BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakan Belakang g Demam thypoid merupakan salah satu penyakit infeksi endemis di Asia,
Afrika, Amerika latin, Karibia, Oceania dan jarang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Secara global, diperkirakan 1 juta orang mengidap penyakit ini tiap tahunnya. Di !ndonesia !ndonesia diperkirakan diperkirakan insiden demam typhoid adalah "##$ %1# kasus kasus per 1##.### 1##.### penduduk penduduk pertahun, pertahun, dengan dengan angka angka kemati kematian an &'. Dema Demam m typhoi typhoid d meru merupak pakan an salah salah satu satu dari dari penya penyakit kit infek infeksi si terpe terpenti nting. ng. (enyakit ini di seluruh daerah di pro)insi ini merupakan penyakit infeksi terbanya terbanyak k keempat keempat yang dilapor dilaporkan kan dari seluruh seluruh &* kabupate kabupaten.+ n.+Suri Suriadi, adi, #1 Kasus thypoid diderita oleh anak$anak sebesar -1' berusia "$1- tahun dengan angka kematian .### per tahunnya. Di !ndonesia, 1*' demam enteri enteriss diseba disebabka bkan n oleh oleh Salm Salmon onell ellaa (arat (arathy hypii pii A. Dema Demam m tifoi tifoid d pada pada masy masyar arak akat at deng dengan an stan standa darr
hidu hidup p
dan dan
kebe kebers rsih ihan an rend rendah ah,c ,cen ende deru rung ng
meningkat dan terjadi secara endemis. iasanya angka kejadian tinggi pada daerah daerah tropik tropik dibandin dibandingkan gkan daerah daerah berha/a berha/a dingin. dingin. (enyakit (enyakit ini banyak banyak diderita oleh anak$anak, namun tidak menutup kemungkinan untuk orang de/asa de/asa.. (enye (enyebab babnya nya adala adalah h kuman kuman sallm sallmone onela la thypi thypi atau atau sallm sallmone onela la paratypi A, dan d an 0. (enyakit typhus typ hus abdominallis abdomina llis atau lebih dikenal dengan d engan demam demam thypoid thypoid sangat sangat cepat cepat penular penularanya anya yaitu yaitu melalui melalui kontak kontak dengan dengan seseo seseoran rang g yang yang mende menderit ritaa penyak penyakit it typhu typhus, s, kuran kurangny gnyaa kebers kebersiha ihan n pada pada minuman dan makanan, susu dan tempat susu yang kurang kebersihannya menjadi tempat untuk pembiakan bakteri salmonella, pembuangan kotoran yang tak memenuhi syarat dan kondisi saniter yang tidak sehat menjadi faktor terbesar dalam penyebaran penyakit typhus.+Suratum, # Dala Dalam m masya masyara rakat kat,, penya penyakit kit ini dikena dikenall denga dengan n nama nama thypu thypus, s, teta tetapi pi dida didala lam m duni duniaa kedo kedokt kter eran an dise disebu butt deng dengan an yfoi yfoid d fe)e fe)err atau atau thyp thypus us abdominalis, abdominalis, karena pada umumnya kuman menyerang menyerang usus, maka usus bisa
1
jadi luka dan menyebabkan pendarahan serta bisa mengakibatkan kebocoran usus. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah 1. Apa Apa defi defini nisi si dari dari tif tifoid oid22 &. Apa Apa eti etiolo ologi gi dari dari tifo tifoid2 id2 ". Apa Apa patof patofisi isiolo ologi gi dari dari tifo tifoid2 id2 *. agaim agaimana ana gejala gejala dan tanda tanda tifoid2 tifoid2 3. Apa manifes manifestasi tasi klinis klinis dari dari tifoi tifoid2 d2 4. agaim agaimana ana penang penanganan anan atau atau pence pencegaha gahan n tifoid2 tifoid2 . agaim agaimana ana asuhan asuhan keper kepera/at a/atan an pada pada klien klien tifoid2 tifoid2 1.3 Tujuan ujuan 1.3.1 .3.1 Tujua ujuan n Umum Umum 5emaham 5emahamii tifoid tifoid dan mengeta mengetahui hui asuhan asuhan kepera/ kepera/atan atan pada klien klien
dengan tifoid. 1.3.2 .3.2 Tujua ujuan n Khu Khusus sus 5aha 5ahasi sis/ s/aa meng menget etah ahui ui
dan dan
dapa dapatt
menga engapl plik ikas asik ikan an
asuh asuhan an
kepera/atan pada klien dengan tifoid. 1. Man!a Man!aat at 1. Sebagai Sebagai bahan untuk menambah menambah /a/asan /a/asan pembaca pembaca khususny khususnyaa tentang tentang
penyakit tifoid. &. 5endapa 5endapatka tkan n pengeta pengetahuan huan dan mampu mampu membuat membuat perenca perencanaan naan asuhan asuhan kepera/atan pada kasus tifoid.
BAB "" T"N#AUAN PU$TAKA
2.1 T"%&"D 2.1.1 Anat'm( Anat'm( )an %(s('l'g( Usus Halus
6sus halus atau usus kecil adalah bagain dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. 6sus halus terdiri dari tiga tiga bagi bagian an yait yaitu u usus usus dua dua bela belass jari jari +duo +duode denu num m,, usus usus koso kosong ng
2
jadi luka dan menyebabkan pendarahan serta bisa mengakibatkan kebocoran usus. 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah 1. Apa Apa defi defini nisi si dari dari tif tifoid oid22 &. Apa Apa eti etiolo ologi gi dari dari tifo tifoid2 id2 ". Apa Apa patof patofisi isiolo ologi gi dari dari tifo tifoid2 id2 *. agaim agaimana ana gejala gejala dan tanda tanda tifoid2 tifoid2 3. Apa manifes manifestasi tasi klinis klinis dari dari tifoi tifoid2 d2 4. agaim agaimana ana penang penanganan anan atau atau pence pencegaha gahan n tifoid2 tifoid2 . agaim agaimana ana asuhan asuhan keper kepera/at a/atan an pada pada klien klien tifoid2 tifoid2 1.3 Tujuan ujuan 1.3.1 .3.1 Tujua ujuan n Umum Umum 5emaham 5emahamii tifoid tifoid dan mengeta mengetahui hui asuhan asuhan kepera/ kepera/atan atan pada klien klien
dengan tifoid. 1.3.2 .3.2 Tujua ujuan n Khu Khusus sus 5aha 5ahasi sis/ s/aa meng menget etah ahui ui
dan dan
dapa dapatt
menga engapl plik ikas asik ikan an
asuh asuhan an
kepera/atan pada klien dengan tifoid. 1. Man!a Man!aat at 1. Sebagai Sebagai bahan untuk menambah menambah /a/asan /a/asan pembaca pembaca khususny khususnyaa tentang tentang
penyakit tifoid. &. 5endapa 5endapatka tkan n pengeta pengetahuan huan dan mampu mampu membuat membuat perenca perencanaan naan asuhan asuhan kepera/atan pada kasus tifoid.
