Usulan teknis Pengawasan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate Provinsi Maluku UtaraDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
untuk ikut tender LPSEDeskripsi lengkap
untuk ikut tender LPSE
b
Usulan teknis Pengawasan Konstruksi Pembangunan Gedung Kantor Balai Pelestarian Cagar Budaya Ternate Provinsi Maluku Utara
Full description
okecFull description
Deskripsi lengkap
Ustek perencanaan teknis gedung sekolahFull description
Irigasi
bangunanFull description
drainase jalan dan jembatan
IRIGASIFull description
Irigasi
usulan teknis untuk draenasiFull description
Usulan Teknis PerencanaanDeskripsi lengkap
AA
USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN
A. DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
A.1.
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
A.1.1. Latar Berlakang Perusahaan Sejak didirikan pada tahun 1994, PT. Grand Cipta Consulting telah mampu berpartisipasi dan berprestasi dalam pembangunan nasional, sehingga menjadi sebuah perusahaan konsultan yang bergerak dalam bidang kontruksi dan non-konstruksi dengan sederet macam layanan jasa konsultansi yang sarat pengalaman dengan mengerahkan segala kemampuan dan keahlian secara profesional dalam menangani setiap pekerjaan di bidangnya, untuk mencari solusi teknik terbaik dengan pendekatan faktor ekonomis dan efisiensi guna mendukung kelancaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan. Pada saat ini PT. Grand Cipta Consulting mempunyai 4 !empat puluh lima" tenaga organik dari berbagai disiplin ilmu, dengan pengalaman profesional di bidangnya rata-rata lebih dari 1# !sepuluh" tahun. $engan ditunjang oleh peralatan kerja yang memadai, seperti studio, perangkat keras dan perangkat lunak sesuai dengan kebutuhan, maka peningkatan profesionalitas tenaga ahli diharapkan semakin meningkat.
A.1.2. Data Ad!n!stras! Perusahaan
$ata % data administrasi yang akan kami presentasikan adalah bertujuan untuk memudah bagi owner yang akan mempercayakan kepada kami untuk melaksanakan pekerjaan. &'(' P)*+S'''&
&otaris *.'. Sri &otaris *.' Sri &P
#1.:#.1:.>-###
S3+0
:#7.#129=2=.8=.17127##:
3&03&$
'nggota Penuh &o. >7=>2P2#411./(
A.2.
STRU"TUR ORGANISASI
Struktur rganisasi Perusahaan PT. Grand Cipta Consulting seperti tergambar pada diagram berikut. KOMISARIS
DIREKTUR SPI
MANAJER TEKNIK
BIRO SDM
PROYEK-PROYEK
Bidang Sipil Bidang Pengairan Mekanikal dan Elektrikal Bidang Survey-Investigasi Bidang Lingkungan Pengembangan Masyarakat Bidang Ekonomi dan Manajemen
Bidang Layanan rsitektur dan Tata Lingkungan Bidang Pertanian' "e%utanan' dan Perkebunan
BIDANG KEAIRAN endungan Serba ?una )mbung endung Saluran 3rigasi dan Pelengkapnya Saluran $rainase dan Pelengkapnya Pengendalian anjir Perbaikan dan &ormalisasi Sungai angunan Pengelak angunan Penahan ?elombang Pantai 0onserAasi ahan dan 'ir (aster Plan /ata 3rigasi Pengembangan 'ir /anah Sistem Suplesi Sistem 0eamanan endungan
BIDANG KETENAGA LISTRIKAN P/' P/+ ?eothermal aringan /ransmisi
BIDANG INDUSTRI Pengembangan 3ndustrial )state angunan Pabrik2Pergudangan 3nstalasi (ekanikal2)lektrikal
USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN
Sarana Prasarana Pabrik
BIDANG PARIWISATA Sarana Prasarana
BIDANG PRASARANA KOMUNIKASI (enara *elay dan ?ardu 0omunikasi aringan /ransmisi /elematika
BIDANG PENGEMBANGAN MASYARAKAT Sistem 0elembagaan Swadaya Pemberdayaan (asyarakat 0esehatan Pendidikan Pembiayaan Skala 0ecil (anajemen Pengelolaan +saha 0ecil Prasarana $esa /ertinggal
B.2.
DA$TAR PENGALA%AN PERUSAHAAN
$alam perkembangan dunia usaha khususnya dalam bidang jasa konsultan perencana dan pengawasan bersama ini pula kami prsentasikan jenis pekerjaan sejenis yang pernah ditangani.
USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN
Ta&el 1.1 Da'tar Pengalaan Perusahaan selaa 1( tahun terakh!r No.
Na ma Pa ke t Pe ke !a a " #
$
# SID Pengendalian Banjir di "abupaten "ota(aringin Timur
Lokasi Proyek 1ilai "ontrak 1o* "ontrak +aktu Pelaksanaan 1ama Pemimpin "emitraan
23
*
Perusa%aan Mitra "erja
a* b* #* d* Tenaga a%li tetap yangterlibat
Posisi a* b* d* e* .*
Team Leader Sungai T* T* Bangunan ir Irigasi T* T* >idrolika
D. TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK
D.1.
U%U%
Setelah melalui proses pemahaman dan penelaahan terhadap 0erangka 'cuan 0erja !0'0" Su+er,!s! Pen!ngkatan *ar!ngan Ir!gas! d! "a&u+aten Ta&ananyang dikeluarkan maka berikut ini akan disampaikan beberapa hal mengenai tanggapan terhadap 0erangka 'cuan 0erja oleh 0onsultan dengan maksud untuk menyamakan persepsi untuk kesempurnaan dan menjadikan preseden baik atau nilai tambah bagi konsultan.
D.2. TANGGAPAN TERHADAP "A" D.2.1. TANGGAPAN DAN SARAN SE)ARA U%U% TERHADAP "A"
$alam rangka untuk menjamin mutu dan kualitas bangunan maka diperlukan pengawasan, pemantauan dan pengendalian yang ketat, terukur dan pengujian bahan di laboratorium serta penggunaan alat yang memadai sehingga diperlukan kerjasama dengan pihak ketiga atau penyedia jasa konsultansi. al tersebut perlu dilakukan guna menjamin kualitas, mutu bangunan yang mengacu pada Standar &asional 3ndonesia !S&3" di dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi. $iperlukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka membantu pengawasan teknis dan superAisi dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan. $iharapkan dengan kerjasama dari semua pihak, maka mutu, kualitas dan fungsi bangunan bisa optimal sesuai perencanaan. al-hal yang melatarbelakangi dilaksanakannya kegiatan superAisi secara umum yaitu agar tersusunnya suatu organisasi pengawasan konstruksi dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan dan secara periodik memberikan masukan kepada pemimpin kegiatan,
baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan lainnya yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik. Sedangkan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan, sehingga sasarannya adalah agar prasarana dan sarana irigasi nantinya dapat berfungsi secara optimal untuk mengatasi permasalahan penyediaan air bersih di 0abupaten /abanan. $alam pelaksanaan pekerjaan ini - konsultan akan tetap berpedoman pada lingkup pekerjaan sesuai dengan 0erangka 'cuan 0erja2/erm f *eference !0'0" pekerjaan tersebut. Secara umum lingkup kegiatan yang diuraikan dalam 0'0 telah diuraikan dan sesuai dengan tahapan kegiatan. &amun ada beberapa hal yang menurut pihak konsultan yang belum tertuang dalam 0'0 yaitu informasi hasil studi terkait dan hal ini akan menjadi kewajiban pihak konsultan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut termasuk juga dalam hal mengenai data-data penunjang yang diperlukan. 'kan tetapi tidak tertutup kemungkinan dalam pelaksanaannya akan ada beberapa aspek serta permasalahan yang harus disesuaikan dengan kondisi lokasi dan keinginan dari masyarakat setempat serta kajian dari aspek lingkungan perlu dijadikan bahan pertimbangan. leh karena setiap pembangunan sekarang ini harus mengedepankan aspek lingkungan terutama aspek sosial masyarakat agar tidak menimbulka n persepsi negatif di masyarakat. Sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan ini akan dapat tercapai jika konsultan memahami dengan seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam 0erangka 'cuan 0erja !/erm of *eference2/*".
D.2.2. TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELA"ANG PE"ER*AAN
0eberhasilan pengembangan potensi wilayah dalam kenyataannya akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan penyediaan baku !air bersih, air irigasi, industri dll". Sementara itu perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pengembangan sumber-sumber air menyebabkan perubahan pada karakter hidrologi yang
pada akhirnya akan mengakibatkan
penurunan kapasitas persediaan air di daerah yang bersangkutan. leh karena itu perlu dijaga suatu kondisi dimana minimal terjadi kesetimbangan air antara kebutuhan dan ketersediaan air.
+ntuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah dan $P*-*3 telah menerbitkan +ndang+ndang &omor 8 /ahun 7##4 tentang Sumber $aya 'ir. Pada Pasal 14 ++ &omor 8 tahun 7##4 tersebut mengamanatkan Pemerintah berwenang menetapkan 0ebijakan &asional Sumber $aya 'ir. $engan tersusunnya 0ebijakan &asional Sumber $aya 'ir diharapkan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air tetap mengarah kepada keterpaduan yang harmonis, dan kelestarian kemanfaatannya. 0ebijakan &asioanl ini berisi garis besar prioritas-prioritas pengembangan sumber daya air di masing-masing wilayah di 3ndonesia, dan maka menjadi dasar untuk penyusunan kebijakan dan program di daerah dalam pengelolaan sumber daya airnya secara lebih terinci. Pengembangan dan pengelolaan sumber air di wilayah Propinsi ali masih kurang optimal sehingga masih banyak lahan pertanian yang kekurangan air yang berdampak pada penurunan produksi pertanian, kesulitan air bersih, semakin luasnya lahan kritis. $isatu sisi masih banyak potensi sumber air !air permukaan, mata air dan air
tanah" yang belum
dimanfaatkan secara optimal untuk penyediaan !air irigasi". +paya pemenuhan kebutuhan telah memunculkan persoalan dalam kaitannya
dengan penyediaan prasarana dan sarana
pengembangan dan pengelolaan sumber air yang memadai. &amun karena ketersediaan air lambat laun tidak seimbang lagi dengan tingkat kebutuhannya, maka permasalahan ini harus diupayakan jalan keluarnya. 'gar pengelolaan air irigasi bisa menjadi efektif, maka debit harus diukur dan diatur sedemikia n rupa agar sumber air yang ada bisa terjaga kuantit as dan kontinuitasnya. +ntuk itu diperlukan suatu bangunan utama !headworks" seperti bendung, embung, waduk2bendungan, jaringan irigasi beserta bangunan-bangunan perlengkapannya. /erkait dengan penyediaan prasarana pengelolaan sumber air yang memadai maka oleh alai
D.2.. TANGGAPAN TERHADAP %A"SUD DAN TU*UAN PE"ER*AAN
(aksud dari pekerjaan ini adalah tersusunnya suatu organisasi pengawasan proyek dengan beban tugas pengawasan pelaksanaan pekerjaan Peningkatan aringan 3rigasi secara periodik memberikan masukan kepada Pejabat Pembuat 0omitmen 3rigasi dan *awa, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan fisik. (enurut pemahaman, konsultan menanggapi bahwakegiatan superAisi2pengawasan dilakukan dengan suatu organisasi pengawasan dengan beban tugas pengawasan konstruksi dan memberikan masukan secara periodik kepada Pemilik Proyek, baik yang bersifat rutin dan teknis maupun usulan-usulan yang sifatnya menunjang pelaksanaan konstruksi. Sedangkan tujuan dari pelaksanaan kegiatan pengawasan adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan $okumen 0ontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan dengan biaya yang telah ditentukan. 0onsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya, yaitu a.
Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction) dengan kegiatan meliputi mobilisasi tim konsultan, eAaluasi organisasi pelaksanaan di lapangan dan koordinasi dengan pihak Pengguna asa.
b. Saat Awal Proyek (At-Project Starting) meliputi koordinasi awal dengan pihak Pengguna asa dan kontraktor, pengecekan bersama terkait dengan item-item pekerjaan dan jadwal pelaksanaan konstruksi, sistem kerja dll. c. Pelaksanaan
Proyek
(Project
Construction)
dengan
kegiatan
meliputi
!1"
Pengendalian2kontrol pemakaian mutu bahan2material dan pengujian bahan2material yang digunakan, !7" Pengawasan2pengendalian teknis pelaksanaan pekerjaan, !=" Pengendalian dan pengecekan Aolume pekerjaan dan pembayarannya, !4" (elakukan kontrol terhadap kualitas hasil pekerjaan, !" (onitoring dan pelaporan pelaksanaan pekerjaan, !:" Pelaksanaan test akhir pada pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan dan dokumentasi. d. Saat Proyek Selesai (Project Completion) dengan kegiatan meliputi masa pemeliharaan,
pemeriksaan bersama, serah terima pekerjaan, pembayaran akhir dan eAaluasi dan penilaian pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan.
al ini sesuai dengan tujuan dari pekerjaan ini adalah untuk mengendalikan pelaksanaan pekerjaan sehingga dicapai hasil kerja yang sesuai dengan dokumen kontrak baik dari segi kualitas, kuantitas serta dapat diselesaikan dengan waktu dan biaya yang telah ditentukan.
