Tune up Stage 1 Satria F150 Posted on Desember 21, 2008 by motorid Satria F150 emang dari sononya udah didesain kenceng. Banyak yang berpendapat bahwa ini adalah bebek terkencang di muka bumi. Dijejali dengan mesin DOHC 150 cc ditambah dengan bobotnya yang enteng , wuuih siapa sih yang tak tergoda dengan performanya. Ada pul yang mengklaim ni bebek bisa lari 200 km/jam. Dan yang paling penting hanya dengan modal ni motor, cewek cewek pasti banyak yang lirik deh coz katanya ni motor imut imut bentuknya. Ok daripada lama berbasa basi, buat para penggemar kecepatan tapi tetep pengin irit buat harian. Diantaranya yang perlu diganti antara lain : 1.Ganti premium ke pertamax, aku dah buktiin iritan pake pertamak bro. 2.Ganti koil racing recomended XP cmc 2A, murah tapi setara koil YZ. Harga 170rb. 3.Ganti dengan cdi racing, pilihannya banyak mulai dari BRT, XP, REXTOR harganyapun sekitar 400 ribuan. 4.Pilot jet yang standarnya 12,5 diganti dengan ukuran 15 (milik smash) harga cm 15rb. 5.Busi ganti punya kharisma, kepalanya lebih menonjol lumayan nambah kompresi dikit. 6.Karbu ganti dengan Keihin PE28 atau Koso 28 (lebih bagusan katanya) harga kisaran 600 ribuan. Dengan ubahan itu tarikan terasa enteng bangettzzz, lari 150 km/jam pun cepet nariknya. Aku dah buktiin sendiri. dan trakir pesan penulis selamat mencoba. hati-hati di jalan. tetap jaga kesehatan
http://petualangankita.blogspot.com/2010/12/tune-up-fu-150.html
TIPS SATRIA FU-150 Posted by otim on April 12, 2008
Karburator Satria F150: Dari 12,5 Ganti jadi 15-17,5 ini tips yang dikumpulkan dari S2W dan SSFC juga sumber-sumber lain (M+, Otomotif, Oto+ dll) khusus bagi pemilik FU. mudah-mudahan tips ini dapat bermanfaat.
Penyemplak Suzuki Satria F 150 banyak ngalami gejala mbrebet di putaran bawah. Bahkan nggak sedikit yang sampai ditembak knalpot motor sendiri begitu lepas gas. Duarrr! ini sering terjadi terutama bagi motor fu yang memang masih baru keluar dari pabrik.. sebenarnya tips ini sudah banyak yang menerapkan, karena memang sudah tidak asing lagi apa-apa lah… khususnya bagi penyemplak si-FU… si- FU… tapi ga apaketika pertama dicermati Satria 4-tak 150 cc ini memang andalkan pilot-jet 12,5 dengan setelan air screw ½ putaran. Walah, kecil sekale. Mungkin biar irit bensin kali yee meski ujung-ujungnya ujung-ujungnya gas nggak sip dibejek.
Sumantri dari Chips Motor mengiyakan. “Jangan lupa diteruskan mengatur ulang setelan udara setelah ganti pilot-jet, ujar pedege mangkal di Pos Pengumben Raya No. 33C, Jakarta Barat. Pilihannya buanyak, kok. Kitaco boleh, Daytona oke, orisinal apalagi. “Buat kota dingin seperti Bandung, cukup pakai nomer 15 atau kepunyaan Jupiter standar. Kalau di Jakarta, ideal pakai jadi 17,5 atau bawaan Shogun lama,” tandas Mantri yang asal Salat iga itu. GANTI DAN PASANG SENDIRI Kalau sudah dapat, buru bongkar cover mesin bebek DOHC ini. Lanjut copot karet boks filter dengan membuka klem pengikat pakai obeng plus. Kemudian tarik slang bensin, membran bensin dan pernapasan mesin.
Ambil lagi obeng plus untuk kendurkan klem karet intake dari bawah. Tarik karbu nggak perlu sampai lepas kabel choke dan gas. Langsung deh buka mangkuk karbu. Angkat pilot-jet lama dan pasang spuyer baru pakai obeng min (gbr. 1). Beres itu, bisa langsung pasang kembali. Lanjut setel ulang air screw. Tujuannya biar suplai udara seimbang sama guyuran bensin. “Kalau standar cuma ½ putaran berlawanan jarum jam. Pakai pilot-jet 15 naik jadi ¾. Sementara 17,5 pas di 1 putaran (gbr. 2), beber Mantri yang pelopori bikin klub Satria F 150 dan Raider itu. Sumber: Tabloid Motorplus http://fatonikhotim.wordpress.com/2008/04/12/karburator-satria-f150-dari-125-ganti-jadi-15-175/
TIPS SATRIA FU-150 Posted by otim on April 16, 2008
Doping Performance Satria F150 ini tulisan lama tetapi sebagai acuan semoga bermanfaat. Motormania, khususnya pemilik Suzuki Satria F150, boleh bersenang hati. Sebab sekarang banyak parts performance untuk mendongkrak tenaga motor itu agar lebih liar. Dibilang begitu, karena tenaga aslinya saja sudah mumpuni untuk diajak ngebut.