BAB "" T"N#AUAN PU$TAKA
2.1 T"%&"D 2.1.1 Anat'm( Anat'm( )an %(s('l'g( Usus Halus
6sus halus atau usus kecil adalah bagain dari saluran pencernaan yang terletak di antara lambung dan usus besar. 6sus halus terdiri dari tiga tiga bagi bagian an yait yaitu u usus usus dua dua bela belass jari jari +duo +duode denu num m,, usus usus koso kosong ng
2
+jeju +jejunum num, , dan usus usus penyer penyerapa apan n +ileu +ileum m.. (ada (ada usus usus dua belas belas jari jari terdapat dua muara saluran yaitu dari pankreas dan kantung empedu. 6sus halus halus merupak merupakan an saluran saluran berkelok berkelok$kel $kelok ok yang panjangn panjangnya ya sekitar 4$% meter, lebar &3mm dengan banyak lipatan yang disebut )ili atau jonjot$jonjot usus.)ili ini berfungsi memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap penyerapan makanan. Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul$molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung, molekul$molekul protein yang telah dicernakan di lambung, la mbung, molekul$molekul lemak yang belum dicernakan serta 7at$7at lain. Selama di usus halus, semua molekul molekul pati dicerna dicernakan kan lebih lebih sempurn sempurnaa menjadi menjadi molekul molekul$mol $molekul ekul glukosa. Sementara itu molekul$molekul protein dicerna menjadi molekul$ mole molekul kul asam asam amino amino,, dan dan semu semuaa mole molekul kul lema lemak k dicer dicerna na menj menjadi adi molekul gliserol dan asam lemak. (encernaan makanan yang terjadi di usus usus halus halus lebih lebih banya banyak k besif besifat at kimi kimia/ a/i. i. erb erbaga agaii macam macam en7im en7im diper diperluk lukan an untuk untuk memb memban antu tu prose prosess pence pencerna rnaan an kimi kimia/ a/ii ini. ini. 8ati 8ati,, pankreas, dan kelenjar$kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus halus mampu mampu menghasi menghasilkan lkan getah getah pencerna pencernaan. an. 9etah 9etah ini bercamp bercampur ur dengan kimus di dalam usus halus. 9etah pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus. a. 0air airan em empedu 0airan empedu ber/arna kuning kehijauan, %4' berupa air, dan tidak mengandung en7im. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan makanan. Empedu Empedu mengali mengalirr dari hati melalui melalui saluran saluran empedu empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicer dicernak nakan, an, lemak lemak harus harus berea bereaksi ksi denga dengan n empe empedu du terle terlebi bih h dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan asam klori klorida da dalam dalam kimu kimus, s, mengh menghen enti tikan kan akti akti)it )itas as pepsi pepsin n pada pada protein, dan merangsang gerak peristaltik usus. b. 9etah (ankreas 9eta 9etah h pank pankre reas as diha dihasi silk lkan an di dala dalam m orga organ n pank pankre reas as.. (ank (ankre reas as
ini ini
berp berper eran an
seba sebaga gaii
kele kelenj njar ar
ekso eksokr krin in
yang yang
3
menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. 8ormone ini dikeluarkan oleh sel$sel berbentuk pulau$pulau yang disebut pulau$pulau langerhans. !nsulin ini berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus. 9etah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terhadap tiga macam en7im, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan protein, dan amilase membantu pemecahan pati. c. 9etah 6sus (ada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah usus. 9etah usus mengandung en7im$en7im seperti berikut: 1. Sukrase, berfungsi sebagai mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi galaktosa dan fruktosa. 5altase, berfungsi membantu mempercepat
proses
pemecahan maltose menjadi dua molekul glukosa. ". ;aktase, berfungsi membantu mempercepat
proses
&.
pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. *. En7im peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptide menjadi asam amino. 5onosakarida, asam amino, asam lemak, gliserol hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum dan ileum. Selain itu )itamin dan mineral juga diserap.
, tetapi tidak untuk 0l$, 80O"$, dan ion$ion bi)alen. !on K> penyerapannya terbatas di jejunum. (enyerapan ?e>> terjadi di duodenum dan jejunum. (roses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh )ili. Di dalam )ili ini
4
terdapat pembuluh darah, pembuluh kil +limfa, dan sel goblet. Di sini asam amino dan glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui sistem )ena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam )ili. Selanjutnya di dalam )ili, asam lemak dilepaskan, kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali.lemak yang terbentuk masuk ke tengah )ili,yaitu ke dalam pembuluh kil +limfa. 5elalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju )ena sedangkan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. ahan$bahan yang tidak dapat diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar +kolon.
2.1.2 De!(n(s(
Demam tifoid atau tifus abdominalis merupakan penyakit infeksi perut yang masih banyak ditemukan pada anak dan orang de/asa. penyakit ini mulai sering ditemukan pada anak setelah usia dua tahun. ifus abdominalis adalah infeksi yang mengenai usus halus, disebabkan oleh kuman salmonella typhosa. (enularannya melalui makanan dan air minum yang tercemar oleh kuman tifus. Dengan pengobatan yang tepat penyakit ini dapat disembuhkan, komplikasi biasanya timbul bila pengobatan terlambat diberikan. +ambayong, ##. ifoid dan paratifoid adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh Salmonella Typhi dan Salmonella Paratyphi. (enyakit yang tersebar hampir di seluruh dunia ini merupakan penyakit tropik sistemik, bersifat endemis dan masih merupakan problem kesehatan masyarakat di dunia, terutama di negara$negara berkembang, termasuk !ndonesia. +Arief @akhman,#- . Demam tifoid dan demam paratifoid adalah penyakit infeksi akut usus halus yang disebabkan kuman Salmonella typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. (enyakit ini termasuk penyakit menular endemik
5
yang dapat menyerang banyak orang dan masih merupakan masalah kesehatan
di daerah tropis terutama
di negara$negara
sedang
berkembang +5usnelina, #*.
2.1.3 Et('l'g(
Etiologi typus abdominalis adalah Salmonella Typhi, Salmonella Paratyphi A, Salmonella Paratyphi B, Salmonella Paratyphi C +Arief 5ansjoer, #". Sedangkan menurut @ampengan +1---, penyakit ini disebabkan oleh infeksi kuman Salmonella Typhosa/Eberthella Typhosa yang merupakan kuman negati)e, motil dan tidak menghasilkan spora. Kuman ini dapat hidup baik sekali pada suhu tubuh manusia maupun suhu yang lebih rendah sedikit serta mati pada suhu # 0 maupun oleh antiseptic. Sampai saat ini diketahui bah/a kuman ini hanya menyerang manusia. Salmonella Typhosa mempunyai " macam antigen yaitu: a. Antigen O B Ohne 8auch B Somatik antigen +tidak menyebar b. Antigen 8 B 8auch +menyebar, terdapat pada flagella dan bersifat termolabil. c. Antigen <1 B Kapsul : merupakan kapsul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi O antigen terhadap fagositosis.
