,
atau
stasis
vas*ular
(peningkatan risiko pembentukan trombus). b) >ntegritas ego ejala / perasaan *emas, takut, marah, apatis #aktor #aktor stress multipel, misalnya Enan*ial, hubungan, gaya hidup. anda /
tidak
dapat
istirahat,
peningkatan
keteganganDpeka rangsang stimulasi simpatis. *) akanan D *airan ejala / insuEsiensi pankreasD%, (predisposisi untuk hipoglikemiaDketoasidosis)
malnutrisi
(termasuk
obesitas) membran mukosa yang kering (pembatasan pemasukkanDperiode puasa pra operasi). d) $ernapasan ejala / in#eksi, kondisi yang kronisDbatuk, merokok. e) 3eamanan ejala / alergiDsensiti# terhadap obat, makanan, plester, dan
larutan %eEsiensi
in#eksi
sitemik
un*ulnya
dan
kankerDterapi
immune (peningkatan risiko penundaan kanker
penyembuhan) terbaru
!i"ayat
keluarga tentang hipertermia malignantDreaksi anestesi
!i"ayat penyakit hepatik (e#ek dari detoksiEkasi obat obatan
dan
dapat
mengubah
koagulasi)
!i"ayat
trans#usi darahDreaksi trans#usi. anda / mun*ulnya proses in#eksi yang melelahkan demam. #) $enyuluhan D $embelajaran ejala / pengguanaan antikoagulasi, steroid, antibiotik, antihipertensi,
kardiotonik
glokosid,
bron*hodilator,
diureti*,
dekongestan,
antidisritmia, analgesik,
antiinHamasi, antikonvulsan atau tranIuili=er dan juga obat yang dijual bebas, atau obatobatan rekreasional. $enggunaan alkohol (risiko akan kerusakan ginjal, yang mempengaruhi koagulasi dan pilihan anastesia, dan juga potensial bagi penarikan diri pas*a operasi). 2. DIAGNOSA KEPERA-ATAN a) AnsietasDke*emasan berhubungan dengan penyakit
dan
tindakan
pembedahan
yang
kondisi akan
dilakukan b) +yeri akut berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan pembedahan pengangkatan tumor *) >ntoleransi aktivitas berhubungan dengan post operasi pengangkatan tumor, pembatasan aktivitas. d) !esiko in#eksi berhubungan dengan luka
insisi
pembedahan dan proses tindakan invasi# pembedahan
e) 3urang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurang terpajan sumber in#ormasi
PEN/IMPANGAN KDM STT
3ondisi genetik, radiasi, in#eksi,
erbentuknya benjolan (tumor) diba"ah kulit
So+( Ti''0e T0mo
$re 5perasi
Adanya
$ost 5perasi
erputusnya kontinuitas jaringan
Adanya luka post
$erubahan Esik
Anatomi kulit abnormal
$elepasan mediator kimia / histamin +yeri di erse sika
$embengkakan pada daerah kulit
$embatasan aktivitas
$roses $enyembuha
N3ei $enatalaksaan !en*ana tindakan invasi# pebedahan
7ema'
>n#ormasi $enyakit
De4'ien'i 5 K0ang
In(o)ean 'i
empat masuk mikroorganis
Re'i&o in+e&'i
DAFTAR PUSTAKA
&jamsuhidajat, !, Jong, 9.%.200. Soft Tissue Tumor "alam Buu A&ar Ilmu Be"ah, Bdisi 2. Jakarta / B8 9eiss &.9.,oldblum J.!. 200<. Soft Tissue Tumors.i#th Bdition. 8hina / osby Blsevier anuaba, .9. 2010. 'an"uan 'enatalasanaan (aner Soli"% 'eraboi )*+*. Jakarta / &agung &eto &melt=er 8. &u=anne. 2000. Buu a&ar epera,atan me"ial be"ah- Jakarta / B8 !eeves, J.8. 2001. (epera,atan me"ial
be"ah. Jakarta
/
&alemba edika $ri*e, &ylvia A. 200;.'ato$siologi. (onsep linis proses#proses penyait . Jakarta / B8 +urari#
A,
?,
dkk.
201. Apliasi
Asuhan
(epera,atan
Ber"asaran /iagnosa Me"is "an Nan"a NIC#Noc% E"isi Revisi 0ili" +- Jogjakarta / edia*tion Jogja $otter and $erry Colume 2 . 200;. 1un"amental (epera,atan Jakarta/B8