Nah, bagi yang belum merasa puas, tinggal tambahkan doping pemacu tadi. Dari knalpot hingga busi juga telah tersedia. Sok, pilih sesuai kemauan dan dana di kantong. Tetapi ingat, karakter peranti juga kudu diperhatikan. Tujuannya, agar jangan sampai bentrok sama peranti aslinya. Maksudnya, setelah pakai part itu, eh akselerasi motor malah memble. Sebab, semua alat itu saling Apa aja sih ? Mari kita bedah bersama!
terkait
antara
satu
dan
lainnya.
Per Kopling
Buat menyempurnakan penyaluran tenaga mesin, harus didukung entakan kuat. Maksudnya, respons tendangan balik per kopling. Kerenggangan per Sebab kampasnya tak Sehingga peranti itu lebih awet.
selalu
pun bergesekan
tetap dengan
pelat
terjaga. kering.
Punya engine bagus, tapi bila entakan koplingnya tidak, sama juga bohong. Rpm mesin tak akan menyentuh putaran tinggi, ujar Cepi, mekanik Pro SE. Solusinya, bisa pakai merek Inspiro dijual dengan harga Rp 150 ribu (hitam) dan Rp 100 ribu (kuning). CDI
Kuda besi sekarang banyak dilengkapi CDI dengan pembatas rpm alias limiter. So, jangan protes kalau puncak tenaga mesin enggak pernah kesampaian. Baiknya, ganti tipe CDI unlimiter, ujar Sumantri bos Chips Motor di Pos Pengumben, Jakbar. Sudah banyak CDI impor yang datang untuk memuaskan hasrat ngebut para F150-ers. Misalnya, CDI racing buatan Thailand, seperti LEK, Shindengen dan TDR.
Harganya bervariatif antara Rp 1,1 sampai Rp 1,7 juta. Namun tak ada salahnya mengaplikasi buatan lokal! Sebab, kualitasnya tak kalah bersaing dengan peranti pengapian dari Thai itu, lo! Sayang, baru satu buatan Indo yang berani bertarung. Yakni merek BRT yang bisa ditebus dengan harga Rp 550 ribu. Knalpot
Untuk menyalurkan gas buang, pilihan knalpot yang ideal jadi penentu akselerasi. Sebab jika tak tepat, lari motor malah tertahan. Knalpot besar belum tentu menambah power mesin, ujar Dodo dari Dodo Motor Sport Racing, di Cileduk, Tangerang. Selain tertahan, jika mengaplikasi tipe gambot, terkadang tenaga cendrung ngempos alias terbuang percuma. Maka pemilik Satria F150 (F150-ers), harus pilih yang memiliki spesifikasi volume sesuai karakter mesin. Pilihanya, beragam knalpot impor dan lokal bisa jadi diaplikasi. Misal, buatan Thailand seperti merek Yoshimura. Terbagi 2 macam, tabung bahan titanium dilego Rp 2,3 juta dan stainless steel Rp 1,1 juta. Lainnya, merek Endurance model silencer oval ditawarkan Rp 1 juta. Lalu Performance lapis karbon ditawarkan Rp 1,3 juta dan penyalur gas sisa pembakaran berbahan stainless steel merek KR9 buatan Thailand dilepas Rp 1,1 j uta. Bila tak ingin mengganti keseluruhan bagian knalpot, cukup tukar silencernya saja. Buatan lokal bisa jadi alternatif, soal kemampuan tak kalah dibanding merek Thailand. Misal merek Sinergy dilego Rp 400 ribu. Lainnya, merek Five Star dengan harga Rp 350 ribu dan bisa tembus hingga 12 ribu rpm. Karburator
Beralih ke piranti penyalur semburan bensin alias karburator juga banyak. Mulai bikinan Amrik, Jepun hingga Taiwan dapat digunakan. Ukurannya dari 28 hingga 32 mm ujar An An Kuda juragan Pro SE Racing di kawasan Kebon Jeruk III, Jakbar. Nah, bicarain Mau merk Keihin atau Mikuni ?
karbu,
tinggal
pilih.
Keihin tipe PWK 28 mm, buatan 3 negara diatas, dilepas Rp 950 rb – Rp 1,9 juta. Tipe FCR 28 mm vacuum Merek serupa untuk Honda NSR SP bisa dijagokan buat F150
Rp
3,5
juta.
Sedang Mikuni, hanya tersedia dua option. Tipe TM28 mm, pilih buatan Taiwan yang dijual Rp 1,2 juta atau Jepun Rp 2,1 juta. Bedanya ada dibagian tengah. Racikan Jepang mengaplikasi nosel, jarum skep dan cut away (bibir karbu) yang lebih besar ketimbang Taiwan. Busi
Sabar ! Meski Satria F 150 telah dilengkapi OIL COOLER, mesin juga butuh pendinginan tambahan. Ingin pasang dua peredam panas mesin ? Ingin pasang Wah, enggak mungkin, tuh !
dua
peredam
Jalan keluarnya pakai aja Merk NGK Platinum CR8EGP, dilego Rp 90 ribu. Sumber: Edisi 49 : XIV – 11 April 2005
panas
busi
Tabloid
mesin
tipe
?
dingin.
