PORTOFOLIO PENGANTAR
DISUSUN OLEH Sulthan MZK (17051010066)
FAD
ARSITEKTUR UPN Veteran Jawa Timur
Arsitektur 17’ (B)
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah arsitektur yang berjudul “Portofolio Pengantar Arsitektur” i ni dapat diselesaikan dengan maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pengantar Arsitektur.
Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. Untuk itu kami ucapkan terima kasih.
Penulis disini menyadari bahwa masih banyak k esalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi EYD, kosa kata, t ata bahasa, etika maupun isi. Oleh ka renanya penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan evaluasi.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.
Surabaya,14 desember 2017
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………2 BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………………...3 1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………………………………… 3 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………………… 3 1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………………………………3
BAB 2 TEORI…………..…………………………………………………………………………………………………………….4 2.1 Anatomi Arsitektur……….…………………………………………………………………………..………..4 2.1.1 Sejarah Singkat Arsitektur…………………………………………………………………….4 2.1.2 Kaidah Vitruvius……………………………………………………………………………………6 2.1.3 Anatomi Keindahan Dalam Venustas…………………………………………………….6
2.2 Prinsip Estetika.. ………………………………………………………………………………………………….8 2.2.2 Bentuk Estetika…………………………………………………………………………………….9 2.2.3 Ekspresi Estetika…………………………………………………………………………………10 2.2.4 Langgam Dalam Arsitektur………………………………………………………………….12 2.2.5 Jenis Langgam…………………………………………………………………………………….13 BAB 3 ANALISIS…………………………………………………………………………………………………………………..16
3.1. Analisis Gedung Villa Olimpica Hotel Arts …………………………….………………………..…16 3.2. Analisis Tempat Tinggal Villa Sayove ……………………..…………………………………………22 BAB 4 KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………….25 DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………………………….26
2
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada semester ini telah dijelaskan beberapa materi mata kuliah mulai dari anatomi arsitektur, kaidah vitruvius, dan lain-lain. Didalam makalah ini akan d ijelaskan beserta contoh objeknya. Hal ini dilakukan untuk memenuhi ujian akhir semester dari mata kuliah Pengantar Arsitektur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur venustas pada salah satu karya arsitektur 2. Bagiamana salah satu karya arsitektur dapat dikomunikasikan sesuai dengan tujuan arsiteknya 3. Bagaimana prinsip estetika salah satu karya arsitektur
1.3 Tujuan
1. Menganalisis unsur venustas pada salah satu karya arsitektur 2. Menganalisis apa yang ingin dikomunikasikan oleh salah satu karya arsitektur 3. Menganalisis prinsip estetika salah satu karya arsitektur.
3
BAB 2 TEORI 2.1 ANATOMI ARSITEKTUR
2.1.1 SEJARAH SINGKAT VITRUVIUS
Marcus Vitruvius Pollio (lahir 80-70 SM, meninggal setelah 15 SM), umumnya dikenal sebagai Vitruvius atau Vitruvi atau Vitruvio, seorang penulis, arsitek, insinyur sipil dan insinyur militer Romawi selama abad ke-1 SM, yang dikenal karena naskah multi-volumenya yang berjudul De architectura. Dalam keterangannya sendiri,[1] Vitruvius menjabat sebagai prajurit artileri, kelas ketiga dalam pangkat militer. Mungkin ia menjabat sebagai seorang perwira senior divisi artileri yang bertugas sebagai doctores ballistarum (ahli artileri) dan seorang libratores yang benar-benar mengoperasikan mesin-mesin. Vitruvius adalah penulis dari De architectura, saat ini dikenal sebagai Sepuluh bukuBuku tentang Arsitektur,[19] sebuah risalah yang ditulis dalam bahasa Latin tentang arsitektur, yang didedikasikan untuk kaisar Augustus. Dalam kata pengantar dari bukunya, Vitruvius mendedikasikan tulisannya untuk memberikan pengetahuan pribadi dari kualitas bangunan untuk kaisar. Mungkin Vitruvius mengacu pada kampanye Marcus Agrippa dalam perbaikan dan penyempurnaan fasilitas publik. Buku ini adalah satu-satunya yang masih ada tentang buku arsitektur utama dari zaman klasik. Menurut Petri Liukkonen, teks ini "sangat dipengaruhi seniman, pemikir, dan arsitek, masa Awal Renaissance dan seterusnya di antaranya Leon Battista Alberti (1404-1472), Leonardo da Vinci (1452-1519), dan Michelangelo (1475-1564)."