LAPORAN PRATIKUM AGENT PENYAKIT
“UJI BIOKIMIA”
Di susun oleh :
Nama
: Aulia Aulia Rakhman
NIM
: N 201 12 018
Kelompok
:1
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Karakteristik mikroorganisme dapat dilakukan dengan beberapa metode seperti pengamatan mikroskopik koloni, pewarnaan mikroba untuk mengetahui penampakan
mikroskopik mikroskopik
sel
maupun
membedakan membedakan
golongan-golongan
mikroorganisme, serta karakteristik dengan serangkaian uji-uji biokimia yang mencerminkan aktivitas metabolism enzimatik mikroorganisme. Reaksi-reaksi biokimi biokimiaa bagi mikroorga mikroorganis nisme me dapat dikatakan sebagai sidik sidik jari biokimi biokimiaa (biochemical fingerprints), sebagaimana sidik jari pada manusia yang menjadi pembeda antara satu orang dengan orang lainnya. lainnya. Uji fisiologis biasanya identik dengan uji biokimia. Uji-uji biokimia yang biasanya biasanya dipakai dalam kegiatan identifi identifikasi kasi bakteri atau mikroorganisme mikroorganisme yaitu yaitu antara lain uji koagulase, uji katalase, uji nitrit, hidrolisis gelatin, uji hidrogen sulfida (H2S) dan lain-lain. Pengujian biokimia merupakan salah satu hal yang sangat penting di dalam dunia mikrobiologi. Biokimia adalah ilmu mengenai dasar molekuler kehidupan. Tujuan utama dari biokimia adalah untuk mencari jawaban tentang bagaimana benda mati yang menyusun
organisme
mempertahankan
dan
hidup
berinteraksi
melangsungkan
satu
keadaan
dengan
yang
hidupnya.
lain
Biokimia
untuk telah
menghasilkan konsep-konsep mendalami yang mengungkapkan sebagian dari misteri hidup serta berbagai aplikasi praktis dalam bidang kedokteran, pertanian, ilmu ilmu biji, biji, dan d an industri. industr i. Melalui percobaan uji biokimia ini, praktikan dapat mengetahui beberapa teknik
pengujian
secara
biokimia
yang
akan
sangat
membantu
dalam
pengidentifi pengidentifikasian kasian mikroorga mikroorgani nisme. sme. Hasil Hasil yang diperoleh dalam percobaan selanjutnya akan dicocokan pada literatur (buku determinan), sehingga akan
diketahui jenis dan nama dari mikroorganisme yang diuji tersebut berdasarkan rekasi-reaksi kimia yang ditimbulkannya dan apakah reaksi tersebut positif atau negatif. Berdasarkan uraian diatas maka yang melatarbelakangi praktek ini adalah untuk mengidentifikasi mengidentifikasi bakteri bakt eri melalui uji biokimia. biokimia. 1.2 Tu Tujua juan n
Adapun tujuan sehingga dilaksanakan percobaan ini adalah : 1. Untuk mengetahui identifi identifikasi kasi bakteri bakteri melalui melalui uji biokimi biokimia. a. 2. Untuk Untuk mengeta mengetahui hui kemam kemampuan puan bakte bakteri ri E. Coli dan S. Aureus Aureus dalam melakukan metabolisme pada medium yang ada. 2.3 Manfa Manfaat at
Adapun manfaat sehingga dilaksanakan percobaan ini yang dihubungkan dengan kesehatan yaitu untuk mengetahui pengetahuan mengenai pengujian biokimi biokimiaa terhadap bakteri, khususnya khususnya Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang menyebabkan penyakit diare.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Biokimia adalah ilmu yang mengenal dasar molekuler kehidupan. Di seluruh dunia biokimia dianggap sangat menggairahkan kerena berbagai alasan; pertama, mekanisme kimia banyak sentral pada kehidupan kini mulai dipahami. Kedua, pola dan prinsip-prnsi prinsip-prnsip p molekular molekular yang umum mendasari penampi pe nampilan lan.. Ketiga, biokimi biokimiaa sangat mendasari mendasari ilmu ilmu kedokteran. Keempat, perkembangan yang yang cepat (Stryer, 1995). 199 5). Biokimia adalah kimia dari bahan-bahan dan proses-proses yang terjadi dalam tubuh mahluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia. Bertujuan untuk memahami interaksi molekul-molekul tak hidup yang menghasilkan fenomena kompleks dan efisien yang menjadi ciri-ciri kehidupan serta menjelaskan keseragaman kimia dari kehidupan yang beragam. Hal-hal yang dipelajari dalam biokimia adalah struktur kimia dan bentuk tiga dimensi molekul biologi, interaksi antar biomolekul, sintesis, dan degradasi biomolekul dalam sel, perolehan dan pemanfaatan energi oleh sel, mekanisme pengkoorganisasian biomolekul dan pengkoordinasian pengkoordinasian aktifitasnya, aktifitasnya, serta
penyimpanan penyimpanan,,
pemindahan, pemindahan, dan ekspresi
informasi genetika (Budiman, 2009). Pengamatan aktivitas biokimia atau metabolisme mikroorganisme yang diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti karbohidrat, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu dilakukan pula pengamatan pada molekul-molekul sederhana seperti asam amino dan monosakarida. Dan hasil dari berbagai uji ini digunakan untuk perincian dan identifikasi
mikroorganisme.