OTOMOTIF
http://fatonikhotim.wordpress.com/2008/04/16/tips-satria-fu-2/
TIPS SATRIA FU-150 Posted by otim on April 16, 2008
TES PREMIUM DAN PERTAMAX
Rasio kompresi motor, sangat menentukan dalam pemilihan bahan bakar. Em-Plus coba ngetes motor kompresi tinggi diberi perlakuan beda. Seperti Suzuki Satria F150 kompresinya 10,2 : 1. Pertama tes diisi Pertamax. Kemudian digeber keliling Jakarta pas jam macet. Dari pukul 15:50-16:30. Kondisi berboncengan. Pengendara 70 kg dan boncenger 60 kg. Hasilnya mencapai jarak tempuh 64 km. Menghabiskan Pertamax 2.100 cc, atau 2 liter lebih 100 cc. Berarti bisa dicari pemakaian BBM-nya. Sekitar 30,5 km/liter.
Perlakuan kedua diisi Premium. Tentu setelah tangki dikuras. Dites sendirian alias tanpa boncenger. Berat pengendara 65 kg. Dites di Jakarta sekitar jam 10 pagi Kesimpulanya, Pertamax lebih irit meski dengan beban berat. Sebab tidak ada detonasi dan menghasilkan tenaga gede. Beda dengan pakai Premium. Gas harus dipelintir abis mulu. Sehingga boros. Perbandingan Angka Oktan dan Kompresi
Pertamax Oktan= Kompresi= 10:1 – 11:1
Plus 95
Pertamax Oktan= Kompresi= 9:1 – 10:1
92
Premium Oktan= Kompresi= 7:1 – 9:1
82
Sumber: Tabloid Motorplus http://fatonikhotim.wordpress.com/2008/04/16/tips-satria-fu-150-9/
SATRIA FU 150; SETING KOREK HARIAN BUAT PELAJAR Riset ini didedikasikan untuk para pengguna FU yang masih berstatus pelajar. Mengapa? Karena sekarang ini aku sering liat dijalan semakin banyak anak sekolahan menggunakan FU sebagai sarana transportasi ke sekolah, beberapa tampak masih standar, dan beberapa telah di upgrade sedikit, seperti misalnya pasang knalpot free flow tapi tanpa diikuti langkah lain, jadinya hanya suaranya saja yang kenceng tapi larinya kalah dengan motor standar. Atau ada juga yang fokus ke tampilan saja dengan mengganti pelek dengan tipe jari-jari dan memasang ban super tipis (ban khusus drag maksudnya..), ini menurutku juga kurang baik karena klo mesin motor sehat dan bisa kenceng tapi trus gara-gara pake ban tipis jadi ga bisa belok saat digeber kan malah bahaya, Bro….coba banyangin, pas l agi kebut-kebutan ma Supra x (hehehe…) dan FU berhasil melibas dengan mudanya…tapi trus tau-tau nyungsep di tikungan karena traksi buat menikung kurang…kan tengsin jadinya . Bertolak dari hal-hal tersebut aku mengadakan riset up-grade performa FU yang dapat dicontoh oleh para pelajar pemakai FU…intinya siy up-grade performa tapi dengan biaya terjangkau oleh para pelajar..hehehe…gitu loh maksudnya khusus pelajar tuh…! Dari hasil pengamatanku beberapa bengkel top dalam melakukan up-grade terhadap FU selalu mengandalkan penggantian part dengan merek-merek terkenal yang jelas harganya mahal. Menurutku siy semua orang juga bisa ngencengin FU klo duitnya banyak…..tinggal
tebus part- part racing yang mahal trus dipasang… jadi deh FU kenceng! Cuman masalahnya bagaimana nasib adik-adik pelajar yang pengen FU-nya juga kenceng tapi uang saku terbatas…hehe..maksudnya belum tentu juga uang sakunya benar -benar terbatas, tapi mereka kan punya pos pengeluaran lainnya juga kaya misalnya biaya nraktir gebetan, biaya merias diri biar cepet laku..hehhe..biaya nyogok nyokapnya gebetan..dan lain-lain, yang intinya membuat pos pengeluaran buat si FU jadi terbatas.. Nah, buat adik-adik pelajar penggenjot FU…yang tua-tua juga boleh nyonto ding, berikut adalah tip up-grade yang (sebagian besar) dah dipraktekin langsung di motorku…yang jelas aku jamin dengan melakukan uipgrade seperti ini tidak akan membuat TTM kalian terlantar,,,piss… 1. Langkah pertama yg paling gampang, ganti Pilot jet dengan ukuran 17.5, bisa pake punya shogun lama. Harga palingan 30rb. Klo mau lebih murah pake merek Kitaco harnganya 17,5ribuan 2. Lepas paking kepala silinder, pake 1 lapis aja yang tengah, langkah ini berarti naikin rasio kompresi dari standarnya 10,2 menjadi sekitar 11,4. Langkah ini siy ke bengkel aja, misalnya sekalian pas servis besar. Klo mau naikin kompresinya lebih tin ggi lagi, paking blok bawah bisa dilepas dan ga usah pake paking, cukup pake lem paking aja (yang atas tetep pake 1 paking), trik ini dah dicoba mekanik jogja dan terbukti piston gak tabrakan dengan klep ataupun ada kebocoran oli. Langkah lepas paking blok bawah ini pengen aku cobain tapi blum sempet, ntar pas servis besar lagi aja kayanya. 