Karakteristik Salmonella typhi merupakan salah satu spesies bakteri salmonella yang berbentuk basil, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang mengandung empedu yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan dapat menyebabkan penyakit infeksi S. typhi dan mengarahkepengembangan tifus, atau demam enterik. Adapun sifat dari bakteri diatas adalah sabagai berikut : a. bentuk batang, gram negatif, fakultatif aerob, bergerak dengan flagel pertrich, mudah tumbuh pada perbenihan biasa dan tumbuh baik pada perbenihan yang menganddung empedu. b. sebagian besar salmonella typhi bersifat patogen pada binatang dan merupakan sumber infeksi pada manusia, binatang$binatang itu antara lain tikus, unggas, anjing, dan kucing. c. dialam bebas salmonella typhi dapat tahan hidup lama dalam air , tanah atau pada bahan makanan. di dalam feses diluar tubuh manusia tahan hidup 1$& bulan ?aktor @esiko
6
a. Sanitasi lingkungan yang kurang b. 5akanan atau minuman yang terkontaminasi c. (ekerja laboratorium bakteriologi 2.1. Pat'!(s('l'g(
Kuman masuk ke dalam mulut melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh salmonella +biasanya lebih dari 1#.### basil kuman. Sebagian kuman dapat dimusnahkan oleh asam 80l lambung dan sebagian lagi masuk ke usus halus. Cika respons imunitas humoral mukosa +!gA usus kurang baik, maka basil Salmonella akan menembus sel$sel epitel +sel 5 dan selanjutnya menuju lamina propia dan berkembang biak di jaringan limfoid plak penyeri di ileum distal dan kelenjar getah bening mesenterika. Caringan limfoid plak penyeri dan kelenjar getah bening mesenterika mengalami
hiperplasia. asil
tersebut masuk
ke aliran darah
+bakteremia melalui duktus thoracius dan menyebar ke seluruh organ retikuloendotalial tubuh, terutama hati, sumsum tulang, dan limfa melalui sirkulasi portar dari usus. 8ati membesar +hepatomegali dengan infiltrasi limfosit, 7at plasma, dan sel mononuklear. erdapat juga nekrosis fokal dan pembesaran limfa +splenomegali. Di organ ini, kuman Salmonella typhi berkembang biak dan masuk sirkulasi darah lagi,
sehingga
mengakibatkan bakterimia kedua disertai tanda dan gejala infeksi sistemik +demam, malaise, mialgia, sakit kepala, sakit perut, instabilitas )askuler, dan gangguan mental koagulasi. (endarahan saluran cerna terjadi akibat erosi pembuluh darah di sekitar plak penyeri yang sedang mengalami nekrosis dan hiperplasia. (roses patologis ini dapat berlangsung hingga ke lapisan otot, serosa usus, dan mengakibatkan perforasi usus. Endotoksin basil menempel di reseptor sel endotel kapiler dan dapat mengakibatkan
komplikasi,
kardio)askuler, pernapasan, dan
seperti
gangguan
neuropsikiatrik
gangguan organ lainnya.
7
(ada minggu pertama timbulnya penyakit, terjadi hiperplasia +pembesaran sel$sel plak penyeri. Disusul kemudian, terjadi nekrosis pada minggu ketiga. Selanjutnya, dalam minggu keempat akan terjadi proses penyembuhan ulkus dengan meninggalkan sikatriks +jaringan parut.
2.1.* Man(!estas( Kl(n(s
5asa inkubasi masa tunas $1* hari, selama masa inkubasi mungkin akan ditemukan gejala prodromal berupa rasa tidak enak badan. (ada kasus khas terdapat demam remiten pada minggu pertama, biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua, pasien terus berada dalam keadaan demam, yang turun secara berangsur$angsur pada minggu ketiga +Arief 5ansjoer, #".
iasanya jika gejala khas itu yang tampak, diagnosis kerja pun bisa langsung ditegakkan. ang termasuk gejala khas Demam tifoid adalah sebagai berikut : a.
5inggu (ertama +a/al terinfeksi Setelah mele/ati masa inkubasi 1#$1* hari, gejala penyakit itu pada a/alnya sama dengan penyakit infeksi akut yang lain, seperti demam tinggi yang berpanjangan yaitu setinggi "-Fc hingga *#Fc, sakit kepala, pusing, pegal$pegal, anoreksia, mual, muntah, batuk, dengan nadi antara %#$1## kali permenit, denyut lemah, pernapasan semakin cepat dengan gambaran bronkitis kataral, perut kembung dan merasa tak enak,sedangkan diare dan sembelit silih berganti. (ada akhir minggu pertama,diare lebih sering terjadi. Khas lidah pada penderita adalah kotor di tengah, tepi dan ujung merah serta bergetar atau tremor. Episteksis dapat dialami oleh penderita sedangkan tenggorokan terasa kering dan beradang. Cika penderita ke dokter pada periode tersebut, akan menemukan demam dengan gejala$gejala di atas yang bisa saja terjadi pada penyakit$penyakit lain juga. @uam kulit +rash umumnya terjadi pada hari ketujuh dan terbatas pada abdomen disalah satu sisi dan tidak merata, bercak$bercak ros +roseola berlangsung "$3 hari,
8
kemudian hilang dengan sempurna. @oseola terjadi terutama pada penderita golongan kulit putih yaitu berupa makula merah tua ukuran &$* mm, berkelompok, timbul paling sering pada kulit perut, lengan atas atau dada bagian ba/ah, kelihatan memucat bila ditekan. (ada infeksi yang berat, purpura kulit yang difus dapat dijumpai. ;impa menjadi teraba dan abdomen mengalami distensi.
b. 5inggu Kedua Cika pada minggu pertama, suhu tubuh berangsur$angsur meningkat setiap hari, yang biasanya menurun pada pagi hari kemudian meningkat pada sore atau malam hari. Karena itu, pada minggu kedua suhu tubuh penderita terus menerus dalam keadaan tinggi +demam. Suhu badan yang tinggi, dengan penurunan sedikit pada pagi hari berlangsung. erjadi perlambatan relatif nadi penderita. ang semestinya nadi meningkat bersama dengan peningkatan suhu, saat ini relatif nadi lebih lambat dibandingkan peningkatan suhu tubuh. 9ejala toksemia semakin berat yang ditandai dengan keadaan penderita yang mengalami delirium. 9angguan pendengaran umumnya terjadi. ;idah tampak kering,merah mengkilat. =adi semakin cepat sedangkan tekanan darah menurun, sedangkan diare menjadi lebih sering yang kadang$kadang ber/arna gelap akibat terjadi perdarahan. (embesaran hati dan limpa. (erut kembung dan sering berbunyi. 9angguan kesadaran. 5engantuk terus menerus, mulai kacau jika berkomunikasi dan lain$ lain. c.