Penggunaan
zat
hara
tergantung
dari
aktivitas
metabolisme mikroba. Metabolisme seringkali menghasilkan hasil sampingan yang
dapat
digunakan
untuk
identifikasi
mikroorganisme.
Pengamatan
aktivitas
metabolisme diketahui dari kemampuan mikroorganisme untuk menggunakan dan menguraikan molekul yang kompleks seperti zat pati, lemak, protein dan asam nukleat. Selain itu pengamatan juga dilakukan pada molekul yang sederhana seperti amino dan monosakarida (Maisyah, 2009). Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau anaerob obligat. Bakteri yang memerlukan oksigen manghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang sebenarnya beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya antimetabolit tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen dengan reaksi sebagai berikut: 2H2O 2H2O + O2 (Volk dan Wheeler, 1993) Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul ini meningkatkan dengan nyata kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung sangat lambat. Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisnya, enzim juga tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh reaksi-reaksi ini. Enzim merupakan biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses metabolisme. Enzim memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu reaksi. Suatu enzim adalah suatu katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim. Enzim merupakan katalis yang lebih efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau industri. Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu pengendalian laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas katalis lain. Kespesifikan enzim disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau nonpolar) yang terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim bekerja bersama bersama suatu kofaktor nonprotein, yang dapat berupa senyawa senyawa organik maupun anorganik (Lehninger, (Lehninger, 1995). 19 95). Hidrolisis Gelatin terdapat Enzim-enzim yang menguraikan golongan potein disebut protenase/protease, kedua nama ini dianggap sinonim. Contoh pada hidrolisis gelatin dimana protein diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan
penghubung dan tendon dari hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia mikrobia yang mensintesis enzim proteolisis. Larutan gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila berada di dalam refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolis dihidrolisis is oleh mikroba, mikroba, maka akan tetap t etap bersifat bersifat cair (Hadioetomo, (Hadioeto mo, 1993). Bakteri memiliki berbagai aktivitas biokimia (pertumbuhan dan perbanyakan) dengan menggunakan raw material (nutrisi) yang diperoleh dari lingkungan sekitarnya. Transformasi biokimia dapat timbul di dalam dan di luar dari bakteri yang diatur oleh katalis biologis yang dikenal sebagai enzim. Setiap bakteri memiliki kemampuan dalam menggunakan enzim yang dimilikinya untuk degradasi karbohidrat, lemak, protein, dan asam amino. Metabolisme atau penggunaan dari molekul organik ini biasanya menghasilkan produk yang dapat digunakan untuk identifikasi dan karakterisasi bakteri (Maisyah, (Maisyah, 2009). Aktifitas metabolisme tidak terlepas dari adanya enzim. Berdasarkan tempat bekerjanya, bekerjanya, bakteri juga memil memiliki iki jenis jenis enzim yaitu yaitu endoenzim dan eksoenzim. eksoenzim. Endoenzim yaitu enzim yang bekerja dalam sel. Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik. Sedangkan eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan keluar sel dan berdifusi ke dalam media. Sebagian besar eksoenzim bersifat bersifat hidroliktik, hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim menguraikan menguraikan molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana. Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan digunakan untuk kepentingan sel. Sifat metabolisme
bakteri
dalam
uji
biokimia
biasanya
dilihat
dari
interaksi