D.2./. TANGGAPAN TERHADAP SASARAN PE"ER*AAN
Sasaran pekerjaan ini meliputi
+paya pengendalian pelaksanaan konstruksi pembangunan jaringan irigasi agar tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan $okumen 0ontrak. 'gar prasarana dan sarana irigasi nantinya dapat berfungsi secara optimal untuk mengatasi permassalahan penyediaan air bersih di 0abupaten adung.
0onsultan menanggapi bahwa untuk menjamin agar pelaksanaan konstruksi tersebut
dapat terlaksana dengan baik maka harus
melibatkan organisasi pengawasan untuk
mengendalikan pelaksanaan konstruksinya. 0onsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis yang sifatnya menunjang pelaksanaan konstruksi. Pemahaman konsultan terhadap sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan pengawasan adalah !1" +paya pengendalian pelaksanaan pembangunan agar tepat waktu, mutu, dan biaya yang sesuai dengan $okumen 0ontrak, !7" 'gar sarana dan prasarana yang terbangun nantinya dapat berfungsi secara optimal dan memberikan manfaat bagi masyarakat.
D.2.0. TANGGAPAN TERHADAP LING"UP PE"ER*AAN
0onsultan menyadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pekerjaan P e nin g k a tan a ri n g a n 3 r i g a si di 0a bup a ten / a b a n a n ini
S uperAisi da n
akan tercapai jika memahami dengan
seksama terhadap apa yang dimaksud di dalam 0erangka 'cuan 0erja. $engan demikian keseluruhan lingkup pekerjaan yang masuk didalamnya bisa terlaksana sepenuhnya dengan baik, dan sasaran dari pekerjaan yang diharapkan bisa tercapai dengan tepat waktu. 0onsultan cukup memahami apa yang disajikan dalam 0'0, maupun penjelasan-penjelasan yang disampaikan dalam rapat penjelasan yang telah dilakukan. enis-jenis kegiatan yang harus dilaksanakan dalam studi ini telah dijabarkan secara rinci dalam 0'0. Setelah mempelajari, maka 0onsultan menanggapi bahwa sebenarnya item
pekerjaan yang tercantum dalam 0'0 cukup banyak dan cukup luas, sehingga dalam pelaksanaan pekerjaan nantinya konsultan akan lebih cermat dalam menentukan metode pelaksanaan agar semua item kegiatan yang harus terlaksana tidak ada yang terlewatkan atau item pekerjaan yang tumpang tindih.
$engan demikian keluaran yang diharapkan dari
pelaksanaan studi ini dapat tercapai sesuai dengan alokasi waktu, biaya dan mutu pekerjaan.
D.2.. TANGGAPAN TERHADAP A"TU $alam 0erangka 'cuan 0erja telah ditetapkan bahwa jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan SuperAisi Peningkatan aringan 3rigasi di 0abupaten /abanan ini adalah 8 !tujuh" bulan atau 71# !dua ratus sepuluh" hari kalender memang terlihat cukup pendek apalagi melihat Aolume pekerjaan yang meliputi kajian semua aspek baik teknis, lingkungan dan ekonomi. 'kan tetapi dengan pengalaman konsultan dengan dalam penanganan dan dukungan /enaga 'hli yang cukup berpengalaman dalam bidangnya, maka konsultan dalam hal ini akan menerapkan strategi penanganan pekerjaan secara terperogram dan terkoordinasi. +ntuk mengantisipasi padatnya kegiatan yang harus dilakukan oleh konsultan, maka dalam penyusunan agan 'lir dan adwal Pelaksanaan, adwal Personil dan adwal Penggunaan 'lat harus sangat hati-hati dan harus konsekuen dengan adwal masing-masing, agar tidak terdapat kegiatan yang mundur. 'pabila ada kegiatan yang mundur maka semua kegiatan yang telah disusun tidak akan berjalan sesuai dengan kehendak. 'gar pelaksanaankonstruksi dapat terlaksana dengan tepat waktu, tepat biaya dan tepat mutu sehingga hasil pembangunan yang dilaksanakan dapat memberikan manfaat yang optimal, maka harus dilakukan melalui pengendalian2pengawasan secara bersama-sama antara Pengguna asa, 0onsultan dan (asyarakat. 0onsultan pengawas akan melaksanakan tugas-tugas pengawasan konstruksi secara keseluruhan dan memberikan bantuan teknis maupun non teknis dalam pelaksanaannya, yaitu Sebelum Pelaksanaan Proyek (Pre-Construction), Saat Awal
Proyek (At-Project Starting), Pelaksanaan Proyek (Project Construction)danSaat Proyek Selesai (Project Completion). 0onsultan akan berusaha memanfaatkan sebaik mungkin waktu yang disediakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas seperti yang diharapkan, dengan dukungan dari berbagai pihak yang terkait dengan pekerjaan ini.