5inggu Ketiga Suhu tubuh berangsung$angsur turun dan normal kembali di akhir minggu. 8al itu jika terjadi tanpa komplikasi atau berhasil diobati. ila keadaan membaik, gejala$gejala akan berkurang dan temperatur mulai turun. 5eskipun demikian justru pada saat ini komplikasi perdarahan dan perforasi cenderung untuk terjadi, akibat lepasnya kerak dari ulkus. Sebaliknya jika keadaan makin memburuk, dimana toksemia memberat dengan terjadinya tanda$tanda khas berupa delirium atau stupor, otot$otot bergerak terus, inkontinensia al)i dan inkontinensia urin. 5eteorisme dan timpani masih terjadi, juga tekanan abdomen sangat meningkat
9
diikuti dengan nyeri perut. (enderita kemudian mengalami kolaps. Cika denyut nadi sangat meningkat disertai oleh peritonitis lokal maupun umum, maka hal ini menunjukkan telah terjadinya perforasi usus sedangkan keringat dingin, gelisah,sukar bernapas dan kolaps dari nadi yang teraba denyutnya memberi gambaran adanya perdarahan. Degenerasi miokardial toksik merupakan penyebab umum dari terjadinya kematian penderita demam tyfoid pada minggu ketiga. d. 5inggu keempat 5erupakan stadium penyembuhan meskipun pada a/al minggu ini dapat dijumpai adanya pneumonia lobar atau tromboflebitis )ena femoralis.
2.1.+ K'm,l(kas(
Komplikasi infeksi dapat terjadi perforasi atau perdarahan. Kuman Salmonella Typhi terutama menyerang jaringan tertentu, yaitu jaringan atau organ limfoid, seperti limpa yang membesar. Cuga jaringan limfoid di usus kecil, yaitu plak peyeri ini tidak berarti ia tambah kuatG sebaliknya jaringan ini menjadi rapuh dan mudah rusak oleh gesekan yang melaluinya. !nilah sebabnya mengapa kepada pasien tifus harus diberikan makanan lunak, yaitu agar konsistensi bubur yang melalui liang usus, tidak sampai merusak permukaan peyeri ini. ila tetap rusak, maka dinding usus setempat, yang memang sudah tipis, makin menipis sehingga pembuluh darah setempat ikut rusak dan timbul pendarahan, yang kadang$kadang cukup hebat. ila ini berlangsung terus menerus, ada kemungkinan dinding usus itu tidak tahan dan pecah +perforasi, diikuti peritontis yang dapat berakhir fatal.
2.1.- Penatalaksanaan Me)(s
(enatalaksanaan penyakit typhoid sampai saat ini dibagi menajadi tiga bagian +ambang Setiyohadi, dkk, #4, yaitu : 1. !stirahat dan pera/atan irah baring dan pera/atan professional bertujuan untuk mencegah komplikasi. irah baring dengan pera/atan sepenuhnya di tempat
10
seperti makanan, minuman, mandi, buang air kecil, dan buang air besar akan membantu dan mempercepat masa penyembuhan. Dalam pera/atan perlu sekali dijaga kebersihan tempat tidur, pakaian, dan perlengkapan yang dipakai. (osisi pasien perlu dia/asi untuk mecegah dekubitus dan pneumonia ortostatik serta hygiene perorangan tetap, perlu diperhatikan dan dijaga. &. Diet dan terapi penunjang Diet merupakan hal yang cukup penting dalam proses penyembuhan penyakit demam yphoid, karena makanan yang kurang akan menurunkan keadaan umum dan gi7i penderita akan semakin turun dan proses penyembuhan akan semakin lama. Dimasa lampau penderita
demam
yphoid
diberi
bubur
saring,
kemudian
ditingkatkan menjadi bubur kasar, dan akhirnya diberi nasi, yang perubahan diet tersebut disesuaikan dengan tingkat kesembuhan pasien.
(emberian
bubur
saring
tersebut
ditujukan
untuk
menghindari komplikasi pendarahan saluran cerna atau perporasi usus. 8al ini disebabkan ada pendapat bah/a usus harus diistirahatkan. eberapa peneliti menunjukkan bah/a pemberian makanan padat dini yaitu nasi dengan lauk pauk rendah selulosa +menghindari sementara sayuran yang berserat daapt diberikan dengan aman pada penderita demam yphoid. ". (emberian antibiotic a. Klorampenikol Di !ndonesia klorampenikol masih merupakan obat pilihan utama untuk pengobatan demam yphoid. Dosis yang diberikan *H3##mg perhari dapat diberikan peroral atau intra)ena, diberikan sampai dengan hari bebas demam. b. iampenikol Dosis dan efekti)itas tiampenikol pada demam yphoid hamper sama dengan klorapenikol. Akan tetapi kemungkinan terjadi anemia aplastik lebih rendah dari klorapenikol. Dosis *H3##mg diberikan sampai hari ke 3 dan ke 4 bebas demam. c. Kortimoksa7ol Dosis untuk orang de/aasa &H& tablet dan diberikan selama & minggu. d. Ampicilin dan amoksisilin
11
Kemampuan obat ini untuk menurunkan demam lebih rendah dibandingkan klorampenikol , dosis diberikan 3#$13#mgKg dan digunakan selama & minggu. e. Seflosporin generasi ketiga 8ingga saat ini golongan sefalosporin generasi ketiga yang terbukti efektif untuk demam yphoid adalah sefalosforin, dosis yang dianjurkan adalah "$* gram dalam dektrose 1##cc diberikan selama I jam perinfus sekali sehari selama " hingga 3 hari. 2.1. Pat'genes(s
Salmonella typhi merupakan basil garam+$ dan bergerak dengan rambut getar. ransmisi Salmonella typhi ke dalam tubuh manusia dapat melalui +8ornick,1-% hal$hal berikut. 1. ransmisi oral,melalui makanan yang terkontaminasi Salmonella typhi. &. ransmisi dari tangan ke mulut, di mana tangan yang tidak higienis yang mempunyai Salmonella typhi langsung bersentuhan dengan makanan yang dimakan. ". ransmisi kotoran, di mana kotoran indi)idu yang mempunya basil Salmonella typhi ke sungai atau dekat dengan sumber air yang digunakan sebagai air minum yang kemudian langsung diminum tanpa dimasak. 2.1./ Pen0egahan
12