metabolit-metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Selain itu dilihat kemampuannya menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energi (Jawetz, dan Adelberg, 1991). E. coli adalah suatu bakteri gram negatif berbentuk batang, bersifat anaerobik fakultatik dan mempunyai flagella peritrikat. E.coli dibedakan atas sifat serologinya berdasarkan antigen O (somatik), K (kapsul), dan H (flagella). Medium selektif yang dapat digunakan untuk mengisolasi E.coli mengisolasi E.coli misalnya DHL ( Desoxycholate Hydrogen Sulfide Lactose) L actose) Agar atau MacConkey Agar. Koloni E.coli Koloni E.coli pada pada DHL dan MacConkey Agar berwarna merah dan keliling oleh areal yang menunjukkan
pengendapan bile bile E.coli akan menfermentasi laktosa didalam medium menjadi asam. Sehingga mengakibatkan terjadinya pengendapan bile dan penyerapan indikator merah netral (Waluyo, (Waluyo, 2004,). 2004, ). Uji-uji biokimia yang dilakukan terhadap E.coli termasuk karakteristik pertumbuhan pada Agar TSI (Triple Sugar Iron) dan Agar SIM (Sulfite (Sulfite Indole Motility) atau LIM ( Lysine Lysine Indole Motility). Uji-uji biokimia ditujukan untuk menunjukkan E.coli dan bakteri-bakteri lainnya yang mempunyai sifat-sifat hampir sama, yaitu Klebsiella dan Enterobacter. Pembentukan gas positif ini hasil dari fermentasi H2 dan Co2 dapat dilihat dari pecahnya dan terangkatnya agar (Guli, 2011). Berikut beberapa uji Biokimia yang digunakan untuk identifikasi bakteri antara lain: a. Indol Indol
Media ini biasanya digunakan dalam identifikasi yang cepat. Hasil uji indol yang diperoleh negative karena terbentuk lapisan (cincin) berwarna merah muda pada permukaan biakan, biakan, artinya artinya bakteri ini ini tidak membentuk membentuk indol dari trytopan sebagai sumber karbon yang dapat diketahui dengan menambahkan larutan kovacs. Asam amino tyiptofan merupakan komponen asam amino yang lazim terdapat pada protein, sehingga sehingga asam amino amino ini dengan mudah dapat digunakan oleh mikroorganisme mikroorganisme akibat penguraian protein pro tein (Guli, 2011). b. MR-V MR-VP P 1. Uji MR
Hasilnya positif, terjadi perubahan warna menjadi merah setelah ditambahkan methyl red. Artinya, bakteri ini menghasilkan asam campuran (metilen glikon) dari proses fermentasi glukosa yang terkandung dalam medium MR-VP. Terbentuknya asam campuran pada media akan menurunkan pH sampai 5,0 atau kurang, oleh karena itu bila indikator metal ditambahkan pada biakan tersebut dengan pH sederhana itu maka indikator indikator tersebut menjadi menjadi merah. Hal ini menandakan bahwa bakteri ini peragi asam campuran (Guli, 2011).
2. Uji VP VP
Hailnya negatif, karena tidak terbentuk warna merah pada medium setelah ditambahlan α-napthol dan KOH, artinya hasil akhir refmentasi bakteri ini bukan asetil karbinol (asetolin) (Guli, 2011). c. SIM
Hasil yang diperoleh pada uji ini adalah positif, hal ini terlihat adanya penyebaran penyebaran yang berwarna putih seperti akar disekitar disekitar inokulasi. inokulasi. Hal ini menunjukkan adanya pergerakan dari bakteri yang diinokulasikan, yang berarti bahwa bakteri ini memil memiliki iki flagell flagella. a. Dari uji juga terlihat terlihat ada warna hitam yang berarti bakteri ini ini menghasi menghasilkan lkan Hidrogen Hidrogen (H2S) (Guli, 2011). d. Simmon Simmonss Citrate Citrate
Hasil uji sitrat yang diperoleh negative, yang ditandai dengan tidak terjadinya perubahan warna. Artinya Artinya bakteri ini tidak mempunyai mempunyai enzim sitrat permiase permiase yaitu yaitu enzim spesifik yang membawa sitrat ke dalam (Guli, 2011). e. TSIA
Pada uji TSIA warna media slant berubah menjadi merah karena bakteri bersifat bersifat basa ini menandakan bahwa bakteri ini tidak t idak memferm memfermentasi entasi laktosa dan sukrosa (Guli, 2011). f. Uji gula-gula gula-gula (Glukosa, (Glukosa, Laksota, Laksota, Sukros Sukrosa, a, dan Manitol)
Uji
ini
dilakukan
untuk
mengidentifikasi
bakteri
yang
mampu
memfermentasikan karbohidrat. Pada uji gula-gula hanya terjadi perubahan warna pada media media glukosa yang berubah menjadi menjadi warna kuning, kuning, artinya artinya bakteri ini membentuk asal dari fermentasi glukosa juga terbentuk gelembung pada tabung durham yang diletakan terbalik didalam tabung media, artinya fermentasi berbentuk gas (Guli, 2011).
