Riwayat Pengobatan :
Penderita belum pernah melakukan pengobatan ke Puskesmas atau dokter spesialis kulit. Penderita mengobati benjolan dengan obat anti jamur yang dibeli di apotik. Tetapi penyakit tidak membaik, bahkan ukuran benjolan semakin membesar.
Riwayat Penyakit Terdahulu :
Penderita belum pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya.
Riwayat Penyakit dalam keluarga :
Di keluarga tidak ada yang mengalami kelainan yang sama dengan penderita.
Riwayat Sosial :
Tidak ada teman atau kerabat yang memiliki kelainan yang sama dengan penderita.
Riwayat atopi :
Tidak ada
Penatalaksanaan lainnya
Krioterapi merupakan pilihan utama untuk hampir semua veruka vulgaris. Veruka seharusnya dibekukan secara adekuat dimana dalam waktu 1-2 hari
Asam salisilat 12-26% Efek keratolitik asam salisilat mampu membantu mengurangi ketebalan veruka dan menstimulasi respon inflamasi
Glutaraldehid merupakan agen virusidal yang terdiri dari 10% glutaraldehid dalam etanol cair atau dalam formulasi bentuk gel
Bleomisin yang digunakan memiliki konsentrasi 1 unit/ml yang diinjeksikan di dekat bagian bawah veruka hingga terlihat memucat
Simetidin oral dengan dosis 30-40 mg/kgBB/hari telah dilaporkan mampu meresolusi veruka vulgaris
Pengobatan dengan dinitrochlorobenzene (DNCB) dilaporkan mampu meresolusi veruka pada 85% kasus
Laser karbondioksida dapat digunakan untuk pengobatan beberapa variasi dari veruka baik pada kulit maupun mukosa
PENATALAKSANAAN
Terapi pada veruka vulgaris disesuaikan dengan lokasi tubuh yang terkena, usia pasien, status imun pasien, derajat ketidaknyamanan baik secara fisik maupun emosional dan jika ada terapi sebelumnya
Elektrokauterisasi ini efektivitasnya tinggi dalam menghancurkan jaringan yang terinfeksi HPV, serta kontraindikasi untuk pasien dengan cardiac pacemakers
Teknik ini diawali dengan anestesi lokal. Rasa sakit setelah operasi dapat diatasi dengan narkotik analgesik dan analgesik topikal pada beberapa pasien sangat bermanfaat seperti lidocaine jelly
DIAGNOSIS DAN DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS
Gambaran klinis dan riwayat penyakit, papul yang lama kelamaan membesar biasanya mengarahkan pada diagnosis kutil virus. Pemeriksaan histologi dapat digunakan untuk mengkonfirmasikan diagnosis tersebut. Antibodi untuk detergent-disrupted HPV particles yang terpapar dengan antigen L1 dan L2 terdapat pada sebagian besar HPV
DIAGNOSIS BANDING
Moluskum kontagiosum
Karsinoma Sel Skuamosa
Koilosit yang divisualisasikan dengan pengecatan Papanicolaou (Pap) menggambarkan tanda terjadinya infeksi HPV
Gambar 6. Gambaran histopatologi veruka vulgaris.
HISTOPATOLOGI
Epidermis yang akantotik dengan papillomatosis, hiperkeratosis, dan parakeratosis
Rete ridges
Sel-sel mononuklear mungkin ada. Keratinosit besar dengan nukleus piknosis eksentrik dikelilingi oleh halo perinukleus (sel koilositotik atau koilosit) merupakan karakteristik dari papilloma yang dikaitkan dengan HPV
Jenis veruka vulgaris yang memiliki karakteristik klinis diagnostik nama sesuai dengan fitur klinis:
Plantar wart
Myrmecia
Pigmented wart
Punctate wart
Filiform wart
PROGNOSIS
Prognosis pada veruka vulgaris adalah ad bonam walaupun dapat berulang (bersifat residif). Dicari faktor predisposisinya serta pasien harus bisa menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan
LAPORAN KASUS
Identitas Penderita
Nama : Nur Hadi Hanggono
Umur : 18 tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Alamat : Denpasar
Suku : Jawa
Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Tanggal Pemeriksaan : 18 November 2013
SARAN
Diberikan pengertian tentang patogenesis penyakitnya, faktor-faktor yang memperberat, dan diberi penjelasan bahwa penyakit ini menular melalui kontak kulit ke kulit Untuk menjaga dan menghindari semua faktor yang dapat memperberat penyakit.