3. Porting lubang in & out. Lubang in dan out masing-masing di gedein diameternya 1 mm Yang ini juga harus ke bengkel. Beberapa bengkel top mematok harga 300rb hingga 500rb. Tapi bengkel2 balap rumahan palingan 100rb. 4. Ganti karbu (berarti langkah nomor 1 ga perlu), saran pake punya RX King (karena murah, dan cocok dan bisa langsung pasang ke intake manifold dan filter udara standar), spuyer bisa coba PJ 20 MJ 135, setelan udara 1,5 putaran berlawanan arah jarum jam (plis note tiap motor bisa beda2), posisi klip jarum skep di ulir nomor 2 dari atas. Alternatif lain bisa juga pake punya NSR SP yakni Keihin PE 28 harga barunya 600 rbuan yang Thailand (Awas barang palsu china). Klo ganti karbu, sebaiknya juga pasang keran bensin model kompresor buat gantiin aslinya yang model vakum…biar aliran bensin lancar… 5. majuin gigi TOP 1 mata, ini berarti majuin waktu buka tutup katub masuk dan buang. Kalo mau lebih advance lagi setingannya adalah klep masuknya dimajuin 1 mata trus buangnya dimundurin 1 mata…istilah teknisnya buat nyempitin LSA-nya (Lobe Separation Angle…buat optimalkan proses pembilasan di putaran tinggi…hehehe…bingung, bingung deh….), hasilnya juga mantap tapi kerenggangan klep harus dibikin lebih sempit (jadi in 0,07 mm dan out 0,1 mm) dari ukuran standarnya dengan cara mainin tebal shim-nya. Yang ini siy jelas mending ke bengkel aja deh…trus bengkelnya juga harus yang jago. 6. lepas saringan udara (klo dah ganti karbu), yang dilepas hanya elemen saringan udaranya aja…itu tuh yang ada ada kertas saringanya. Sedangkan boknya masih terpasang dan tersambung ke karbu . Kalo masih tetap mau andalkan karbu standar maka saringan satndar masih dapat dipakai/dipasang tapi kertasnya di lubangi dibeberapa tempat, guntingin aja, palingan 3 lubang ukuran 0,5 x 4 cm (panjang x tinggi). Bisa dilakuin sendiri
7. potong kabel koil 2 cm (=ngurangin resistensi kabel sekitar 10%), Bisa dilakuin sendiri. Ingat masang kabelnya lagi harus bener2 kuat, caranya ditusukin dan diputar hingga ngedrat. 8. ganti pake busi Iridium (saran yang agak murah pake merek Sindengen/SDG 30rb) hasilnya lumayan. Klo mau tetep pake busi standar juga gapapa, cuman atur lagi celahnya jadi 0,9 – 1 mm 9. oli pake yang khusus motor (merek apa aja yang penting asli), trus pake yang 10/40. 10. ganti knalpot free flow, saran yang murah dan cukup ampuh pake bikinan Edi Sawangan (yang pelat pernis cuman 250 rb), atau AHAU 400rb….atau SKR 375rb…yang jelas tampilan jadi lebih sangar bin bengis karena bahan knalpot dari pelat yang di pernis doing plus coklatcoklat kaya karatan …jauh dari kesan klimis yang sering ditimbulkan bila pake knalpot aluminium atau krom…hehehe…no offense ya buat yang pake knalpot ma hal 2… ) 11. Posisi as roda pada penyetel kekencengan rantai diusahakan pada posisi sedepan mungkin, klo perlu potong 2 mata rantainya. Keuntungannya, jarak poros roda depan belakang makin pendek jadi motor lebih lincah bermanuver..khasiat lainnya buat mengurangi bunyi-bunyian dirantai karena rantai beradu dengan lengan ayun. 12. Per kopling di ganjel kurang lebih 1 mm, bisa pake potongan per kopling (bisa pake punya motor apa aja asal diameter sama, harga palingan 15 ribuan), tapi mesti ditipisin pake gerinda dulu biar ga ketebelan. Langkah ini sebaiknya dibengkel aja deh. Trus di ujung kabel kopling yang di atas bak mesin, diujungnya dipakein per yang sering dipakai di rem t eromol (harga 5 ribuan) untuk ngedorong tuas pengungkit kopling agar baliknya cepet. Hasilnya kopling jadi cepet baliknya dan motor langsung loncat begitu kopling dilepas….yang jelas kedua langkah ini bisa juga diganti dengan pasang per kopling racing (100 – 150 rb, tapi awas, beberapa pemakai per kopling racing mengeluh motornya cuman enak 3 bulan, abis itu per jadi lembek dan kurang nendang lagi….per kopling standar terutama yang CBU kayanya lebih durable dan dengan diganjel, kekerasannya akan setara dengan per racing). Tapi perhitungkan efek sampingnya yakni jari tangan kiri jadi pegel2 klo lewat jalan macet. 