BAB III METODOLOGI 2 3 3.1 Waktu Waktu dan tempat tempat
Adapun waktu dan tempat pada saat melakukan melakukan percobaan ini yaitu yaitu : Hari/Tan Tanggal gal
: Sa Sabtu, tu, 20 20 Apr Apriil 2013 2013..
Waktu
: 13.00 WITA – selesai.
Tempat
:Laboratorium Terpadu FKIK UNTAD.
3.2 3.2 Alat Alat dan dan Bahan Bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu : 3.2.1
Alat
1. Jarum arum ose ose Loop 2. Jarum arum ose ose Nee Needl dlee 3. Tab Tabung ung rea reaks ksii 4. Rak Rak tab tabun ung g rea reaks ksii 5. Bunsen 6. Tab Tabung ung durh durham am 7. Masker 8. Han Handspr dspray ayer er
8..22
Bahan
1. Spritus 2. Kapas 3. Korek ap api 4. Alkohol 5. Sam Sampel pel bak bakte teri ri 6. Medium SIM SIM 7. Medi Medium um Citr Citrat atee 8. Medi Medium um Gluk Glukos osaa 9. Medi edium Lak Lakto tossa 10. Medium Medium Sukrosa 11. Medium Medium Manosa Manosa 12. Medium Medium Mani Manitol tol 13. Medi Medium MR 14. Medi Medium VP 15. Medium Medium Urea 16. Medium Medium Aci Acid d 17. Medium Medium KIA
17.3
Prosedur Ke Kerrja
Adapun prosedur kerja pada saat melakukan melakukan percobaan perco baan ini adalah: adalah: Pengambilan bakteri
1. Mengambil Mengambil jarum ose Needle/jarum Needle/jarum ose loop loop dan memfi memfiksasi ksasi jarum ose tersebut di atas api bunsen sampai berwarna merah membara lalu mengangin-anginkan. 2. Mengambil Mengambil tabung yang yang berisi berisi sampel sampel bakteri dan membuka membuka mulut mulut tabung yang ditut ditutup up dengan kapas lalu memfiksasi memfiksasi mulut tabung tersebut di atas api bunsen. 3. Mengam Mengambi bill sam sampel pel bakter bakterii Escherichia coli/Staphylococcus aureus dengan cara memasukkan jarum ose Needle/jarum ose Loop ke dalam tabung lalu mengeluarkan jarum ose tersebut dari dalam tabung. 4. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali mulut mulut tabung sampel bakteri di atas api bunsen bunsen dan menutup kembali mulut tabung dengan kapas lalu menyimpannya ditempat semula. Penanaman pada medium SIM (padat)
1. Mengambil Mengambil tabung yang yang berisi berisi medium medium SIM dan membuka membuka mulut mulut tabung yang ditutup dengan kapas lalu memfiksasi mulut tabung tersebut di atas api bunsen. 2. Memasu Memasukkan kkan sam sampel pel kolon kolonii bakteri bakteri Escherichia coli/Staphylococcus aureus ke aureus ke dalam tabung yang berisi medium dengan cara menusukkan ¾ ujung jarum ose needle. 3. Mengel Mengeluarkan uarkan jarum jarum ose needle needle dengan dengan berhati-h berhati-hati ati jangan jangan sampa sampaii menyentuh menyentuh kaca tabung. 4. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali mulut mulut tabung yang berisi berisi medium medium dan benih benih sampel sampel bakteri diatas api bunsen lalu menutupnya kembali dengan menggunakan kapas.
5. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali jarum ose needle needle untuk digunakan digunakan pada medium medium selanjutnya. 6. Menyim Menyimpan pan medium medium SIM yang yang berisi berisi benih benih sampel sampel bakteri bakteri Escherichia Escherichia coli/Staphylococcus aureus aureus ke dalam incubator dengan suhu 34°C selama 24 jam setelah itu, mengamati apa yang terjadi. Penanaman pada medium Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manosa, Manitol, MR dn VP (medium cair)
1. Mengam Mengambi bill tabung tabung yang beris berisii mediu medium m Glukosa, Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Manosa, Manitol, MR dan VP kemudian membuka mulut tabung yang ditutup ditutu p dengan kapas lalu memfiksasi memfiksasi mulut tabung tersebut di atas api bunsen. bunsen. 2. Memasu Memasukkan kkan sampel sampel bakteri bakteri Escherichia Escherichia coli/Staphylococcus aureus ke dalam tabung yang berisi medium dengan cara mengaduk menggunakan jarum ose Loop. Loo p. 3. Mengel Mengeluarkan uarkan jarum jarum ose ose Loop dengan berhatiberhati-hati hati jangan jangan sampa sampaii menyentuh menyentuh kaca tabung. 4. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali mulut mulut tabung yang berisi berisi medium medium dan benih benih sampel sampel bakteri diatas api bunsen lalu menutupnya kembali dengan menggunakan kapas. 5. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali jarum ose loop loop untuk digunakan pada medium medium selanjutnya. 6. Menyi Menyimpa mpan n mediu medium m Glukosa, Glukosa, Laktosa, Laktosa, Sukrosa, Manosa, Manosa, Manitol Manitol,, MR dan VP yang berisi benih sampel bakteri Escherichia bakteri Escherichia coli/Staphylococcus aureus ke aureus ke dalam incubator incubato r dengan suhu 34°C selama selama 24 jam jam setelah itu, mengamati apa yang terjadi. Penanaman pada medium Simmons Citrate, ACID, Urea dan KIA (medium miring dan padat)
1. Mengambil Mengambil tabung yang yang berisi berisi medium medium Simm Simmons ons Citrate, Citrate, ACID, Urea dan KIA kemudian membuka mulut tabung yang ditutup dengan kapas lalu memfiksasi memfiksasi mulut tabung tersebut terse but di atas api bunsen. bunsen.
2. Memasu Memasukkan kkan sampel sampel bakteri bakteri Escherichia Escherichia coli/Staphylococcus aureus ke dalam tabung yang berisi medium secara perlahan dengan cara menusukkan sedikit ujung jarum ose Needle pada medium dan melanjutkannya dengan metode zig-zag. 3. Mengel Mengeluarkan uarkan jarum jarum ose needle needle dengan dengan berhati-h berhati-hati ati jangan jangan sampa sampaii menyentuh menyentuh kaca tabung. 4. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali mulut mulut tabung yang berisi berisi medium medium dan benih benih sampel sampel bakteri diatas api bunsen lalu menutupnya kembali dengan menggunakan kapas. 5. Memfiksas Memfiksasii kembali kembali jarum ose Needle untuk digunakan pada medium medium selanjutnya. 6. Menyim Menyimpan pan medium medium Simmons Simmons Citrate, ACID, Urea dan KIA yang berisi berisi benih benih sampel bakteri Escherichia bakteri Escherichia coli/Staphylococcus aureus aureus ke dalam incubator incubator dengan suhu 34°C selama selama 24 jam setelah itu, itu, mengamati apa yang terjadi.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 1. 2. 3. 4. 4.1. Hasil Hasil Pengama Pengamatan tan
Adapun hasil Pengamatan yang diperoleh pada saat melakukan percobaan ini yaitu : No 1
Jenis Jenis bakteri
Medium
Gambar Sebelum Sesudah
Hasil
Keterangan Terdapat gelembung
Eschirchia coli SIM
+
2 Sitrat
-
3 Glukosa
+
Tidak terjadi perubahan warna, dan juga tidak terbentuk koloni bakteri
Terjadi perubahan warna menjadi warna kuning dan terdapat gelembung pada tabung durham.