Dalam menegakkan diagnosa veruka vulgaris, selain dengan memperhatikan gejala klinisnya dapat didukung dengan pemeriksaan histopatologi.
Pemeriksaan Fisik
Status Present
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Baik
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
Status General
Kepala : Normocephali
Mata : anemia -/-, ikt-/-
THT : dalam batas normal
Thorax : Cor : S1S2 normal, murmur (-)
Pulmo : vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen : distensi (-),bising usus normal, hepar dan lien tidak
teraba
Ekstremitas : dalam batas normal
Status Dermatologi
Lokasi : digiti V dextra
Effloresensi : papul, soliter, bentuk bulat, ukuran 0,3 cm, keras, permukaan kasar dengan kulit disekitarnya normal.
Lokasi : digiti IV sinistra
Effloresensi : papul, soliter, bentuk bulat, ukuran 0,5 cm, keras, permukaan kasar dengan kulit disekitarnya normal
. Benjolan pada jari tangan pasien
Diagnosis Kerja
Veruka vulgaris
Diagnosis Banding
Moluskum kontagiosum
Karsinoma sel skuamosa
Penatalaksanaan
Bedah listrik (kauterisasi)
Prognosis
Pada pasien tersebut, meskipun veruka vulgaris yang dideritanya tidak mengakibatkan kematian, namun penyakit ini akan berjalan kronik dan bersifat residif. Belum ada cara yang efektif dan memberi penyembuhan yang sempurna
PEMBAHASAN
Anamnesis : benjolan pada jari manis tangan kiri sejak 2 bulan yang lalu. Awalnya sebesar kepala jarum kemudian membesar seukuran biji jagung dan permukaannya menjadi kasar. Seminggu kemudian, tumbuh benjolan pada jari kelingking tangan kanan dengan permukaan yang kasar. Tidak nyeri dan tidak gatal. Benjolan tidak menghilang dengan pemberian salep anti jamur.
Status dermatologi :
Lokasi : digiti V dextra; Effloresensi : papul, soliter, bentuk bulat, ukuran 0,3 cm, keras, permukaan kasar dengan kulit disekitarnya normal.
Lokasi : digiti IV sinistra; Effloresensi : papul, soliter, bentuk bulat, ukuran 0,5 cm, keras, permukaan kasar dengan kulit disekitarnya normal.
Diagnosis Kerja : Veruka Vulgaris
PEMBAHASAN
Penyakit yang mempunyai gejala menyerupai veruka vulgaris : Moluskum kontagiosum dan Karsinoma sel skuamosa. Pada moluskum kontagiosum terlihat lesi solid dan tersebar berupa papul berdiameter 1-2 mm. Pada bagian tengahnya terdapat daerah umbilikasi disebut dele berisi badan moluskum. Karsinoma sel skuamosa memiliki ciri adanya vegetasi yang seperti kembang kol, mudah berdarah, dan berbau.
Penatalaksanaan : Belum ada cara yang efektif dan memberi penyembuhan yang sempurna. Elektrokauterisasi memiliki efektivitas yang tinggi dalam menghancurkan jaringan yang terinfeksi HPV, serta kontraindikasi untuk pasien dengan cardiac pacemakers.
Faktor pedisposisi dan pencetus, seperti iritasi dan trauma mekanik harus dihindari untuk mencegah kekambuhan penyakit ini.
KESIMPULAN
Veruka vulgaris hiperplasi epidermis E/HPV tipe tertentu; kronik residif; lesi: papul, soliter, bentuk bulat, keras, permukaan kasar dengan kulit disekitarnya normal.
Penatalaksanaan ~ lokasi tubuh yang terkena, usia pasien, status imun pasien, derajat ketidaknyamanan baik secara fisik maupun emosional, terapi sebelumnya First line : elektrokauterisasi.
Prognosis baik meskipun tidak menimbulkan kematian tetapi penyakit ini berjalan kronik-residif.