[11] Vitruvius terkenal untuk menyatakan dalam bukunya De architectura bahwa struktur harus menunjukkan tiga kualitas firmitas, utilitas, dan venustas – yang artinya, harus solid, berguna, dan indah. Ini kadang-kadang disebut kebajikan Vitruvian atau Vitruvian Triad. Menurut Vitruvius, arsitektur adalah tiruan dari alam. Seperti burung-burung dan lebah membangun sarang mereka, sehingga manusia membangun perumahan dari bahan-bahan alami, yang memberi mereka tempat berlindung terhadap unsur-unsur alam yang merusak. Ketika menyempurnakan seni bangunan, orang-orang Yunani menemukan arsitektur pesanan: Doric, Ionic dan Corinthian. Ini memberi mereka rasa proporsi, yang berpuncak dalam memahami proporsi terbesar karya seni: tubuh manusia. Hal ini menyebabkan Vitruvius mendefinisikan Vitruvian Man, seperti yang digambar kemudian oleh Leonardo da
4
Vinci: tubuh manusia tertulis dalam lingkaran dan persegi (fundamental pola-pola geometris dari cosmic order). Vitruvius kadang-kadang disebut sebagai arsitek pertama, tetapi itu lebih akurat untuk menggambarkan dia sebagai arsitek Romawi pertama yang menuli s catatan di masa hidup dari bidangnya. Dia sendiri beberapa kali mengutip naskah yang lebih tua tetapi kurang lengkap. Ia bukan pemikir asli atau memiliki kecerdasan kreatif dari codifier dalam praktik arsitektur. Hal ini juga harus dicatat bahwa Vitruvius memiliki ruang lingkup yang lebih luas dari arsitek modern. Arsitek Romawi dipraktekkan dalam berbagai disiplin ilmu; dalam istilah modern, mereka dapat digambarkan sebagai insinyur, arsitek, arsitek lansekap, seniman, dan pengrajin gabungan. Secara etimologis kata arsitek berasal dari kata yunani yang berarti 'guru' dan 'pembangun'. Bab pertama dari Sepuluh Buku berkaitan dengan banyak mata pelajaran yang sekarang datang dalam lingkup arsitektur lansekap.
5
2.1.2 KAIDAH VITRUVIUS
vitruvius menyatakan bahwa semua yang dibangun harus berkenaan dengan kekokohan/kekuatan (firmitas),fungsi (utilitas) dan keindahan (venustas).
1. Firmitas “Durability will be assured when foundations are carried down to the solid ground and materials wisely and liberally selected;…” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I.
Chapter III.) Firmitas yang dimaksud Vitruvius mencakup penyaluran beban yang baik dari bangunan ke tanah dan juga pemilihan material yang tepat. Vitruvius menjelaskan setiap material yang ia pakai dalam bangunannya, seperti batu bata, pasir, kapur, pozzolana, batu dan kayu. Setiap material dijelaskan mulai dari karakteristik dari tiap jenis-jenisnya hingga cara mendapatkanya/membuatnya. Kemudian, ia menjelaskan metode membangunnya (konstruksi).
2. Utilitas “…convenience, when the arrangement of the apartments is faultless and presents
no hindrance to use, and when each class of building is assigned to its suitable and appropriate exposure;..” (Vitruvius : Ten Books on Architectur e. Book I. Chapter III.) Pada utilitas yang ditekankan adalah pengaturan ruang yang baik, didasarkan pada fungsi, hubungan antar ruang, dan teknologi bangunan (pencahayaan, penghawaan, dan lain sebagainya). Pengaturan seperti ini juga berlaku untuk penataan kota. Misalnya : dimana kita harus menempatkan kuil, benteng, dan lain -lainya di ruang kotA 3. Venustas “…and beauty, when the appearance of the work is pleasing and in good taste, and
when its members are in due proportion according to correct principle s of symmetry.” (Vitruvius : Ten Books on Architecture. Book I. Chapter III.) Proporsi dan simetri merupakan faktor yang dianggap Vitruvius mempengaruhi keindahan. Hal ini ia dasarkan pada tubuh manusia yang setiap anggota tubuhnya memiliki proporsi yang baik terhadap keseluruhan tubuh dan hubungan yang simetrikal dari beberapa anggota tubuh yang berbeda ke pusat tubuh. Hal ini, kemudian, diilustrasikan oleh Leonardo daVinci pada Vitruvian Man.
6
2.1.3 ANATOMI KEINDAHAN DALAM VENUSTAS
1. Garis (Line)
Sebuah garis adalah unsur desain yang menghubungkan antara satu titik poin dengan titik poin yang lain sehingga bisa berbentuk gambar garis lengkung (curve) atau lurus (straight). Garis adalah unsur dasar untuk membangun bentuk atau konstruksi desain.