13. Pulser digeser 1 ampe 2 mili…yang ini aku ga tau kenapa bisa bikim motor makin melesat, tapi aku praktekin hasilnya memang berasa kok. Suruh orang bengkel aja yang mundurin. 14. nah klo semua langkah diatas…atau beberapa aja deh…udah dilakukan pasti performa motor dah melonjak. Tapi khusus untuk temen2 di Jakarta ato daerah yang ramai dalam artian trek lintasan pendek2 yang mengakibatkan ga bisa leluasa pol gas di gigi 5 ato 6 …maka disarankan ganti gir depan pake yang 13 mata (standarnya 14 mata) bisa pake punya yamaha crypton ato F1ZR…beli aja yang buatan aspira atau indopart cumin 30 ribuan…hasilnya motor lebih narik lagi ampe gigi 6 sekalipun. Langkah ini tidak mengurangi Top Speed secara signifikan (lagian kan disaranin buat yang sering kena macet jadi ga pernah nge-top speed..hehe) malahan justru bikin motor lebih cepat menggapai top speed. Bila dana masih ada Langkah lanjutan adalah mengganti CDI, koil dan camshaft racing…paling ga untuk 3 item ini butuh 1,5 juta..tapi sangat setimpal bila dilakukan..hehe.. saran pake CDI XP Andrion HP 7 (400 ribu) dipadu ama koil andrion juga (170 ribu). Sebagai informasi, untuk teman2 di jawa tengah ma timur lebih suka pake CDI Rextor. Untuk CDI BRT sebenarnya bagus juga,
hanya saja menurut produsennya dan dari hasil test, BRT hanya cocok bila koil masih pake yang standar…klo koilnya racing malah kadang drop tenaganya atau CDI-nya cepet mati.
Bila CDI telah diganti racing maka sebaiknya per klep juga diganti yang lebih keras, bisa pake merek2 racing seperti WRD, CLD, TK, dll…atao bisa juga pake aslinya tapi diganjal 1 mm (ini lebih recommended karena kasusnya sama dengna per kopling, yang racing kadang jadi lembek lama-lama… Untuk camshaft/noken as bisa pake WRD, CLD, Kawahara, Akutagawa (850 – 1 jutaan…ato NMF yang hampir 2jutaan)…ato apalah terserah…soalnya aku sendiri blum nyobain klo yang ini. Klo dah ganti chamshaft pake yang racing berarti langkah No. 5 tidak perlu dilakukan. Semoga berguna. http://bintorowisnu.wordpress.com/2010/03/17/satria-fu-150-seting-korek-harian-buat-pelajar/
Jumat, 27 Mei 2011 Cara Gampang Dongkrak Performa Satria FU-150 Ala Standart part
Satria FU-150
1. Langkah pertama adalah mengganti manifold karbu dengan milik Thunder 125 yang dimensinya lebih pendek. Ini secara otomatis akan memperlancar debit aliran gas dari karburator ke dalam ruang bakar. Harganya yang imitasi sekitar 15ribu. 2. Selanjutnya adalah mengganti busi dengan busi yang semi racing. Saya menganjurkan busi TDR Ballistic dengan harga sekitar 20ribu. Tenaga motor jadi bertambah meskipun tidak terlalu signifikan. 3. Berhubungan dengan pengapian, selanjutnya yang harus diganti adalah cop busi. Merk TDR juga bagus dengan harga 50ribu, pengapian busi bisa jadi lebih maksimal. 4. Untuk lebih memaksimalkan pengapian, coil juga wajib diganti dengan coil YZ-125 merk TDR, efek peningkatan powernya sangat terasa. Tapi konsekuensinya harga memang sedikit agak mahal yaitu 175ribu. 5. Yang terakhir yaitu upgrade saluran gas buang. Kita tidak perlu membeli atau membuat knalpot yang membutuhkan dana banyak, kita hanya perlu berburu manifold knalpot "gulubanyak" milik CB lama atau membuat sendiri yang diameternya lebih besar dan lekukannya tidak terlalu tajam. Setelah itu baru jeroan silincer kita bedel di tukang knalpot. Efek peningkatan tenaganya bakal sangat terasa. Tapi perlu diketahui jangan terlalu besar diameter manifold knalpot, karena jika terlalu besar tenaga akan ngempos.