. 5elakukan )aksinasi untuk memberi kekebalan tubuh yang kuat. %. 5encari informasi mengenai bahaya penyakit thypus. Cika memahami tentang penyakit ini,maka pelajar akan lebih mudah untuk menjaga diri dan lingkungannya agar selalu bersih dan sehat. -. 5enemukan dan menga/asi pengidap kuman. (enga/asan diperlukan agar tidak lengah terhadap kuman yang diba/a. Sebab, jika lengan, se/aktu$/aktu penyakitnya akan kambuh. 1#. Daya tahan tubuh ditingkatkan lagi. 11. Cangan banyak jajan di luar rumah. 1&. 5engkonsumsi makanan yang masih panas sehingga kebersihannya terjamin
BAB 3 A$UHAN KEPERAATAN
".1 Pengkaj(an 1. Keluhan 6tama Secara umum keluhan utama pasien adalah demam dengan atau tidak di sertai menggigil. Apabila pasien datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, dimana perjalanan penyakit pada minggu pertama akan didapatkan keluhan inflamasi yang belum jelas, sedangkan setelah minggu kedua, maka keluhan pasien menjadi lebih berat. Keluhan lain yang menyertai demam yang la7im didapatkan berupa keluhan nyeri kepala, anoreksia, mual, muntah, diare, konstipasi, dan nyeri otot. &. @i/ayat Kesehatan (engkajian ri/ayat kesehatan
mungkin
didapatkan
kebiasaan
mengonsumsi makanan yang tidak diolah dengan baik, sumber air minum yang tidak sehat, lingkungan yang kotor, serta kebersihan perseorangan yang kurang baik. ". (engkajian @i/ayat (enyakit Dahulu (ada pengkajian ri/ayat penyakit dahulu perlu diklarifikasi tentang adanya ri/ayat penyakit tifus abdominalis sebelumnya. *. (engkajian (sikososial (engkajian psikososial sering di dapatkan adanya kecemasan dengan kondisi sakit dan keperluan pemenuhan informasi tentang pola hidup bersih dan sehat. 3. (emeriksaan fisik
13
(emerikssaan 5anifestasi klinis Sur)ey umum dan (ada fase a/al penyakit biasanya tidak didapatkan tingkat kesadaran
adanya perubahan. (ada fase lanjut, secara umum pasien terlihat sakit berat dan sering didapatkan
<
penurunan tinhkat kesadaran + apatis, delirium (ada fase $1* hari didapatkan suhu tubuh meningkat "-$*10 pada malam hari dan biasanya turun pada pagi hari. (ada pemeriksaan nadi didapatkan penurunan frekuensi nadi + bradikardi,
1 + breathing)
relati)e. System pernafasan
biasanya
tidak
didapatkan
adanya kelainan. etapi akan mengalami perubahan apabila terjadi respon akut dengan gejala batuk kering. (ada beberapa kasus berat bisa didapatkan & (blood)
adanya komplikasi tanda dan gejala pneumonia. (enurunan tekanan darah, keringat dingin dan diaphoresis sering didapatkan pada minggu pertama. Kulit pucat dan akral dingin b.d penurunan kadar 8b. (ada minggu ketiga, respons toksin sistemik bisa mencapai otot jantung dan terjadi miokarditis dengan manifestasi
penurunan
curah
jantuung
dengan tanda denyut nadi melemah, nyeri dada dan " (brain)
kelemahan fisik +rusch, #-. (ada pasien dengan dehidrasi
berat
akan
menyebabkan penurunan perfusi serebral dengan manifestasi sakit kepala, perasaan lesu, gangguan mental seperti
halusinasi dan
delirium.
(ada
beberapa pasien bisa di dapatkan kejang umum yang merupakan respons terlibatnya system saraf pusat oleh infeksi tifus abdominal. Didapatkan ikterus pada sclera terjadi pada kondisi * ( bladder)
berat. (ada kondisi berat akan di dapatkan penurunan urine outputrespon dari penurunan curah jantung.
14
3 (bowel)
!nspeksi: ;idah kotor berselaput putih dan tepi hiperemis
disertai stomatitis. anda ini mulai jelas pada minggu ke dua b.d infeksi iskemik dan endotoksik kuman. Sering muntah (erut kembung Distensi abdomen dan nyeri. Auskultasi : Didapatkan penurunan bising usus kurang dari
3kalimenit pada minggu pertama dan terjadi konstipasi. (erkusi: Didapatkan
suara
timpani
abdomen
akibat
kembung. (alpasi: 8epatomegali dan splenomegali. (embesaran hati
dan limpa mengidentifikasikan infeksi @ES yang mulai terjadi pada minggu ke dua. =yeri tekan abdomen. @espons sistemik akan menyebabkan
4 (bone)
malise,
kelemahan fisik umum. Dan didapatkan kram oto ektermitas. 3.2 D(agn'sa Ke,eraatan 1. 8ipertermi b.d respon sistemik dari inflaasi gastrointestinal. &. =yeri b.d. iritasi saluran gastrointestinal. ". @isiko kerusakan integritas jaringan b.d. penekanan setempat, tirah
baring lama, kelemahan fisik umum. *. Kecemasan b.d. prognosis penyakit, misinterpretasi inormasi. 3. (emenuhan informasi b.d. ketidakadekuatan informasi penatalaksanaan pera/atan dan pengobatan, rencana pera/atan rumah.
3.3 Ren0ana Ke,eraatan H(,erterm( .). res,'ns (n!lamas( s(stem(k
15
Tujuan4 Dalam aktu 1 5 2 jam terja)( ,enurunan suhu tuuh. Kr(ter(a e6aluas(4
Pas(en
mam,u
menjelaskan
kemal(
,en)()(kan
kesehatan
7ang
)(er(kan. Pas(en mam,u term't(6as( untuk melaksanakan ,enjelasan 7ang telah )(er(kan. "nter6ens(
E)aluasi
<
Ras('nal
pada
setiap
Sebagai penga/asan terhadap adanya
pergantian shit atau setiap ada
perubahan
keluhan dari pasien.
sehingga dapt dilakukan penanganan
Kaji
dan pera/atan secara cepat dan tepat. Sebagai data dasar untuk memberikan
pengetahuan
pasien
dan
keadaan
umum
pasien
keluarga tentang cara menurunkan
inter)ensi selanjutnya.
suhu tubuh. Atur lingkungan yang kondusif.
Kondisi ruang kamar yang tidak panas, tidak bising, dan sedikit pengunjung memberikan efekti)itas terhadap proses penyembuhan.
(ada
suhu
ruangan
kamar yang tidak panas, maka akan terjadi perpindahan suhu tubuh dari tubuh
pasien
ke
ruangan.