4
Terjadi perubahan warna menjadi warna kuning
Laktosa
+
5 Sukrosa
+
6 Mannosa
+
Terjadi perubahan warna menjadi warna kuning
Terjadi perubahan warna menjadi warna kuning
7
Mannitol
+
8 MR
+
9 VP
-
Terjadi perubahan warna menjadi warna kuning
Terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
10 U re a
-
11 Acid
-
Tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada koloni
Tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada koloni
12
+ KIA
Terdapat koloni, dan juga warnannya berubah
SIM
Terdapat gelembung dan koloni tapi warna tetap
13 Staphylococcus aureus
+
14
Sitrat -
15
Glukosa +
Tidak terjadi perubahan warna
Terjai perubahan warna dan terdapat gelembung
16 Laktosa
-
17 Sukrosa
-
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
18 Mannosa
-
19 Mannitol
20
-
MR
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
21
VP
22 Urea
-
23 Acid
-
24 KIA
-
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terjadi perubahan warna
Tidak terbentuk koloni
4.2 Pembaha Pembahasan san
Biokimia merupakan proses yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup, sebagai upaya untuk memahami proses kehidupan dari sisi kimia. Dimana pada praktikum uji biokimia biokimia ini dilakukan beberapa uji coba dengan dua jenis jenis spesies bakteri yaitu yaitu Staphylococcus aureus dan aureus dan E. E. coli. Pada percobaan ini, alat yang digunakan yaitu jarum ose Loop, jarum ose Needle, tabung reaksi, rak tabung reaksi, Bunsen, tabung durham, masker, handsprayer, sedangkan bahan yang digunakan yaitu spritus, kapas, korek api, alkohol, sampel bakteri, medium SIM, medium Citrate, medium Glukosa, medium Laktosa, medium Sukrosa, medium Manosa, medium Manitol, medium MR, medium VP, medium Urea, medium Acid, dan medium KIA. Percobaan yang telah dilakukan pada uji biokimia ini, langkah-langkahnya dengan menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. sebelum alat digunakan alat harus disterilkan. Menyalakan Bunsen, lalu melakukan fiksasi jarum ose Neddle dan jarum ose Loop hingga hingga merah membara membara lalu lalu mengangin-angi mengangin-anginkan. nkan. Fungsi memfiksasi yaitu agar tidak ada bakteri yang terkontaminasi di jarum ose Needle. Membuka tabung reaksi yang tertutup tertutu p kapas dan mengambil mengambil sampel bakteri dengan jarum ose Neddle dan jarum ose Loop, lalu lalu memfi memfiksasi ksasi mulut mulut tabung sebelum dan sesudah mengambil sampel bakteri. Memfiksasi mulut tabung agar tidak masuknya bakteri lain kedalam tabung. Memasukan sampel bakteri yang ada di jarum ose Loop ke dalam media Glukosa, Laktosa, Sukrosa, Mannosa, Manitol, MR dan VP dan mengocoknya. Setelah itu memasukkan jarum ose needle yang ada sampel bakteri ke medium SIM dengan cara menusukkan ¾ ujung jarum ose needle dari tabung reaksi. Setelah itu menggoreskan jarum ose needle yang berisi sampel bakteri secara zig-zag pada Citrate, Acid, Urea dan KIA. Metode zig-zag ini berfungsi agar mendapatkan bakteri koloni yang sebenarnya. Menyimpan medium kedalam incubator selama 24 jam. Incubator berfungsi berfungsi menginkubasi menginkubasi dan menyim menyimpan pan sampel pada suhu tertentu agar perkembangbiakkan perkembangbiakkan bakteri dapat berlangsung berlangsung secara optimal, optimal, Mengamati hasil hasil pengamatan.
Berdasarkan hasil pengamatan, hasil sampel yang terdapat bakteri E.Coli bakteri E.Coli adalah pada medium SIM hasilnya positif (+) dan terdapat gelembung. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium medium ini. ini. Kandungan dari medium medium SIM adalah Pepton dari Kasein Kasein dan ekstrak daging, amonium dan sodium. Pada medium Citrate hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna, dan juga tidak terbentuk koloni bakteri. Hal ini terjadi karena bakteri E. bakteri E. coli tidak memiliki enzim urease, asam triptofan, dan asam amino yang di butuhkan untuk menfermentasikan karbohidrat pada medium ini. Kandungan dari medium Citrate adalah enzim sitrat permiase yang merupakan enzim pembawa sitrat. Pada medium Glukosa hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna menjadi warna kuning dan terdapat gelembung pada tabung durham. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium ini. ini. Kandungan medium Glukosa adalah pepton, pepto n, BTB dan glukosa. Pada medium Laktosa hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna menjadi warna kuning. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium ini. Kandungan medium Laktosa adalah pepton, BTB BT B dan laktosa. Pada medium Sukrosa hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna menjadi warna kuning. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium ini. Kandungan medium Sukrosa adalah pepton, BTB BT B dan sukrosa. Pada medium Manosa hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna menjadi warna kuning. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat karbo hidrat yang terdapat terd apat pada medium ini. ini. Kandungan dari medium Mannosa adalah pepton, BTB dan mannosa. Pada medium Manitol hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna menjadi warna kuning. Hal ini terjadi karena bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat karbo hidrat yang yang terdapat pada medium ini. ini. Kandunga Kandungan n dari medium Manitol adalah pepton, BTB dan manitol.