2. Bentuk (Shape)
Bentuk adalah segala hal yang memiliki diameter tinggi dan lebar. Bentuk dasar yang dikenal orang adalah kotak (rectangle), lingkaran (circle), dan segitiga (triangle). Sementara pada kategori sifatnya, bentuk dapat dikategorikan menjadi tiga, yaitu:
Huruf (Character) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai wakil dari bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C, dsb. Simbol (Symbol) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang mewakili bentuk benda secara sederhana dan dapat dipahami secara umum sebagai simbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk benda nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (simbol), bukan dalam bentuk nyata (dengan detail). Bentuk Nyata (Form) bentuk ini betul-betul mencerminkan kondisi fisik dari suatu obyek. Seperti gambar manusia secara detil, hewan atau benda lainnya.
3. Tekstur (Texture)
Tekstur adalah tampilan permukaan (corak) dari suatu benda yang dapa t dinilai dengan cara dilihat atau diraba. Yang pada prakteknya, tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu permukaan benda, misalnya permukaan karpet, baju, kulit kayu, dan lain sebagainya.
7
4. Ruang (Space)
Ruang merupakan jarak antara suatu bentuk dengan bentuk lainnya yang pada praktek desain dapat dijadikan unsur untuk memberi efek estetika desain. Sebagai contoh, tanpa ruang Anda tidak akan tahu mana kata dan mana kalimat atau paragraf. Tanpa ruang Anda tidak tahu mana yang harus dilihat terlebih dahulu, kapan harus membaca dan kapan harus berhenti sebentar. Dalam bentuk fisiknya pengidentifikasian ruang digolongkan menjadi dua unsur, yaitu obyek (figure) dan latar belakang (background).
5. Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur lain dalam desain yang mendefinisikan besar kecilnya suatu obyek. Dengan menggunakan unsur ini Anda dapat menciptakan kontras dan penekanan (emphasis) pada obyek desain anda sehingga orang akan tahu mana yang akan dilihat atau dibaca terlebih dahulu.
6. Warna (Color)
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentukbentuk bentuk visual secara jelas. Dalam prakteknya warna dibedakan menjadi dua: yaitu warna yang ditimbulkan karena sinar (Additive color) yang biasanya digunakan pada warna lampu, monitor, TV dan sebagainya, dan warna yang dibuat dengan unsur-unsur tinta atau cat (Substractive color) yang biasanya digunakan dalam proses pencetakan gambar ke permukaan benda padat seperti kertas, logam, kain atau plastik.
2.2 PRINSIP ESTETIKA
Selain unsur senirupa juga ada unsur estetik, yaitu azas atau prinsip untuk mengubah atau merencana dalam proses mencipta nilai-nilai estetik dengan penerapan unsur-unsur senirupa. Untuk ini dibutuhkan rancangan (design), yang karenanya azas atau prinsip estetik sering disebut pula prinsip disain dalam proses mencipta karya. Sebagai nilai estetik, Penampilan prinsip estetik dari tiap kreator berbeda sesuai dengan pertimbangan pribadinya seperti yang terdapat dalam seni tradisional dan kesenian modern. Rumusan prinsip estetik merupakan hukum atau kaidah seni yang berfungsi sebagai sumber acuan dalam berkarya seni. Tiap bangsa dan tiap zaman pada hakekatnya memiliki hukum seni yang berbeda.
8
2.2.2 .BENTUK ESTETIKA
1.Kesatuan (Unity) Dalam berkarya prinsip utama yang harus dipenuhi ialah prinsip kesatuan, untuk itu dalam merancang secara sempurna perlu dipikirkan keutuhan dan kesatuan antara semua unsur senirupa disamping keutuhan antara unsur seni dan gagasan (idea) sebagai landasan mencipta. Sebagai contoh penampilan prinsip kesatuan dalam karya senirupa; disain dalam arsitektur mencerminkan prinsip kesatuan apabila ada kesatuan antara bagian-bagian bentuk dari struktur bangunan, ada kesatuan antara ruang-ruang dan penggunaan warna, ada kesatuan antara bentuk bangunan dengan lingkungan, ada kesatuan antara bentuk dan fungsi bangunan sesuai dengan ide dasar.
