TUMOR RONGGA MULUT REFERAT
IRA AGUSTINE MUTIARA Pembimbing Utama: Dindy Samiadi, MD, dr, SpTHT-KL(K), FAAOHNS Bagian THT-KL Fakultas Ke!kte"an Uni#e"sitas Pa$a$a"an Ruma% Sakit Hasan Saikin& Banung '()'
DEFINISI •
Tumor rongga mulut Tumor mulut adalah pertumbuhan sel baru yang abnormal dan tidak terk te rkontrol ontrol dan bersifat progresif progr esif yang terjadi dalam rongga mulut.
EPIDEMIOLOGI •
•
Kanker rongga mulut dan faring 363.000 kasus baru yang tersebar di seluruh dunia dan hampir 200.000 menyebabkan kematian. Berdasarkan Surveillance Epidemiology End esult !merika Serikat se"ak tahun 200#$200%& $ 'iagnosis kanker rangga mulut dan faring & $ 38.5 % antara usia 55 sampai 64 tahun. $ (nsidensi rata$rata pada seluruh ras )6.) per )00.000 laki$laki dan 6.2 per )00.000 *anita.
Sureillan!e "esear!h #rogram$ &'
$ +sia rata$rata kematian karena kanker rongga r ongga mulut dan faring& 2,-/ antara ## sampai 6, tahun. $ ata$rata kematian dari seluruh ras 3. per )00.000 laki$laki dan )., per )00.000 *anita.
Sureillan!e "esear!h #rogram$ &'
ETIOLOGI •
•
•
•
•
•
erokok. engunyah tembakau. !lkohol. 1emakaian gigi palsu menyebabkan iritasi kronis pada mukosa yang memicu ter"adinya t er"adinya kanker. Kekurangan gi4i atau sosial ekonomi rendah. 1aparan sinar ultaviolet memicu kanker bibir.
ANAT ANA TOMI •
ongga mulut merupakan perluasan dari bibir ke lengkung fasial bagian posterior- termasuk palatum- tonsil- pilar tonsilpalatum mole dan sebagian orofaring.
ANAT ANA TOMI LIDAH
DASAR RONGGA MULUT
VASKULA VASK ULARISASI RISASI
KELENJAR GETAH BENING PADA LEHER
FISIOLOGI ,engunyah makanan
#roses berbi!ara
'ndera penge!ap
-ungsi tambahan respirasi
DIAGNOSIS •
•
•
•
•
!namnesis 1emeriksaan fisik biopsi 1emeriksaan radiologi 1emeriksaan 5aboratorium Konsultasi radioterapi- prostodontistinternist- anestesiologist- rehabilitasi medis.
KLASIFIKASI TUMOR RONGGA MULUT
STADIUM STA DIUM TUMOR
STADIUM STA DIUM TUMOR
TUMOR JINAK TUMOR SOLID 1apiloma •
•
•
•
•
•
Tersering pada rongga Tersering rongga mulut ekade ketiga dan kelima. #aling banyak palatum durum dan mole$ uula$ lidah dan bibir. /kuran terbanyak 0* !m$ pedunculated !m$ pedunculated dan ber1arna putih. #ermukaannya irregular$ kadang li!in. Terapinya T erapinya eksisi biopsi.
Fibroma •
•
•
•
•
1ermukaannya licin- mukosa dilapisi tumor pedunculated. +kuran ) cm. Konsistensinya lunak s7d keras. 'apat ter"adi dimana sa"a pada rongga mulut atau mukosa m ukosa orofaring. 8erapi& pembedahan eksisi konservatif.
HEMANGIOMA •
•
•
•
•
•
1ada rongga mulut atau orofaring. Sering ter"adi pada anak$anak. 3 tipe kapilari- kavernous dan campuran. Bila timbul pada saat lahir atau saat anak$anak regresi spontan. 1ada umur ,0$#0 tahun hemangioma dengan dilatasi vena febostasis dapat ter"adi pada mukosa oral atau mukosa lingual. ikroembolisasi.
Limfangioma •
•
•
•
1aling sering ter"adi pada 273 anterior lidah. 'apat mengenai lidah secara difus m makroglosi akroglosia a tidak dapat mengecil secara spontan. 5esi kecil dapat dilakukan eksisi. 5esi besar yang simtomatik dapat secara parsial dieksisi untuk mengurangi ben"olan.
Tor! •
erupakan pertumbuhan berlebihan dari tulang submukosa palatum durum atau mandibula. 8orus palatum tersering ton"olan sempit- nodul soliter atau massa lobulus pada garis tengah palatum durum. 8orus mandibula diproyeksi dari bidang gingiva- dekat area bikuspid dan bilateral. eseksi bila ter"adi gangguan bicara- mengunyah m engunyah atau pemasangan gigi palsu.