Satria FU-150 Drag
Cukup sekian saja upgrade performa Satria FU-150 part 1 ini. Nantikan part selanjutnya dengan upgrade yang lebih ekstrim. http://dimz-speed.blogspot.com/2011/05/satria-fu-150-cara-gampang-dongkrak.html
Tematis All About Suzuki Satria FU150
Mix and Match Part Performa Suzuki Satria FU150
OTOMOTIFNET - Suzuki Satria FU150 bisa dibilang ayam jago yang cukup fenomal di kalangan pencinta kecepatan. Dengan mengusung dapur pacu tegak plus teknologi DOHC, kedahsyatan performanya sangat diacungi jempol. Tak heran kalau hyper underbone andalan pabrikan berlambang S ini laku keras di pasaran dan jadi penyumbang terbesar PT Suzuki Indomobil Sales selaku ATPM Suzuki Tanah Air.
Pembelinya kebanyakan kawula muda yang suka akan kecepatan. "Standarnya aja udah kencang banget," kagum Juniardi, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Depok, Jabar yang 6 bulan lalu memutuskan untuk menebus motor ini.
CDI LEK step 2, indikator kecepatan dan putaran mesin tetap berfungsi
PE28 pakai pilot jet ukuran 45 lantaran karbu gak pakai filter dan knalpot menuntut suplai gas banyak di putaran bawah
Namun uniknya, masih saja banyak pemilik Satria yang masih enggak puas sama performa standarnya. Lalu sederet part pendongkrak tenaga pun diburu. Gak peduli meski banderolnya lumayan „menggigit', tetap saja dicapit. Kepiting kali dicapit, hehehe! Nah, beberapa ramuan yang kerap diaplikasi, tanpa mengorek mesin, antara lain menukar knalpot standar pakai jenis free flow, ganti karbu tipe velocity monoblock alias yang skep langsung ditarik kabel gas serta pemakaian otak pengapian unlimiter.
Knalpot Ahau Motor, bisa untuk standaran hingga bore-up
"Ketiga item part itu sebenarnya sudah lumayan bikin lari Satria FU makin ngacir. Bisa dongkrak tenaga hingga 3-4 dk ," bilang Rudy Sukiman alias Ahau, juragan Ahau Motor (AM) di Jl. Akses UI, Kelapa Dua, Depok. Untuk membuktikannya, AM coba kasih ramuan andalannya. Diterapkan di Satria FU standar keluaran 2006. Part-partnya antara lain sebagai berikut. Untuk saluran gas buang, dipercayakan produk dewek (merek Ahau Motor) yang tebuat dari stainless steel. Harga eceran tertingginya Rp 900 ribu. "Bisa buat FU standar hingga bore-up," bilang Ahau. Lalu otak pengapian pakai merek impor, yaitu LEK step 2 asal Thailand yang di pasaran dilego sekitar Rp 1 - 1,3 juta. Meski jenis kurvanya single map, CDI ini cukup banyak diandalkan para Satrior (sebutan untuk pemilik Satria yang suka kecepatan) lantaran cukup terbukti keandalannya. Putaran mesin bisa digeber mentok kalo pakai CDI ini. Terakhir, karburator diganti pakai punya NSR SP, yaitu PE28. "Tapi jika pakai karburator ini, filter udara standar tak bisa lagi digunakan. Jadi, karburatornya nanti open filter," terang Rusli, mekanik AM. Banderol PE28 di pasaran sekitar Rp 550 ribu. Oh iya, untuk kombinasi knalpot Ahau Motor plus CDI LEK, AM menyarankan spuyernya mesti disetting ulang. Kombinasi pilot jet dan main jetnya yaitu 115/42. Sebagai ajang pembuktian, OTOMOTIF diberi kesempatan mengukur akselerasinya pakai performance test merek Race Logic buatan Inggris. Tentu hasilnya dibanding dengan akselerasi Satria FU standar pabrik yang sudah diuji terpisah sebelumnya. Hasilnya, silakan lihat tabel hasil tes akselerasi. Ahau Motor: 021-71628889 Tabel hasil pengukuran akselerasi Akselerasi
Standar
Knalpot+CDI+Karbu PE28
0-60 km/jam
5,1 detik
4,1 detik
0-80 km/jam
8,1 detik
7,0 detik
0-201 m
11,8 detik
10,2 detik
0-402 m
19,5 detik
17,1 detik
Top speed
120 km/jam
135 km/jam
Penulis/Foto: DiC / Andhika, Salim
http://motorplus.otomotifnet.com/read/0000/00/00/11466/145/22/Mix-and-Match-Part-PerformaSuzuki-Satria-FU150
KOREKAN PELAJAR Hai OP yang makin informatif. Langsung saja aku mau nanya, benar nggak sih mesin Satria FU standar sudah kencang? Terus kalo pengin dikorek harian, apa saja yang perlu diubah? Berapa estimasi biaya yang dibutuhkan? Maklum aku masih mahasiswa yang disubsidi ortu. Oh ya, motorku Satria FU tahun 2008 dan masih standar. Tolong bantuin ya.. DONY HARAHAP (via e-mail)
Yup, jujur saja performa mesin standar Suzuki Satria FU 150 sudah kencang. Akselerasi ringan dan raihan top speed 135-140 km/jamnya tergolong tinggi mengingat besar volume dapur pacunya. Jika Sobat ingin membandingkan performanya, silakan ajak teman yang menunggangi motor sport macam MegaPro atau sport injeksi macam Yamaha V-ixion. Bakal ketahuan kalau performa Satria FU memang dahsyat. Korek harian menu mahasiswa? Hemmm... Jika yang dikejar adalah korekan dengan dana seminim mungkin, bisa saja, kok. Berarti berusaha tanpa ganti spare part, kecuali untuk keperluan setting. Berikut ini adalah caranya, komponen yang diganti hanya gir dan spuyer. Soal peningkatan performa, Sobat setidaknya bisa membawa si Satria FU melesat 145-150 km/jam! Dengan catatan, ini angka penunjukkan spido standarnya. Langkah awal adalah pemadatan kompresi. Cukup papas 0,3 mm pada bagian bawah blok silinder. Lantas paking kop yang standarnya tiga lapis, lapis atas dan bawah dilepas. Jadi gunakan hanya paking bagian tengah. Berikutnya memperbaiki portingan. Maklum, namanya juga produksi massal, kadang ditemui porting yang kasar karena sisa coran gak mulus. Cukup gunakan kertas ampelas ukuran 400 untuk menghaluskannya. Nah, ini yang mesti hati-hati. Setting celah shim untuk klep in 0,15 mm dan ex 0,20 mm. Jika celah shim terlalu rapat, shim cukup diampelas di atas permukaan kaca agar benar-benar rata.