Pada medium MR hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna dan warnanya warnanya tetap. tet ap. Kandungan medium MR adalah pepton, buffer dan glukosa. Pada medium VP hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena bakteri E. bakteri E. coli tidak memiliki enzim urease, asam triptofan, dan asam amino yang di butuhkan untuk menfermentasikan karbohidrat pada medium ini. Kandungan medium VP adalah pepton, buffer, dan glukosa. Pada medium Urea hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada koloni. Hal ini terjadi karena bakteri bakteri E. E. coli tidak memiliki enzim urease, asam triptofan, dan asam amino yang di butuhkan untuk menfermentasikan karbohidrat pada medium ini. Kandungan medium Urea adalah buffer, urea, sedikit sedikit nutrient, indikator indikator phenol red. Pada medium Acid hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan tidak ada koloni. Hal ini terjadi karena bakteri bakteri E. E. coli tidak memiliki enzim urease, asam triptofan, dan asam amino yang di butuhkan untuk menfermentasikan karbohidrat pada medium ini. Pada medium KIA hasilnya positif (+), terdapat koloni, dan juga warnannya berubah. Hal ini ini terjadi karena bakteri E.coli mampu menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium ini. Kandungan medium KIA adalah pepton, yeast eksra, glukosa, laktosa, iron, dan sulfat. sulfat. Sedangkan hasil sampel yang terdapat bakteri bakteri Staphylococcus aureus adalah pada medium SIM hasilnya positif (+), terdapat gelembung dan koloni tapi warna tetap. terjadi perubahan warna karena bakteri S. aureus dapat menghasilkan nitrogen sulfat. Kandungan dari medium SIM adalah Pepton dari Kasein dan ekstrak daging, amonium dan sodium. Pada medium Citrate hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak terjadi perubahan warna di sebabkan terjadi kerusakan pada medium setelah di lakukan penanaman bakteri secara zig zag karena tidak di lakukan dengan hati-hati. Kandungan dari medium Citrate adalah enzim sitrat permiase yang merupakan enzim pembawa sitrat.
Pada medium Glukosa hasilnya positif (+), terjadi perubahan warna dan terdapat gelembung. Hal ini terjadi karena perubahan warna yaitu bakteri S. aureus dapat menghasilkan sulfat nitrogen ketika di reaksikan dengan medium glukosa. Kandungan medium medium Glukosa adalah pepton, BTB dan glukosa. Pada medium Laktosa hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium medium tersebut. Kandungan medium medium Laktosa adalah ad alah pepton, BTB dan laktosa. Pada medium Sukrosa hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat memfermentasikan karbohidrat yang tedapat pada medium medium tersebut. Kandungan medium Sukrosa adalah pepto n, BTB dan sukro sa. Pada medium Manosa hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium medium tersebut. Kandungan dari medium medium Mannosa Mannosa adalah pepton, BTB dan mannosa Pada medium manitol hasilnya negatif (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium tersebut. terse but. Kandungan dari
medium Manitol adalah pepton, BTB dan
manitol. Pada medium MR hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat menfermentasikan karbohidrat yang tedapat pada medium tersebut. Kandungan medium MR adalah pepton, buffer dan glukosa. Pada medium VP hasilnya negatif (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak adanya perubahan warna karena bakteri S. aureus tidak dapat menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium medium tersebut. Kandungan medium medium VP adalah pepton, buffer, buffer, dan d an glukosa.