•
•
•
"ran#oma piog$ni% •
•
•
•
•
erupakan granuloma reaktif yang ter"adi pada respon terhadap trauma atau iritasi kronik. 1aling sering mengenai gingiva anterior. 5unak- licin- massa kemerahan sampai keunguan dan mudah berdarah. 8erapi& pembedaha pembedahan n eksisi. ekurensi hampir tidak pernah ter"adi setelah eksisi komplit.
"ran#oma %$&ami#an •
•
•
•
Secara klinis dan histologi sama dengan granuloma piogenik. 8rimester pertama kehamilan mengecil seiring dengan berakhirnya kehamilan. 1embedahan eksisi kasus persisten setelah kehamilan. ekurensi dapat ter"adi bila dilakukan operasi selama kehamilan.
Miob#a!'oma !$# gran#ar'mor !$# gran#ar •
•
•
•
•
erupakan tumor terbanyak yang ter"adi dalam rongga mulut. 8empat predileksinya lidah. !*alnya !*aln ya berasal dari dari otot mioblastoma mioblastoma de*asa ini dipertimbangkan berasal dari sel Sch*ann. 8umor tampak sebagai nodul keras submukosa. 8erapi& pembedahan eksisi konservatif.
Tmor %$#$n %$#$nar ar #da& minor •
•
•
•
!denoma pleiomorfik pleiomorfik adalah bentuk tersering. 8empat predileksi palatum durum. 9odul submukosa tanpa nyeri tekan. 8erapi & pembedahan eksisi luas karena insidens rekurensinya tinggi.
L$!i Ki!'i%* M%o%$# •
•
•
•
1aling sering ter"adi pada bibir ba*ah. erupakan kista retensi dari kelen"ar ludah minor pada bibir. 5esi massa kistik dan lunak dan ber*arna kebiruan. 8erapi & pembedahan eksisi.
Ran#a •
•
•
•
5esi kista translusen pada dasar rongga mulut pada satu sisi dari frenulum dan menekan lidah. Berasal dari kelen"ar ludah sublingual karena obstruksi duktusnya. 8erapi& $ pembedahan eksisi komplit "ika kecil $ marsupialisasi "ika besar. Sering tidak mungkin untuk mengeksisi ranula secara komplit dindingnya tipis atau ramifikasi bervariasi.
LESI PRAMALIGNA L+UKOLAKIA •
•
•
•
•
Suatu selaput putih yang tidak dapat dibedakan secara klinis atau patologis dari penyakit lainnya. :aktor penyebab merokok- mengunyah tembakaupenyalahgunaan alkohol- trauma kronik karena pemasangan gigi palsu. ukosa bukal dan komisura oral adalah tempat tersering. +sia dekade keempat5aki$laki 2$3 kali lebih sering.
•
•
Secara klinis ada beberapa tipe& ;omogen- 9odularErosif eritroleukopl eritroleukoplakia. akia. 1enatalaksanaannya & $ enghilangkan agen penyebab. $ Bila lesi berpotensi ke arah maligna biopsi. $ Bila lesi kecil yang dicurigai eksisi atau ablasi dengan laser atau krioterapi.
+ri'rop#a%ia •
•
•
•
•
•
Suatu selaput ber*arna merah pada permukaan mukosa.
lebih tinggi dari leukoplakia. 5esi terdiri dari tiga "enis& homogen- granular dan eritroplakia. 1enatalaksanaan & biopsi eksisi.
TUMOR GANAS Kar!inoma pada ibir •
•
•
Kanker terbanyak pada rongga mulut. 1aling banyak karsinoma sel skuamous ?%#/ dan sisanya adalah karsinoma kelen"ar ludah minor atau karsinoma sel basal. 5okasi& %#/ pada bibir ba*ah dan #/ pada bibir atas.
•
•
•
•
•
:aktor risiko paparan sinar matahari- hiperpigmentasi dan merokok. 'iagnosis a*al adanya bagian yang menon"ol dengan ge"ala dini rasa panas- krusta- ulserasi atau leukopla leukoplakia. kia. @e"ala lan"ut invasi ke mandibula dan nervus mental. 8umor kecil 8)-82 radiasi atau cukup dengan pembedahan. 8umor 8u mor besar 83-8, terapi kombinasi.
•
•
•
'iseksi K@B dilakukan bila ada limfanedopati. adioterapi paska pembedahan pasien risiko tinggi dengan tumor 83-8,- invasi perineural pada tempat primermargin positif dan metastasis m etastasis limfatik multipel. adiasi primer pasien yang tidak memungkinkan dilakukan reseksi.