2.Keseimbangan (Balance) Keseimbangan merupakan prinsip dan penciptaan karya untuk menjamin tampilnya nilai-nilai keselarasan dan keserasian yang mendukung prinsip kesatuan dengan menggunakan unsur-unsur seni. Karena fungsinya yang menampilkan nilai-nilai keserasian dan keselarasan maka prinsip ini juga sering disebut prinsip harmoni. 3.Irama (Rhythm) Dalam penciptaan karya seni untuk menekankan keseimbangan yang mendukung gerak (movement) atau arah (direction) dengan menggunakan unsur-unsur seni. Irama dapat dihayati secara visual atau auditif jika ada gerak seperti yang dapat kita hayati pula di alam, misalnya irama dari gelombang laut, gerakkan gumpalan awan, gelombang suara dari angin dan lain sebagainya. Gerak atau arah tersebut dapat menggugah perasaan tertentu seperti keberaturan, berkelanjutan, dinamika dan sebagainya. 4. Proporsi Adalah prinsip dalam penciptaan karya untuk menekankan hubungan satu bagian dengan bagian lain dalam usaha memperoleh kesatuan melalui penggunaan unsur-unsur seni.Proporsi sebagai prinsip dalam penentuan nilai estetik, oleh seniman dipakai untuk memberikan kesan kesatuan bentuk ekspresi. Hal ini dapat dilaksanakan berdasarkan perhitungan matetamtis dan ilmiah seperti pada seni patung Yunani dn arsitektur Mesir, tapi juga berdasarkan emosi dan intusi sesuai dengan kebebasan seniman. Hukum proporsi yang dikenal adalah golden section dari orang Yunani yang juga dipakai kembali oleh pematung dan pelukis pada masa Rennaissance
9
5. Aksentuasi/Dominasi (Emphasis) Merupakan prinsip dalam penciptaan karya yang mengikat unsur-unsur seni dalam kesatuan. Prinsip aksentuasi menampilkan pusat perhatian dari seluruh kesatuan karya. Ada beberapa cara dalam menempatkan aksentuasi, yaitu: pengelompokan yaitu dengan mengelompokkan unsur-unsur yang sejenis. Misalnya mengelompokkan unsur yang sewarna, sebentuk dan sebagainya. Pengecualian yaitu dengan cara menghadirkan suatu unsur yang berbeda dari lainnya. Arah yaitu dengan menempatkan aksentuasi sedemikian rupa sehingga unsur yang lain mengarah kepadanya. Kontras yaitu perbedaan yang mencolok dari suatu unsur di antara unsur yang lain. Misalnya menempatkan warna kuning di antara warna-warna teduh.
2.2.3 EKSPRESI ESTETIKA
1. Karakter Merupakan perwujudan antara ekspresi dan fungsi. Louis Sulivan : “tampak luar banguan adalah cermin dari fungsi di dalamn ya”. Karakter merupakan aspek utama
merancang yang bersifat menyeluruh setiap keputusan di desain. Tema berkaitan erat dengan karakter. Aspek teknis menyangkut pemenuhan syarat, fungsi dan struktur adalah karakter, baik secara langsung maupun tidak langsung. Karakter arsitektur yang khas akan menentukan eksistensi arsitektur sebagai lingkungan buatan diantara lingkungan fisik dan budaya.
2. Warna Warna dapat berperan untuk memperkuat bentuk dan mampu memberikan kepada pikiran dan jiwa manusia yang melihatnya. Warna menentukan karakter, juga dapat menciptakan suasana yang kita harapkan. Di bawah ini beberapa karakter warna ditunjukkan dalam sifat : jenis warna •
kuning = bebas, ceria
•
kuning Hijau = tenang, menyenangkan
•
hijau = tenang, ramah cendekia
•
hijau biru = angkuh, mantab
10
•
biru = keras, dingin
•
biru ungu = sombong, suka menghayal tanpa kendali
•
Ungu = tinggi, ekstrim
•
ungu merah = tegang, peka
•
Merah = panas, melelahkan urat syaraf
•
Jingga = gembira, bergairah
•
jingga kuning = lincah bergairah
•
abu-abu = menenangkan
•
biru telor asin = dapat dimakan, buah
•
biru hitam = menekan
•
coklat hitam = menolak, menghindar, menjijikan
•
ros kulit telor ayam = ringan tangan, menyambut tamu, ramah
3. Style/gaya Gaya sebagai salah satu penentu keindahan ekpresi merupakan cara membangun atau merancang secara berbeda dengan yang lain. Gaya antara lain dapat ditentukan menurut sejarah misalnya : gaya romanik byzantum, barok, renaisans, gotik, internasional, post modern, dll. Pemakaian bahan bangunan, perbedaan iklim, penerapan detail-detail sesuai pribadi arsitek.