Pada medium Urea hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak terdapat bakteri yang di sebabkan bakteri tersebut tidak memil memiliki iki enzim urease yang dapat menfermentasi menfermentasikan kan karbohidrat yang terdapat pada medium tersebut. Kandungan medium Urea adalah buffer, buffer, urea, sedikit nutrient, indikator indikator phenol red. Pada medium Acid hasilnya negative (-), tidak terjadi perubahan warna dan warnanya tetap. Hal ini terjadi karena tidak terdapat bakteri yang di sebabkan bakteri tersebut tidak memil memiliki iki asam triptofan yang dapat menfermentasi menfermentasikan kan karbohidrat yang terdapat terdapa t pada p ada medium tersebut. Kandungan medium medium Acid adalah asam sulfanilat, larutan alpha, naftilamin dan agar-agar. Pada medium KIA hasilnya negative (-), tidak terbentuk koloni. Hal ini terjadi karena bakteri tersebut tidak memiliki asam amino yang dapat menfermentasikan karbohidrat yang terdapat pada medium tersebut. Kandungan medium medium KIA adalah pepton, yeast eksra, glukosa, laktosa, iron, dan sulfat. sulfat.
BAB V PENUTUP 4 5 5.1 Kesimpul Kesimpulan an
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan ini adalah: 1. Bakteri yang ditemukan ditemukan dalam uji uji biokimi biokimiaa adalah Staphylococcus aurues yang merupakan merupakan bakteri gram positif dan Eschericia dan Eschericia coli bakteri gram negatif negatif . Dan berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan dari hasil uji biokimia, dapat dikatakan bahwa kedua bakteri tersebut adalah spesies E. Coli dan S.aureus, hal ini ini dikaren dikarenakan akan hasil hasil pengamatan pengamatan tersebut tersebut sesuai sesuai dengan dengan literatur. 2. Beberapa jenis jenis pengujian yang yang dilakukan untuk mengidentifi mengidentifikasi kasi bakteri adalah uji Indol, MR-VP, SIM, Citrate, KIA, Uji gula-gula (Glukosa, Laktosa, Sukrosa, dan Manitol). 2.2 Saran Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis adalah sebaiknya dalam melakukan melakukan percobaan, perco baan, di perlukan ketelitian ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, kesalahan, serta ada baiknya baiknya alat dan bahan yang yang akan digunakan lebih lebih dilengkapi, dilengkapi, sehingga sehingga menunjang menunjang proses kerja pada saat melakukan praktek.
DAFTAR PUSTAKA Budiman.2009. PengantarBiokimia.(http://74.125.153.132/search?q=cache:nBARaj5 PengantarBiokimia.(http://74.125.153.132/search?q=cache:nBARaj5 nxV0J:faperta.ugm.ac.id/newbi nxV0J:faperta.ugm.ac.id/newbie/mi e/mikro/irfan_dp/Pengan kro/irfan_dp/PengantarBiokim tarBiokim.ppt+bioki .ppt+bioki mia&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id). Diakses tanggal 29 November 2010 pukul 10.00 WITA Guli, Musjaya. M., 2010, Penuntun 2010, Penuntun Praktikum Mikrobiologi Kesehatan. Kesehatan. FMIPA Universitas Universitas Tadulako, Palu. Hadioetomo, R.S. 1993. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi. Mikrobiologi. Gramedia. Gramedia. Jakarta Jakart a Jawetz, G., Melnick, J. L., dan Adelberg, E. A. 1991, Mikrobiologi 1991, Mikrobiologi untuk Profesi Kesehatan, Jakarta, Kesehatan, Jakarta, EGC. Lehninger, Lehninger, A.L. 1985. Dasar-dasar 1985. Dasar-dasar Biokimia Jilid 1. 1. Erlangga. Jakarta Maisyah.2009. AktivitasBiokimiaMikroba.(http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/05/ AktivitasBiokimiaMikroba.(http://rgmaisyah.wordpress.com/2009/05/ 10/aktivitas-biokimia-mikroorganisme). Diakses tanggal 28 November 2010 pukul 14.00 WITA Stryer, L. 2000. Biokimia 2000. Biokimia Vol 2 Edisi Ed isi 4. 4. EGC. Jakarta. Volk & Wheeler. Wheeler. 1993. Mikrobiologi 1993. Mikrobiologi Dasar Jilid 1. 1. Erlangga. Jakarta Waluyo, Waluyo, L. 2004, 200 4, Mikrobiologi Mikrobiologi Umum, Umum, Universitas Muhamadiyah Malang, Malang.
LEMBAR ASISTENSI
Nama
: Aulia Aulia Rakhman
NIM
: N 201 12 018
Kelompok
: 1 (Satu)
Kelas
:B
Asisten Asisten:: Muh. Fahmi
No .
Hari/tanggal
Koreksi
paraf