Kar!inoma pada M%o!a %a# A)0/ dari semua kanker pada rongga mulut. Karsinoma sel skuamous seringkali berasal dari leukoplakia pada daerah ini (nvasi ke mandibulapalatum durum- sinus maksila- kulit pipi atau otot pterigoid tahap lan"ut •
•
•
•
1enatalaksanaan& $ 8umor primer reseksi. $ 5esi kecil pada stadium a*al reseksi secara transoral. $ 5esi lebih luas m mandibule andibulektomi ktomi segmental atau marginal- reseksi kulit pipi atau reseksi palatum secara parsial. 1enggunaan terapi ad"uvan dalam bentuk radiasi atau kemoradiasi stadium lan"ut.
•
Kar!inoma pada #ida& 8erbanyak kedua 30/ dalam rongga mulut. Bagian lateral dari lidah. :aktor risiko & tembakau- alkoholimunosupresi dan oral higiene yang buruk. Eritroplakia bentuk a*al terbanyak ter"adinya karsinoma sel skuamous. @e"ala lan"ut& fiksasi lidahpenurunan sensasi lidahperubahan suara dan gangguan menelan serta limfadenopati servikal. •
•
•
•
•
•
1enatalaksanaan untuk tumor primer& 1enatalaksanaan $ 8)$82& glosektomi parsial rekonstruksi dengan menutup luka secara primer atau sekunder atau skin graft . $ 8)$82 tidak t idak memungkinkan dilakukan dilakukan pembedahan atau menolak operasi& radiasi eksterna dengan atau tanpa brakiterapi. $ @losektomi total atau near-total lesi lokal ekstensif. $ 8,& dipertimbangka dipertimbangkan n kemoradiasi bila ada keterlibatan tulang- maka diperlukan reseksi.
•
1enatalaksanaan pada mandibula& $ 8umor yang ekstensi secara superfisial ke gingiva direseksii dengan periosteum sebagai margin dalam. direseks $ 8umor yang invasi ke periosteum mandibulektomi mandibulek tomi marginal yang meliputi bagian hori4ontal alveolar atau reseksi sagital dari bagian dalam atau luar korteks. $ andibulektomi segmental diindikasikan untuk tumor yang invasi langsung ke tulang
Kar!inoma pada a#a'm Drm •
•
'nsidensi hanya setengah dari seluruh tumor adalah karsinoma sel skuamous. +lserasi granular superfisial pada palatum durum dengan mukoperiosteun barrier untuk penyebaran tumor sinus paranasal atau dasar rongga hidung.
•
1enatalaksanaan untuk tumor primer& 1enatalaksanaan $ Eksisi lokal luas untuk mencapai m encapai margin surgikal. $ aksile aksilektomi ktomi infrastruktur tumor yang mengerosi m engerosi tulang secara parsial. $ aksile aksilektomi ktomi total ekstensi lebih luas pada struktur tulang atau "aringan terdekat- dengan atau tanpa eksentrasi orbita atau reseksi kulit pipi. adioterapi paska operasi kanker stadium lan"ut yang sudah menginvasi "aringan sekitar m menurunkan enurunkan ke"adian rekurensi lokal dan regional.
•
•
1ilihan rekonstruksi adalah sebagai berikut& $ 'efek kecil dan atau superfisial& flap palatal lokal atau flap otot temporalis regional. $ 'efek besar atau maksilektomi infrastruktur& obturator palatal dengan atau tanpa skin graft . $ 'efek gabungan tulang dan "aringan& transfer "aringan bebas. $ Sering digunakan free flaps dari rektus abdominis- fibulaatau skapula.
Kar!inoma pada A#.$o#ar dan M%o!a "ingi.a a'a "!i •
•
•
•
)0/ dari seluruh keganasan dalam rongga mulut. 1aling banyak pada daerah margin bebas dari gingiva alveolar ba*ah. Sekitar ,0/ dapat invasi ke mandibula atau maksila pada saat didiagnosis. Kanker pada alveolar atas dapat ekstensi melalui tulang ke rongga hidung atau sinus maksilaris.
•
1enatalaksanaan tumor primer & 1enatalaksanaan 5esi kecil pada alveolar direseksi secara transoral. 5esi pada alveolar atas m maksilek aksilektomi tomi parsial. 5esi pada alveolar ba*ah mandibulektomi. mandibulek tomi. 8erapi ad"uvan radioterapi pasien dengan pembesaran K@B- kriteria histopatologi invasi perineural dan limfovaskular limfovasku lar atau batas reseksi tidak adekuat. 8erapi radiasi sebagai modalitas primer pasien yang sudah tidak dapat dioperasi. –
–
–
•
•
Kar!inoma pada Da!ar Rongga M#' •
•
•
erupakan kanker terbanyak ketiga pada rongga mulut. 5esi kecil yang keluar dari dasar rongga mulut relatif asimtomatik. 5esi yang lebih besar invasi ke mandibula atau ekstensi ke dasar lidah.