Beralih ke karburator. Posisi pipa saluran pembuangan yang rada miring butuh ditegakkan lebih dulu. Tujuannya agar batas volume bensin di mangkuk bisa diset lebih banyak. Lakukan penegakkan dengan menekan pipa itu dengan jempol. Lakukan perlahan agar gak patah. Jika sudah, ganti pilot-jet dari 12,5 menjadi 17,5. Itu jika boks beserta filternya terpasang, bila dilepas spuyer butuh ganti ke 20. Oh ya, jika beruntung cobalah cari di pasar loak silinser knalpot Satria FU yang generasi awal. Cirinya ada tulisan Made In Thailand. Harganya sekitar Rp 200 ribu. Dan setting terakhir adalah final gear. Jika sering kali motor dipakai jarang jauh, maka final gear standar cukup dipertahankan. Namun bila putar-putar kota saja atau trek pendek, gir bisa dientengin. Dari standarnya 14/43 ganti ke 13/43. Untuk gir depan ini Sobat cukup menebus gir dari Yamaha F1Z. Tentang estimasi biaya dan ongkos bengkel, bila tanpa ganti silinser, maka cukup sediakan duit sekitar Rp 400 ribu. Cocok buat pelajar dan mahasiswa, kan? Sumber: OTO PLUS (Rubrik KONTEK) 08/VII, MINGGU KETIGA, 17- 23 Agustus 2009 Gambar lengkap dapat di lihat di Tabloid OTOPLUS http://www.tgp-store.co.id/main.php?ke=5&aid=4
Part Substitusi Satria FU150, Kepepet Atau Kemampuan? OTOMOTIFNET - Penggantian spare-part tak harus pakai barang asli bawaan motor. Kalau kondisi terpaksa, misal stok sedang kosong, maka bisa dicari padanannya. Bisa juga dipilih lantaran punya kemampuan lebih baik dibanding standar. Seperti terjadi di Suzuki Satria FU150 berikut ini. Per Kopling Agar akselerasi lebih nendang, mekanik sering melakukan pergantian per kopling (PK) (gbr.1) standar, dengan yang lebih keras atau part racing. Untuk part ini, bisa mengaplikasi kepunyaan Suzuki Satria 120R atau racing.
Gbr 1
Gbr 2
Harga masih tergolong murah ketimbang FU, sekitar Rp 55 ribu satu setnya. “Karena bentuk hampir sama, pemasangannya bisa dikerjakan sendiri, kok!,” kata Nasrudin Kamil, dari bengkel Ondol‟s Selatan Motor, di daerah Kostrad, Jaksel. Kampas Kopling Biasanya pakai punya Suzuki RGR 150 (gbr.2), Thunder 125 atau TS 125. Kampas alternatif ini dipilih karena ekonomis dan tahan lama. Harga orisinalnya (SGP) RGR 150 Rp 65 ribu per lembar. Kalau milik Satria FU Rp 50 ribu per lembar.
“Dimensi semua kampas sama! Pokoknya tinggal pasang,” beber Kahfi Wijaya, mekanik K 22 Motor, di Jl. Gandaria IV, Jagakarsa, Jaksel. Perbedaan di permukaan kampas. Punya Thunder 125, RGR 150 atau TS 125 lebih lebar hampir dua kali dibanding Satria F-150.
Gbr 3
Gbr 4
Kampas Rem Depan-Belakang Alternatifnya buat bagian depan bisa adopsi milik Kawasaki Kaze atau Ninja 150R. Karena selain bentuk sama, kampas lebih tebal. Bahannya juga empuk. Harga memang agak mahal dari FU (Rp 25 ribu), punya Kaze dijual Rp 45 ribu.