(roses
pengeluaran ini disebut dengan radiasi dan kon)eksi. (roses radiasi merupakan pengeluaran suhu tubuh yang paling efektif , di mana sekitar 4#' suhu tubuh dapat berpindah melalui proses radiasi,
sedangkan
kon)eksi sekitar
13'. (era/at melakukan inter)ensi penting
agar
suhu
ruangan
kamar
jangan secara mendadak dingin karena memberikan risiko penurunan tubuh
yang
begitu
cepat
suhu dan
berpengaruh terhadap tingkat toleransi anak. 16
eri kompres dengan air biasa
Secara konduksi dan kon)eksi panas
pada daerah aksila, lipat paha, dan
tubuh akan berpindah dari tubuh ke
temporal bila terjadi panas.
material yang dingin. (engeluaran suhu tubuh dengan cara konduksi berkisar antara "' dengan objek dan 13' dengan
udara
suhu
kamar
secara
kon)eksi. Kompres dingin merupakan teknik penurunan suhu tubuh dengan meningkatkan efek kondukti)itas. Area yang digunakan adalah tempat di mana pembuluh darah arteri besar berada sehingga meningkatkan efekti)itas dari Anjurkan
keluarga
proses konduksi. untuk (engeluaran suhu tubuh dengan cara
memakaikan pakaian yang dapat
e)aporasi
berkisar
&&'
dari
menyerap keringat seperti katun.
pengeluaran suhu tubuh. (akaian yang mudah menyerap keringat sangat efektif
Anjurkan melakukan
keluarga massage
meningkatkan efek dari e)aporasi. untuk !assage dilakukan untuk meningkatkan pada
ekstremitas
aliran darah ke perifer dan terjadi )asodilatasi meningkatkan
perifer efek
yang
akan
e)aporasi.
(enggunaan cairan penghangat dapat digunakan
untuk
meningkatkan
efekti)itas inter)ensi massage. Kolaborasi dengan dokter dalam
Antipiretik bertujuan untuk memblok
pemberian obat antipiretik.
respons panas sehingga suhu tubuh pasien dapat lebih cepat menurun.
N7er( .). (r(tas( gastr'(ntest(nal8 a)an7a mulas )an muntah Tujuan4 Dalam aktu 1 5 2 jam n7er( erkurang8 h(lang8 atau tera)a,tas(. Kr(ter(a e6aluas(4
17
$e0ara sujekt(! mela,'rkan n7er( erkurang atau )a,at )(a)a,tas(. $kala n7er( 9:1 ;9:<. Da,at meng()ent(!(kas( akt(6(tas 7ang men(ngkatkan atau menurunkan n7er(. Pas(en t()ak gel(sah. "nter6ens( Celaskan dan bantu pasien dengan
(endekatan
tindakan
relaksasi dan nonfarmakologi lainnya
pereda
nyeri
Ras('nal dengan menggunakan
nonfarmakologi dan nonin)asif.
telah menunjukkan keefektifan dalam
;akukan
mengurangi nyeri. !stirahat secara
manajemen
nyeri
fisiologis
akan
kepera/atanG
menurunkan kebutuhan oksigen yang
!stirahatkan pasien pada saat nyeri
diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
muncul. Ajarkan
relaksasi
metabolisme basal. 5eningkatkan asupan oksigen sehingga
pernapasan dalam pada saat nyeri
akan menurunkan nyeri sekunder dari
muncul. Ajarkan teknik distraksi pada saat
iskemia spina. Distraksi +pengalihan perhatian dapat
nyeri.
menurunkan stimulus internal. ;ingkungan tenang akan menurunkan
teknik
5anajemen
lingkungan:
lingkungan
tenang,
pengunjung,
dan
batasi
istirahatkan
pasien.
stimulus
nyeri
pembatasan membantu
eksternal
dan
pengunjung
akan
meningkatkan
kondisi
oksigen ruangan yang akan berkurang apabila berada
banyak di
menurunkan
pengunjung
ruangan.
yang
!stirahat
kebutuhan
akan
oksigen
ingkatkan pengetahuan tentang:
jaringan perifer. (engetahuan yang
sebab$sebab
membantu mengurangi nyerinya dan
nyeri
dan
menghubungkan berapa lama nyeri
dapat
membantu
akan berlangsung.
kepatuhan
pasien
akan
dirasakan
mengembangan terhadap
rencana
terapeutik. R(s(k' kerusakan (ntegr(tas jar(ngan .). ,enekanansetem,at8 t(rah ar(ng lama8 kelemahan !(s(k umum
18
Tujuan4 Dalam aktu * 5 2 jam r(s(k' )eku(tus t()ak terja)(. Kr(ter(a e6aluas(4
Pas(en terl(hat mam,u melakukan ,en0egahan )eku(tus. Area 7ang eres(k' t(ngg( ,enekanan setem,at t()ak h(,erem( atau t()ak a)a gejala )eku(tus. "nter6ens(
Ras('nal
Kaji tingkat pengetahuan pasien
ingkat pengetahuan dipengaruhi oleh
tentang
kondisi sosial ekonomi pasien. (era/at
cara
dan
teknik
peningkatan kondisi mobilisasi.
menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
kondisi
Dengan
indi)idu
pasien.
mengetahui
tingkat
pengetahuan tersebut pera/at dapat lebih
terarah
pendidikan
dalam
yang
memberikan
sesuai
dengan
pengetahuan pasien secara efisien dan ;akukan mobilisasi miring kiri$
efektif. 5encegah penekanan setempat yang
kanan setiap & jam. Caga kebersihan dang anti sprei
berlanjut pada nekrosis jaringan lunak. 5encegah stimulus kerusakan pada
apabila kotor atau basah.
area bokong yang beresiko terjadi
antu pasien melakukan latihan
dekubitus. 6ntuk memlihara fleksibilitas sendi
@O5 dan pera/atan diri sesuai
sesuai kemampuan dan meningkatkan
toleransi.
aliran darah ke ektrimitas.
;akukan massage pada daerah
5enghindari
yang
kapiler$kapiler.
menonjol
yang
baru
kerusakan$kerusakan
mengalami penekanan pada /aktu berubah posisi. Obser)asi terhadap eritema dan kepucatan,
serta
palpasi
area
Deteksi
dini
adanya
gangguan
sirkulasi dan hilangnya sensasi risiko
sekitar terhadap kehangatan dan
tinggi
pelunakan
kemungkinan komplikasi bedrest total
jaringan
mengubah posisi.
setiap
kerusakan
integritas
kulit
dan imobilisasi. 8angat dan pelunakan adalah tanda kerusakan jaringan.