2.2.3
TANGGAPAN
DAN
SARAN
TERHADAP
PERSONIL
4
$ASILITAS
PENDU"UNG DARI PP"
+raian mengenai /enaga 'hli seperti yang disyaratkan dalam 0'0, baik mengenai jenis keahlian, maupun kualifikasi pendidikan, serta pengalaman personil, menurut 0onsultan telah sesuai dengan lingkup kegiatan yang dituntut dalam studi ini. $alam hal
ini konsultan akan
mengusulkan /enaga 'hli dengan pendidikan !S1" sesuai bidang keahliannya, bersetifikat sebagai /enaga 'hli yang dikeluarkan 'sosiasi 0eahlian atau adan2embaga yang berwenang serta memiliki pengalaman sesuai bidang keahlian untuk menangani pekerjaan sejenis. Pengendalian mutu memegang peranan yang sangat penting karena berkaita n dengan personil dan cara kerja kontraktor dan konsultan. +ntuk mendapatkan hasil yang maksimal dari pelaksanaan di lapangan diterapkan sistem kendali mutu yang diterapkan dari awal dengan penjelasan yang detil mengenai sistem ini pada saat pre-construction meeting. Sistem kendali mutu ini akan disiapkan oleh konsultan secara sistematis dengan form-form yang telah dibuat sebelumnya. ;orm tersebut akan dibahas pada saat awal konstruksi sehingga dapat dieAaluasi dengan baik dan dilakukan perubahan-peruba han seperlunya oleh konsultan apabila ada hal-hal yang perlu disesuaikan dengan keadaan masing-masing proyek. $engan diterapkannya secara khusus siste m ini maka akan semakin mudah untuk melakukan kontroling dalam bidang mutu dan diharapkan pelaksanaan pekerjaan juga dapat dilaksanakan dengan lebih cepat dan bermutu. (elalui ;ield /eam dilakukan standarisasi prosedur, tata cara kerja, pelaporan, dan hal lainnya yang ter libat dengan peng awasan di lapanga n.
Standarisasi kami anggap sangat
penting dalam m enyamakan presepsi dalam p elaksanaan di lapangan, m enghindari perbedaanperbedaan antara konsultan dan kontraktor dalam pemahaman Management proyek secara umum dan secara khusus Penerapan ini secara langsung dapat mendukung tertib administrasi dari sejak awal hingga akhir proyek sehingga pada saat P segala hal yang menyangkut administrasi dapat dipenuhi dengan baik dan benar. Standarisasi ini saling mendukung antara sistem kendali mutu yang diterapkan sehingga dapat menciptakan iklim pelaksanaan yang kondusif dan persoalan-persoalan rutin yang sering dijumpai dapat diselesaikan dengan cepat.
+ntuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan
ini, pihak
proyek
telah menyediakan
fasilitas meliputi Pemberian surat pengantar untuk operasional maupun koordinasi dan dukungan dengan
instansi terkait. Peminjaman referensi yang ada pada proyek. Pemberian informasi mengenai ketentuan yang berkaitan dengan pekerjaan 0ewajiban
Bonsultan.
(enyediakan tenaga ahli sesuai dengan keperluan studi2pekerjaan (elaksanakan pekerjaan sesuai dengan 0'0, serta peraturan lain yang akan disepakati
bersama (enyediakan fasilitas transportasi sesuai keperluan (enyediakan biaya mobilisasi dan demobilisasi tenaga dari dan ke lokasi pekerjaan.
0onsultan menanggapi bahwa kebutuhan akan fasilitas dan peralatan yang disediakan oleh pihak pemrakarsa pekerjaan sangat erat hubungannya dengan kelancaran pekerjaan, sehingga tidak ada kendala peralatan dan fasilitas yang dihadapi oleh pelaksana pekerjaan pada saat pelaksanaan nantinya.