Keluhan Utama :
Timbul benjolan pada jari tangan
Perjalananan Penyakit:
Pasien datang ke Poliklinik RS Indera Denpasar dengan keluhan benjolan pada jari tangan sejak 2 bulan yang lalu. Benjolan dikatakan terdapat pada jari kelingking tangan kanan dan jari manis tangan kiri. Pada awalnya timbul benjolan dengan ukuran sebesar kepala jarum pada jari manis tangan kiri pasien. Benjolan semakin membesar berukuran sebesar biji jagung dan permukaannya menjadi kasar. Seminggu kemudian, benjolan tersebut kemudian diikuti dengan tumbuhnya benjolan pada jari kelingking tangan kanan dengan permukaan yang kasar. Kedua benjolan tersebut dikatakan tidak nyeri dan tidak gatal. Benjolan tidak menghilang dengan pemberian salep anti jamur. Pasien menyangkal timbulnya bintil-bintil di kulit sekitar alat kelamin. Keluhan benjolan tersebut tidak disertai demam, batuk lama, penurunan berat badan yang signifikan dalam 3 bulan terakhir.
GAMBARAN KLINIS
Tempat predileksinya terutama di ekstremitas bagian ekstensor seperti jari, tangan, lutut, siku atau lainnya pada situs trauma
Lesi dimulai dari papul kecil yang kemudian membesar, dan menjadi bentuk verrucous kemudian dengan diameter beberapa milimeter sampai sentimeter
Berbentuk bulat berwarna abu-abu, besarnya lentikular atau kalau berkonfluensi berbentuk plakat, permukaan kasar (verukosa)
Untuk mendapat infeksi yang persisten, mungkin penting untuk memasuki sel basal epidermis yang juga sel puncak (sel stem) atau diubah oleh virus
Dipercayai bahwa single copy atau sebagian besar sedikit copy genom virus dipertahankan sebagai suatu plasmid ekstrakromosom dalam sel basal epitel yang terinfeksi. Ketika sel-sel ini membelah, genom virus juga bereplikasi dan berpartisi menjadi tiap sel progeni, kemudian ditransportasikan dalam sel yang bereplikasi saat mereka bermigrasi ke atas untuk membentuk lapisan yang berdiferensiasi
VERUKA VULGARIS
Oleh:
Made Adi Suryadarma (0802005070)
Ni Nyoman Sri Lestari (0802005088)
Avelina Irene Djedoma (0802005149)
Pembimbing:
dr. I Ketut Kwartantaya Winaya, Sp. KK
PENDAHULUAN
Veruka vulgaris atau kutil atau common warts adalah proliferasi jinak pada kulit dan mukosa yang disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)
Dapat muncul di mana saja pada kulit, tetapi seringkali muncul pada jari, tangan dan lengan
Mayoritas pasien dengan veruka vulgaris berusia antara anak sampai dengan dewasa muda insidensi sebanyak 10%
replikasi virus terjadi pada tingkatan yang lebih tinggi dari epitel dan yang terdiri dari keratinosit yang tidak bereplikasi, HPV harus memblok diferensiasi akhir dan menstimulasi pembelahan sel untuk memungkinkan enzim-enzim dan kofaktor yang penting untuk replikasi DNA virus
Gambar 1. Mekanisme keratinosit dalam mengeluarkan sitokin sekunder setelah distimulasi oleh IFN-γ dan TNF-α5
PATOGENESIS
Disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk lokasi lesi, jumlah dari virus yang menginfeksi, frekuensi kontak dan status imun seseorang
Infeksi HPV terjadi melalui inokulasi virus ke dalam epidermis yang viabel yaitu melalui defek pada epitelium
Meskipun reseptor seluler untuk HPV belum diidentifikasi, permukaan sel heparan sulfat, yang dikode oleh proteoglikan dan berikatan dengan partikel HPV dengan afinitas tinggi, dibutuhkan sebagai jalan masuknya
ETIOLOGI
Virus penyebabnya tergolong dalam virus papiloma (grup papova)
HVP merupakan virus DNA yang terdiri lebih dari 100 tipe
HPV dibedakan menjadi tipe kutaneus (non genital) seperti HPV-1, HPV-2, HPV-3, HPV-4, dan tipe genital seperti HPV-6, HPV-11, HPV-16, HPV-18
Walaupun bersifat jinak, tetapi beberapa tipe HPV dapat bertransformasi menjadi neoplasma
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
21/11/2013
#
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
21/11/2013
#