4. Bahan/material Bahan yang kita pakai dalam desain dapat menimbulkan kesan tertentu misal : - Bahan logam : menimbulkan kesan dingin, padat, keras. - Kayu berpori : menimbulkan kesan hangat. - Bahan kaca : bersifat tembus pandang dan memantulkan cahaya dapat memberi kesan hidup dan ringan.
Pemakaian bahan/material akan menimbulkan suatu motif dan tekstur. - Motif adalah ornamen dua atau tiga dimensi yang disusun menjadi pola atau ragam tertentu. Motif dapat dibentuk oleh tekstur dan bentuk. Susunan benda dalam ruang juga disebut motif. Motif mempunyai arah gerak maka penempatan motif harus
11
sejalan dengan irama ruang. Pemanfaatan berbagai macam motif akan menimbulkan kesan kacau. - Tekstur adalah halus kasar permukaan benda, baik yang dapat dilihat atau yang dapat diraba. Tekstur kasar punya kesan maskulin dan haus mencerminkan hal-hal resmi/formal dan anggun. Tekstur kasar dan tebal cenderung membuat ruangan lebih kecil dan sempit. Tekstur licin dan ringan punya kesan luas dan terang. Tekstur kasar mempunyai intensitas lebih gelap begitu sebaliknya dengan tekstur licin.
2.2.4 LANGGAM DALAM ARSITEKTUR
Langgam Arsitektur adalah bagian dari budaya sedangkan budaya adalah hasil karya dari manusia. langgam itu bahasa indonesia dari kata \ ’style\’, atau kata \’gaya\’ kadang bertabrakan arti dengan \ ’force\’, contoh \’gaya berat\’ dll. Sejak post modern, para arsitek banyak memperdebatkan tentang langgam ini yang berarti hal yang terkait dengan suatu ciri, bisa berupa budaya, tokoh, peristiwa sejarah, dan lain-lain. sebuah karya arsitektur bisa berlanggam eropa, cina maupun nusantara. bisa berlanggam \ ’le corbusier\’ yang disebut dengan \’corbusian\’, bisa berlanggam \’era kemerdekaan indonesia \’, dan seterusnya.
12
2.2.5 JENIS-JENIS LANGGAM
1. Langgam klasik
Langgam Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani atau Romawi, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik dan Kekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani. Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki nafas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna. Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalam beberapa alasan, jenis arsitektur dan dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan y ang rumit. Bentuk-bentuk arsitektur klasik masih eksis hingga saat ini dan diadopsi dalam bangunan-bangunan modern. Pilar-pilar besar, bentuk lengkung di atas pintu, atap kubah, dsb adalah s ebagian ciri Arsitektur Klasik. Ornamen-ornamen ukiran yang rumit dan detail juga kerap menghiasi gedung-gedung yang dibangun di masa sekarang.
2. Langgam Arsitektur Modern (Cubism, de stijl, Bauhauss, dan International Style).
Arsitektur modern merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk. Ciri ciri dari arsitektur modern adalah : •
Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam)
•
Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
•
Berupa khayalan, idealis
•
Bentuk tertentu, fungsiona
•
Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
•
Less is more
13
•
Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur tersebut.
•
Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak.
Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II. Singular (tunggal) Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam). Nihilism Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apaapanya kecuali geometri dan bahan.
3. Langgam Post Modern
Ciri ciri umum Arsitektur post modern : Untuk lebih memperjelas pengertian arsitektur post modern, Charles Jencks memberikan daftar ciriciri sebagai berikut :
1. Ideological Suatu konsep bersistem yang menjadi asas pendapat untuk memberikan arah dan tujuan. Jadi dalam pembahasan Arsitektur post modern, ideological adalah konsep yang memberikan arah agar pemahaman arsitektur post modern bisa lebih terarah dan sistematis.
2. Stylitic (ragam) Gaya adalah suatu ragam (cara, rupa, bentuk, dan sebagainya) yang khusus. Pengertian gaya gaya dalam arsitektur post modern adalah suatu pemahaman bentuk, cara, rupa dan sebagainya yang khusus mengenai arsitektur post modern:
3. Design Ideas (Ide-Ide Desain) Ide-ide desain adalah suatu gagasan perancangan. Pengertian ide-ide desain dalam Arsitektur Post Modern yaitu suatu gagasan perancangan yang mendasari Arsitektur Post Modern.
14
Contextual Urbanism and Rehabilitation Kebutuhan akan suatu fasilitas yang berkaitan dengan suatu lingkungan urban.