Di belakang bisa mengambil dari Honda Supra X 125. Di toko onderdil kampas rem belakang Supra X 125 dihargai Rp 52 ribu. “Tapi masa pakainya bisa tahan lama, karena tebalnya,” ujar Chumil, sapaan dari Nasrudin Kamil. Jarum Pelampung Peranti ini mulai aus (gbr.4)? Mengatasinya, “Bisa pakai bawaan Suzuki Smash yang
dibanderol Rp 40-50 ribuan. Lebih murah Rp 20 ribu dari bawaan asli FU yang dijajakan Rp 65 ribuan,” sahut Chumil. Daftar Harga: Per kopling Satria 120 R
RP 55 ribu
Kampas kopling RGR 150
Rp 65 ribu per lembar (SGP)
TS 125 & Thunder 125
Rp 5 - 10 ribu per lembar
Kampas rem (depan) Kawasaki kaze
Rp 45 ribu
(belakang) Honda Supra X 125
Rp 52 ribu
Jarum pelampung Suzuki Smash
Rp 20 ribu
Bengkel Ondols Selatan Motor: K-22 Motor : 021-97797033
021-99812138
http://motorplus.otomotifnet.com/read/0000/00/00/11471/145/22/Part-Substitusi-Satria-FU150Kepepet-Atau-Kemampuan Ganti Koil Supra Fit lama... Kata tabloid M+ Ekstra, Koil Supra Lama dengan kode part 30500-KEV-950 lebih "nendang" daripada koil racing Memanfaatkan Part Standart Motor Lain DAN bE - yang bisa diaplikasi adalah mengganti Koil.agar lebih yahud lagi,gunakan koil milik Honda Supra Fit tipe terdahulu (kodenya MP 22).dijamin api yg dipercikan akan besar. Secara kasat mata saja,bisa dilihat dari bentuknya yang besar.kumparannya lebih banyak,percikan diujung busi bakal mampu membakar sempurna uap bensin g una menghasilkan tenaga lebih dahsyat.
TIPS MENAIKKAN PERFORMA SATRIA FU DENGAN BUDGET MINIM, Cara korek harian untuk pelajar satria f150 Bagi para penyemplak satria FU yang uang jajan minim, tapi pingin motornya lebih garang. Silahkan ikuti step-step ini: 1. Pilot jet naikan ukuran 1-2 step, misal dari 12,5 jadi 15 atau 17,5.Pilot jet pengaruh untuk start awal, pilot jet berguna menyumplai bahan bahan bakar untuk 0 - 1/4 throttle. Penambahan ukran Pilotjet juga berguna untuk Mengurangi gejala knalpot nembak seperti yang telah dibahas pada postingan sebelumnya. Peningkatan ukuran pilot jet jangan terlalu besar nanti boros dan karburator bisa mengembun karena bensin banyak tapi udara cuma seadanya. Alias campuran terlalu kaya (rich) 2. Main jet naikin ukuranya 2-3 step. Misalnya dari 115 jadi 130 Penjelasnnya : karena mainjet paling efektif untuk 3/4 - full throttle alias gas dibuka full. Yang tujuannya adalah untuk mempersingkat mencapai Top speed karena suplly BBM optimal. 3. Naikan klip jarum skepnya 1-2 tingkat. Pada 1/4 - 3/4 throttle (hitung dari putaran grip di setang) yang bekerja ada jarum skep. Jadi posisi jarum memerlukan perhatian khusus juga. 4. Buka Filter udara dan diganti pake after market kaya K&;N atau yang produk lain (TDR dll) supaya angin lebih banyak masuk tapi debu tetep terperangkap di filter. 5. Setting lagi Air Screw.Caranya putar air screw, searah jarum jam sampai mentok, lalu putar lg ke kiri sampai dapat rpm tertinggi, lalu baru atur gasnya turunin jd 1400 rpm ,biasanya
dapat 1 - 1 1/2 putaran counter clockwise. Jika kurang jelas bisa dilihat diulasan Cara setting karbu. 6. Gear (sprocket) belakang kurangi 2 atau 1 mata, mis dari 43 menjadi 41 atau 42 mata..atau gear depan ditambah 1 mata.
efeknya Tarikan jadi sedikit lambat tapi top speed akan bertambah.. Tapi bagi yang motornya stop and go, lompati langkah ini. 7. Kompresi Satria F150 sudah relatif tinggi 10,2 : 1 , jadi emang mesti pake BBM oktan tinggi (pertamax plus atau Pertamax). Kalo oktan terlampau rendah, efek mesin bisa knocking alias ngelitik..kalo tetap dipaksakan maka komponennya, piston, Klep umur pakai lebih pendek. Jangan takut bagi yang masih tetep pengin pakai Bensin Biasa. Ada solusi untuk menghindari kerusakan mesin tersebut. Silahkan baca ulasannya Bahan bakar untuk Satria FU disini. Nah demikian cara agar FU bisa lebih kencang dengan dana yang murah. Jadi tetep bisa traktir para cewek kecengan lo semua... Siiip.. keep safty riding
(Diambil dan disarikan dari berbagai Sumber ) http://www.dukundigital.com/2011/01/tips-menaikkan-performa-satria-fu.html