2.2.5
SARAN TA%BAHAN DARI "ONSULTAN Setelah mempelajari dokumen pelelangan dan mengikuti rapat penjelasan untuk
pekerjaan ini, maka konsultan berkesimpulan bahwa seluruh isi materi yang terkandung di dalam kerangka acuan kerja secara jelas telah mencakup semua aspek kegiatan untuk mencapai sasaran proyek dan sepenuhnya dapat dipahami. $alam hal ini konsultan dengan jelas memahami sepenuhnya segala ketentuan, persyaratan dan tugas yang dimaksud, sehingga 0onsultan berkesimpulan dapat melaksanakan pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan yang dimaksud dalam kerangka acuan kerja. &amun demikian, unutuk lebih memperjelas pandangan 0onsultan terhadap kerangka acuan kerja tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu disampaikan sebagai tanggapan untuk memperkaya dan menyempurnakan tata cara pengawasan teknis jalan yaitu 1. Pada Standar /eknis, menurut konsultan perlu dipertegas lagi mengenai standarisasi teknis yang dipergunakan sebagai pedoman tata cara prosedur kegiatan.
7. Seluruh tim pengawas lapangan harus mengikuti rapat koordinasi sejak awal hingga akhir masa pengawasan dengan jadwal yang teratur. $engan demikian tercipta homogenita s pengetahuan dan kemampuan tenaga pengawas di seluruh tim, sehingga masing-masing field team dapat bekerja secara harmonis.
USTEK SUPERVISI PENINGKATAN JARINGAN IRIGASI DI KABUPATEN
E. PENDEKATAN METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA
E. 1
U%U%
E.1. 1 A&straks!
Perkembangan pembangunan di 0abupaten /abanan, telah memberikan konsekuensi tersendiri bagi perkembangan sektor-sektor lain di daerah tersebut, dan juga penyediaan sarana dan prasaran penunjangnya. 0eberhasilan pengembangan potensi wilayah dalam kenyataannya akan diikuti oleh peningkatan kebutuhan penyediaan baku !air bersih, air irigasi, industri dll". Sementara itu perubahan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan pengembangan sumber-sumber air menyebabkan perubahan pada karakter hidrologi yang pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan kapasitas persediaan air di daerah yang bersangkutan. leh karena itu perlu dijaga suatu kondisi dimana minimal terjadi kesetimbangan air antara kebutuhan dan ketersediaan air. +ntuk menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah dan $P*-*3 telah menerbitkan +ndang-+ndang &omor 8 /ahun 7##4 tentang Sumber $aya 'ir. Pada Pasal 14 ++ &omor 8 tahun 7##4 tersebut mengamanatkan Pemerintah berwenang menetapkan 0ebijakan &asional Sumber $aya 'ir. $engan tersusunnya 0ebijakan &asional Sumber $aya 'ir diharapkan pengembangan dan pengelolaan sumber daya air tetap mengarah kepada keterpaduan yang harmonis, dan kelestarian kemanfaatannya. 0ebijakan &asioanl ini berisi garis besar prioritas-prioritas pengembangan sumber daya air di masing-masing wilayah di 3ndonesia, dan maka menjadi dasar untuk penyusunan kebijakan dan program di daerah dalam pengelolaan sumber daya airnya secara lebih terinci. Pengembangan dan pengelolaan sumber air di wilayah Propinsi ali masih kurang optimal sehingga masih banyak lahan pertanian yang kekurangan air yang berdampak pada penurunan produksi pertanian, kesulitan air bersih, semakin luasnya lahan kritis. $isatu sisi
4>
masih banyak potensi sumber air !air permukaan, mata air dan air tanah" yang belum dimanfaatkan secara optimal untuk penyediaan !air irigasi". +paya pemenuhan kebutuhan telah memunculkan persoalan dalam kaitannya dengan penyediaan prasarana dan sarana pengembangan dan pengelolaan sumber air yang memadai. &amun karena ketersediaan air lambat laun tidak seimbang lagi dengan tingkat kebutuhannya, maka permasalahan ini harus diupayakan jalan keluarnya. 'gar pengelolaan air irigasi bisa menjadi efektif, maka debit harus diukur dan diatur sedemikian rupa agar sumber air yang ada bisa terjaga kuantitas dan kontinuitasnya. +ntuk itu diperlukan suatu bangunan perlengkapannya. +paya peningkatan jaringan irigasi dan pemeliharaannya terus dilakukan untuk tetap menjamin kuantitas dan kontinuitas penyediaan air irigasi. /erkait dengan penyediaan prasarana irigasi yang memadai maka oleh alai
E.1. 2 Naa Peker6aan
&ama pekerjaan ini adalah SuperAisi Peningkatan aringan 3rigasi di 0abupaten /abanan
E.1. L7kas! Peker6aan
okasi dari kegiatan SuperAisi Peningkatan aringan 3rigasi di 0abupaten /abanan ini berada di 0abupaten /abanan.