4. Langgam Purna Modern
Purna Modern merupakan pengindonesiaan dari sebutan post-modern versi Charles Jencks. Ditandai dengan munculnya ornamen, dekorasi dan unsur-unsur kuno (dari Pra Modern) tetapi dengan melakukan transformasi atas yang kuno. Menyertakan warna dan tekstur menjadi eleman arsitektur yang penting yang ikut diproses dengan bentuk dan ruang. Tokohnya antara lain Robert Venturi, Michael Graves, Terry Farrell. Langgam Arsitektur purna modern ini yang lebih di tonjolkan dalam fungsinya adalah fungsifungsi metaforit (simbolik) dan historical. Arsitektur purna modern dimana bentuk-bentuk tersebut menempati posisi yang lebih dominan dari pada ruang. Arsitektur purna modern memiliki kepedulian yang besar kepada masa silam (The Past).
5. Dekonstruksi
Arsitektur Dekonstruksi tidak mengikatkan diri ke dalam salah satu dimensi Waktu Timelessness). Pandangan seperti ini mengakibatkan timbulnya pandangan terhadap Dekonstruksi yang berbunyi Ini merupakan kesombongan dekonstruksi. Dekonstruksi tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan ruang memiliki kekuatan yang sama. Dekonstruksi yang dikomunikasikan adalah : a. unsur-unsur yang paling mendasar, esensial, substansial yang dimiliki oleh arsitektur. b. Kemampuan maksimal untuk berarsitektur dari elemen-elemen yang essensial maupun substansial. c. Dekonstruksi menunjuk pada kejujuran yang sejujur-jujurnya.
15
BAB 3 ANALISIS 3.1. Analisis Gedung Villa Olimpica Hotel Arts
The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic Village yang memiliki luas 150.000 square feet. Dengan waktu pelaksanaan yang cukup lama (1989-1992), bangunan ini menjadi sebuah karya yang unik. Dengan menampilkan bentukan – bentukan trimatra , bangunan yang merupakan transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian 35 meter. Dengan bentukan dan dimensi seperti ini, bangunan ini menjadi landmark bagi daerah sekitar. ini memamerkan penonjolan konstruksi yang mutakhir sebagai daya tarik yang menjadikan bangunan ini lebih hidup dan berirama. Pengkomunikasian antara hasil teknologi dan pemilihan bahan mampu berperan dalam meningkatkan elemen – elemen artistic dan estetik yang dominan pada bangunan ini. Selain unsur –unsur yang lepas dari keteraturan, masih dapat kita amati bagian – bagian yang tak lepas dari ‘peninggalan’ pendahulunya, yaitu arsitektur modern. Hal ini nampak pada hadirnya unsur – unsur geometris yang terdapat pada sisi podium. Sehingga dapat kita amati bagaimana arsitek melakukan perjalanan untuk menghasilkan , langkah – langkah apa yang menjadi pemikiran arsitek sebelum masuk kedalam dekonstruksi. Hotel Arts merupakan sebuah hotel mewah bertingkat 43 dan berkamar 600 di tepi pantai Barcelona, Spanyol
16
Konon, hotel ini tidak dibangun untuk melayani Olimpiade Musim Panas 1992, meskipun pembangunannya merupakan bagian dari perubahan besar di kota itu untuk mempersiapkan Permainan itu. Menjadi salah satu hotel terdepan Barcelona. Dioperasikan oleh jaringan hotel Ritz Carlton. Pembangunannya selesai tahun 1994 dan merupakan contoh arsitektur ekspresionisme struktural. Dirancang oleh Skidmore, Owings & Merrill dan seinggi 154.0 meter. Hotel ini mengalami renovasi penuh tahun 2006, memasang teknologi baru dan memperbarui kamar dan kamar mandi menjadi modern, juga ruangan super-mewah. The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic Village yang memiliki luas 150.000 square feet. Dengan waktu pelaksanaan yang cukup lama (1989-1992), bangunan ini menjadi sebuah karya yang unik. Dengan menampilkan bentukan – bentukan trimatra , bangunan yang merupakan transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian 35 meter. Dengan bentukan dan dimensi seperti ini, bangunan ini menjadi landmark bagi daerah sekitar.
Pembelokan sisi bentuk geometris pada point interest dimana lahir trial interest.
Menantang warna lingkungan alam berupa material logam spektakular.
Arsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Bangunan ini memamerkan penonjolan konstruksi yang mutakhir sebagai daya tarik yang menjadikan bangunan ini lebih hidup dan berirama. Pengkomunikasian antara hasil teknologi dan pemilihan bahan mampu berperan dalam meningkatkan elemen – elemen artistic dan estetik yang dominan pada bangunan ini. Nampak pada hadirnya unsur – unsur geometris yang terdapat pada sisi podium. Sehingga dapat kita amati
17
bagaimana arsitek melakukan perjalanan untuk menghasilkan karya, langkah – langkah apa yang menjadi pemikiran arsitek sebelum masuk kedalam dekonstruksi.