19
Ke0emasan .). ,r'gn's(s ,en7ak(t8 m(s(nter,retas( (n!'rmas( Tujuan4 $e0ara sujekt(! mela,'rkan rasa 0emas erkurang. Kr(ter(a e6aluas(4
Pas(en mam,u menggunakan ,erasaann7a ke,a)a ,eraat. Pas(en )a,at men)em'nstras(kan keteram,(lan ,eme0ahan masalahn7a
an ,eruahan k',(ng 7ang )(gunakan sesua( s(tuas( 7ang )(ha)a,(. Pas(en )a,at men0atat ,enurunan ke0emasan=ketakutan )( aah
stan)ar. Pas(en )a,at r(leks )an t()ur=(st(rahat )engan a(k. "nter6ens( Ras('nal 5onitor respon fisik, seperti Digunakan dalam menge)aluasi
kelemahan, perubahan tanda )ital,
derajattingkat kesadarankonsentrasi,
gerakan yang berulang$ulang, catat
khususnya
kesesuaian
komunikasi )erbal.
respon
)erbal
dan
ketika
melakukan
non)erbal selama komunikasi. Anjurkan pasien dan keluarga untuk
Kesempatan diberikan pada pasien
mengungkapkan
untuk mengekspresikan rasa takut dan
dan
mengekspresikan rasa takutnya.
kekha/atiran tentang akan adanya perasaan malu akibat kurang kontrol terhadap eliminasi usus. Ketakutan akan rasa malu ini sering menjadi masalah utama.
0atat reaksi dari pasienkeluarga.
Anggota keluarga dengan responsnya
erikan
pada
kesempatan
untuk
apa
mendiskusikan
kecemasannya
perasaanyakonsentrasinya, harapan
kepada pasien.
yang dapat
terjadi
dan
disampaikan
masa depan. Anjurkan
akti)itas
perhatian
sesuai
pengalihan kemampuan
5eningkatkan distraksi dari pikiran pasien dengan kondisi sakit.
indi)idu, sepertiG memnonton <.
Pemenuhan (n!'rmas( .). ket()aka)ekuatan (n!'rmas( ,enatalaksanaan ,eraatan )an ,eng'atan8 ren0ana ,eraatan rumah
20
Tujuan4 Dalam aktu 1 5 2 jam ,as(en mam,u melaksanakan a,a 7ang telah )((n!'rmas(kan. Kr(ter(a e6aluas(4
Pas(en mam,u mengulang kemal((n!'rmas( ,ent(ng 7ang )(er(kan. Pas(en terl(hat term't(6as( terha)a, (n!'rmas( 7ang )(jelaskan. "nter6ens( Ras('nal
Kaji kemampuan
pasien untuk
Keberhasilan
mengikuti pembelajaran +tingkat
dipengaruhi
kecemasan,
emosional,
kelelahan
umum,
pengetahuan pasien sebelumnya,
proses oleh dan
pembelajaran
kesiapan
fisik,
lingkungan
yang
kondusif.
suasana yang tepat. Celaskan pola hidup sehat.
(asien
diberi
tahu
tentang
cara
penyediaan makanan sehat, pengolahan makanan sesuai dengan cara yang sehat, menggunakan air bersih yang sehat, dan menghindari mengkonsumsi makanan yang tidak terjamin kebersihannya. 0ara higienis, meliputi mencuci tanagn sebelum
makan
menggunakan
dan
kalu
perlu
sendok,
kuku
selalu
pendek dan bersih, serta mencuci tangan dengan sabun pada /aktu cebok setelah A.
3. E6aluas(
8asil yang diharapkan setelah dilakukan inter)ensi kepera/atan adalah sebagai berikut 1. &. ". *. 3. 4.
erjadi penurunan suhu tubuh. Asupan nutrisi adekuat. (enurunan tingkat nyeri atau nyeri teradaptasi. idak terjadi kerusakan integritas jaringan dekubitus. (enurunan tingkat kecemasan. erpenuhinya informasi kesehatan.
21
BAB A$UHAN KEPERAATAN KA$U$ T"%&"D
.1. Kasus =n.S umur 1- tahun, agama !slam, status belum nikah, suku
Ca/a!ndonesia, pendidikan terakhir S5(. Klien masuk @S, (ada tanggal &* April dengan diagnosa medis tifoid. Alasan klien masuk @S karena demam lebih dari 1# hari, muntah, menggigil. Keluhan yang dirasakan saat ini adalah demam, mual, muntah, meriang, dan menggigil pada malam hari yang disebabkan bakteri yaitu Sallmonela Thypi. (ada pemeriksaan fisik di dapatkan data berikut : D: 11## mm8g, @@ : &&Hmenit, 8@ : %4Hmenit, Suhu : "-J 0, : 14% cm, : 3& kg, keadaan umum sedang, kesadaran compos mentis, pasien berkeringat, mukosa bibir kering, bibir kering dan pecah$pecah, /ajah tampak merah. =afsu makan klien menurun, pola minum klien sebanyak 3 gelashari, dan jumlah frekuensi urine AK sebanyak %##cchari. (emeriksaan darah tepi kadar hemoglobin 11gd;, hitung leukosit *-##L;, hitung trombosit 1&###L;, hitung jenis leukosit +' basofil #', eosinofil #', batang #'. (emeriksaan uji 6EM ? >% +typhi, pemeriksaan uji Nidal atiter O B "14#. Klien tidak mengerti tentang penyakitnya, tanpak sangat takut dan cemas akan penyakitnya, klien dan keluarga juga selalu bertanya apa penyebab dari penyakit tersebut. .2. Pengkaj(an 1. ")ent(tas =ama
: =n. S
22
Alamat Cenis kelamin 6mur Status Agama
: Surabaya : (erempuan : 1- tahun : elum 5enikah : !slam
2. Keluhan utama Klien mengeluhkan demam, muntah dan menggigil.
3. R(a7at ,en7ak(t sekarang Klien 5@S &* April dengan keluhan demam, mual, muntah,
meriang, panas dan menggigil pada malam hari. =afsu makan klien menurun, pola minum klien sebanyak 4 gelashari, dan jumlah frekuensi urine AK sebanyak %##cchari. Diagnosa medis tifoid. . R(a7at ,en7ak(t )ahulu idak ditemukan. *. Pengkaj(an Ps(k's's(al Klien tidak mengerti tentang penyakitnya, merasa sangat takut dan cemas akan penyakitnya, klien dan keluarga selalu bertanya apa penyebab dari penyakit tersebut. +. Pemer(ksaan %(s(k D : 11## mm8g = : %4 Hmenit S : "- o0 @@ : && Hmenit : 14% cm : 3& kg -. Pengkaj(an Pers(stem 1 (Breathing) : && Hmenit. idak ada suara napas tambahan. & (Blood)
idak terlihat otot bantu napas. : Demam, frekuensi nadi normal, /ajah tampak
" (Brain)
merah, akral pucat. : 0ompos mentis, menggigil ,meriang, konjungti)a
anemis. * (Bladder) : erkeringat. 3 (Bowel) : 5ual, muntah, mukosa bibir kering. 4 (Bone) : ;emah. . Has(l La'rat'r(um =o. (emeriksaan 1 Cumlah rombosit & Cumlah ;eukosit " Kadar 8emoglobin
8asil 1&.# ribumm" *-## ribumm" 11gd;
=ilai normal 13#$**# ribumm" 3$1# ribumm" 1&$13gd;
23
.3 Anal(sa Data
=o. 1
Data Data subjektif : Klien
Etiologi !nfeksi bakteri
mengatakan
5asalah Kepera/atan 8ipertermia
Sallmonela Thypi
seluruh badannya terasa panas dan meriang
(roses metabolisme
Data objektif : Klien
meningkat
tampak
lemah,
berkeringat, mukosa bibir
demam
kering. 8asil )ital sign :
&.