•
•
(nvasi saraf lingual atau mental menurunkan mobilitas lidah- mengganggu berbicara dan menelan serta menurunkan sensasi di lidah- bibiratau kulit pipi. 1enatalaksanaan tumor primer& invasi ke mandibula dan metastasis servikal sama dengan penatalaksanaan kanker pada lidah.
Kar!inom a pada Kar!inoma pada Trigonm Trigonm R$'romo#ar •
•
8rigonum retromolar merupakan daerah berbentuk segitiga 8rigonum dari gingiva pada ramus ascenden mandibula. !ngka ke"adian ke"adian sebenarnya sebenarnya sangat sulit untuk ditentukan mengenai daerah trigonum retromolar dan daerah sekitarnya secara bersamaan. 8ahap a*al& terdapat lapisan tipis pada mukosa dan "aringan lunak lunak yang melapisi melapisi mandibula mandibula dan melibatkan melibatkan tulang C "uga mengenai nervus alveolaris inferior D3. etastasis regional )0$20/.
•
•
•
1enatalaksanaan & $ Stadium ( atau (( pembedahan dan radioterapi. $ 8umor primer bila terdapat lesi superfisial luas yang melibatkan palatum molle tetapi tidak menginvasi tulangpilihan terapi adalah radioterapi karena reseksi palatal dapat menyebabkan kesulitan bicara dan proses menelan. $ 5esi stadium lan"ut kombinasi pembedahan dan radiasi.
Lesi Maligna Non Skuaos Tmor K$#$nar Lda& Minor •
•
•
•
Sekitar 0$%0/ adalah ganas. 1aling sering mengenai palatum durum- namun dapat "uga mengenai lidah- pipi- bibir- gusi dan dasar rongga mulut. enis kistik adenoid ,0/- adenokarsinoma 30/ dan karsinoma mukoepidermoid 20/. 1enatalaksanaan& eksisi luas dengan diseksi blok- "ika terdapat pembesaran K@B.
M$#anoma •
•
•
•
•
•
•
arang ter"adi. 1uncak insidens adalah dekade keenam 5aki$laki lebih banyak 2&). 1alatum durum dan gingiva lokasi tersering. 8ampak area hiperpigmentasi dan membentuk ulkus yang mudah berdarah. 'apat ter"adi metastasis kelen"ar getah bening servikal dan "auh. 1enatalaksanaan& eksisi luas.
Limfoma •
•
•
•
•
•
8erutama ter"adi pada tonsil palatina. 5ebih sering ter"adi pada laki$laki. 8ampak penon"olan submukosa- licin- kadang$kadang dapat ter"adi ulserasi. enis yang paling sering& limfoma non ;odgkin. etastasis K@B servikal ,0$=0/. 1enatalaksanaan & radiasi sa"a atau dapat dikombinasi dengan kemoterapi.
Sar%oma Kapo!i •
•
•
•
•
erupakan tumor vaskular. (nsidensi meningkat pada pasien !('S. 8ampak lesi nodul ber*arna ungu kemerahan atau bentuk plak pada palatum durum. 1enatalaksanaan & radiasi lokal- vinblastin intralesi atau krioterapi. Kemoterapi sistemik agen tunggal dapat diberikan pada lesi multipel.
Pena!alaksanaan !uo" "ongga ulu! #e"$asa"kan s!a$iu •
•
•
•
•
8) dan 82 & cukup dengan eksisi atau radioterapi 1ertimbangkan kesehatan pasien- kesediaannya dan biaya 8) dan dan 82 90 90 & disek diseksi si lehe leherr dengan dengan supr suprao aomoh mohioi ioid d atau atau radioterapi 83 dan 8, & terapi kombinasi radioterapi pre dan pascaoperasi 'iseksi leher radikal7modifikasi radikal untuk semua kasusdengan pertimbangan& "umlah K@B- penyebaran ekstrakapsul- fiksasi struktur7"aringan sekitar.
Ra$io!e"a%i (ndikasi& argin positif secara histopatologi 1enyebaran intravaskular atau perineural 1ositif K@B multipel secara histopatologi Ekstensi tumor ekstranodul 8erapi alternatif untuk lesi 8) dan 82 8erapi ad"uvan untuk lesi 83 dan 8, •
•
•
•
•
•
'osis& !d"uvan& #0$60 @y dalam sehari ).$ to 2.0$@y 2.0$@y fraksi Kuratif& 60$=0 @y dalam sehari ).$ to 2.0$@y fraksi 8eknik& sinar eksterna- brakiterapi- atau kombinasi •
•
•
T+RIMA KASIH