Gambar 09. Suasana Senja Villa Olimpica Arsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
Penampilan dari warna mencerminkan peruntukan untuk sebuah dermaga canggih merupakan penolakan dari fungsi bangunan tersebut.
Arsitek : Frank O. Gehry Lokasi : Barcelona, Spanyol
18
INTERPRETASI METODA DIMENSI Dirupsion
Pembelokan bentuk pada
WARNA
TEKSTUR
sisi
-
geometris point
dimana
interest
lahir
trial
interest. Deviation
-
Bawaan
tekstur
terkesan menyimpang apa
dari yang
dinamakan dengan menyatu alam Distortion
Prinsip struktur makin Menantang warna tinggi terbalik
Cross
makin
kecil
lingkungan
pada
style
berupa
-
alam material
bangunan
logam spektakular.
-
-
-
-
-
-
-
Penampilan
Programing Trans Programing Dis Programing
dari -
warna mencerminkan sebuah
dermaga
canggih merupakan penolakan fungsi .
19
dari
dengan
Langgam Arsitektur
Langgam dekonstruksi merupakan pengembangan dari arsitektur modern. Dekonstruksi sebagai upaya atau metoda kritis, tidak hanya berupaya membongkar bangun – bangun teori atau karya lewat elemen, struktur, infrastruktur maupun konteksnya.. Semua proses pembongkaran tersebut dimaksudkan untuk membangun kembali karakteristik phenomenalnya. Daya tarik dekonstruksi bagi dunia rancang bangun terletak di dalam cara melihatnya bahwa ruang dan bentuk adalah tempat kejadian yang selayaknya terbuka bagi yang mungkin dan yang tidak mungkin. Arsitek: Peter Eisenman, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Frank O’Gehry. Ciri – ciri langgam arsitektur dekontruksi :
Geometri juga dominan dalam tampilan tapi yang digunakan adalah geometri 3-D bukan dari hasil proyeksi 2-D sehingga muncul kesan miring dan semrawut. Menggunakan warna sebagai aksen dalam komposisi sedangkan tekstur kurang berperan. Bentuk atau ruang tidak ada yang dominan, tidak ada yang tidak dominan, bentuk dan The Vila Olimpica Hotel Arts berlokasi di Olympic Village yang memiliki luas 150.000 square feet. Dengan menampilkan bentukan – bentukan trimatra , bangunan yang merupakan transformasi dari bentuk ikan yang direalisasikan dalam sebuah konstruksi sepanjang 54 meter dengan ketinggian 35 meter. Dengan
20
bentukan dan dimensi seperti ini, bangunan ini menjadi landmark bagi daerah sekitar.
21
3.2. Analisis Tempat Tinggal Villa Sayove
Perkembangan Arsitektur Modern meliputi perkembangan pemikiran mengenai konsep bentuk, ruang, fungsi, dan konstruksi. Penekanan disini lebih pada pembahasan bentuk dan ruang. Ciri pokok dari bentuk adalah ”ada dan nyata atau terlihat atau teraba”, sedangkan ruang memiliki ciri khas “ada dan tak terlihat atau tidak nyata”. Ditinjau dari segi bentuk, bangunan Arsitektur Modern memungkinkan untuk menghasilkan bentuk-bentuk yang tidak biasa karena perkembangan teknologi struktur dan konstruksi serta perkembangan teknologi bahan. Sedangkan dilihat dari segi ruang bangunan Arsitektur Modern bersifat lebih mengalir berdasarkan proses sirkulasi dan berkegiatan (step to step).
Dari segi konstruksi, perkembangan Arsitektur Modern ditandai oleh penggunaan konstruksi beton bertulang, baja dan bahan-bahan bangunan yang ringan. Dilihat dari segi fungsi, bentuk bangunan Arsitektur Modern menggunakan modul manusia (Le Corbusier), karena bangunan ditekankan pada fungsinya. Berdasarkan Slogan Le Corbusier “rumah sebagai mesin untuk tempat tinggal”, yang menginginkan dua hal. Yang pertama adalah sebuah rumah yang menyerupai mesin yang murah, standard, mudah digunakan dan mudah dalam perawatan. Tapi ia juga mengartikan sebuah rumah yang didisain dengan kejujuran. Oleh karena itu slogan tersebut menjadi terkenal pada masa perkembangan Arsitektur Modern dan menjadi konsep dasar suatu rancangan bangunan yang modern.