D
: 11## mm8g
@@
: &&Hmenit
8@
: %4Hmenit
emp : "-o0 Data subjektif :
8ipertermia
5ual dan muntah
(erubahan
nutrisi
Klien mengatakan selera
kurang dari kebutuhan
makan menurun, karena =afsu makan turun
tubuh
perut
tidak
enak,mual
dan muntah
!ntake
nutrisi
tidak
adekuat
(erubahan Data objektif :
nutrisi
kurang dari kebutuhan
$ Diet yang di sajikan tubuh hanya habis I porsi. $ Klien tampak bermalas$ malasan saat makan. $ Klien mual $ : 143 cm, l : 3# kg
24
$ sekarang : *3 kg $ Keadaan umum klien ".
lemah Data subjektif :
(emenuhan
energi !ntoleransi akti)itas
Klien mengatakan mudah turun lelah setelah melakukan aktifitas
Energi otot turun
Keletihan Data objektif :
fisik
saat
berakti)itas
$ Klien tampak lemas $ *.
Klien
sering !ntoleransi akti)itas
berkeringat. Data subjektif :
Kurangnya
sumber Kurang
pengetahuan
Klien mengatakan tidak informasi
tentang penyakit dan
mengerti
tentang
pengobatannya
penyakit
dan
pengobatannya.
Data objektif : $
Klien
tampak
agak
bingung. $ Klien sering bertanya$ tanya. $ Apakah penyakitnya akan sembuh seperti sedia kala . D(agn'sa Ke,eraatan 1. 8ipertermi b.d. proses infeksi. &. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake
nutrisi tidak adekuat. ". Kecemasan b.d kurangnya informasi. .* "nter6ens(
=o.
D!A9=OSA
6C6A=
!=E@
@AS!O=A;
25
1.
KE(E@ANAA= 8ipertermi b.d.
Demam
proses infeksi
hilang
sign tiap satu jam.
mengetahui
dengan
(erhatikan menggigil
keadaan umum
criteria
diaforsis
klien
hasil : $ Klien
$ (antau tanda$tanda )ital
$ eri kompres air hangat
$ 6ntuk
$
pada kening, ketiak dan
tampak lebih
lipatan paha.Anjurkan
5engompres
baik,
menggunakan pakaian tipis dengan air hangat
mukosa bibir menyerap keringat
dapat membuat
lembab.
$ Suhu tubuh dalam batas
eri klien minum air
pori sehingga
hangat.
membantu
normal "J0
menurunkan demam dan mengganti cairan Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat antipiretik dan anti biotik.
yang hilang. $ 5inum yang banyak dapat membantu menrunkan demam dan mengganti cairan yang hilang. $ Obat antipiretik dapat menurunkan demam dan antibiotik untuk mengatasi infeksi $ 0airan infus berguna untuk
26
memenuhi kebutuhan cairan &.
Ketidakseimbangan Kebutuhan
dalam tubuh. $ imbang berat badan klien $ 6ntuk
nutrisi kurang dari
nutrisi
setiap hari.
kebutuhan tubuh
adekuat
$
perubahan berat
b.d intake nutrisi
dengan
Kaji pemenuhan nutrisi
badan klien.
tidak adekuat
criteria
klien.
mengetahui
$ 6ntuk
hasil :
mengetahui
5ual hilang.
pemenuhan
Diet yang
$ Kaji penyebab klien tidak
yang
kebutuhan nutrisi
selera makan.
disajikan
klien. $ 6ntuk membantu
habis.
pera/at dalam
Keadaan
membuat rencana
umum klien $
tindakan sesuai
baik.
dengan masalah
stabil
eri klien makan dalam porsi kecil tetapi sering.
ingkat energy
$ 6ntuk $ Sajikan makanan dalam
adekuat
keadaan hangat dan
5asukan
ber)ariasi atau yang
nutrisi
disukai pasien.
adekuat
klien.
$ Kolaborasi dengan dokter
menghindari mual.
$ 6ntuk
ahli gi7i dalam pemberian
meningkatkan
diet.
selera makan klien.
$
6ntuk mengetahui jenis
27
diet yang sesuai dengan kebutuhan klien.
".
Kecemasan b.d.
@asa cemas
$ Anjurkan pasien dan
$ Kesempatan
prognosis penyakit, berkurang
keluarga untuk
diberikan pada
misinterpretasi
mengungkapkan dan
pasien untuk
informasi
mengekspresikan rasa
mengekspresik
takutnya.
an rasa takut dan kekha/atiran tentang akan adanya perasaan malu akibat kurang kontrol terhadap eliminasi usus. Ketakutan akan rasa malu ini sering menjadi masalah utama.
0atat reaksi dari
Anggota keluarga
pasienkeluarga. erikan
dengan
kesempatan untuk
responsnya
mendiskusikan
apa yang terjadi
pada
perasaanyakonsentrasinya, dan harapan masa depan.
kecemasannya dapat disampaikan kepada pasien.
28
BAB "> PENUTUP .1 Kes(m,ulan
Demam tifoid adalah penyakit infeksi usus halus yang disebabkan bakteri Salmonella Typhi dengan gejala demam lebih dari satu minggu, gangguan pada saluran pencernaan dan gangguan kesadaran. (enyakit ini termasuk penyakit menular endemik dan dapat menyerang siapa saja mulai dari anak$ anak sampaiorang tua. (enyakit ini masih merupakan masalah kesehatan di daerah tropis terutama di negara$negara sedang berkembang. Sumber penularan penyakit demam tifoid dapat melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi, biasanya kontaminasi dari bahan feses, muntahan maupun cairan badan. 8al tersebut terjadi biasanya karena sang penderita kurang
29
memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsinya. 9ejala dapat timbul secara tiba$tiba atau berangsur$angsur yaitu antara 1# sampai 1* hari. 5ulainya samar$samar bersama nyeri kepala, malaise, anoreksia dan demam, rasa tidak enak di perut dan nyeri di seluruh badan. (enatalaksanaan medis yang bisa dilakukan untuk mengatasi ifoid ini yaitu melalui pera/atan, diet dan penberian obat$obat anti mikroba seperti kloramfenikol, dan tiamfenikol.
.2 $aran Setelah kita mengetahui penyebab dan cara merawat pasien dengan penyakit !"id# kita bisa melakukan asuhan keperawatan sebagaimana mesnya dan $uga kita bisa memberikan in!"rmasi kepada masyarakat untuk selalu memperhakan kebersihan makanan dan minuman yang dik"nsumsi serta lingkungan%
30