E.1. / A+res!as! Dan In7,as! 18 APRESIASI "UALITAS POTENSISU%BER DA#A AIR 9SDA8 PRO:INSI BALI
$ari sisi kualitas, potensi S$' di ali mempunyai beban untuk
mendukung
penyediaan air pada kualitas yang setara dengan persyaratan masing-masing sektor, dimana secara umum kelompok domestik mempunyai kriteria kualitas yang paling peka !kualifikasi ' dan " selanjutnya sektor pertanian !kualifikasi B" dan industri !kualifikasi B dan $, kecuali industri makanan dan minuman". 0ondisi kualitas sumber-sumber air yang ada di ali memang telah banyak mendapat penyelidikan laboratorium melalui berbagai studi yang dilaksanakan baik oleh $inas Pekerjaan +mum maupun instansi lainnya. eberapa yang dapat dikutip sebagai gambaran umum atas kualitas air baku tersebut ditampilkan pada /abel berikut. Ta&el E.1 "ual!tas A!r +ada Su&;Su& SS d! Pr7,!ns! Bal! N7
SSu &S
1
#=.#1.#1
7
#=.#1.#7
=
#=.#1.#=
4
#=.#1.#4
:
#=.#1.#:
N7
SSu &S
8
#=.#1.#8
11
#=.#1.11
1
#=.#1.1
1:
#=.#1.1:
18
#=.#1.18
1>
#=.#1.1>
7#
#=.#1.7#
Sumber ! Proyek Pengembangan dan "onser#asi Sumberdaya Air Pro#insi $ali, %&&' $ari /abel di atas dapat diketahui bahwa kualitas air dari sumber-sumber air yang ada di ProAinsi ali pada umumnya masih termasuk kategori baik. ampir keseluruhan sumbersumber mata air yang ada menunjukkan kualifikasi ' sehingga dapat dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga !domestik". Setelah menjadi aliran permukaan, sebagian besar air sungai mulai mengalami pencemaran, terutama yang disebabkan oleh faktor-faktor erosi kawasan, pestisida pertanian, maupun drainase rumahtangga. Pada jenis kualitas air seperti ini, dalam batas-batas tertentu masih dapat dimanfaatkan kembali oleh sektor pertanian tanpa memerlukan teknologi perlakuan khusus. &amun beberapa air permukaan yang terdapat di bagian hilir kota, terutama kota $enpasar dan Singaraja, telah menunjukkan kondisi yang buruk sebagai akibat fungsi sungai sebagai saluran drainase utama yang menggelontor berbagai limbah industri yang mengandung bahan-bahan logam berat !$, B$". 28 APRESIASI LO"ASI PE"ER*AAN 1. !la
0abupaten /abanan terletak di bagian selatan pulau ali yang secara geografis berada pada posisi >⁰ 14C =#D- >⁰ =#C #8D intang Selatan, 114⁰ 4C 7D - 11⁰ 17C 8D ujur /imur.
Propinsi ali yang berjarak 7 0m dengan waktu tempuh E 4 menit dan dilalui oleh jalur arteri yaitu jalur antar propinsi. atas-batas wilayah 0abupaten /abanan secara lengkap adalah
+tara
0abupaten uleleng
/imur
0abupaten adung
arat
0abupaten embrana
Selatan
Samudera 3ndonesia 7
uas 0abupaten /abanan sebesar >=9.== 0m atau 14,9# persen dari luas Propinsi ali. erdasarkan besarnya wilayah, maka 0abupaten /abanan termasuk 0abupaten terbesar kedua di Propinsi ali setelah 0abupaten uleleng. Ta&el E.2 Luas !la
"e=aatan
1
Selemadeg
7
0erambitan
=
/abanan
4
0ediri (arga
:
aturiti
8
Penebel
>
Pupuan
9
Selemd. arat
1#
Selemd. /imur
Sumber! "abupaten abanan dalam Angka, %&&
Gambar E.1 Peta Kabupaten Tabanan 2. "7nd!s! $!s!k Daerah a. T7+7gra'! dan %7r'7l7g!