Bentuk
Bentuk dalam Villa Sayove tidak ditentukan dan dibentuk dari fungsi maupun bahan bangunan yang dipakai. Dalam Arsitektur Modern bentuk, fungsi dan konstruksi harus tampak satu kesatuan dan muncul menjadi bentuk yang khusus dan spesifik antara gabungan ketiganya. Solusi unik umumnya karena teknik-teknik konstruksi modern menjadikan semua bentuk mungkin untuk dibangun. Bentuk yang
22
diinginkan adalah bentuk-bentuk sederhana, karena semua gaya lama amat kompleks dan dipenuhi oleh ornamen. Bentuk dasar pada Arsitektur Modern adalah bentuk –bentuk geometri (platonic solid) yang ditampilkan apa adanya.
Arsitektur Modern pada dasarnya masih melakukan pengulangan bentukbentuk rasional pada awal abad 20, dimana fungsi masih menjadi inspirasi utama, dan pada masa kini bebas dalam mengembangkannya. Selanjutnya mereka memanfaatkan material dan teknik konstruksi yang baru, Muncul pemikiran baru tentang struktur yang tergantung pada tempat dimana bangunan itu dibangun.
Ruang
Satu hal yang tak dapat disangkal tentang Arsitektur Modern adalah kesadaran dalam mendesain ruang. Dalam sejarah, ruang telah ada hanya didalam struktur (diluar hanyalah alam, ketidakaturan dan tidak dapat diukur). Konsep ruang pada Arsitektur Modern yaitu ruang tidak terbatas meluas kesegala arah, ruang terukur/terbatasi/terlihat bayangan strukturnya (segi empat). Arsitektur Modern dipahami dalam tiga dimensi. Ruang yang di dalam merupakan eksperimen ruang tak terbatas dengan partisi yang dapat ditelusuri melalui ruang-ruang yang dilalui. Pola perletakan ruang lebih mengalir dan berurutan berdasarkan proses kegiatan.
Pada perkembangannya Arsitektur Modern memiliki bentuk dan struktur yang tetap. Bagian fisik dari Arsitektur Modern sebagai pemecahan yang radikal dari sebuah masalah yang fungsional; yang tidak dapat hilang sebagai bagian dari estetika yang merupakan manipulasi dari ruang yang tidak terbatas dan tidak terukur.
Langgam Arsitektur Villa Sayove termasuk ke dalam Arsitektur modern. Arsitektur modern sendiri merupakan Internasional Style yang menganut Form Follows Function (bentuk mengikuti fungsi). Bentukan platonic solid yang serba kotak, tak berdekorasi, perulangan yang monoton, merupakan ciri arsitektur modern. Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah olah pikir dan bukan olah rasa (tahun 1750), dan permainan ruang dan bukan bentuk.
23
Ciri ciri dari arsitektur modern adalah : 1. Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam) 2. Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis. 3. Berupa khayalan, idealis 4. Bentuk tertentu, fungsional 5. Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
Penataan interior juga diperhatikan di Villa Sayove ini ntuk mendapatkan hasil estetika dan fungsi kegunaan yang nyaman bagi penghuninya. Terdapat juga lahan terbuka untuk beraktifitas diluar ruangan.
24
BAB 4 KESIMPULAN Langgam Arsitektur bemacam – macam. Dalam menyusun makalah ini, Penulis semakin mengerti dari dalam membuat bangunan agar terlihat fungsional dan estetik. Dari segi bentuk, Penataan, dan Pewarnaan dalam merancang suatu bangunan harus di perhatikan berdasarkan teori – teori yang ada agar pengguna atau penghuni nyaman didalam gedung atau tempat tersebut.
25
DAFTAR PUSTAKA 1. http://itscomma9.com/arsitektur-modern/ 2. https://nantonggabadar.wordpress.com/2017/05/19/langgam-arsitektur/ 3. http://www.arsigraf.com/2015/10/langgam-arsitektur-modern-international.html 4. https://sarisanisah.wordpress.com/2014/01/10/jenis-jenis-langgam-arsitektur/ 5. https://en.wikipedia.org/wiki/La_Vila_Ol%C3%ADmpica_del_Poblenou 6. https://www.scribd.com/document/275204555/Arsitektur-Modern 7. http://arsitekturdekonstruksi.blogspot.co.id/ 8. https://1301313y.wordpress.com/2009/02/01/pengertian-arsitekturmodernpostmoderndekonstruksi/ 9. https://id.wikipedia.org/wiki/Hotel_Arts 10. http://radentirta18.blogspot.co.id/2016/11/arsitektur-tropis.html
26