0abupaten /abanan terletak pada ketinggian # - 7.78: m di atas permukaan laut !dpl", di mana lahan tertinggi di puncak ?unung atukaru. /opografi wilayah 0abupaten /abanan memiliki tiga
karakteristik yang berbeda. agian selatan
berbatasan dengan Samudera 3ndonesia merupakan dataran rendah dengan topografi yang relatif datar, di bagian tengah bergelombang, dan di bagian utara merupakan daerah perbukitan dan pegunungan di mana terdapat beberapa gunung yaitu ?unung atukaru !7.78: m", ?unung Sangiyang !7.#98 m", ?unung Pohen !7.# m" dan ?unung 'deng !1.>11 m".
Sumber! abanan dalam Angka, %&&* 11F## G 11F1# G
H H * S a n g iya n g <53 6 : m=
D . Be r ata
11F7# G
n
#,,, m La0 1 )(2#) km 034+2,*56
* P o % e n <53 9 9 m=
H * d e n g <2 ; 2 2 m=
H * B a t u ka ru <5 5 : 0 m=
G # 7 F
G # 7 F >
" E , * B T ! &I T I
',, - # ,,, m La0 1 $('2$+ k m 03 4%#2 (#56
" E , * P ! P ! 1
>
" E , * P E 1 E B EL
" E , * S E L E M D E B & T
G # = F
G # = F >
#,, - ' ,, m La0 1 %)%2'* k m 03 42 *#56
>
$' - #, ,m La0 1 #,)2+, k m 03 4#$2*(56 , - $' m La0 1 #(2%+ km 034#2+'56
&
<
)
S
'
'
, K78omet e
11F1# G
11F7# G
11F## G
Ga&ar E.2 Peta T7+7gra'! "a&u+aten Ta&anan
$itinjau dari kemiringan lahan, sebagian besar
lahan 0abupaten /abanan 7
berada pada kemiringan lereng 1 - 4#I yaitu luasnya =:,:8 km !4=,8I", tersebar luas terutama di wilayah bagian barat. ahan dengan kemiringan lereng 7 - 1I
7
dengan luas 749,:1 km !79,84I" tersebar luas terutama di wilayah bagian timur. 7
ahan dengan kemiringan di atas 4#I seluas 1=:,= km !1:,78I" terdapat di daerah pegunungan bagian utara dan sebagian di sisi barat perbatasan dengan 0abupaten 7
embrana. Sedangkan lahan dengan kemiringan # - 7I seluas 1#,4= km !1#,4=I" mendominasi daerah pantai. Sebagai salah satu syarat untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan, maka lahan dengan kemiring an di bawah 4#I pada umumnya dapat diusahakan asalkan persyaratan lain untuk penentuan kesesuaian lahan terpenuhi. Sedangkan lahan dengan kemiringan di atas 4#I perlu mendapatkan perhatian bila akan difungsikan sebagai usaha budidaya. &. G e7l7g! dan *en!s Tanah
a. atuan ?unung erapi atukaru, luasnya 17#,89 km 2 !14,=9I". 7
b. /ufa endapan lahar uyan, eratan dan atur, luasnya 4=,8 km 2 !4,#4I". 7
c. atuan ?unung Pohen dan ?unung Sangiyang, luasnya 1=:,# km 2 !1:,7:I". d. atuan ?unung 'pi embrana, reksi, /ufa dari ?unung 0latakan dan atuan 7
tergabung, luasnya 11>,47 km 2 !14,11I". 7
e. )ndapan 'lluAial pada $anau eratan, luasnya #,=> km 2 !#,#I". ;ormasi 7
Palasari, luasnya 9,:8 km 2 !1,1I".
11F## G 11F1# G
H
D . Be r at a n
* P o % e n
Ba ta" G. Po9e"2 G. Sa":7;a" :2 & G.Le0 /": La0 1 #%(2', k m 03 4#(2$(56
<53 9 9 m=
H
H
* d e n g <2 ; 2 2 m=
* S a n g iya n g <53 6 : m=
11F7# G
G # 7
H
F
" E , * B T ! &I TI
* B a t u ka ru <5 5 : 0 m=
G # 7
>
F
>
"E,*P! P!1
Bat a" :/"/":a<7 G. Bat/ka/ La0 1 #$,2)+ km 034#2%+56
"E,* P E1EBE L
Bat a" :.a Jem=a"a2Bek072 T> a ?a7 G.K 8ataka" & Bat a" Te:a=/": La0 1 ##*2$ km 034#2##56